Pengaruh Arus Listrik Terhadap Temperatur Spesimen Dan Laju Pemotongan Pada Edm Drilling

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI JENIS MATERIAL ELEKTRODA TERHADAP PEFORMANSI PEMESINAN DRILLING EDM MENGGUNAKAN EDM TIPE RELAKSASI (RC)

BAB I PENDAHULUAN. machining adalah proses pemotongan bahan dengan memanfaatkan energi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Electrical discharge machining (EDM) yang merupakan metode

OPTIMASI PARAMETER PERMESINAN TERHADAP LAJU PEMBUANGAN MATERIAL DAN KETELITIAN UKURAN (OVERCUT) PADA PROSES ELECTRICAL DISCHARGE MACHINE (EDM)

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia manufaktur khususnya pada pembuatan tool dalam industri mold

Optimalisasi Kualitas Pemotongan Sudut Pada Mesin Wire Cutting Electric Discharge Machining (Edm)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Parkway Street Batam Centre, Batam Jalan Kalimantan No.37, Jember. Jalan Kalimantan No.37, Jember

A. Pengertian Electrical Discharge Machine

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Besar Arus Listrik Pada Proses Wire Edm Terhadap Profile Error Involute Roda Gigi Lurus

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR II MODUL PM2-03 PROSES NON KONVENSIONAL I

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Analisis Pengaruh Time Buff Terhadap Tingkat Kekasaran dan Kekerasan Permukaan Pada Proses EDM MP-50 Material Stainless Steel SUS 304

SIDANG TUGAS AKHIR METALURGI TEKNIK MESIN - ITS

Studi Pengaruh Besar Arus dan Arc On-Time Pada Electrical Discharge Machining (EDM) Sinking

Pengaruh Wire Tension Electrode Pada Mesin Wire EDM Terhadap Kepresisian Pemotongan

STUDI PROSES ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING DENGAN ELEKTRODA TEMBAGA

Gambar 1.1 Tegangan residu pada permesinan konvensional turning (Rech dkk, 2008)

ANALISA KUALITAS PERMUKAAN BAJA AISI 4340 TERHADAP VARIASI ARUS PADA ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING (EDM)

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)2 2014

Purna Septiaji Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta, 55183, Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Besar Arus Listrik Dan Tegangan Terhadap Kekasaran Permukaan Benda Kerja Pada Electrical Discharge Machining (EDM)

OPTIMALISASI ARUS LISTRIK TERHADAP PENYIMPANGAN PEMOTONGAN PEMBUATAN RODA GIGI PADA MESIN WIRE CUTTING EDM

Oleh : M. Mushonnif Efendi ( ) Dosen Pembimbing : Dr. Sony Sunaryo, M.Si.

Pembimbing : Prof. Dr. Ing. Suhardjono MSc. Oleh : Dwi Rahmad F. NRP:

EDM (Electical Discharge Machine) Bagus Arlan Prayogo (2A/ ) Teknik Mesin Politeknik Negeri Jakarta 2014 PENDAHULUAN

PENGARUH KEKERASAN BAHAN TERHADAP KEPRESISIAN HASIL PEMOTONGAN PADA MESIN WIRE CUTTING ELECTRIC DISCHARGE MACHINING (EDM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manufaktur berasal dari bahasa latin manu factus yang artinya made by hand yang pertama kali dikenalkan di

TI-2121: Proses Manufaktur

Studi Eksperimental Variasi Konsentrasi Elektrolit KCl pada Overcut dan Ketirusan Hasil Drilling Proses ECM

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP LAJU PELEPASAN MATERIAL, OVERCUT, DAN TAPERING PADA PROSES ELECTROCHEMICAL

PROSES MOLDING PEMBUATAN KEYMASCOD SEPEDA MOTOR MAULANA MUNAZAT

Gambar I. 1 Mesin Bubut

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan mesin frais (milling) baik untuk keperluan produksi. maupun untuk kaperluan pendidikan, sangat dibutuhkan untuk

