BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Suatu negara dikatakan sebagai negara maju dapat dilihat apabila industri manufakturnya berkembang pesat. Industri manufaktur merupakan bagian yang paling penting di dalam suatu negara untuk kemajuan teknologinya. Pada kenyataannya di lingkungan sekitar kita itu merupakan hasil dari produk manufaktur. Dalam proses produksi manufaktur dibutuhkan alat-alat perkakas baik konvensional ataupun non-konvensional untuk menghasilkan produk. Alat perkakas yang umum digunakan oleh seluruh industri manufaktur yaitu mesin bubut, mesin bor, dan mesin milling. Mesin-mesin tersebut termasuk ke dalam mesin konvensional. Dikatakan konvensional karena dalam pengoperasiannya bergantung kepada operator yang menggerakkan mesin-mesin tersebut. Dalam hal ini dituntut keahlian dan pengetahuan dari seorang operator tersebut. Sedangkan mesin non-konvensional atau non-tradisional belakangan ini sedang berkembang pesat di dunia industri. Salah satu contohnya mesin dengan teknologi pengendalian CNC (Computer Numerically Control). Dilihat dari segi ketelitian, ketepatan, presisi, dan kapasitas produksi mesin CNC jauh lebih unggul dibandingkan dengan mesin-mesin konvensional (Esapermana, 2012). Akan tetapi, kelemahan mesin CNC yaitu tidak bisa melakukan pemotongan pada material dengan kekerasan tinggi. Oleh karena itu dikembangkan mesin ECM (Electro Chemical Machining) untuk mengatasi kelemahan pada mesin CNC. ECM didasarkan pada proses anodic dissolution dalam elektrolisis (Tlusty, 2000). Proses tersebut menggunakan prinsip Faraday, bahwa jika ada dua logam elektrode direndam di dalam larutan elektrolit, dan dihubungkan dengan sumber arus DC, maka partikel logam akan terlepas dari anode dan kemudian akan melekat ke katode. Electro Chemical 1

2 2 Machine (ECM) juga dapat mengerjakan benda kerja yang kompleks, akan tetapi ketelitian dan struktur permukaan yang dihasilkan merupakan masalah utama dalam proses permesinan. Pembuatan multi-layered microfilter juga dapat dilakukan dengan cara pelarutan material atau sering disebut dengan teknik etching, yaitu suatu proses menggunakan larutan asam kuat untuk mengikis bagian logam yang tidak terlindungi permukaannya. Karena teknik etching menggunakan asam kuat, maka teknik ini cenderung berbahaya dan tidak ramah lingkungan. Oleh karena itu, penggunan ECM adalah proses paling tepat yang digunakan karena proses ini dapat digunakan untuk membuat produk berbentuk kompleks dan terbuat dari logam yang mempunyai tingkat kekerasan tinggi. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh feed rate terhadap MRR benda kerja hasil permesinan CNC-ECM? 2. Bagaimana pengaruh feed rate terhadap overcut benda kerja hasil permesinan CNC-ECM? 3. Bagaimana pengaruh feed rate terhadap surface roughness benda kerja hasil permesinan CNC-ECM? 1.3 Batasan Masalah Pada penelitian ini, agar permasalahan yang diteliti tidak meluas maka dibuatlah batasan pemasalahan sebagai berikut. 1. Percobaan dilakukan dengan mesin CNC-ECM buatan sendiri dan berdasarkan batas kemampuan dari mesin yang digunakan. 2. Elektroda yang digunakan adalah kuningan 3. Benda kerja yang digunakan adalah aluminuium

3 3 4. Variabel yang diamati dalam penelitian yaitu laju pemakanan (feed rate) dengan waktu optimal 5. Tegangan listrik DC dari power supply (unregulated) yang digunakan adalah 7 V. 6. Cairan elektrolit yang digunakan yaitu Nathrium Chloride (NaCl) dan larutan aquades dengan konsentrasi NaCl pada setiap 850 ml aquades yaitu 150 g. 7. Cairan elektrolit disemprotkan dari atas benda kerja, kecepatan aliran fluida 3,32 m/s. 8. Isolasi dilakukan untuk menutup benda kerja bagian sisi atas, bawah dan samping. 9. Metode permesinan (pemakanan material) yang digunakan dinamis. 10. Pembahasan mengenai sifat material tools dan benda kerja, di luar lingkup penelitian ini. 11. Pembahasan mengenai rangkain elektronika pada control mekanik CNC-ECM dan power supply di luar lingkup penelitian ini. 12. Pembahasan mengenai sifat reaksi kimia pada proses permesinan, di luar lingkup penelitian ini. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. membuat mesin Electro Chemical Machining untuk mengetahui kepresisian dan efek pada hasil permesinan 2. mengetahui pengaruh feed rate terhadap MRR benda kerja hasil permesinan CNC-ECM. 3. mengetahui overcut benda kerja hasil permesinan CNC-ECM. 4. mengetahui pengaruh feed rate terhadap surface roughness benda kerja hasul permesinan CNC-ECM. 5. mengetahui feed rate terbaik berdasarkan hasil dari MRR, overcut, dan surface roughness

