PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.02-HL TAHUN 2006

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASAI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.02-HL TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA MENYAMPAIKAN PERNYATAAN

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.01-HL TAHUN 2006

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.02-HL TAHUN 2006 TENTANG

MENTRI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTRI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.01-HL.03.

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERNYATAAN KESEDIAAN MENANGGALKAN KEWARGANEGARAAN ASING

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2007 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

PERSYARATAN TATA CARA PERMOHONAN SURAT KETERANGAN KEIMIGRASIAN

2016, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 Tentang Kementerian Negara Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

UU NO. 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN RI

UU NO. 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN RI PENDAHULUAN Pemerinta h RI pada tanggal 1 Agustus 2006 telah mensahkan UU No.

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

P R E S I D E N REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Penerimaan Negara Bukan Pajak. Pengelolaan. Kantor Wilayah.

PERATURAN MENTRI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA. No.1370, 2012 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Pendaftaran. Anak Kewarganegaraan Ganda. Tata Cara.

SUB DIREKTORAT KEWARGANEGARAAN DIREKTORAT JENDERAL ADMINISTRASI HUKUM UMUM Jakarta, 24 November

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR.. TAHUN.. TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III PROSES NATURALISASI DALAM PRAKTEK WARGA NEGARA ASING DI INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

FORMULIR PERNYATAAN MEMILIH KEWARGANEGARAAN

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.GR TAHUN 2010 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

2015, No Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembar

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TATA CARA PENDAFTARAN DAN PERMOHONAN FASILITAS KEIMIGRASIAN BAGI ANAK BERKEWARGANEGARAAN GANDA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN KOMPENSASI, RESTITUSI, DAN BANTUAN KEPADA SAKSI DAN KORBAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN KOMPENSASI, RESTITUSI, DAN BANTUAN KEPADA SAKSI DAN KORBAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III PROSEDUR PEROLEHAN KEWARGANEGARAAN MENURUT HUKUM ADMINISTRASI NEGARA A. INSTANSI YANG BERWENANG MENGELUARKAN KEWARANEGARAAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2006 TENTANG KEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERSYARATAN PERMOHONAN IZIN TINGGAL BAGI ORANG ASING DI WILAYAH INDONESIA

FORMULIR PERNYATAAN MEMILIH KEWARGANEGARAAN. Lampiran : 1 (satu) Berkas...,... Perihal : Pernyataan Memilih Kewarganegaraan

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

ISU-ISU AKTUAL STATUS KEIMIGRASIAN DAN KEWARGANEGARAAN

PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL NOMOR : 2/P/2008

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2008 TENTANG PEMBERIAN KOMPENSASI, RESTITUSI, DAN BANTUAN KEPADA SAKSI DAN KORBAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /POJK.04/2015 TENTANG PERIZINAN WAKIL AGEN PENJUAL EFEK REKSA DANA

PENGUMUMAN Nomor : 954/ C.2/ VII/ 2008 PENDAFTARAN BAKAL CALON ANGGOTA KPU PROVINSI JAWA TENGAH

BERITA NEGARA. No.726, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Pendaftaran. Kurator. Pengurus. Syarat. Tata Cara.

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PERKAWINAN DAN PERCERAIAN PEGAWAI LEMBAGA SANDI NEGARA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG FORMULIR DAN BUKU YANG DIGUNAKAN DALAM PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR : M.HH-04.AH TAHUN 2011 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PERATURAN BERSAMA WALIKOTA DEPOK DAN KETUA PENGADILAN NEGERI DEPOK NOMOR : 32 TAHUN 2012 NOMOR : W11.U21/2238/UM.01.10/IX/2012

FORMULIR DAN BUKU YANG DIGUNAKAN DALAM PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG. Nomor 07 Tahun 2010 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 07 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG

Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 1980 TENTANG TATACARA PENYELESAIAN PERMOHONAN PEWARGANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 28 TAHUN 2016

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2010 TENTANG FORMULIR DAN BUKU YANG DIGUNAKAN DALAM PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 98 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SIDOARJO

Pengertian kewarganegaraan dibedakan menjadi dua, yaitu :

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARAWANG NOMOR : 1 TAHUN 2009

2018, No terhadap korban tindak pidana pelanggaran hak asasi manusia yang berat, terorisme, perdagangan orang, penyiksaan, kekerasan seksual, da

2 untuk mendapatkan Keputusan dan/atau Tindakan Badan atau Pejabat Pemerintahan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 13 WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR : 5 TAHUN 2006 TENTANG PROSEDUR DAN TATA CARA PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK BUPATI BANYUMAS,

