Efek Cuka Apel dan Cuka Salak terhadap Penurunan Glukosa Darah dan Histopatologi Pankreas Tikus Wistar Diabetes

dokumen-dokumen yang mirip
Berdasarkan data yang diterbitkan dalam jurnal Diabetes Care oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PEMBERIAN CUKA APEL DAN CUKA SALAK TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR YANG DIBERI DIET TINGGI GULA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tantangan dalam bidang kesehatan di beberapa negara (Chen et al., 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Klasifikasi diabetes mellitus menurut ADA (2005) antara lain diabetes mellitus

BAB I PENDAHULUAN. Transisi epidemiologi yang terjadi di dunia saat ini telah mengakibatkan UKDW

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging

PENGARUH CUKA SALAK TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH DAN HISTOPATOLOGI PANKREAS TIKUS DIABETES

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

Efek Ekstrak Etanol Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa Mencit Model Diabet

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ketidakmampuan sel tubuh yang memiliki reseptor insulin untuk mengoksidasi

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN LEMBAYUNG (Vigna unguiculata) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS DIABETES MELLITUS DENGAN INDUKSI ALOKSAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

BAB I PENDAHULUAN. 1,5 juta kasus kematian disebabkan langsung oleh diabetes pada tahun 2012.

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG JAGUNG DENGAN SUPLEMENTASI TEPUNG TEMPE TERHADAP KADAR GULA DARAH TIKUS WISTAR DIABETES MELLITUS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya telah mengalami perubahan dari basis pertanian menjadi

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan kadar glukosa dalam darah. Pengobatan diabetes melitus dapat

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada tikus Diabetes Melitus yang diinduksi streptozotocin-nicotinamide.

PENGARUH EKSTRAK ETANOL BUAH PARE

UJI AKTIVITAS HIPOGLIKEMIK EKSTRAK ETANOL SEMUT JEPANG (Tenebrio Sp.) PADA TIKUS PUTIH GALUR SPRAGUE DAWLEY YANG DIINDUKSI ALOKSAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. masalah utama dalam dunia kesehatan di Indonesia. Menurut American. Diabetes Association (ADA) 2010, diabetes melitus merupakan suatu

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diinduksi aloksan, dengan perlakuan pemberian ekstrak Buah Jambu Biji (Psidium

4. PEMBAHASAN 4.1. Isolasi Protein

EFEK EKSTRAK ETANOL ALSTONIA SCHOLARIS (KULIT KAYU PULAI) TERHADAP PENURUNAN GLUKOSA DARAH MENCIT BETINA GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN

PENGARUH KOMBINASI EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI

UJI EFEK EKSTRAK ETANOL 70% BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi L.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. berusia ± 2 bulan dengan berat badan gr. Subjek dibagi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. DM tipe 1 (kurangnya sekresi insulin) dan tipe 2 (gabungan antara resistensi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. Fanny Karuna Putri, Pembimbing I : Hana Ratnawati, dr., M.Kes. Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK PENGARUH INFUSA BIJI ALPUKAT (Perseae Semen) SEBAGAI ANTIDIABETIK ALTERNATIF PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. darah / hiperglikemia. Secara normal, glukosa yang dibentuk di hepar akan

DIABETES MELLITUS I. DEFINISI DIABETES MELLITUS Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme yang secara genetis dan klinis termasuk heterogen

BAB I PENDAHULUAN. WHO (World Health Organization) memperkirakan secara global PTM

BAB VI PEMBAHASAN. salam dapat menurunkan ekspresi kolagen mesangial tikus Sprague dawley DM.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis

BAB I PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG PENELITIAN. dengan defisiensi sekresi dan atau sekresi insulin (Nugroho, 2012). Organisasi

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perlakuan pemberian ekstak biji klabet (Trigonella foenum-graecum L) secara oral

PERBANDINGAN EFEK EKSTRAK ETANOL UMBI BAWANG DAYAK

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap * Kata Kunci : Terapi Steam Sauna, Penurunan Kadar Gula Darah, DM tipe 2

I. PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

ABSTRAK. Verina Logito, 2007, Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr.,m.kes Pembimbing II : Lusiana Darsono,dr.,M.Kes

ABSTRAK. EFEK EKSTRAK ETANOL BATANG BROTOWALI (Tinospora caulis) TERHADAP GLUKOSA DARAH MENCIT GALUR Swiss Webster YANG DIINDUKSI ALOKSAN

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ABSTRAK PERBANDINGAN KADAR GLUKOSA DARAH KAPILER DENGAN KADAR GLUKOSA DARAH VENA MENGGUNAKAN GLUKOMETER PADA PENDERITA DIABETES MELITUS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ADRIANTA KETUT AGUS*, I GUSTI AGUNG AYU KUSUMA WARDANI* Akademi Farmasi Saraswati Denpasar, Jalan Kamboja No 11 A, Denpasar, Indonesia

2016 PENGARUH PEMBERIAN SIMPLISIA DAUN SIMPUR

ABSTRAK. Vincent Halim, 2008; Pembimbing I : Ellya Rosa Delima.dr., M.Kes Pembimbing II : Rosnaeni, dra., Apt.

