Pengumpulan Data Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
METODE PENGUMPULAN DATA

METODE PENGUMPULAN DATA. Oleh: Endang Mulyatiningsih

Pengantar Psikodianostik

Bab V Evaluasi V.1 Skenario Evaluasi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian evaluatif. Artinya data yang dikumpulkan

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif

BAB 2 LANDASAN TEORI

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Tata Tulis dan Komunikasi Ilmiah

VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB III METODE PENELITIAN. data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono,2013:2). Melalui penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. analisis variabel (data) untuk mengetahui perbedaan di antara dua kelompok data

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 6 SKALA PENGUKURAN DAN INSTRUMEN PENELITIAN. Teknik pengukuran merupakan aturan dan prosedur yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu sifat-sifat, ciri-ciri, atau hal-hal yang dimiliki oleh suatu elemen. Sedangkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang

BAB III OBJEK & METODE PENELITIAN. peneliti.objek dalam penelitian ini adalah Efektifitas Pengendalian Internal

BAB III METODE PENELITIAN. Desa Rejoyoso Kecamatan Bantur Kabupaten Malang.

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini hubungan antara variabel bersifat sebab-akibat serta

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

Bab 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mahasiswa dan mahasiswi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

Validitas dan Reliabilitas

metode riset yang menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. suatu permasalahan (Azwar,2012:1). Desain penelitian dapat diartikan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempengaruhi dan variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi. Variabel

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel dan Definisi Operasional Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh citra merek dan kualitas produk

III. METODE PENELITIAN

berdasarkan variabel yang sudah ditentukan.

BAB III METODE PENELITIAN. desain eksperimen dengan pengontrolan yang sesuai dengan kondisi yang ada

BAB III METODE PENELITIAN. disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban untuk

BAB III METODOLOGI. Bina Nusantara. Responden yang dijadikan target penelitian adalah mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III OBJEK DAN METODOLGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sumber topik

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Y, dimana variabel X dalam penelitian ini adalah relationship marketing, sebagai

SISTEM EVALUASI PEMBELAJARAN PAI (KE-3) PROGRAM PASCA SARJANA STAIN SALATIGA

Gambar 3.1 Desain Penelitian

Perancangan Instrumen (Kuesioner) Dwi Martiana Wati Bagian Epidemiologi dan Biostatistika Kependudukan FKM Universitas Jember

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel. adalah keputusan pembelian sepeda motor yamaha (Y)

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Inisiasi II ASESMEN PEMBELJARAN SD

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan, Metode dan Teknik Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi experiment dengan dua

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pra eksperimen (pre

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Simpan Pinjam Karya Utama

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimen. Objek

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. kausal antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Online shop atau Toko online adalah sebuah toko yang menjual barang-barang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menengah (UKM) yang berada di Kabupaten Bantul. Hal ini bertujuan untuk. Menengah (UKM) pada daerah tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di RM Sederhana Palembang, Sumatra Selatan yang

III. METODE PENELITIAN. Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian, jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. bendo Kabupaten Sidoarjo mulai bulan Maret sampai dengan September. B.

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. kesesuaian antara LKS yang ada di SMP Negeri di Kota Bandung dengan kriteria

Transkripsi:

Pengumpulan Data Penelitian 1. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data Berdasarkan sumbernya, data dibagi menjadi: a. Data Primer: Data yang diusahakan/didapat oleh peneliti b. Data Sekunder: Data yang didapat dari orang/instansi lain Data Sekunder cenderung siap pakai, artinya siap diolah dan dianalisis oleh penelitian. Contoh Instansi penyedia data: Biro Pusat Statistik (BPS) Bank Indonesia Badan Meteorologi dan Geofisika dll. Pengumpulan data primer membutuhkan perancangan alat dan metode pengumpulan data Metode pengumpulan data penelitian: a. Observasi b. Wawancara c. Kuesioner (Daftar Pertanyaan) d. Pengukuran Fisik e. Percobaan Laboratorium Semua metode mensyaratkan pencatatan yang detail, lengkap, teliti dan jelas Untuk mencapai kelengkapan, ketelitian dan kejelasan data, pencatatan data harus dilengkapi dengan: Nama pengumpul data Tanggal dan waktu pengumpulan data Lokasi pengumpulan data Keterangan-keterangan tambahan data/istilah/responden Responden: orang yang menjadi sumber data Semua butir (item) yang ditanyakan dalam semua metode pengumpulan data haruslah sejalan dengan rumusan masalah dan/atau hipotesis penelitian Karenanya diperlukan proses Dekomposisi variabel penelitian menjadi sub-variabel, dimensi dan butir penelitian merupakan pekerjaan yang harus dilakukan dengan hati-hati Proses dekomposisi ini juga memudahkan proses pengukuran dan pengumpulan data Proses dekomposisi ini dikenal sebagai proses operasionalisasi variabel penelitian Variabel Dimensi Butir (Item) Pengukuran 1