Implementasi Metode Taguchi pada Proses EDM dari Tungsten Carbide

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

SETING PARAMETER ELECTRICAL DISCHARGE MACHINE UNTUK MENENTUKANKEKASARAN PERMUKAAN DAN LAJU PEMBUANGAN MATERIAL

BAB I PROSES MANUFAKTUR

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING)

MAKALAH PELATIHAN PROSES LAS BUSUR NYALA LISTRIK (SMAW)

11. PROSES PEMESINAN NONTRADISIONAL DAN PEMOTONGAN TERMAL

LAPORAN PRAKTIKUM PROSES MANUFAKTUR II MODUL PM2-04 PROSES NON KONVENSIONAL II

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING

I. PENDAHULUAN. Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk

BAB I PENDAHULUAN. di bidang industri mekanik dan elektronik untuk membuat produk dengan

TUGAS AKHIR TEKNIK MANUFAKTUR

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI JENIS MATERIAL ELEKTRODA TERHADAP MRR, KEKASARAN PERMUKAAN, WEAR RATIO ELEKTRODA HASIL PROSES EDM SINKING

Tugas Akhir TM

ANALISA KARAKTERISTIK PENGARUH ARUS LISTRIK TERHADAP KEAUSAN ELEKTRODA PADA ELECTRICAL DISCHARGE MACHINE (EDM) PADA PEMBUATAN LUBANG DIES

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisa Pengaruh Gerak Makan Dan Putaran Spindel Terhadap Keausan Pahat Pada Proses Bubut Konvensional

TUGAS AKHIR. Pengaruh Tekanan Udara Terhadap Laju Pengikisan Plat Baja ST 37 Pada Proses Sandblasting

I. PENDAHULUAN. industri akan ikut berkembang seiring dengan tingginya tuntutan dalam sebuah industri

Pengaruh Variasi Arus dan Jenis Elektrode pada Pengelasan Smaw Terhadap Sifat Mekanik Baja Karbon

SKRIPSI PENGARUH TEMPERATUR PENUANGAN PADA PROSES EVAPORATIVE CASTING TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN STRUKTUR MIKRO ALUMUNIUM SILIKON (AL-7%SI) Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pentingnya proses permesinan merupakan sebuah keharusan. mesin dari logam. Proses berlangsung karena adanya gerak

Pengaruh Jenis Pahat dan Cairan Pendingin

Pengaruh Kecepatan Potong Pada Pemotongan Polymethyl Methacrylate Menggunakan Mesin Laser Cutting

PLASMA ARC WELDING. OLEH : Rizki Yustisiabella Cinthya Amourani Hidayat Ramadhan Kenan Sihombing

BAB IV ANALISA PERHITUNGAN PERTUMBUHAN PEMOHONAN LISTRIK PADA KABEL TANAH TEGANGAN MENENGAH 20 KV

EFFECT OF CUTING SPEED USING MATERIAL HSS TOOL AND CARBIDE TOOL FOR LATHE PRICESS OF MATERIAL AISI 1010 FOR QUALITY LATHE TOOL WEAR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pressure die casting type cold chamber yang berfungsi sebagai sepatu pendorong cairan

Pengaruh Jenis Pahat, Kecepatan Spindel dan Kedalaman Pemakanan terhadap Tingkat Kekasaran Permukaan Baja S45C

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Turbin blade [Gandjar et. al, 2008]

Optimasi Cutting Tool Carbide pada Turning Machine dengan Geometry Single Point Tool pada High Speed

ANALISA KEKERASAN PADA PISAU BERBAHAN BAJA KARBON MENENGAH HASIL PROSES HARDENING DENGAN MEDIA PENDINGIN YANG BERBEDA

PEMBUATAN LUBANG SARUNG INJEKTOR DENGAN PROSES ELECTRIC DISCHARGE MACHINE ( EDM ) Purnawan ( )

Edy Sulistiyawan. Dosen Program Studi Statistika FMIPA Universitas PGRI Adi Buana (UNIPA) Surabaya

