KAJIAN APLIKASI WARNA INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PADA PSIKOLOGI PASIEN ANAK (STUDI KASUS : RSIA HERMINA PANDANARAN)

dokumen-dokumen yang mirip
Warna Perancangan Ruang Dalam 2015/2016

Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

: Campuran merah dan hitam membentuk suasana yang tegas dan. : Memperkuat gaya kontemporer dan oriental.

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN HASIL DESAIN

Konsep BAB V KONSEP. 5.1 Kerangka Konsep. 5.2 Konsep Young Dynamic

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

KONSEP PERANCANGAN RUMAH SAKIT KHUSUS PARU

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK HERMINA DI JAKARTA BARAT PAPER TUGAS AKHIR. Oleh: Siswanti Asri Trisnanih ( ) 08 PAC

ESTETIKA BENTUK SEBAGAI PENDEKATAN SEMIOTIKA PADA PENELITIAN ARSITEKTUR

WARNA PERSIAPAN GRAFIKA GRAPHIC DESIGN

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

KOMPAS.com - Ungu itu bukan warna jomblo. Malah sebaliknya. Ungu itu membuat tubuh menjadi lebih rileks?

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN. Tema Healing Environment tidak hanya diterapkan pada desain bagian luar

BAGIAN III W A R N A

COLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D

STUDI PUSTAKA PSIKOLOGI WARNA

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Angka kesakitan dan rata-rata lama sakit KAB./KOTA ADMINISTRASI KAB ADMINISTRATIF

BAB.IV. KONSEP DESAIN. IV.1 Tema Perancangan Tema Perancangan Proyek medical spa ini adalah, Refreshing, Relaxing and Theurapetic,

PENGARUH WARNA RUANG KELAS TERHADAP MINAT BELAJAR ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK SANTA ANGELA BANDUNG

Architecture. Modern Aesthetic. Neoclassic Style Teks: Widya Prawira Foto: Bambang Purwanto. Home Diary #009 / 2015

Penanganan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) pada Korban Bencana Lumpur Sidoarjo dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku

Warna ialah sifat cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang (atau oleh kandungannya sebagai paduan untuk beberapa panjang gelombang).

Bab IV. Konsep Perancangan

BAB V Konsep. 5.1 Konsep Ide dasar

TEORI WARNA. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D

DENAH LT. 2 DENAH TOP FLOOR DENAH LT. 1

BAB IV PRODUKSI MEDIA

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa anak prasekolah (3-5 tahun) adalah masa yang menyenangkan dan

BAB V KONSEP PERANCANGAN

mempunyai sirkulasi penghuninya yang berputar-putar dan penghuni bangunan mempunyai arahan secara visual dalam perjalanannya dalam mencapai unit-unit

BAB III PERANCANGAN RUMAH SAKIT ANAK DI BANDUNG

HASIL DAN PEMBAHASAN

Seminar Nasional BOSARIS III Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya

Desain Interior Nahdlatul Ulama Jombang dengan Konsep Therapeutic Environment

Survey Pasien Healing Garden (Taman Penyembuhan)

BAB V KONSEP PERENCANAAN. 5.1 Konsep Desain

BAB 1 PENDAHULUAN. lembaga dalam mata rantai sistem kesehatan nasional yang mengemban tugas

BAB III STRATEGI DAN KONSEP VISUAL

BAB I PENDAHULUAN. Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita.

BAB V KONSEP PERANCANGAN. Taman

KOMPOSISI WARNA Semester Ganjil DKV - UNINDRA PGRI Dra. Winny Gunarti, M.Ds.