4 4 1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini bermanfaat untuk : 1. Bagi Peneliti Penelitian ini memberikan pengetahuan dalam hal perancangan, pembuatan, dan pengujian mesin ECM serta pengaruh variasi laju permesinan (feed rate) terhadap kualitas produk yang dihasilkan. 2. Bagi Masyarakat Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk yang akan merancang CNC-ECM selanjutnya agar menghasilkan produk yang lebih baik lagi. Dan juga sebagai pertimbangan dalam hal menentukan laju permesinan (feed rate) yang tepat agar material yang digunakan lebih efisien.

5 5

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi permesinan saat ini telah berkembang sangat pesat, bermula pada tahun 1940-an dimana pembuatan produk benda masih menggunakan mesin perkakas

Lebih terperinci

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Micro-machining merupakan bagian dari perkembangan industri dunia yang berfokus pada penggunaan fenomena, produk, maupun komponen berukuran kecil dengan struktur

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sudah menjadi kenyataan bahwa semua yang ada di sekitar dihasilkan dari material dan kita tergantung pada dan dibatasi juga oleh material. Revolusi material dimulai

Lebih terperinci

Purna Septiaji Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta, 55183, Indonesia

Purna Septiaji Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta, 55183, Indonesia ANALISA PERHITUNGAN MRR, OVERCUT, DAN KETIRUSAN PADA STAINLESS STEEL 304 DAN ALUMINIUM 00 DENGAN PENGARUH VARIASI TEGANGAN DAN GAP PADA PROSES ELECTRO-CHEMICAL MACHINING (ECM) MENGGUNAKAN ELEKTRODA TERISOLASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi pemesinan saat ini telah berkembang sangat pesat, bermula pada tahun 1940-an dimana pembuatan produk benda masih menggunakan mesin perkakas konvensional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring dengan kemajuan teknologi, banyak material yang semakin sulit untuk dikerjakan dengan proses pemesinan konvensional. Selain tuntutan terhadap kualitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi merupakan sesuatu yang tidak bisa dihindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manufaktur berasal dari bahasa latin manu factus yang artinya made by hand yang pertama kali dikenalkan di

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manufaktur berasal dari bahasa latin manu factus yang artinya made by hand yang pertama kali dikenalkan di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manufaktur berasal dari bahasa latin manu factus yang artinya made by hand yang pertama kali dikenalkan di Negara inggris pada tahun 1567 dan pada tahun 1683 kata manu

Lebih terperinci

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN : X Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT)4 2016 ISSN : 2339-028X PENGARUH TEGANGAN DAN VARIASI JARAK CELAH (GAP) PADA PROSES ELECTROCHEMICAL MACHINING (ECM) MENGGUNAKAN ELEKTRODA KUNINGAN TIDAK TERISOLASI

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP LAJU PELEPASAN MATERIAL, OVERCUT, DAN TAPERING PADA PROSES ELECTROCHEMICAL

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP LAJU PELEPASAN MATERIAL, OVERCUT, DAN TAPERING PADA PROSES ELECTROCHEMICAL TUGAS AKHIR TEKNIK MANUFAKTUR STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP LAJU PELEPASAN MATERIAL, OVERCUT, DAN TAPERING PADA PROSES ELECTROCHEMICAL MACHINING Dosen Pembimbing : Prof. Dr.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Kajian Pustaka Penelitian yang dilakukan oleh Budiman, (2012) tentang variasi nilai konsentrasi larutan pengaruhnya terhadap overcut, nilai Material Removal Rate