III. METODE PENELITIAN. Adapun tempat pengerjaan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

OPTIMASI KINERJA PROSES FINE SODICK A 350 SS WIRE-EDM PADA PEMOTONGAN BAJA SKD 11

BAB I PENDAHULUAN. Banyak cara yang dapat dilakukan dalam teknik penyambungan logam misalnya

PENGARUH WAKTU PENCELUPAN DAN TEMPERATUR PROSES ELEKTROPLATING TERHADAP KETEBALAN DAN KEKERASAN PERMUKAAN BAJA ST 42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENERAPAN LOGARITMA PADA PARAMETER PERMESINAN UNTUK MENENTUKAN KEMUDAHAN PROSES ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING

Budi Setiyana 1), Rusnaldy 2), Nuryanto 3)

BAB I PENDAHULUAN. memiliki andil dalam pengembangan berbagai sarana dan prasarana kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN

JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 38-43

PENGARUH PENGARUH JENIS COOLANT DAN VARIASI SIDE CUTTING EDGE ANGLE TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN BUBUT TIRUS BAJA EMS 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DISTRIBUSI TEMPERATUR AREA PEMOTONGAN PADA PROSES DRAY MACHINING BAJA AISI 1045

LAS LISTRIK LAPORAN PRAKTIKUM. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Teknik Pelayanan dan Perawatan. Dosen Pembimbing :

LAS BUSUR LISTRIK ELEKTRODE TERBUNGKUS (SHIELDED METAL ARC WELDING = SMAW)

Studi Eksperimental tentang Pengaruh Parameter Pemesinan Bubut terhadap Kekasaran Permukaan pada Pemesinan Awal dan Akhir

PENGUJIAN TEGANGAN TEMBUS MEDIA ISOLASI UDARA DAN MEDIA ISOLASI MINYAK TRAFO MENGGUNAKAN ELEKTRODA BIDANG

TUGAS PENYAMBUNGAN MATERIAL 5 RACHYANDI NURCAHYADI ( )

PENGARUH TEBAL PEMAKANAN DAN KECEPATAN POTONG PADA PEMBUBUTAN KERING MENGGUNAKAN PAHAT KARBIDA TERHADAP KEKASARAN PERMUKAAN MATERIAL ST-60

Mesin Perkakas Konvensional

PENGERASAN PERMUKAAN BAJA ST 40 DENGAN METODE CARBURIZING PLASMA LUCUTAN PIJAR

PROSES MANUFACTURING

OPTIMASI MULTIRESPON PROSES PEMESINAN WIRE-EDM PADA BAJA PERKAHAS HSS MENGGUNAKAN METODE TAGUCHI

TORSI ISSN : Jurnal Teknik Mesin Universitas Pendidikan Indonesia Vol. IV No. 1 Januari 2006 Hal

Transkripsi:

Pengaruh Arus Listrik Terhadap Temperatur Spesimen Dan Laju Pemotongan Pada Edm Drilling Tjuk Oerbandono, Ari Noviyanto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 167 Malang 65165, Indonesia E-mail: toerbandono@yahoo.de Abstract The purpose of this study was to determine the effect of temperature variation of electrical current of the workpiece and the cutting rate of EDM drilling.this study is experimental design, the independent variable used is electrical current with variation of 8,5A, 12,5A, 18A, 25A, and 36A.. While the dependent variable is the temperature of the workpiece and cutting rate. Specimens used are made of steel ST 37. Electrodes used were copper (Cu) and the fluid used was kerosene. The result of this study showed that the higher the electric current, increasing temperature of workpiece from 53.1 C to 119.9 C. The value of cutting rate has increased from 16.9805 to 40.7158 mm 3 /mnt mm 3 /mnt. Keywords: EDM Drilling, electrical current, temperature of workpiece, cutting rate. PENDAHULUAN Industri manufaktur mengalami perkembangan yang cukup pesat. Adanya tuntutan terhadap produk manufaktur yang memiliki kualitas dan tingkat akurasi tinggi serta waktu pengerjaan sesingkat mungkin, maka dicarilah solusi melalui parameter proses yang tepat, pemilihan alat yang akan digunakan agar diperoleh kualitas produk yang baik dengan sekecil mungkin terjadinya cacat produk. Hal tersebut tentu akan sulit jika hanya mengandalkan proses pemotongan konvensional. Untuk memperoleh hasil pemotongan dengan tingkat akurasi yang tinggi pada material dengan machinability yang rendah mungkin bisa diatasi dengan teknologi permesinan non konvensional ( non conventional machinery). Beberapa jenis proses pemotongan logam non conventional antara lain: Chemical Machining (CHM), Electro Chemical Machining (ECM), Ultrasonic Machining (UCM), Electrical Discharge Machining (EDM). Proses pengerjaan dengan EDM adalah proses pengerjaan material dengan menggunakan loncatan bunga api listrik (sparking) yang terjadi antara elektroda pahat dan benda kerja melalui suatu media isolator yang disebut fluida dielektrik [1]. Proses ini mampu mengerjakan logam atau paduan yang sangat keras sekalipun dan juga mampu mengerjakan benda kerja dengan bentuk permukaan yang rumit sehingga EDM sering digunakan untuk pengerjaan pada proses pembuatan cetakan (dies) dan pahat dari baja yang sangat keras. Akan tetapi jika dibandingkan dengan mesin perkakas konvensional, pengerjaan dengan EDM bisa dikatakan relatif lebih mahal. Dengan adanya dorongan kebutuhan untuk menghasilkan produk yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan menyebabkan proses permesinan dengan EDM tetap digunakan[1]. Pengoperasian mesin EDM terutama EDM drilling umumnya hanya mengandalkan pengalaman operator dan belum ada standar yang digunakan sehingga untuk pengerjaan produk yang sama dengan operator yang berbeda sering kali menghasilkan kualitas produk yang berbeda. Untuk mengatasi permasalahan tersebut perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh variasi beberapa parameter pada pemotongan menggunakan mesinedm drilling. Parameter permesinan EDM terdiri dari parameter dasar yang meliputi arus listrik, on time, off time, polaritas dan mekanik servo. Pada penelitian ini parameter yang digunakan adalah arus listrik. Parameter arus berhubungan erat dengan energi sparking, yang mana energi yang terkandung tiap terjadinya sparking digunakan untuk melelehkan dan menguapkan sejumlah kecil 276

