MEMAHAMI LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAB IV PEMBAHASAN. Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERHUBUNGAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

2. NERACA Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas dana sampai dengan 31 Desember 2016.

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED)

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

TAHUN ANGGARAN Neraca menggambarkan posisi keuangan entitas mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas per 31 Desember 2015 (audited).

BAB II DASAR TEORI. pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja keuangan akan. kerja dalam periode tertentu. Irham Fahmi (2011)

PP NOMOR 23 TAHUN 2006 PASAL 26 dan Perdirjen 67/PB/2007Pasal 2

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI

I. RINGKASAN. Laporan Keuangan Kementerian Pertanian Tahun 2009 (Audited)

BAB VI PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN PPKD

I. RINGKASAN. Tabel 1. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan 2011

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 te

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2015 NOMOR 50

Peraturan Menteri Keuangan No 177/PMK.05/2015 Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

BAB V PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN SKPD

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR LAPORAN REALISASI ANGGARAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2015 DAN 2014

HUBUNGAN STANDAR DAN SISTEM AKUNTANSI. Standar Akuntansi

Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2016 Audited

Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

KERTAS KERJA PENYUSUNAN NERACA KONSOLIDASI POSISI PER TANGGAL.

BAB XV PENYAJIAN KEMBALI (RESTATEMENT) NERACA

BAGIAN ANGGARAN 007 RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SATUAN PEMERIKSA INTERNAL UIN ALAUDDIN MAKASSAR

I. RINGKASAN. Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi terhadap Anggaran

PEMERINTAH KOTA PADANG PANJANG LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2013 DAN 2012.

BAGIAN ANGGARAN 015 LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2011 AUDITED. Jalan Wahidin Raya No 1 Jakarta Pusat

SISTEMATIKA DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DITJEN BADILAG

Halaman Kata Pengantar Pernyataan Tanggung Jawab. Daftar Tabel Daftar Grafik. viii Daftar Lampiran. ix Daftar Singkatan

DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Tahun

Petunjuk Teknis Reviu Laporan Keuangan

Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2015 (Audited)

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH BARAT DAYA NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI PELAPORAN KEUANGAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

KOREKSI KESALAHAN, PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI, PERUBAHAN ESTIMASI AKUNTANSI, DAN OPERASI YANG TIDAK DILANJUTKAN

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

Petunjuk Update Aplikasi SAIBA dan Referensi SAIBA Versi 3.4

Catatan Atas Laporan Keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan ini 1

ANGGARAN SETELAH PERUBAHAN 2014 REALISASI (Rp)

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

Anggaran Realisasi Realisasi Cat

LAPORAN REALISASI ANGGARAN

BAGIAN ANGGARAN 005 DIPA 01 (308152)

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

BAB I PENDAHULUAN. 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah

B. TEKNIK PENELUSURAN ANGKA

Laporan Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian per 31 Desember 2012

LAPORAN KEUANGAN POKOK

Laporan Keuangan. Deskripsi Prosedur

BAGIAN ANGGARAN LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

C. PENJELASAN ATAS POS- POS NERACA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENKEU. BLU. Laporan. Standar Akuntansi. Penyajian.

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI

KABUPATEN SUBANG N E R A C A DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL PER 31 DESEMBER TAHUN 2015 DAN TAHUN 2014

Sosialisasi PP 71 /2010 tentang SAP Akrual. A. B. Triharta

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PENDAPATAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan. daerah sebagai penyelenggara pemerintah daerah.

Tabel 12 Rincian Aset lancar per 31 Desember 2014 dan 2013

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Provinsi

SIMULASI PENGARUH TRANSAKSI ANTAR ENTITAS DALAM LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HULU NERACA Per 31 Desember 2015 dan 2014

Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Semester 1 Tahun 2013

PEMERINTAH KOTA SEMARANG NERACA PER 31 DESEMBER 2014 DAN 2013 (Audited)

SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

SMK-SMAK MAKASSAR Laporan Keuangan

CATATAN LAPORAN KEUANGAN DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KOTA BANDUNG TAHUN 2015

PEMERINTAH KABUPATEN SUBANG DINAS PETERNAKAN

BUPATI SAMPANG KATA PENGANTAR

ASET Catatan Januari 2014 Disajikan Kembali- Catatan 6 Rp Rp Rp

AKUNTABILITAS DAN TRANSPARANSI ATAS PELAKSANAAN KEUANGAN PADA SATUAN KERJA DEKONSENTRASI.

