HUBUNGAN PENDIDIKAN, MASA KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KESELAMATAN PASIEN RSUD HAJI MAKASSAR

dokumen-dokumen yang mirip
Relationship Knowledge, Motivation And Supervision With Performance In Applying Patient Safety At RSUD Haji

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN BEBAN KERJA TERHADAP KINERJA KESELAMATAN PASIEN RSUD SYEKH YUSUF GOWA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM PENERAPAN PROGRAM PATIENT SAFETY

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KEPUASAN PERAWAT PADA UNIT RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN MAJENE

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI, DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RSUD HAJI MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN PENERAPAN KOMPENSASI PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD MUNTILAN NASKAH PUBLIKASI

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal) Volume 4, Nomor 3, Juli 2016 (ISSN: )

HUBUNGAN MOTIVASI DAN SUPERVISI TERHADAP KINERJA PERAWAT PELAKSANA DALAM MENERAPKAN PATIENT SAFETY DI RAWAT INAP RS UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2013

DETERMINAN PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD SALEWANGAN MAROS

FAKTOR FAKTOR MOTIVASI EKSTERNAL YANG MEMPENGARUHI PERAWAT DALAM PENGGUNAAN HANDSCOON

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD SARAS HUSADA PURWOREJO

HUBUNGAN KEPEMIMPINAN EFEKTIF KEPALA RUANGAN DENGAN PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP RSUD KOTA MAKASSAR

DETERMINAN KEPATUHAN PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR

Fitri Arofiati, Erna Rumila, Hubungan antara Peranan Perawat...

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

Kata kunci : Rumah Sakit, Infeksi Nosokomial, Antiseptic Hand rub Kepustakaan : 55 (15 Jurnal+20 Buku+6 Skrispi & tesis+14 Website)

JST Kesehatan, Januari 2015, Vol.5 No.1 : ISSN

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP (PROTAP) PERAWATAN LUKA OPERASI DI BLUD RSU CUT NYAK DHIEN MEULABOH TAHUN 2015

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. yang terdiri dari tenaga medis, tenaga paramedis dan tenaga non medis. Dari

RUS DIANA NOVIANTI J

FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan kemampuannya untuk memberikan kebutuhan kepuasan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan masyarakat. Rumah sakit merupakan tempat yang sangat kompleks,

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN SUPERVISI DENGAN KINERJA PRAKTEK PERAWAT DI PUSKESMAS RANOTANA WERU KOTA MANADO.

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Rumah sakit sebagai pusat pelayanan kesehatan harus memberikan kualitas

e-journal Keperawatan (e-kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

HUBUNGAN SUPERVISI DAN MOTIVASI DENGAN PEMBERIAN CAIRAN INFUS SESUAI SPO OLEH PERAWAT PELAKSANA

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN SIKAP PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSU DAYA KOTA MAKASSAR TAHUN 2012

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN SIKAP MENDUKUNG PENERAPAN PROGRAM KESELAMATAN PASIEN DI RSUD BANJARBARU

ABSTRACT. Ranti Susanti 1), Wahyuningsih Safitri 2), Anissa Cindy Nurul Afni 3) ABSTRAK

Association of Competence, Motivation and Nurse Workload with Nurse Performance at Mental Hospital in Bali Province

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

HUBUNGAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2015 Oleh : Wawan Kurniawan

ejournal Keperawatan (ekp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

DETERMINAN KEWASPADAAN UMUM DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KINERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD LAMADDUKELLENG KABUPATEN WAJO

maupun sebagai masyarakat profesional (Nursalam, 2013).

Hubungan Mutu Pelayanan Keperawatan dengan Kepuasan Pasien di Rumah Sakit Ruang Rawat Inap Kelas III

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KELENGKAPAN DOKUMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN DI RSUD dr.soekardjo KOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. dibahas dalam pelayanan kesehatan. Menurut World Health Organization

Jurnal Keperawatan JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN DAN KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO.

