Tugas 4 softskill Etika Profesi

dokumen-dokumen yang mirip
Nama : Chuwairul Muchazis Hakim Kelas : 3ID03 NPM : Keterangan : Tugas 3 Mata Kuliah : Etika Profesi Dosen : Sudaryanto, IR, MSc

TUGAS ETIKA PROFESI 4

TUGAS 4 ETIKA PROFESI

Tugas 4 Etika Profesi

Nama : Indra Maulana Yusuf Npm : Kelas : 3 ID 04 ( TUGAS 4 ETIKA PROFESI )

Definisi Rekayasa dan Desain Peran insinyur dan Lingkupnya Karakteristik insinyur yang baik Profesi insinyur di Indonesia dan di dunia

1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya selalu menginginkan

BAB I PENDAHULUAN. keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Keselamatan dan kesehatan

PERATURAN PEMERINTAH PENGGANTI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2002 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA TERORISME [LN 2002/106, TLN 4232]

1. Jelaskan alasan perlunya etika profesi dalam bidang keteknikan! Apa yang akan terjadi bilamana profesi keteknikan tanpa etika?

MITIGASI RISIKO KEAMANAN SISTEM INFORMASI

GATOT SOEDARTO KESELAMATAN KERJA DAN PENCEGAHAN BAHAYA KEBAKARAN

Asuransi Jiwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi yang sedang berlangsung. tanpa terkendala waktu, karena kapan pun drone ini dapat terbang dan melakukan

PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG KETENAGAKERJAAN

BAB IX ASURANSI ANEKA

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. hidup berdasarkan Pancasila, perlu dilaksanakan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. (berkomunikasi) sudah dianggap sebagai suatu kepentingan bagi public relations. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. dipikirkan mengingat dampak dari buruknya pengelolaan lingkungan yang semakin

LAMPIRAN 1 Kuisioner Tahap I (Mencari Peristiwa Risiko Tinggi)

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah kesehatan dan keselamatan kerja masih merupakan salah satu

UNDANG-UNDANG NOMOR 31 TAHUN 2004 TENTANG PERIKANAN [LN 2004/118, TLN 4433]

BAB 1 PENDAHULUAN. dari masa ke masa. Dengan demikian, setiap tenaga kerja harus dilindungi

ETHICAL AND SOCIAL ISSUES IN INFORMATION SYSTEMS

BAB I PENDAHULUAN. besar atau kecil sangat membutuhkan sumber daya manusia yaitu karyawan.

BAB III LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pada Pasal 1 ayat

BAB I PENDAHULUAN. teknologi sederhana atau tradisional menjadi teknologi maju dan sangat maju. dari segi modal maupun sumber daya manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kegiatan usaha pertambangan mempunyai risiko yang tinggi terhadap

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK LINGKUNGAN SIKAP

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran menurut Philip Kotler dan Amstrong. individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan

Keselamatan Kerja di Laboratorium

#10 MANAJEMEN RISIKO K3

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebuah industri untuk berusaha lebih produktif. Kesadaran bahwa pada era ekonomi

Nama : Achmad Sofwan Yusuf Kelas : 3 ID02 NPM :

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini perkembangan industri di Indonesia

RISIKO KERUSAKAN PROPERTY & KEWAJIBAN (LIABILITY)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2 instalasi nuklir adalah instalasi radiometalurgi. Instalasi nuklir didesain, dibangun, dan dioperasikan sedemikian rupa sehingga pemanfaatan tenaga

BAB II. Regulasi penerbangan yang lama yaitu Undang-Undang Nomor 15 Tahun. itu harus mendasarkan pada ketentuan Pasal 102 ayat (1) KUHAP yang

MITIGASI BENCANA ALAM I. Tujuan Pembelajaran

APA YANG SALAH? Kasus Sejarah Malapetaka Pabrik Proses EDISI KEEMPAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Analisis potensi ledakan..., Hadi Cokro D, FKM UI, 2009

BAB I PENDAHULUAN. contohnya mesin. Bantuan mesin dapat meningkatkan produktivitas,

BAB I PENDAHULUAN. lebih dikenal dengan istilah asing good corporate governance (GCG) tidak dapat

UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PENERBANGAN [LN 2009/1, TLN 4956] Pasal 402

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kecelakaan kerja yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan banyaknya korban

PENDAHULUAN BAB Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kerja. 3 K3 di tempat kerja harus dikelola dengan aspek lainnya seperti

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan itu memang sudah direncanakan tetapi dalam setiap kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Bahkan, manusia menjadi salah satu komponen dari lingkungan hidup itu sendiri.