Lebih terperinci

By: Yoga & Markus. start

By: Yoga & Markus. start By: Yoga & Markus start ABSTRAK Pada saat ini jika ingin membuat suatu profil yang mudah pada benda kerja, kebanyakan orang masih menggunakan mesin gerinda konvensional. Bila kita menggunakan mesin gerinda

Lebih terperinci

Gambar 1.1 Tegangan residu pada permesinan konvensional turning (Rech dkk, 2008)

Gambar 1.1 Tegangan residu pada permesinan konvensional turning (Rech dkk, 2008) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan manufaktur kian hari semakin meningkat khususnya pada pengembangan permesinan non-konvensional. Perkembangan material baru seiring dengan meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di bidang industri mekanik dan elektronik untuk membuat produk dengan

BAB I PENDAHULUAN. di bidang industri mekanik dan elektronik untuk membuat produk dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan perangkat yang lebih portabel, praktis serta ukuran yang minimalis dan fleksibel mendorong perkembangan teknologi di bidang industri mekanik dan elektronik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian adalah suatu sistem pengambilan data dalam suatu penelitian. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yaitu suatu metode

Lebih terperinci

Studi Eksperimental Variasi Konsentrasi Elektrolit KCl pada Overcut dan Ketirusan Hasil Drilling Proses ECM

Studi Eksperimental Variasi Konsentrasi Elektrolit KCl pada Overcut dan Ketirusan Hasil Drilling Proses ECM Studi Eksperimental Variasi Konsentrasi Elektrolit KCl pada Overcut dan Ketirusan Hasil Drilling Proses ECM Suhardjono Laboratorium Mesin Perkakas Jurusan Teknik Mesin FTI-ITS Kampus ITS, Sukolilo, Surabaya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu proses atau cara ilmiah untuk mendapatkan data yang akan digunakan untuk penelitian. Bab ini membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Mesin ECM Portable Mesin ECM portable yang digunakan untuk pengujian drilling material aluminium 00 ditunjukkan pada Gambar 4. sedangkan untuk sett up ECM portable ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Kajian Pustaka Permana (2012) melakukan penelitian tentang pengaruh besarnya feed rate terhadap overcut, MRR, dan surface roughness yang didapat setelah proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. machining adalah proses pemotongan bahan dengan memanfaatkan energi

BAB I PENDAHULUAN. machining adalah proses pemotongan bahan dengan memanfaatkan energi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Electrical discharge machining (EDM) atau disebut juga spark machining adalah proses pemotongan bahan dengan memanfaatkan energi panas yang dihasilkan oleh loncatan

Lebih terperinci

OPTIMASI PARAMETER PERMESINAN TERHADAP LAJU PEMBUANGAN MATERIAL DAN KETELITIAN UKURAN (OVERCUT) PADA PROSES ELECTRICAL DISCHARGE MACHINE (EDM)

OPTIMASI PARAMETER PERMESINAN TERHADAP LAJU PEMBUANGAN MATERIAL DAN KETELITIAN UKURAN (OVERCUT) PADA PROSES ELECTRICAL DISCHARGE MACHINE (EDM) //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //digilib.unej.a //digilib.unej.ac. //d //d //d //d OPTIMASI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1. Kajian Pustaka Mesin ECM telah dikembangkan oleh Feriyanta, (2015) dengan spesifikasi mesin yaitu : tegangan listrik 7 volt, working gap 3 mm, kecepatan aliran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Mesin ECM Portable Mesin ECM portable yang digunakan untuk pengujian drilling material stainless steel 304 dan aluminium 00 ditunjukkan pada gambar 4.. T T : 70 mm P : 360

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. komponen-komponen yang berukuran kecil. Pembuatan komponenkomponen. kecil tersebut hanya dapat dikerjakan dengan proses

BAB I PENDAHULUAN. komponen-komponen yang berukuran kecil. Pembuatan komponenkomponen. kecil tersebut hanya dapat dikerjakan dengan proses BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan akan perangkat yang lebih portabel, praktis serta ukuran yang minimalis dan fleksibel mendorong perkembangan teknologi di bidang industri mekanik dan elektronik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu metode tentang segala kegiatan yang dilakukan dalam suatu penelitian. Dalam bab ini akan membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemenuhan akan material implan di Indonesia ternyata tidak diimbangi dengan kemapuan akan pemenuhan pengadaan material tersebut. Ketidakmampuan ini kian lama menjadi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin

TUGAS AKHIR. Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 pada Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin PENGARUH TEGANGAN DAN VARIASI JARAK CELAH (GAP) PADA PROSES ELECTROCHEMICAL MACHINING (ECM) MENGGUNAKAN ELEKTRODA KUNINGAN TIDAK TERISOLASI TERHADAP NILAI MRR, OVERCUT, DAN KETIRUSAN PADA ALUMINIUM 1100

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR ANALISIS PEMESINAN PADA BAJA PERKAKAS SLD DENGAN PENGARUH VARIASI JARAK GAP PADA PROSES ELECTROCHEMICAL MACHINING (ECM)

TUGAS AKHIR ANALISIS PEMESINAN PADA BAJA PERKAKAS SLD DENGAN PENGARUH VARIASI JARAK GAP PADA PROSES ELECTROCHEMICAL MACHINING (ECM) TUGAS AKHIR ANALISIS PEMESINAN PADA BAJA PERKAKAS SLD DENGAN PENGARUH VARIASI JARAK GAP PADA PROSES ELECTROCHEMICAL MACHINING (ECM) Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya produktivitas dan kualitas dari produk yang dihasilkan merupakan tantangan bagi industri permesinan masa kini seiring dengan meningkatnya pengetahuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu metode tentang segala kegiatan yang dilakukan dalam suatu penelitian. Dalam bab ini akan membahas segala sesuatu yang berkaitan langsung

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI JENIS MATERIAL ELEKTRODA TERHADAP PEFORMANSI PEMESINAN DRILLING EDM MENGGUNAKAN EDM TIPE RELAKSASI (RC)

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI JENIS MATERIAL ELEKTRODA TERHADAP PEFORMANSI PEMESINAN DRILLING EDM MENGGUNAKAN EDM TIPE RELAKSASI (RC) STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI JENIS MATERIAL ELEKTRODA TERHADAP PEFORMANSI PEMESINAN DRILLING EDM MENGGUNAKAN EDM TIPE RELAKSASI (RC) Adi Muttaqin 1) dan Suharjono 2) 1) Program Magister Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kalangan pendidikan tinggi untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam

BAB I PENDAHULUAN. kalangan pendidikan tinggi untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dalam bidang teknologi yang semakin berkembang merupakan aspek sebuah pengetahuan dan teknologi yang mengharuskan kalangan pendidikan tinggi untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu metode tentang segala kegiatan yang dilakukan dalam suatu penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu metode tentang segala kegiatan yang dilakukan dalam suatu penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan suatu metode tentang segala kegiatan yang dilakukan dalam suatu penelitian. Dalam bab ini akan dibahas mengenai segala sesuatu yang berkaitan

Lebih terperinci

A. Pengertian Electrical Discharge Machine

A. Pengertian Electrical Discharge Machine A. Pengertian Electrical Discharge Machine Electrical Discharge Machine merupakan mesin produksi non konvensional yang memanfaatkan proses konversi listrik dan panas, dimana energi listrik digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia manufaktur khususnya pada pembuatan tool dalam industri mold

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia manufaktur khususnya pada pembuatan tool dalam industri mold 1 BAB I PENDAHULUAN 1 1. LATAR BELAKANG Electrical Discharge Machining (EDM) yang merupakan metode permesinan non-tradisional dan mulai dikembangkan di akhir tahun 1940an, telah banyak digunakan di seluruh

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR TEKNIK MANUFAKTUR

TUGAS AKHIR TEKNIK MANUFAKTUR TUGAS AKHIR TEKNIK MANUFAKTUR STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI JENIS MATERIAL ELEKTRODA TERHADAP MRR, KEKASARAN PERMUKAAN, WEAR RATIO ELEKTRODA HASIL PROSES EDM SINKING DISUSUN OLEH: AZAM WIJANARKO

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI JENIS MATERIAL ELEKTRODA TERHADAP MRR, KEKASARAN PERMUKAAN, WEAR RATIO ELEKTRODA HASIL PROSES EDM SINKING

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI JENIS MATERIAL ELEKTRODA TERHADAP MRR, KEKASARAN PERMUKAAN, WEAR RATIO ELEKTRODA HASIL PROSES EDM SINKING TUGAS AKHIR TEKNIK MANUFAKTUR STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI JENIS MATERIAL ELEKTRODA TERHADAP MRR, KEKASARAN PERMUKAAN, WEAR RATIO ELEKTRODA HASIL PROSES EDM SINKING DISUSUN OLEH: AZAM WIJANARKO