RESPONSE TIME PERAWAT DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RESPONSE TIME NURSE IN EMERGENCY GENERAL INSTALLATION

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan masyarakat sekitar rumah sakit ingin mendapatkan perlindungan dari gangguan

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2,Mei 2015

HUBUNGAN ANTARA SUPERVISI DAN KEAMANAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RSJ PROF. DR. V.L RATUMBUYSANG SARIO

IJMS Indonesian Journal On Medical Science Volume 3 No 1 - Januari 2016

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan jasa kesehatan. Keberhasilan sebuah rumah sakit dinilai dari mutu

Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Perawat Tentang Keselamatan Pasien Dengan Penerapan Pemberian Obat Di Ruang ICU RSUD Dr.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan era globalisasi, setiap perusahaaan akan berusaha untuk

PENGETAHUAN DAN MOTIVASI PERAWAT DENGAN KEAMANAN PEMBERIAN TERAPI OBAT

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik Perawat, Kepuasan Pasien

Khodijah, Erna Marni, Hubungan Motivasi Kerja Terhadap Perilaku Caring Perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Tampan Provinsi Riau Tahun 2013

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN IDENTIFIKASI PASIEN SEBELUM PEMBERIAN OBAT INJEKSI IV PERSET

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PASIEN PENGGUNA YANKESTIS DALAM PELAYANAN KEPERAWATAN DI RSUD SYECH YUSUF KAB.

HUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT

ERY SANDI NIM I

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penentu citra institusi pelayanan. akan terlihat dari asuhan keperawatan yang telah diberikan kepada klien.

Universitas Tribhuwana Tunggadewi ABSTRAK

PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA PETUGAS POLIKLINIK RS PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA FUNGSI PERAWAT SUPERVISOR DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUANG INSTALASI RAWAT INAP RSUD 45 KUNINGAN TAHUN 2015

ejournal Keperawatan (e-kp) Volume 3 Nomor 2 Mei 2015

HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN PATIENT SAFETY DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS HASANUDDIN TAHUN 2013

Dwi Sulistyowati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan. Keywords: Knowledge, Attitudes, Behaviors, Inos, Nurse.

HUBUNGAN TINGKAT STRES KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANTI WALUYA SAWAHAN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan masyarakat. Rumah Sakit merupakan tempat yang sangat

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN LAMA WAKTU TANGGAP PERAWAT PADA PENANGANAN ASMA DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN LINGKUNGAN KERJA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN ASUHAN KEPERAWATAN DILLA HERFINA*ERWIN**AGRINA***

EVALUASI PELAKSANAAN PERENCANAAN PULANG

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RS PKU MUHAMMADIYAH GAMPING NASKAH PUBLIKASI

RELATIONSHIP CHARACTERISTICS, KNOWLEDGE AND ATTITUDE OF COMMUNICATION WITH NURSES IN THE THERAPEUTIC INPATIENT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

E-Jurnal Sariputra, Oktober 2016 Vol. 3(3)

BAB I PENDAHULUAN. Keselamatan menjadi isu global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima isu

HUBUNGAN BEBAN KERJA DAN FAKTOR INDIVIDU DENGAN STRESS KERJA PADA PERAWAT IGD DAN ICU DI RSUD CILACAP TAHUN

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh : REIHAN ULFAH J

HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KEBERSIHAN DIRI PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSU

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

HUBUNGAN PENDIDIKAN, MOTIVASI KERJA, SUPERVISI KEPALA RUANGAN DENGAN KINERJA PERAWAT RSUD H.HANAFIE MUARA BUNGO

BAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan kesehatan, semakin besar pula tuntutan layanan

Dwi Sumanto*), Raharjo Apriyatmoko**), Sri Wahyuni***)

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual maupun

Moch. Fatkhun Nizar Hartati Tuna Ningsih Dewi Sumaningrum Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN di RS PKU Muhammadiyah Gamping yang merupakan salah satu. Yogyakarta. RS PKU Muhammadiyah Gamping

