Drg. Josef Rinta R, M.Kes.MH Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua

dokumen-dokumen yang mirip
Sejak tahun 2009, tingkat kemiskinan terus menurun namun pada tahun 2013 terjadi peningkatan.

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

Paparan Progres Implementasi 5 Sasaran Kegiatan Koordinasi dan Supervisi (Korsup) Minerba di Provinsi Papua PEMERINTAH PROVINSI PAPUA 2015

Provinsi Kabupaten/kota Laki-laki Perempuan Total

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun. Perwakilan BKKBN Provinsi Papua 2014

Proyeksi Penduduk Kabupaten/Kota Provinsi Papua. UNITED NATIONS POPULATION FUND JAKARTA 2015 BADAN PUSAT STATISTIK

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

Seuntai Kata. Jayapura, Desember 2013 Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Papua. Ir. Didik Koesbianto, M.Si

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA PAPUA TAHUN 2016

Provinsi Papua terdiri : Luasnya : Km2 Total Penduduk Jiwa Kepadatan penduduk Per Km2 : 9 org/km2

BAB I PENDAHULUAN. Papua merupakan provinsi paling timur di Indonesia, memiliki luas wilayah

TEMA PEMBANGUNAN TPH DAN KOMODITAS UNGGULAN DI 5 WILAYAH PENGEMBANGAN

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) PROVINSI PAPUA 2015

DAFTAR DAERAH AFIRMASI LPDP TAHUN 2018

A. CABAI BESAR C. BAWANG MERAH

Dapat undangan tetapi musyawarah dilakukan pada waktu yang salah. Dapat undangan terlambat N % N % N % N % N % N %

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Tahun 2015 di Kabupaten Asmat

DAFTAR PENERIMA SURAT KELOMPOK V

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 131 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN DAERAH TERTINGGAL TAHUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERBANDINGAN ANTAR DAERAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pemutahiran Basis Data Terpadu (PBDT) Tahun 2015 di Kabupaten Asmat

KEMENTERIAN KESEHATAN RI Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kavling 4-9 Jakarta Telepon : (021) (Hunting)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL

Daftar Daerah Tertinggal

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Papua Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA

PROFIL PEMBANGUNAN PAPUA

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS DAN LAYANAN KHUSUS

Waktu Check In Waktu Pembukaan PLPG Tahap Agustus 2015 LPMP Provinsi

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

PEMBANGUNAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PINGGIRAAN MELALUI SAGU

Lampiran Surat Nomor : 331/KN.320/J/07/2016 Tanggal : 14 Juli 2016

TIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

Lampiran 1 Nomor : 6517 /D.3.2/06/2017 Tanggal : 22 Juni Daftar Undangan

CAPAIAN IMPLEMENTASI 4 FOKUS AREA RENCANA AKSI Gerakan Nasional Penyelamatan Sektor Kelautan Indonesia DI PROVINSI PAPUA

PROFIL KESEHATAN PROVINSI PAPUA TAHUN 2012

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

ANALISIS PEMBANGUNAN WILAYAH PROVINSI PAPUA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI PROVINSI PAPUA : SUATU PENERAPAN DATA ENVELOPMENT ANALYSIS DI SEKTOR PENDIDIKAN

SPESIALISASI DAN KONSENTRASI SEKTOR USAHA NON PERTANIAN DI PROVINSI PAPUA. Abstrak

LAMPIRAN II PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 65 Tahun 2011 TANGGAL : 20 September 2011

PROFIL DAERAH DAN PERMASALAHAN EMISI GAS RUMAH KACA

Tabel 2 Perkembangan dan Proyeksi Usia Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Tertinggal KODE KABUPATEN

(2) Keterangan : s = standar deviasi x = rata-rata n = banyak data

BAB II. KONDISI UMUM DAN PERMASALAHAN KEHUTANAN DI PROVINSI PAPUA

Daftar Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T)

