BAB I PENDAHULUAN. Gadai emas walaupun memberikan pendapatan yang tinggi, pembiayaan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi (financial intermediary) yaitu lembaga keuangan yang berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir masyarakat Indonesia mulai percaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam menjalankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. Islamic Banking atau juga disebut dengan interest-free-banking. dikembangkan sebagai suatu respon dari kelompok ekonom dan praktisi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB I PENDAHULUAN. dasarkan atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perubahan. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan, bahwa Sistem

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan prinsip bagi hasil dan menghindari unsur-unsur spekulatif yang

PERKEMBANGAN DAN PROFIL RISIKO INDUSTRI JASA KEUANGAN FEBRUARI 2015

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam bidang ekonomi secara global ini, menyebabkan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat dan stabil. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri dari tiga

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah pertama kali didirikan pada tahun 1992 adalah Bank. Amanah Rabbaniah. Walaupun perkembangannya agak terlambat bila

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang kekurangan dana pada waktu yang ditentukan (Dendawijaya,

PENDAHULUAN. usaha yang dibiayainya. Risiko ini dapat diatasi dengan cara memberikan

ANALISIS KINERJA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi Empiris Bank Umum Syariah)

BAB I PENDAHULUAN. pada kegiatan ekonomi baik di negara maju maupun negara berkembang. Negara

BAB I PENDAHULUAN. Ekonomi syariah dalam beberapa tahun belakangan ini mengalami. perkembangan yang signifikan terutama di bidang perbankan.

PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN SISTEM PEMBAYARAN DI ACEH

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang mempunyai kelebihan dana (surplus of funds) dengan pihak yang. berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi secara keseluruhan.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, peranan perbankan sangat mempengaruhi kegiatan ekonomi. Artinya, keberadaan dunia perbankan semakin dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. ketika Bank Muamalat pertama kali berdiri dan beroperasi tahun Lalu. banking system, yakni sistem konvensional dan syariah.

BAB I PENDAHULUAN yang lalu. Kemajuan ekonomi Indonesia ditandai adanya kenaikan jumlah dana

BAB I PENDAHULUAN. triwulan I dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut turut sebesar

BAB I PENDAHULUAN. Januari Diakses melalui http// Tanggal 12 Oktober Undang-Undang Perbankan Syariah.

1. Penilaian tingkat kesehatan bank dilihat dari faktor Risk Profile pada periode 2013 menunjukkan Bank Syariah Mandiri masuk kategori sangat sehat,

2015 PENGARUH PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PROFITABILITAS

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bunga baik tabungan, deposito, pinjaman, dll.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan antara masyarakat yang

I. Pendahuluan. optimal dalam industri perbankan nasional. Paska terbitnya Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian perbankan secara umum menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis perbankan di Indonesia era tahun 60-an dan 70-an merupakan bisnis

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank pada hakikatnya merupakan lembaga perantara (intermediary) yaitu. menyalurkan kembali dana tersebut kepada masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. mengelompokkan unsur-unsur pendapatan dan biaya, akan dapat diperoleh hasil pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. panjang diantara berbagai alternatif lainnya bagi perusahaan, termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas

BAB I PENDAHULUAN. bank itu sendiri berasal dari kata banque dalam bahasa prancis dan banco dalam

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

DAFTAR ISTILAH. Aktiva produktif baik yang sudah maupun yang mengandung potensi tidak memberikan penghasilan atau menimbulkan kerugian

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat yang membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. juga mengalami penurunan yaitu industri perbankan Indonesia. Dengan mengalami

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah, dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa bank syariah wajib

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB IV PEMBAHASAN. Pengaruh Simpanan dan Pembiayaan Mudharabah Terhadap Kinerja. Muamalat dalam menerapkan sistem bagi hasil Mudharabah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. mana didasarkan pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Islam pertama kali muncul di Mesir tanpa menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank Islam (Islamic Bank) adalah bank yang pengoperasiannya

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah juga merupakan salah satu hal yang cukup berpengaruh

Pengaruh Efisiensi Operasi, Kualitas Aktiva, Permodalan Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas Pada Bank Bumd Tahun

BAB I PENADAHULUAN. satunya adalah agent of trust. Agent of trust berarti dalam kegiatan usahanya bank

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Profitabilitas Bank Pembiayaan Rakyat Syariah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tabel 1. Kinerja (LDR) Bank Umum Tahun