Pelaksanaan teknik penelusuran angka dapat dilakukan dengan beberapa tahapan sebagai berikut:

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR Proses Pelaporan Keuangan Urutan siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2005) adalah sebagai berikut:

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT

Transkripsi:

MEMAHAMI LAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM 1 Akuntansi merupakan tools manajemen untuk pengelolaan keuangan. Di dalamnya terdapat alat-alat dan prosedur-prosedur tertentu. Setelah melewati bermacam alat dan prosedur tersebut, angka-angka akhirnya ditampilkan dengan format tertentu pula. Karena itu, jika mereka yang tidak memahami bagaimana mesin akuntansi bekerja mengolah angka akan bingung sewaktu membaca laporan keuangan. 1

Standar Akuntansi Input Process Output Transaksi - Keuangan - Kekayaan - Kewajiban Proses Akuntansi - Analisis Transaksi - Jurnal / Entries - Posting Lap. Keuangan - LA/LRA - Neraca - LAK - CaLK -Relevan -Andal -Dpt dibandingkan -Dpt dipahami SISTEM AKUNTANSI Formulasi Prosedur Transaksi Bagan Akun Standar Pengaturan Kelembagaan Hardware Dan Software Personil Terampil PELAPORAN KEUANGAN BLU Berdasarkan SAK/Standar Industri Spesifik Laporan Operasional Neraca, LAK, dan CaLK menggambarkan seluruh kejadian ekonomi yg terjadi terutama terkait kinerja BLU LAPORAN KEUANGAN Tujuan Konsolidasi Berdasarkan SAP LRA, Neraca, dan CaLK Sebagai KPA/KPB menyusun LK dan dikonsolidasikan dgn K/L induknya 4 2

REVIU & AUDIT LAPORAN KEUANGAN REVIU Dilakukan oleh SPI dan bersamaan penyusunan laporan keuangan Apabila tdk memiliki SPI, dilakukan oleh satuan pengawasan intern K/L AUDIT Dilakukan Auditor Eksternal (KAP/BPK) 5 Kelengkapan LK BLU SAK Surat pernyataan tanggung jawab Laporan Operasional Neraca Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan Lampiran-lampiran Mapping pendapatan dan belanja ke pendapatan dan belanja berbasis SAI Mapping neraca, yaitu aset, kewajiban, dan ekuitas BLU menjadi aset, kewajiban, dan ekuitas dana sesuai SAP Surat pernyataan review *) Surat pernyataan audit **) Laporan Kinerja --> penjelasan ringkas dan lengkap ttg ringkasan keluaran dari masing2 kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-masing program yg disusun dalam RBA Lembar Muka Laporan Keuangan Unit-unit usaha LAPORAN KEUANGAN BERDASARKAN SAP**) *) untuk semesteran dan Tahunan **) untuk Tahunan 3

PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN Periode Laporan Jenis Laporan Disampaikan Paling Lambat Disampaikan Kepada Triwulan I Per 31 Maret Semester I Per 30 Juni LA/LO LAK CaLK LA/LO Neraca LAK CaLK Tanggal 15 setelah Triwulan berakhir Tanggal 10 setelah semester berakhir Menteri /Pimpinan Lembaga secara berjenjang Menteri Keuangan c.q. Direktur Jenderal Perbendaharaan Triwulan III Per 30 September LA/LO LAK CaLK Tanggal 15 setelah Triwulan berakhir Tahunan (unaudited) Per 31 Desember LA/LO Neraca LAK CaLK Tanggal 20 setelah Tahun berakhir LK berdasarkan SAP Tahunan (audited) Per 31 Desember LA/LO Neraca LAK CaLK Tanggal 30 April setelah Tahun berakhir 7 LAPORAN KEUANGAN BLU Laporan Aktivitas/Laporan Operasional Neraca Laporan Arus Kas Catatan atas Laporan Keuangan Laporan aktivitas/operasional menyajikan informasi tentang operasi BLU mengenai sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya ekonomi yang dikelola oleh BLU Menyediakan informasi tentang posisi keuangan BLU meliputi aset, kewajiban, dan ekuitas pada tanggal tertentu Menyediakan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan Memberikan penjelasan dan analisis atas informasi yang ada di LA/laporan operasional, neraca, laporan arus kas, dan informasi tambahan lainnya sehingga para pengguna mendapatkan pemahaman yang paripurna atas laporan 8 keuangan BLU 4

