VISUALISASI 3D LAHAN RENCANA PROYEK UNTUK PERHITUNGAN VOLUME GALIAN DAN TIMBUNAN

dokumen-dokumen yang mirip
Proses no 1. Penjelasan: Pembuatan layer baru, klik tombol layers seperti terlihat pada gambar. di atas.

dimana, Ba = Benang atas (mm) Bb = Benang bawah (mm) Bt = Benang tengah (mm) D = Jarak optis (m) b) hitung beda tinggi ( h) dengan rumus

BAB II LANDASAN TEORI

Pemetaan situasi dan detail adalah pemetaan suatu daerah atau wilayah ukur

MODUL III WATERPASS MEMANJANG DAN MELINTANG

Metode Ilmu Ukur Tanah

GARIS KONTUR SIFAT DAN INTERPOLASINYA

LEVELLING 3 SIPAT DATAR MEMANJANG & MELINTANG (UNTUK MENDAPATKAN BENTUK PROFIL POT.TANAH) Salmani,, ST, MS, MT 2012

Pengukuran Tachymetri Untuk Bidikan Miring

Kuliah Pengantar Surveying

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

3.4 PEMBUATAN. Program D3/D4 Teknik Sipil FTSP ITS Mata Kuliah : Ilmu Ukur Tanah

ANALISIS DAN DESAIN STRUKTUR TAHAN GEMPA DENGAN SISTEM BALOK ANAK DAN BALOK INDUK MENGGUNAKAN PELAT SEARAH

PENGUKURAN BEDA TINGGI / SIPAT DATAR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

LUAS DAN VOLUME. Mahasiswa mampu melakukan perhitungan luas dan volume suatu areal.

PENGENALAN MACAM-MACAM PENGUKURAN SITUASI

Gambar 2.1. Gambar Garis Kontur Dari Suatu Permukaan Bumi

ILMU UKUR TANAH II. Jurusan: Survei Dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017

TUJUAN INSTRUKSIONAL

BAB III PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pengukuran Detail Rehabilitasi Jaringan Irigasi tersier Pada UPTD. Purbolinggo

5/16/2011 SIPAT DATAR. 1

Ilmu Ukur Tanah (Plan Survaying)

TACHIMETRI. Pengukuran titik detil tachimetri adalah suatu pemetaan detil. lengkap (situasi) yaitu pengukuran dengan menggunakan prinsip

EVALUASI PRA STUDI KELAYAKAN JALAN TOL CILEUNYI-SUMEDANG DITINJAU DARI ASPEK LINGKUNGAN

Tata cara pembuatan model fisik sungai dengan dasar tetap

TIM PENYUSUN LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH DENGAN WATERPASS MEI 2014

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peta merupakan gambaran dari permukaan bumi yang diproyeksikan

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. B. Tujuan Praktikum

STUDI PEMBUATAN BEKISTING DITINJAU DARI SEGI KEKUATAN, KEKAKUAN DAN KESTABILAN PADA SUATU PROYEK KONSTRUKSI

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

Tujuan Khusus. Tujuan Umum

BAB IV PEMAHAMAN DAN ANALISIS LAHAN

KLASIFIKASI PENGUKURAN DAN UNSUR PETA

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan secara matematis untuk meratakan kesalahan (koreksi), kemudian

PETA TOPOGRAFI DAN PEMBACAAN KONTUR

SURVEYING (CIV-104) PERTEMUAN 12 : METODE PENGUKURAN VOLUME

BAB VII PENGUKURAN JARAK OPTIS

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM BENTLEY MX ROAD Rizky Rhamanda NRP:

PENGUKURAN WATERPASS

MODUL KERJA I PRAKTEK PENGUKURAN DAN PENGGAMBARAN POLIGON

Pematokan/Stake out adalah memindahkan atau mentransfer titik-titik yang ada dipeta perencanaan kelapangan (permukaan bumi).