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dari sejak awal perkembangan perbankan syari ah di Indonesia memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (Financial intermediary institution),yakni. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. secara praktik operasionalnya. Dalam beberapa penelitian dan kajian, ekonomi islam

BAB I PENDAHULUAN. dalam sumber hukum Islam yaitu Al-Qur an dan As-Sunah. Sumber. hukum Islam ini adalah dasar sebagai pedoman untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian banyak pihak akhir-akhir ini. Tidak sedikit kajian dilakukan di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Peranan bank dalam kegiatan perekonomian sangat fundamental, setiap

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

9. Publikasi buku Data Perbankan Indonesia juga dilakukan melalui website Bank Indonesia (

BAB VI KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perbankan syariah di Indonesia telah muncul pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. ditengah kondisi perekonomian yang masih dalam tahap pemulihan, membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. Indikator

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas ekonomi. Bank untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat, maka harus

BAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang menerapkan sistem ribawi menjadi goyah. Bahkan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gadai emas walaupun memberikan pendapatan yang tinggi, pembiayaan gadai emas dan pembiayaan investasi emas pada perbankan syari ah memiliki financial risk yang cukup tinggi. Akhir-akhir ini pembiayaan gadai emas dan investasi emas yang dikembangkan perbankan syariah menjadi topik yang ramai diperbincangkan karena pertumbuhannya yang pesat. Perkembangan bisnis baru dalam perbankan syari ah ini relevan dengan sifat emas yang likuid dan makin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan uang tunai yang mendesak. Hal itu makin mendongkrak pertumbuhan aset dan market share perbankan syari ah. Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa akad bagi hasil qard atau gadai emas pada perbankan syari ah hingga September 2013 mencapai Rp 11,98 triliun. Sementara total pembiayaan yang disalurkan bank syari ah pada September 2013 mencapai 149,67 triliun. 1 Dalam tabel komposisi pembiayaan Bank umum syariah (BUS) dan Unit usaha syariah (UUS) hingga September 2013 yang dilaporkan Bank Indonesia (BI), pembiayaan qard mengalami penurunan dan kenaikan dari bulan Januari hingga September 2013. Untuk mengetahui penurunan pembiayaan qard dapat kita lihat dalam tabel berikut: 2 1 Statistik Perbankan Syariah (Islamic banking Statistics) September 2013, Bank Indonesia Hal 18 www.bi.go.id (Diakses 13 Februari 2014) 2 Ibid 1

2 Tabel 1.1 Komposisi Pembiayaan Qard yang diberikan Bank Umum Syari ah dan Unit Usaha Syari ah (dalam miliaran rupiah) Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agus Sep Qard 11,986 12,107 11,919 11,626 11,168 11,917 10,436 9,900 9,735 Total 149,672 154,072 161,081 163,407 167,259 171,227 174,486 174,537 177,320 Dari tabel diatas dapat kita lihat penurunan terjadi pada bulan Maret yang sebelumnya pada bulan Februari mencapai 12,107 miliar turun menjadi 11,919 pada bulan maret, penurunan hingga hingga bulan Mei 2013, Naik kembali pada bulan Juni menjadi 11,917 Miliar dan turun kembali pada bulan Juli hingga September 2013. Penurunan dan kenikan penyaluran pembiayaan ini diakibatkan oleh naik dan turunnya harga emas serta juga momen penting yang terjadi pada bulan-bulan tertentu, seperti pada bulan Juli 2013 bertepatan dengan bulan Ramadhan mendekati Idul Fitri, dimana masyarakat membutuhkan dana tunai yang mendesak untuk persiapan hari raya, sehingga banyak masyarakat yang menggadaikan emasnya pada bank syariah. Fluktuasi harga emas dapat terjadi karena tidak seimbangnya pasar permintaan dan penawaran. Selain itu, adanya interaksi antar pasar komoditas dan pasar uang juga dapat mendorong fluktuasi harga emas, mengikuti fluktuasi nilai tukar. Harga emas cenderung turun ketika nilai tukar naik (khususnya terhadap dolar Amerika), demikian pula sebaliknya. Dengan demikian, stabilitas nilai tukar

