Diterima 13 November 2006, Disetujui 10 Januari 2006

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IP A melalui

Darmawati, Imam Mahadi dan Ria Syafitri Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI PETA KONSEP DENGAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI KELAS X-7SMA 5 SEMARANG TAHUN AJARAN

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

Darmawati, Arnentis dan Henny Julianita Husny Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

Arnentis, Darmawati dan Idel Fitri Mulyani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau, Pekanbaru 28293

1130 ISSN:

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V C SDN 002 RATU SIMA, DUMAI BARAT, RIAU TAHUN PELAJARAN

Yustini Yusuf, Arnentis dan Siski Yusika Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Yustini Yusuf, Yustina dan Enik Suryati Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru ABSTRACT

Roma Yunita 1), Sriwulandari 2), Suwondo 3) phone :

PENERAPAN PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E (LC 5E) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X 1 SMA NEGERI 2 KUANTAN HILIR

Mariani Natalina, Yustini Yusuf dan Desy Rahmayani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Riau ABSTRACT

Darmawati, Arnentis dan Sri Iryani Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru 28293

PENINGKATAN MOTIVASI DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE WORD SQUARE PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

A ABSTRAK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X MA DINIYAH PUTERI PEKANBARU

PENINGKATAN AKTIVITAS BERTANYA DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI KELAS VA SD PERTIWI 3 PADANG

Cp : Jurnal Akademik

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 339 TAMANG

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta Abstract

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS I SDN 77 PEKANBARU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KIMIA MELALUI PERAN TUTOR SEBAYA SISWA KELAS X.A SMA

Kata Kunci :Animation Media, Direct Instruction, learning outcome

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

Suparmi SMP Negeri 25 Pekanbaru

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DRILL

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENGGUNAAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM MENINGKATKAN AKTIFITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR FISIKA

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM GAME TOURNAMENT

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN PENDEKATAN PETA KONSEP DI SDN 07 GURUN LAWEH NANGGALO PADANG

Fandi Ahmad* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

HURIYAH Program Studi Magister Pendidikan IPS Program Pascasarjana Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

PENERAPAN METODE FUN LEARNING PADA PEMBELAJARAN PKn UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN 20 KUMANIS KABUPATEN SIJUNJUNG

ABSTRAK. Oleh: Risma Zuraida, Muhammad Zaini, Bunda Halang

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MEMBACA SISWA KELAS IV MELALUI MODEL COMPLETE SENTENCE DI SDN 46 KOTO PANJANG PADANG

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DI SDN 20 PASAMAN

Universitas Bung Hatta Abstract

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING DI KELAS V SDN 09 GUNUNG TULEH

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA HERBARIUM DAN INSEKTARIUM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

Putri Darma 25, Joko Waluyo 26, Pujiastuti 27

Santi Helmi et al., Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA (Fisika)...

APLICATION CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TO IMPROVE THE RESULT OF SCIENCE STUDY OF STUDENTS OF SD NEGERI 001 SEIKIJANG BANDAR SEIKIJANG DISTRICT

e-issn Vol. 5, No. 2 (2016) p-issn

IMPLEMENTASI PEMBERIAN PENGUATAN DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

MENINGKATKAN HASIL DAN PROSES BELAJAR SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 6 BANJARMASIN PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME DI SEKOLAH DASAR

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh: RAHMA DONA NPM

Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau *Korespondensi :

Hannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan

ABSTRAKSI. Irma Susilowati Guru SMA Negeri 1 Cepiring

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

,, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas BungHatta

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL TREFFINGER DI KELAS VA SD NEGERI 08 SURAU GADANG

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS SISWA DAN PEMAHAMAN KONSEP PERUBAHAN ZAT MELALUI PROBEX. Jaryanto. SMP Negeri 1 Pringapus

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE KUMON

HASIL BELAJAR KOGNITIF FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING PADA MATERI POKOK KINEMATIKA DI KELAS XI IPA MAN I PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V-B PADA TEMA EKOSISTEM MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING DI SDN 19 KAMPUNG BARU KOTA PARIAMAN

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI UPW SMK NEGERI 1 JEMBER MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

Department of Chemistry Education Faculty of Teacher and Education University of Riau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

Oleh Rina Ermayanti 1, Otang Kurniaman 2, Lazim N 3

Kurnia Restu, Lazim N, Zariul Antosa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV SDN 016 BASILAM BARU

Ellinora Simamora ABSTRACT

Key Words: Cooperative learning model with Mind Mapping technic, fraction, student s activity, student s mistakes, effectiveness

