SYARAT-SYARAT PERJANJIAN PEMBIAYAAN DENGAN PENYERAHAN. memenuhi seluruh kewajiban yang telah ditentukan oleh Kreditur.

dokumen-dokumen yang mirip
CONTOH SURAT PERJANJIAN KREDIT

SYARAT DAN KETENTUAN

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR

AKAD/PERJANJIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH

KAJIAN WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN KENDARAAN BERMOTOR PADA PT. BUSSAN AUTO FINANCE SURAKARTA. Oleh:

LAMPIRAN 1 PERMOHONAN FASILITAS SEWA GUNA USAHA. Menyampaikan permohonan sewa untuk dapat dipertimbangkan sebagai berikut : Jenis Barang : XXX

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI TANAH

CONTOH SURAT PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN (SPPJB)

SYARAT DAN KETENTUAN FASILITAS DANA BANTUAN SAHABAT

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM PEMBERIAN FASILITAS KREDIT RUMAH

Pasal 2: Penerbitan, Kepemilikan, Penggunaan Kartu Kredit dan PIN 2.1 Penerbitan Kartu Kredit dilakukan Bank berdasarkan permohonan tertulis dari Pemo

1 KETENTUAN MENDAPATKAN FASILITAS PINJAMAN

CONTOH SURAT PERJANJIAN UTANG PIUTANG DENGAN KUASA HIPOTEK

Pasal 12 ayat (1) dan (2)

Awal/Kepala Akta Perjanjian Kredit

Contoh Perjanjian Leasing

CONTOH SURAT PENGAKUAN HUTANG

Syarat dan ketentuan 1. Definisi Dalam syarat dan ketentuan ini, kecuali apabila konteksnya menentukan lain, istilah-istilah berikut ini memiliki arti

MENTERI NEGARA AGRARIA/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL PERATURAN MENTERI NEGARA AGRARIA/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 3 TAHUN 1996 TENTANG

1.11. Nasabah adalah orang atau individu selaku peminjam Citibank Ready Credit.

Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA

PermataKTA. Syarat & Ketentuan Umum dan Ringkasan Informasi Produk

MENTERI NEGARA AGRARIA/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL

AKAD PEMBIAYAAN JUAL-BELI PPUM Investasi DAN PENGAKUAN HUTANG Nomor : AKAD/005/7104/PPUM-INV/03-17/03-20

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA BELI PERALATAN ELEKTRONIK

PERJANJIAN KREDIT MODAL KERJA. Nomor: 114/VI.PKMK/A /28/11/2012 ANTARA PT.BANK MANDIRI DENGAN PT.SERJO COAL SEJAHTERA

PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM UANG DI PERUSAHAAN

SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH

Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

CONTOH SURAT PERJANJIAN JUAL BELI MOBIL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERJANJIAN PINJAM MEMINJAM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH

Setiap istilah di bawah ini, kecuali dengan tegas ditentukan lain dalam Syarat dan Ketentuan ini mempunyai arti dan pengertian sebagai berikut:

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2000 TENTANG

Perpustakaan Unika LAMPIRAN

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hak dan kewajiban para pihak dalam perjanjian Arisan Motor Plus

BAB I PENDAHULUAN. suatu sistem aturan. Hukum bukanlah, seperti terkadang dikatakan, sebuah

BAB 4 ANALISIS PENCANTUMAN KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG DIBAKUKAN OLEH PT. BANK X

- Para penghadap tersebut diatas menerangkan dengan akta ini :

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III TINJAUAN YURIDIS MENGENAI KLAUSULA BAKU DALAM PERJANJIAN KARTU KREDIT BANK MANDIRI, CITIBANK DAN STANDARD CHARTERED BANK

- Para penghadap saya, Notaris kenal

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH

PERJANJIAN PEMBIAYAAN KONSUMEN (Studi Tentang Hubungan Hukum Dalam Perjanjian Di PT. Adira Dinamika. Multi Finance Tbk.