2. Observasi, Wawancara, Pengukuran Fisik dan Percobaan Laboratorium Observasi atau pengamatan melibatkan semua indera (penglihatan, pendengaran, penciuman, pembau, perasa) Pencatatan hasil dapat dilakukan dengan bantuan alat rekam elektronik kemudian dituliskan sebagai skrip Wawancara terbagi menjadi: a. Wawancara tidak terstruktur b. Wawancara terstruktur Wawancara tidak terstruktur Merupakan langkah persiapan wawancara terstruktur Pertanyaan yang diajukan merupakan upaya mengali isu awal Sifat pertanyaan spontan Wawancara terstruktur Pertanyaan sudah disiapkan, karena sudah dirancang data/informasi apa yang dibutuhkan Jenis Wawancara: a. Wawancara langsung (face to face) b. Wawancara tidak langsung: misalnya dengan telepon atau internet (on-line) Bias dalam wawancara: kesenjangan antara informasi/data yang dinginkan oleh peneliti dengan informasi/data yang diberikan oleh responden Bias dalam wawancara harus diminimalkan Sumber bias dalam wawancara: a. Pewawancara b. Responden c. Situasi saat wawancara Bias dari Pewawancara Tidak terjadi saling percaya antara responden dengan pewawancara Kekeliruan penafsiran pertanyaan: hal ini terutama terjadi jika wawancara dilakukan oleh beberapa orang dalam suatu tim/kelompok pewawancara Secara tidak sengaja atau disadari pewawancara mendorong atau mencegah responden menjawab ke suatu arah jawaban tertentu Bias dari Responden Responden tidak jujur menjawab Responden sebenarnya tidak memahami isi pertanyaan tetapi enggan bertanya atau melakukan klarifikasi 2

Bias dari Situasi Waktu wawancara tidak tepat, misalnya ketika responden sedang bekerja atau sedang lelah sehingga enggan menjawab pertanyaan Sumber bias diperhatikan agar wawancara berjalan efisien dan efektif Teknik Bertanya: Funneling: Mulai dengan pertanyaan-pertanyaan terbuka (open-ended questons) Funneling adalah transisi dari tema yang luas ke tema yang lebih sempit Pertanyaan yang tidak bias Pertanyaan harus jelas dan tidak mengandung interpretasi ganda (ambigous) Menjelaskan pertanyaan sejelas-jelasnya Jika ada keraguan responden, pewawancara dapat menjelaskan pertanyaan sekali lagi Mengajukan pertanyaan sekali lagi dalam bahasa yang lebih sederhana Memastikan jawaban responden dengan mengajukan pernyataan sekali lagi Membantu responden menyatakan pendapatnya Jika responden kesulitan mengungkapkan pendapatnya, pewawancara dapat membantu dengan mengutarakan istilah yang tepat Membuat Catatan atau Rekaman Wawancara dicatat dan direkam dengan seijin atau sepengetahuan responden Menggunakan bahasa atau istilah yang sesuai dengan kondisi (misalnya: pendidikan) responden Bila responden enggan menjawab pertanyaan, karena merasa pertanyaan bersifat pribadi atau sensitif, pewawancara dapat mengubah pertanyaan dengan istilah lain Misalnya: Pendapatan diganti dengan pengeluaran Pengukuran Fisik Alat ukur harus dikalibrasi sebelum mulai melakukan pengukuran Alat ukur harus memenuhi standar penelitian Alat ukur harus mudah dijalankan dan dikendalikan Pengukuran memperhatikan kondisi yang disyaratkan dalam perumusan masalah (misalnya: suhu atau tekanan) Perancangan Percobaan dan Penelitian dalam Laboratorium Sebelum melakukan percobaan laboratoium, dilakukan perancangan percobaan Dalam proses perancangan percobaan, unit penelitian dan perlakuan yang akan dikenakan pada setiap unit penelitian direncanakan 3