IMPLEMENTATION PROBLEM SOLVING LEARNING METHOD TO INCREASE STUDY RESULT OF IPS IV CLASS STUDENTS IN SDN 163 PEKANBARU

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SISTEM SIRKULASI MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN CTL SMP NEGERI 2 MEMPAWAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

Cp : Jurnal Akademik

Dwi Septi 25,Hobri 26, Arika Indah K. 27

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar

BAB III METODE PENELITIAN

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS VII MELALUI PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

Ermei Hijjah Handayani*, Elva Yasmi Amran**, Rini***

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

ABSTRACT. Keywords: Learning Interest, Explicit Instruction, and IPS

Lectura Volume 04, Nomor 01, Agustus 2013, hlm

PENGGUNAAN PENDEKATAN DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III PADA PEMBELAJARAN IPA DI SDN 26 LUBUK ALUNG

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPA DENGAN MODEL PROJECT BASED LEARNING

PENINGKATAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN 15 LUBUK ALUNG MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GRAFIS KARTU DI SDN 20 PASAMAN

Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018

PENERAPAN METODE STAD DISERTAI MEDIA TORSO UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

Transkripsi:

Jurnal Biogenesis Vol. 2(2):59-63, 2006 Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau ISSN : 1829-5460 UPAYA PENINGKATAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MELALUI PENGGUNAAN PETA KONSEP PADA SISWA KELAS II 4 SMP NEGERI 2 PEKANBARU TAHUN AJARAN 2004/2005 Yustini Yusuf *), Mariani Natalina, Evi Suryawati, Sri Wulandari, Nur Asiah, dan Kamilia Sari Laboratorium Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP Universitas Riau Pekanbaru 28293 ABSTRACT Diterima 13 November 2006, Disetujui 10 Januari 2006 Have been conducted by a class action research to increase the activity and result of learning Biology of through Map use Conception. At class II 4 SMPN 2 Pekanbaru. Subject Research amount to 39 people. Parameter measured is student activity, result of learning and complete learn. Student activity 72.40% (baik) at cycle I and 81.05% (sangat baik) at cycle II. Mean of result of learning 79.18 at cycle I and 82.05% (tidak tuntas) at cycle I and 92.31% (tuntas) at cycle II. Inferential that Map use research result Conception at class II 4 SMPN 2 Pekanbaru can improve activity and result of learning. Key words : map use conception, student activity, SMPN 2 Pekanbaru PENDAHULUAN Tujuan pengajaran biolgi di SMP adalah agar memahami konsep-konsep biologi dan saling keterkaitan serta mampu menggunakan metode ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi sehingga lebih menyadari kebenaran dan kekuasaan penciptanya. Berdasarkan sifat dari mata pelajaran biologi tersebut maka dalam kegiatan belajar mengajar hendaknya dilatih untuk menyatukan konsep-konsep, dapat melihat bahwa konsep tersebut tidak berdiri sendiri melainkan mempunyai hubungan bermakna. Konsep merupakan suatu bentuk belajar penemuan. Belajar konsep melibatkan perubahan-perubahan kualitatif, perubahan itu terdiri atas penambahan lebih banyak stimulus pada suatu respon materi yang dipelajari dan peningkatan jumlah berbagai hubungan stimulus dengan respon. Konsep-konsep merupakan dasar untuk berpikir, untuk belajar, aturan-aturan dan akhirnya memecahkan masalah. *) Komunikasi Penulis : Laboratorium Pendidikan Biologi PMIPA FKIP Universitas Riau Berdasarkan hasil diskusi dengan guru biologi kelas II 4 SMPN 2 Pekanbaru, diperoleh informasi bahwa masih belajar dengan cara hapalan untuk memahami konsep-konsep biologi yang ada. Cara hapalan ini mempunyai kelemahan karena informasi yang diterima tidak dikaitkan dengan ilmu pengetahuan yang diperoleh sebelumnya sehingga konsep-konsep yang diterima mudah lupa. Disamping itu, aktifitas sangat kurang yang menyebabkan hasil belajar yang belum mencapai ketuntasan klasikal. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata ulangan harian pada pokok bahasan Sistem Gerak yang diperoleh kelas II 4 adalah 6,0. Untuk meningkatkan pemahaman dan aktifitas dalam proses belajar mengajar biologi maka diusahakan peningkatan pembelajaran biologi dengan menggunakan peta konsep secara bertahap, sehingga bisa belajar lebih bermakna. Mulai peta konsep yang disusun oleh guru dan, dan akhirnya mampu menyusun peta konsep sendiri setelah guru memberikan beberapa konsep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan aktifitas dan hasil belajar biologi kelas II 4 di SMP Negeri 2 Pekanbaru pada konsep Sistem Pencernaan dan Sistem Pernafasan melalui penggunaan peta konsep. 59