NERACA PER 31 DESEMBER 20XX ASET KEWAJIBAN ASET LANCAR KEWAJIBAN JANGKA PENDEK Kas setara Kas 999,999 Utang Usaha 999,999 Investasi Jangka Pendek 999,999 Utang Pajak 999,999 Piutang Usaha 999,999 Biaya Yg Masih Harus Dibayar 999,999 Persediaan 999,999 Jumlah Aset Lancar 999,999 Jml Kewajiban Jk Pendek 999,999 ASET TETAP Kewajiban Jangka Panjang 999,999 Tanah 999,999 JUMLAH KEWAJIBAN 999,999 Gedung dan Banngunan 999,999 Peralatan dan Mesin 999,999 EKUITAS Jalan Irigasi dan Jaringan 999,999 Ekuitas Tidak Terikat Aset Tetap Lainnya 999,999 Ekuitas Awal 999,999 Konstruksi Dalam Pengerjaan 999,999 Surplus Defisit Tahun Lalu 999,999 Jumah Aset Tetap 999,999 Surplus Defisit Tahun Berjalan 999,999 Akumulasi Penyusunan 999,999 Ekuitas Donas 999,999 Nilai Buku Aset Tetap 999,999 Jumlah Ekuitas Tidak Terikat 999,999 ASET LAINNYA Ekuitas Terikat Temporer 999,999 Aset Tak Berwujud 999,999 Ekuitas Terikat Permanen 999,999 Aset Lainnya 999,999 JUMLAH EKUITAS 999,999 Jumlah Aset Lainnya 999,999 TOTAL ASET 999,999 TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS 999,999 9 Neraca Hal-hal yang perlu diamati: Penyajian & Pengungkapan sesuai dengan peraturan Total Aset = Total Kewajiban + Total Ekuitas Kas setara Kas, deposito kurang dari 3 bulan masuk dalam akun ini. sedangkan > 3 bulan ke akun Investasi Jangka Pendek. Dana kelolaan yang belum merupakan hak BLU dimasukkan ke Aset Lainnya. Piutang disajikan setelah dikurangi Penyisihan Piutang. Piutang yang lebih dari 1 tahun direklasifikasi ke Aset Lainnya. Aset Tetap disajikan sebesar nilai buku (nilai perolehan penyusutan aset tetap). Nilai Ekuitas awal adalah tetap pada tanggal pelaporan. 10 5

LAPORAN AKTIVITAS TAHUN 20XX PENDAPATAN Pendapatan Usaha Layanan 999,999 Pendapatan Hibah 999,999 Terikat 999,999 Tidak Terikat 999,999 Pendapatan APBN Operasional 999,999 Investasi 999,999 Pendapatan Usaha Lainnya Sewa 999,999 Jasa Lembaga Keuangan 999,999 Lainnya 999,999 JUMLAH PENDAPATAN 999,999 BIAYA Biaya Layanan 999,999 Biaya Umum dan Administrasi 999,999 Biaya Lainnya 999,999 JUMLAH BIAYA 999,999 Surplus/Defisit Sebelum Keuntungan/Kerugian Keuntungan/Kerugian 999,999 Pos Pos Luar Biasa 999,999 Surplus/Defisit Tahun Berjalan 999,999 Surplus/Defisit Dliluar APBN 999,999 11 Laporan Aktivitas Hal-hal yang harus diamati: Penyajian & pengungkapan sesuai dengan Peraturan Laporan aktivitas disusun menurut basis akrual Total biaya dan pendapatan tidak selalu sama dengan uang yang dikeluarkan atau diterima Surplus atau defisit menggambarkan kinerja satker BLU pada suatu periode tertentu Surplus terjadi apabila pendapatan > biaya Defisit terjadi apabila pendapatan < biaya Surplus atau defisit tidak mencerminkan jumlah kas pada satker BLU 12 6