BAB I PENDAHULUAN A. PENGERTIAN JUDUL

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Environmental Graphic Design. Environmental Graphic Design (EGD) merupakan bidang tanpa batas yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Erwinsyah Hasibuan (1996) dalam penelitian Tugas Akhirnya : kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Desain Interior - Universitas Mercu Buana Latar Belakang

Aplikasi Teori Kombinatorial Dalam Penomeran Warna

BAB V KAJIAN PUSTAKA. Pekalongan ini adalah arsitektur humanis. Latar belakang penekanan/

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS KEMAMPUAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B TK PINAESAAN KECAMATAN TIBAWA KABUPATEN GORONTALO

Penanganan Post Traumatic Stress Disorder (PTSD) pada Korban Bencana Lumpur Sidoarjo dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku

BAB V IMPLEMENTASI KARYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek

BAB IV SINTESA PEMBAHASAN. yang diusung dalam sebuah konsep desain Hotel Mulia adalah luxurious

BAB I: PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pencabutan gigi. Berdasarkan penelitian Nair MA, ditemukan prevalensi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Kesehatan Di Rumah Sakit

PENERAPAN MATERIAL FINISHING INTERIOR KAFÉ DI TEMBALANG, SEMARANG

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pusat Perawatan Hewan Peliharaan

03 PEMBAHASAN PERSOALAN DESAIN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

INTERIOR LAYANAN PERPUSTAKAAN ANAK (Studi Kasus: Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur)

2. Bagi keluarga pasien dan pegunjung Tenang dan percaya akan kemampuan rumah sakit dalam menangani pasien yang menyatakan tersirat dalam interiornya.

DIMENSI WARNA. DEDDY AWARD WIDYA LAKSANA, M.Pd

NIRMANA DUA DIMENSI. Oleh: Dr. Kasiyan, M.Hum. Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta 2013

Natural Friendly Neoclassical Style. Architecture

BAB II METODOLOGI. State of the art pada istilah ini merujuk pada makna keaslian atau orisinalitas karya yang akan di buat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungannya dengan upaya stimulasi yang dapat dilakukan, sekalipun anak

Putih Abu Hitam Coklat

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN DESAIN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Unsur dasar senirupa. Pertemuan ke 1

b e r n u a n s a h i jau

BAB V KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN

Interior. Foto g r a f e r Tri Rizeki Darusman M O D E R N & CLEAN LOOKS. Vol. 14 No. 01 Januari 2013

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DESAIN

MEMPERINDAH SEBUAH INVESTASI. Fotografer Tri Rizeki Darusman. Penulis Qisthi Jihan. Vol. 17 No. 09 September 2016

Penerapan karakter huruf pada media [ POSTER ]

Konsep Lantai. Studio Balet. Area Lobby. Perpustakaan. Tugas Akhir. Perancangan Interior Sekolah Balet di Surabaya dengan Nuansa Fairy

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis penelitian penulis berkenaan dengan Kajian

Architecture. White Simplicity in. Neoclassic. Home 80 #006 / Diary

Aplikasi Warna dalam Tipografi, Pedoman Penggunaan huruf secara Efektif

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SAKIT JIWA

PERANCANGAN RUANG DALAM

PUSAT KECANTIKAN DI KUDUS

TEoRI DAN DeSAIN TERPILIH

Transkripsi:

Abstrak KAJIAN APLIKASI WARNA INTERIOR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PADA PSIKOLOGI PASIEN ANAK (STUDI KASUS : RSIA HERMINA PANDANARAN) Ayu Wandira, Septana B Pribadi Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Semarang Jl. Prof Sudarto SH Tembalang Semarang 50131 Warna merupakan unsur penting dalam desain. Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai kondisi sosial pengamatnya. Komposisi dan kombinasi warna pada interior bangunan akan menciptakan persepsi bagi pengguna bangunan tersebut. Rumah sakit merupakan fasilitas umum penyembuhan yang vital bagi semua golongan masyarakat. Pada rumah sakit, terutama rumah sakit ibu dan anak, stimulus penyembuhan bagi pasien tidak hanya bergantung pada obat-obatan, namun juga kondisi lingkungan dimana pasien tersebut dirawat. Lingkungan menga ndung rangsang yang kemudian ditanggapi oleh manusia dalam bentuk respon tertentu. Pada studi kasus RSIA Hermina Pandanaran ini dilakukan kajian untuk memperoleh aplikasi warna terbaik bagi sebuah rumah sakit yang memberikan pengaruh terbaik kepada psikologi pasien anak sebagai pengguna bangunan. Dari hasil kajian diketahui bahwa warna-warna tertentu dapat memicu psikologis anak, dan pada akhirnya akan menjadi stimulus pada proses penyembuhannya. Kata Kunci : Warna, RSIA, Anak, Psikologis, Penyembuhan 1. Pengantar Pemilihan warna pada suatu bangunan memiliki pengaruh yang kuat pada perasaan dan emosi penggunanya. Ada kemungkinan, keadaan fisik penggunapun juga dapat dipengaruhi oleh warna-warna tertentu pada ruang yang ditempatinya. Maka dari itu, penggunaan warna harus dipertimbangkan dengan matang pada saat mendesain interior bangunan umum, salah satunya adalah bangunan rumah sakit. Rumah sakit di Indonesia, yang terdiri dari rumah sakit pemerintah dan swasta, pada umumnya masih belum menyadari pentingnya unsur desain interior dan aplikasi warna di dalamnya Pada kajian ini, diambil studi kasus di RSIA Hermina, yang terletak di Jalan Pandanaran Semarang. Pada rumah sakit ini, pelayanannya dikhususkan untuk ibu dan anak, oleh karena itu, aplikasi warna pada interiornya harus dibedakan dengan rumah sakit untuk orang dewasa. Untuk ruang perawatan anak, ruangan sebaiknya didesain sedemikian rupa sehingga menciptakan suasana homy di dalam kamar perawatan anak sehingga tidak ada kesan menakutkan atau menyeramkan. Suasana yang tercipta karena permainan warna pada interior rumah sakit akan mempengaruhi kondisi psikologis, terutama pasien anak. Warna-warna tertentu dapat memicu psikologis anak, dan pada akhirnya akan menjadi stimulus pada proses penyembuhannya. Sebagai contoh, warna hijau dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit, menghilangkan stres (Krisnawati,2005). 2. Rumusan Masalah Bagaimana peran warna pada interior yang ada pada Rumah Sakit Ibu dan Anak khususnya penerapan warna pada elemen. 72

