BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul WITA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Evaluasi kestabilan formula krim antifungi ekstrak etanol rimpang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Metode Penelitian. asetat daun pandan wangi dengan variasi gelling agent yaitu karbopol-tea, CMC-

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian true experiment dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Pembuatan ekstrak buah A. comosusdan pembuatan hand sanitizerdilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Surat keterangan hasil identifikasi tumbuhan jahe merah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan dan Hasil Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat gelas, Neraca Analitik (Adam AFA-210 LC), Viskometer

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penentuan rancangan formula krim antinyamuk akar wangi (Vetivera zizanioidesi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimental laboratoris post test with control group design. 1. Populasi : Mahasiswa Pendidikan Dokter Angkatan 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan penelitian ini adalah eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil identifikasi tumbuhan rimbang

BAB III METODE PENELITIAN

FORMULASI LOTION EKSTRAK BUAH RASPBERRY(Rubus rosifolius) DENGAN VARIASI KONSENTRASI TRIETANOLAMIN SEBAGAI EMULGATOR SERTA UJI HEDONIK TERHADAP LOTION

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor

FORMULASI SEDIAAN BALSEM DARI EKSTRAK DAUN KEMANGI (Ocimum SanctumLinn) DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI OBAT TRADISIONAL

Lampiran 1. Hasil Identifikasi hewan Teripang. Universitas Sumatera Utara

Lampiran 1.Identifikasi tumbuhan

Lampiran 1. Identifikasi tumbuhan rimpang lengkuas merah

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian bulan Desember 2011 hingga Februari 2012.

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah. 1. Digester - 1 Buah. 2. Pengaduk - 1 Buah. 3. Kertas PH - Secukupnya. 4.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rancangan penelitian RAL (Rancangan Acak Lengkap), dengan 7 perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik,

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mengetahui kinerja bentonit alami terhadap kualitas dan kuantitas

BAB III METODOLOGI. Laporan Tugas Akhir Pembuatan Mouthwash dari Daun Sirih (Piper betle L.)

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Prosedur pelaksanaan dilakukan dalam 2 (dua) tahap yaitu tahap preparasi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL DAUN BERTONI (Stevia rebaudiana) DARI TIGA TEMPAT TUMBUH

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan dilakukan adalah penelitian eksperimental

BAB III METODE PENELITIAN. laboratoris murni yang dilakukan secara in vitro. Yogyakarta dan bahan uji berupa ekstrak daun pare (Momordica charantia)

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

FORMULASI DAN EVALUASI SIRUP EKSTRAK DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

I. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Laboratorium Farmasetika Program

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tanaman Kecipir

BAB III BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Hasil identifikasi bunga lawang

Pengumpulan data dilakukan melalui tahap pengamatan dan pengukuran. dengan variabel yang diamati yaitu tinggi, jumlah daun dan berat kering gulma

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V METODOLOGI. Penelitian dilakukan di laboratorium terdiri dari 3 tahap :

BAB V METODOLOGI. No. Alat Ukuran Jumlah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Lokasi Pengambilan Sampel, Waktu dan Tempat Penelitian. Lokasi pengambilan sampel bertempat di sepanjang jalan Lembang-

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Anorganik Fakultas Matematika dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. post test only controlled group design. Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga, Jawa Tengah.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

BAB V METODOLOGI. 5.1 Alat dan Bahan yang Digunakan Alat yang Digunakan. No. Alat Ukuran Jumlah. Sendok. 1 buah. Ember. 1 buah. Pipet.

Lampiran 1. Surat keterangan sampel

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

Determinasi tanaman pisang raja (Musa paradisiaca L.) dilakukan di. Universitas Sebelas Maret. Tujuan dari determinasi tanaman ini adalah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. November Pengambilan sampel Phaeoceros laevis (L.) Prosk.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

III METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini menguraikan mengenai (1) Bahan dan Alat Penelitian, (2) Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu 10%, 25%, 50%, 75% dan 100%. 2. Bakteri uji yang digunakan adalah bakteri Enterococcus faecalis dengan

BAB 3 METODOLOGI. 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain studi eksperimental.

Laporan Tugas Akhir Inovasi Pembuatan Free Germs Hand sanitizer (Fertz) yang Praktis dan Ekonomis dari Ekstrak Daun Kersen BAB III METODOLOGI

Metoda-Metoda Ekstraksi

Lampiran 1. Hasil identifikasi tanaman jambu bol (Syzygiun malaccense L. Merr & Perry)

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Penetapan Kadar Sari

Lampiran 1. Identifikasi Tumbuhan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan di laboratorium kimia D-3 Analis Kesehatan Fakultas Ilmu

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19 Juni 2012 pukul 10.00 WITA sampai dengan selesai. Dilaksanakan di Laboratorium Farmasetika Jurusan Farmasi Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo. 3.2 Jenis dan Desain Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah secara eksperimental yang merupakan penelitian laboratorium dengan menggunakan eksperimen yang sederhana. 3.3 Alat dan Bahan Penelitian 3.3.1 Alat yang digunakan Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan ekstrak rimpang lengkuas yaitu alat pemotong (pisau), penggiling, wadah maserasi (toples), rotary evaporator, wadah penampung ekstrak, dan oven. Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan krim yaitu neraca analitik, cawan porselen, kaca arloji, kertas perkamen, sendok tanduk, gelas beker 250 ml, gelas beker 1000 ml, gelas beker kecil, gelas ukur 100 ml, gelas ukur 10 ml, pipet tetes, waterbath, batang pengaduk, sudip, lumpang dan alu.