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 1.1 Proses Machining Dengan Software MasterCAM Kemajuan proses produksi dengan menggunakan mesin CNC sudah sangat pesat. Mesin CNC yang sekarang ada di dunia industri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Turbin blade [Gandjar et. al, 2008]

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Turbin blade [Gandjar et. al, 2008] BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses produksi pembuatan suatu produk manufaktur yang ada didunia hampir seluruhnya memerlukan proses pemesinan. Contoh produk yang memerlukan proses pemesinan adalah

Lebih terperinci

Optimalisasi Kualitas Pemotongan Sudut Pada Mesin Wire Cutting Electric Discharge Machining (Edm)

Optimalisasi Kualitas Pemotongan Sudut Pada Mesin Wire Cutting Electric Discharge Machining (Edm) SEMINAR NASIONAL INOVASI DAN APLIKASI TEKNOLOGI DI INDUSTRI (SENIATI) 2016 ISSN : 2085-4218 Optimalisasi Kualitas Pemotongan Sudut Pada Mesin Wire Cutting Electric Discharge Machining (Edm) Eko Edy Susanto

Lebih terperinci

TI-2121: Proses Manufaktur

TI-2121: Proses Manufaktur TI-2121: Proses Manufaktur Pemesinan Non-Tradisional dan Proses Pemotongan Thermal Laboratorium Sistem Produksi www.lspitb.org 2003 Hasil Pembelajaran Umum: Memberikan mahasiswa pengetahuan yang komprehensif

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimental nyata (true experimental research). Dalam hal ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian eksperimental nyata (true experimental research). Dalam hal ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metoda Penelitian Metoda penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metoda penelitian eksperimental nyata (true experimental research). Dalam hal ini penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Berbagai proses pemesinan dilakukan guna mengubah bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Berbagai proses pemesinan dilakukan guna mengubah bahan baku BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi seperti saat ini, persaingan-persaingan dalam pembuatan suatu produk menjadi semakin meningkat. Berbagai proses

Lebih terperinci

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP LAJU PELEPASAN MATERIAL PADA PROSES ELECTROCHEMICAL MACHINING

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP LAJU PELEPASAN MATERIAL PADA PROSES ELECTROCHEMICAL MACHINING JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1 STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH KONSENTRASI LARUTAN TERHADAP LAJU PELEPASAN MATERIAL PADA PROSES ELECTROCHEMICAL MACHINING Arief Budiman, Prof.Dr.Ing. Suhardjono,

Lebih terperinci

LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM

LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM LAPORAN PENGAMATAN PENYEPUHAN LOGAM Nama Anggota : 1. Christover Tony Manurung (08) 2. Ganda Fikri (15) 3. Muhammad Rizal Adamy (23) 4. Nukris Ariyo Cokro (24) 5. Ratna Dwi Hapsari (25) 6. Vita Oktanti

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH/ LAPORAN KERJA PRAKTEK PROSES PRODUKSI FLANGE UNTUK SAMBUNGAN PIPA DI PT. TJOKRO BERSAUDARA KOMPONENINDO Nama : Ary Agustiamanto NPM :

Lebih terperinci

BAB I PROSES MANUFAKTUR

BAB I PROSES MANUFAKTUR BAB I PROSES MANUFAKTUR A. Pendahuluan. teknologi mekanik merupakan suatu proses pembuatan suatu benda dari bahan baku sampai barang jadi atau setengah jadi dengan atau tanpa proses tambahan. Dari sejarah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBUATAN MESIN ECM SINGLE AXIS. 4.1 Pembuatan Bak Pemesinan dan Sistem Mekanik ECM Single Axis

BAB IV PEMBUATAN MESIN ECM SINGLE AXIS. 4.1 Pembuatan Bak Pemesinan dan Sistem Mekanik ECM Single Axis BAB IV PEMBUATAN MESIN ECM SINGLE AXIS Bab ini akan membahas mengenai hasil pembuatan mesin ECM single axis meliputi pembuatan bak pemesinan, sistem mekanik, pembuatan sistem sirkulasi elektrolit dan perakitan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Electrical discharge machining (EDM) yang merupakan metode