Kajian Aplikasi Warna Interior Rumah Sakit Ibu dan Anak pada Psikologi Pasien Anak pembentuk ruang seperti dinding, plafon, beserta elemen estetisnya? Apakah penerapan warna dapat memenuhi persyaratan ruang yang ada sehubungan dengan aktivitas yang terjadi di dalamnya? Apakah penerapan warna sudah sesuai dengan kaidah desain interior dan memberi pengaruh yang baik terhadap psikologis pasien anak dalam proses penyembuhannya? d. Teknik Observasi Pada teknik ini, dalam pengumpulan informasi, mencari, mencatat sendiri data-data yang sekiranya diperlukan. Kegiatan observasi dilakukan melalui pengamatan terhadap keadaan fisik lapangan dan survey di Rumah Sakit Hermina, yang akan menjadi studi kasus. 5. Kajian Pustaka 5.1. Tinjauan Tentang Sifat dan Karakter Anak 3. Tujuan dan Manfaat a. Manfaat Teoritis (Keilmuan) Memberikan wawasan bahwa penggunaan warna pada interior bukan hanya berfungsi sebagai elemen estetis namun juga dapat berfungsi sebagai penunjang proses penyembuhan. b. Manfaat Praktis (Pemecahan Masalah) Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tentang warna, apa yang sebaiknya dilakukan dan dihindari dalam menerapkan warna pada interior rumah sakit anak sehingga membantu proses pemeriksaan medis dan penyembuhan. 4. Metodologi Pembahasan Metode penelitian dan pencarian data dilakukan dengan metode sebagai berikut : a. Studi Literatur Dengan cara mencari teori ilmiah dalam bentuk buku, majalah, dan pendukung yang lainnya. b. Metode Kualitatif Dengan cara mengamati, menganalisa, dan menggambarkan aspek aspek yang berpengaruh terhadap proses penyembuhan pasien anak di rumah sakit yang dijadikan studi kasus. c. Teknik Komunikasi Komunikasi dilakukan dengan tanya jawab dengan pihak pengelola rumah sakit baik secara lisan maupun secara tertulis. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih spesifik mengenai objek studi Menurut Anderson dalam Hurlock (18) anak adalah orang yang tumbuh terus menerus; unit yang terpisah dan mempunyai keleluasaan; berada dalam suatu konteks, baik yang sederhana maupun kompleks. Sedangkan menurut dr. Kartini Kartono (1990), anak-anak merupakan pribadi yang khas atau unik, yang berbeda sama sekali dengan pribadi orang dewasa. Masa anak-anak adalah masa terpanjang dalam rentang kehidupan, saat dimana individu tidak berdaya dan sangat bergantung pada orang lain, serta merupakan periode perkembangan antara bayi hingga remaja, yang secara garis besar berumur 2 tahun hingga 12 tahun. 5.2. Konsep Keindahan oleh Anak a. Konsep Keindahan dalam Gambar Anak tertarik pada hal yang dianggap baru baginya, namun dalam beberapa penelitian terbukti bahwa anak juga menyukai gambar orang yang dikenal dan gambar hewan yang sedang melakukan hal hal yang tidak asing lagi bagi mereka. Mereka menyukai objek sehari hari. Gambar yang realistis lebih besar daya tariknya bagi anak dibandingkan yang digambar dengan gaya tertentu. Anak juga menyukai kesederhanaan dalam gambar sedangkan anak yang mulai beranjak dewasa mulai menyukai gambar yang lebih rumit. b. Konsep Keindahan Warna Anak dalam segala usia selalu menyukai warna. Akan tetapi warna apa saja yang dianggap indah bergantung pada selera pribadi 73

dan sikap budaya mereka. Anak kecil menyukai warna yang cerah dan menyolok serta menganggap wana pastel jelek. Namun dengan bertambahnya usia sikap mereka akan warna juga akan berubah (Hurlock, 18 : 55). Konsep keindahan pada pakaian atau gambar akan lebih dipengaruhi oleh warna daripada bentuk. Anak anak lebih menyukai pakaian berwarna kesayangan mereka daripada pakaian yang mengikuti mode namun warnanya bukanlah yang mereka sukai. Mereka mengartikan warna kuning sebagai cerah dan menggembirakan (warna matahari) dan menganggapnya sebagai warna kebahagiaan. Sebaliknya mereka menghubungkan warna coklat dan hitam dengan kesedihan; bobot emosional dari konsep mereka tentang warna tersebut menyebabkan mereka menganggap warna tersebut jelek (Hurlock, 18 : 56). Preferensi untuk kombinasi warna sangat tidak menentu pada anak kecil. Warna merah-biru dan merah-hijau merupakan kombinasi warna yang disukai anak yang lebih besar, sedangkan jingga-hijau, merupakan kombinasi warna yang paling tidak disukai. 5.3. Klasifikasi Warna Teori yang mengungkapkan mengenai klasifikasi warna adalah Teori Brewster, pertama kali dikemukakan pada tahun 1831. Teori ini menyederhanakan warna-warna yang ada di alam menjadi empat klasifikasi warna, yaitu warna primer, sekunder, tersier dan warna netral. a. Warna primer Warna primer merupakan warna dasar yang tidak dicampur dengan warna-warna lain. (merah, biru dan kuning). b. Warna sekunder Warna sekunder merupakan hasil percampuran dua warna primer dengan perbandingan 1:1. Warna yang didapatkan Gamber 1 : Lingkaran Warna Brewster Sumber : http://colorindesign.net/2009/11/09/we-see-theworld-in-color adalah jingga (campuran warna merah dengan kuning), hijau (campuran biru dan kuning), dan ungu (campuran warna merah dan biru). c. Warna Tersier Warna Tersier merupakan campuran salah satu warna primer dengan salah satu warna sekunder. d. Warna netral Warna netral merupakan hasil campuran ketiga warna dasar dalam proporsi 1:1:1. Warna ini sering muncul sebagai penyeimbang warnawarna kontras di alam. Hasil pencampuran pigmen warna yang tepat biasanya akan membentuk warna hitam. 5.4. Terapi Warna dalam Kesehatan Apabila kita merasa tenang berada di suatu ruangan, artinya ruang tersebut dapat menciptakan suasana yang tepat dengan suasana hati. Sebaliknya, jika merasa jenuh, kemungkinan ruang tersbut tidak dapat menciptakan suasana yang tidak sesuai mood. Ketidaksesuaian mood ini dapat dipengaruhi oleh warna ruangnya (Swasty, 2010). Kemampuan warna dalam menciptakan impresi 74