Syarat dan Ketentuan Umum Kartu Kredit Chartered Bank

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 19 TAHUN 2000 TENTANG

PERJANJIAN KREDIT No:

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA TANAH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB III FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADINYA TAKE OVER PEMBIAYAAN DI PT. BANK SYARIAH MANDIRI CABANG MEDAN

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

PERJANJIAN KERJASAMA PEMBERIAN KREDIT USAHA KECIL (KUK) ANTARA PT BANK SKR JRENG DENGAN PT SKR JOS FINANCE. Nomor...

AKTA JAMINAN FIDUSIA. Nomor : Pada hari ini, Pukul. Waktu Indonesia Bagian Barat

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1998 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI TANAH

LAMPIRAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI NOMOR : 09/BAPPEBTI/PER-SRG/7/2008 TANGGAL : 24 JULI 2008

BAB III KAJIAN PASAL 18 AYAT 2 UNDANG-UNDANG NOMOR 8 PERLINDUNGAN KONSUMEN DAN OPERASIONALISASI PERJANJIAN FINANCIAL LEASING DI PT. SUMMIT OTO FINANCE

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Memperhatikan: berbagai saran dan pendapat dari unsur dan instansi terkait dalam rapat-rapat koordinasi.

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI HUKUM JAMINAN KREDIT. Istilah hukum jaminan berasal dari terjemahan zakerheidesstelling,

BAB III PELAKSANAAN PERJANJIAN SEWA BELI SEPEDA MOTOR DI PT. HARPINDO JAYA SEMARANG

KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN (UU KUP)

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 168, (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3889)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

: PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENAGIHAN BEA MASUK DAN/ATAU CUKAI.

1905:217 juncto Staatsblad 1906:348) sebagian besar materinya tidak

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN

PERBEDAAN ANTARA GADAI DAN FIDUSIA

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

2. KEPEMILIKAN ATAS BARANG. Konsumen menyatakan setuju atas hal-hal dibawah ini:

BAB III PENERAPAN AKTA JAMINAN FIDUSIA DALAM PERJANJIAN AL QARDH. Pensyaratan adanya jaminan sebelum diadakan pembiayaan diterapkan oleh

1. Apa latara belakang didirikannya Bank Sumut Syariah? 3. Apakah perbedaan sistem bank syariah dengan bank konvensional?

BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN :

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH BUMBU NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PEMAKAIAN KEKAYAAN DAERAH

AKAD PEMBIAYAAN MUSYARAKAH No.. Pada hari ini, tanggal, yang bertandatangan di bawah ini : No.KTP :...

Contoh akta Perbankan Syariah dalam bentuk akta Notaris, antara lain :

Persyaratan dan Ketentuan Pasal 1. DEFINISI

W A L I K O T A B A N J A R M A S I N

PERJANJIAN PEMBIAYAAN PINJAMAN PERSEORANGAN

KETENTUAN UMUM PERJANJIAN PEMBIAYAAN MIKRO VENTURA DENGAN POLA BAGI HASIL

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA (UU) NOMOR 42 TAHUN 1999 (42/1999) TENTANG JAMINAN FIDUSIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2004 TENTANG KEPAILITAN DAN PENUNDAAN KEWAJIBAN PEMBAYARAN UTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SYARAT DAN KETENTUAN UMUM PERJANJIAN PINJAMAN TANPA AGUNAN. Berlaku Sejak 1 April 2015

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG PENAGIHAN PAJAK DAERAH DENGAN SURAT PAKSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERJANJIAN PENANAMAN MODAL USAHA PENGOLAHAN LIMBAH KERTAS

Transkripsi:

SYARAT-SYARAT PERJANJIAN PEMBIAYAAN DENGAN PENYERAHAN HAK MILIK SECARA FIDUCIA. 1. Debitor memberi kuasa yang tidak dapat dicabut kembali kepada Kreditor untuk dan atas nama serta guna kepentingan Debitor, menggunakan dana yang diperoleh dari pencairan fasilitas pembayaran ini untuk pembayaran harga barang kepada penjual. Pencairan fasilitas ini dilakukan setelah Debitor memenuhi seluruh kewajiban yang telah ditentukan oleh Kreditur. 2. Debitor wajib memberikan semua data informasi dan dokumen yang diminta Kreditor dan menjamin kebenaran dan keaslian data dan dokumen tersebut dan Debitor menyatakan tunduk kepada semua petunjuk, peraturan dan syarat yang ditetapkan kreditor sesuai dengan perjanjian 3. Debitor wajib membayar semua kewajiban tepat pada waktunya pada hari kerja dimana Kantor Cabang Kreditor buka dan menerima pembayaran ini atau jika bukan hari kerja harus dilakukan satu hari kerja sebelumnya dan debitor tidak dapat menggunakan alas an apapun untuk menunda pembayaran atau membuat permohonan penjadwalan kembali pembayaran atas peristiwa-peristiwa yang terjadi kepada Debitor-Debitor wajib mendahulukan kewajibannnya berdasarkan perjanjian. 4. Untuk setiap hari keterlambatan membayar jumlah uang yang seharusnya dibayar oleh Debitor wajib membayar ke Kreditor denda keterlambatan atas jumlah uang tersebut atau sisanya sebesar 0.2% per hari, denda mana dapat

ditarik secara seketika dan sekaligus tanpa diperlukan teguran untuk itu oleh Kreditor kepada Debitor. 5. Apabila terjadi tindakan moneter oleh Pemerintah Republik Indonesia maka Kreditor dapat menyesuaikan jumlah kewajiban pembayaran Debitor kepada Kreditor sebagaimana akan diberitahukan secara tertulis kepada Debitor dan Debitor wajib mengikuti penyesuaian tersebut. 6. Semua pembayaran harus dilakukan membayar kepada dan dikantor Kreditor atau cabang perwakilan Kreditor beradar atau ditempat lain yang sewaktuwaktu yang ditentukan oleh Kreditor, serta dengan cara yang ditentukan kemudian oleh Kreditor. 7. Pembayaran dengan cheque atau giro bilyet dianggap sebagai pembayaran apabila cheque atau giro bilyet tersebut telah diuangkan atau dipindahbukukan dengan cara sebagaimana mestinya dan pembayaran dengan cheque atau giro bilyet dibuat atas nama Kreditor dan kata pembawa pada cheque dicoret. 8. Seluruh hutang Debitor kepada Kreditor, oleh Kreditor dapat ditagih secara seketika dan sekaligus tanpa pemberitahuan secara tertulis lebih dahulu oleh Kreditor kepada Debitor, apabila: a. debitor mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit oleh Debitor mengajukan permohonan penundaan pembayaran hutang-hutangnya (suceance van betalling); b. Harta kekayaan Debitor sebahagian atau seluruhnya disita oleh pihak lain;

c. Debitor meninggal dunia kecuali bila penerima hak ahli warisnya dapat memenuhi semua kewajiban Debitor dan dalam hal ini disetujui oleh Kreditor d. Debitor ditaruh dibawah pengampunan (Onder Curutele Gesteld) atau karena sebab apapun tidak cakap atau berhak atau berwenang lagi untuk melakukan tindakan pengurusan, atau pemilikan atas dan terhadap kekayaannya baik sebagian atau seluruhnya; e. Debitor lalai membayar salah satu ampunan atau ampunan-ampunannya atau debitor melalaikan kewajiban-kewajibannya; f. Barang jaminan tersebut dipindahtangankan atau dijaminkan kepada pihak ketiga tanpa mendapat persetujuan secara tertulis terlebih dahulu oleh Kreditor; g. Debitor dan barang tersangkut dalam suatu perkara pidana. 9. Untuk menjamin pembayaran seluruh kewajiban pembayaran Debitor kepada Kreditor, baik yang timbul dari perjanjian ini atau perjanjian lainnya yang dibuat oleh Debitor dan Kreditor, maka Debitor dengan itu menyerahkan hak miliknya secara fidusia atas barang kepada Kreditor, sebagaimana Kreditor menerima pula barang tersebut sebagai jaminan dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang lazim dipergunakan dalam penyerahan hak milik secara fiducia antara lain:

a. Barang tersebut tetap dipegang oleh Debitor tetapi Debitor tidak lagi sebagai pemilik melainkan sebagai Peminjam atau Pemakai saja atas barang dari Kreditor; b. Debitor mengetahui dan menyetujui bahwa copy faktur dan BPKB (Buku Pemilikan Kendaraan Bermotor) diterbitkan sebagaimana ternyata pada butir 1 perjanjian pembiayaan dengan penyerahan hak milik secara fiducia, akan tetapi selama seluruh hutang Debitor kepada Kreditor belum dibayar lunas maka surat-surat bukti kepemilikan kendaraan tersebut (copy faktur dan BPKB) akan disimpan oleh Kreditor dan untuk dipergunakan dimana dan bilamana perlu Debitor dengan cara dan alas an apapun juga tidak berhak untuk meminta dan meminjam BPKB dan copy faktur tersebut diatas selama seluruh hutang Debitor kepada Kreditor belum dibayar lunas, Kreditor akan menyerahkan dokumen barang kepada Debitor sesuai syarat dan ketentuan Kreditor setelah seluruh kewajiban Debitor lunas; c. Debitor dilarang untuk meminjamkan, menyewakan, mengalihkan atau menjaminkan atau menyerahkan penguasaan atas barang kepada pihak ketiga dengan jalan apapun juga tanpa persetujuan secara tertulis lebih dahulu dari Kreditor; d. Debitor wajib memelihara dan mengurus barang tersebut sebaik-baiknya dan melakukan segala pemeliharaan dan perbaikan atas biaya sendiri dan bila ada bagian dari barang yang diganti atau ditambah maka bagian itu termasuk dalam penyerahan secara fiducia kepada Kreditor;

e. Kreditor dalam kuasanya berhak untuk sewaktu-waktu jika dianggap perlu memasuki tempat-tempat dimana barang tersebut disimpan atau terdapat, atau diduga oleh Kreditor berada di tempat tertentu untuk memeriksa keadaanya serta melihat adanya, Kreditor berhak pula atas biaya Debitor melakukan segala tindakan yang seharusnya dilakukan oleh Debitor agar barang tersebut dalam keadaan baik dan terpelihara, yaitu dalam hal Debitor lalai melakukan sendiri; f. Segala pajak dan beban lainnya yang sekarang dan atau kemudian hari akan dikenakan terhadap barang (bila ada) wajib dipikul dan dibayar seluruhnya oleh Debitur. Debitor harus mengasuransikan barang tersebut terhadap bahaya-bahaya/kecelakaan dengan premi yang dibayar oleh Debitor. Debitor dengan perjanjian ini mengalihkan hak (mencedeer) kepada dan diterima oleh Kreditor segala hak atas asuransi barang. Apabila Debitor lalai mengasuransikan barang tersebut, maka segala resiko terhadap kecelakaan, kehilangan dan lain-lain sepenuhnya ditanggung oleh Debitor. Pelanggaran terhadap ketentuan ini tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak melaksanakan atau menunda kewajiban pembayaran angsuran Debitor kepada Kreditor. g. Apabila Debitor tidak melunasi hutangnya atau tidak memenuhi kewajibannya kepada atau Kreditor, maka tanpa melalui pengadilan lebih dahulu Kreditor berhak dan dengan ini diberi kuasa dengan hak subsitusi oleh Debitor untuk melakukan tindakan lain yang diperlukan termasuk