BAB VI PEMBAHASAN. dipanaskan selama 24 jam sampai terbentuk filtrat jernih, filtrat yang

BAB I PENDAHULUAN. mellitus meluas pada suatu kumpulan aspek gejala yang timbul pada seseorang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan the

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STRUKTUR HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE PER-ORAL

ABSTRAK. Fenny Mariady, Pembimbing I : dr. Christine Sugiarto, SpPK Pembimbing II : dr. Lisawati Sadeli, M.Kes

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

1 Universitas Kristen Maranatha

Pembimbing I : Dr. Diana K Jasaputra, dr,m Kes Pembimbing II: Adrian Suhendra, dr, SpPK, M Kes

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adella Anfidina Putri, 2013

PENGARUH PEMBERIAN SENYAWA Cr(NO 3 ) 9H 2 O TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS WISTAR JANTAN YANG DIINDUKSI DENGAN STREPTOZOTOCIN- NICOTINAMIDE

Bab IV Hasil dan Pembahasan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian eksperimental murni dengan rancangan post test control group

ABSTRAK EFEK VIRGIN COCONUT OIL (VCO) DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT JANTAN GALUR SWISS WEBSTER YANG DIINDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK. Albert Christopher Ryanto, Pembimbing I: Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II: Christine Sugiarto, dr., Sp.PK.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN UKDW. HDL. Pada tahun 2013, penduduk Indonesia yang berusia 15 tahun

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Prevalensi DIABETES. Terapi. Prevalensi

ABSTRAK. EFEK HIPOGLIKEMI TEH JIAOGULAN (Gynostemma pentaphyllum) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT Swiss Webster JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN

ABSTRAK. EFEK JUS GEL LIDAH BUAYA (Aloe vera L.) DALAM MENGHAMBAT PENYERAPAN GLUKOSA DI SALURAN CERNA PADA MANUSIA

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada abad ke-21, Diabetes Melitus menjadi salah satu ancaman utama bagi

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak biji jintan hitam (Nigella

BAB I PENDAHULUAN. meningkat menjadi 300 juta. Jumlah tertinggi penderita diabetes mellitus terdapat

PENGARUH PEMBERIAN DIIT DM TINGGI SERAT TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PASIEN DM TIPE-2 DI RSUD SALEWANGANG KAB. MAROS

Transkripsi:

Efek Cuka Apel dan Cuka Salak terhadap Penurunan Glukosa Darah dan Histopatologi Pankreas Tikus Wistar Diabetes Effects of Apple Vinegar and Salacca Vinegar on Reducing Blood Glucose and Pancreatic Histopathology of Diabetic Wistar Rats Elok Zubaidah, Izzati Nuril F Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya Malang ABSTRAK Diabetes Melitus merupakan suatu penyakit metabolik yang terjadi karena kelainan sekresi insulin sehingga glukosa dalam darah mengalami peningkatan dan ditandai dengan perubahan progresif terhadap struktur histopathologi sel beta pankreas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pemberian cuka apel dan cuka salak terhadap glukosa darah serta perubahan histopathologi pankreas pada tikus wistar jantan yang telah diinduksi streptozotocin (STZ). Penelitian dilakukan dengan Post Test Only Control Group Design. Tikus dibagi dalam 4 kelompok perlakuan yang terdiri dari 4 ulangan yaitu kelompok normal (P0), kelompok diabetes (P1), kelompok diabetes+cuka apel (P2), dan kelompok diabetes+cuka salak (P3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa cuka salak memiliki kemampuan menurunkan gula darah tikus diabetes sebesar 38,38% lebih tinggi dibanding cuka apel, yakni sebesar 33,07%. Hasil pengamatan histopathologi pangkreas diabetes dengan pemberian cuka salak menunjukkan adanya perbaikan sel endokrin yang menyebar di pulau Langerhans, kondisi sel beta dan sel alfa dalam keadaan relatif baik dibandingkan dengan kelompok diabetes yang diberi cuka apel yang masih ditemukan adanya ruang ruang kosong pada jaringan. Kata Kunci: Cuka apel, cuka salak, histopatologi pankreas, penurunan glukosa darah, tikus diabetes ABSTRACT Diabetes Mellitus is a metabolic disease that occurs due to abnormal secretion of insulin, so glucose in the blood increases and is characterized by progressive changes in the structure of the pancreatic beta cell histopathology. This research aims to compare the effects of apple vinegar and salacca vinegar administration on blood glucose and pancreatic histopathology changes in male Wistar rats induced by streptozotocin (STZ). The research was performed by Post Test Only Control Group Design. Sample was divided into four treatments groups that consist of four repetitions, i.e. normal group (P0), diabetes group (P1), diabetes+apple vinegar group (P2), and diabetes+salacca vinegar group (P3). The results show that salacca vinegar is able to lower the blood sugar of diabetic mice (38,38%), higher than the apple vinegar (33,07%). Observation on diabetes pancreatic histopathology with salacca vinegar administration showed an improvement of endocrine cells spread in the islets of Langerhans, the condition of beta cells and alpha cells is in a relatively good state compared to the diabetic group given apple vinegar where empty spaces are found. Keywords: Apple vinegar, diabetic mice, pancreas histopathology, reducing blood glucose, salacca vinegar Jurnal Kedokteran Brawijaya, Vol. 28, No. 4, Agustus 2015; Korespondensi: Elok Zubaidah. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Brawijaya Malang Tel. (0341) 569214 Email: elzoeba@yahoo.com, elok@ub.ac.id 297