Kajian Aplikasi Warna Interior Rumah Sakit Ibu dan Anak pada Psikologi Pasien Anak mampu menimbulkan efek tertentu. Efeknya akan berpengaruh pada pikiran, emosi, tubuh dan keseimbangan. Secara psikologis, warna dapat mempengaruhi kelakuan. (Mansyur dan Linschoten dalam Swasty, 2010). Pada proses penyembuhan seseorang yang sedang dirawat di sebuah rumah sakit terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi. Faktor faktor ini merupakan satu kesatuan utuh yang tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Apabila salah satu faktor tersebut diabaikan maka proses penyembuhan yang dilakukan akan berjalan tidak optimal. Faktor faktor tersebut adalah sebagai berikut : Faktor lingkungan : 40% Faktor medis : 10% Faktor genetis : 20 % Faktor lain : 30% Ternyata faktor lingkungan adalah faktor dengan prosentase terbesar yang memiliki peran dalam mendukung proses penyembuhan, maka seharusnya faktor lingkungan tersebut mendapat perhatian yang cukup besar pada sebuah fasilitas penyembuhan. Pada lingkungan sebuah rumah sakit, warna dapat diterapkan pada : a. Penerapan warna pada dinding b. Penerapan warna pada lantai c. Penerapan warna pada plafond d. Penerapan warna pada pintu & jendela e. Penerapan warna pada perabot dan elemen estetis Gambar 2 : Lobby RSIA Hermina Menurut teori warna dalam buku Terapi Warna untuk Kesehatan, warna yang cocok dan ideal diterapkan pada ruang foyer atau pintu masuk adalah warna cokelat, karena memiliki kesan hangat dan welcoming karena memberikan rasa komitmen dan kepercayaan. Dikaitkan dengan warna-warna tanah, cokelat adalah warna yang paling membumi sehingga membuat kita merasa dekat dengan alam cokelat bisa menjadi sumber energi yang konstan, serta membuat kita merasa kuat. a. Koridor 6. Kajian Aplikasi Warna pada RSIA Hermina a. Lobby Warna dominan putih, hijau, dan coklat berupa material kayu. Warna hijau memang cocok untuk membantu proses penyembuhan pasien yang sedang sakit. Namun, untuk lobby, yang lebih banyak mewadahi aktivitas penerimaan daripada perawatan, akan lebih baik apabila diterapkan warna cokelat/ gradasinya sehingga tercipta ruangan yang terkesan hangat dan nyaman bagi pengunjung. Gambar 3 : Koridor RSIA Hermina Warna dominan hijau. Warna yang diambil untuk koridor sebaiknya adalah warna yang tidak menimbulkan rasa takut, terutama pada warna plafon. Karena saat pasien dibawa melewati koridor, satu-satunya yang dilihat oleh pasien tersebut dari kasur dorong adalah plafon. Kecenderungan bentuk koridor adalah berbentuk lorong, maka warna yang sebaiknya diaplikasikan adalah warna yang memiliki kesan 75