METODA-METODA PENGUKURAN

GAMBAR PROYEKSI ORTOGONAL

Definisi, notasi, glossary. Program D3/D4 Teknik Sipil FTSP ITS. Kode Nama Mata Kuliah 1

STUDI REMBESAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE SEEP/W GEOSTUDIO ABSTRAK

STUDI DESAIN STRUKTUR BETON BERTULANG TAHAN GEMPA UNTUK BENTANG PANJANG DENGAN PROGRAM KOMPUTER

Pemetaan dimana seluruh data yg digunakan diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran dilapangan disebut : Pemetaan secara terestris Pemetaan yan

KAJIAN GEOMETRIK JALUR GANDA DARI KM SAMPAI DENGAN KM ANTARA CIGANEA SUKATANI LINTAS BANDUNG JAKARTA

DAFTAR ISI. I.2. Lingkup Kegiatan I.3. Tujuan I.4. Manfaat I.5. Landasan Teori... 3

Sistem Proyeksi Peta. Arif Basofi PENS 2015

SALMANI SALEH ILMU UKUR TANAH

PEMETAAN SITUASI DENGAN PLANE TABLE

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. Pada bab ini akan dibahas mengenai pembahasan hasil dari pelaksanaan praktik

PEMBAHASAN TRANSFORMASI KEBALIKAN

PRESENTASI TUGAS AKHIR

GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP)

Jadi huruf B yang memiliki garis kontur yang renggang menunjukkan kemiringan/daerahnya landai.

EVALUASI FUNGSI TROTOAR TERHADAP PEJALAN KAKI DI JALAN SURYA SUMANTRI BANDUNG

Pemetaan Situasi dengan Metode Koordinat Kutub di Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten

Sistem Proyeksi Peta. Arif Basofi PENS 2012

Pengukuran Sipat Datar Memanjang dan Melintang A. LATAR BELAKANG

SURVEI HIDROGRAFI. Tahapan Perencanaan Survei Bathymetri. Jurusan Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang

Sistem Menggambar Dengan CAD SUMBER: TRAINING CAD-CAM MIDC MODELING & MANUFACTURING

PERANCANGAN GEOMETRIK JALAN MENGGUNAKAN SOFTWARE AUTODESK LAND DESKTOP 2006 Veronica Dwiandari S. NRP:

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNI UNIVERSITAS RIAU

STUDI ANALISIS DENGAN MENGGUNAKAN METODA PENJADWALAN LINIER PADA PROYEK PERUMAHAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL BETON BERTULANG STRUKTUR ATAS, PADA PROYEK PEMBANGUNAN HOTEL DAGO PARADISE

KONTUR.

GEOMETRI ANALITIK PERTEMUAN2: GARIS LURUS PADA BIDANG KOORDINAT. sofyan mahfudy-iain Mataram 1

PENGERTIAN ALAT UKUR TANAH DAN ALAT SURVEY PEMETAAN

STUDI TATA LAKSANA DAN ANALISIS BIAYA PEMBANGUNAN KOLAM PENAMPUNGAN PENCAMPUR AIR TAWAR DAN AIR LAUT UNTUK TAMBAK UDANG WINDU

KONTUR ILMU UKUR TANAH II. DIII Jurusan Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri

PEMASANGAN STRUKTUR RANGKA ATAP YANG EFISIEN

BAB 2 PENGGAMBARAN 3 DIMENSI (3D)

STUDI PENGGERUSAN LOKAL DISEKITAR PILAR JEMBATAN AKIBAT ALIRAN AIR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL 2 DIMENSI

Pengertian Garis Kontur, Peraturan, & Cara PembuatanDEFINISI, GEOGRAFI, IPS ON FEBRUARY 23, 2016 NO COMMENTS

PERANCANCANGAN STRUKTUR BALOK TINGGI DENGAN METODE STRUT AND TIE

Modul 10 Garis Kontur

ILMU UKUR TANAH. Oleh: IDI SUTARDI

CONTOH LAPORAN PRAKTIKUM SURVEY PENGUKURAN MENGGUNAKAN ALAT WATERPAS

PERSAMAAN BIDANG RATA

5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA

STUDI ANALISIS PEMODELAN BENDA UJI KUBUS DAN SILINDER UNTUK MENETUKAN KUAT TEKAN BETON DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE KOMPUTER