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA KANTOR WILAYAH DKI JAKARTA KANTOR IMIGRASI KELAS I KHUSUS JAKARTA SELATAN

BUPATI BANDUNG BARAT

WALIKOTA LANGSA PROVINSI ACEH QANUN KOTA LANGSA NOMOR 17 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DALAM KOTA LANGSA

PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2010

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN MEMPEROLEH VISA DAN IZIN MASUK

KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP.16/MEN/2001 TENTANG TATA CARA PENCATATAN SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH

BERITA NEGARA. KEMENKUMHAM. Izin Tinggal Tetap. Alih Status. Pencabutan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KOTA PADANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PETUNJUK PELAKSANAAN DIREKTUR JENDERAL IMIGRASI NOMOR : F-315.PW TAHUN 1995 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN ORANG ASING DI INDONESIA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 110 / HUK /2009 TENTANG PERSYARATAN PENGANGKATAN ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Mahkamah Agung tentang Pedoman Beracar

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

BERITA NEGARA. No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN TRENGGALEK

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-36/PM/1996 TENTANG PENDAFTARAN BANK UMUM SEBAGAI WALI AMANAT KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA. No.649,2014 KEMENKUMHAM. Paspor Biasa. Surat Perjalanan. Laksana Paspor PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BEKASI

Transkripsi:

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia - permentatacara PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.02-HL.05.06 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA MENYAMPAIKAN PERNYATAAN UNTUK MENJADI WARGA NEGARA INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan, perlu menetapkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Tata Cara Menyampaikan Pernyataan untuk Menjadi Warga Negara Indonesia; Mengingat: 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4634); 2. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: M.03-PR.07.10 Tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA TENTANG TATA CARA MENYAMPAIKAN PERNYATAAN UNTUK MENJADI WARGA NEGARA INDONESIA. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan : 1. Pemohon adalah laki-laki atau perempuan warga negara asing yang kawin secara sah dengan perempuan atau laki-laki Warga Negara Indonesia. 2. Pejabat yang ditunjuk oleh Menteri untuk menangani masalah Kewarganegaraan yang selanjutnya disebut Pejabat adalah Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. BAB II TATA CARA MENYAMPAIKAN PERNYATAAN Pasal 2 Warga negara asing yang kawin secara sah dengan Warga Negara Indonesia dapat memperoleh Kewarganegaraan dengan menyampaikan pernyataan menjadi Warga Negara Indonesia di hadapan Pejabat apabila yang bersangkutan sudah bertempat tinggal di wilayah negara paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut, kecuali http://www.depkumham.go.id/xdepkumhamweb/xberita/xumum/permentatacara.htm (1 of 9)2/6/2007 12:25:49 PM

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia - permentatacara dengan perolehan kewarganegaraan tersebut mengakibatkan berkewarganegaraan ganda. Pasal 3 (1) Pernyataan untuk menjadi Warga Negara Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 disampaikan oleh Pemohon secara tertulis dalam bahasa Indonesia di atas kertas bermeterai cukup kepada Pejabat yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal Pemohon. (2) Pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memuat : a. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, alamat tempat tinggal dan kewarganegaraan Pemohon; b. nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, serta kewarganegaraan suami atau isteri Pemohon. (3) Pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilampiri dengan : a. fotokopi kutipan akte kelahiran Pemohon yang disahkan b. fotokopi kartu tanda penduduk atau surat keterangan tempat tinggal Pemohon yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; c. fotokopi kutipan akte kelahiran dan Kartu Tanda Penduduk Warga Negara Indonesia suami atau isteri Pemohon yang disahkan d. fotokopi kutipan akte perkawinan/buku nikah Pemohon dan suami atau isteri yang disahkan oleh pejabat yang berwenang; e. surat keterangan dari kantor imigrasi di tempat tinggal Pemohon yang menerangkan bahwa Pemohon telah bertempat tinggal di Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut; f. surat keterangan catatan kepolisian dari kepolisian di tempat tinggal Pemohon; g. surat keterangan dari perwakilan negara Pemohon yang menerangkan bahwa setelah Pemohon memperoleh Kewarganegaraan, ia kehilangan kewarganegaraan negara yang bersangkutan; h. pernyataan tertulis bahwa Pemohon akan setia kepada Negara Kesatuan, Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945, dan akan membelanya dengan sungguhsungguh serta akan menjalankan kewajiban yang dibebankan negara sebagai Warga Negara Indonesia dengan tulus dan ikhlas; dan i. pasfoto Pemohon terbaru berwarna ukuran 4X6 cm sebanyak 6(enam) lembar. (4) Pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) huruf h menggunakan bentuk formulir sebagaimana tercantum dalam lampiran I dan lampiran II Peraturan Menteri ini. Pasal 4 (1) Pejabat memeriksa kelengkapan pernyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal pernyataan diterima. (2) Dalam hal pernyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 belum lengkap, Pejabat mengembalikannya kepada Pemohon dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal pernyataan diterima untuk dilengkapi. (3) Dalam hal pernyataan telah dinyatakan lengkap Pejabat menyampaikan pernyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 kepada Menteri dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal pernyataan diterima. (4) Pengembalian pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan penyampaian pernyataan kepada Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menggunakan bentuk formulir sebagaimana tercantum dalam lampiran III dan lampiran IV Peraturan Menteri ini. Pasal 5 (1) Menteri memeriksa kelengkapan pernyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3) dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal pernyataan diterima dari Pejabat. (2) Dalam hal pernyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 belum lengkap, Menteri mengembalikan pernyataan kepada Pejabat yang menyampaikan pernyataan dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal pernyataan diterima untuk dilengkapi. (3) Dalam hal pernyataan telah dinyatakan lengkap, Menteri menetapkan keputusan memperoleh Kewarganegaraan dalam waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak pernyataan diterima dari Pejabat. http://www.depkumham.go.id/xdepkumhamweb/xberita/xumum/permentatacara.htm (2 of 9)2/6/2007 12:25:49 PM