PEMERINTAH KUCURKAN TRILIUNAN RUPIAH BANGUN INFRASTRUKTUR PAPUA

Tinjauan Ekonomi. Keuangan Daerah

MATRIK EVALUASI KINERJA PROGRAM/KEGIATAN PEMBANGUNAN TAHUN ANGGARAN 2015 INDOKATOR KINERJA TOLOK UKUR/INDIKATOR KINERJA (NARASI)

SAGU UNTUK KEMAJUAN INDONESIA. Prof. Dr. Ir. H. Mochamad Hasjim Bintoro, MAgr

2016, No Indonesia Nomor 4431); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

sinergi program direktorat jenderal pengembangan daerah tertentu di wilayah papua

Lustrum ke-13 FK-UGM Yogyakarta, 4 Maret 2011

DAFTAR DAERAH TERTINGGAL, TERLUAR DAN TERDEPAN (3T)

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TELEKOMUNIKASI & PITA LEBAR DI INDONESIA. Dadang Irawanto, Kasubdit Tatakelola Pitalebar, Direktorat Pengembangan Pitalebar

Lampiran I Nomor : UM.02/06-DC/304 Tanggal : 2 Maret 2018 Hal : Undangan Pertemuan Penjaringan Minat Program Pamsimas III Tahun 2018

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 61 TAHUN 2012


BAB II GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN DI KABUPATEN PUNCAK JAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sumberdaya Lokal Menuju Masyarakat Papua Sejahtera

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA 2014

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

MATRIKS ARAH KEBIJAKAN WILAYAH PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PERCEPATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN PAPUA

KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DI WILAYAH DTPK

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

PENDEKATAN KESEHATAN MASYARAKAT PASCA KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) DI KABUPATEN ASMAT PAPUA

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

DEFISI DAERAH TERPENCIL

Perencanaan Berbasis Bukti untuk Sektor Kesehatan Ibu. 7 Kabupaten di Papua

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Statistika Deskriptif

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN MAMBERAMO RAYA DI PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DAFTAR DAERAH DAN JUMLAH PIUTANG AWAL DANA PERCEPATAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR DAERAH TAHUN ANGGARAN 2011

KATA PENGANTAR. Jayapura, Januari Kepala Dinas, Ir. Semuel Siriwa, M.Si NIP

KATA PENGANTAR. Kami menyambut baik era pembangunan Indonesia Timur yang di mulai dari Tanah Papua. Sekian dan terima kasih Jayapura, Januari 2014

Dengan Memanjatkan Puji dan Syukur Kehadirat Tuhan

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN MAMBERAMO RAYA NOMOR: 900 / 019 /DIKPORA/2015

PROGRAM BALAI WILAYAH SUNGAI PAPUA DALAM MENDUKUNG PEMBANGUNAN TANAMAN PANGAN DI PAPUA TAHUN 2016

SOSIALISASI PROGRAM/KEGIATAN BIDANG PRODUKSI TANAMAN PANGAN TA. 2016

Drs. Safrizal. ZA, M.Si Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Inovasi Daerah

Dr. Hj. Y. Rini Kristiani, M. Kes. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kebumen. Disampaikan pada. Kebumen, 19 September 2013

Rencana Aksi Percepatan Pembangunan Papua dan Papua Barat Kementerian ESDM

MANUAL RUJUKAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

M E M O R A N D U M NO. 072 /Dt.2.3.M/05/2017

-86- BAB V PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DAERAH

UPAYA PEMERINTAH KOTA PELAYANAN KESEHATAN MELALUI DINAS KESEHATAN KOTA BALIKPAPAN JAKARTA, 26 JANUARI 2009

Transkripsi:

Drg. Josef Rinta R, M.Kes.MH Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua

Terbatasnya sistem transportasi terpadu yang menghubungkan antar pusat pelayanan Ada beberapa kabupaten pemekaran yang wilayahnya sebagian besar berada dalam kawasan taman nasional, hutan lindung dan kawasan konservasi Kerusakan lingkungan semakin meningkat, baik di darat, pesisir, maupun laut