3 dan harga emas merupakan dua faktor yang sangat penting dicermati dalam pembiayaan berbasis emas, baik gadai maupun investasi, yang menentukan stabilitas keuangan perbankan syariah. 3 Tingginya potensi kerugian pada perbankan syariah dalam pembiayaan gadai dan investasi emas mendorong BI untuk mengambil kebijakan. Berdasarkan Surat Edaran Nomor 14/7/DPbs, pembiayaan gadai emas pada bank syari ah dibatasi paling banyak jumlah terkecil antara 20% dari seluruh pembiayaan yang diberikan atau 150% dari modal bank. Untuk unit usaha syari ah (UUS), dibatasi paling banyak 20% dari seluruh pembiayaan. Pembiayaan per nasabah dibatasi paling banyak Rp250 juta dengan jangka waktu paling lama empat bulan dan dapat diperpanjang paling banyak dua kali. Khusus untuk nasabah usaha mikro dan kecil (UMK), pembiayaan paling banyak Rp50 juta dalam jangka waktu paling lama satu tahun dengan angsuran per bulan dan tidak dapat diperpanjang. Loan to value (LTV) ditetapkan kurang dari 80% harga taksiran emas. Spread minimal 20% itu dimaksudkan sebagai antisipasi jika harga emas turun sampai dengan maksimum 20% dari harga emas saat pembiayaan. BI juga mengatur bahwa tujuan gadai emas harus untuk membiayai keperluan dana jangka pendek atau tambahan modal kerja, dan diprioritaskan untuk golongan nasabah UMK. 4 Salah satu bank umum syari ah yang menjadi penyedia produk gadai emas syariah adalah Bank Mega Syariah, produk yang diluncurkan diberi nama Gadai ib Mega Syariah merupakan fasilitas pinjaman dengan menggadaikan barang berharga, termasuk fasilitas penyimpanannya tanpa dikenakan biaya tambahan 3 Joko Salim, Jangan Investasi Emas Sebelum Baca Buku ini!, (Jakarta :Visimedia 2011) Hal. 160 4 SE. BI No. 14/7/DPbs tanggal 29 Februari 2012

4 saat pengembalian. Produk ini menggunakan konsep qard, yakni pinjaman tanpa tambahan, dan konsep ijarah, yakni perjanjian sewa tempat penyimpanan barang berharga. 5 Bank Mega syariah mengusung slogan untuk kita semua dengan harapan Bank Mega Syariah selalu berupaya membuktikan bahwa produk-produk dan layanan-layanannya dapat dinikmati semua kalangan. Prinsip kesyari ahannya berlaku untuk semua kalangan dan diharapkan berdampak positif kepada semua kalangan juga. Salah satu prodak unggulannya adalah Gadai ib Mega Syariah. prodak pembiayaan ini mendapatkan porsi yang cukup besar pada penyaluran pembiayaan yaitu sebesar 13,15% dari seluruh pembiayaan berikut diagram penyaluran pembiayaan Bank Mega Syariah: 6 Penyaluran Pembiayaan Bank Mega Syariah Piutang Qard (Gadai) (Rp 817 M, 13.15% Piutang Musyarakah (Rp 36 M), 0.58% Piutang Murabahah (Rp 5.630 M), 86.26% Gambar 1.1 5.Laporan Tahunan Bank Mega Syariah 2012 Hal 76 www.megasyariah.co.id (Diakses 17 Januari 2014). 6 Ibid Hal 24 (setelah diolah)

5 Dalam tabel diatas terlihat bahwa penyaluran dana melalui aqad murabahah sangat mendominasi yaitu sebesar 86,26%, sementara pembiayaan musyarakah mendapatkan porsi paling kecil yaitu hanya 0,58%, dan pembiayaan yang menggunakan aqad qard (Gadai) mendapatkan porsi 13,15% dari semua pembiayaan yang disalurkan. Pembiayaan gadai emas ib Mega syariah memang sangat bergantung pada fluktuasi harga emas. Kecenderungan nasabah akan menggadaikan emasnya pada harga emas sedang naik, karena dengan harga emas yang sedang naik nasabah akan mendapatkan pinjaman yang lumayan cukup besar. Sebaliknya saat harga turun masyarakat akan cenderung untuk menahan atau membeli emas. Untuk mengetahui perkembangan penyaluran dana qard atau gadai di Bank Mega Syariah dapat kita lihat dalam tabel berikut : 7 Tabel 1.2 Perkembangan Penyaluran Pembiayaan Gadai Emas ib Mega Syariah (Dalam Jutaan Rupiah) Maret Juni Sep Des Maret Juni Sep Des 2012 2012 2012 2012 2013 2013 2013 2013 668.878 759.600 842.865 817.107 826.827 630.204 383.628 270.101 Dari tabel diatas pada tahun 2012 terlihat pertumbuhan dari mulai bulan maret sampai akhir September 2012. Ada penurunan pada bulan Desember 2012 sebesar Rp 25.758.000.000 naik lagi pada bulan Maret sebesar Rp 9.720.000.000 kemudian turun kembali pada bulan Juni sebesar Rp 196.623.000,- dan turun 7 Laporan Triwulan Keuangan Bank Mega Syariah tahun 2012 dan 2013 www.megasyariah.co.id//report/publikasi (Diakses 17 Januari 2014)