Laporan Aktivitas Hal-hal yang dapat dilakukan apabila terjadi defisit : Meningkatkan pendapatan Mengevaluasi biaya Mengevaluasi biaya penyusutan, amortisasi atau penyisihan piutang Menjelaskan penyebab defisit pada Catatan atas Laporan Keuangan 13 Ilustrasi Format Laporan Arus Kas URAIAN Tahun 20XX Arus Kas Dari Aktivitas Operasi Arus masuk Pendapatan Usaha dari Jasa Layanan 999,999 Pendapatan Hibah 999,999 Pendapatan APBN (rupiah murni) 999,999 Arus Keluar Biaya Layanan 999,999 Biaya Umum dan Administrasi 999,999 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Operasi 999,999 Arus Kas Dari Aktivitas Investasi Arus Masuk Hasil Penjualan Aset Tetap 999,999 Arus Keluar Perolehan Aset Tetap 999,999 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Investasi 999,999 Arus Kas Dari Aktivitas Pendanaan Arus masuk Perolehan Pinjaman 999,999 Arus Keluar Pembayaran Pokok Pinjaman 999,999 Arus Kas Bersih dari Aktivitas Pendanaan 999,999 Kenaikan Bersih Kas 999,999 Kas dan Setara Kas Awal 999,999 Jumlah Saldo Kas 999,999 14 7

Laporan Arus Kas Hal-hal yang perlu diamati: Penyajian dan pengungkapan sesuai dengan aturan, arus masuk dan keluar kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pembiayaan disusun dengan metode langsung 15 Laporan Arus Kas Arus Kas dari Aktivitas Operasi: Kas dari Aktivitas Operasi bernilai positif. Jika minus, maka pengeluaran > penerimaan, maka dapat dievaluasi efisiensi biaya Kas dari Aktivitas Operasi > surplus. Jika aktivitas operasi < surplus, dapat terjadi apabila barang/jasa layanan banyak yang berbentuk piutang, sehingga harus dioptimalkan penagihannya untuk segera dapat menjadi kas Kas dari Aktivitas Operasi > Kas dari Aktivitas Investasi. Jika tidak, maka kemungkinan terdapat penjualan aset tetap 16 8

Laporan Arus Kas Arus Kas dari Aktivitas Investasi: Apabila arus kas investasi negatif berarti pengeluaran investasi lebih besar daripada penerimaan dari investasi. Hal ini menggambarkan adanya belanja modal yang besar Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan/Pendanaan Apabila arus kas pembiayaan positif artinya terdapat penambahan modal pada satker BLU, bisa berupa penambahan utang atau dana kelolaan (BLU Pengelola Dana) 17 Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK) Informasi pada CaLK mencakup: 1. Pendahuluan; 2. Kebijakan akuntansi; 3. Penjelasan atas pos-pos Laporan Aktivitas/laporan operasional; 4. Penjelasan atas pos-pos neraca; 5. Penjelasan atas pos-pos laporan arus kas; 6. Kewajiban kontinjensi; 7. Informasi tambahan dan pengungkapan lainnya 18 9

Kesesuaian antara Laporan Keuangan Neraca dengan Laporan Aktivitas 1. Perubahan jumlah ekuitas tahun berjalan = Surplus/Defisit Tahun berjalan pada LA 2. Perubahan Akumulasi Penyisihan Piutang di Neraca = Biaya Penyisihan Piutang pada LA 3. Perubahan Akumulasi Penyusutan Aset Tetap = Biaya Penyusutan pada LA. 4. Perubahan Akumulasi Amortisasi pada Aset Lainnya = Biaya Biaya Amortisasi pada LA 19 Kesesuaian antara Laporan Keuangan Neraca dengan Laporan Arus Kas 1. Kas dan Setara Kas pada Neraca = Saldo Akhir Kas pada LAK 2. Perubahan Aset Tetap pada Neraca = Kas Bersih dari Investasi pada LAK 20 10