Untuk mengatasi masalah pasokan listrik, ada beberapa alternatif yang dapat dilakukan, yaitu :

MANAJEMEN RESIKO K3I

BAB I PENDAHULUAN. 1) Pertambahan jumlah penduduk yang makin tinggi. 2) Perkembangan yang cukup pesat di sektor jasa dan industri

VII. TATA LETAK PABRIK

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB VII. TATA LETAK DAN LOKASI PABRIK

BAB I PENDAHULUAN. setiap 15 detik karena kecelakaan kerja dan 160 pekerja mengalami sakit akibat kerja.

VII. TATA LETAK PABRIK

BAB 1 PENDAHULUAN. pekerja seperti yang tercantum dalam UU No.13 Tahun 2003 pasal 86 ayat 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beton adalah salah satu bahan yang umum digunakan untuk konstruksi bangunan. Hampir semua bangunan gedung,

DRAFT RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK, KARYA REKAM, DAN KARYA ELEKTRONIK

No Undang Nomor 17 tahun 2008 tentang Pelayaran, Pasal 369 Undang- Undang Nomor 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, dan Undang- Undang Nomor 22

PERATURAN DAERAH KOTA BAU-BAU NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PENGELOLAAN KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BAU-BAU,

BAB 1 PENDAHULUAN. Styrofoam adalah material dari polytrene yang ditemukan oleh Dr. Stasky dan

BAB I PENDAHULUAN. kerja yang aman dan nyaman serta karyawan yang sehat dapat mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi akan mempengaruhi kualitas

kuantitas sungai sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan iklim komponen tersebut mengalami gangguan maka akan terjadi perubahan

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi tetapi juga mengancam kesehatan dan kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. PSTA memiliki banyak bidang dimana terdapat beberapa sub bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Tren Perusahaan Konstruksi tahun

Buku Petunjuk Pelat Pengisian Daya Nirkabel Portabel Nokia DC-50

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu singkat perkembangan teknologi melaju dengan sangat pesat.

Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan

BAB 1 PENDAHULUAN. ILO menghasilkan kesimpulan, setiap hari rata-rata orang meninggal, setara

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. produk yang akan dihasilkan untuk memenuhi persaingan pasar. Dalam masalah

#11 MANAJEMEN RISIKO K3

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 1992 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN [LN 1992/49, TLN 3480]

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatannya sewaktu

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR : 13 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT JANTUNG HASNA MEDIKA NOMOR TENTANG PENANGGULANGAN KEBAKARAN DAN KEWASPADAAN BENCANA

BAB I PENDAHULUAN. cenderung mencari keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memperhatikan

INFORMASI TENTANG PROSEDUR PERINGATAN DINI DAN EVAKUASI KEADAAN DARURAT

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sebagai Ibukota Negara dan pusat pemerintahan Provinsi Daerah. Khusus Ibukota Jakarta menjadi titik sentral aktivitas pembangunan di

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHAESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Transkripsi:

Nama : Ryan Alfiansyah NPM: 30409500 Kelas : 3id03 Ket: Tugas 4 Softskill Etika Profesi Dosen : SUDARYANTO, IR, MSC Tugas 4 softskill Etika Profesi 1. Salah satu untuk menjadi professional adalah memiliki kompetensi dalam bidangnya. sehubungan dengan hal tersebut, sebutkan kompetensi utama yang harus oleh sarjana teknik industri? kompetensi utama yang harus dimiliki oleh seorang lulusan sarjana teknik industri untuk menjadi professional adalah sebagai berikut: a. Harus bisa menciptakan desain sistem kerja pada suatu perusahaan yang menjadikan tren positif untuk perusahaan tersebut. b. Mempunyai kemampuan merancang desain layout perusahaaan bermaksud menciptakan suasana kerja yang yang dapat meningkatkan kualitas produksi. c. Mampu mendata sistem kerja secara statistik. d. Cepat beradaptasi dan bekerja sama dengan operator lainnya atau bawahan. e. Memahami dan bertanggung jawab mengenai etika profesi. f. Mampu menjalankan sistem komputasi dengan baik. g. Memiliki rasa tanggung jawab yang professional. Sumber: Ryan alfiansyah (sumber sendiri). 2. Dilema moral yang merupakan hal yang sering ditemui dan menjalankan profesi keteknikan. Jelaskan cara penyelesaian dilemma moral menurut faham utilitarinisme! Berikan contoh kasus! Penyelesaian dilemma moral menurut faham utilitarinisme dilema moral yang sering ditemui dalam profesi keteknikan adalah bagaimana seorang yang menjalani profesi keteknikan tidak dapat menjaga ukuran baik atau tidaknya suatu tindakan dilihat dari akibat konsekuensi atau tujuan dari tindakan itu,