mengambil dimanapun dan ditempat siapapun barang tersebut berada dan menjual dimuka umum atau secara dibawah tangan atau dengan perantara pihak lain siapapun adanya barang tersebut diatas, demikian dengan harga pasar yang layak dan dengan syarat-syarat dan ketentuan yang dianggap baik oleh Kreditor. Setelah barang ditarik atau diambil oleh Kreditor debitor melepaskan haknya untuk membayar jumlah angsuran yang telah jatuh temponya tersebut dan Kreditor berhak penuh melaksanakan penjualan atas barang yang diambil tersebut menghadap siapapun dan dimanapun memberikan dan meminta keterangan-keterangan membuat/menyuruh membuat akta/perjanjian antara lain hak jual/risalah lelangnya menandatangani tanda penerimaanya, menyerahkan barang tersebut kepada yang berhak menerimanya dan selanjutnya melakukan tindakan-tindakan tanpa ada yang dikecualikan guna tercapainya penjualan barang tersebut diatas. Kreditor berkewajiban untuk setelah dari uang hasil penjualan dibayarkan kesemua ongkos dan pajak lainnya mempergunakan sisa hasil uang penjualan itu untuk melunasi semua hutang dan dendanya untuk memenuhi segala kewajiban Debitor kepada atau terhadap Kreditor dan apabila ternyata apabila masih ada sisanya Kreditor wajib menyerahkan sisanya itu kepada Debitor tanpa ada biaya kompensasi. Sebaliknya apabila hasil penjualan tersebut tidak cukup untuk melunasi hutang dan denda serta seluruh kewajiban Debitor kepada Kreditor maka Debitor tetap berkewajiban dan wajib membayar sisa hutang tersebut kepada Kreditor

selambat-lambatnya dalam waktu dua minggu setelah pemberitahuan Kreditor kepada Debitor; h. Kreditor pada waktu menggunakan haknya berdasarkan perjanjian ini dan atau perjanjian lainnya yang dibuat oleh Debitor dan Kreditor berhak untuk menentukan sendiri seluruh jumlah penagihannya terhadap Debitor baik yang berupa pokok hutang/sisa pokok hutang, denda, biaya pelelangan/penjualan, honorium pengacara/kuasa untuk menagih serta biaya-biaya atau jumlah lainnya yang wajib ditanggung/dibayar oleh debitor. Debitor dengan ini melepaskan semua haknya untuk mengajukan keberatan dan atau tuntutan atas penarikan barang atau perhituangan yang diberikan oleh Kreditur atas hasil penjualan barang dan potongannya serta jumlah hutang atau sisa hutang bunga dan biaya-biaya lain/denda-denda serta ongkos-ongkos yang bersangkutan dengan pengambilan kembali dan penjualan barang sebagaiaman yang telah diuraikan diatas; i. Dengan tidak mengurangi kewajiban Debitor untuk membayar denda, maka dalam hal terlambatnya diserahkan barang tersebut diatas, Kreditor berhak secara langsung mengambil barang tersebut dari Debitor atau pihak lain yang menguasai barang tersebut dan atau berhak pula dengan pertolongan alat-alat Negara yang berwenang mengambil atau menyita barang tersebut untuk keperluan eksekusi/penjualan seluruhnya dengan biaya dan resiko oleh Debitor.

10. Semua piutang Kreditor terhadap Debitor berdasarkan perjanjian ini dan atau perjanjian lainnya antara Debitor dan Kreditor dapat dialihkan Kreditor kepada pihak lain, siapapun adanya dan Debitor dengan ini memberikan persetujuan di muka atas pengalihan tersebut tanpa perlu pemberitahuan resmi atau dalam bentuk atau cara lain apapun juga. Debitor tidak dapat mengalihkan hak dan kewajibannya berdasarkan perjanjian ini tanpa persetujuan Kreditor. Apabila terdapat lebih dari satu Kreditor maka Kreditor berhak: (i) Menunjuk dan dengan ini memberi kuasa kepada salah satu Kreditor untuk menandatangani, mengurus serta melaksanakan hak, kepentingan dan tanggung jawab dan kewajiban Kreditor; (ii) Atas angssuran dan jaminan secara pan passu dan propersional berdasarkan jumlah pembiayaan masing-masing namun setiap kreditor hanya bertanggungjawab atas kewajiban pembiayaannya masing-masing 11. Kreditor berhak dan dengan ini diberi kuasa oleh Debitor untuk membuat, mendantangani atau melakukan pembaharuan utang (novasi) terhadap perjanjian sehubungan dengan pencarian dana talangan atas pembiayaan atau hal lain yang menurut Kreditor perlu dilakukan perubahan, penambahan atau pembaharuan atas perjanjian. 12. Semua kuasa tersebut di dalam akta itu bersifat tetap dan tidak dapat ditarik kembali, serta tidak berakhir karena sebab-sebab yang tercantum di dalam Pasal 1813 KUHPerdata maupun karena alas an/sebab apapun selama Debitor masih