HARGA 6 kembali pada bulan September sebesar Rp 246.576.000,-. Penurunan dan kenaikan penyaluran dana qard ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah karena fluktuasi harga emas. Untuk mengetahui fluktuasi harga emas pada tahun 2012/2013 dapat kita lihat dari grafik harga emas berikut : 8 Grafik 1.1 HARGA EMAS ANTAM 2012-2013 580,000 560,000 540,000 520,000 500,000 480,000 460,000 440,000 420,000 JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES 2012 526, 536, 534, 530, 513, 520, 517, 523, 556, 564, 561, 559, 2013 560, 552, 542, 522, 501, 490, 477, 499, 523, 512, 503, 507, Dari tabel diatas terlihat fluktuasi harga emas pada setiap bulannya, sehingga memicu kenaikan dan penurunan jumlah penyaluran dana qard pada Bank Mega Syariah. Januari-Agustus 2012 dalam grafik trend harga emas Antam fluktuatif namun cenderung sering turun, pada September 2012 Harga emas mencapai Rp 556.752,-/Gram sehingga penyaluran pembiayaan qard (Gadai emas ib Mega syariah meningkat. Sementara pada September-Desember 2012 terjadi Januari 2014) 8 Harga emas ANTAM 2012-2013 www.logammulia.com/gold-bar-id (diakses 12

7 trend penurunan. Kenaikan tertinggi pada bulan Oktober harga emas mencapai Rp 564.742,-/Gram Namun turun kembali pada bulan Desember pada kisaran Rp 559.426,-/Gram sehingga penyaluran pembiayaan Gadai emas ib ikut turun. Sementara Januari-September 2013 terjadi trend penurunan. Harga emas ANTAM merosot tajam pada Juli 2013 pada kisaran Rp 477.547.-/Gram sehingga penyaluran pembiayaan Gadai Emas ib Mega Syariah ikut turun, terlihat pada bulan Maret penyaluran pembiayaan Gadai Emas ib Mega Syariah berada dikisaran Rp 826.827.000.000,- namun turun pada Bulan September 2013 pada kisaran Rp 383.628.000.000,-.turun laagi bulan Desember penyauran pembiayaan gadai emas berada dikisaran Rp 270.101.000.000,- ini disebabkan karena harga emas yang sangan drastis turun pada bulan Juli 2013. Secara umum, selama tahun 2013, kinerja perusahaan baik dan tumbuh, meskipun belum memuaskan. Total Aktiva per akhir Desember 2013 mencapai Rp 9,121 triliun, naik dibanding dengan posisi akhir Desember 2012 yang mencapai Rp 8,164 triliun. Dana Pihak ketiga (DPK) tumbuh menajadi Rp 7,736 triliun dari sebelumnya yang mencapai Rp7,108 triliun. Pembiayaan meningkat dari Rp 6,213 triliun menjadi Rp 7,185 triliun. Ekuitas Rp 770,053 miliar, sedangkan sebelumnya Rp 620,513 miliar. Tapi berbagai pertumbuhan tersebut dibarengi dengan kenaikan beban personalia, beban administrasi dan umum, serta beban operasional lainnya dan laba bersih terkoreksi dari masing-masing Rp 186,586 miliar dan Rp 149,540 miliar. 9 9 Sambutan Direktur Utama dalam Laporan Tahunan 2013 Bank Mega Syariah Hal 20. www.megasyariah.co.id/main/report/annual/2013/.pdf (Diakses 6 Juni 2013)

