Prepared by Yuli Kurniawati

dokumen-dokumen yang mirip
Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian, Manfaat dan Tujuan Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah pendekatan terhadap strategi

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

BAB II LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkumpulan yang beranggotakan orang atau badan-badan yang memberikan

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian kinerja menurut Hansen dan Mowen (2006:6), Tingkat

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

Farah Esa B

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

The Balanced Scorecard. Amalia

BAB I PENDAHULUAN. cermat dan bijaksana dalam merancang dan mengimplementasikan berbagai strategi

Finance for Non-Finance Manager: Balanced Scorecards

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pembanding. Penelitian yang dilakukan oleh M. Toha Zainal tahun yang meneliti pada PT. Madura Prima Interna.

BAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Kinerja adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, maka perlu melakukan pengukuran kinerja. digunakan untuk menyusun suatu sistem penghargaan (reward system)

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

Bidang Teknik BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA DAN ALAT PENGENDALI SISTEM MANAJEMEN STRATEGIS

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hanya memperhatikan prestasi dan sikap karyawan, tetapi juga

Taryana Suryana. M.Kom

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Tujuan ini menentukan ke arah mana suatu perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN. ketat. Untuk menghadapi tantangan persaingan tersebut, perusahaan harus mempunyai daya

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

Balanced Scorecard adalah salah satu system pengukuran keberhasilan manajemen yang. keuangan yang strategis yang meningkatkan shareholder value.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan yang didapat dari penjualan produk. Mengejar laba setinggi-tingginya

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

USULAN PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT UKUR KINERJA PADA PT. MI (Studi Kasus Pada Departemen Produksi)

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PROPOSISI PENELITAN

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan produktivitas serta pencapaian visi dan misi perusahaan tersebut.

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu

BAB II LANDASAN TEORI. dan David P. Norton pada tahun 1990, namun sistem penilaian kinerja ini mulai

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dengan perusahaan lain. Persaingan yang bersifat global dan tajam

BAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah ditetepkan untuk mencapai tujuan perusahaan. alat ukur keuangan (financial), dan non keuangan (non financial).

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia menunjukkan kemajuan pesat seiring

BAB 1 PENDAHULUAN. dilakukan untuk mencapai tujuan strategis, mengeliminasi pemborosanpemborosan

BAB III KONSEP PERANCANGAN SISTEM EVALUASI KINERJA DENGAN MODEL BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang telah dilaksanakan oleh masing-masing pusat. personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

TINJAUAN PUSTAKA. suatu periode dengan referensi pada sejumlah standar seperti biaya-biaya masa

PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. : Balanced Scorecard, Pengukuran kinerja. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. himpun agar pekerjaan yang dilakukan dapat dikendalikan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang berkaitan dengan penerapan Balance Scorecard terhadap

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

BAB II LANDASAN TEORI. sekelompok orang yang memberikan perintah. Namun secara keilmuan, Pemerintah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Kinerja Dan Pengukuran Kinerja. seperti koreksi akan kebijakan, meluruskan kegiatan- kegiatan utama dan

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi

BAB V PENUTUP. berbasis Balanced Scorecard dengan menggunakan keempat perspektif Balanced

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

MVC dengan BALANCED SCORECARD (BSC)

BAB I PENDAHULUAN. sistem pengukuran kinerja berdasarkan laporan keuangan ini adalah kurang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk kepentingan jangka panjang. Jika perusahaan tidak dapat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat memberikan gambaran yang riil mengenai keadaan perusahaan. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. tentang Sumber Daya Air dan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengukuran dari aspek keuangan, kurang memperhatikan. pengukuran tersebut dengan strategi badan usaha.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.

BAB II LANDASAN TEORI

Transkripsi:

BALANCE SCORECARD Prepared by Yuli Kurniawati

SEJARAH BALANCE SCORECARD Pertama kali disampaikan oleh Robert S. Kaplan dan David P. Norton di Harvard Business Review tahun 1992 dalam artikel berjudul Balanced Scorecard-Measures that Drive Performance. Awal perkembangan BSC digunakan untuk pengukuran kinerja sehingga para eksekutif memandang organisasi dari berbagai perspektif secara simultan, dimana tolok ukur berdasarkan keuangan, kepuasan pelanggan, proses internal dan kapasitas untuk belajar dan melakukan perbaikan

SEJARAH BALANCE SCORECARD Perkembangan selanjutnya, BSC menggunakan pengukuran kinerja dengan berdasarkan kepada bisnis dan strategi perusahaan ( lebih meluas). Hal tersebut dituangkan dalam artikel kedua Putting the Balanced Scorecard to work (1993). Kaplan & Norton (1993) menjelaskan bahwa pengukuran yang efektif harus merupakan bagian yang integral dari proses manajemen, dimana BSC sebagai sistem manajemen strategis. Hal tsb dituangkan dalam artikel Using Balanced Scorecard as a strategic management system

KONSEP & DEFINISI Terdiridariduakata(1) scorecard (kartu) dan(2) balanced (berimbang) Adalah sistem manajemen yang mendefinisikan sistem akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan strategy. Adalahsuatumekanismesistemmanajemenyang mampu menerjemahkan misi dan strategi perusahaan ke dalam tujuan operasional dan ukuran kinerja. Strategy adalahpengspesifikasianhubunganyang diinginkan oleh manajemen di4 perspektif atau pengspesifikasian tujuan, ukuran, target dan inisiatif tiap perspektif.

KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya Ukuran Kinerja : Segala sesuatu perlu diukur kinerjanya. Untuk perusahaan diukur dengan laba/profit dan non financial performance. Ukuran kinerja berasal dari visi, strategy dan tujuan perusahaan. Di dalam BSC, ukuran kinerja yang meliputi 4 perspektif harus diseimbangkan dan dihubungkan dengan strategy organisasi.

PERSPEKTIF BALANCE SCORECARD Keuangan Pembelajaran & pertumbuhan Visi & Target Proses Bisinis Pelanggan

KEUNGGULAN BALANCE SCORECARD Strategi manajemen tradisional hanya mengukur kinerja organisasi dari sisi keuangan saja dan lebih menitik beratkanpengukuranpadahal-halyang bersifattangible. Sedangkan balance scorecard merupakan sistem manajemenyang melihatdaribeberapaperspektifyaitu: keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. MenurutMulyadi, 2001 :KeunggulanpendekatanBSC dalam sistem perencanaan strategis adalah mampu menghasilkan rencana strategis, yang memiliki karakteristiksebagaiberikut(1) komprehensif, (2) koheren, (3)seimbang dan(4) terukur

1. PERSPEKTIF KEUANGAN Menetapkan tujuan kinerja jangka pendek dan jangka panjang dimana dalam perspektif ini mengacu kepada konsekuensi keuangan global dari 3 perspektif lainnya. 3 tema strategis: pertumbuhan pendapatan, penurunan biaya dan pemanfaatan asset. Menurut Mulyadi, ada 3 hal yang dapat dijelaskan oleh balance scorecard, yaitu: 1) Peningkatan customer yang puas sehingga meningkatkan laba. 2) Peningkatan produktivitas dan komitmen karyawan sehingga meningkatkan laba. 3) Peningkatan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan financial return yang tinggi.

1. PERSPEKTIF KEUANGAN Pertumbuhan pendapatan peningkatan jumlah produk, peningkatan jumlah produk baru, pengembangan pasar dan pelanggan baru. ( ukuran : persentase pendapatan per produk baru dll) Penurunan biaya penurunan biaya produk, penurunan biaya pelanggan ( ukuran : biaya produk per unit, biaya perpelanggan per unit) Penggunaan asset perbaikan pemanfaatan asset ( ukuran : laba dan investasi)

1. PERSPEKTIF KEUANGAN Peranan perspektif keuangan: 1) Semua perspektif tergantung pada pengukuran finansial yang menunjukkan implementasi dari strategi yang sudah direncanakan. 2) Memberikandorongankepada3 perspektifyang lainnya tentang target dan tujuan perusahaan.

2. PERSPEKTIF PELANGGAN Adalah sumber kompeten dari sumber keuangan Perspektif ini mengidentifikasi pelanggan dan memilah pelanggan dan segmen pasar dimana perusahaan memilih untuk bersaing. Tujuan dan ukuran utamannya adalah sesuatu yang umum disemua organisasi. Ada 5 tujuan utama yaitu peningkatan pangsa pasar, peningkatan retensi pelanggan, peningkatan pembelian pelanggan, peningkatan kepuasan pelanggan, dan peningkatan profitabilitas pelanggan.

2. PERSPEKTIF PELANGGAN Ukuran : Peningkatan pangsa pasar persentase pasar Peningkatan retensi pelanggan persentase pertumbuhan bisnis dari pelanggan yang ada Peningkatan akuisisi pelanggan jumlah pelanggan baru Peningkatan kepuasan pelanggan tingkat survei pelanggan Peningkatan profitabilitas pelanggan profitabilitas pelanggan Nilai Pelanggan : perbedaan antara realisasi dan pengorbanan, dimana realisasi adalah apa yang pelanggan terima dan pengorbanan adalah apa yang diserahkan. Realisasi fungsi produk, kualitas produk, pengiriman, respon. Pengorbanan harga produk, waktu untuk mempelajari, biaya operasional, biaya pemeliharaan.