Kondisi Layanan Kesehatan di Provinsi Papua Saat ini 1. Masih rendahnya status kesehatan masyarakat. 2. Masih tingginya angka kesakitan dan kematian karena penyakit menular (ATM) 3. Masih tingginya angka kematian Ibu, Bayi dan gizi buruk. 4. Wilayah sangat luas ( 317.062 km 2 ), pddk sedikit ( 2.833.381 jt ) dengan penyebaran tdk merata ( 1 pusk mencakup rata-rata 1.200 km2) 5. 50% penduduk Papua tinggal di dataran tinggi dengan 60% berada di daerah dengan topografi sulit 6. 80% layanan kesehatan Sekunder dan tersier berada di ibu kota kabupaten. 7. Kurangnya tenaga kesehatan baik Jenis, Jumlah, kompetensi dan Penyebarannya terutama dokter spesialis. 8. Dukungan layanan, fasilitas dan program kesehatan di Distrik / Kampung sangat minim dan belum optimal

BAIK Kota Jayapura, Jayapura, Keerom, Biak, Kep Yapen, Merauke, Timika, Asmat, Paniai, Nabire, Jayawijaya TERBATAS Boven Digoel, Waropen, mamberamo Raya, Dogiyai, Mamberamo Tengah, Puncak Jaya, Sarmi, Supiori, Mappi, Lanny Jaya, Yalimo, Waropen, Supiori dan Tolikara Tidak Ada Kab. Nduga, Kab. Puncak, Kab. Deyai, Kab. Intan Jaya

Indikator 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Cak Nasional K1 35 63 54 58 58 62 26 56 36 60 59 55 90 ( 2011 ) K4 35 42 44 37 31 30 26 28 42 26 27 28 95 ( 2012 ) Pn 43 35 40 40 33 32 33 30 44 32 25 43 87 ( 2012 ) Kf 43 37 37 30 41 21 22 29 31 38 33 47 68 ( 2011 ) Kn1 37 37 32 41 27 22 31 26 32 30 36 75 ( 2010 ) Pk Obstet 10 16 25 35 25 37 17 25 34 60 ( 2011 ) Indikator Pk Neo 2007 9 2012 6 Nasional 8 20128 Keterangan 17 5 6 18 23 ( 2010 ) Angka Kematian ibu (AKI ) 364 / 100.000 KH Target MDG S 2015 : 102, data 2012 belum ada Angka Kematian Neonatal 24 27 19 Di Sampaikan oleh Direktur Bina Kesehatan Angka Kematian Bayi 41 54 32 Anak Pertemuan Evaluasi BOK 2012, Angka Kematian Balita 64 115 40 Sosialisasi Program GiKIA dan BOK 2013, Surabaya 29 31 Januari 2013 Estimasi Jumlah Kematian Neonatal 2012 : 1029 Estimasi Jumlah Kematian Bayi 2012 : 2059 Estimasi Jumlah Kematian Balita 2012 : 4385 Di Sampaikan oleh Direktur Bina Kesehatan Anak Pertemuan Evaluasi BOK 2012, Sosialisasi Program GiKIA dan BOK 2013, Surabaya 29 31 Januari 2013

1 1 Kota, 29 Kabupaten, 385 distrik, 3.565 Kampung 2 Daerah Perbatasan Terpencil Kepulauan ( DPTK ) : 7 KAB/KOTA, 19 DISTRIK PEMERINTAHAN. 3 9 Kabupaten bermasalah kesehatan Pesisir Pantai Mudah ( 7 Kab/Kota) : Kota Jayapura, Kab. Jayapura, Kab. Keerom, Kab. Sarmi, Kab. Biak Numfor, Kab. Supiori dan Kab. Kep. Yapen. Pesisir Pantai Sulit ( 9 Kab ) : Mappi, Bovendigoel Waropen, Memberamo Raya, Memberamo Tengah Nabire, Timika, Merauke, Asmat, Daerah pegunungan Sulit (13 Kab) : Kab. Jayawijaya,Tolikara, Yalimo, Lanny Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Puncak Jaya, Puncak, Nduga, Paniai,Intan Jaya, Dogiyai, dan Deyai.

