H. SYAHRULAN PUA SAWA A-497 FRAKSI PAN DPR RI

dokumen-dokumen yang mirip
H. SYAHRULAN PUA SAWA A-497 FRAKSI PAN DPR RI

H. SYAHRULAN PUA SAWA A-497 FRAKSI PAN DPR RI

H. SYAHRULAN PUA SAWA A-497 FRAKSI PAN DPR RI

H. SYAHRULAN PUA SAWA A-497 FRAKSI PAN DPR RI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kabupaten Ende dengan ibukotanya bernama Ende merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kabupaten Sikka dengan ibu kotanya bernama Maumere merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Tenggara Timur yang terletak di daratan Pulau Flores. Wilayah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. Flores Timur yang sudah memasyarakat sejak tahun 1965.Kabupaten Lembata

BERITA RESMI STATISTIK

DAENG MUHAMMAD SE, M.SI A-475

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kabupaten Sumba Barat dengan ibu kotanya bernama Waikabubak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan akan bersifat melanjutkan, meningkatkan dan memperluas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kota Semarang merupakan ibu kota propinsi Jawa Tengah. Kota

PROYEK STRATEGIS NASIONAL DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

2015, No ruang wilayah Kabupaten Manggarai Barat sebagaimana yang direkomedasikan oleh Bupati Manggarai Barat melalui surat Nomor BU.005/74/IV

HANNA GAYATRI, SH. A 466 FRAKSI PAN DPR RI

PETA LOKASI KEGIATAN STRATEGIS PEMBANGUNAN TRANSPORTASI DALAM RENCANA STRATEGIS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Mego, Kecamatan Lela, Kecamatan Nita, Kecamatan Maumere,

BAB I PENDAHULUAN. lautan 38% : 62%, memiliki pulau, dimana 6000 di antaranya telah

LAPORAN TUGAS AKHIR (KL-40Z0) Perancangan Dermaga dan Trestle Tipe Deck On Pile di Pelabuhan Garongkong, Propinsi Sulawesi Selatan. Bab 1.

KESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT. 1. Ketua Rapat membuka rapat pada pukul WIB setelah kuorum terpenuhi, dan rapat dinyatakan terbuka untuk umum.

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 36 TAHUN 2012 TENTANG

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI. Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Terbentuknya Provinsi Gorontalo berdasarkan Undang-Undang No. 38 tahun 2000 maka

KESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT. 1. Ketua Rapat membuka rapat pada pukul WIB setelah kuorum terpenuhi, dan rapat dinyatakan terbuka untuk umum.

KESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT

KESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

KESIMPULAN/KEPUTUSAN RAPAT. 1. Rapat dibuka pada pukul WIB setelah kuorum terpenuhi dan rapat dinyatakan terbuka untuk umum.

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

LAPORAN PERJALANAN DINAS RESES PERSORANGAN ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA MASA PERSIDANGAN III TAHUN SIDANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STATISTIK PERHUBUNGAN KABUPATEN MAMUJU 2014

PROFILE PELABUHAN PARIWISATA TANAH AMPO

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya peran pelabuhan dalam suatu sistem transportasi mengharuskan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2017, No c. bahwa untuk mempercepat penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara diperlukan progr

RANCANGAN PERATURAN MENTERI TENTANG PENYELENGGARAAN PELABUHAN PENYEBERANGAN MENTERI PERHUBUNGAN,

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI V DPR RI DALAM RANGKA PENINJAUAN INFRASTRUKTUR KE KOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT TANGGAL FEBRUARI 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

MATRIKS 2.2.B ALOKASI PENDANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2011 Bidang: Sarana dan Prasarana

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan kondisi ekonomi, sosial dan pertumbuhan penduduk

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN DESEMBER 2014

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JENIS RAPAT. 1 Kamis, 1 Oktober WIB selesai PARIPURNA 1. Pengumuman Pimpinan Sementara DPR RI oleh Sekjen KPU 2. Pembacaan Keputusan

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA KOMISI V DPR RI PADA RESES MASA PERSIDANGAN III TAHUN DALAM RANGKA PENINJAUAN INFRASTRUKTUR, TRANSPORTASI DAN

BAB I PENDAHULUAN. Lintang Selatan dan Bujur Timur merupakan salah

BELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2017

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS TAHUN

I. PENDAHULUAN. Pembangunan nasional bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dan

FINAL KNKT Laporan Investigasi Kecelakaan Laut

BAB I PENDAHULUAN. Terminal merupakan prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA SAIL KOMODO TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. memiliki letak geografis sangat strategis, dimana posisi Labuan Bajo berada di


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN MARET 2017

BAB I PENDAHULUAN. Bajo, kabupaten Manggarai Barat Nusa Tenggara Timur. Perkembangan yang. sektor, salah satunya yang sangat pesat ialah pariwisata.