material yang akan meninggalkan bekas berupa kawah-kawah halus pada permukaan Dalam penelitian sebelumnya, permasalahan pengaruh variasi arus listrik terhadap temperatur benda kerja dan laju pemotongan benda kerja hasil proses drilling EDM belum jelas diketahui, sehingga perlu dilakukan penelitian tentang hal tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh arus listrik terhadap perubahan temperatur specimen/benda kerja dan laju pemotongan benda kerja pada proses EDM drilling. TINJAUAN PUSTAKA Prinsip Kerja EDM (Electro Discharge Machining) Prinsip kerja EDM ( electro discharge machining) dalam memotong atau mengikis benda yaitu dengan pemanfaatan loncatan bunga api ( sparking) yang terjadi antara benda kerja dengan elektroda. Oleh karena itu elektroda dan benda kerja harus terbuat dari bahan yang bersifat konduktor. Proses permesinan dimulai dari pemasangan benda kerja dan elektroda yang dipasang dengan posisi sedemikian rupa sehingga keduanya tidak bersentuhan secara langsung. Keduanya dipisahkan oleh jarak, dimana jarak tersebut diisi oleh cairan isolator. Seiring dengan berkurangnya jarak antara tool dan benda kerja maka akan terjadi loncatan bunga api yang akan berubah menjadi kalor. Setiap loncatan elektroda yang bergerak dengan kecepatan tinggi akan menumbuk permukaan Bagian dari permukaan benda kerja yang tertumbuk loncatan bunga api akan mengalami kenaikan temperatur sekitar 8000 12000 o C yang akan mengakibatkan terjadinya pelelehan lokal pada bagian tersebut. Setelah terjadinya loncatan bunga api listrik, maka aliran listrik menjadi terhenti, yang menyebabkan terjadinya penurunan temperatur secara mendadak dan akan mengakibatkan gelembung uap. Bagian material yang meleleh akan terpancar keluar dari permukaan meninggalkan bekas bekas berupa kawah halus pada permukaan material, bagian yang terpencar ini secepatnya akan membeku dan kembali membentuk partikel partikel halus yang terbawa oleh cairan dielektrik yang bersikulasi dan dibersihkan oleh filter. Proses erosi yang terjadi bukan hanya pada permukaan benda kerja tetapi juga dipermukaan pahat. Gambar 1. Skema dasar EDM [2]. Untuk melakukan proses permesinan dengan EDM(electro discharge machining ) dibutuhkan 4 komponen, yaitu: 1. Elektroda 2. Benda kerja 3. Fluida dielektrik 4. Arus listrik DC EDM memiliki banyak kelebihan dibandingkan mesin mesin konvensional [3], antara lain: Mampu mengerjakan logam yang sangat keras yang tidak mudah dikerjakan oleh mesin konvensioanal. Proses EDM mampu mengerjakan permukaan dalam bentuk yang kompleks. Mampu memotong logam yang memiliki paduan sangat keras dengan keakurasian tinggi dan hasil yang baik Proses mampu dikerjakan dengan mudah tanpa banyak memerlukan pengawasan dari operator karena mesin bekerja dengan otomatis Selama proses permesinan, tidak terjadi kontak langsung antara tool dengan Loncatan Bunga Api Listrik (Sparking) Secara kesuluruhan proses pengerjaan material dengan EDM ( electro discharge machining) adalah suatu proses yang kompleks. Elektroda (pahat) dan benda kerja berada dalam fluida dielektrik yang berfungsi sebagai media isolator. Agar loncatan bunga api listrik bisa terjadi maka beda tegangan 277

listrik pada celah antara pahat dan benda kerja harus lebih besar dari break down voltage atau tegangan yang memungkinkan terjadinya loncatan bunga api listrik, Break down voltage tergantung pada [4]: Jarak terdekat antara pahat dan benda kerja Sifat isolator fluida dielektrik Tingkat pengkotoran geram pada celah dielektrik Proses terjadinya sparking dapat diuraikan sebagai berikut: Pengaruh medan listrik yang ada antara pahat dan benda kerja menyebabkan terjadinya pergerakan ion positif dan elektron yang masing-masing menuju kutub yang berlawanan. Akhirnya terbentuklah suatu saluran ion yang bersifat konduktif. Pada kondisi tersebut maka arus listrik dapat mengalir melalui saluran ion tesebut dan terjadilah loncatan bunga api. Gambar 2. Proses terjadinya sparking [5]. Proses Terjadinya Saluran Ion Terjadinya medan listrik antara pahat dan benda kerj menyebabkan elektron elektron bebas yang berada dipermukaan pahat akan tertarik menuju Dalam pergerakan menuju benda kerja, elektron elektron yang memiliki energi kinetik tersebut akan bertumbukan dengan molekul molekul fluida dielektrik. Pada proses tumbukan tersebut akan terjadi keadaan [3], yaitu: Tumbukan biasa, dimana elektron tersebut kurang energi kinetiknya. 1. Jika energi kinetik elektron tersebut sangat tinggi, maka akan menghasilkan elektron baru yang berasal dari molekul dari fluida dielektrik. Molekul dari fluida dielektrik yang telah kehilangan elektron akan menjadi ion positif dan akan tertarik kearah elektroda pahat. 2. Dengan adanya proses tabrakan tersebut akan menghasilkan elektron-elektron baru dan ion ion positif baru, maka akan terbentuk suatu saluran ion. Dengan terbentuknya saluran ion tersebut maka tahanan listrik pada saluran tersebut menjadi rendah sehingga terjadi pelepasan energi listrik dalam waktu singkat berupa loncatan bunga api listrik. Proses Pemotongan Material Pada pemotongan material ( Discharge Process ) dengan mesin EDM dapat diuraikan sebagai berikut [4]: Setiap sparking yang terjadi menyebabkan suatu pemusatan aliran elektron yang bergerak dengan kecepatan tinggi dan menumbuk permukaan Bagian dari benda kerja ini akan mengalami kenaikan temperatur dan akan menyebabkan pelelehan lokal pada bagian tersebut. Kondisi seperti ini terjadi juga pada permukaan elektroda. Pada saat bersentuhan terjadi juga penguapan, baik pada elektroda kerja maupun fluida dielektrik. Kenaikan temperatur menyebabkan membesarnya volume maupun tekanan gelembung uap tersebut. Setelah terjadi sparking maka aliran listrik terhenti yang akan menyebabkan penurunan temperatur secara mendadak yang akan menyebabkan gelembung uap dan akhirnya bagian material yang meleleh tersebut akan terpancar keluar dari permukaan dan meninggalkan bekas berupa kawah-kawah halus, bagian bagian yang terpencar tersebut akan membeku dengan cepat dan akan terbawa oleh aliran fluida dielektrik Kategori Permesinan EDM ( Electro Discharge Machining) Berdasarkan proses pengerjaannya, EDM dapat dikelompokkan secara garis besar sebagai berikut: 1. proses sinking 2. proses cutting 3. proses grinding 278