2. PERSPEKTIF PELANGGAN Peningkatan nilai pelanggan perbaikan fungsi produk, perbaikan kualitas produk, ketepatan pengiriman, penurunan harga dan biaya pasca pembelian, peningkatan reputasi produk akan berpengaruh kepada tujuan utama yaitu untuk peningkatan pangsa pasar dan pembelian pelanggan peningkatan pendapatan

3. PERSPEKTIF PROSES BISNIS Proses adalah sarana untuk menciptakan nilai pelanggan dan pemegang saham. Dalam perspektif ini, perusahaan melakukan identifikasi proses dengan melakukan pengukuran terhadap semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan (rantai nilai proses) untuk mencapai tujuan pelanggan dan keuangan. Dalam hal ini perusahaan berfokus pada tiga proses bisnis utama yaitu: proses inovasi, proses operasi, proses pasca penjualan

3. PERSPEKTIF PROSES BISNIS Ada3 Prosesdasar: Proses Inovasi: adalah bagian terpenting dalam proses produksi, dimana efisiensi dan efektivitas serta ketepatan waktu dari proses inovasi ini akan mendorong terjadinya efisiensi biaya pada proses penciptaannilaitambahbagicustomer. Tujuan proses inovasi adalah peningkatan jumlah produk baru, peningkatan persentase pendapatan dari produk yang dimiliki dan penurunan waktu untuk mengembangkan produk baru.

3. PERSPEKTIF PROSES BISNIS Terdiri atas 2 komponen yaitu identifikasi keinginan pelanggan danmelakukanprosesperancangan produkyang sesuai dengan pelanggan. Secara garis besar proses inovasi dapat dibagi menjadi dua yaitu(1) Pengukuran terhadap prosesinovasiyang bersifatpenelitiandasardanterapan.(2) Pengukuran terhadap proses pengembangan produk Ukuran : aktualprodukbaruvsprodukyang direncanakan, persentase pendapatan produk baru, persentase pendapatan produk yang dimiliki dan siklus waktu

3. PERSPEKTIF PROSES BISNIS Prinsip operasi : adalah aktivitas yang dilakukan perusahaan, mulai dari saat penerimaan order dari pelanggan sampai produk dikirim ke pelanggan. Proses ini, berdasarkan fakta menjadi fokus utama dari sistem pengukuran kinerja sebagian besar organisasi. Ada 3 tujuan proses operasional : peningkatan kualitas proses, peningkatan efisiensi proses dan penurunan waktu proses. Ukuran : biaya kualitas, persentase unit cacat, hasil produksi. Pelayanan purna jual :dapat berupa garansi, penggantian untuk produk yang rusak, dll.

4. PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN Adalah sumber kemampuan yang memungkinkan penyelesaian atau pemenuhan tujuan 3 perspektif lainnya. Fokusnya adalah manusia, sistem, dan prosedur perubahan Tigatujuanperspektifini: peningkatankemampuanpegawai, peningkatan motivasi, pemberdayaan dan pensejajaran, serta peningkatan kemampuan sistem informasi. Hasil pengukuran ke 3 perspektif sebelumnya biasanya akan menunjukkan kesenjanganyang besar antara kemampuan orang, sistem dan proseduryang ada saat ini denganyang dibutuhkan untuk mencapai kinerjayang handal

4. PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN Perusahaan akan melakukan investasi pada pelatihan, meningkatkan tehnologi dan sistem informasi, serta menyelaraskan berbagai metode dan kegiatan operasional perusahaan Untuk memperkecil kesenjangan ini perusahaan harus melakukan investasi kedalam 3 faktor tersebut untuk menjamin tercapainya tujuan perusahaan jangkapanjang

4. PERSPEKTIF PEMBELAJARAN DAN PERTUMBUHAN Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mencakup 3 prinsip kapabilitas yang terkait dengan kondisi intemal perusahaan, yaitu: 1) Kamampuan pegawai: merupakan bagian kontribusi pekerja padaperusahaan. Tigapengukuran: tingkatkepuasanpegawai, persentase penggantian pegawai, dan produktivitas pegawai. 2) Kemampuan sistem informasi: adalah tingkat ketersediaan informasi, tingkat ketepatan informasi yang tersedia, serta jangka waktu untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh pegawai dan perusahaan sehingga dapat memperbaiki proses dan secara efektif melaksanakan proses baru. 3) Motivasi, Pemberdayaan dan Pensejajaran: Iklim organisasi yang mendorongtimbulnyamotivasidanpemberdayaan. Ukuran: tingkat keterlibatan pegawai( saran per pegawai)

Contoh Balance Scorecard No Ukuran 1 Pendapatan Penjualan 2 Laba 3 Biaya produksi 4 Persentase produk cacat 5 Cost Saving 6 Program Inovasi 7 Persentase losses 8 Complain Pelanggan 9 Claim Pelanggan 10 Delivery on time 11 Kecelakaan kerja 12 dll