BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Istilah asuransi dalam bahasa Belanda adalah Verzekering dan dalam bahasa Inggris adalah Insurance yang berarti jaminan atau pertanggungan. Dalam sejarah perkembangan peradaban manusia, konsep yang mirip dengan filosofi asuransi telah dimulai sejak jaman kejayaan Yunani pada masa pemerintahan Alexander Agung. Pada masa Romawi juga terdapat berbagai perkumpulan yang mirip dengan konsep asuransi seperti Collegium Lambaesis dan Collegium Tenuiorum. Konsep ini mengharuskan setiap anggota perkumpulan untuk membayar uang pangkal dan uang iuran bulanan. Apabila ada anggota perkumpulan yang meninggal dunia, maka perkumpulan tersebut memberikan bantuan biaya penguburan yang disampaikan kepada ahli warisnya. Asuransi merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut. Sehingga pengertian asuransi secara umum adalah mekanisme pemindahan resiko kepada pihak lain yang menjamin kompensasi finansial secara penuh ataupun parsial untuk kerugian atau kerusakan yang disebabkan oleh peristiwa di luar kendali pihak tertanggung dalam hal ini adalah nasabah produk asuransi. 1
PT. AXA Mandiri Financial Service (AXA MANDIRI) adalah perusahaan patungan (joint venture) antara PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk. dan AXA Group. PT. BANK MANDIRI (Persero) Tbk. memiliki 51% saham dan AXA Group sebanyak 49% saham di AXA Mandiri. AXA Mandiri bergerak dalam bidang penyediaan jasa asuransi jiwa dan melakukan kegiatan pemasaran produk asuransinya melalui kerjasama dengan Bank Mandiri (bancassurance) yang beroperasi sejak Desember 2003. AXA Mandiri membutuhkan sumber daya manusia yang profesional dan ahli di bidangnya, maka didirikan Bancassurance Academy yang pertama di Asia dengan tujuan untuk memberikan pelatihan yang komprehensif dan mendalam baik bagi tenaga pemasaran AXA Mandiri, maupun staf Bank Mandiri. Dengan demikian mereka memiliki keahlian di bidang keuangan yang dibutuhkan untuk memastikan bahwa nasabah mendapatkan pelayanan keuangan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya. Manusia sebagai sumber daya pada mulanya diartikan sebagai tenaga kerja yang memiliki kemampuan fisiknya dan berusaha mengambil manfaat materi yang tersedia di lingkungannya guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Di dalam perusahaan, sumber daya manusia adalah salah satu aset terpenting karena memiliki peran sebagai subjek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional perusahaan, oleh karena itu sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan harus memadai, terutama dari segi kualitasnya. Segi kualitas yang dimaksud dapat dilihat dari beberapa aspek yang diantaranya merupakan tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, dan kualitas tenaga kerja yang tersedia. 2
Karyawan sebagai sumber daya utama perusahaan dituntut untuk memberikan kontribusi terbaik kepada kepada perusahaan dan memberikan kinerja yang optimal agar perusahaan dapat bertumbuh dan berkembang. Oleh karena itu, perusahaan sebisa mungkin membuat para karyawan dapat melaksanakan pekerjaannya dalam keadaan tenang dan nyaman, tanpa ada ketegangan dan kecemasan yang dirasakan. Kondisi ini bukan hanya menyangkut keadaan fisik saja, tetapi juga dengan hubungan sosial antara atasan dengan karyawan, sesama karyawan dan suasana psikologis di tempat kerja. Dengan kebutuhan karyawan potensial yang begitu besar, timbul pula masalah baru di perusahaan asuransi ini yaitu tingginya tingkat perputaran (turnover) karyawan. Banyak karyawan tidak betah kerja di perusahaan dan memutuskan keluar dari perusahaan sehingga perusahaan harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi lagi untuk perekrutan karyawan hingga mendapatkan tenaga kerja siap pakai. Hal ini dilakukan untuk menjaga performa perusahaan dalam melayani nasabah. AXA Mandiri pun rutin melaksanakan perekrutan karyawan 3 bulan sekali. Data perubahan jumlah karyawan Financial Advisor AXA Mandiri hampir terjadi setiap bulannya. Berikut dijelaskan data setiap perubahannya dalam Tabel 1.1. Tabel 1.1 Jumlah Perubahan FA AXA Mandiri 2013 Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agus Sept Okt Nov Des Jumlah FA 1.681 1.630 1.642 1.634 1.619 1.693 1.675 1.642 1.678 1.771 1.836 1.874 Perubahan - -51 12-8 -15 74-18 -33 36 93 65 38 Sumber: AXA Mandiri (2015) 3