BAB I PENDAHULUAN. Electrical discharge machining (EDM) yang merupakan metode BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Electrical discharge machining (EDM) yang merupakan metode permesinan non-tradisional dan mulai dikembangkan diakhir tahun 1940-an, telah banyak digunakan diseluruh

Lebih terperinci

TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING)

TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING) TEORI MEMESIN LOGAM (METAL MACHINING) Proses permesinan (machining) : Proses pembuatan ( manufacture) dimana perkakas potong ( cutting tool) digunakan untuk membentuk material dari bentuk dasar menjadi

Lebih terperinci

ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING)

ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING) ANALISIS PEMOTONGAN RODA GILA (FLY WHEEL) PADA PROSES PEMESINAN CNC BUBUT VERTIKAL 2 AXIS MENGGUNAKAN METODE PEMESINAN KERING (DRY MACHINING) IRVAN YURI SETIANTO NIM: 41312120037 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Dewasa ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang dengan pesat. Kemajuan ini juga merambah dunia industri manufaktur. Sebagai contoh dari kemajuan tersebut,

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING NAMA : SOFIAN OKTAVIARDI NPM : 27412096 JURUSAN : TEKNIK MESIN PEMBIMBING : IRWANSYAH, ST., MT. Latar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada prosesnya dilakukan pada bulan Juli Tahun 2011 sampai. 2. BLK Disnaker Kota Bandar Lampung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini pada prosesnya dilakukan pada bulan Juli Tahun 2011 sampai. 2. BLK Disnaker Kota Bandar Lampung. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini pada prosesnya dilakukan pada bulan Juli Tahun 2011 sampai dengan bulan September Tahun 2011 bertempat di 4 tempat yang berbeda pada

Lebih terperinci

DESAIN EKSPERIMEN PADA MESIN ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING SKM ZNC T50

DESAIN EKSPERIMEN PADA MESIN ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING SKM ZNC T50 DESAIN EKSPERIMEN PADA MESIN ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING SKM ZNC T50 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Disusun oleh: Rahmad Puji Utomo 11

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN MESIN ECM SINGLE AXIS. Alat-alat utama yang digunakan pada pembutan mesin ECM ini diantara lain :

BAB III METODOLOGI PEMBUATAN MESIN ECM SINGLE AXIS. Alat-alat utama yang digunakan pada pembutan mesin ECM ini diantara lain : BAB III METODOLOGI PEMBUATAN MESIN ECM SINGLE AXIS Dalam bab ini akan membahas tentang segala sesuatu yang berkaitan langsung dengan pembuatan Mesin ECM single axis seperti alat dan bahan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat Penelitian Proses pelapisan plastik ABS dengan menggunakan metode elektroplating dilaksanakan di PT. Rekayasa Plating Cimahi, sedangkan pengukuran kekasaran, ketebalan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk

I. PENDAHULUAN. Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses permesinan merupakan proses manufaktur dimana objek dibentuk dengan cara membuang atau meghilangkan sebagian material dari benda kerjanya. Tujuan digunakan proses

Lebih terperinci

LEMBAR AKTIVITAS SISWA

LEMBAR AKTIVITAS SISWA LEMBAR AKTIVITAS SISWA No SOAL & PENYELESAIAN 1 Pada elektrolisis leburan kalsium klorida dengan elektroda karbon, digunakan muatan listrik sebanyak 0,02 F. Volume gas klorin yg dihasilkan di anode, jika

Lebih terperinci

PROSES PRODUKSI ELBOW TYPE W04D-TP, TR PADA MOBIL HINO DI PT. TJOKRO BERSAUDARA KOMPONENINDO

PROSES PRODUKSI ELBOW TYPE W04D-TP, TR PADA MOBIL HINO DI PT. TJOKRO BERSAUDARA KOMPONENINDO Nama : Otong Irwan NPM : 25412613 Jurusan : Teknik Mesin Pembimbing : Dr. Ridwan, ST, MT PROSES PRODUKSI ELBOW TYPE W04D-TP, TR PADA MOBIL HINO DI PT. TJOKRO BERSAUDARA KOMPONENINDO LATAR BELAKANG Pipa

Lebih terperinci

Pengaruh Arus Listrik Terhadap Temperatur Spesimen Dan Laju Pemotongan Pada Edm Drilling