Perancangan percobaan (experiment design) sangat diperlukan pada penelitian yang dilakukan dalam laboratorium Laboratorium tidak hanya mengacu pada ruangan laboratorium (biologi, kimia, fisika, kedokteran atau ilmu rekayas) tapi pada setiap ruang termasuk lapangan yang setiap faktornya dapat dikendalikan Sebelum melakukan penelitian-penelitian biologi, kimia, fisika dan rekayasa yang dilakukan dalam laboratorium, umumnya peneliti merancang unit percobaan yang akan dilakukan Dalam penelitian biologi, kimia, fisika dan rekayasa memungkinkan untuk memilih obyek penelitian dan mengusahakan kondisi penelitian (misalnya suhu, konsentrasi zat kimia, tekanan, media) yang homogen, sesuatu yang amat sulit dilakukan pada penelitianpenelitian sosial (ekonomi, psikologi, sosiologi) Dasar perhitungan semua jenis Perancangan Percobaan adalah Analisis Varians (Analysis of Variance) suatu bidang kajian dalam Statistika 3. Kuesioner Kuesioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang ditujukan kepada responden Jawaban responden atas semua pertanyaan dalam kuesioner kemudian dicatat/direkam Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang efisien bila peneliti mengetahui secara pasti data/informasi apa yang dibutuhkan dan bagaimana variabel yang menyatakan informasi yang dibutuhkan tersebut diukur Sekali lagi penting melakukan dekomposisi variabel penelitian menjadi dimensi dan butir penelitian dengan hati-hati Contoh Pembetukan Butir Kuesioner Variabel Dimensi Item Penggambaran Tujuan Perusahaan Gaya kepemimpinan Manajemen Manajemen memberikan gambaran jelas tentang tujuan perusahaan yang akan dicapai dalam suatu selang waktu Penjelasan tujuan perusahaan disampaikan dalam bentuk apa? Semua pegawai mengetahui tujuan-tujuan yang harus dicapai perusahaan dalam suatu selang waktu -dst- -dst- -dst- Seringkali satu variabel didekomposisi menjadi beberapa dimensi dan selanjutnya satu dimensi diuraikan menjadi beberapa item 4

Jenis Pertanyaan dalam Kuesioner a. Pertanyaan Terbuka: pertanyaan yang memungkinkan responden memberikan jawaban sesuai dengan cara atau pendapatnya Misal: Sebutkan lima sifat pemimpin yang Anda sukai: 1. 2. 3. 4. 5. Bagaimana pendapat Anda tentang kepemimpinan supervisor Anda? Jawaban responden terhadap pertanyaan-pertanyaan terbuka akan sangat bervariasi. Pengelompokkan jawaban-jawaban serupa akan menjadi suatu pekerjaan yang tidak mudah b. Pertanyaan Tertutup: responden tinggal memilih jawaban di antara pilihan yang sudah disediakan Misal: Atasan Anda mendelegasikan tugas dengan jelas: 1. Sangat Setuju Sekali 2. Sangat Setuju 3. Setuju 4. Tidak Setuju 5. Sangat Tidak Setuju Kadangkala pertanyaan disajikan secara terbuka sekaligus tertutup Misal: Pekerjaan Anda: 1. Pegawai Negeri Sipil 2. TNI 3. Professional: a. Dokter b. Guru c. Pengacara d. lainnya (Sebutkan): 4. Pengusaha 5. Lainnya (Sebutkan): 5

Pertanyaan-pertanyaan tertutup dapat dengan mudah dikodekan dan diolah untuk tahap penelitian selanjutnya Bentuk Pertanyaan a. Pernyataan Positif b. Pernyataan Negatif Pertanyaan dalam kuesioner ditulis dalam bentuk PERNYATAAN bukan pertanyaan Pernyataan Positif : pernyataan yang jawabannya SESUAI dengan harapan peneliti Pernyataan Negatif : pernyataan yang jawabannya TIDAK SESUAI dengan harapan peneliti Misal: Jika ingin diketahui kinerja kasir sebuah toko swalayan Pernyataan Positif (Contoh LSR) Kasir di toko swalayan ini ramah: 1. Tidak Setuju 2. Setuju 3. Sangat Setuju Pernyataan Negatif (Contoh LSR) Kasir tidak sopan: 1. Sangat Setuju 2. Setuju 3. Tidak Setuju Pengkodean atau pembobotan nilai jawaban: Pada pernyataan Positif: nilai paling positif diberi bobot paling besar (karena paling positif berarti paling sesuai harapan) Pada pernyataan Negatif: nilai paling negatif diberi bobot paling besar (karena paling negatif berarti paling sesuai harapan) Idealnya dalam suatu kuesioner penelitian, komposisi bentuk pernyataan positif dan negatif berimbang, misalnya dari 30 pernyataan dirancang terdiri dari 15 pernyataan positif dan 15 pernyataan negatif. Pernyataan positif dan negatif harus diletakkan secara bergantian Dengan meletakkan pernyataan positif dan negatif bergantian, responden benar-benar membaca pernyataan-pernyataan dengan teliti dan menjawab dengan benar Teknik Pengukuran (Teknik Penskalaan) Dua teknik pengukuran dengan kuesioner yang paling populer adalah: a. Likert s Summated Rating (LSR) b. Semantic Differential (SD) 6