Kegunaan penelitian ini bagi, yaitu 1) meningkatkan aktifitas dalam proses belajar mengajar; 2) meningkatkan hasil belajar dan pemahaman terhadap materi biologi; dan 3) meningkatkan kemampuan berpikir sesuai dengan tingkat perkembangannya. METODE PENELITIAN Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas (PTK) dimana guru melakukan tindakan melalui penggunaan peta konsep, yang terdiri dari dua siklus dengan 12 kali pertemuan. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 2 Pekanbaru kelas II 4 tahun ajaran 2004/2005, dilaksanakan pada semester I bulan Agustus Nopember 2004. Subjek penelitian adalah kelas II 4 SMPN 2 Pekanbaru. Jumlah sebanyak 39 orang yang terdiri dari 19 orang laki-laki dan 20 orang perempuan. Penelitian ini terdiri dari 4 tahap : 1) Tahap Persiapan yaitu menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pembelajaran (RP), Lembaran Kerja Siswa (LKS), soal post tes serta UH dan Peta Konsep. 2) Tahap Pelaksanaan terdiri dari Pendahuluan meliputi guru menertibkan suasana kelas, prasyarat dan motivasi, guru menuliskan judul pembelajaran yang akan dibahas dan menempelkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai sehingga lebih terpusat pada hal-hal yang dipentingkan dari materi pembelajaran. Kegiatan Inti yaitu pelaksanaan pembelajaran melalui penggunaaan peta konsep. Penutup yaitu memberikan kesimpulan dan evaluasi. 3) Tahap observasi yang dilaksanakan oleh observer dan sejalan dengan pelaksanaan tindakan. 4) Tahap refleksi dilakukan setelah data pada siklus pertama dianalisis, maka dijadikan acuan untuk melakukan tindakan pada siklus berikutnya. Data hasil belajar dan ketuntasan belajar diperoleh dari hasil post tes. Data aktifitas dalam PBM diperoleh melalui pengamatan dengan menggunakan lembaran observasi ketuntasan individu ditetapkan dengan kriteria apabila telah menguasai 65% dari jumlah soal yang diberikan atau dengan niali 6,5. Ketuntasan klasikal tercapai apabila 85% dari jumlah telah tuntas atau dan nilai 765. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus yaitu pada pokok bahaan Sistem Pencernaan dan Sistem Pernafasan. Pada siklus pertama pokok bahasan sistem percernaan meliputi 6 kali pertemuan, pada pertemuan terakhir diadakan ulangan harian dengan waktu 1 x 40 menit. Pelaksanaan observasi aktifitas dan guru dilakukan oleh satu orang observer pada setiap pertemuan. Jika dilihat dari rata-rata aktifitas setiap pertemuan pada siklus I (Tabel 1), menunjukkan perubahan yang semakin baik, dimana persentase rata-rata aktifitas adalah 72,40% dengan Tabel 1. Rerata Persentase Aktifitas Belajar Biologi Siswa Kelas II 4 SMPN 2 Pekanbaru T.A 2004/2005 dengan menggunakan Peta Konsep Pada Siklus I Aktifitas Siswa Pada Tiap Pertemuan Aktifitas Rerata I II III IV V % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Menentukan konsep 35 36 37 38 39 penting (94,59) (94,74) (100) (100) (100) 97,87 Berdiskusi dengan 32 34 35 37 38 lain (86,49) (89,47) (94,59) (97,37) (97,43) 93,26 Melengkapi peta 25 27 28 30 32 konsep (67,57) (71,05) (75,67) (78,95) (82,05) 75,06 Menanggapi 19 21 25 28 30 pertanyaan guru (51,35) (52,63) (67,57) (73,68) (76,92) 64,43 Bertanya kepada 12 16 17 18 24 guru (32,43) (42,10) (45,49) (47,37) (61,53) 45,87 Menyimpulkan 17 20 22 25 26 materi pelajaran (45,94) (52,63) (59,45) (65,79) (66,67) 58,10 Jumlah (N) 37 38 37 38 39 Persentase Aktifitas 63,06 67,10 73,87 77,19 80,77 72,40 Kategori Aktifitas Cukup kategori baik. Pada pertemuan terakhir dari siklus 1 terlihat hampir semua berdiskusi dengan lain tentang materi yang dipelajarinya dan semua telah aktif dalam menentukan konsep penting. Siswa juga telah aktif dalam menyimpulkan materi pelajaran. Pada aktifitas bertanya kepada guru mulai aktif untuk bertanya karena 60

