Sistem Imun BIO 3 A. PENDAHULUAN SISTEM IMUN. materi78.co.nr

dokumen-dokumen yang mirip
MENJELASKAN STRUTUR DAN FUNGSI ORGAN MANUSIA DAN HEWAN TERTENTU, KELAINAN/ PENYAKIT YANG MUNGKIN TERJADI SERTA IMPLIKASINYA PADA SALINGTEMAS

SISTEM IMUN (SISTEM PERTAHANAN TUBUH)

Sistem Imun. Organ limfatik primer. Organ limfatik sekunder. Limpa Nodus limfa Tonsil. Sumsum tulang belakang Kelenjar timus

SISTEM IMUN. ORGAN LIMFATIK PRIMER. ORGAN LIMFATIK SEKUNDER. LIMPA NODUS LIMFA TONSIL. SUMSUM TULANG BELAKANG KELENJAR TIMUS

SISTEM IMUN. Pengantar Biopsikologi KUL VII

FISIOLOGI SISTEM PERTAHANAN TUBUH. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed

SISTEM PERTAHANAN TUBUH

CATATAN SINGKAT IMUNOLOGI

Immunology Pattern in Infant Born with Small for Gestational Age

Mekanisme Pertahanan Tubuh. Kelompok 7 Rismauzy Marwan Imas Ajeung P Andreas P Girsang

TEORI SISTEM IMUN - SMA KELAS XI SISTEM IMUN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN. SISTEM IMUNITAS

Sistem Imun. Leukosit mrpkn sel imun utama (disamping sel plasma, 3. Mengenali dan menghilangkan sel yang abnormal

BAB II KOMPONEN YANG TERLIBAT DALAM SISTEM STEM IMUN

menjelaskan mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing berupa antigen dan bibit penyakit.

Mekanisme Pembentukan Kekebalan Tubuh

BAHAYA AKIBAT LEUKOSIT TINGGI

FIRST LINE DEFENCE MECHANISM

BAB II PEMBAHASAN A. MEKANISME SISTEM IMUN

SISTEM IMUNITAS MANUSIA SMA REGINA PACIS JAKARTA

Asuhan Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan. Sistem Imunitas

Universitas Indonusa Esa Unggul FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT Jurusan Perekam Medis dan Informasi Kesehatan

Gambar: Struktur Antibodi

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

Darah 8 % bb Komposisi darah : cairan plasma ± 60 % Padatan 40-45% sel darah merah (eritrosit), sel darah putih, trombosit

REAKSI ANTIGEN-ANTIBODI DAN KAITANNYA DENGAN PRINSIP DASAR IMUNISASI. Oleh : Rini Rinelly, (B8A)

Selama berabad-abad orang mengetahui bahwa penyakit-penyakit tertentu tidak pernah menyerang orang yang sama dua kali. Orang yang sembuh dari

Imunisasi: Apa dan Mengapa?

PENGETAHUAN DASAR. Dr. Ariyati Yosi,

DASAR-DASAR IMUNOBIOLOGI

SOAL UTS IMUNOLOGI 1 MARET 2008 FARMASI BAHAN ALAM ANGKATAN 2006

Struktur dan Fungsi Hewan Tujuan Instruksional Khusus

Shabrina Jeihan M XI MIA 6 SISTEM TR A N SFU SI D A R A H

SISTEM IMUN SPESIFIK. Lisa Andina, S.Farm, Apt.

SISTEM PEREDARAN DARAH

DAYA TAHAN TUBUH & IMMUNOLOGI

Imunologi Agung Dwi Wahyu Widodo

IMUNOLOGI DASAR. Sistem pertahanan tubuh terbagi atas : Sistem imun nonspesifik ( natural / innate ) Sistem imun spesifik ( adaptive / acquired

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Makalah Sistem Hematologi

PRAKTIKUM II : DARAH, PEMBULUH DARAH, DARAH DALAM BERBAGAI LARUTAN, PENGGOLONGAN DARAH SISTEM ABO DAN RHESUS.