Kota Jayapura DARI JAYAPURA KE IBU KOTA KABUPATEN LANGSUNG JLN DARAT PESAWAT LAUT : 3 KAB : 7 KAB : 3 KAB VIA KAB INDUK/ KAB. LAIN PESAWAT : 19 KAB IBU KOTA KABUPATEN, KE DISTRIK, DAN KE KAMPUNG PESAWAT KECIL KAPAL MOTOR PERAHU SEPEDA MOTOR MOBIL JALAN KAKI

Supiori Biak Numfor Nabire Dogiyai Yapen Deiyai Waropen ` Intan Jaya Paniai Puncak Mimika Mamberamo Raya Puncak Jaya Lani Jaya paten Tolikara Nduga Sarmi Mam. Tengah Jayawijaya Yalimo Kab. jayapura Yahukimo Kota Jayapura Keerom Peg Bintang Asmat Boven Digoel : Ada Rumah Sakit : Tidak ada Rumah Sakit Merauke Mappi Cat : Pelaksana layanan medis di rumah sakit, khususnya di wilayah topografi seluruhnya di lakukan oleh dokter umum / PTT

1. Pelaksanaan sistem layanan / program kesehatan yang terintegrasi ( Integrated Health Care Services ) baik yang bersumber dari APBN, APBD dan dukungan lembaga mitra Pembangunan 2. Pelaksanaan Jaminan Pelayanan Kesehatan Bagi Penduduk Papua ( Total Coverage ) sambil menunggu pelaksaan sistem BPJS tahun 2014 3. Pelaksanaan Peningkatan Akses Melalui Flying Health Care 4. Penguatan sistem layanan kesehatan melalui Telemedicine PENGUATAN PROGRAM YANG TELAH ADA 1. Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) 2. Jaminan Persalinan ( Jampersal ) 3. Jaminan Kesehatan Masyarakat ( Jamkesmas ) 4. Jaminan Kesehatan Bagi Masyarakat Asli Papua ( Jamkespa ) 5. Regionalisasi sistem rujukan baik teknis medis program dan teknis medis fungsional, tetapi juga sekaligus sebagai Pusat pelatihan kesehatan Reproduksi

Pengertian Telemedicine Sebuah pelayanan kesehatan jarak jauh dengan mengandalkan jaringan elektronik. Transfer data medis elektronik pasien untuk diagnosis, pengobatan, pendidikan klinis serta perbaikan program layanan kesehatan. Mengapa Provinsi Papua membutuhkan Telemedicine? 1. Keterbatasan infrastruktur kesehatan, ahli kesehatan masyarakat & dokter spesialis di kabupaten / Kota 2. Jumlah pasien yang membutuhkan layanan dokter spesialis banyak. 3. Terbatasnya peluang petugas kesehatan untuk meningkatkan kompetensi teknis medis fungsional, teknis medis program serta kompetensi managerial 4. Bukti ilmiah menunjukan keberhasilan penanganan pasien oleh tenaga kesehatan dengan bimbingan dari spesialis maupun konsultan

Pasien : 1. Kemudahan akses pada layanan kesehatan spesialistik walaupun berada pada daerah yang terisolir. 2. Kemudahan akses ke dokter spesialis tanpa harus di rujuk. 3. Menekan biaya transportasi dan pembiayaan kesehatan. 4. Mengurangi waktu kunjungan ke rumah sakit spesialistik. 5. Deteksi dini penyakit lebih cepat di lakukan. 6. Menekan morbiditas serta mortalitas pasien Tenaga Kesehatan : 1. Diagnosis lebih tepat dan tatalaksan lebih optimal. 2. Pendidikan berkelanjutan dan pelatihan 3. Pemantauan pasien dilakukan secara terus menerus dan tepat waktu. 4. Akses terhadap data pasien lebih komprehensif dan real time Sistem Layanan Kesehatan. 1. Mengurangi kunjungan spesialis / ahli kesehatan yang tidak perlu. 2. Mengurangi waktu inap pasien 3. Meningkatan produktivitas petugas kesehatan. 4. Monitoring pelaksanan program di lakukan secara terus menerus. 5. Pelatihan berkelanjutan