REDESAIN PELABUHAN ULEE LHEUE SEBAGAI PELABUHAN FERRY INTERNASIONAL DI BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara yang terletak di

Bab I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan dimana masing-masing pulau

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. 1. Prediksi tarikan perjalanan yang terjadi akibat adanya pusat pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin lama semakin meningkat, baik

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN TENTANG PANITIA NASIONAL PENYELENGGARA SAIL KOMODO TAHUN 2013

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN SEPTEMBER 2015

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM. 84 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN LINAU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi daerah yang memiliki daya tarik tersendiri yang mampu menarik minat

BAB I PENDAHULUAN. alamnya sudah tersohor hingga ke dunia internasional. Dengan luas provinsi

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2017

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandalkan transportasi air sebagai salah satu sarana transportasi, yang

BAB 1 BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. terletak pada lokasi yang strategis karena berada di persilangan rute perdagangan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan ayat (3) pasal 33 Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek. Arus barang domestik dan internasional dalam era globalisasi dewasa ini

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TATANAN KEPELABUHAN NASIONAL KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR KM 53 TAHUN 2002 MENTERI PERHUBUNGAN,

PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN PENYEBERANGAN SINABANG KABUPATEN SIMEULUE

PENTINGNYA PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA TRANSPORTASI SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN DESA DI KABUPATEN GORONTALO PROVINSI GORONTALO

Denpasar, Juli 2012

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELABUHAN KOLAKA UNTUK MENDUKUNG PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN KOLAKA

PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP REPUBLIK INDONESIA NOMOR 05 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN LIMBAH DI PELABUHAN

BAB I PENDAHULUAN. Jalan merupakan prasarana transportasi yang sangat penting untuk

DAENG MUHAMMAD SE, M.SI A-475 FRAKSI PAN DPR RI

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN APRIL 2017

BAB I PENDAHULUAN. gelombang laut, maka harus dilengkapi dengan bangunan tanggul. diatas tadi dengan menggunakan pemilihan lapis lindung berupa

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 69 TAHUN 2017 TENTANG RENCANA INDUK PELABUHAN REMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERKEMBANGAN STATISTIK TRANSPORTASI JAWA TENGAH BULAN JULI 2015

: Viva Yoga Mauladi, M.Si. NO. ANGGOTA : A-493 DAERAH PEMILIHAN : JATIM X / Lamongan dan Gresik

Transkripsi:

LAPORAN KEGIATAN PENYERAPAN ASPIRASI DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN KE-2 DILUAR MASA RESES DAN DILUAR MASA PERSIDANGAN TAHUN SIDANG 2014 2015 DAERAH PEMILIHAN NUSA TENGGARA TIMUR I H. SYAHRULAN PUA SAWA A-497 FRAKSI PAN DPR RI

LAPORAN KEGIATAN KUNJUNGAN KERJA DALAM NEGERI DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA PERORANGAN KE-2 DILUAR MASA RESES DAN DILUAR MASA PERSIDANGAN TAHUN SIDANG 2014-2015 DAERAH PEMILIHAN NUSA TENGGARA TIMUR I 12 14 JUNI 2015 H. SYAHRULAN PUA SAWA A-497 1. Pendahuluan Sesuai Surat Keputusan Presiden tertanggal 30 September 2014 mengenai penetapan H. Syahrulan Pua Sawa sebagai anggota DPR RI mewakili Partai Amanat Nasional (Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, Sikka, Flores Timur, Lembata, Alor). Setelah menjadi anggota DPR RI kewajiban untuk selalu mengunjungi Daerah Pemilihan yang telah ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan. Oleh karena itu sesuai dengan Surat Tugas.Nomor : 497/D/ KUNKER LUAR RESES DAN SIDANG/ DEWAN/ 2015, menugaskan kepada H. Syahrulan Pua Sawa No. Anggota 497 untuk melakukan perjalanan dinas Kunjungan Kerja Perorangan Ke-2 Diluar Masa Reses dan Diluar Masa Sidang Tahun Sidang 2014-2015 ke. Bidang infrastruktur dan transportasi yang merupakan ruang lingkup kerja sebagai anggota DPR RI Komisi V, dengan mitra kerjanya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat; Kementerian Perhubungan; Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi; Badan SAR Nasional; Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika; Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo; Badan Pengembangan Wilayah Surabaya- Madura. 1 Penyerapan Aspirasi Dalam Rangka Kunjungan Kerja Perorangan Ke-2