3.3.2 Bahan yang digunakan Bahan yang digunakan pada proses pembuatan ektraksi yaitu simplisia rimpang lengkuas, etanol 70%, aluminium foil, dan kertas saring. Sedangkan bahan yang digunakan dalam pembuatan krim yaitu ekstrak etanol rimpang lengkuas, asam stearat, trietanolamin (TEA), gliserin, α-tokoferol, metylparaben, propilparaben dan aquadest. 3.4 Prosedur Penelitian 3.4.1 Penyiapan ekstrak etanol rimpang Lengkuas (Alpinia galanga L.) a. Pengambilan Sampel Sampel rimpang Lengkuas (Alpinia galanga L.) diambil di Desa Pinolosian Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. Pemanenan rimpang dilakukan pada tanaman yang sudah tua. Rimpang yang diambil adalah rimpang yang berisi dan segar. b. Pengolahan Sampel Sampel yang telah diperoleh dicuci hingga bersih pada air yang mengalir, kemudian dilakukan sortasi basah lalu diangin-anginkan untuk mengurangi kadar air. Sampel kemudian dirajang dan dikeringkan dengan cara diangin-anginkan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Setelah kering, dilakukan sortasi kering dan penggilingan untuk memperoleh serbuk kasar simplisia. c. Pembuatan Ekstrak Sampel simplisia rimpang lengkuas ditimbang sebanyak 1 kg dan dimasukan kedalam wadah maserasi (toples). Ditambahkan cairan penyari

etanol 70% sebanyak 4 liter (sampai sampel terendam semua) kedalam toples yang berisi sampel. Toples kemudian ditutup dengan aluminium foil dan ditutup rapat dengan penutupnya. Proses maserasi dibiarkan selama 3 hari pada temperatur kamar yang terlindung dari cahaya, dan selama penyimpanan sesekali diaduk agar terjadi kesetimbangan antara cairan penyari didalam dan diluar rongga sel tanaman sehingga dapat mempercepat proses ekstraksi. Sampel kemudian disaring dan ditampung. Residu atau ampas dimasukan kembali kedalam toples dan ditambahkan pelarut etanol dan biarkan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya selama 2 hari, sesekali diaduk, kemudian disaring dan ditampung lagi. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan dievaporasi dengan menggunakan rotary evaporator sehingga diperoleh ekstrak etanol kental. 3.4.2 Pembuatan Sediaan Krim a. Rancangan Formula Rancangan formula krim ekstrak etanol rimpang lengkuas yaitu asam stearat sebagai basis krim dan emulgator fase minyak, trietanolamin sebagai emulgator fase air, gliserin sebagai humektan, α-tokoferol sebagai antioksidan, metilparaben sebagai pengawet fase minyak, dan propilparaben sebagai pengawet fase air. Tabel 1 : Rancangan Formula Krim Antifungi Ekstrak Etanol Rimpang Lengkuas (Alpinia galanga L.) Bahan Konsentrasi (b/b) Formula 1 Formula 2 Formula 3 Ekstrak rimpang lengkuas 10 % 10 % 10 % Asam Stearat 10 % 15 % 20 %

α-tokoferol 0,01 % 0,05 % 0,09 % Metilparaben 0,15 % 0,15 % 0,15 % Trietanolamin (TEA) 2 % 3 % 4 % Gliserin 5 % 10 % 7,5 % Propilparaben 0,03 % 0,03 % 0,03 % Aquadest ad 30 g 30 g 30 g b. Pembuatan Krim Disiapkan semua alat dan bahan yang diperlukan. Ditimbang semua bahan sesuai hasil perhitungan yang ada dalam tabel rancangan formula. Dipisahkan bahan yang termasuk dalam fase minyak dan fase air. Fase minyak dibuat dengan melebur asam stearat, α-tokoferol, dan metiparaben secara berturut-turut diatas Waterbath (penangas air) sambil diaduk hingga homogen. Suhu dipertahankan pada 70 0 C. Untuk fase air, pada gelas kimia yang berbeda, dilarutkan trietanolamin, propilenglikol, dan propilparaben di atas waterbath sambil terus diaduk. Suhu dipertahankan pada 70 0 C. Fase air kemudian dimasukan kedalam lumpang panas. Fase minyak dimasukan sedikit demi sedikit kedalam fase air sambil digerus sampai terbentuk basis krim, lalu ditambahkan aquadest. Ekstrak rimpang lengkuas dimasukan kedalam basis krim sedikit demi sedikit, kemudian diaduk hingga homogen. Diulang dengan cara yang sama untuk formula kedua dan ketiga. 3.5 Evaluasi Sediaan 3.5.1 Pengujian Organoleptis Pengujian organoleptis meliputi warna, konsistensi dan bau sediaan krim. Pemeriksaan ini dilakukan setelah krim dibuat.

3.5.2 Pengujian Homogenitas Pengujian homogenitas ini dilakukan dengan cara meletakkan sedikit krim pada sekeping kaca atau bahan transparan lain, kemudian diperhatikan adanya partikel-partikel kasar atau ketidakhomogenan secara visual.