Pertemuan XI: Struktur dan Fungsi Hayati Hewan. Program Tingkat Persiapan Bersama IPB 2011

Fransiska Ayuningtyas W., M.Sc., Apt

HOST. Pejamu, adalah populasi atau organisme yang diteliti dalam suatu studi. Penting dalam terjadinya penyakit karena :

HASIL DAN PEMBAHASAN

Respon imun adaptif : Respon humoral

Sistem Sirkulasi BIO 2 A. PENDAHULUAN B. SISTEM PEREDARAN DARAH C. DARAH SISTEM SIRKULASI. materi78.co.nr

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. jenis teripang yang berasal dari Pantai Timur Surabaya (Paracaudina australis,

BAB 2 TERMINOLOGI SITOKIN. Sitokin merupakan protein-protein kecil sebagai mediator dan pengatur

BAB PENDAHULUAN 1.1. Kedudukan dan Reran Imunologi dalam Ilmu Kefarmasian Imunologi imunitas alami dan imunitas perolehan.

BAB 1 PENDAHULUAN. menurut World Health Organization (WHO), sekitar 65% dari penduduk negara

- - SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA - - dlp5darah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. secara empiris dapat mengobati berbagai macam penyakit. Tumbuh subur pada

PATOGENESIS DAN RESPON IMUN TERHADAP INFEKSI VIRUS. Dr. CUT ASMAUL HUSNA, M.Si

PEMERIKSAAN GOLONGAN DARAH RHESUS

SEL SISTEM IMUN SPESIFIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan dan manfaat tanaman mahkota dewa. Sistematika tanaman mahkota dewa adalah sebagai berikut:

Kompetensi SISTEM SIRKULASI. Memahami mekanisme kerja sistem sirkulasi dan fungsinya

Respons Imun. Biologi Sel Dasar, BI-100A. Rizkita RE & Anggraini B RRE & AB, SITH ITB

Imunologi Transplantasi. Marianti Manggau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tumbuhan Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)

MAKALAH SEROLOGI DAN IMUNOLOGI

IMUNITAS HUMORAL DAN SELULER

Bicara Immunologi: Bersama Abdulhadi Suwandi, Ph.D dalam Teleconference SMA Muhammadiyah 2 Yo. Written by edhiemaz

PATOLOGI SERANGGA (BI5225)

BAB I PENDAHULUAN. antigen) yang terkandung di dalam sel darah merah (Fitri, 2007).

KONSEP GOLONGAN DARAH ABO DAN RHESUS. Ns. Haryati

HASIL DAN PEMBAHASAN

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM IMUN PADA MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. benda asing dan patogen di lingkungan hidup sekitar seperti bakteri, virus, fungus

TETAP SEHAT! PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

TATA LAKSANA IMUNODEFISIENSI PRIMER: PANDUAN UNTUK PASIEN DAN KELUARGA

biologi SET 12 TUBUH MANUSIA 1 (SISTEM PEREDARAN DARAH) DAN LATIHAN SOAL SBMPTN ADVANCE AND TOP LEVEL A. SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Uji LD-50 merupakan uji patogenitas yang dilakukan untuk mengetahui

BAB II EFEKTIVITAS, BELAJAR, PEMBELAJARAN, PENGUASAAN KONSEP, METODE PEMBELAJARAN, METODE GALLERY WALK, KONSEP SISTEM IMUN

Tabel 1 Nilai (rataan ± SD) PBBH, FEC, dan gambaran darah domba selama masa infeksi Parameter Amatan Domba

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Tumbuhan Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa)

Kelainan darah pada Lupus eritematosus sistemik

RESPON PERTAHANAN TERHADAP MIKROBIA PATOGEN

Golongan darah. Kuliah SP modul HOM 2009

Imunologi Dasar dan Imunologi Klinis

Imunitas Innate dan Adaptif pada Kulit Adapted from Fitzpatrick s Dermatology in General Medicine, 8th Edition

tua dan sel yang bermutasi menjadi ganas, merupakan bahan yang tidak diinginkan dan perlu disingkirkan. Lingkungan disekitar manusia mengandung

BAB 2 PENGENALAN HIV/AIDS. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan kumpulan gejala

BAB 1 PENDAHULUAN. Rinitis alergi adalah gangguan fungsi hidung akibat inflamasi mukosa hidung yang

2 Sebutkan macam-macam klas sel limfosit dan apa fungsi dasar masingmasing limfosit tersebut

HASIL DAN PEMBAHASAN

ACQUIRED IMMUNE DEFICIENCY SYNDROME ZUHRIAL ZUBIR

Gambar 1 Rata-rata Jumlah Sel Darah Putih Ikan Lele Dumbo Setiap Minggu

Tahapan Respon Sistem Imun Respon Imune Innate Respon Imunitas Spesifik

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

5 Sistem. Peredaran Darah. Bab. Di dalam tubuh makhluk hidup terdapat suatu sistem yang berfungsi untuk mengedarkan makanan dan O 2

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistematika dari tumbuhan Keladi Tikus adalah sebagai berikut : Spesies : Typhonium flagelliforme (Anonim, 2009)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. rawat inap di RSU & Holistik Sejahtera Bhakti Kota Salatiga. kanker payudara positif dan di duga kanker payudara.