Pengaruh Arus Listrik Terhadap Temperatur Spesimen Dan Laju Pemotongan Pada Edm Drilling Pengaruh Arus Listrik Terhadap Temperatur Spesimen Dan Laju Pemotongan Pada Edm Drilling Tjuk Oerbandono, Ari Noviyanto Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 167 Malang

Lebih terperinci

Parkway Street Batam Centre, Batam Jalan Kalimantan No.37, Jember. Jalan Kalimantan No.37, Jember

Parkway Street Batam Centre, Batam Jalan Kalimantan No.37, Jember. Jalan Kalimantan No.37, Jember PENGARUH PARAMETER PROSES CURRENT PULSE, ON TIME, DAN OFF TIME PADA ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING (EDM) DIE SINKING TERHADAP NILAI KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA BAJA AISI H-13 1 Widodo, 2 Ahmad Arif

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan proses pemesinan non konvensioanal sekarang ini banyak digunakan di lingkungan industri untuk proses pengerjaan produk-produk dengan spesifikasi ukuran,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik pertumbuhan penduduk Indonesia. (sumber : ariwahyudi.web.id pada tgl 28 september 2015 )

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Grafik pertumbuhan penduduk Indonesia. (sumber : ariwahyudi.web.id pada tgl 28 september 2015 ) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Wajan merupakan perkakas dapur yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Wajan dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan manusia terutama dalam hal pangan. Di dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN NASKAH SOAL TUGAS AKHIR HALAMAN PERSEMBAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku untuk menciptakan suatu produk. Derivasi dari kata. manufaktur mencerminkan arti asli: membuat dengan tangan.

BAB I PENDAHULUAN. bahan baku untuk menciptakan suatu produk. Derivasi dari kata. manufaktur mencerminkan arti asli: membuat dengan tangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Manufaktur adalah aktifitas industri yang mengubah bentuk bahan baku untuk menciptakan suatu produk. Derivasi dari kata manufaktur mencerminkan arti asli: membuat

Lebih terperinci

Produksi Gas Oksigen Melalui Proses Elektrolisis Air Laut Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan

Produksi Gas Oksigen Melalui Proses Elektrolisis Air Laut Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan Produksi Gas Oksigen Melalui Proses Elektrolisis Air Laut Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan Oleh: Anindita Hardianti (3307100015) Dosen Pembimbing: Prof. Dr. Ir. Wahyono Hadi, MSc Ruang lingkup

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PENULISAN ILMIAH/ LAPORAN KERJA PRAKTEK PROSES PRODUKSI HOSE INLET PIPE PADA MOBIL MITSUBISHI DI PT. TJOKRO BERSAUDARA KOMPONENINDO Nama : Abi Wiranto

Lebih terperinci

Pengaruh Perubahan Parameter Pemesinan Terhadap Surface Roughness Produk Pada Proses Pemesinan dengan Single Cutting Tool

Pengaruh Perubahan Parameter Pemesinan Terhadap Surface Roughness Produk Pada Proses Pemesinan dengan Single Cutting Tool Pengaruh Perubahan Parameter Pemesinan Terhadap Surface Roughness Produk Pada Proses Pemesinan dengan Single Cutting Tool Sally Cahyati 1,a, Triyono, 2,b M Sjahrul Annas 3,c, A.Sumpena 4,d 1,2,3 Jurusan

Lebih terperinci

Implementasi Metode Taguchi pada Proses EDM dari Tungsten Carbide

Implementasi Metode Taguchi pada Proses EDM dari Tungsten Carbide Implementasi Metode Taguchi pada Proses EDM dari Tungsten Carbide Tugas Resume Sebelum UAS Kuliah Pengendalian dan Penjaminan Mutu Disusun Oleh: Isarmadriani Meinar (3333051068) JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

Lebih terperinci

Mesin Perkakas Konvensional

Mesin Perkakas Konvensional Proses manufaktur khusus digunakan untuk memotong benda kerja yang keras yang tidak mudah dipotong dengan metode tradisional atau konvensional. Dengan demikian, bahwa dalam melakukan memotong bahan ada

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA WALR PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG TARIF LAYANAN PADA BADAN LAYANAN UMUM DAERAH UNIT PELAKSANA TEKNIS LOGAM KOTA YOGYAKARTA DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses akhir logam (metal finishing) merupakan bidang yang sangat luas, yang dimana tujuan utamanya adalah untuk mencegah logam dengan korosifnya, namun juga mendapatkan