mulai terbiasa mengajukan pertanyaan kepada guru terhadap hal-hal yang belum dipahaminya pada materi yang diajarkan oleh guru dengan peta konsep. Menurut Sardiman (2001), yang dimaksud aktifitas belajar adalah aktifitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam kegiatan belajar mengajar kedua aktifitas itu harus saling menunjang agar diperoleh hasil yang maksimal. Sehubungan dengan hal ini Piaget dalam Nasution (1995) menambahkan bahwa seseorang berpikir sepanjang dia berbuat. Tanpa perbuatan, anak tidak berpikir. Agar anak berpikir sendiri ia harus diberikan kesempatan untuk berbuat sendiri. Berpikir pada taraf verbal baru timbul setelah anak berpikir pada taraf perbuatan. Pada pembelajaran dengan menggunakan peta konsep banyak aktifitasaktifitas yang dilakukan seperti menentukan konsep penting, melengkapi peta konsep, berdiskusi dengan lain, menanggapi pertanyaan guru, bertanya dan menyimpulkan materi pelajaran. Semua aktifitas ini bermanfaat bagi karena mencari pengalaman dan mengalami sendiri, hal ini akan membuat pelajaran lebih menarik dan lebih berhasil. Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat bahwa persentase aktifitas pada tiap pertemuan pada siklus 2 juga mengalami peningkatan. Rata-rata persentase aktifitas pada siklus 2 mengalami peningkatan dari siklus 1, dengan rerata 72,40% kategori baik pada siklus 1 menjadi 81,05% pada siklus 2 dengan kategori baik. Peningkatan ini menunjukkan bahwa tertarik dengan pembelajaran dengan menggunakan peta konsep sehingga ia aktif dalam mengikuti pelajaran. Menurut Dahar (1991), struktur suatu materi pelajaran terutama diberikan oleh konsep-konsep dasar dan prinsipprinsip dari materi pelajaran tersebut. Bila seorang telah menguasai struktur dasar, maka mudah baginya untuk mempelajari dari materi lain dari bidang studi yang sama, dan ia akan mudah ingat akan bahan baru itu. Ini karena ia telah memperoleh kerangka pengetahuan yang bermakna dalam bidang studi itu, dengan demikian dapat mendetail. Belajar bermakna akan terjadi bila informasi baru dapat dikaitkan dengan informasi Tabel 2. Rerata Persentase Aktifitas Belajar Biologi Siswa Kelas II 4 SMP N 2 Pekanbau TA 2004/2005 Menggunakan Peta Konsep pada Siklus II Aktifitas Siswa Pada Tiap Pertemuan Aktifitas Rerata I II III IV V yang diamati % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % Menentukan 38 39 39 38 35 konsep penting (100) (100) (100) (100) (100) 100 Berdiskusi 34 35 38 37 35 dengan lain (89,47) (89,47) (97,43) (97,37) (100) 94,75 Melengkapi peta 23 28 29 32 32 konsep (60,53) (71,79) (74,36) (84,21) (91,43) 76,46 Menanggapi 24 25 28 30 32 pertanyaan guru (63,16) (64,10) (71,79) (78,94) (91,43) 73,88 Bertanya kepada 19 20 25 27 28 guru (50) (51,28) (64,10) (71,05) (80) 63,28 Menyimpulkan 27 28 30 32 30 materi pelajaran (71,05) (71,79) (76,92) (84,21) (85,71) 77,94 Jumlah (N) 38 39 39 38 35 Persentase aktifitas 72,37% 74,74% 80,77% 85,96% 91,43% 81,05% Kategori Aktifitas yang sudah ada pada struktur kognitif. Dengan digunakannya peta konsep pada pembelajaran, bisa melihat materi pelajarannya secara jelas dan dapat mempelajarinya dengan lebih bermakna. Dengan peta konsep dapat menghubungkan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan informasi yang baru diterimanya sehingga dapat dengan mudah memahami materi yang diajarkan guru. Meningkatnya hasil belajar dengan kategori tinggi dari nilai post tes dikarenakan Tabel 3. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I Setelah Penggunaan Peta Konsep Dari Nilai Post Test dan Ulangan Harian di Kelas II 4 SMP Negeri 2 Pekanbaru TA 2004/2005 Pertemuan UH Skor Kategori Jlh 1 2 3 4 5 Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh 90-100 Sangat tinggi 5(13.5) 13(34.2) 3(8.1) 11(31.6) 19(48.7) 3(7.7) 70-89 Tinggi 23(62.2) 16(42.1) 30(81.1) 24(63.2) 19(48.7)22(56.4) 50-69 Sedang 8(21.6) 8(21.1) 4(10.8) 2(5.3) 1(2.6) 13(33.3) 30-49 Kurang 1(2.6) 1(2.6) - - - 1(2.6) 0-29 Kurang tinggi - - - - - - Jumlah 37(100) 38(100) 37(100) 38(100) 39(100) 399100) Rata-rata (Kategori) 76.08 76.84 81.18 81.18 83.97( tinggi) 72.59 61