menenangkan dan tidak menimbulkan rasa takut. Menurut teori warna dalam buku terapi warna dalam kesehatan, warna putih tanpa adanya detail yang terlalu banyak, ditambah dengan pernik dan tanaman dengan silhouette yang simpel, dapat memberikan suasana yang menenangkan. Selain putih, warna yang menimbulkan ketenangan adalah warna biru. Kesan yang didapat dari penerapan warna biru adalah ketenangan, ketentraman dan kenyamanan. Sehingga efeknya dapat menghapus stress, dan membuat kita dapat bernafas lebih dalam. Selain itu, warna ini juga memperluas imajinasi dan melancarkan komunikasi. b. Ruang Rawat Inap Anak 76 Gambar 4 : Ruang Rawat Anak RSIA Hermina Warna dominan hijau muda dan putih. Pada dasarnya warna putih bisa digunakan pada semua ruangan, dan dapat menjadi latar belakang yang menarik untuk warna lain. Sedangkan hijau memberikan efek perasaan diterima dan kemantapan. Dengan warna hijau ini, diharapkan pasien dapat merasa tenang, dapat beristirahat, sehingga cepat sembuh dari sakitnya. Di dinding juga digunakan wallpaper bergambar menarik, sehingga tidak menimbulkan kesan monoton dan mengakibatkan anak cepat bosan berada di kamar tersebut. Warna yang digunakan di RSIA Hermina ini sudah tepat dengan teori di mana warna dinding di rumah sakit berpengaruh memantulkan warna sebesar 40%, sehingga harus menggunakan warna kalem atau warna yang tidak mencolok. Selain itu penggunaan warna lembut / terang akan membuat ruang berkesan lebih besar. c. Ruang Praktek Dokter Gambar 5 : Ruang Praktek Dokter RSIA Hermina Warna dominan putih dan hijau pastel. Penggunaan warna hijau pastel pada dinding ruang praktek dokter ini telah memenuhi teori Birren (1982) yang menyatakan bahwa penggunaan warna pada dinding rumah sakit sebaiknya tidak menggunakan warna. Selain itu menurut Verner Bonds (1989) warna hijau muda sangat membantu menenangkan syaraf dan membantu penyakit-penyakit fisik maupun emosional. Warna ini membantu mengatasi shock dan kelelahan, mabuk udara, meringankan sakit kepala, dan meringankan kalustrafobia. Penggunaan lis dinding yang bergambar bunga dirasa sudah sesuai dengan konsep keindahan oleh anak-anak. karena bunga merupakan objek sehari-hari yang disukai oleh anak, terutama anak pada usia lebih kecil. d. Ruang Tunggu Gambar 6 : Ruang Tunggu RSIA Hermina