EDM Cutting by EDM Grinding cutting dalam EDM dibagi dalam tiga macam, yaitu: 1. Slicing dengan dengan elektroda lempeng berputar Drilling By EDM Die-sinking Slicing Slicing externa l EDM Internal grinding Form Grinding Wire Cutting Gambar 3. Katagori permesinan EDM [3] Proses sinking Adalah Proses Permesinan EDM yang mana bentuk akhir dari benda kerja ditentukan langsung oleh bentuk elektroda. Proses ini dibagi menjadi dua, yaitu: 1. Drilling Proses ini meliputi semua proses pengerjaan pembuatan lubang atau lekukan dengan elektroda berpenampang tetap. Lubang yang dihasilkan dapat berupa lubang tembus ( through hole ), ataupun lubang tidak tembus (blind hole ) Pembuatan lubang dalam permesinan EDM dapat dilakukan dengan dua cara yaitu. Elektroda menekan sambil berputar atau hanya menekan. Gambar 6. Proses Cutting dengan lempeng berputar [3] 2. Slicing dengan pahat bentuk pita Gambar 7. Proses Cutting dengan pita [3] 3. Cutting dengan elektroda kawat Gambar 4 Proses drilling EDM [3]. 2. Die sinking Proses ini meliputi semua proses pengerjaan lekukan (cavity ) dengan Gambar 5. Proses die sinking EDM [3] Gambar 8. Cutting dengan elektroda kawat [5] Proses Grinding Proses ini menggunakan elektroda yang berputar atau benda kerja yang ikut berputar bentuk akhir benda kerja tergantung pada profil benda kerja dan gerakan relatif antara benda kerja dan elektroda. proses ini dibagi tiga macam yaitu: 1. Eksternal grinding 2. Internal grinding 3. Profile grinding Proses Cutting Adalah proses pemotongan logam dengan elektroda bergerak memotong benda kerja bersamaan dengan timbulnya loncatan bunga api. Proses 279