menemukan konsep-konsep yang penting dari materi yang ada dan diasimilasikan ke dalam struktur kognitifnya. Dengan demikian di dalam diri telah berlangsung belajar secara bermakna. Menurut Maidiyah (1988) belajar bermakna merupakan suatu proses dikaitkannya Tabel 4. Hasil Belajar Siswa Pada Siklus Kedua Setelah Penggunaan Peta Konsep Dari Nilai Post Test dan Ulangan Harian di Kelas II 4 SMP Negeri 2 Pekanbaru TA 2004/2005 Pertemuan UH Skor Kategori 1 2 3 4 5 Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh Jlh 90-100 Sangat tinggi 11(28.9) 10(25.6) 10(25.6) 20(52.6) 29(82.9) 11(28.2) 70-89 Tinggi 22(57.9) 27(69.2) 27(69.2) 15(69.2) 6(17.1) 18(46.2) 50-69 Sedang 4(10.5) 2(5.1) 2(5.1) 3(7.9) - 10(25.6) 30-49 Kurang 1(2.6) - - - - - 0-29 Kurang tinggi - - - - - - Jumlah 38(100) 39(100) 39(100) 38(100) 35(100) 39(100) Rata-rata (Kategori) 78.68 80.72 81.54 informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat pada struktur kognitif seseorang. Hasil belajar dari nilai ulangan harian pada siklus pertama masih ada satu orang yang mendapatkan kategori kurang dengan skor 49. Siswa yang mendapatkan kategori kurang tersebut jika dilihat dari nilai post tes juga rendah, karena post tes yang diberikan sangat berhubungan erat dengan ulangan harian. Jika bisa menjawab post tes diakhir pembelajaran maka soal ulangan harian yang diberikan akan bisa dikerjakan oleh dengan baik. Peningkatan hasil belajar ini juga disebabkan semakin membaiknya kemampuan berpikir untuk belajar mengaitkan antar konsep. Dengan penggunaan peta konsep tidak lagi banyak menghapal materi untuk belajar, cukup memahami konsep kemudian menghubungkannya dengan konsep yang ada sebelumnya. Menurut Suryawati (2002) peta konsep dapat membantu untuk mengorganisasikan konsep ke dalam struktur yang berarti sehingga bermanfaat untuk mengidentifikasikan konsep yagn sulit dimengerti, memudahkan untuk menyusun dan memahami isi pelajaran dan meningkatkan memori atau ingatan. Berdasarkan Tabel 4 dapat dilihat hasil belajar di kelas II 4 dari nilai post tes dan ulangan harian mengalami peningkatan dari pertemuan 85.53 pertama sampai pertemuan kelima. Jika dilihat pada pertemuan keempat yang mendapatkan kategori sedang bertambah dari pertemuan kedua dan ketiga. Hal ini dikarenakan mengalami kesulitan dalam memahami materi yang lebih kompleks dari pertemuan sebelumnya. Proses belajar dengan menggunakan peta konsep membutuhkan pemahaman yang baik dari terhadap materi pelajaran yang akan dipelajari dan bisa mengkonstruksi pengetahuan yang akan dipelajari dan bisa mengkonstruksi pengetahuan yang dimilikinya. Menurut 93.71 78.75 Pannen (2002) teori ( tinggi) Konstruktivisme lebih menekankan perkembangan konsep dan pengertian yang mendalam. Bila seseorang tidak mengkonstruksi pengetahuannya sendiri secara aktif maka pengetahuannya tidak akan berkembang. Meningkatnya hasil belajar jika dilihat dari nilai post tes yang telah dilakukan baik pada pokok bahasan sistem pencernaan dan sistem pernafasan menandakan bahwa di dalam diri telah berlangsung belajar secara bermakna, artinya tidak sekedar mengingat atau hanya pada ranah kognitif C1 tetapi sudah mampu memahami materi yang diajarkan. Jika belajar secara bermakna maka konsep pelajaran yang didapatnya tidak mudah lupa. Salah satu manfaat pembelajaran dengan penggunaan peta konsep bagi diri yaitu untuk meningkatkan memori atau ingatan. Hal ini sesuai dengan pendapat Dahar (1991) yang menyatakan bahwa jika informasi yang dipelajari secara bermakna maka lebih lama diingat daripada informasi yang dipelajari secara hapalan. Ketuntasan Belajar Biologi Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa ketuntasan belajar biologi pada siklus pertama pokok bahasan sistem pencernaan secara individual 32 orang (82.05%) dan 7 orang yang tidak tuntas (17.95%), secara klasikal kelas tersebut belum tuntas. Hal ini disebabkan 62