PERENCANAAN JALUR GANDA KERETA API DARI STASIUN PEKALONGAN KE STASIUN TEGAL

PRINSIP KERJA DAN PROSEDUR PENGGUNAAN THEODOLITE. Prinsip kerja optis theodolite

Tugas 1. Survei Konstruksi. Makalah Pemetaan Topografi Kampus ITB. Krisna Andhika

APLIKASI SIMULASI MONTE CARLO PADA PERHITUNGAN MOMEN MAKSIMUM STRUKTUR PORTAL

MENGANALISIS HASIL PENJADWALAN PROYEK BANGUNAN GEDUNG DENGAN WORK BREAKDOWN STRUCTURE (WBS)

BAB XI PERSAMAAN GARIS LURUS

Konsep 3D dan Representasi Objek 3D. Konsep 3D. Konsep 3D. Representasi Objek 3D. Konsep 3D 12/28/2017

ba - bb j Gambar Pembacaan benang jarak pada bak ukur

7. Peta Geologi Pengertian dan Kegunaan

STUDI PENERAPAN METODE REKAYASA NILAI PADA PERENCANAAN BANGUNAN GEDUNG

Sipat datar / Levelling/ Waterpassing

BAB II LANDASAN TEORI

SISTEM KOORDINAT. Berikut ini kita akan mempelajari bagaimana menentukan sistem koordinat dibidang dan diruang.

ILMU UKUR TANAH. Oleh: IDI SUTARDI

Transkripsi:

VISUALISASI 3D LAHAN RENCANA PROYEK UNTUK PERHITUNGAN VOLUME GALIAN DAN TIMBUNAN Arief A NRP : 0021039 Pembimbing : Ir. Maksum Tanubrata., MT UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL BANDUNG ABSTRAK Salah satu kegiatan penting di dalam tahap perencanaan proyek adalah penghitungan volume pekerjaan yang nantinya akan dipakai sebagai dasar perghitungan/estimasi biaya proyek, dan salah satu item pekerjaan penting, terutama di dalam perencanaan dengan lahan kerja luas adalah pekerjaan galian dan timbunan. Salah satu cara yang dapat dipergunakan adalah dengan membuat visualisasi 3D. Perencanaan proyek mencakup kegiatan pengukuran dan pemetaan, serta pengontrolan terhadap proyek. Salah satunya, yaitu pengontrolan proyek terhadap biaya, tergantung pada volume pekerjaan. Pengukuran dan pemetaan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai lahan yang akan dikerjakan untuk proyek, dimana hasilnya dapat digunakan untuk menghitung volume galian dan timbunan Data kasus dibuat dengan mengambil data proyek komplek villa dengan lokasi di Lembang, beserta perhitungan kontur, dan perhitungan volume galian dan timbunan. Analisa data dengan visualisasi 3D dibuat dengan cara memindahkan elevasi titik-titik pembentuk gambar bidang datar menuju elevasi sebenarnya. Pengolahan data dengan menggunakan hasil visualisasi 3D untuk membuat gambar kontur, potongan, serta penggunaan hasilnya untuk perhitungan volume galian dan timbunan. Setelah melakukan pengolahan data dengan menggunakan hasil visualisasi 3D, didapatkan hasil yang sama untuk gambar kontur, sedangkan untuk hasil perhitungan volume galian dan timbunan secara total, didapatkan hasil terdekat dengan perbedaan 7.68% untuk galian dan 3.65% untuk timbunan, dibandingkan dengan hasil perhitungan pihak perencana (perhitungan dengan dasar yang sama) dan diketahui, perhitungan dengan garis kontur yang lebih rapat, hasilnya akan mendekati perhitungan dengan dasar garis hubung titik. iii

DAFTAR ISI SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ABSTRAK PRAKATA DAFTAR ISI DAFTAR ISTILAH DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN i ii iii iv vi ix x xv xvi BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar belakang masalah 1 1.2 Maksud dan Tujuan penulisan 2 1.3 Ruang Lingkup Penulisan 2 1.4 Sistematika penulisan 3 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Proyek 4 2.1.1 Proyek secara umum 4 2.1.2 Proyek Konstruksi 4 2.2 Tahap Perencanaan Proyek 5 2.2.1 Perencanaan Teknik 6 2.2.2 Fungsi Pengontrolan Proyek 8 2.2.3 Pengontrolan Biaya 8 vi