Likert s Summated Rating (LSR) LSR adalah skala atau pengukuran sikap responden Jawaban pernyataan dinyatakan dalam pilihan yang mengakomodasi jawaban antara Sangat Setuju Sekali sampai Sangat Tidak Setuju Banyak pilihan biasanya 3, 5, 7, 9 dan 11 Dalam prakteknya yang paling sering digunakan adalah 5 Terlalu sedikit pilihan jawaban menyebabkan pengukuran menjadi sanagt kasar Terlalu banyak pilihan jawaban menyebabkan responden sulit membedakan pilihan Banyak pilihan ganjil juga menimbulkan masalah, responden yang malas/enggan akan menjawab pilihan yang di tengah ( = jawaban netral) Semantic Differential (SD) Responden menyatakan pilihan di antara dua kutub kata sifat atau frasa Dapat dibentuk dalam suatu garis nilai yang kontinyu, dan dapat diukur dalam satuan jarak atau dalam bentuk pilihan seperti LSR Misal: Sikap kasir (responden memilih kotak 10 sampai dengan 0, misalnya 8) Ramah Tidak Ramah 6 5 4 3 2 1 0 10 9 8 7 atau Sikap kasir (responden meletakkan jawaban di antara garis bilangan, nilai jawaban kemudian diukur dalam cm) Tidak Sopan Sopan 0 10 Prinsip sifat positif diberi nilai paling besar dan sifat negatif diberi nilai paling kecil tetap dipertahankan, demikian juga prinsip menggabungkan positif negatif dan negatif positif secara bergantian 4. Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Kesalahan operasionalisasi variabel mungkin terjadi karena dimensi yang penting luput direalisasikan menjadi butir pertanyaan dalam kuesioner Kesalahan dapat diminimalkan dengan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner 7

Validitas Validitas mengacu pada apakah kuesioner benar-benar dapat mengukur apa yang ingin diukur Sebagian besar validitas diukur secara logika (subyekif), hanya validitas konstruk yang dapat diukur secar matematika/statistika. Jenis Validitas a. Validitas Konstruk (Construct Validity) Konstruk adalah penyusun atau elemen suatu konsep/variabel Misal: Jika suatu konsep disusun berdasarkan 5 elemen tetapi dalam kuesioner hanya diukur 3 elemen maka validitas konstruk kuesioner ini rendah Ukuran validitas konstruk dinyatakan dalam koefisien korelasi (R) setiap butir pernyataan dengan nilai total seluruh butir. Valid tidaknya setiap butir kemudian dibandingkan dengan nilai kritik pada Tabel Kolstoe, 1973 b. Validitas Isi (Content Validity) Bertujuan memeriksa apakah butir-butir pertanyaan sesuai dengan pengetahuan aau kemampuan responden. c. Validitas Eksternal (External Validity) Membandingkan kuesioner yang dibuat dengan kuesioner yang sudah dibakukan d. Validitas Prediktif (Predictive Validity) Mengukur apakah kuesioner dapat digunakan meramalkan perilaku di masa depan Validitas prediktif diberi nilai tinggi jika apa yang diramalkan terbukti e. Validitas Rupa (Face Validity) Validitas tampilan kuesioner, sesuai dengan format f. Validitas Budaya (Culture Validity) Apakah butir-butir pernyataan dalam kuesioner sudah sesuai budaya atau kondisi responden Reliabilitas Reliabilitas menyatakan derajat keandalan dan konsistensi kuesioner Beberapa metode penghitungan reliabilitas, misalnnya: a. Metode Test Retest b. Metode Test Retest Paralel c. Teknik Belah Dua (Split Half) d. Analisis Diskriminan 8

Pada prinsipnya, semua metode perhitungan itu mengukur reliabilitas melalui koefisien korelasi setiap butir pernyataan dengan total seluruh butir (sama dengan Validitas Konstruk) Uji Coba Kuesioner Sebelum kuesioner benar-benar digunakan untuk mengumpulkan data, dilakukan uji coba dengan menyebarkan kuesioner kepada kira-kira 30 responden Hasil uji coba kemudian dignakan untuk menguji validitas dan reliabilitas Butir-butir yang tidak valid atau tidak reliabel kemudian diperbaiki, diubah, atau jika tidak memungkinkan dihilangkan dan selanjutnya kuesioner diuji kembali Alat Bantu Pembuat Kuesioner Metode perhitungan validitas dan reliabilitas ini dapat diaplikasikan dengan bantuan program komputer (Misalnya EXCEL atau SPSS) Kuesioner apat dibuat dengan pengolah kata atau dengan program-program komputer lainnya yang memang dibuat untuk membuat kuesioner (Misalnya: EPI-INFO atau Lotus Notes) Pembuatan kuesioner dengan program komputer memungkinkan publikasi kuesioner secara on-line di internet Beberapa web di internet juga menyediakan fasilitas membuat kuesioner atau pooling) on-line, misalnya web votepedia yang dibangun di atas teknologi Wikipedia 9