Kunjungan Kerja Perorangan Ke-2 Diluar Masa Reses dan Diluar Masa Persidangan Tahun Sidang 2014-2015 dilaksanakan selama 3 hari ini lebih menitikberatkan pada bidang infrastruktur dan transportasi. Kegiatan ini untuk mendapatkan aspirasi masyarakat secara langsung di daerah pemilihan. Apirasi yang disampaikan kepada wakil rakyat yang ada di DPR RI tentang pencapaian pembangunan saat ini maupun usulan kebutuhan rencana pembangunan yang akan datang. Kunjungan kerja ini lebih fokus mendatangi daerah atau desa tertinggal yang perlu diperhatikan secara khusus oleh DPR RI dan pemerintah pusat. Daerah atau desa tertinggal ini merupakan bagian terpenting dari pembangunan Indonesia karena dampaknya juga akan mencakup aspek ekonomi artinya ketika daerah ini diperhatikan dan dibangun tentunya akan memberikan kontribusi untuk daerah maupun wilayah lainnya. Pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur dan transportasi daerah/ desa tertinggal menjadi perhatian pemerintah pusat agar terjadi konektivitas dengan wilayah lain untuk menumbuhkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. 2. Pelaksanaan Kunjungan Kerja a. Waktu Pelaksanaan Kegiatan Sesuai dengan jadwal pelaksanaan Kunjungan Kerja Perorangan Ke-2 Diluar Reses dan Diluar Masa Persidangan Tahun Sidang 2014-2015 dilaksanakan ke pada tanggal 12 14 Juni 2015. b. Kegiatan Penyerapan Aspirasi Jum at, 12 Juni 2015 Perjalanan dengan Pesawat Terbang dari Jakarta Menuju Kupang, untuk melanjutkan penerbangan ke Kabupaten Ende Sabtu, 13 Juni 2015, Penerbangan Kupang Ende di tempuh selama kurang lebih 1 jam dengan menggunakan Wings Air jenis ATR 72. 2 Penyerapan Aspirasi Dalam Rangka Kunjungan Kerja Perorangan Ke-2

1. Sabtu, 13 Juni 2015 tiba di Bandara H. Hasan Aroeboesman di Ende pukul 07.00 WITA. Kegiatan kunjungan kerja dilaksanakan di Bandara H. Hasan Aroeboesman yang didampingi oleh Kepala Bandara Djarot Soebiantoro. Pembangunan Kabupaten Ende harus didukung dengan sarana dan prasarana transportasi udara yang memadai. Saat ini sedang dikerjakan berbagai pembangunan, rehabilitasi, dan pemeliharaan prasarana bandara untuk menunjang kinerja bandara. Bandara H. Hasan Aroeboesman di Ende sebagai bandara yang paling banyak penerbangannya di daerah Flores. Bandara H. Hasan Aroeboesman Ende dengan panjang landasan 1.650 meter, apabila dilihat dari aspek keamanan dan keselamatan penerbangan pada musim-musim tertentu dengan panjang landasan bandara tersebut belum tentu dapat menjamin kenyamanan dan keselamatan dengan pesawat jenis ATR-72 pada saat pendaratan. Untuk menjawab persoalan tersebut pihak pemerintah daerah telah melakukan pembebasan tanah seluas 498 m 2 dalam rangka perpanjangan landasan bandara tersebut. Runway Bandara Ende memiliki panjang 1.650 meter dengan lebar 30 meter. Setiap hari bandara ini bisa melayani 7 pesawat yang terbang dan 7 pesawat yang mendarat. Direncanakan akan dilakukan pembangunan perpanjangan runway bandara sampai 1.800 meter. Diharapkan Bandara H. Hasan Aroeboesman dapat didarati pesawat jenis Boeing 737, sehingga dapat memenuhi pelayanan masyarakat akan transportasi udara. 3 Penyerapan Aspirasi Dalam Rangka Kunjungan Kerja Perorangan Ke-2