Turnover cukup merugikan perusahaan karena banyak biaya yang telah dikeluarkan seperti uang pisah, ketidakmanfaatan fasilitas sampai mendapatkan karyawan yang keluar, biaya kepegawaian (seperti rekruitmen, interview, test, pencatatan komputer, kepindahan, administrasi pencatatan, dan perubahan payroll). Kerugian nyata adalah kehilangan produktifitas sampai karyawan baru mencapai tingkat produktifitas sama dengan karyawan lama yang berhenti tersebut. Menurut Mobley (2011) ada beberapa aspek internal yang mempengaruhi terjadinya turnover diantaranya: budaya organisasi, gaya kepemimpinan, kompensasi, kepuasan kerja, dan karir. Faktor menentukan turnover karyawan tersebut dapat diindikasikan dari kepuasan terhadap kondisi kerja, kerabat kerja, pemimpin dalam pekerjaan, penggajian, bobot pekerjaan dan kepuasaan terhadap promosi jabatan. Turnover yang terjadi di AXA Mandiri adalah masalah yang menarik untuk diteliti. Oleh sebab itu, perlu dilakukan penelitian terhadap faktor yang berhubungan dengan turnover karyawan diantaranya gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan kepuasan kerja dalam geladikarya yang berjudul analisis hubungan gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan kepuasan kerja terhadap turnover karyawan. 4
1.2 Rumusan Masalah Tingkat perputaran karyawan di AXA Mandiri begitu besar, menyebabkan AXA Mandiri mengalami kendala di dalam perusahaannya. Perusahaan harus mengeluarkan biaya yang lebih tinggi mulai dari perekrutan hingga mendapatkan tenaga kerja siap pakai. Keluarnya karyawan berarti ada posisi tertentu yang lowong dan harus segera diisi. Selama masa lowong maka tenaga kerja yang ada kadang tidak sesuai dengan tugas yang ada sehingga pekerjaan menjadi terbengkalai. Tim Human Resources Development (HRD) perusahaan juga harus bergerak cepat untuk mengisi kekosongan karyawan. Terjadinya perputaran karyawan (turnover) merupakan suatu hal yang tidak dikehendaki oleh perusahaan. Turnover karyawan tersebut bisa jadi berhubungan dengan gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan kepuasan kerja karyawan. Gaya kepemimpinan dan budaya organisasi bisa jadi tidak cocok dengan karyawan ataupun kepuasan kerja yang masih dirasakan rendah oleh karyawan. Perlu penelitian mendalam untuk mengatasi masalah ini dengan solusi yang tepat. Untuk itu, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana hubungan gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan kepuasan kerja terhadap perputaran (turnover) karyawan PT. AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri)? 2. Bagaimana alternatif kebijakan yang dapat diambil untuk meminimalisir persentase turnover di dalam perusahaan? 5
1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang tertulis diatas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Menganalisis hubungan gaya kepemimpinan, budaya organisasi, dan kepuasan kerja terhadap perputaran (turnover) karyawan PT. AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri). 2. Menentukan alternatif kebijakan yang dapat diambil untuk meminimalisir persentase turnover di dalam perusahaan. 1.4 Manfaat Hasil Penelitian Ada beberapa manfaat dari penelitian ini yang dapat diambil dan diimplementasikan yaitu : 1. Bagi perusahaan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi dan masukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perputaran karyawan dalam perusahaan. 2. Berdasarkan penelitian ini perusahaan juga dapat menyusun dan mengimplementasikan strategi-strategi pengelolaan sumber daya manusia yang baik dalam perusahaan. 3. Bagi penulis, penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana penunjang ilmu pengetahuan di bidang sumber daya manusia dalam pengelolaan karyawan suatu perusahaan. 4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dan perbandingan dalam penelitian berikutnya yang 6
berhubungan dengan pengelolaan dan peningkatan sumber daya manusia yang baik. 1.5 Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup hubungan gaya kepemimpinan, budaya organisasi dan kepuasan kerja terhadap turnover karyawan dan alternatif kebijakan dalam mengatasi turnover karyawan secara khusus di PT. AXA Mandiri Financial Service wilayah Regional 1 Kota Medan. 7