2.3 Pengukuran dan Pemetaan dalam perencanaan proyek teknik sipil 8 2.3.1 Pengukuran dan pemetaan 8 2.3.2 Pengukuran dan Pemetaan dalam perencanaan proyek teknik sipil 9 2.4 Dasar pengukuran dan pemetaan 10 2.4.1 Pengukuran dasar 10 2.4.2 Kerangka dasar Pengukuran 11 2.4.3 Pengukuran titik kontrol 12 2.4.4 Pemasangan Patok Pengukuran 14 2.4.5 Pengukuran Pengikatan 16 2.4.6 Pelaksanaan Pengukuran 17 2.4.7 Metode Tachimetri dengan Theodolite 18 2.5 Kontur 19 2.5.1 Definisi garis kontur 19 2.5.2 Pengukuran garis kontur 20 2.5.3 Penggambaran garis kontur 21 2.6 Penampang 21 2.6.1 Definisi Penampang 21 2.6.2 Penampang Memanjang 21 2.6.3 Penampang Melintang 22 2.6.4 Penggambaran Penampang 22 2.7 Luas dan Volume 22 2.7.1 Luas 22 vii

2.7.2 Volume 25 2.8 Visualisasi 3D 26 2.8.1 Kontur dengan visualisasi 3D 27 2.8.2 Penampang dengan visualisasi 3D 32 2.8.3 Perhitungan volume 42 BAB 3 DATA KASUS 3.1 Data Kasus 43 3.1.1 Data Lahan 43 3.1.2 Rencana Proyek 47 3.2 Perhitungan 49 3.2.1 Kontur 49 3.2.2 Potongan 59 3.2.3 Volume Galian dan Timbunan 69 BAB 4 ANALISA DATA 71 4.1 Pendahuluan 71 4.2 Visualisasi 3D Lahan Rencana 73 4.2.1 Kontur 74 4.2.2 Potongan 81 4.2.3 Volume Galian dan Timbunan 98 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 105 5.1 Kesimpulan 105 5.2 Saran 107 DAFTAR PUSTAKA 108 LAMPIRAN 109 viii

DAFTAR ISTILAH Azimuth : Sudut datar diukur searah gerak jarum jam, menyatakan besar sudut antara garis meridien dengan suatu garis yang terbentuk oleh dua titik Datum Elevasi Interpolasi : Tinggi sebarang titik, yang digunakan sebagai acuan : Tinggi, jarak dalam arah vertikal, diukur dari suatu datum. : Penyisipan suatu titik diantara 2 titik yang telah diketahui pada suatu kurva Topografi : uraian (yang digambarkan dengan peta) tentang suatu daerah Tachimetri : Metode Optis, teropong pada theodolite untuk pengamatan jarak dengan benang 2 datar atau dengan batang bentangan Triangulasi : Pengukuran suatu daerah dengan merencanakan, membuat kerangka berbentuk segitiga ix

DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Pengukuran Jarak... 10 Gambar 2.2 Pengukuran Beda Tinggi... 11 Gambar 2.3 Jaringan Triangulasi... 12 Gambar 2.4 Tingkatan Pengukuran... 13 Gambar 2.5 Pola Jaringan Dasar... 14 Gambar 2.6 Jaringan Dasar Berantai... 14 Gambar 2.7 Tugu Batu... 16 Gambar 2.8 Titik Triangulasi... 17 Gambar 2.9 Metode Tachimetri... 19 Gambar 2.10 Bidang Datar Tak Beraturan... 23 Gambar 2.11 Cara Offset dengan Interval Tidak Tetap... 24 Gambar 2.12 Metode Awal dan Akhir... 26 Gambar 2.13 Metode Visualisasi 3D... 27 Gambar 2.14 Menentukan Titik Potong... 28 Gambar 2.15 Menghubungkan Titik Potong... 28 Gambar 2.16 Menghaluskan Titik Kontur... 29 Gambar 2.17 Proses Penduplikasian Gambar... 30 Gambar 2.18 Gambar Garis Kontur Hasil Duplikasi... 30 Gambar 2.19 Gambar zoom suatu area dari Gambar 2.18, digunakan untuk menjelaskan proses penyesuaian gambar garis kontur menjadi gambar datar... 31 Gambar 2.20 Tampak Perspektif dari Gambar 2.19... 31 x