2. Sabtu, 13 Juni 2015, dilanjutkan dengan kunjungan kerja dengan meninjau dermaga di Pelabuhan Ippi, kecamatan Ende Selatan kabupaten Ende. Kabupaten Ende kini memiliki dermaga multifungsi yang dibangun di komplek Pelabuhan Ippi. Dermaga ini bisa disandari kapal barang, kapal penumpang maupun kapal kargo. Keberadaan dermaga yang baru dibangun di kawasan Pelabuhan Ippi, Kecamatan Ende Selatan. Saat ini di kawasan Pelabuhan Ippi selain ada dermaga lama juga sedang dibangun dermaga baru yang letaknya bersebelahan dengan Dermaga Ippi. Dermaga baru tersebut telah dibangun dari tahun 2013 serta berlanjut hingga tahun 2015. Dermaga baru itu, selain multifungsi juga bisa disandari kapal setiap waktu tanpa mengenal musim barat maupun tenggara karena konstruksi bangunan dan letaknya telah dirancang untuk bisa disandari setiap kapal maupun setiap musim. Dermaga yang baru dibangun berbentuk huruf I sehingga bisa disandari kapal setiap saat. Hal ini berbeda dengan dermaga lama yang berbentuk T sehingga hanya bisa disandari kapal pada musim barat saja, sementara ketika memasuki musim tenggara tidak bisa disandari maka ketika ada kapal yang datang terpaksa dialihkan ke Pelabuhan Ende. Dermaga baru jauh lebih panjang dibandingkan dermaga lama, yakni 291 meter sedangkan dermaga lama 200 meter. Dengan berbagai kelebihan yang ada agar keberadaan dermaga baru bisa memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat Kabupaten Ende.Pelabuhan Ippi yang saat ini dikelola oleh Pelindo belum 4 Penyerapan Aspirasi Dalam Rangka Kunjungan Kerja Perorangan Ke-2

mampu memenuhi harapan masyarakat dalam mengelola arus bongkar muat barang, berkaitan dengan biaya sandar dan bongkar muat yang dianggap masih tinggi. Hal ini berimplikasi dengan hargaharga barang yang belum bisa memenuhi harapan masyarakat. Kondisi pelabuhan Ippi yang belum adanya sarana dan prasarana yang memadai juga menjadi kendala selama ini. Masyarakat berharap pemerintah pusat, kementerian perhubungan bisa mengintervensi akan keberadaan pelabuhan Ippi agar pengelolaannya dikembalikan lagi ke Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. Pembangunan dan pengeloaan pelabuhan khususnya di wilayah Flores, penting dalam rangka menjaga perbedaan harga kebutuhan masyarakat antara di Indonesia bagian barat dan bagian timur Indonesia. Diharapkan keberadaan pelabuhan Ippi sebagai konektivitas infrastruktur nasional yang dapat menumbuhkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Kunjungan kerja ini juga dilakukan pengecekan jalan akses ke pelabuhan Ippi. Masyarakat menyampaikan kondisi ruas jalan akses yang menuju pelabuhan Ippi. Ruas jalan R.W Monginsidi menuju ke Pelabuhan Ippi, di Kelurahan Tetandara, Kota Ende, kondisinya sangat memprihatinkan. Meski sudah berulang kali diperbaiki, kondisinya tetap tidak berubah. Dari arah pertigaan Jalan Katedral, sekitar 1 kilo meter menuju Pelabuhan Ippi, kondisinya rusak parah dan terlihat berlubang di beberapa tempat. Bahkan muncul seperti danau kecil lantaran tergenang air hujan dalam beberapa hari terakhir. Masyarakat berharap pemerintah segera menangani ruas jalan tersebut karena ruas jalan tersebut sangat ramai dan satu-satunya akses ke Pelabuhan Ippi. 5 Penyerapan Aspirasi Dalam Rangka Kunjungan Kerja Perorangan Ke-2

