Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan. pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan

dokumen-dokumen yang mirip
DAFTAR LAMPIRAN. No. Judul Halaman. 1. Pelaksanaan dan Hasil Percobaan Pendahuluan a. Ekstraksi pati ganyong... 66

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1. Analisis Sifat-sifat Fisik dan Mekanik Edible film. Analisis terhadap sifat-sifat fisik, mekanik dan biologis edible filmini meliputi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian pendahuluan dilaksanakan pada bulan Februari 2017 dan

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Pangan

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan, Departemen Pertanian, Fakultas Peternakan dan

BAB III METODE PENELITIAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Rekayasa

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, dimulai dari bulan

LAMPIRAN. Lampiran 1. Umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.) Schott) Lampiran 2. Pati umbi talas (Xanthosoma sagittifolium (L.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan

KETERAMPILAN LABORATORIUM DAFTAR ALAT LABORATORIUM

sampel pati diratakan diatas cawan aluminium. Alat moisture balance ditutup dan

BAB III METODE PENELITIAN. ulangan. Faktor pertama adalah jenis pati bahan edible coating (P) yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Alat Alat Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah: Alat-alat Gelas.

3 Metodologi penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

STUDI PEMBUATAN DAN KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIK EDIBLE FILM BERBAHAN DASAR UMBI SUWEG (Amorphophallus campanulatus) DENGAN PEWARNA DAN RASA SECANG

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Jurusan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kimia dan Gizi Pangan, Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan bulan Juli 2013.

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni 2016 Agustus 2016 di. Laboratorium Terpadu Universitas Diponegoro, Semarang.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

BAB III METODE PENELITIAN. bulan agustus tahun 2011 sampai bulan Januari tahun Tempat penelitian

BAHAN DAN METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari hingga Mei 2012 di Laboratorium. Fisika Material, Laboratorium Kimia Bio Massa,

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Kimia Lingkungan Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu pada bulan Januari 2012

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Keteknikan Pengolahan Pangan, Laboratorium Isolasi, Laboratorium Teknologi. Pengolahan Pangan, Laboratorium Kimia Pangan, Laboratorium Invivo,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V RANCANGAN PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga April Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan November Desember 2016 di

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

BAB III MATERI DAN METODE. Kimia dan Gizi Pangan Universitas Diponegoro, Semarang untuk pembuatan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November Desember 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN. pertama terdiri dari jenis pati bahan edible coating dan faktor kedua terdiri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

3 Percobaan. 3.1 Bahan Penelitian. 3.2 Peralatan

bulan Februari 2017, sedangkan penelitian utama dilaksanakan bulan April hingga

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biokimia Hasil Pertanian Jurusan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III MATERI DAN METODE. putus, derajat kecerahan, kadar serat kasar dan sifat organoleptik dilaksanakan

3 Metodologi Penelitian

HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan Laboratorium Peternakan Universitas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

METODE PENELITIAN. Pengolahan Hasil Perkebunan STIPAP Medan. Waktu penelitian dilakukan pada

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Rekayasa Proses Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian,

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan selama tiga bulan yaitu pada bulan November 2016

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2013 sampai Mei 2013 di

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Analitik, laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. Anorganik, Departemen Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen sungguhan (True

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. furnace, desikator, timbangan analitik, oven, spektronik UV, cawan, alat

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian,

METODE. Materi. Rancangan

Transkripsi:

IV. BAHAN DAN METODE PERCOBAAN 4.1. Waktu dan Tempat Percobaan Percobaan pendahuluan dilakukan pada bulan Januari - Maret 2012 dan pecobaan utama dilakukan pada bulan April Mei 2012 dengan tempat percobaan Laboratorium Uji dan Laboratorium Kimia Pangan, Jurusan Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran. 4.2. Bahan dan Alat Percobaan 4.2.1. Bahan-bahan Percobaan Bahan baku yang digunakan adalah pati ganyong. Pati ganyong yang digunakan merupakan hasil ekstraksi umbi ganyong sesuai dengan prosedur penelitian Puspawati (2000). Umbi ganyong yang digunakan adalah umbi ganyong dengan umur panen 6 bulan. Hasil ekstraksi umbi ganyong diperoleh pati yang berwana putih kecoklatan dengan tingkat kehalusan 100 mesh dan memiliki kadar air 12,7% serta kadar abu 0,3%. Bahan-bahan yang digunakan adalah akuades, sorbitol dan silica gel. 4.2.2. Alat Percobaan Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah: magnetic bar, spatula, pipet tetes, pipet volume, thermometer, kain saring, gelas ukur, stop watch, cawan petri, parutan, beaker glass, mikrometer sekrup, RH meter, loyang, ayakan 100 mesh, hot - 37

plate stirrer, degasser sonic, desikator, grinder, blender, timbangan analitik dan alat penguji tensile strength (Universal Testing Machine). 4.3. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan analisis deskriptif (Explanatory Research) dan dilanjutkan dengan analisis regresi dan korelasi menggunakan program SPSS versi 19 untuk memprediksi variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Variabel terikat adalah kriteria pengamatan edible film dan variabel bebas adalah konsentrasi sorbitol yang ditambahkan. Penelitian ini terdiri dari 5 perlakuan dengan 2 kali ulangan, yaitu : A : Konsentrasi penambahan sorbitol 5% (v/v) B : Konsentrasi penambahan sorbitol 6% (v/v) C : Konsentrasi penambahan sorbitol 7% (v/v) D : Konsentrasi penambahan sorbitol 8% (v/v) E : Konsentrasi penambahan sorbitol 9% (v/v) Analisis yang digunakan dipilih dari beberapa model regresi yang dianggap dapat mewakili hasil pengamatan, yaitu model regresi yang memiliki nilai R 2 (koefisisen determinasi) paling besar (antara 0,80 0,99). Perhitungan nilai R 2 dilakukan dengan rumus :

39 Keeratan hubungan antara variabel X (penambahan sorbitol) dan variabel Y (kriteria pengamatan) ditentukan dengan koefisien korelasi (r) yang dihitung dengan menggunakan rumus : Keterangan : Nilai r negatif (-), menyatakan korelasi tak langsung yang artinya jika variabel X (penambahan sorbitol) semakin besar, maka akan menyebabkan variabel Y (kriteria pengamatan) semakin kecil. Nilai r positif (+), menyatakan korelasi langsung yang artinya jika variabel X (penambahan sorbitol) semakin besar, maka akan menyebabkan variabel Y (kriteria pengamatan) semakin besar pula. Kekuatan hubungan korelasi berdasarkan nilai r dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Kekuatan Hubungan Korelasi berdasarkan Nilai r Interval Nilai r Interpretasi 0,001-0,200 Korelasi sangat lemah 0,201-0,400 Korelasi lemah 0,401-0,600 Korelasi cukup kuat 0,601-0,800 Korelasi kuat 0,801-1,000 Korelasi sangat kuat Sumber : Trinton (2006) Persamaan matematik dari model regresi yang digunakan : Linier : = a + bx i Kuadratik : = a + bx i + cx i 2 Kubik : = a + bx i + cx i 2 + d X i 3

dimana : = respon yang dicatat atau diamati a = intercept b = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka laju peningkatan atau penurunan variabel terikat yang didasarkan pada variabel bebas. Bila b (+) maka terjadi kenaikan dan bila b (-) maka terjadi penurunan. c = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan laju perubahan rata-rata I jika X i 2 berubah pada keadaan variabel lain tetap. Bila c positif (+) maka untuk setiap perubahan X i 2 sebesar 1 satuan, I rata-rata bertambah sebesar c, bila c negatif (-) maka untuk setiap perubahan X i 2 sebesar 1 satuan, I rata-rata berkurang sebesar c. d = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan laju perubahan rata-rata I jika X i 3 berubah pada keadaan variabel lain tetap. Bila d positif (+) maka untuk setiap perubahan X i 3 sebesar 1 satuan, I rata-rata bertambah sebesar d, bila negatif (-) maka untuk setiap perubahan X i 3 sebesar 1 satuan, I rata-rata berkurang sebesar d. X i = variabel bebas 4.4. Pelaksanaan Percobaan Pelaksanaan percobaan dilakukan dalam dua tahap, yaitu percobaan pendahuluan dan percobaan utama.