Gambar 2.21 Gambar Garis Kontur +c dan +d setelah penyesuaian. Gambar garis kontur menjadi seperti gambar datar, sehingga dapat digunakan untuk membuat potongan... 32 Gambar 2.22 Penentuan titik potong sumbu potongan dengan garis hubung bidang datar... 33 Gambar 2.23 Pengambaran garis tegak lurus yang memotong garis pembentuk visualisasi 3D... 34 Gambar 2.24 Membuat garis penghubung titik-titik potong tersebut = garis penampang lahan... 34 Gambar 2.25 Penentuan Titik Potong sumbu potongan dengan garis kontur yang telah di-set sebagai gambar datar. Pada bagian ujung, titik potong terjadi akibat perpotongan garis sumbu dengan garis hubung bidang datar... 35 Gambar 2.26 Pengambaran garis tegak lurus yang memotong garis kontur asli yang memiliki elevasi yang dicari. Pada bagian ujung, garis tegak lurus memotong garis hubung pembentuk visualisasi 3D... 36 Gambar 2.27 Membuat garis penghubung titik-titik potong tersebut = garis penampang lahan... 36 Gambar 2.28 Titik Pusat dan Arah Sumbu Koordinat Layar Kerja sesuai dengan Sistem Koordinat Global... 37 Gambar 2.29 Titik Pusat dan Arah Sumbu Koordinat Layar Kerja setelah dipindah, Bidang XY menempel pada bidang potongan... 38 Gambar 2.30 Sumbu Koordinat Layar Kerja setelah diputar... 38 Gambar 2.31 Membuat Garis Sejajar Sumbu Potongan... 40 xi

Gambar 2.32 Pusat Sumbu Koordinat Layar Kerja Dipindah Ke Ujung Garis Sejajar... 40 Gambar 2.33 Tampak Gambar 2.32 dari sudut pandang lain... 41 Gambar 2.34 Bidang Potongan setelah perputaran... 41 Gambar 2.35 Tampak Gambar 2.34 dari sisi lain. Bidang potongan terproyeksi pada Bidang XY Sistem Koordinat Global... 42 Gambar 2.36 Proyeksi Dilengkapi Keterangan... 42 Gambar 3.1 Peta Lokasi Lahan... 44 Gambar 3.2 Data Titik Lahan... 45 Gambar 3.3 Data Elevasi Titik... 46 Gambar 3.4 Site Plan... 48 Gambar 3.5 Jarak Antar Titik... 50 Gambar 3.6 Sketsa Perhitungan Kontur... 51 Gambar 3.7 Penandaaan Titik Kontur pada garis hubung titik 2-titik 3... 54 Gambar 3.8 Menghubungkan titik-titik dengan elevasi yang sama... 56 Gambar 3.9 Garis Kontur dengan tidak menampilkan garis hubung antar titik... 57 Gambar 3.10 Garis kontur setelah diperhalus dengan Spline... 58 Gambar 3.11 Sumbu potongan... 60 Gambar 3.12 Perhitungan Potongan... 62 Gambar 3.13 Area Ujung Potongan... 63 Gambar 3.14 Perhitungan interpolasi untuk ujung potongan (area 1 dan 2)... 64 Gambar 3.15 Potongan 1... 66 Gambar 3.16 Potongan 2... 67 xii