Transkripsi:

Sistem Imun A. PENDAHULUAN Sistem imun adalah sistem yang membentuk kekebalan tubuh dengan menolak berbagai benda asing yang masuk ke tubuh. Fungsi sistem imun: 1) Pembentuk kekebalan tubuh. 2) Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang masuk ke dalam tubuh. 3) Pendeteksi adanya sel abnormal, infeksi dan patogen yang membahayakan. 4) Penjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh. Sistem imun membentuk beberapa lapisan pertahanan tubuh. pertahanan tubuh terdiri dari: pertahanan Komponen pertahanan Respon imun Innate immunity (kekebalan yang diturunkan) pertama kedua kulit membran mukosa bakteri alami apatogen sel fagosit inflamasi protein antimikroba sel natural killer (NK) Acquired immunity (kekebalan yang didapati) ketiga kekebalan humoral (limfosit B) kekebalan diperantarai sel (limfosit T) Kekebalan tubuh dibentuk secara: spesifik spesifik 1) Kekebalan bawaan (innate immunity) Yaitu kekebalan diturunkan dan ada sejak lahir. Kekebalan bawaan melakukan respon imun dalam waktu yang cepat. 2) Kekebalan adaptif (acquired immunity) Yaitu kekebalan yang didapatkan dari pengenalan tubuh terhadap antigen. Kekebalan adaptif melakukan respon imun spesifik dalam waktu yang lambat. Respon imun adalah cara tubuh merespon masuknya antigen ke dalam tubuh. Respon imun terbagi menjadi: 1) Respon imun, tidak membeda-bedakan antigen yang diserang. 2) Respon imun spesifik, menyerang antigen tertentu dan dapat mengenali kembali jika sewaktu-sewaktu antigen yang sama menyerang kembali. Komponen utama sistem imun yang paling utama adalah bagian lapisan pertahanan ketiga, yaitu leukosit. Sistem limfa tersusun atas organ-organ limfatik yang terdiri dari dua, yaitu: Organ limfatik primer 1) Sumsum tulang, menghasilkan limfosit. 2) Timus, tempat pematangan limfosit dari sumsum tulang. Organ limfatik sekunder 1) Nodus limfa, adalah titik di sepanjang pembuluh limfa yang memiliki ruang (sinus) yang mengandung limfosit dan makrofag. Nodus limfa berfungsi sebagai penyaring mikroorganisme. 2) Limpa/spleen, fungsinya membuang antigen dalam darah dan menghancurkan eritrosit yang sudah tua. 3) Tonsil, fungsinya memerangi infeksi pada saluran pernapasan bagian atas dan faring. Berdasarkan granula pada plasma, leukosit terbagi menjadi: 1) Leukosit granulosit, yaitu leukosit yang plasmanya bergranula, yaitu neutrofil, eosinofil dan basofil. 2) Leukosit agranulosit, yaitu leukosit yang plasmanya tidak bergranula, yaitu monosit, limfosit B dan limfosit T. 1