41 4.4.1. Percobaan Pendahuluan Percobaan pendahuluan dimaksudkan untuk menentukan perlakuan dasar yang mendukung percobaan utama dan dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu : 1. Ekstraksi pati ganyong. 2. Penentuan kisaran konsentrasi sorbitol yang digunakan untuk membuat edible film. 3. Penentuan suhu dan lama pegeringan edible film. 4. Penentuan volume larutan edible film yang dituangkan dalam cetakan. 4.4.2. Percobaan Utama Proses Pembuatan Edible Film Berbasis Pati Ganyong a. Pencampuran Pati ganyong hasil ekstraksi sebanyak 5 gram dicampur dengan 100 ml aquades sehingga dihasilkan larutan pati ganyong 5% (b/v). b. Pengadukan Larutan pati diaduk di atas hot plate stirrer sambil ditambahkan plasticizer sorbitol sesuai dengan perlakuan. Pengadukan bertujuan untuk menghasilkan larutan edible film yang homogen. c. Pemanasan Campuran larutan kemudian dipanaskan dan terus diaduk di atas hot plate stirrer pada suhu pemanasan 90 o C selama 5 menit. Pemanasan bertujuan menggelatinisasi pati yang terkandung dalam larutan pati.

d. Degassing Larutan edible film di-degassing menggunakan alat Degasser Sonic selama 10 menit supaya semua udara terperangkap dalam larutan edible film dapat dikeluarkan. e. Pencetakan Proses pencetakan dilakukan dengan pengambilan larutan edible film sebanyak 15 ml dan dituangkan ke cawan petri dengan diameter 9 cm. f. Pengeringan dan pelepasan dari cetakan Pengeringan dengan oven pada suhu 50 o C selama 24 jam. Edible film yang telah kering kemudian dilepaskan dari cetakan dan disimpan dalam wadah yang telah diisi dengan silica gel untuk mencegah kelembaban yang berlebihan. Diagram proses pembuatan edible film berbasis pati ganyong dapat dilihat pada Gambar 6.

43 Pati Ganyong 5 g Aquades 100 ml Pencampuran Larutan Pati Ganyong 5% (b/v) Sorbitol 5%, 6%, 7%, 8%, 9% (v/v) Pengadukan Pengadukan dan Pemanasan (T=90 o C, t=5 menit) Degassing 10 menit Larutan Edible Film 15 ml Larutan Edible Film Penuangan ke Cawan Petri Diameter 9 cm Pengeringan dalam Oven (T=50 o C, t=24 jam) Pelepasan Edible Film dari Cetakan Edible Film Gambar 7. Diagram Proses Pembuatan Edible Film (Modifikasi dari Wahyu, 2011)

4.5. Kriteria Pengamatan Pengamatan utama dilakukan terhadap edible film berbasis pati ganyong antara lain : 1. Ketebalan edible film yang diukur dengan menggunakan mikrometer sekrup 2. Kadar air dengan metode thermogravimetri (AOAC, 1990) 3. Kelarutan edible film dalam air (AOAC, 1984) 4. Laju transmisi terhadap uap air menggunakan metode cawan (ASTM E 96, 1983) 5. Karakteristik mekanik yang terdiri dari : a. Kuat tarik (ASTM D882, 1997) b. Persentase pemanjangan (ASTM D882, 1997) c. Modulus elastisitas (ASTM D882, 1997)