3. Sabtu, 13 Juni 2015, Kegiatan kunjungan kerja selanjutnya dengan menyusuri jalan menuju desa Nanganesa kecamatan Ndora kabupaten Ende. Sesampainya di pantai Mbu melihat akan keberadaan pulau Koa yang sangat berdekatan dengan titik awal landasan Bandara H. Hasan Aroeboesman. Apabila dilihat dari aspek keamanan dan keselamatan penerbangan pada musim-musim tertentu dengan panjang landasan 1650 meter bandara tersebut belum tentu dapat menjamin kenyamanan dan keselamatan dengan pesawat jenis ATR-72 pada saat pendaratan. Masyakat meminta perhatian pemerintah pusat untuk segera dilakukan perpanjangan runway bandara H. Hasan Aroeboesman dalam mengamankan kenyamanan dan keselamatan penerbangan. 4. Hari Sabtu, 13 Juni 2015, melakukan kunjungan kerja meninjau aktifitas bongkar muat di pelabuhan Ende, kelurahan Mbongawani, Kecamatan Ende Selatan. Pelabuhan Ende pada musim barat (berkisar Desember-Maret), gelombang dan angin kencang terjadi di kawasan Pelabuhan Ende, sehingga pelabuhan ini ditutup. Kegiatan bongkar muat dialihkan di Pelabuhan Ippi. Di musim tenggara yang mulai terjadi April-Agustus, kegiatan bongkar muat, debarkasi dan 6 Penyerapan Aspirasi Dalam Rangka Kunjungan Kerja Perorangan Ke-2

embarkasi penumpang dan barang di Pelabuhan Ippi, untuk sementara ditutup, dan dialihkan ke pelabuhan Ende. Pelabuhan Ende pengelolaannya selama ini dikerjakan oleh Pelindo. Masyarakat berharap Kementerian Perhubungan Republik Indonesia dapat mengambil alih pengelolaan Pelabuhan Ende. Pemerintah pusat mesti mengintervensi pengelolaan, pembangunan sarana dan prasarana pelabuhan Ende dalam rangka menjaga perbedaan harga kebutuhan masyarakat antara di Indonesia bagian barat dan bagiaan timur Indonesia. Diharapkan keberadaan pelabuhan Ende dapat sebagai konektivitas infrastruktur nasional yang dapat menumbuhkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. 5. Kegiatan kunjungan kerja selanjutnya, mendengarkan aspirasi masyarakat kelurahan Rukun Lima kecamatan Ende Selatan. Kegiatan yang dilaksanakan hari Sabtu, 13 Juni 2015 pukul 19.30 WITA dihadiri oleh masyarakat Rukun Lima. Masyarakat mendapatkan kabar terbaru untuk masyarakat Kabupaten Ende dan sekitarnya. Jika tidak ada aral yang merintang, dalam pertengahan bulan Juni 2015, sebuah kapal roro KM Nurul Nadia akan masuk Pelabuhan Ende, lantaran hampir satu tahun KM Dharma Fery II yang sempat singgah tidak pernah datang lagi. Kehadiran kapal tersebut bisa memulihkan roda perekonomian di daerah ini dan berdampak bagi wilayah lain. Kapal ini memiliki panjang 73,15 meter dan lebar 11,50 meter.kapasitas muat kendaraan sebanyak 57 unit dengan rincian truk besar 32 unit, truk ukuran sedang 10 unit, mobil keluarga 15 unit dan 200-an penumpang. Selain itu, pintu keluar masuk (ram door) cukup lebar dan tinggi kira-kira 5 meter sehingga mempermudah pergerakan 7 Penyerapan Aspirasi Dalam Rangka Kunjungan Kerja Perorangan Ke-2