Kajian Aplikasi Warna Interior Rumah Sakit Ibu dan Anak pada Psikologi Pasien Anak Warna dominan putih dan hijau. Hal ini sesuai dengan kajian literatur yang menyebutkan bahwa warna putih dan hijau dapat memberikan efek psikologis yaitu menenangkan syaraf dan membantu penyakitpenyakit fisik maupun emosional. Sedangkan pada lantai yang dominan warna putih yang dipercaya dapat memperbaiki keseimbangan, tetapi bila terlalu lama dalam warna putih dapat menimbulkan rasa terasing dan mengambil rasa damai dalam hati (Verner-Bonds, 1989 : 80-81). e. Klinik Tumbuh Kembang Anak Gambar 7 : Klinik Tumbuh Kembang Anak RSIA Hermina Warna dominan hijau turquoise (hijau kebiruan) dan putih. Menurut teori Verner Bonds (1989) secara emosionil turquoise bekerja agak lambat dalam penyembuhan. Namun memberi efek meluruskan masalah dalam hati, mendorong keberanian untuk menyelidiki diri sendiri dan menghilangkan kebingungan, Warna ini memberikan efek menenangkan dan cocok untuk menyembuhkan sistem syaraf. Sedangkan menurut Krisnawati (2005) pada buku terapi warna untuk kesehatan, mengingat fungsi ruangan KTK ini sebagai sarana berlatih dan berkonsentrasi pada anak anak sebaiknya penggunaan warna hijau yang digunakan adalah warna hijau (campuran biru dan kuning, sedangkan turquoise adalah campuran biru dan hijau) karena efek warnanya baik bagi anakanak yang mengalami kesulitan belajar f. Ruang Operasi Ruang operasi adalah ruang yang paling ditakuti oleh anak-anak. Karena di dalamnya banyak alat-alat medis untuk operasi. Oleh karena itu dibutuhkan pengalih perhatian. Gambar 8 : Ruang Operasi RSIA Hermina Warna-warna terang dapat digunakan untuk mengalihkan perhatian. Di ruang operasi di RSIA Hermina tidak dibedakan antara ruang operasi ibu maupun anak, sehingga operasi apapun yang berlangsung di RSIA Hermina, dilakukan di ruang operasi ini. Di ruang operasi, pelaku kegiatan yang paling menonjol adalah dokter, karena selama berlangsungnya operasi, pasien akan dibius. Maka, aplikasi warna pada ruang operasi harus mencakup ketiga fungsi di atas, sebagai tempat operasi ibu, anak, serta tempat bekerja seorang dokter. Benang merah ketiga fungsi tersebut, yaitu warna krem, yang menurut Teori Verner Bonds, memiliki sifat membantu orang menghadapi kenyataan, meyakinkan bahwa pada akhirnya semuanya akan baik baik saja. Warna gradasi coklat-krem memiliki sifat yang hangat, lembut, dan menghibur. Sifat warna coklat inilah yang dibutuhkan oleh anakanak dalam menghadapi keadaan menjelang operasi. Sementara, karakter lembut, hangat, dan menghibur, sangat identik dengan karakter ibu, yang mana juga menggunakan ruang tersebut. 7. Kajian Warna Hijau sebagai corporate identity RSIA Hermina RSIA Hermina memiliki warna hijau sebagai corporate identity, sehingga tidak heran apabila warna ini banyak digunakan secara dominan 77

Setelah dikaji, warna hijau ternyata mempunyai spektrum warna yang sangat luas, ada 168 varian warna hijau yang ditemukan. Dari keseluruhan varian tersebut diambil 3 varian warna yang diterapkan di RSIA Hermina. a. Hijau daun (#17BF3E) Memudahkan relaksasi, menyeimbangkan emosi, dan memberi rasa aman b. Hijau Muda (#CCEF95) Penuh ketenangan, menghadirkan keseimbangan, dan menciptakan keyakinan c. Hijau Pupus (#C2EFE1) Menciptakan suasana tenang, hening, dan elegan. 8. Kesimpulan Dari hasil kajian diperoleh kesimpulan bahwa warna-warna yang disukai oleh anakanak sekaligus dapat memberikan pengaruh baik jika diaplikasikan pada rumah sakit adalah : Biru, sebaiknya menggunakan warna biru pastel karena dapat memberi suasana yang sejuk pada ruangan. Selain itu warna ini dapat membantu mengatasi demam, membantu tidur nyenyak dan sebagainya. Pink / Merah muda, warna ini memberi efek menghilangkan rasa takut karena membuat orang merasa dicintai. Peach / Salem, kuning cerah dan muda serta krem yang dapat member efek menenangkan. Hijau muda, mempunyai efek mengurangi rasa agresif dan kemarahan anak anak. 9. Rekomendasi Warna untuk Interior RSISA Hermina No Nama Ruang Persyaratan Suasana Ruang 1. Lobby - Suasana yang ramah - Tidak menimbulkan rasa bosan Kombinasi warna pada RSIA Hermina Putih, Hijau dan Coklat. Efek kesan tidak monoton dan bersih. -Menyatu dengan Alam Saran Dinding : dapat menggunakan warna coklat / krem, untuk mendapatkan kesan welcoming, dan dapat dipadukan dengan warna hijau sebagai warna corporate RSIA Hermina Plafond : Putih, memberi kesan bersih dan tenang Warna RGB : 151-72-6 RGB: 246-163- RGB :137-215-70 2. Koridor -Tidak menimbulkan rasa takut 3. Ruang Rawat Inap nyaman -Tenang Tidak menimbulkan rasa bosan Kombinasi warna putih dan hijau. Hijau muda dan Putih. rasa ketenang Lantai : krem, merupakan gradasi warna coklat sehingga dapat berfungsi sebagai pencipta suasana yang ramah. Dinding : putih, dikombinasikan dengan warna hijau, menggunakan lis berupa wallpaper kartun Plafon : Warna putih, untuk memberi kesan tenang dan bersih Lantai : krem, agar tidak monoton karena dinding dan plafon dominasi putih Dinding : hijau muda biru muda turqoise Plafond : Putih kuning pastel RGB: 246-163- RGB :137-215-70 RGB: 246-163- RGB :137-215-70 RGB: 138-205-248 RGB :98-255-191 RGB : 253-252-86 Lantai : Coklat muda RGB: 246-163- 4. Ruang Praktek Dokter -Tidak menimbulkan rasa takut nyaman dan menenangkan (mengurangi rasa cemas karena sakit) Putih dan Hijau Pastel Dinding : hijau pastel, biru pastel krem Plafon : putih/ warna yang lebih terang dari dinding dan tidak mencolok Lantai : krem, peach, turquoise muda RGB :101-255-100 RGB: 138-205-248 RGB: 246-163- RGB:255-169-24 RGB :98-255-191 78