Perbedaan Neutrofil Eosinofil Basofil Monosit Limfosit B Limfosit T gambar tempat pembentukan jaringan limfa sumsum tulang sumsum tulang sumsum tulang sumsum tulang (menetap) sumsum tulang (berpindah ke timus) pergerakan/ peningkatan aktivitas sinyal kimiawi dari daerah terinfeksi, fagositosis alergi, inflamasi, leukemia, fase penyembuhan infeksi alergi, inflamasi, menghasilkan histamin (melawan alergen) dan heparin (mencegah pembekuan darah) fagositosis (makrofag di jaringan) pembentukan antibodi, antibodymediated immunity mencerna antigen atau sel tubuh terinfeksi, cell-mediated immunity B. KEKEBALAN DITURUNKAN Kekebalan diturunkan (innate immunity) adalah kekebalan yang ada sejak lahir, dan melakukan respon imun dalam waktu cepat. Komponen-komponen kekebalan diturunkan: 1) Kulit (fisik dan mekanik) Tersusun atas keratin yang sulit ditembus antigen. Selain itu, terdapat rambut dan pada saluran pernapasan terdapat silia. 2) Membran mukosa (kimiawi) Membran mukosa menghasilkan enzim lisozim yang mengkatalisis penghancuran antigen yang masuk ke tubuh. Enzim lisozim terkandung dalam: Sekret minyak dan keringat air mata ludah lendir 3) Bakteri alami (biologis) Tempat kulit dan membran mukosa mata mulut saluran pernapasan Pada tubuh manusia, hidup berbagai macam bakteri alami yang apatogen. Bakteri alami tersebut akan menghambat perkembangan bakteri patogen yang masuk ke tubuh. 4) Sel fagosit Sel fagosit terdiri atas neutrofil, monosit dan makrofag. Sel fagosit menghancurkan antigen dengan mekanisme fagositosis. 5) Protein antimikroba (komplemen) Adalah protein yang dihasilkan hati dan mengalir dalam darah. Protein antimikroba menempel pada membran sel mikroba agar: 1. Sel asing mengalami lisis (apoptosis). 2. Sel fagosit mudah mengenali mikroba. 3. Merangsang fagosit untuk lebih aktif. 6) Interferon Interferon adalah protein yang dihasilkan sel tubuh yang diserang virus. Interferon berfungsi memperingatkan sel lain di sekitarnya akan bahaya suatu antigen. Interferon mampu menghambat jumlah sel yang terinfeksi, karena mengubah sel di sekitarnya menjadi tidak dikenali antigen. 7) Sel natural killer (NK) Adalah leukosit yang berjaga di sistem peredaran darah dan limfatik. Sel ini mampu melisis sel kanker dan sel terinfeksi virus. 8) Respon inflamasi Adalah peradangan jaringan yang merupakan reaksi cepat terhadap kerusakan. Fungsi inflamasi: 1. Membunuh antigen yang masuk. 2. Mencegah penyebaran infeksi. 3. Mempercepat proses penyembuhan. Penyebab inflamasi adalah karena dihasilkannya histamin oleh sel tiang (mast cell) dan kemokin oleh sel fagosit di jaringan (makrofag), yang menyebabkan: Tanda Warna merah Panas Peradangan Rasa sakit Sebab vasodilatasi aliran darah cepat cairan jaringan meningkat pelepasan zat kimia dan tertekannya sel-sel saraf Kinerja respon imun : 1) Jaringan yang terluka mengirim sinyal melalui pembentukan histamin dan kemokin. 2) Histamin akan menyebabkan vasodilatasi dan menyebabkan plasma darah, trombosit, dan protein antimikroba dilepas ke jaringan. 2

