BAB IV Visi, Misi, Strategi, Periodisasi & Pembiayaan

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

STRATEGI SANITASI KOTA KENDARI BAB I PENDAHULUAN

STARTEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KELOMPOK KERJA AMPL KABUPATEN ENREKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN BAB II TINJAUAN LITERATUR 10

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

MEMORANDUM PROGRAM SANITASI (MPS) PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN

PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 19 TAHUN 2008 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN LEBAK TAHUN

KATA PENGANTAR. Alhamdulillaah,

BAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua

2 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Kementerian Pemuda dan Olahraga Tahun ; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang P

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG

BAB 7 PENUTUP 7.1 PEDOMAN PEMBANGUNAN

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG PEMBIAYAAN PERLINDUNGAN LAHAN PERTANIAN PANGAN BERKELANJUTAN

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintahan daerah dan DPRD

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.30/MEN/2010 TENTANG RENCANA PENGELOLAAN DAN ZONASI KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi daerah.

BAB I PENDAHULUAN. Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) adalah rencana. merupakan rencana kerja tahunan untuk mewujudkan kegiatan-kegiatan

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUNGAN NOMOR 10 TAHUN 2005 TENTANG

POKJA AIR MINUM DAN SANITASI KABUPATEN KEPULAUAN ARU

PENDAHULUAN ,87 Milyar atau senilai 14,99 % dari Produk Domestik Bruto

REFORMASI BIROKRASI KATA PENGANTAR

Strategi Sanitasi Kota Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

1.1 Latar Belakang PPAS APBD 2016 BAB I 1

PEMERINTAH KOTA PASURUAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 15 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 1 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN REMBANG TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN. Beberapa pokok utama yang telah dicapai dengan penyusunan dokumen ini antara lain:

Memorandum Program Sanitasi (MPS) Kabupaten Buru Selatan Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KATINGAN NOMOR : 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KATINGAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian pemerintah menurut Siregar dalam buku yang berjudul Akuntansi

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 14 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN

PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN KOTA PALU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PALU,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan akan berusaha untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan

BAB I PENDAHULUAN. masa yang akan datang (Mardiasmo, 2009). untuk melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN

PERATURAN DAERAH KOTA TEGAL

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

BAB I PENDAHULUAN SSK. I.1. Latar Belakang

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BAB I P E N D A H U L U A N

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 1985 TENTANG PENETAPAN RENCANA UMUM TATA RUANG KAWASAN PUNCAK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2012 TENTANG KERANGKA NASIONAL PENGEMBANGAN KAPASITAS PEMERINTAHAN DAERAH

PEMERINTAH KOTA BATU

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN PASURUAN TAHUN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BAB III PERUBAHAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TARAKAN

BAB I PENDAHULUAN. diberlakukannya otonomi daerah. Sebelum menerapkan otonomi daerah,

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

2012, No , Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KERANGKA NASIONAL PENG

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mempengaruhi variabel terikat yaitu tingkat kemiskinan.

Daftar Isi. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 1

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH TAHUN

BAB 1 MEMORANDUM PROGRAM SANITASI 2014

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 300,

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004, tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Srategi Sanitasi Kabupaten Karanganyar 2012 I LATAR BELAKANG

2017, No ditetapkan untuk jangka waktu 25 (dua puluh lima) tahun. Pasal 2 (1) Renduk Keantariksaan sebagaimana dimaksud dalam Pas

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA PADA TINGKAT

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB 4 STRATEGI PENGEMBANGAN SANITASI

BUPATI JEMBER PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBER NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN JEMBER TAHUN

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN KABUPATEN (RKPK) ACEH SELATAN TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA. ii DAFTAR ISI.. vi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1

BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

ŀlaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerinta IKHTISAR EKSEKUTIF

RENCANA STRATEGIK DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2010

PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA BONTANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN

Dokumen Memorandum Program Sanitasi Kabupaten Melawi BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

Bab I Pendahuluan Latar Belakang

LPF 2 LANGKAH 2 MEMAHAMI KONSEP RENCANA STRATEGIS

WALIKOTA TASIKMALAYA

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

Transkripsi:

BAB IV Visi, Misi, Strategi, Periodisasi & Pembiayaan Master Plan Pengendalian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kabupaten Donggala disusun dengan mempertimbangkan aspek visi, strategi, dasar perencanaan dan pembiayaan. Pertimbangan dari aspekaspek ini adalah untuk memberikan arahan yang jelas pada pelaksanaan dan penerapan dari master plan ini. IV.1. Visi dan Misi Dari data-data dan informasi yang didapatkan mengenai kondisi yang terjadi saat ini terhadap komponen sumber daya alam dan lingkungan hidup di Kabupaten Donggala, maka visi dari penyusunan Master Plan Pengendalian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kabupaten Donggala adalah terwujudnya langkah-langkah pengendalian sumber daya alam dan lingkungan hidup di Kabupaten Donggala yang memberikan manfaat sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan secara optimal dalam lingkup lokal dan regional serta berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Untuk bisa mewujudkan visi tersebut, maka perlu disusun langkah-langkah yang lebih detail yang dirangkum ke dalam misi-misi sebagai berikut : IV-1

1. Menjamin keberadaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam volume dan luasan yang cukup untuk meyangga sendisendi kehidupan di Kabupaten Donggala; 2. Menjamin fungsi lingkungan, fungsi konservasi, fungsi lindung dan fungsi produksi sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada di dalam wilayah administrasi Kabupaten Donggala agar tetap berfungsi secara optimal sehingga masing-masing fungsi tersebut akan bermanfaat seseuai dengan porsinya; 3. Meningkatkan kemampuan daya dukung lingkungan dari komponen sumber daya alam dan lingkungan hidup di Kabupaten Donggala; 4. Menciptakan pola pengendalian sumber daya alam dan lingkungan hidup di Kabupaten Donggala yang berwawasan lingkungan dan berkesinambungan. Keberhasilan dalam pencapaian visi dan misi tersebut akan semakin besar peluangnya apabila seluruh komponen yang ada di Kabupaten Donggala dapat mengambil peran serta masing-masing sesuai dengan porsi dan posisinya. Selain kerjasama diantara semua komponen yang ada di Kabupaten Donggala, untuk mencapai visi dan misi tersebut perlu disusun sebuah rencana yang lebih rinci dan terstruktur. IV-2

IV.2. Strategi Master Plan Rencana yang lebih detail dan terstruktur dalam rangka pencapaian visi dan misi dalam permasalahan Pengendalian Sumber daya Alam dan Lingkungan Hidup akan diwujudkan dan dituangkan dalam bentuk strategi. Strategi yang dilakukan untuk bisa mencapai visi dan misi dari penyusunan Master Plan Pengendalian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kabupaten Donggala adalah sebagai berikut : 1. Inventarisasi sumber daya alam dan lingkungan hidup Strategi ini dilakukan untuk mendapatkan data-data dan informasi mengenai sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Donggala. Inventarisasi dilakukan di dalam ruang lingkup yang telah ditentukan. 2. Klasifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup; Strategi ini bertujuan untuk mengklasifikasikan sumber-sumber daya alam dan lingkungan hidup yang ada di Kabupaten Donggala. Pengklasifikasian dilakukan dalam ruang lingkup yang telah ditentukan. Hasil akhir dari strategi ini adalah data-data mengenai sumber daya alam dan lingkungan hidup yang telah tersusun berdasarkan klasifikasi masing-masing. 3. Identifikasi sumber daya alam dan lingkungan hidup; Strategi ini dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang lebih dalam lagi dari setiap sumber daya alam dan IV-3

lingkungan hidup. Identifikasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kondisi terkini, potensi, manfaat, fungsi dan ancaman yang terkait dengan sumber daya alam dan lingkungan hidup tersebut. 4. Pemetaan sumber daya alam dan lingkungan hidup; Strategi pemetaan adalah untuk menghasilkan data dalam bentuk lain yaitu peta. Sehingga proses pelaksanaan Master Plan Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup kabupaten Donggala akan lebih mudah dengan data dalam bentuk peta ini. 5. Penyusunan rencana pengendalian sumber daya alam dan lingkungan hidup. Strategi selanjutnya adalah rencana pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Yang akan dihasilkan dari pelaksanaan strategi ini adalah sebuah rencana rinci mengenai kegiatan-kegiatan dan langkah-langkah yang harus dilakukan dalam upaya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Rencana pengelolaan ini akan disusun berdasarkan kalsifikasi dari masing-masing sumber daya alam dan lingkungan hidup tersebut. Rencana pengelolaan ini disusun dalam ruang lingkup yang telah ditentukan. 6. Pelaksanaan pengawasan dan evaluasi IV-4