Kajian Aplikasi Warna Interior Rumah Sakit Ibu dan Anak pada Psikologi Pasien Anak No Nama Ruang Persyaratan Suasana Ruang 5. Ruang Tunggu -Tidak menimbulkan rasa bosan nyaman 6. Klinik Tumbuh Kembang Anak nyaman dan mendukung aktivitas belajar dan bermain. 7. Ruang Operasi -Nyaman -Bersih menenangkan dan tidak membuat takut Kombinasi warna pada RSIA Hermina Hijau dan Putih Hijau Turquoise dan Putih Coklat muda dan Putih -Menumbuhkan konsentrasi -Menghibur -Mengurangi depresi rasa nyaman. Dinding : putih Hijau jingga Plafond : putih RGB :137-215- 70 RGB:255-169- 24 Lantai : krem RGB: 246-163- Pemilihan warna warna yang mencolok sebaiknya diganti dengan warna yg sama juga tapi jenis pastel. Dinding : jingga muda/pastel kuning muda Plafon : putih/ warna yang lebih terang dari dinding dan tidak mencolok Lantai : krem Peach turquoise muda Dinding : krem Peach Pink kuning pastel Lantai : krem Turqoise putih peach Plafond : putih RGB: 248-158- 48 RGB : 250-255- 63 RGB: 246-163- RGB : 255-187- 1 RGB :98-255- 191 RGB: 246-163- RGB: 249-160- 58 RGB: 253-116- 123 RGB: 253-254- 10 RGB: 246-163- RGB : 0-254- 255 RGB: 255-255- 255 RGB: 249-160- 58 8. Sudut Bermain/Playland Corner menyenangkan -Tidak menimbulkan rasa bosan Putih Dinding : putih nuansa biru muda Plafond : putih Lantai : krem Merah hijau RGB :98-255- 191 RGB: 246-163- RGB : 251-3-0 RGB :101-255- 100 Tabel 1 : Rekomendasi Warna untuk RSISA Hermina 79

10. Daftar Pustaka Bonds, Lilian Verner. (2000). The Complete Book of Colour Healing. China. Godsfiel Book. Hurlock, Elizabeth B. (1995). Perkembangan Anak Jilid 1. Jakarta. Erlangga Kartono, Kartini. (1990). Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Bandung : mandar maju Krisnawati, Christina. (2005). Terapi Warna dalam Kesehatan. Jakarta : Curiosita Swasty,Wirania. (2010). A-Z Warna Interior Rumah Tinggal. Jakarta : Griya Kreasi. colorindesign.net/2009/11/09/we-see-the-worldin-color 80