298 PENDAHULUAN badan 110-170 gram dengan kondisi sehat yang ditandai dengan gerakannya aktif. Alat yang digunakan dalam Diabetes Mellitus merupakan penyakit metabolik yang prevalensinya meningkat dari tahun ke tahun (1). Diabetes penelitian adalah spuit (Onemed), Glukometer (Omega), Mellitus ditandai dengan keadaan hiperglikemia kronik kandang tikus, sentrifuge, tabung falcon (eppendorf), disertai berbagai kelainan metabolik akibat kelainan mikropipet (Onemed), timbangan (Ohaus). sekresi insulin, penurunan sensitifitas reseptor insulin Metode Percobaan atau keduanya (2). Penyakit diabetes berhubungan Pemilihan objek penelitian untuk pengelompokan dan dengan karakteristik dan perubahan progresif terhadap struktur sel beta pankreas yang terjadi secara kuantitatif pemberian perlakuan menggunakan Rancangan Acak (pengurangan jumlah atau ukuran) dan kualitatif Lengkap dengan 4 kelompok perlakuan yaitu: (nekrosis, degenerasi, dan amydosis). Perubahan ini dapat Kelompok (P0): tikus normal (kontrol negatif) dibuktikan melalui foto jaringan pankreas (3). Konsumsi Kelompok (P1): tikus diabetes (kontrol positif) diet dan pengobatan yang tepat dibutuhkan untuk Kelompok (P2): tikus diabetes+cuka apel dosis 0,7 cc mencegah semakin meningkatnya jumlah penderita Kelompok (P3): tikus diabetes+ cuka salak dosis 0,7 cc diabetes. Akan tetapi, pengobatan kimia dapat Persiapan Hewan Percobaan memberikan efek samping, seperti terjadinya hipoglikemia, mual, rasa tidak enak di perut, dan Hewan percobaan dikelompokkan menjadi 4 kelompok anoreksia. Oleh sebab itu para ahli merekomendasikan dan masing-masing kelompok terdiri dari 4 ekor. Setiap agar dilakukan penelitian terhadap bahan alami yang kelompok dipisahkan dalam kandang yang berbeda. memiliki efek samping minimal dibandingkan pengobatan Sebelum perlakuan tikus diadaptasikan pada kondisi kimia sehingga dapat menurunkan kadar gula darah (4). laboratorium selama 1 minggu dengan tujuan untuk menyesuaikan dengan lingkungan. Selain adaptasi, juga Cuka merupakan cairan yang diproduksi oleh bahan yang diberikan diet normal (standar). mengandung pati dan gula melalui dua tahap fermentasi alkoholik dan acetous yang paling sedikit mengandung 4% Penentuan Besar Dosis Perlakuan (b/v) asam asetat. Asam asetat yang terkandung dalam Dosis cuka yang biasa dipakai oleh manusia adalah 3 x 2 cuka memiliki kemampuan untuk memperlambat enzim sdm = 2 sdm cuka= 20cc. Dosis pemakaian untuk tikus disakaridase dalam proses metabolisme karbohidrat dapat dihitung dengan mengkalikan dosis pemakaian pada sehingga dapat menurunkan glukosa dalam darah (5). manusia tersebut dengan faktor konversi manusia ke tikus Kombinasi antara kandungan asam asetat, senyawa aktif yaitu 0.0054, sehingga didapat dosis pemakaian untuk flavonoid serta antioksidan yang terkandung dalam cuka tikus dengan berat 150 g sebagai berikut: 0.0054cc/g BB buah diduga dapat mencegah reaksi oksidatif sehingga tikus x 150 g = 0.81cc/ekor/hari. Dosis yang diberikan dapat memperbaiki kerusakan sel beta pankreas dan