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

HUBUNGAN KINERJA PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN RUANG RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK

Transkripsi:

HUBUNGAN PENDIDIKAN, MASA KERJA DAN BEBAN KERJA DENGAN KESELAMATAN PASIEN RSUD HAJI MAKASSAR Relation of Education, Years of Work and Workload on Patient Safety Of Haji Makassar Hospital Astriana 1, Noer Bahry Noor 1, Andi Indahwaty Sidin 1 1 Bagian Manajemen Rumah Sakit Fakultas Kesehatan Masyarakat UNHAS (astriana.nhana@gmail.com, noor_fkm@mail.com, idhsidin@yahoo.com, 085656070260) ABSTRAK Insiden keselamatan pasien di instalasi rawat inap RSUD Haji Makassar, yaitu angka kejadian nosokomial (phlebitis dan Infeksi luka Operasi) sebesar 3,45%, kejadian reaksi tranfusi darah sebanyak tiga kejadian, kejadian pasien jatuh sebanyak 10 kasus, kesalahan pemberian obat sebanyak empat kasus dan insiden tersebut merupakan salah satu penilaian kinerja rumah sakit yang dapat dipengaruhi oleh kinerja individu (perawat). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan, masa kerja, dan beban kerja dengan kinerja keselamatan pasien oleh perawat di instalasi rawat inap RSUD Haji Makassar Makassar 2014. Jenis penelitian ini adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat rawat inap sebanyak 125 perawat. Teknik pengambilan sampel mengunakan teknik total sampling dengan responden sebanyak 124 perawat. Analisis data adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan (p=0,002), masa kerja (p=0,033), dan beban kerja (p=0,00) berhubungan dengan kinerja keselamatan pasien oleh perawat. Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan antara tingkat pendidikan, masa kerja, dan beban kerja dengan kinerja keselamatan pasien oleh perawat di instalasi rawat inap RSUD Haji Makassar 2014. Saran untuk RSUD Haji Makassar adalah agar memperhatikan pemenuhan standar pendidkan perawat dan memperpanjang kontrak kerja perawat serta mengevaluasi ulang beban kerja perawat. Kata Kunci : Pendidikan, masa kerja, beban kerja, kinerja ABSTRACT The patient safety incidents in inpatient installation s Haji Makassar hospital, namely the incidence of nosocomial (phlebitis and wound infections Operations) of 3,4 %, the incidence of blood transfusion reactions as much as three events, the incidence of patient falls by 10 cases, drug administration errors as much as four cases and this incident is one of the hospital s performance assessment may be influenced by the performance of individuals (nurse). The study aims to determine the relationship between level of education, years of work and workload on patient safety performance by inpatient installation s nurse of Haji Makassar Hospital in 2014. The research was observasional with cross sectional approach. The population of this research are nurses in inpatient installation s total is 125 nurses. This research is using purposive sampling technique and total of the respondents is 124 nurses. Data analysis is univariate and bivariate chi square test. The result of this research showed that level of education (p=0,002), work period (p=0,033) and work load (p=0,00) associated with the patient safety performance by nurse. The conclusion of this study is that there relationship between level of education, work period and work load on patient safety performance by inpatient ward s nurse of Haji Makassar Hospital.Suggestion for Haji Makassar Hospital is to attention to compliance education of nurses and nurses working to extend the contract and re-evaluate the workload of nurses. Keywords : Education, years of work, workload, performance 1