3) Kemokin akan memanggil neutrofil dan monosit lebih banyak dari peredaran darah untuk melakukan fagositosis. C. ANTIGEN DAN ANTIBODI Antigen adalah segala bentuk molekul yang dianggap oleh tubuh sebagai benda asing. Limfosit mengetahui asing atau tidaknya suatu molekul melalui protein penanda yang disebut MHC (Major Histocompatibility Complex). Molekul MHC adalah protein yang terdapat pada membran sel di tubuh yang dianggap tidak asing. Suatu antigen yang tidak mengandung molekul MHC akan dianggap asing. Macam-macam molekul MHC: 1) Molekul MHC kelas I, ditemukan di sel-sel tubuh, kecuali eritrosit. 2) Molekul MHC kelas II, ditemukan di sel limfosit T, limfosit B dan makrofag. Limfosit mengenali antigen karena dapat berikatan pada epitop antigen. Secara umum, antigen spesifik limfosit adalah: 1) Limfosit B, reseptornya mengenali: a. Antigen uniselular atau prokariotik, misalnya virus dan bakteri. b. Antigen utuh. 2) Limfosit T, reseptornya mengenali: a. Antigen multiselular atau eukariotik, misalnya jamur, cacing parasit, darah transfusi, sel atau organ transplantasi. b. Antigen berupa fragmen. Antibodi adalah protein yang menempel pada limfosit B dan dapat mengenali antigen spesifik. Antibodi disebut juga immunoglobin (Ig) karena mengandung protein γ-globulin. Kelas-kelas antibodi: Kelas Letak Fungsi IgM IgA IgG IgD IgE permukaan sel B ASI, air mata, ludah, lendir jaringan, darah permukaan sel B jaringan reseptor sel B, respon imun awal, aglutinasi, netralisasi pembentuk kekebalan pasif bayi, aglutinasi, netralisasi respon imun antigen yang sama reseptor sel B, meningkatkan pembelahan sel B reaksi alergi, aktivasi histamin dari basofil dan sel tiang Reaksi antigen-antibodi: 1) Aglutinasi/presipitasi, penggumpalan antigen. 2) Netralisasi/detoksifikasi, penetralan toksin yang dihasilkan antigen. 3) Opsonisasi, penandaan patogen/sel terinfeksi oleh protein komplemen sebagai sinyal kimiawi. 4) Fagositosis, penghancuran patogen/sel terinfeksi. D. KEKEBALAN DIDAPATI Kekebalan didapati (acquired immunity) adalah kekebalan yang dibentuk tubuh setelah mengenali suatu antigen, dan melakukan respon imun spesifik dalam waktu lambat. Komponen-komponen kekebalan didapati dilakukan oleh sel-sel limfosit B (antibodymediated immunity) dan sel-sel limfosit T (cellmediated immunity). Pembentukan kekebalan humoral (antibodymediated immunity) dilakukan setelah respon imun berhasil dilakukan. Kekebalan humoral dibentuk dari pembentukan antibodi oleh sel limfosit B. 1) Fragmen antigen yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel fagosit. 2) Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel fagosit untuk diambil pesannya oleh sel T helper melalui molekul MHC kelas II. 3) Pesan mengenai fragmen antigen kemudian dikirimkan oleh sel T helper kepada sel B. Sel limfosit B akan membentuk kekebalan humoral dengan membelah diri. Macam-macam sel limfosit B: 1) Sel B plasma, mensekresikan antibodi. 2) Sel B memori, mengingat antigen spesifik yang pernah menyerang tubuh. 3) Sel B pembelah, menambah jumlah sel-sel limfosit B dari pembelahan. Respon imun pada kekebalan humoral: 1) Respon imun primer Dilakukan dengan aktivasi sel B ke tempat yang terinfeksi, lalu membelah membentuk populasi (klon), dan mensekresikan antibodi bersama-sama, yang kemudian mati ketika infeksi berakhir. 2) Respon imun sekunder Dilakukan sewaktu infeksi ulang dengan aktivasi satu sel B memori yang membentuk klon, dan mensekresikan antibodi spesifik bersama-sama. 3

Pembentukan kekebalan diperantarai sel dilakukan jika respon imun gagal menahan antigen masuk ke tubuh. Kekebalan diperantarai sel dibentuk dari mekanisme penghancuran antigen oleh sel limfosit T. 1) Antigen yang lolos dari sel fagosit akan difagositosis oleh sel-sel tubuh. 2) Fragmen yang telah difagositosis tidak dicerna oleh sel-sel tubuh. 3) Fragmen tersebut kemudian ditampilkan pada sel tubuh untuk diambil pesannya oleh sel T sitotoksik melalui molekul MHC kelas I. Sel limfosit T akan membentuk kekebalan diperantarai sel dengan melisis sel tubuh yang diserang sehingga mengalami apoptosis. Kekebalan ini tidak menghasilkan antibodi. Macam-macam sel limfosit T: 1) Sel T memori, diprogram untuk mengingat dan mengenali antigen spesifik apabila menyerang tubuh sewaktu-waktu. 2) Sel T helper, mengontrol pembelahan sel B, pembentukan antibodi dan aktivasi sel T. 3) Sel T killer (sitotoksik), melisis sel tubuh yang diserang antigen. 4) Sel T supresor, menurunkan respon imun yang lebih dari cukup. Respon imun primer dan sekunder yang dilakukan limfosit T sama dengan cara yang dilakukan limfosit B, namun tidak menggunakan antibodi. E. KEKEBALAN AKTIF DAN PASIF Kekebalan aktif adalah kekebalan yang dikembangkan oleh tubuh sendiri. Kekebalan pasif adalah kekebalan yang dibuat pada tubuh organisme lain. Perbedaan kekebalan aktif dan pasif: Perbedaan Aktif Pasif ingatan imunologis contoh alami contoh buatan dapat mengingat antibodi yang dibentuk setelah infeksi vaksinasi atau imunisasi tidak dapat mengingat antibodi dari ibu saat dalam kandungan penyuntikan antibodi dari luar Vaksinasi atau imunisasi adalah pemberian vaksin yang disuntikkan ke dalam tubuh. Vaksin adalah antigen yang telah lemah atau hilang patogenitasnya dan dapat merangsang ingatan imunologis dan antibodi secara alami. Vaksin dibuat dari: 1) Mikroorganisme yang dimatikan. Contoh: bakteri penyebab batuk rejan. 2) Strain antigen yang dilemahkan. Contoh: virus Rubella yang dilemahkan, vaksin BCG, vaksin sabin. 3) Strain antigen yang hilang patogenitasnya karena diisolasi. Contoh: virus influenza. 4) Fragmen antigen yang direkayasa genetik. Contoh: penyisipan gen virus hepatitis B ke dalam plasmid bakteri yang selanjutnya menghasilkan antigen. 5) Toksin antigen yang dimodifikasi. Contoh: vaksin dipteri dan tetanus. F. PENGGOLONGAN DARAH Penggolongan darah dapat didasarkan oleh: 1) Sistem ABO, dipengaruhi faktor antigen dan antibodi darah. 2) Sistem Rhesus, dipengaruhi faktor antigen protein Rhesus. Aglutinogen adalah antigen yang menempel di permukaan eritrosit. Aglutinin adalah antibodi yang terdapat pada plasma darah yang akan bereaksi dengan aglutinogen yang berbeda dari aglutinogen yang terdapat pada darah. Hal ini akan menyebabkan aglutinasi. Golongan darah sistem ABO: Golongan Antigen Antibodi A A anti-b B B anti-a AB A, B - O - anti-a, anti-b Cara penentuan golongan darah: 1) Jika darah ditetesi serum anti-a, a. Terjadi aglutinasi, golongan A/AB. b. Tidak terjadi aglutinasi, golongan B/O. 2) Jika darah ditetesi serum anti-b, a. Terjadi aglutinasi, golongan B/ AB. b. Tidak terjadi aglutinasi, golongan A/O. Golongan darah sistem Rhesus: Golongan Faktor Rhesus Rh + + Rh - - 4