adalah 0,7cc. Hal ini didasarkan pada penelitian meningkatkan sekresi insulin. Cuka apel atau Apple sebelumnya yang memberikan cuka salak dosis 0,7cc vinegar merupakan hasil dari fermentasi alami buah apel didapatkan penurunan kadar glukosa darah. Cuka murni yang memiliki antioksidan seperti flavonoid. diberikan dengan pengenceran 2cc akuades pada setiap Menurut Abu-Zaiton pemberian cuka apel pada tikus dosis pemberian. Pengenceran cuka dilakukan setiap hari. diabetes dapat menurunkan kadar glukosa darah, diduga cuka apel memiliki senyawa yang menyerupai Pengukuran Kadar Glukosa Darah dan Berat Badan sulfonylurea yang dapat menstimulasi sel beta pankreas Pengukuran kadar glukosa darah semua tikus wistar untuk meningkatkan produksi insulin (6). Cuka salak dilakukan pada hari ke 0, 7, 14, 21, dan 28 dengan (Salacca vinegar) merupakan cuka yang dibuat dengan glukometer yaitu dengan mengambil 0,5ml darah dari ekor bahan baku buah salak yang memiliki kemampuan tikus. Pada hari ke 28 dilakukan proses pembedahan untuk fungsional lebih tinggi dari pada cuka apel. Cuka salak mengambil darah dari jantung dan dilakukan pengambilan mengandung senyawa antioksidan alami yang dibuktikan serum darah untuk pemeriksaan terhadap kadar glukosa dengan kemampuan cuka salak dalam menurunkan kadar darah akhir perlakuan dengan metode GOD PAP serta gula darah tikus yang diberi diet tinggi gula (7). pengambilan jaringan pankreas untuk dilakukan foto Penelitian tentang kemampuan cuka salak dan cuka apel histopatologi. Selain pengukuran kadar glukosa darah, dalam menurunkan glukosa darah dan memperbaiki penimbangan berat badan juga dilakukan pada hari ke 0, 7, kerusakan sel beta pankreas belum pernah dilakukan. 14, 21, dan 28 untuk memantau berat badan selama Oleh sebab itu diperlukan penelitian lebih lanjut perlakuan berlangsung. mengenai perbandingan efek cuka salak dan cuka apel terhadap kadar glukosa darah serta histopatologi Analisa Data pankreas pada tikus wistar jantan yang telah mengalami Data dianalisa statistik menggunakan analisis ragam diabetes mellitus (diinduksi dengan streptozotocin). (ANOVA) dan apabila menunjukkan perbedaan maka diuji lanjut menggunakan uji beda BNT dengan selang METODE kepercayaan 1%. Bahan dan Alat Cuka Apel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari cuka apel komersial merek A yang diperoleh dari Apotek Kawi sedangkan cuka salak merk Salacca Vinegar dari hasil penelitian di laboratorium mikrobiologi Pangan THP, pakan standar tikus (Comfeed PAR-S 67%, Tepung terigu 33% dan air), Streptozotocin. Hewan coba yang digunakan adalah 16 ekor tikus putih Rattus Novergicus Strain Wistar, dewasa yang berumur 3-4 bulan, berat HASIL Kandungan Cuka Apel dan Cuka Salak Cuka apel dan cuka salak merupakan cuka buah yang diproduksi dengan bantuan Saccaromyces cereviseae yang mengubah gula dan karbohidrat yang ada dalam bahan untuk menghasilkan alkohol dan Acetobacter acetii yang mengubah alkohol menjadi asam asetat. Adapun kandungan cuka apel dan cuka salak yang digunakan dalam