mempunyai hutang kepada Kreditor atau belum memenuhi semua kewajibannya terhadap Kreditor. 13. Debitor wajib memberitahukan secara tertulis kepada Kreditor mengenai alamat yang akan dipergunakan untuk surat menyurat sehubungan dengan perjanjian ini dan alamat baru setiap kali Debitor pindah alamat. Khusus mengenai penagihan dan atau tindakan lain yang dianggap perlu sehubungan dengan kelalaian dan atau tidak dipenuhinya kewajiban-kewajiban Debitor maka pada waktu menggunakan hak-haknya berdasarkan perjanjian ini dan atau perjanjian lainnya yang dibuat oleh Debitor kepada Kreditor. Kreditor berhak untuk menghubungi Debitor melalui media komunikasi dan atau dengan menggunakan cara-cara lain yang dianggap baik oleh Kreditor atas biaya Debitor. Kreditor berhak memberikan informasi atau dokumen kepada pihak lain mengenai hal-hal berhubungan dengan perjanjian serta Debitor menjamin kelengkapan dan kebenarannya. 14. Apabila timbul permasalahan sebagai akibat dari perjanjian, pertama-tama akan diselesaikan secara musyawarah antara kedua belah pihak, tetapi apabila tidak tercapai penyelesaian dalam musyawarah kedua belah pihak sepakat agar sengketa yang timbul diselesaikan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanpa mengurangi hak Kreditor untuk mengajukan tuntutan ditempat lain. 15. Segala sesuatu yang belum diatur dalam perjanjian ini termasuk pengurangan dan atau penambahan beserta perubahan-perubahan yang dianggap perlu oleh kedua belah pihak akan diatur kemudian dalam suatu perjanjian yang disetujui

oleh kedua belah pihak yang merupakan satu kesatuan dari dan tidak terpisahkan dengan perjanjian ini, tanpa mengurangi hak Kreditor untuk memilih dan menentukan ketentuan lain yang akan berlaku sehubungan dengan pembiayaan ini.

SURAT PERNYATAAN BERSAMA Yang bertanda tangan dibawah ini: I. Muhammad Fatah A, SE, Jabatan Administration Head, yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Ai Tso-Daan MGT berkedudukan di Jakarta, beralamat di Jl.Daan Mogot 146-147 Jakarta Barat 11510, selanjutnya disebut Pihak Pertama. II. Ir. Ardian Nur, beralamat di Jl. Telanai Pura F/8, Rt/Rw 005/XV Surau Gadang- Padang 25146, yang dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Pribadi, selanjutnya disebut Pihak Kedua. Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini menyatakan dengan sebenarnya bahwa: 1. Pihak Pertama mengakui dan membenarkan telah menjual secara tunai dan menyerahkan 1 (satu) unit kendaraan bermotor kepada Pihak Kedua dengan spesifikasi kendaraan sebagaimana tecantum pada butir 6 surat ini, yang dananya didapat dari fasilitas pembiayaan yang diberikan oleh PT. GEMILANG USAHA PERSADA FINANCE selanjutnya disebut Perseroan, kepada pihak Kedua sebagaimana Pihak Kedua mengakui dan membenarkan telah membeli dan menerima 1 (satu) unit kendaraan bermotor dari Pihak Pertama; 2. Pihak Kedua telah mengikat diri menyerahkan hak milik atas kendaraan bermotor tersebut diatas kepada Perseroan sesuai dengan perjanjian