PENDAHULUAN Rumah sakit merupakan layanan jasa yang memiliki peran penting dalam kehidupan masyarakat. Rumah sakit merupakan tempat yang sangat kompleks, terdapat ratusan macam obat, ratusan test dan prosedur, banyak terdapat alat dan teknologi, bermacam profesi dan non profesi yang memberikan pelayanan pasien selama 24 jam secara terus-menerus. Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan kejadian tidak diharapkan yang akan mengancam keselamatan pasien. Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem yang dibuat oleh rumah sakit agar asuhan pasien lebih aman. Tujuan dilakukannya kegiatan keselamatan pasien di rumah sakit adalah untuk menciptakan budaya keselamatan pasien di rumah sakit, meningkatkan akuntabilitas rumah sakit, menurunkan insiden keselamatan pasien di rumah sakit, terlaksananya program pencegahan sehingga tidak terjadi kejadian tidak diharapkan. 1 Keselamatan pasien di rumah sakit kemudian menjadi isu penting karena banyaknya kasus medical error yang terjadi di berbagai negara. Setiap tahun di Amerika hampir 100.000 pasien yang dirawat di rumah sakit meninggal akibat medical error, selain itu penelitian juga membuktikan bahwa kematian akibat cidera medis 50% diantaranya sebenarnya dapat dicegah. 2 Total keseluruhan laporan di Indonesia dari tahun 2007 - triwulan I tahun 2011 sebanyak 457 laporan mengenai insiden keselamatan pasien yang terjadi di rumah sakit. Laporan insiden keselamatan pasien berdasarkan kepemilikan rumah sakit tahun 2010 pada triwulan III ditemukan bahwa rumah sakit pemerintah daerah yang memiliki persentasi lebih tinggi sebesar 16% dibandingkan dengan rumah sakit swasta sebesar 12%. 3 RSUD Haji Makassar adalah salah satu rumah sakit yang telah menjalankan program patient safety. Berdasarkan data kinerja RSUD Haji Makassar pada tahun 2012 menunjukkan bahwa nilai mutu pelayanan dari aspek keselamatan pasien belum memenuhi standar KMK No. 129 tahun 2008. Data kinerja mutu rumah sakit memperlihatkan angka kejadian nosokomial khususnya angka phlebitis dan ILO (Infeksi Luka Operasi) sebesar 3,45 % (351 kasus) melebihi standar KMK No. 129 tahun 2008 yaitu sebesar 1,5%, ditemukan kejadian reaksi tranfusi darah sebanyak tiga kejadian yang seharusnya nol kasus, masih ada kejadian pasien yang jatuh baik dari kamar mandi maupun dari tempat tidur sebesar 1% (10 kasus) yang seharusnya 0%, kesalahan pemberian obat juga masih terjadi sebesar 2% (4 kasus) yang seharusnya 0% menurut standar KMK No. 129 tahun 2008. 4 Patient safety merupakan kinerja mutu sebuah rumah sakit, kinerja rumah sakit sebagai sebuah organisasi juga dipengaruhi oleh kinerja individu yang ada di dalamnya. Menurut Gibson menjelaskan bahwa ada tiga variabel yang dapat mempengaruhi kinerja 2