299 penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil analisa komponen yang terkandung dalam cuka apel dan cuka salak Komposisi Cuka Apel Cuka Salak Total asam (titrasi) ph 3,62% 2,73 3,49% 3,19 Aktivitas Antioksidan 57,73% 43,16% Total Fenol 135,38mg/L 229, 67mg/L Asam Asetat 7,41% 3,54% Hasil analisa menunjukkan bahwa kandungan asam asetat yang dimiliki cuka apel 7,41% sedangkan cuka salak 3,54%. Adanya asam asetat ini diduga akan memberikan peran dalam pengaturan kadar glukosa darah. Selain adanya asam asetat, aktivitas antioksidan pada cuka apel dan cuka salak diduga dapat berperan dalam memperbaiki sekresi insulin. Pengaruh Pemberian Cuka Apel dan Cuka Salak terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Pasca dilakukan induksi STZ pada kelompok perlakuan P1,P2 dan P3, hewan coba diduga mengalami diabetes mellitus. Hal ini ditandai dengan adanya kenaikan kadar glukosa darah sebesar >200mg/dl. Setelah induksi STZ dan tikus menderita diabetes mellitus kemudian dilakukan pemberian cuka apel dan cuka salak pada kelompok perlakuan P2 dan P3 yang dilakukan selama 28 hari. Kadar gula darah tikus selama perlakuan 28 hari dapat dilihat pada Gambar 1. Tabel 2. Rerata akumulasi kadar glukosa darah selama 28 hari perlakuan Kelompok perlakuan Kadar Glukosa Darah (mg/dl) Hari Ke-0 Hari Ke-28 % Perubahan Normal (P0) 110 a 99 a 10 Diabetes (P1) 362 b 421 c -16,02 Diabetes+Cuka Apel (P2) 387 b 259 b 33,07 Diabetes+Cuka Salak (P3) 370 b 228 b 38,38 Keterangan: *(-) = penurunan *(+) = kenaikan *Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda menunjukkan hasil uji berbeda sangat nyata pada BNT 1% Histopathologi Pankreas pada Tikus Percobaan Berdasarkan hasil pengamatan histopatologi pankreas tikus wistar (Gambar 3), dapat diketahui bahwa pada tikus normal tanpa perlakuan (P0), menunjukkan adanya keteraturan susunan sel endokrin yang menyebar di pulau Langerhans dengan bentuk sel yang seragam dan ukuran sitoplasma terlihat proporsional terhadap inti serta tidak mengalami perubahan. Selain itu kondisi sel-beta dan sel alfa dalam keadaan relatif baik yang ditandai dari kondisi islet langerhans yang relatif rapat. Sedangkan pada tikus diabetes (P1), menunjukkan adanya lesio pada sel jaringan pankreas berupa degenerasi sel endokrin yang menuju nekrosis sel. Kondisi islet langerhans mengalami kerusakan yang ditandai dari adanya ruang-ruang kosong pada jaringan. Degenerasi sel endokrin terlihat pada intinya yang berubah bentuk menjadi polimorf (tidak seragam). Hal ini membuktikan bahwa pemberian STZ dapat merusak sel endokrin pankreas khususnya sel beta sehingga sekresi insulin ke dalam pembuluh darah menurun. P0 P1 Gambar 1. Grafik kadar glukosa darah tikus selama perlakuan P2 P3 Pada Tabel 2 terlihat bahwa terjadi perubahan kadar glukosa darah setelah perlakuan 28 hari. Penurunan yang paling tinggi terjadi pada kelompok tikus diabetes dengan pemberian cuka salak (P3) dengan presentase sebesar 38,38%. Berdasarkan hasil analisa ragam, menunjukkan bahwa pada hari ke-0 kelompok (P1), (P2) dan (P3) berbeda nyata (α=0,01) terhadap kelompok tikus normal (P0). Terdapat perbedaan kadar glukosa darah pada kelompok normal dan kelompok yang perlakuan penyuntikan STZ. Pada hari ke-28 setelah perlakuan pemberian cuka, kadar gula darah pada kelompok (P2) dan (P3) berbeda nyata (α=0,01) terhadap tikus yang menderita diabetes tanpa perlakuan (P1). Kadar glukosa darah pada kelompok tikus pemberian cuka lebih rendah dibandingkan dengan kelompok tikus diabetes tanpa perlakuan, sedangkan kadar gula darah antara perlakuan pemberian cuka apel (P2) dan cuka salak (P3) tidak berbeda nyata. Gambar 3. Hasil pengamatan histopatologi pankreas pada 4 kelompok perlakuan. Keterangan: (P0) tikus normal, (P1) tikus diabetes, (P2) tikus diabetes+cuka Apel, (P3) tikus diabetes+cuka salak Ruang-ruang kosong pada islet langerhans disebabkan karena nekrosis dari sel beta (13). Perubahan-perubahan pada sel-sel yang ditimbulkan oleh zat-zat yang mempunyai efek sitotoksik yakni pengecilan pulau-pulau pankreas, pengurangan jumlah sel beta dan degranulasi,