kendaraan. Masyarakat berharap hadirnya kapal roro jangan hanya memberikan hiburan sesaat kemudian tidak kembali lagi. Seperti pengalaman sebelumnya. Kehadiran kapal roro hanya sesaat dan selanjutnya tidak lagi menyinggahi Ende. Karena itu pemerintah harus melakukan komunikasi dengan pengusaha untuk menggunakan jasa kapal ini. Sehingga perekonomian kabupaten Ende makin berkembang, apalagi Ende terletak di tengah Pulau Flores yang diharapkan bisa membawa dampak bagi wilayah lainnya. 6. Sabtu, 13 Juni 2015, pukul 21.00 WITA, Ende Selatan. Kegiatan aspirasi masyarakat berkaitan dengan sarana dan prasarana pendidikan. Pada bidang pendidikan kepala sekolah SMP Negeri 1 Ende menyampaikan aspirasinya berkaitan dengan program kerja sekolah dan usulan pembangunan gedung sekolah. Dikarenakan SMP Negeri 1 Ende yang sudah berusia 60 tahun, dan selama ini masih memakai gedung lama dan daya tampungnya kurang memadai. SMP Negeri 1 Ende adalah sekolah yang tertua yang ada di kabupaten Ende, dan menjadi sekolah favorit bagi masyarakat. Untuk itu sarana dan prasarana sekolah tersebut harus diperhatikan, agar proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik. 7. Minggu, 14 Juni 2015, Kelurahan Tetandara, Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende. Kegiatan aspirasi dengan sarapan pagi bersama masyarakat yang dilaksanakan pagi hari di kedai 8 Penyerapan Aspirasi Dalam Rangka Kunjungan Kerja Perorangan Ke-2

makan Bandara H. Hasan Aroeboesman mendapat respon yang baik. Masyarakat Tetandara menyampaikan aspirasinya berkaitan dengan pembebasan lahan untuk perpanjangan runway bandara H. Hasan Aroeboesman dan pembangunan infrastruktur daerah. Lahan seluas 498 m 2 yang dibebaskan untuk perpanjangan runway bandara diyakini masyarakat dapat memberikan manfaat yang sebesarbesarnya bagi kabupaten Ende. Kabupaten Ende yang terletak di pulau Flores dapat memberikan dampak perkonomian yang meningkat bagi wilayah lain. Minggu, 14 Juni 2015, pukul 07.30 WITA, Perjalanan pulang ke Jakarta c. Rekomendasi 1. Pemerintah pusat, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia perlu memberikan perhatian terhadap pembangunan perpanjangan runway bandara H. Hasan Aroeboesman untuk memberikan kenyamanan dilihat dari aspek keamanan dan keselamatan penerbangan pada musim-musim tertentu dengan panjang landasan bandara yang ada saat ini. Bandara diharapkan bisa didarati pesawat jenis Boeing, sehingga mampu meningkatkan transportasi udara untuk menumbuhkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat Ende dan berdampak pada wilayah sekitarnya. 2. Keberadaan kawasan pulau Koa hendaknya dilestarikan sebagai salah satu kekayaan lokal. Kawasan ini perlu dikembangkan penataan daerah pesisirnya agar lebih menarik wisatawan berkunjung. 3. Perbaikkan infrastruktur jalan ke akses pelabuhan Ippi perlu mendapat perhatian pemerintah pusat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia, sebagai akses konektivitas nasional untuk menumbuhkan dan meningkatkan perekonomian masyarakat pulau Flores. 9 Penyerapan Aspirasi Dalam Rangka Kunjungan Kerja Perorangan Ke-2

4. Perlu dibangun komunikasi dengan para pihak yang berkaitan dengan transportasi kelancaran logistik berkaitan dengan kehadiran kapal roro yang akan singgah di Kabupaten Ende, agar keberlangsungan transportasi logistik tetap berlangsung dan terjadwal. Pemerintah pusat memberikan perhatian berupa subsidi terhadap pelayaran yang singgah di kabupaten Ende. 5. Pengelolaan pelabuhan di kabupeten Ende dikembalikan ke Kementerian Perhubungan Republik Indonesia, agar ada intervensi akan keberadaan sarana dan prasarana pelabuhan dan jalan akses ke pelabuhan, sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat dalam rangka konektivitas transportasi laut nasional. 6. Kondisi sarana dan prasana pendidikan hendaknya menjadi perhatian pemerintah pusat, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia agar proses belajar dan mengajar dapat berlangsung dengan baik. 3. Penutup Demikian Laporan Kegiatan Penyerapan Asprasi Masyarakat Dalam Rangka Kunjungan Kerja Perorangan Ke-2 Diluar Masa Reses Dan Diluar Masa Persidangan Tahun Sidang 2014-2015 ini kami sampaikan, atas perhatian dan kerja samanya kami ucapkan terima kasih. Jakarta, 17 Juni 2015 Anggota DPR RI, H. Syahrulan Pua Sawa A-497 10 Penyerapan Aspirasi Dalam Rangka Kunjungan Kerja Perorangan Ke-2

11 Penyerapan Aspirasi Dalam Rangka Kunjungan Kerja Perorangan Ke-2