pembiayaan dengan penyerahan hak milik secara fiducia No.01100.103.00.001159.5 100.00058561.3 tanggal.. 3. Sebagai penjual kendaraan bermotor, Pihak Pertama terikat pada kewajibannya sebagai berikut: a. Bagi kendaraan baru, mengurus pembuatan dokumen kendaraan bermotor yang dijual tersebut sampai selesai seluruhnya dan selambat-lambatnya dalam waktu 1 (satu) bulan untuk Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan 3 (tiga) bulan untuk Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) terhitung setelah ditandatanganinya surat ini, dan selanjutnya menyerahkan BPKB salinan faktur dan foto copy STNK kepada Perseroan; b. Bagi kendaraan bekas pakai, Pihak Pertama diwajibkan menyerahkan foto copy STNK, salinan faktur, blano kwitansi, foto copy KTP atas nama pemilik terakhir BPKB dan BPKB asli, kepada Perseroan pada saat penandatanganan perjanjian pembiayaan dengan penyerahan hak milik secara fiducia dan dokumen selengkapnya; 4. Pihak Pertama menegaskan dan menjamin bahwa kendaraan yang dijual kepada Pihak Kedua dan dibiayai oleh Perseroan adalah benar-benar sah milik Pihak Pertama dan/atau diperoleh Pihak Pertama secara sah bedasarkan hokum yang berlaku serta menjamin kebenaran dan keabsahan asal usul, status/kondisi kendaraan dan buku pemilik kendaraan bermotor (BPKB) dan surat-surat kendaraan lainnya.

5. Dengan tidak mengurangi kewajiban Pihak Pertama dalam butir 3 bagian a dan b, Pihak Kedua wajib melakukan pengawasan tentang pelaksanaan kewajiban Pihak Pertama tersebut. 6. Unit kendaraan, Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) tersebut telah disetujui dan diketahui bersama antara Pihak Kedua dan Perseroan serta diketahui pula oleh Pihak Pertama, dengan spesifikasi sebagai berikut: Merk/Type/Tahun: Toyota New Kijang LX 1,6 ton MB/2000 No.Rangka: No. Mesin: No.Polisi: Warna: Kondisi: Baru BPKB dan STNK a/n: Ir. Ardian Nur BPKB No: 7. Pihak Kedua bertanggungjawab atas pelaksanaan penyerahan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) asli dan sah serta dokumen lainnya yang dikeluarkan oleh instansi yang berwenang sebagaimana tercantum pada butir 3a dan 3b diatas oleh Pihak Pertama kepada dan untuk disimpan oleh Perseroan dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) serta dokumen lainnya tersebut akan dikembalikan dalam keadaan yang sama kepada Pihak Kedua setelah kewajiban Pihak Kedua dipenuhi seluruhnya. Pihak Pertama

atau Pihak Kedua dengan alas an tidak akan menuntut Perseroan atas Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) yang diterima kembali. 8. Pihak Pertama dan Pihak Kedua dengan ini menegaskan bahwa kendaraan dan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) tersebut diatas tidak dalam sengketa/dijaminkan/dijual/dialihkan ke pihak ketiga lain siapapun adanya. 9. Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan mempertanggungjawabkan secara hukum dan menanggung segala resiko yang timbul atas pernyataan tersebut diatas beserta segala akibat hukumnya dan untuk selanjutnya Perseroan dibebaskan dari segala hukum dari pihak manapun. Demikian Surat Pernyataan Bersama ini dibuat dengan sebenarnya. Surat Pernyataan ini tidak dapat dirubah dicabut/dibatalkan tanpa persetujuan tertulis dari Perseroan dan berlaku sampai dengan selesainya kewajiban Pihak Pertama dan Pihak Kedua kepada Perseroan. Mengetahui, Jakarta,. PT. GEMILANG USAHA PERSADA FINANCE Pihak Kedua Pihak Pertama (Adi Wahyudi) (Ir. Ardian Nur) (Muhammad Fattah, SE)