300 vakuolisasi daripada sel-sel tersebut. Pada kelompok tapi juga memperpanjang rasa kenyang. Adanya rasa perlakuan dengan cuka apel, masih ditemukan ruang- kenyang ini akan memperlambat respon metabolisme ruang kosong akan tetapi masih lebih baik dibandingkan dalam tubuh sehingga akan meningkatkan respon atau dengan kelompok diabetes tanpa perlakuan. Sebaliknya sensitifitas insulin dalam merubah glukosa menjadi gula pada kelompok dengan pemberian cuka salak, keadaan otot (8). Pemberian cuka apel pada pasien diabetes tipe 1 sel lebih baik dibandingkan dengan pemberian cuka apel. menunjukkan terjadi penurunan laju pengosongan Akan tetapi keadaan islet Langerhans masih belum seperti lambung pasca pemberian cuka sehingga dapat terjadi keadaan pada kondisi sel pankreas normal. Diduga kontrol kadar glukosa darah (9). Pemberian cuka selain penyembuhan sel pankreas dengan pemberian cuka mempengaruhi laju pengosongan lambung dan berlangsung lebih dari perlakuan selama 28 hari. menghambat aktifitas enzim disakaridase, pemberian Pengaruh Perlakuan terhadap Berat Badan Tikus cuka diduga juga dapat meningkatkan sensitivitas insulin, menurunkan kadar glukosa pospandrial, dan menurunkan Penghitungan rata-rata berat badan tikus dihitung baik level resistensi insulin karena adanya kandungan zat sebelum perlakuan maupun sesudah perlakuan untuk seperti asam asetat (10). mengetahui seberapa signifikan pengaruh dari pemberian cuka apel dan cuka salak selama 28 hari terhadap Adanya penurunan kadar glukosa darah setelah perlakuan penurunan atau peningkatan berat badan tikus. pemberian cuka apel diduga disebabkan oleh asam asetat Penimbangan berat badan tikus dilakukan pada hari ke 0, yang dapat menurunkan laju pengosongan lambung 7, 14, 21, dan 28 sehingga dapat diketahui kenaikan atau sehingga sari-sari makanan lebih lambat diserap oleh usus penurunan berat badan secara bertahap. Data hasil dan peningkatan kadar glukosa darah dapat terkontrol (6). pengukuran berat badan tikus selama perlakuan Pemberian cuka salak dapat menurunkan kadar glukosa penelitian dapat dilihat pada Gambar 4 darah tikus yang mengalami diabetes mellitus (8). Diduga asam asetat, antioksidan, dan senyawa lain saling berinteraksi untuk menurunkan dan mengontrol kadar glukosa dalam darah (8). 250 Senyawa lain yang dimiliki cuka apel dan cuka salak yang 200 berperan sebagai antioksidan yaitu flavonoid, fitokimia 150 100 dan tanin. Cuka Apel memiliki antioksidan sebesar 57,73% dan cuka salak 23,16% dimana antioksidan ini diduga 50 dapat berperan dalam kontrol glukosa darah kelompok diabetes. Senyawa flavonoid yang bermanfaat pada DM 0 0 7 14 21 28 adalah melalui kemampuannya untuk menghindari Hari Ke- absorpsi glukosa atau memperbaiki toleransi glukosa (11). Normal (P0) Diabet (P1) Diabet + Apel(P2) Diabet + Salak (P3) Flavonoid menstimulasi pengambilan glukosa pada jaringan perifer, mengatur aktivitas dan ekspresi enzim Gambar 