cara mengatasi dan penyelesaianya menurut faham utilitarisme adalah bagaimana mengatasi suatu permasalahan atau percobaaan yang berakibat berbahaya bagi warga sekitar dengan mencegah tindakan itu yang membawa bermanfaat bagi anggota masyarakat sehingga menjadi suatu yang berguna. Contoh Kasus Contohnya seperti yang dilakukan ilmuwan teknik sipil yang merenovasi ulang suatu bangunan besar karena ilmuwan tersebut melihat ada yang salah pada banguanan kontruksi arah angin yang dapat mengakibatkan robohnya bangunan itu terkena suatu badai. Sumber: http://aprillins.com/2010/1554/2-teori-etika-utilitarisme-deontologi/ 3. Jelaskan minimal 5 kasus yang terkait dengan pelanggaran etika profesi dalam bidang keteknikan termasuk jenis pelanggaran etika yang terjadi! Jawab : a. Kasus Bhopal Pelanggaran yang terjadi pada kasus Bhopal ini adalah terjadi bencana kimiawi akibat kebocoran gas pabrik milik unicon carbide india limited, di bhopal india. Mengakibatkan kerugian bagi warga sekitar selama 20 tahun karena akibat buruknya sistem pengamanan dan terlalu menekan tindakan penghematan biaya, pelanggaran etika yang terjadi disini murni oleh kelalaian manusia dengan melakukan tindakan korporasi oleh seorang engginer dengan bertujuan melakukan kejahatan dan kerugian perusahaan. b. Kasus pesawat challenger Peristiwa pesawat luar angkasa yang diluncurkan NASA dalam misi penerbangan ke luar angkasa merupakan suatu titikbesar dalam sejarah NASA, dimana event peluncuran Challenger ditonton masyarakat dari seluruh dunia. Pesawatluar angkasa milik NASA ini meledak 73 detik setelah lepaslandas pada tanggal 28 Januari 1986, kegagalan pada saatpelepasan/pemisahan peluncur yang

menyebabkan terjadinyakebocoran hidrogen cair pada pesawat sehingga menyebabkan ledakan Kerugian mencapai 2 Miliar Dolar. c. Kasus citycrop Peristiwa kasus citycrop ini yang memiliki kesalahan konstruksi pada arah angin yang mengakibatkan bangunan tidak mempunyai bangunan yang kokoh dengan rancangan pertama. Pelanggaran etika profesi disini adalah seorang engginer tidak disiplin dan tepat dalam memprediksikan suatu rancangan bangunan yang benar dan baik mengakibatkan kerugian untuk banyak orang. d. Kasus ford Pinto Pada era 70-an Ford PINTO menarik 1,5 Juta produknya daripasaran akibat kesalahan produksi tanki bahan bakar. Kesalahan atau cacat produksi ini berpotensial membahayakan penggunanya dikarenakan apabila terjadi kecelakaan, tanki bahan bakar akan mudah terbakar dan meledak. Akibat kasus tersebut pada tahun 1981 Ford PINTO tidak lagidiproduksi. Kasus Ford pinto bermula dari kesengajaanperusahaan mendesain mobil seperti itu dengan maksudmendapat keuntungan yang besar. Dari kelalaian perusahaan, Etika profesi yang dilanggar adalah etika yang dilanggar berdasarkan kitab fundamental pada Accreditation Board of Engineering and Technology pasal pertama yaitu seorang insinyur harus memprioritaskan keselamatan konsumen. e. Kasus lumpur lapindo Peristiwa munculnya sumber lapindo di sidoarjo yang disebabkan oleh pengeboran tidak memenuhi standar yang dilakukan oleh PT. Lapindo Brantas. Jenis pelanggaran etika yang terjadi yaitukejahatan korporasi; kejahatan yang dilakukan oleh parakaryawan atau pekerja terhadap korporasi, korporasi yang sengaja dibentuk dan dikendalikan untuk melakukan kejahatan. Sumber: Menurut Pendapat Pribadi setelah diadakan diskusi presentasi (Ryan Alfiansyah).