individu. Variabel tersebut yaitu variabel individu, organisasi dan psikologis. 5 Peran optimal perawat dalam pengembangan mutu pelayanan keperawatan telah berkembang dan mengarah pada tuntutan akan kompetensi yang adekuat untuk mendukung gerakan keselamatan pasien. Menurut Mitchell, perawat merupakan kunci dalam pengembangan mutu melalui keselamatan pasien. 6 Seorang tenaga keperawatan profesional yang menjalankan pekerjaan berdasarkan ilmu sangat berperan dalam penanggulangan tingkat komplikasi penyakit, terjadinya infeksi nosokomial dan memperpendek hari rawat. Hal ini termasuk langkah menuju penerapan program keselamatan pasien (patient safety). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan, masa kerja dan beban kerja dengan kinerja keselamatan pasien oleh perawat di instalasi rawat inap Rumah Sakit Umum Daerah Haji Makassar. BAHAN DAN METODE Jenis penilitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Haji Kota Makassar pada bulan Januari- Februari 2014. Populasi penelitian adalah seluruh perawat rawat inap RSUD Haji Makassar. Penarikan sampel menggunakan total sampling dengan besar sampel 124. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square dan uji phi. Data sekunder yang diperoleh dari pihak menejemen mutu rumah sakit berupa data insiden keselamatan pasien tahun 2012. Data primer diperoleh dengan mengambil data dari responden dengan menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis dengan mengelompokkan hasil sesuai tujuan penelitian. Selanjutnya, diinterpretasikan dan disajikan dalam bentuk tabel disertai penjelasan dan pembahasan. HASIL Sebagian besar responden berusia 20-29 tahun yaitu sebesar 54%, berjenis kelamin perempuan yaitu sebesar 88,7%, dan belum pernah mengikuti sosialisasi Keselamatan Pasien yaitu sebesar 55,6% (Tabel 1). Dominan perawat sebagai responden telah memenuhi standar pendidikan yaitu sebanyak 111 orang atau sebesar 89,5%. Responden yang tidak memenuhi standard tingkat pendidikan perawat yaitu sebanyak 13 orang atau sebesar 10,5%. Frekuensi respoden yang termasuk perawat dengan masa kerja 1-5 tahun yaitu sebanyak 67 orang atau sebesar 54%. Sedangkan frekuensi respoden dengan masa kerja lebih dari lima tahun yaitu sebanyak 57 orang atau sebesar 46%. Dominan beban kerja responden termasuk dalam kategori tinggi. Sebanyak 61 responden berkategori beban kerja tinggi (49,2%), 50 responden memiliki beban kerja sesuai (40,3%) sedangkan reponden dengan beban kerja rendah sebanyak 13 orang (10,5%). Kinerja keselamatan pasien oleh responden dominan berkategori 3

baik. Sebanyak 71 orang berkategori kinerja baik (57,3%), sedangkan responden dengan kategori kinerja kurang sebanyak 53 orang (42,7%) (Tabel 2). Sebanyak 111 responden yang memenuhi standar tingkat pendidikan, 42 orang (37,8%) diantaranya memiliki kinerja kurang dan 69 orang (62,2%) memiliki kinerja baik. Sebanyak 13 responden yang tidak memenuhi standar tingkat pendidikan, 11 orang (84,6%) memiliki kinerja kurang dan sebanyak dua responden (15,4%) memiliki kinerja baik. Uji alternatif chi-square yaitu uji fisher antara tingkat pendidikan dan kinerja diperoleh p-value=0,02. Hal ini mengindikasikan Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara variabel tingkat pendidikan Keperawatan dengan kinerja (Tabel 3). Sebanyak 67 responden yang memiliki masa kerja 1-5 tahun, 35 orang (52,2%) diantaranya memiliki kinerja kurang dan 32 orang (47,8%) memiliki kinerja baik. Sebanyak 57 responden yang memiliki masa kerja lebih dari 5 tahun, 18 orang (31,6% ) memiliki kinerja kurang dan sebanyak 39 responden (68,4%) memiliki kinerja baik. Uji chi-square antara masa kerja dengan kinerja diperoleh p-value=0,033. Hal ini mengindikasikan Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara variabel masa kerja dan kinerja (Tabel 3). Sebanyak 13 responden yang memiliki beban kerja rendah, empat orang atau 31% diantaranya memiliki kinerja mendukung yang rendah dan sembilan orang (69%) memiliki kinerja mendukung yang baik. Pada kategori beban kerja sesuai, proporsi kinerja mendukung rendah tiga orang (6%) dan yang memiliki kinerja tinggi sebanyak 47 responden (94%). Sebanyak 61 responden yang memiliki beban kerja tinggi, 46 orang (75%) diantaranya memiliki kinerja rendah dan 15 orang (25%) memiliki kinerja yang baik. Uji alternatif chi-square yaitu likelihood ratio antara beban kerja dengan kinerja diperoleh p-value=0,000. Hal ini mengidikasikan Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan variabel beban kerja dengan kinerja (Tabel 3). PEMBAHASAN Uji statistik menunjukkan ada hubungan antara tingkat pendidikan Keperawatan dengan kinerja perawat dalam penerapan program keselamatan pasien di Ruang Perawatan Inap RSUD Haji Makassar. Kemampuan kerja seseorang berkaitan erat dengan tingkat pendidikan yang telah ditetapkan untuk ditempuh oleh seseorang sebagai tenaga perawat. Tenaga perawat yang memiliki tingkat pendidikan yang memadai sesuai dengan profesinya akan mempunyai kemampuan yang baik dalam melaksanakan pelayanan medis atau melakukan tindakan perawatan terhadap pasien. 7 Hasil penelitian ini sejalan 4