Kesesuaian antara Laporan Keuangan Laporan Arus Kas dgn Laporan Aktivitas dan Neraca 1. Pendapatan APBN (LAK) = Pendapatan BLU (LA) - Pendapatan yang masih harus diterima (N) + Pendapatan yang diterima dimuka (N) 2. Belanja Operasi (LAK) = Belanja BLU (LA) + Belanja yang dibayar dimuka (N) Belanja yang masih harus dibayar (N). 21 Kesesuaian Antara LK berdasarkan SAK dengan LK berdasarkan SAP Kas dan setara kas + investasi jk pendek (N SAK) = Kas lainnya + Saldo kas BLU (N SAP) Pendapatan layanan + Hibah + Pendapatan lainnya (LA SAK) = Pendapatan BLU (LRA SAP) Arus Kas bersih operasional + Arus Kas bersih investasi (LAK SAK) = pendapatan BLU - belanja BLU (LRA SAP) Perolehan aset tetap (LAK SAK) = belanja modal (LRA SAP) Aset lancar (N SAK) = Aset lancar (N SAP) Aset tetap + Akumulasi penyusutan (N SAK) = Aset tetap (N SAP) Kewajiban (N SAK) = Kewajiban (N SAP) 11

Analisis Laporan Keuangan 23 Analisis laporan keuangan dilakukan untuk memberikan input dalam pengambilan keputusan. Karena laporan keuangan memiliki gambaran utuh tentang kinerja organisasi. Dengan melakukan analisis terhadap laporan keuangan, seharusnya dapat mencetuskan sebuah keputusan yang menguntungkan semua pihak, baik bagi internal organisasi maupun eksternal organisasi. 24 12

13

Penggunaan Rasio Keuangan Suatu cara untuk menganalisis hubungan dari berbagai pos dalam suatu laporan keuangan Hasil dan Analisis ini merupakan dasar untuk dapat mengintrepretasikan kondisi keuangan dan hasil operasi BLU 28 14

Analisis Rasio Likuiditas Laporan Posisi Keuangan Laporan Posisi Keuangan Aktiva Lancar Kas Bank Piutang Biaya diby. dimuka Persediaan Kewajiban Lancar Laporan Posisi Keuangan Aktiva Lancar Kas Bank Piutang Kewajiban Lancar Rasio Likuiditas Aktiva Lancar Kas Bank Kewajiban Lancar Rasio Cepat Rasio Kas Rasio Keuangan A. Rasio Kas/Rasio Lancar Kemampuan ketersediaan kas/aset lancar untuk menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio Kas = Kas dan Setara Kas x 100% Kewajiban Jangka Pendek Rasio Lancar = Aset Lancar x 100% Kewajiban Jangka Pendek 30 15

Normalnya rasio kas/rasio lancar adalah > 1 Terlalu tingginya nilai rasio kas/rasio lancar juga bukan merupakan kondisi yang bagus karena dapat diindikasikan terjadi hal-hal sebagai berikut: Penimbunan kas Banyaknya piutang yang tidak tertagih Penumpukan persediaan 31 16

Rasio Keuangan Produktivitas B. Periode Penagihan Piutang Mengukur berapa lama penagihan piutang selama periode atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang berputar dalam suatu periode Semakin kecil periode penagihan piutang semakin baik. Periode Penagihan Piutang = Piutang usaha x 360 x 1 hari Pendapatan Usaha C. Perputaran Aset Tetap (Fixed Asset Turnover) Mengidentifikasikan bagaiman aset tetap digunakan untuk menghasilkan pendapatan suatu satker BLU. Semakin besar nilai dari rasio perputaran aset tetap menandakan semakin optimal BLU menggunakan assetnya. Rasio Perputaran Aset Tetap = Pendapatan Operasional x 100% Aset Tetap 33 Rasio Keuangan D. Imbalan atas Asset (Return on Asset) Rasio ini menunjukan hasil atas jumlah aset yang digunakan dalam perusahaan. Merupakan ukuran efektivitas pimpinan BLU dalam mengelola asetnya. Rasio Imbalan atas Aset Tetap= Surplus atau Defisit sebelum pos keuntungan atau kerugian x 100% Aset Tetap E. Imbalan Ekuitas (Return on Equity) Rasio ini menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri Semakin tinggi rasio ini semakin baik, artinya posisi modal satker BLU semakin kuat. Rasio Imbalan Ekuitas = Surplus atau Defisit sebelum pos keuntungan atau kerugian x 100% Ekuitas 34 17