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia - permentatacara Pasal 6 (1) Keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) dibuat dalam rangkap 4 (empat), dengan ketentuan : a. rangkap pertama diberikan kepada Pemohon melalui Pejabat; b. rangkap kedua dikirimkan kepada Pejabat sebagai arsip; c. rangkap ketiga dikirimkan kepada perwakilan negara Pemohon; dan d. rangkap keempat disimpan sebagai arsip Menteri. (2) Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf b disampaikan kepada Pejabat dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal Keputusan Menteri ditetapkan. (3) Pejabat menyampaikan Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a kepada Pemohon paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak Keputusan Menteri diterima. (4) Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c disampaikan oleh Menteri kepada perwakilan negara Pemohon dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja terhitung sejak tanggal Keputusan Menteri ditetapkan. Pasal 7 Pemohon wajib mengembalikan dokumen yang berkaitan dengan statusnya sebagai warga negara asing kepada instansi yang berwenang dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal diterimanya Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6. Pasal 8 (1) Dalam hal pernyataan Pemohon ditolak karena mengakibatkan Pemohon berkewarganegaraan ganda Menteri memberitahukan kepada Pemohon melalui Pejabat dalam waktu paling lambat 14 (hari) terhitung sejak tanggal penolakan pernyataan. (2) Pejabat menyampaikan pemberitahuan penolakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari terhitung sejak pemberitahuan penolakan diterima. (3) Bagi Pemohon pemegang ijin tinggal terbatas yang pernyataan permohonannya ditolak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberi ijin tinggal tetap sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 9 Menteri mengumumkan nama orang yang memperoleh Kewarganegaraan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (3) dalam Berita Negara. BAB III KETENTUAN PENUTUP Pasal 10 Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal MENTERI HUKUM DAN HAM REPUBLIK INDONESIA, Lampiran I Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor Tahun 2006 http://www.depkumham.go.id/xdepkumhamweb/xberita/xumum/permentatacara.htm (3 of 9)2/6/2007 12:25:49 PM