Gambar 9. Proses gerinda luar dengan EDM [3] Gambar 10. Gerinda surface atau profil dengan EDM [3] Karekteristik Proses Permesinan EDM ( Electro Discharge Machining ) Permukaan benda kerja yang dikerjakan dengan EDM Pada dasarnya proses pengerjaan pada EDM terjadi karena timbulnya loncatan bunga api listrik, sehingga temperaturnya mencapai 8000-12000 o C. Temperatur yang sangat tinggi ini tentu akan mempengaruhi karekteristik permukaan benda kerja tersebut dan hal ini tergantung pada jenis materialnya. Efek dari pada pengaruh panas terhadap permukaan benda kerja dapat dilihat pada gambar 11: Gambar 11. Permukaan benda kerja [6] 1. Lapisan leleh dan beku kembali. Sebagian daripada lapisan ini telah terlempar keluar karena pecahan gelembung uap, sisanya masih melekat pada material induk. 2. Lapisan yang mengalami pengerasan. Pengerasan terjadi karena adanya effek quenching dan effek kandungan karbon yang tinggi pada lapisan ini. 3. Lapisan lunak, bagian lapisan ini memiliki struktur yang berubah dan kekerasan yang lebih lunak sedikit daripada material induknya. Semuanya ini adalah karena effek thermal-annealing yang terjadi selama proses berlangsung. Lapisan ini tergantung daripada energi yang terkandung pada bunga api listrik tersebut. Laju Pemotongan Material Laju pemotongan logam didefinisikan sebagai besaran volume pengerjaan logam setiap satuan waktu. Pemotongan material adalah akibat terjadinya pembentukan kawah pada permukaan Apabila parameter parameter lain dijaga tetap konstan maka besarnya kawah yang terjadi akan tergantung pada energi yang dilepaskan didalam proses pelepasan bunga api listrik (sparking ). Apabila energi sparking yang digunakan terlalu besar maka akan menyebabkan adanya kawah kawah yang dalam sehingga permukaan benda kerja akan semakin kasar. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan cara penelitian sesungguhnya. Untuk memperoleh informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang semuanya ditujukan untuk mengetahui pengaruh suatu variasi terhadap peristiwa yang terjadi. Alat Mesin EDM Merek: King Spark Pulse Buatan: Jerman Tipe:YH- 120 Bahan Bahan untuk benda kerja yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Baja St 42 dengan kandungan sebagai berikut (www.efunda.com): Material: Baja St 42 (AISI 1020) Phospor (P): 0,04 %(max) Karbon (C): 0,18-0,23 % Mangan (Mn): 0,30-0,60 % 280

Sulfur(S): 0,05 % (max) 2. Bahan elektroda yang digunakan adalah tembaga Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel bebas Variabel bebas adalah variabel yang besarnya kita tentukan dan berfungsi sebagai sebab dalam penelitian. Pada penelitian ini variabel bebas yang dipakai adalah arus listrik, arus listrik yang digunakan yaitu 8,5A, 12,5A, 18A, 25A, 36A. 2. Variabel terikat Variabel terikat adalah variabel yang besarnya itu dipengaruhi oleh parameter variabel bebas. Pada penelitian ini variabel terikatnya adalah temperatur benda kerja dan laju pemotongan benda kerja. 3. Variabel terkendali Variabel terkendali adalah variabel yang nilainya tetap dan ditentukan sebelum penelitian. Dalam penelitian ini parameter kendalinya adalah Low voltage current : 1,5 A High voltage current: 1 A Off time: 2,5 second ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Hubungan Arus Listrik dan Temperatur Benda Kerja Temperatur ( 0 C ) 140 120 100 80 60 40 20 0 Grafik Variasi Arus Listrik Terhadap Temperatur Benda Kerja Terukur y = 2.4695x + 41.57 R 2 = 0.8602 0 10 20 30 40 Temperatur Arus Listrik ( A ) Linear (Temperatur) Gambar 12. Grafik pengaruh arus listrik terhadap temperatur benda kerja Gambar 12 hanya menganalisa arus listrik dari 8,5A sampai dengan 36 A sehingga dengan meningkatnya arus listrik temperatur benda kerja akan mengalami peningkatan. Pada arus listrik 8,5 A nilai temperatur 53,1 o C, sedangkan pada arus listrik 36 A nilai temperatur mengalami peningakatan menjadi 119,9 o C. Naiknya nilai temperatur benda kerja ini sangat dipengaruhi oleh loncatan bunga api yang terjadi. Semakin tinggi arus listrik maka semakin tinggi pula pelepasan panas dari energi sparking yang terjadi tersebut yang menyebabkan peningkatan temperatur benda kerja. Peningkatan temperatur benda kerja tersebut akibat dari kenaikan arus listrik antara 8,5 A sampai dengan 36 A tersebut mengikuti persamaan dibawah ini: Y = 2,4695x + 41,57 Keterangan: y = temperatur benda kerja x = arus listrik Hubungan Arus Listrik dan Laju Pemotongan Benda Kerja Laju Pemotongan ( mm3/menit ) 150 100 50 Grafik Variasi Arus Listrik Terhadap Laju Pemotongan y = -0.0148x 2 + 3.4928x + 17.374 R 2 = 0.97 0 0 5 10 15 20 25 30 35 40 Laju Pengerjaan Arus Listrik ( A ) Poly. (Laju Pengerjaan) Gambar 13. Grafik pengaruh arus listrik terhadap laju pemotongan benda kerja Laju pemotongan benda kerja secara umum didefinisikan sebagai besarnya volume pengerjaan material setiap satuan waktu. Pemotongan material benda kerja adalah akibat terjadinya pembentukan kawah-kawah yang halus pada permukaan Apabila parameter-parameter permesinan dalam EDM dijaga konstan maka kecepatan pengerjaan material sebanding dengan energi yang dilepaskan selama proses sparking. Dengan kata lain bahwa apabila energi yang dilepaskan semakin besar, maka laju pemotongan benda kerja semakin meningkat. Grafik tersebut menganalisis arus listrik dari 8,5 A sampai 36 A, dengan meningkatnya arus listrik maka laju pemotongan akan mengalami peningkatan. Pada arus listrik 8,5 281