8 Pencapaian tersebut tentu berimbas pada perolehan rassio-rasio keuangan Bank Mega Syariah. Selama 2013 berbagai rasio keuangan memang masih positif, tapi mengalami pelemahan dibanding dengan perolehan tahun sebelumnya.untuk mengetahui perkembangannya dapat dilihat dari tabel berikut : 10 Tabel 1.3 Rasio Keuangan Bank Mega Syariah Tahun 2012/2013 No Rasio 2012 2013 Persentasi Naik/Turun 1 Capital Adequacy Ratio (CAR) 13,51% 12,99% -0,52% 2 Non Performing Finance (NPF) 2,67% 2,98% +0,31% 3 Return On Asset (ROA) 3,81% 2,33% -1,48% 4 Return On Equity (ROE) 57,98% 26,23% -31,75% 5 Net Interest Margin (NIM) 13,94 10,66-3,28% 6 Operational Efficiency Ratio (BOPO) 77,28% 86,09% +8,81% 7 Financing Deposit Ratio (FDR) 88,88% 93,37% +4,49% Posisi capital adequacy ratio (CAR) sebesar 12,99% non performing financing (NPF) 2,98% return on asset (ROA) 2,33%, return on equity (ROE) 26,3%, net interest margin (NIM) 10,66%, dan operational efficiency ratio (rasio biaya operasional disbanding dengan pendapatan operasional/bopo) 86,09%. Meski demikian, peran intermediasi meningkat, yang ditunjukan oleh kenaikan financing deposit ratio (FDR) dari 88,88% menjadi 93,37%. 10 Analisis laporan Keuangan dalam Laporan Tahunan 2013 Bank Mega syariah hal 22 www.megasyariah.co.id/main/report/annual/2013.pdf (diakses tanggal 6 Juni 2014)

9 Dari penelitian tabel harga emas yang dikomparasiakan dengan data penyaluran pembiayaan Qard (Gadai emas ib Mega Syariah), terdapat pengaruh Fluktuasi harga emas terhadap jumlah penyaluran dana pembiayaan qard pada Bank Mega Syariah. Ketika Harga emas naik maka penyaluran dana Gadai Emas ib Mega Syariah ikut naik, begitu juga ketika Harga emas turun maka penyaluran dana gadai emas ib Mega Syariah juga ikut turun. Ini dikarenakan nasabah lebih banyak menggadaikan emasnya ketika harga emas sedang naik dengan asumsi nasabah akan mendapatkan taksiran emas yang tinggi sehingga dana talangan yang diterima cukup besar. Sehubung dengan latar belakang masalah inilah penulis mengangkat masalah ini sebagai judul skripsi yaitu : Pengaruh Fluktuasi Harga Emas pada Produk Gadai Emas terhadap Profitabilitas Bank Mega Syariah Tahun 2012/2013 B. Rumusan Masalah Salah satu produk dalam perbankan syariah adalah produk gadai emas syariah. Produk gadai emas ini sangat mempengaruhi profitabilitas sebuah bank, karena akhir-akhir ini gadai emas syariah yang dikembangkan oleh perbankan syariah menjadi topik yang ramai diperbincangkan karena pertumbuhannya yang sangat pesat. Namun profitabilitas bank yang disumbangkan oleh produk gadai emas syariah sangat ditentukan oleh fluktuasi harga emas. Sehubung sangat pentingnya permasalahan ini maka penulis merumuskan masalah ini pada penenlitian ini.

10 Untuk mempermudah penulisan penelitian ini, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana fluktuasi harga emas pada produk gadai emas ib Mega Syariah? 2. Bagaimana profitabilitas Bank Mega Syariah yang ditinjau dari aspek Return On Asset (ROA) dan Return On Equity (ROE)? 3. Sejauh mana pengaruh Fluktuasi Harga Emas pada produk Gadai Emas ib Mega Syariah terhadap profitabilitas Bank Mega Syariah? C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan penelitian ini diantaranya sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui fluktuasi harga emas pada produk Gadai Emas ib Mega Syariah. 2. Untuk mengetahui profitabilitas Bank Mega Syariah 3. Untuk mengatuhi sejauh mana pengaruh fluktuasi harga emas pada prodak gadai emas ib Mega Syariah terhadap profitabilitas Bank Mega Syariah. D. Kegunaan Penelitian Terkait dengan perumusan masalah diatas maka penelitian ini tentunya akan bermanfaat bagi semua pihak dintaranya : 1. Teoritis

11 Sebagai upaya menambah khasanah ilmu-ilmu tentang teori ekonomi syariah pada umumnya dan khususnya untuk prospek gadai emas diperbankan syariah. 2. Praktis a) Menjadi referensi dalam pengembangan produk gadai emas ib di Bank Mega Syariah untuk dapat mengembangkan kualitas pelayanan investasi gadai emas yang berjalan sesuai syariah. b) Menjadi pegangan masyarakat dalam bertindak untuk menjadi nasabah produk gadai syari ah di Bank Syari ah. Serta memperluas pengetahuan masyarakat terhadap produk gadai emas syariah.

12

13

14

15

16

17