4. Jelaskan yang dimaksud dengan toxic colonialism dan hubungannya dengan etika lingkungan. Berikan contoh kasus! toxic colonialism adalah sejenis bentuk pelanggaran yang sering bertopeng ekspor barangbarang bekas ke afrika selatan seperti mobil bekas, sampah-sampah elektronik yang isinya di isi dengan zat beracun termasuk retardants yang mengakibatkan kebakaran dioxin dan pcb (pholyclhorinated biphenyls). Seperti contoh sebuah kasus di pusat ekonomi pantai gading adalah korban dari sebuah skandal lingkungan dan sanitasi toxic colonialism yang sangat berbahaya. Sumber : www.scribd.com 5. Bagaimana tentang keterkaitan antara resiko dan kemajuan teknologi! Berikan contoh nyata! Bagaimana cara mengurangi resiko yang mungkin terjadi? Kemajuan teknologi pada zaman sekarang ini tidak dapat kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknolog adalah aspek pendukung kemajuanm ilmu pengetahuan. Kemajuan teknologi yang pesat pun dapat membantu pihak pelaku-pelaku industri, dalam hal peningkatan kualitas dan kuantitas produksi bisa ditingkatkan. Selain masalah produksi, maka masalah ketepatan waktu pasokan dan kecepatan pelayanan dapat memberi kepuasan bagi para konsumen. Apabila pihak produsenkurang memanfaatkan perkembangan teknologi, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi, yang pada akhirnya akan kalah dalam bersaing di pemasaran. Kemajuan teknologi begitu cepat membuat risiko risiko semakin besar akibat tidak adanya keseimbangan interaksi antara manusia dengan peralatan, lingkungan, dan mesin yang digunakan. Cara mengurangi resiko akibat kemajuan teknologi pun dapat kita kurangi dengan melakukan beberapa penelitian ulang bahkan percobaan agar tidak tidak terjadi kesalahan yang fatal dan bisa mengakibatkan kerugian kepada pihak banyak orang yang menggunakan alat teknologi itu, seperti pada penggunaan hp di kehidupan sehari-hari agar pemerintah selalu memberikan peringatan bahwa penggunaan hp terlalu sering dapat memberikan dampak negative kepada penggunanya. Sumber: www.scribd.com

6. Jelaskan peranan Insinyur terkait dengan kerusakan dan pelestarian lingkungan hidup! Berikan masing masing contoh nyata. Peranaan seorang insinyur terkait dengan kerusakan dan pelestarian lingkungan hidup adalah seperti dalam usaha perbaikan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia yang semakin hari semakin hancur. Peranan yang harus dilakukan dengan menerapkan sebagian ilmu yang telah didapatkan pada peranan akademis seorang teknik lingkungan lengkap dan menyeluruh, mulai dari hidrologi, mikrobiologi, ekologi, epidemiologi, unit proses, kimia lingkungan, perpetaan, hingga ilmu yang fisik seperti perancangan instalasi, pembuatan saluran drainase, dan manajemen waduk. Bidang keahlian yang holistik semacam inilah yang diperlukan dalam perbaikan lingkungan di Indonesia dan pengelolaan sumber daya alam yang berkesinambungan. Contoh nyata seperti Topik bahasan utama air tanah (ground water). Dalam bahasan ini dihasilkan titik temu bahwa pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan harus berdasarkan pada watershed (Daerah Aliran Sungai/DAS). Maksudnya, untuk mewujudkan kesinambungan sumber daya air, tidak bisa dilihat satu bagian wilayah saja. Pengelolaan air pada suatu daerah tidak bisa begitu saja hanya memperhatikan variabelvariabel hidrologis pada wilayah itu saja. Bahkan, pengelolaan Waduk Saguling untuk keperluan PLTA, misalnya, tidak bisa hanya memperhatikan variabel-variabel disekitar waduk. Seluruh masalah pengelolaan sumber daya air harus memperhitungkan keseluruhan DAS karean bagaimanapun juga bahkan sebuah titik di ujung terluar DAS pun memiliki pengaruh terhadap keberadaan dan kualitas air di sungai utama. Pengelolaan sumber daya air yang bersifat parsial harus ditinggalkan.. Sumbera: www.itb.ac.id