Strategi berikutnya adalah melaksanakan pengawasan dan evaluasi. Tujuan pengawasan adalah untuk memastikan bahwa Master Plan Pengendalian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup tersebut memang dilaksanakan dengan benar. Tujuan dari evaluasi adalah untuk mendapatkan masukan dan koreksi dari proses pelaksanaan yang selanjutnya akan dipergunakan untuk penyempurnaan terhadap Master Plan tersebut. IV.3. Periodisasi Pencapaian Pelaksanaan Master Plan Pengendalian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kabupaten Donggala akan lebih mudah dilakukan apabila disusun sebuah rencana pembagian waktu atau periodisasi. Periodisasi pencapaian ini bertujuan untuk membagi keseluruhan proses ke dalam beberapa tahapan waktu pelaksanaan. Dari setiap periodisasi ini akan ditetapkan target-target yang harus dicapai. Setiap periodisasi ini akan dialokasikan waktu tertentu untuk mencapai target yang sudah ditentukan. Pelaksanaan Master Plan Pengendalian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kabupaten Donggala ini tidak akan serta merta langsung pada tahapan pengendalian. Akan tetapi, sebelum sampai pada tahapan pengendalian, diperlukan tahapan-tahapan pendahuluan untuk mempersiapkan segala sesuatunya sehingga bisa dilaksanakan tahapan pengendalian. Periodisasi dalam pelaksanaan IV-5

Master Plan Pengendalian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kabupaten Donggala akan terbagi dalam tahapan sebagai berikut : 1. Jangka Pendek Untuk periodisasi jangka pendek ini, target yang akan dicapai adalah perbaikan dan penataan terhadap konsep dan pola pengendalian terhadap sumber daya alam dan lingkungkungan hidup. Lebih detail lagi, yang hendak dicapai dari perbaikan dan penataan ini adalah mengembalikan dan atau menempatkan konsep serta pola pengendalian sumber daya alam dan lingkungan hidup yang sesuai dengan fungsi dan peruntukannya. Fungsi dan peruntukan yang dimaksud dalam hal ini adalah fungsi dan peruntukan dari sumber daya alam dan lingkungan hidup tersebut. Alokasi waktu untuk pecapaian target pada periodisasi jangka pendek ini adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak dokumen Master Plan ini resmi disyahkan. 2. Jangka Menengah Target yang hendak dicapai dalam periodisasi jangka menengah ini adalah penerapan strategi-strategi untuk pengendalian terhadap sumber daya alam dan lingkungan hidup yang telah disusun. Selama upaya penerapan ini, perlu dilakukan koreksikoreksi dan evaluasi-evaluasi jika memang diperlukan. Upaya koreksi dan evaluasi ini dilakukan sehingga strategi pengendalian di dalam master plan ini dapat diterapkan di IV-6

lapangan dan bisa berjalan dengan konsisten serta stabil. Untuk sampai pada tahapan ini, alokasi waktu untuk melaksanakan peridisasi menengah ini adalah 5 (lima) tahun terhitung sejak selesainya periodisasi jangka pendek. 3. Jangka Panjang Target untuk periodisasi ini adalah melaksanakan dokumen master plan pengendalian sumber daya alam dan lingkungan hidup di Kabupaten Donggala secara berkelanjutan. Untuk bisa sampai pada pelaksanaan yang berkelanjutan, master plan ini harus sampai pada tahap pelaksanaan yang konsisten dan stabil dahulu. Setelah sistem yang dibangun sudah stabil, maka baru sistem tersebut (dalam kasus ini adalah Master plan Pengendalian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kabupaten Donggala) dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dan berkesinambungan. Namun dalam pelaksanaannya, Master Plan ini tetap memerlukan fungsi evaluasi dan monitoring, sehingga akan selalu ada koreksi untuk menyempurnakan dokumen Master Plan ini. IV.4. Pembiayaan Sumber pembiayaan yang diperlukan untuk melaksanakan Master Plan Pengendalian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kabupaten Donggala ini dapat berasal dari Anggaran Pendapatan dan IV-7

Belanja Nasional (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dan sumber-sumber pembiayaan lain yang tidak mengikat, seperti dana global. IV-8