1. Satu pasien berhubungan dengan 1 orang dokter spesialis 2. 1 Penanggung jwb prog berhbungan dng 1 penanggung jwb program. 3. Dilakukan di layanan kesehatan yang sama 1. Satu pasien berhubungan dengan beberapa dokter spesialis 2. 1 Penanggung jwb prog berhubungan dengan beberapa penanggung jawab program. 3. 1 Pembawa materi berhubungan dengan banyak peserta pelatihan 4. Dilakukan di layanan kesehatan yang sama 1. Beberapa pasien berhubungan dengan beberapa spesialis 2. Dilakukan di layanan kesehatan yang berbeda dengan keadaan geografi yang berbeda

Area Teknologi Telemedicine yang dapat di adopsi di Provinsi Papua Pasien bersama dengan dokter / bidan / perawat lokal melakukan konsultasi dengan spesialis untuk tatalaksana penyakit pasien. Untuk pendidikan berkelanjutan, pelatihan bagi dokter, peramedis, penanggung jawab program dari rumah sakit atau lembaga pelatihan yang lebih tinggi tingkatannya Monitoring reguler bagi pasien di ruangan emergensi atau ruang intensif ( ICU, NICU ) Dukungan selama penanganan bencana alam

PeralatanTelemedicine dan Pelaksanaannya Data di terima oleh para Ahli Konsultasi medis dilakukan Data di transmisikan menggunakan jaringan berkecepatan tinggi Anamnesis, Pemeriksaan Fisis, Pem Penunjang Data disimpan dalam telemedicine Sistem

RSU Kab / PKM / Dinas Kes Kab RSU Prov/ Bapelkes / Baladkes / Dinas Kes Prov Video Konferensi Panel ahli / fasilitator

Teknis Operasional Telemedicine di Provinsi Papua Bapelkes Dinkes Prov Papua Dinas Kesehatan Provinsi Papua RSUD Jayapura Papua Baladkes Dinkes Prov Papua 1. Teknis Medis Administratif. 2. Pelatihan / Pendidikan berkelanjuta 1. Teknis Medis Fungsional. 2. Pelatihan / Pendidikan berkelanjuta Dinas Kesehatan Kab / Kota RSU Kab / Kota Puskesmas Kab / Kota Puskesmas Kab / Kota

Kab Merauke Jaya 7 Kab Mappi 4 Kab. Nduga 2 Kab Jayawijaya 4 Kab Asmat 2 Kab. Lanny Jaya 2 Kab Jayapura 6 Kab. Yahukimo 4 Kab. Mamberamo Tengah 2 Kab Nabire 6 Kab. Peg. Bintang 2 Kab. Yalimo 2 Kab Kepulauan Yapen 4 Kab. Tolikara 2 Kab. Puncak 2 Kab. Biak Numfor 5 Kab. Sarmi 3 Kab. Dogiai 2 Kab. Paniai 2 Kab. Keerom 5 Kab. Intan Jaya 2 Kab. Puncak Jaya 2 Kab. Waropem 3 Kab. Deyiai 2 Kab. Mimika 4 Kab. Supiori 3 Kota Jayapura 10 Kab. Bovel Digoel 4 Kab. Mamberamo Raya 2 Total Provinsi Papua 100

Kesimpulan Telemedicine : Langkah kecil dalam teknologi informasi tetapi lompatan besar dalam layanan kesehatan

DINAS KESEHATAN PROVINSI PAPUA