A nilai laju pemotongan 16,9805 mm 3 /menit sedangkan pada arus listrik 36 A nilai laju pemotongan mengalami peningakatan menjadi 40,7158 mm 3 / menit. Naiknya nilai laju pemotongan ini dipengaruhi oleh loncatan bunga api yang terjadi selama proses pengerjaan. Semakin tinggi arus listrik maka semakin tinggi pula energi sparking, sehingga kecepatan pemakanan benda kerja semakin cepat dan laju pemotongan benda kerja meningkat. Peningkatan laju pemotongan benda kerja tersebut akibat dari kenaikan arus listrik antara 8,5 A sampai dengan 36 A tersebut mengikuti persamaan berikut: Y = -0,0148x 2 + 3,4928x + 17,374 Keterangan: y = laju pemotongan x = arus listrik [2]. Brown, James, 1998, Advanced Machining Technology Handbook, Missouri. [3]. Pandey, P.C, Shan, H,S, 1980, Modern Machining Process, Mc Graw Hill, New Delhi. [4]. Bagiasna, Komang, 1978, Diktat Kuliah Teknik Mekanik II,,Departemen Mesin ITB, Bandung. [5]. Anonymous.www. charmilles. com / EDM principle Anonymous.www. Reliable EDM.com/ [6]. El Hofy,Hassan, 1998, Advanced Machining Processes, Production Engineering Department Alexandria Egypt. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian tentang pengaruh variasi arus listrik terhadap temperatur benda kerja dan laju pemotongan benda kerja yang telah dilakukan dapat disimpulkan. Bahwa semakin besar arus listrik dari (8,5A hingga 36A) akan meningkatkan nilai temperatur Hal ini ditunjukkan dengan persamaan Y= 2,4695x + 41,57. Untuk Y= temperatur dan x= arus listrik yang digunakan. Sedangkan semakin besar arus listrik (8,5A sampai dengan 36A) akan meningkatkan pula nilai laju pemotongan Hal ini ditunjukkan dengan persamaan Y = -0,0148x 2 + 3,4928x + 17,374. Y = laju pemotongan dan x = arus listrik yang digunakan. Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap jenis Logam yang lain dan jenis Pahat yang berbeda. Perlu dilakukan penelitian tentang dampak dari pengaruh jarak elektrode terhadap DAFTAR PUSTAKA [1]. Abdulkadir, Erden., 2002, Manufacturing Of Smaller Holes by Using Electrical Discharge Machining. Turkey. 282