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia - permentatacara............,............... 1) Perihal : Pernyataan Kepada untuk Memperoleh Yth. Menteri Hukum dan HAM Kewarganegaraan melalui Kepala Kantor Wilayah Departemen Hukum HAM.............................. di-.................. Yang bertanda tangan dibawah ini : 1. Nama Lengkap : 2. Tempat dan Tanggal Lahir : 3. Alamat Tempat Tinggal : 4. Kewarganegaraan : 5. Adalah isteri/suami dari 2) : Nama Lengkap : Tempat tanggal lahir : Kewarganegaraan : tentang Tata Cara Menyampaikan Pernyataan untuk Menjadi Warga Negara Indonesia berdasarkan kutipan akte perkawinan/buku nikah 2) nomor... tanggal... tahun...; 3) dengan ini menyampaikan pernyataan untuk memperoleh Kewarganegaraan mengikuti suami/isteri berdasarkan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006. Untuk melengkapi permohonan pendaftaran ini saya lampirkan : 1. fotokopi kutipan akte kelahiran Pemohon yang disahkan 2. fotokopi kartu tanda penduduk atau surat keterangan tempat tinggal Pemohon yang disahkan 3. fotokopi kutipan akte kelahiran dan Kartu Tanda Penduduk Warga Negara Indonesia suami atau isteri Pemohon yang disahkan 4. fotokopi kutipan akte perkawinan/buku nikah Pemohon dan suami atau isteri yang disahkan 5. surat keterangan dari kantor imigrasi di tempat tinggal Pemohon yang menerangkan bahwa Pemohon telah bertempat tinggal di Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut; 6. surat keterangan catatan kepolisian dari kepolisian di tempat tinggal Pemohon; 7. surat keterangan dari perwakilan negara Pemohon yang menerangkan bahwa setelah Pemohon memperoleh Kewarganegaraan, ia kehilangan kewarganegaraan negara yang bersangkutan; 8. pernyataan tertulis bahwa Pemohon akan setia kepada Negara Kesatuan, Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945, dan akan membelanya dengan sungguh-sungguh serta akan menjalankan kewajiban yang dibebankan negara kepadanya sebagai Warga Negara Indonesia dengan tulus dan ikhlas; 4) dan 9. pasfoto Pemohon terbaru berwarna ukuran 4X6 cm sebanyak 6 (enam) lembar. Demikian pernyataan ini saya sampaikan untuk dapat dikabulkan. Atas perhatiannya disampaikan terima kasih. http://www.depkumham.go.id/xdepkumhamweb/xberita/xumum/permentatacara.htm (4 of 9)2/6/2007 12:25:49 PM

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia - permentatacara Pemohon, meterai dan tanda tangan Catatan : 1) 2) 3) 4) (nama lengkap) diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun surat dibuat; coret yang tidak perlu; diisi dengan nomor dan tanggal akte perkawinan/buku nikah; pernyataan dibuat sesuai dengan contoh dalam lampiran II. MENTERI HUKUM DAN HAM REPUBLIK INDONESIA, PERNYATAAN Lampiran II Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor Tahun 2006 tentang Tata Cara Menyampaikan Pernyataan untuk Menjadi Warga Negara Indonesia KESETIAAN TERHADAP NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Lengkap : Tempat, Tanggal Lahir :, Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Pekerjaan : Alamat tempat tinggal : dengan ini menyatakan bahwa saya akan melepaskan seluruh kesetiaan saya kepada kekuasaan asing, mengakui, tunduk, dan setia kepada Negara Kesatuan, Pancasila, dan Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945 dan akan membelanya dengan sungguh-sungguh serta akan menjalankan kewajiban yang dibebankan negara kepada saya sebagai Warga Negara Indonesia dengan tulus dan ikhlas. Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sehat baik jasmani maupun rohani dan tanpa tekanan dari pihak manapun. http://www.depkumham.go.id/xdepkumhamweb/xberita/xumum/permentatacara.htm (5 of 9)2/6/2007 12:25:49 PM

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia - permentatacara Yang menyatakan,, *) meterai dan tanda tangan (nama lengkap) Catatan : *) diisi dengan tempat, tanggal, bulan, dan tahun pernyataan dibuat. MENTERI HUKUM DAN HAM REPUBLIK INDONESIA, DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA KANTOR WILAYAH PROVINSI............ Lampiran III Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor Tahun 2006 tentang Tata Cara Menyampaikan Pernyataan untuk Menjadi Warga Negara Indonesia Nomor :..................,............... 1) Lampiran : 1 (satu) bundel berkas Kepada Yth. Perihal : Pengembalian Pernyataan Sdr............................ 2) Untuk memperoleh................................. Kewarganegaraan RI di-................................. Menunjuk pernyataan Saudara tanggal bulan tahun, setelah kami lakukan pemeriksaan ternyata pernyataan yang Saudara ajukan belum lengkap. Sehubungan dengan itu bersama ini kami kembalikan pernyataan Saudara. Pernyataan dapat diajukan kembali apabila telah memenuhi kelengkapan sebagai berikut : 1. fotokopi kutipan akte kelahiran Pemohon yang disahkan 2. fotokopi kartu tanda penduduk atau surat keterangan tempat tinggal Pemohon yang disahkan 3. fotokopi kutipan akte kelahiran dan Kartu Tanda Penduduk Warga Negara Indonesia suami atau isteri Pemohon yang disahkan 4. fotokopi kutipan akte perkawinan/buku nikah Pemohon dan suami atau isteri yang disahkan 5. surat keterangan dari kantor imigrasi di tempat tinggal Pemohon yang menerangkan bahwa Pemohon telah bertempat tinggal di Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut; http://www.depkumham.go.id/xdepkumhamweb/xberita/xumum/permentatacara.htm (6 of 9)2/6/2007 12:25:49 PM