dengan penelitian yang dilakukan Faizin dan Winarsih yang meneliti hubungan tingkat pendidikan dan lama kerja perawat dengan kinerja perawat di RSU Pandan Arang Kabupaten Boyolali. Berdasarkan penelitian tersebut diketahui bahwa terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dengan kinerja perawat. 8 Uji statistik menunjukkan ada hubungan antara masa kerja dengan kinerja perawat dalam penerapan program keselamatan pasien di Ruang Perawatan Inap RSUD Haji Makassar. Hal ini sesuai dengan pendapat Yulius yang mengatakan semakin banyak/lama masa kerja seseorang pada pekerjaan tertentu maka pengalaman yang didapatkannya semakin banyak, sehingga tingkat kecakapan atas pekerjaan yang menjadi tugasnya akan semakin tinggi karena didukung dengan kemampuan dan pengalaman kerja yang memadai akan membuahkan hasil/kinerja yang tinggi bagi tenaga kerja itu sendiri, juga menunjukan kualitas pekerjaan yang dilaksanakan. 7 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Wiranata yang meneliti hubungan lama kerja dengan kinerja perawat. Berdasarkan penelitian tersebut diketahui bahwa terdapat hubungan lama kerja dengan kinerja perawat di RSUD Wates dengan hasil uji spearman rank diperoleh p-value 0,001 masih lebih kecil dari nilai kritis α<0,05. 9 Uji statistik menunjukkan ada hubungan antara beban kerja dengan kinerja perawat dalam penerapan program keselamatan pasien di Ruang Perawatan Inap RSUD Haji Makassar. Hal ini sesuai dengan pendapat Nursalam yang mengatakan kinerja individu yang kurang produktivitas dipengaruhi oleh beban kerja yang berlebihan. Kelelahan kerja perawat dapat memberi dampak pada asuhan pelayanan yang diberikan tidak akan optimal. Tingginya beban kerja dapat berefek pada penurunan kinerja personel rumah sakit. 10 Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Minarsih yang meneliti hubungan beban kerja perawat dengan produktivitas kerja perawat di IRNA non bedah (penyakit dalam) RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2011. Berdasarkan penelitian tersebut, diketahui bahwa ada hubungan antara beban kerja perawat dengan produktivitas kerja Perawat di IRNA non bedah (penyakit dalam) RSUP DR. M. Djamil Padang. 11 KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini menyimpulkan ada hubungan antara tingkat pendidikan keperawatan (p=0,02), masa kerja (p=0,033) dan beban kerja (p=0,00) dengan kinerja keselamatan pasien oleh perawat di instalasi rawat inap RSUD Haji Makassar. Saran untuk RSUD Haji Makassar adalah agar memperhatikan pemenuhan standar pendidikan perawat dengan memberikan kesempatan kepada perawat untuk meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi dan memperpanjang kontrak kerja perawat berprestasi serta mengevaluasi ulang beban kerja 5