Tabel kecocokan golongan darah pada transfusi darah: Resipien Donor A B AB O A x x B x x AB O x x x Resipien Rh+ Donor Rh- Rh+ Rh- x Donor universal adalah golongan darah O karena dapat memberikan darahnya ke seluruh golongan darah. Resipien universal adalah golongan darah AB karena dapat menerima darah dari seluruh golongan darah. Pada kenyataannya, transfusi darah dari golongan darah berbeda sangat dihindari, karena menimbulkan resiko yang besar. G. GANGGUAN PADA Beberapa penyakit dan kelainan pada sistem imun manusia: 1) Alergi (hipersentivitas), yaitu respon imun tubuh berlebih terhadap alergen (benda asing dan antigen) baik yang membahayakan maupun tidak. Alergi di negara berkembang umumnya dipicu debu yang dihasilkan tungau, sedangkan di negara maju dipicu serbuk sari. Gejala yang ditimbulkan alergi misalnya ruam, hidung berlendir, mata berair dan bersin. 2) Anapylactic shock, yaitu alergi tingkat tinggi, dimana seluruh bagian tubuh mengalami inflamasi. 3) Defisiensi imun, yaitu tidak bekerja atau terganggunya salah satu atau seluruh komponen sistem imun. Contoh: SCID (Severe Combined Immunodeficiency), adalah kegagalan imunitas humoral dan imunitas diperantarai sel untuk bekerja. AIDS (Acquired Immunodeficiency Virus), yaitu penyakit yang disebabkan oleh HIV yang menyerang sel T helper yang menurunkan kekebalan tubuh, sehingga rentan terkena penyakit. 4) Penyakit autoimun, yaitu gagalnya sistem imun membedakan antigen asing dengan antigen dalam tubuh. Akibat dari penyakit autoimun adalah sistem imun menyerang tubuh sendiri. Contoh penyakit autoimun: - Eritematosus lupus sistemik atau lupus, menyerang organ-organ vital tubuh dan dapat menyebabkan kerusakan ginjal. - Arthritis rheumatoid, menyerang sendi yang diserang oleh bakteri. - Multiple sclerosis, menyerang sistem saraf (selubung myelin pada sel saraf). - Anemia pernisisus, menyerang sel-sel darah. 5) Penolakan transplantasi dikarenakan tubuh menganggap organ transplantasi sebagai benda asing atau antigen. Agar tubuh dapat menerima transplantasi, biasanya pasien diberikan imunosupresan untuk menekan sistem imun sementara. 6) Erithroblastosis fetalis, yaitu kelainan yang muncul akibat perkawinan suami-istri beda Rhesus (istri dengan Rhesus ), biasanya terjadi pada kehamilan setelah kehamilan bayi dengan Rhesus +. 5