Tabel 5. Hasil Analisis Ketuntasan Belajar Siswaa Setelah Penggunaan Peta Konsep Pada Siklus Pertama dan Kedua di Kelas II 4 SMP Negeri 2 Pekanbaru TA 2004/2005 Kategori Jlh Siklus Pertama Siklus Kedua Tuntas 32 (82.05) 36 (92.31) Tidak tuntas 7 (17.95) 3 (7.69) Jumlah 39 (100) 39 (100) Ketuntasan Klasikal Tidak Tuntas Tuntas selama proses belajar mengajar kurang aktif berdiskusi dengan temannya dalam mengerjakan LKS serta aktifitas untuk melengkapi peta konsep yang ada di depan kelas. Pada siklus kedua pokok bahasan sistem pernafasan secara individual 36 orang (92.31%) dan 3 orang yang tidak tuntas belajar. Berdasarkan hasil penelitian hasil belajar biologi di kelas II 4 SLTPN 2 dengan penggunaan peta konsep mengalami peningkatan. Hal ini juga disebabkan karena tingginya motivasi. Motivasi mempunyai keterkaitan yang erat dengan hasil belajar. Apabila motivasi tinggi terhadap suatu mata pelajaran maka akan meningkatkan hasil belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Nasution (1994) bahwa untuk belajar diperlukan motivasi, semakin tinggi motivasi belajar akan semakin tinggi tingkat keberhasilannya. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada pokok bahasan Sistem Pencernaan (Siklus I) dan Sistem Pernafasan (Siklus II) maka dapat disimpulkan: 1. Terjadi peningkatan persentase aktifitas yaitu 72,40% (baik) siklus I menjadi 81,05% (baik ) pada siklus 2. 2. Rata-rata hasil belajar dari nilai post tes pada siklus pertama pokok bahasan sistem pencernaan yaitu 79,18% dan siklus kedua pokok bahasan sistem pernafasan yaitu 84,04%. 3. Rata-rata ketuntasan belajar dari nilai ulangan harian mengalami peningkatan, pada siklus pertama 82,05% (tidak tuntas) dan siklus kedua yaitu 92,31% (tuntas). SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diharapkan kepada guru-guru biologi agar menerapkan penggunaan Peta Konsep dalam proses pembelajaran biologi. DAFTAR PUSTAKA Anonimous. 1999. Petunjuk Operasional Peningkatan Topik-topik Di SD. Makalah-PPS IKIP Malang. Malang Arikunto, S. 1986. Pengolahan Dan Siswa. Rajawali Press. Jakarta Depdikbud. 1995. Kurikulum Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP). Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta Dahar, R.W. 1991. Teori-Teori Belajar. Erlangga. Jakarta Nasution. 1994. Psikologi Pendidikan. Unversitas Terbuka Depdikbud. Jakarta Pannen, P. M. Dina, dan S. Mestika. 2001. Konstruktivisme Dalam Pembelajaran. Universitas Terbuka. Jakarta Sardiman. 2001. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Press. Jakarta Slameto. 1998. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Bina Aksara Pustaka. Jakarta Suryawati, E. 2002. Peningkatan Pembelajaran IPA Biologi Melalui Pembelajaran Bermakna Menggunakan Peta Konsep Pada Kelas 1.8 SLTP Negeri 20 Pekanbaru. Makalah Seminar BKS PTN Wilayah Barat. Pekanbaru 63