4. Grafik rerata berat badan tikus yang terlibat dalam jalur metabolisme karbohidrat dan bertindak menyerupai insulin, dengan mempengaruhi mekanisme signaling insulin. Flavonoid pada cuka apel Berdasarkan Gambar 4 dapat dilihat bahwa dari adalah quersetin yang dilaporkan memiliki kemampuan kelompok tikus normal (P0) tanpa pemberian cuka selalu untuk memberikan perlindungan terhadap kerusakan sel mengalami kenaikan berat badan setiap waktu yang diakibatkan oleh stress oxidative yang berhubungan penimbangan. Kenaikan berat badan yang terjadi cukup dengan radikal bebas (11). Quersetin memperbaiki DM signifikan dan dapat dilihat bahwa berat badan dari tikus yang diinduksi streptozotocin dalam stress oksidatif (12). normal tanpa perlakuan ini paling tinggi jika dibandingkan Tanin pada cuka salak berperan sebagai antioksidan yang dengan kelompok tikus lainnya. Pada kelompok tikus diduga dapat menstimulus aktivitas transport glukosa yang diabetes (P1), berat badan mengalami penurunan. Disisi pada akhirnya dengan peningkatan reseptor insulin akan lain pada kelompok tikus diabetes dengan pemberian dapat menurunkan kadar glukosa pada darah. Hasil cuka apel (P2), berat badan mengalami penurunan pada pengamatan pewarnaan HE menunjukkan bahwa hari ke-14, namun kemudian mengalami kenaikan pada pemberian cuka buah relatif dapat memberikan efek setiap minggunya. Pada kelompok tikus diabetes dengan perbaikan pulau Langerhans walaupun belum dapat pemberian cuka salak (P3). Adanya perbedaan berat mengembalikan ke kondisi normal. Bahan yang badan pada tiap-tiap kelompok perlakuan diduga dapat mengandung antioksidan dan dapat menurunkan radikal disebabkan oleh pengaruh dari perlakuan yang diberikan bebas terbukti dapat melindungi islet pankreas dari efek serta perbedaan intake energi yang dihasilkan dari agen STZ (14). Dengan pemberian suatu antioksidan masing-masing perlakuan. alkaloid dan flavonoid dapat merangsang pengeluaran insulin dari sel beta pankreas. Flavonoid dapat berperan DISKUSI dalam mengatur penurunan gula darah dan meningkatkan perbaikan distribusi sel beta penghasil insulin pulau Penurunan kadar glukosa darah pada kelompok Langerhans melalui pewarnaan hematoksilin-eosin (14). diabetes+cuka apel (P2) dan diabetes+cuka salak (P3) Mekanisme yang terjadi adalah antioksidan dapat diduga karena adanya kombinasi antara kandungan asam mengikat superoksida sehingga dapat memperbaiki asetat dan antioksidan. Asam asetat yang terkandung disfungsi endotel pada DM melalui fosforilasi oksidatif di dalam cuka buah diduga memberikan pengaruh terhadap dalam mitokondria. Hal ini yang akan menyebabkan kontrol glukosa darah dengan cara mempengaruhi laju terhambatnya komplikasi dari penyakit diabetes mellitus pengosongan lambung. Konsumsi asam asetat yang seperti penyempitan pembuluh darah, stroke, dan jantung terkandung dalam cuka tidak hanya untuk meningkatkan (15). Berat Badan Tikus (Gram)