Gambar 3.17 Potongan 3... 68 Gambar 3.18 Perhitungan Volume... 69 Gambar 4.1 Hasil Visualisasi 3D Lahan Rencana... 73 Gambar 4.2 Hasil Visualisasi 3D Lahan Rencana (setelah rendering)... 74 Gambar 4.3 Hasil Proses Penggambaran Kontur Langkah Pertama dan Kedua- 1 Penentuan Titik Potong, 2 Menghubungkan titik potong dengan garis... 75 Gambar 4.4 Hasil Proses Penggambaran Kontur Langkah Pertama dan Kedua dengan tidak menampilkan garis pembentuk lahan... 76 Gambar 4.5 Hasil Proses Penggambaran Kontur Langkah Terakhir- 3 Menghaluskan Gambar dengan Spline. Hasil Penggambaran Kontur Major... 77 Gambar 4.6 Hasil Penggambaran Kontur Minor... 78 Gambar 4.7 Hasil Penggambaran Kontur Major-Minor... 79 Gambar 4.8 Hasil Pengukuran Jarak titik yang mempunyai elevasi +0.5 m, +0.0 m dan -0.5 m terhadap titik 2... 80 Gambar 4.9 Penentuan sumbu potongan untuk perhitungan Volume... 82 Gambar 4.10 Sumbu potongan untuk penggambaran dengan dasar garis hubung titik... 83 Gambar 4.11 Sumbu potongan untuk penggambaran dengan dasar garis Kontur Major... 84 Gambar 4.12 Sumbu potongan untuk penggambaran dengan dasar garis Kontur Major-Minor... 85 xiii

Gambar 4.13 Proyeksi Potongan a (hasil penggambaran dengan dasar garis hubung titik)... 86 Gambar 4.14 Proyeksi Potongan b (hasil penggambaran dengan dasar garis hubung titik)... 87 Gambar 4.15 Proyeksi Potongan c (hasil penggambaran dengan dasar garis hubung titik)... 88 Gambar 4.16 Proyeksi Potongan d (hasil penggambaran dengan dasar garis hubung titik)... 89 Gambar 4.17 Proyeksi potongan a (hasil penggambaran dengan dasar garis Kontur Major)... 90 Gambar 4.18 Proyeksi potongan b (hasil penggambaran dengan dasar garis Kontur Major)... 91 Gambar 4.19 Proyeksi potongan c (hasil penggambaran dengan dasar garis Kontur Major)... 92 Gambar 4.20 Proyeksi potongan d (hasil penggambaran dengan dasar garis Kontur Major)... 93 Gambar 4.21 Proyeksi Potongan a (hasil penggambaran dengan dasar garis Kontur Major-Minor)... 94 Gambar 4.22 Proyeksi Potongan b (hasil penggambaran dengan dasar garis Kontur Major-Minor)... 95 Gambar 4.23 Proyeksi Potongan c (hasil penggambaran dengan dasar garis Kontur Major-Minor)... 96 Gambar 4.24 Proyeksi Potongan d (hasil penggambaran dengan dasar garis Kontur Major-Minor)... 97 xiv

DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Hasil Perhitungan Kontur +0.5 m... 52 Tabel 3.2 Hasil Perhitungan Kontur +0.0 m... 52 Tabel 3.3 Hasil Perhitungan Kontur -0.5 m... 53 Tabel 3.4 Hasil Perhitungan Kontur -1.0 m... 53 Tabel 3.5 Hasil Perhitungan Kontur -1.5 m... 54 Tabel 3.6 Perhitungan Elevasi Ujung Potongan... 65 Tabel 3.7 Perhitungan Volume Galian dan Timbunan... 70 Tabel 4.1 Perhitungan Volume Galian dan Timbunan (Perhitungan Luas diambil dari Proyeksi Potongan dengan dasar Garis Hubung Titik)... 99 Tabel 4.2 Perhitungan Volume Galian dan Timbunan (Perhitungan Luas diambil dari Proyeksi Potongan dengan dasar garis Kontur Major)... 100 Tabel 4.3 Perhitungan Volume Galian dan Timbunan (Perhitungan Luas diambil dari Proyeksi Potongan dengan dasar garis Kontur Major- Minor)... 101 Tabel 4.4 Perbedaan Hasil Perhitungan Volume Total... 102 xv

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A Prosedur dan Proses Kerja dengan AutoCad-Visualisasi 3D 109 Lampiran B Prosedur dan Proses Kerja dengan AutoCad-Kontur 131 Lampiran C1 Prosedur dan Proses Kerja dengan AutoCad-Potongan_Garis Hubung Titik..164 Lampiran C2 Prosedur dan Proses Kerja dengan AutoCad- Potongan_Kontur.. 172 Lampiran C3 Prosedur dan Proses Kerja dengan AutoCad- Potongan_Proyeksi 182 xvi