Rasio Keuangan Lainnya Rasio Pendapatan PNBP atas Biaya Operasional : Kemampuan pendapatan PNBP menutup biaya operasional. Rasio Pend. PNBP atas BO : Pendapatan BLU x 100% Biaya Operasional Pendapatan BLU merupakan PNBP BLU yang diperoleh sebagai imbalan atas barang/jasa yang diserahkan kepada masyarakat termasuk pendapatan yang berasal dari hibah, hasil kerjasama dengan pihak lain, sewa, jasa lembaga keuangan, dan lain-lain pendapatan yang tidak berhubungan secara langsung dengan pelayanan BLU, tidak termasuk pendapatan yang berasal dari APBN. Biaya operasional merupakan seluruh biaya langsung yang terkait dengan pelayanan kepada masyarakat meliputi biaya pegawai, biaya bahan, biaya jasa layanan, biaya pemeliharaan, biaya daya dan jasa, dan biaya langsung lainnya yang berkaitan langsung dengan pelayanan yang diberikan oleh Satker BLU, baik yang sumber dananya berasal dari Rupiah Murni APBN maupun pendapatan operasional Satker BLU. 35 Hasil Telaahan LK BLU 36 18

Telaah LK BLU Ketepatan & Kelengkapan LK BLU Penyajian & Pengungkapan Per Pos Neraca Penyajian & Pengungkapan Per Pos Laporan Aktivitas Penyajian & Pengungkapan Per Pos LAK Kesesuaian antar Laporan Keuangan Permasalahan Ketepatan & Kelengkapan al: LK Disampaikan tidak tepat waktu Masih terdapat kesalahan perhitungan penjumlahan Data tidak disandingkan dengan periode sebelumnya LK SAK BLU Belum dilampiri dengan Review dari Satuan Pengendali Intern LK SAK BLU Belum diaudit oleh KAP LK SAK BLU belum dilengkapi dengan mapping SAK dengan SAP Pengungkapan pada CALK kurang memadai, serta tidak ada CALK untuk Laporan Aktivitas dan Laporan Arus Kas Belum mempunyai Sistem Akuntansi 19

Permasalahan Penyajian & Pengungkapan Per pos NERACA a.l: Kas di BLU, memasukkan dana kelolaan sehingga jumlahnya berbeda dengan Kas di KPPN pada saat dilakukan rekonsiliasi dengan KPPN. Penyusutan Aset Tetap disebabkan oleh penggunaan kebijakan akuntansi yang salah. Masih terdapat akun Cadangan Piutang dan Cadangan Persediaan, yang seharusnya hanya ada pada Neraca berdasarkan SAP. Tidak sinkronnya pencatatan Ekuitas Awal Permasalahan Penyajian & Pengungkapan Laporan Aktivitas a.l: 1. Tidak dirincinya pendapatan APBN (RM) ke dalam Operasional dan Investasi 2. Pendapatan APBN (RM) dimasukkan sebesar pagu, yang seharusnya sebesar realisasi belanja 3. Tidak dirincinya biaya ke dalam Biaya Layanan dan Biaya Umum & Administrasi 4. Biaya modal (investasi) dimasukkan sebagai komponen biaya 5. Beban penyusutan dan amortisasi tidak dimasukkan pada LA 20

Permasalahan Penyajian & Pengungkapan Laporan Arus Kas a.l. Adanya Arus Kas Keluar untuk Pembayaran Pajak, tanpa adanya Arus Kas Masuk dari Penerimaan Pajak. Seharusnya sebagai Wapu BLU mencatat penerimaan pajaknya. Adanya Arus Kas Keluar untuk TGR, tanpa adanya Arus Kas Masuk dari Penerimaan TGR Pengungkapan per Pos LAK tidak dijelaskan dalam CALK. Permasalahan kesesuaian antar LK a.l.: Total Aset tidak sama dengan Kewajiban + ekuitas Aset lancar (SAK) tdk sama dengan Aset lancar SAP Kewajiban SAK tdk sama dengan Kewajiban SAP Dll. 21

TERIMA KASIH 43 22