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia - permentatacara 6. surat keterangan catatan kepolisian dari kepolisian di tempat tinggal Pemohon; 7. surat keterangan dari perwakilan negara Pemohon yang menerangkan bahwa setelah Pemohon memperoleh Kewarganegaraan, ia kehilangan kewarganegaraan negara yang bersangkutan; 8. pernyataan tertulis bahwa Pemohon akan setia kepada Negara Kesatuan, Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945 dan akan membelanya dengan sungguh-sungguh serta akan menjalankan kewajiban yang dibebankan negara kepadanya sebagai Warga Negara Indonesia dengan tulus dan ikhlas; dan 9. pasfoto Pemohon terbaru berwarna ukuran 4X6 cm sebanyak 6(enam) lembar. Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM..........................., (..............................) Catatan : 1) 2) diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun surat dibuat; diisi nama dan alamat Pemohon yang mengajukan pernyataan. MENTERI HUKUM DAN HAM REPUBLIK INDONESIA, DEPARTEMEN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA KANTOR WILAYAH PROVINSI............ Lampiran IV Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor Tahun 2006 tentang Tata Cara Menyampaikan Pernyataan untuk Menjadi Warga Negara Indonesia Nomor :...............,............... 1) Lampiran : 1 (satu) bundel berkas Kepada Yth. Perihal : Penyampaian Pernyataan Menteri Hukum dan HAM untuk Memperoleh Kewarganegaraan di- Jakarta http://www.depkumham.go.id/xdepkumhamweb/xberita/xumum/permentatacara.htm (7 of 9)2/6/2007 12:25:49 PM

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia - permentatacara Menunjuk pernyataan Saudara 2), tanggal bulan tahun, bersama ini kami sampaikan pernyataan untuk memperoleh Kewarganegaraan berdasarkan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 atas nama : yang dilampiri dengan : [1] fotokopi kutipan akte kelahiran Pemohon yang disahkan [2] fotokopi kartu tanda penduduk atau surat keterangan tempat tinggal Pemohon yang disahkan [3] fotokopi kutipan akte kelahiran dan Kartu Tanda Penduduk Warga Negara Indonesia suami atau isteri Pemohon yang disahkan [4] fotokopi kutipan akte perkawinan/buku nikah Pemohon dan suami atau isteri yang disahkan [5] surat keterangan dari kantor imigrasi di tempat tinggal Pemohon yang menerangkan bahwa Pemohon telah bertempat tinggal di Indonesia paling singkat 5 (lima) tahun berturut-turut atau paling singkat 10 (sepuluh) tahun tidak berturut-turut; [6] surat keterangan catatan kepolisian dari kepolisian di tempat tinggal Pemohon; [7] surat keterangan dari perwakilan negara Pemohon yang menerangkan bahwa setelah Pemohon memperoleh Kewarganegaraan, ia kehilangan kewarganegaraan negara yang bersangkutan; [8] pernyataan tertulis bahwa Pemohon akan setia kepada Negara Kesatuan, Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Tahun 1945 dan akan membelanya dengan sungguh-sungguh serta akan menjalankan kewajiban yang dibebankan negara kepadanya sebagai Warga Negara Indonesia dengan tulus dan ikhlas; dan [9] pasfoto Pemohon terbaru berwarna ukuran 4X6 cm sebanyak 6 (enam) lembar. 3) Menurut pemeriksaan kami pernyataan tersebut telah memenuhi persyaratan sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor Tahun 2006. Kantor Wilayah Departemen Hukum dan HAM.................., (........................) Catatan : 1) 2) 3) diisi tempat, tanggal, bulan, dan tahun surat dibuat; diisi nama Pemohon; [ ] agar diberi tanda sesuai dengan dokumen yang dilampirkan sebagai kelengkapan pernyataan. http://www.depkumham.go.id/xdepkumhamweb/xberita/xumum/permentatacara.htm (8 of 9)2/6/2007 12:25:49 PM

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia - permentatacara MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, http://www.depkumham.go.id/xdepkumhamweb/xberita/xumum/permentatacara.htm (9 of 9)2/6/2007 12:25:49 PM