301 Rerata akumulasi berat badan selama 28 hari perlakuan, dalam mengontrol berat badan ini diduga terjadi karena peningkatan berat badan yang paling tinggi adalah dari adanya kombinasi antara penurunan laju pengosongan kelompok tikus normal. Pada kelompok tikus diabetes lambung oleh asam asetat dan senyawa antioksidan tanpa perlakuan pemberian cuka, terjadi penurunan berat seperti tanin. Seperti halnya dengan kadar glukosa darah, badan selama perlakuan berlangsung yaitu 26,28%. Hal ini kecepatan laju pengosongan lambung yang menurun akan diduga disebabkan karena kondisi tikus menderita memberikan efek kenyang dan mempengaruhi diabetes mellitus menyebabkan terganggunya penyerapan sari-sari makanan oleh usus halus. Hal ini metabolisme karbohidrat, lemak dan protein sehingga menyebabkan pelepasan glukosa ke dalam darah lebih mengakibatkan turunnya berat badan selama masa lambat dan memperlambat rasa lapar yang timbul serta perlakuan. Pada penderita diabetes, walaupun kadar mencegah penumpukan lemak dan air di dalam tubuh glukosa dalama darah tinggi tetapi sel tidak dapat (16). memanfaatkan glukosa dalam darah sehingga untuk sumber tenaganya diambil dari otot ataupun hati melalui Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi penurunan proses glukoneogenesis sehingga keadaan ini yang kadar glukosa darah pada kelompok perlakuan menyebabkan berat badan menurun. Pada kelompok diabetes+cuka salak yaitu 38,38% dan diabetes+cuka apel dengan pemberian cuka apel terjadi penurunan berat 33,07%. Sebaliknya pada kelompok diabetes tanpa badan selama perlakuan sebesar 2,27%. Akan tetapi perlakuan terjadi kenaikan gula darah sebesar 16,02%. berdasarkan grafik rerata berat badan tikus, kelompok Hasil pengamatan histopatologi untuk tikus dengan cuka apel mengalami peningkatan berat badan setelah pemberian cuka menunjukan adanya perubahan pada selhari ke-14 namun pada hari ke-28 berat badan belum sel pankreas. Pada kelompok dengan pemberian cuka menunjukkan kenaikan dibandingkan kondisi awal. salak, keadaan sel lebih baik dibandingkan dengan Sedangkan pada kelompok cuka salak, terjadi kenaikan pemberian cuka apel. Akan tetapi keadaan islet berat badan sebesar 34,61%. Pemberian cuka salak, Langerhans masih belum seperti keadaan pada kondisi sel diduga dapat mengontrol berat badan. Kemampuan pankreas normal. DAFTAR PUSTAKA Effect of Apple Cider Vinegar on Delayed Gastric 1. Wild S, Roglic, G, Green, A, Sicree R, and King H. Global Emptying in Patients with Type I Diabetes Mellitus: A Prevalence of Diabetes; Estimates for the year 2000 Pilot Study. BioMed Central Gastroenterology. 2007; and Projections for 2030. Diabetes Care. 2004; 27: 7: 46. 1047-1053. 10. Johnston CS, Kim CM, and Buller AJ. Vinegar Improves 2. American Diabetes Association. Diagnosis and Insulin Sensitivity to a High-Carbohydrate Meal in Classification of Diabetes Mellitus. Diabetes Care. Subjects with Insulin Resistance or Type to Diabetes. 2013; 35(1): 64-71. Diabetes Care. 2004; 27: 281-282. 3. Szkudelski T. The Mechanism of Alloxan and 11. Inawati. Pengaruh Ekstrak Biji Juwet terhadap Penurunan Glukosa Darah pada Mencit BALB/c Jantan Streptozotocin Action in B Cells of The Rat Pancreas. yang Diinduksi Streptozotocin. [E-Library]. Universitas Physiological Research. 2001; 50(6): 537-546. Wijaya Kusuma, Surabaya. 2011. 4. American Diabetes Association. Standards of Medical 12. Mahesh T and Menon V. Quercetine Allievates Care in Diabetes. Diabetes Care. 2005; 31(1): 12-54. Oxidative Stress in Stretozotocin-Induced Diabetic 5. Liljeberg H and Bjorck I. Delayed Gastric Emptying Rats. Phytotherapy Research. 2004; 18(2): 123-127. Rate May Explain Improved Glycaemia in Healthy 13. Nurdiana, Soeharto S, dan Ali M. Efek Streptozotozin Subjects to A Starchy Meal With Added Vinegar. Sebagai Bahan Diabetogenik pada Tikus Wistar European Journal of Clinical Nutrition. 1998; 52(5): dengan Cara Pemberian Intraperitonial dan Intravena. 368-371. Majalah Kedokteran Brawijaya. 1998; 14(2): 66-67. 6. Abu-Zaiton AS. Effect of Apple Vinegar on 14. Coskun O, Kanter M, Korkaz A, and Oter S. Quercetin, a Physiological State of Pancreas in Normal and Alloxan Flavonoid Antioxidant, Prevent and Protectsts Induced Diabetic Rats. World journal of Zoology. Streptozotozin Induced Oxidative Stress and Beta Cell 2011; 6(1): 07-11. Damage in Rat Pancreas. Pharmacological Research. 7. Zubaidah E. Pengaruh Pemberian Cuka Apel dan Cuka 2005; 51(2): 117-123. Salak terhadap Kadar Glukosa Darah Tikus Wistar 15. Shahab A. Antioksidan Dalam Menghambat Radikal Yang diberi Diet Tinggi Gula. Jurnal Teknologi Bebas. (Online) 2012. http://www. shahab.blogspot/ Pertanian. 2011; 12(3): 163-169. Antioksidan-dalam-Menghambat-radikal [diakses 8. Pratiwi V. Efek Hipoglikemik pada Tikus Wistar Jantan tanggal 27 Februari 2013]. diabetes yang Diinduksi dengan Streptozotocin Pasca 16. Murphy R. Apple Cider Vinegar: A Universal Health Pemberian Cuka Salak (Salacca vinegar). [Skripsi]. Tonic. (Online) 2010. http://www.homeopathy- Universitas Brawijaya, Malang. 2012. blackheath.com/applecidervinegar.pdf. [diakses 9. Hlebowicz J, Darwiche G, Bjorgell O, and Almer LO. tanggal 22 Oktober 2012].