perawat di ruang rawat inap karena masih ditemukannya tingkat beban kerja kategori tinggi, agar beban kerja perawat sesuai sehingga pelayanan asuhan keperawatan yang diberikan menjadi lebih berkualitas DAFTAR PUSTAKA 1. Departemen Kesehatan RI. Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jakarta: Bhakti Husada; 2006. 2. Fadhillah, Ika. Gambaran Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin; 2013. 3. KKP-RS 2010. Laporan Insiden Keselamatan Pasien Tahun 2010. Jakarta: Kementrian RI; 2010. 4. KKP-RS 2012. Laporan Insiden Keselamatan Pasien 2012 RSUD Haji Makassar. Makassar: RSUD Haji Makassar; 2012. 5. Ariyani. Analisis Pengetahuan dan Motivasi Perawat yang Mempengaruhi Sikap Mendukung Penerapan Program Patient Safety di Instalasi Perawatan Intensif RSUD DR.Moewardi Surakarta tahun 2008 [Tesis]. Semarang: Universitas Diponegoro; 2009. 6. Mulyana, Dede Sri. Analisis Penyebab Insiden Keselamatan Pasien Oleh Perawat di Unit Rawat Inap Rumah Sakit X Jakarta [Tesis]. Depok: Universitas Indonesia; 2013. 7. Prabandari, Retno. Analisis Pengaruh antara Pendidikan dan Latihan, Pengalaman Kerja, Inisiatif dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Tenaga Perawat di RS Panti Wilasa Citarum Semarang [Tesis]. Semarang: Universitas Katolik Soegijapranata; 2003. 8. Faizin, Achmad dan Winarsih. Hubungan Tingkat Pendidikan dan Lama Kerja Perawat dengan Kinerja Perawat di RSU Pandan Arang Kabupaten Boyolali.Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697. 1(3):137-142. 9. Wiranata, Eval dkk. Hubungan Lama Kerja dengan Kinerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Wates. Yogyakarta: Universitas Respati. 10. Nursalam. Manajemen Keperawatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika; 2011. 11. Minarsih, Mike. Hubungan Beban Kerja Perawat dengan Produktivitas Kerja Perawat di IRNA Non Bedah (Penyakit Dalam) RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2011 [Skripsi]. Padang: Universitas Andalas; 2011. 6

LAMPIRAN Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin, Umur, dan Sosialisasi Keselamatan Pasien di Ruang Rawat Inap RSUD Haji Makassar Karakteristik Responden n % Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Umur responden 21-29 tahun 30-38 tahun 39-47 tahun 48-56 tahun Sosialisasi keselamatan pasien Pernah Tidak pernah Sumber : Data Primer,2014 14 110 67 42 12 3 55 69 11,3 88,7 54 33,9 9,7 2,2 44,4 55,6 Tabel 2. Distribusi Frekuensi Variabel Penelitian di Ruang Rawat Inap RSUD Haji Makassar Variabel Penelitian n % Standar Tingkat Pendidikan Tidak Sesuai Sesuai Masa Kerja 1-5 tahun Lebih dari 5 tahun Beban Kerja Rendah Sesuai Tinggi Kinerja Keselamatan Pasien Kurang Baik Sumber : Data Primer,2014 13 111 67 57 13 50 61 53 71 10,5 89,5 54 46 10,5 40,3 49,2 42,7 57,3 7

Tabel 3. Hubungan Tingkat Pendidikan Keperawatan, Masa Kerja dan Beban Kerja dengan Kinerja Keselamatan Pasien oleh Perawat di Ruang Perawatan Inap RSUD Haji Makassar Variabel Kinerja Total Hasil Uji Statistik Kurang Baik n % n % n % Standar Tingkat Pendidikan Tidak Sesuai 11 84,6 2 15,4 13 100 P value=0,02 Sesuai 42 37,8 69 62,2 111 100 =0.290 Masa Kerja 1-5 tahun 35 52,2 32 47,8 67 100 P value= 0,033 >5 tahun 18 31,6 39 68,4 57 100 =0.208 Beban Kerja Rendah 4 31 9 69 13 100 P value= 0,000 Sesuai 3 6 47 94 50 100 c = 0,666 Tinggi 46 75 15 25 61 100 Sumber : Data Primer,2014 8