Lebih terperinci

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis

Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis. 1. Mengamati reaksi yang terjadi di anoda dan katoda pada reaksi elektrolisis 1 Kegiatan Belajar 3: Sel Elektrolisis Capaian Pembelajaran Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada sel elektrolisis Subcapaian pembelajaran: 1. Mengamati reaksi yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia industri sekarang ini berkembang sangat pesat. Kebutuhan manusia yang semakin banyak dan keinginan manusia untuk selalu praktis menyebabkan persaingan di dunia

Lebih terperinci

Skala ph dan Penggunaan Indikator

Skala ph dan Penggunaan Indikator Skala ph dan Penggunaan Indikator NAMA : ENDRI BAMBANG SUPRAJA MANURUNG NIM : 4113111011 KELAS PRODI : DIK A : PENDIDIKAN JURUSAN : MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ANALISA KUALITAS PERMUKAAN BAJA AISI 4340 TERHADAP VARIASI ARUS PADA ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING (EDM)

ANALISA KUALITAS PERMUKAAN BAJA AISI 4340 TERHADAP VARIASI ARUS PADA ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING (EDM) ANALISA KUALITAS PERMUKAAN BAJA AISI 4340 TERHADAP VARIASI ARUS PADA ELECTRICAL DISCHARGE MACHINING (EDM) Sobron Lubis, Sofyan Djamil, Ivan Dion Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Tarumanagara,

Lebih terperinci

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK

MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK MATA PELAJARAN : TEKNIK PEMESINAN JENJANG PENDIDIKAN : SMK Kompeten Pedagogi 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. 2.

Lebih terperinci

Proses Kalibrasi Sumbu X, Y, Dan Z Pada Mesin CNC Router Kayu 3 Axis Menggunakan Alat Bantu Dial Indicator dan Block Gauge

Proses Kalibrasi Sumbu X, Y, Dan Z Pada Mesin CNC Router Kayu 3 Axis Menggunakan Alat Bantu Dial Indicator dan Block Gauge Proses Kalibrasi Sumbu X, Y, Dan Z Pada Mesin CNC Router Kayu 3 Axis Menggunakan Alat Bantu Dial Indicator dan Block Gauge Zaynawi¹, Bayu Wiro. K², Fipka Bisono³ ¹Program Studi Teknik Desain dan Manufaktur,

Lebih terperinci

TI.4304 Metrologi & Perancangan Alat Bantu KONSEP TOLERANSI. Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik - Unsika

TI.4304 Metrologi & Perancangan Alat Bantu KONSEP TOLERANSI. Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik - Unsika TI.4304 Metrologi & Perancangan Alat Bantu KONSEP TOLERANSI Program Studi Teknik Industri Fakultas Teknik - Unsika 1 Pendahuluan 2 Pendahuluan Pompa sentrifugal Mengalirkan air sampai ketinggian tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era sekarang ini, kebutuhan primer hingga tersier manusia terus meningkat bersamaan dengan berkembangnya teknologi. Yang kemudian berdampak pada bertambahnya sifat

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA TENTANG TARIF LAYANAN PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS LOGAM KOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA YOGYAKARTA, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA TENTANG TARIF LAYANAN PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS LOGAM KOTA YOGYAKARTA WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG TARIF LAYANAN PADA UNIT PELAKSANA TEKNIS LOGAM KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Level Konsentrasi Elektrolit (%) Tegangan (V) Gap Permesinan (mm) 0,5 0,75 1

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Level Konsentrasi Elektrolit (%) Tegangan (V) Gap Permesinan (mm) 0,5 0,75 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Data Hasil Permesinan ECM Mendesain eksperimen merupakan hal yang penting sebelum eksperimen di mulai. Eksperimen kali ini melibatkan tiga faktor, yaitu konsentrasi

Lebih terperinci

Oleh: Fikri Yoga Pemana Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Moch. Rameli

Oleh: Fikri Yoga Pemana Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Moch. Rameli Implementasi Generalized Predictive Control untuk Mengurangi Contour Error pada Mesin CNC Milling Oleh: Fikri Yoga Pemana Dosen Pembimbing: Dr. Ir. Moch. Rameli Permasalahan Mesin milling menggunakan motor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penggunaan logam dalam perkembangan teknologi dan industri

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penggunaan logam dalam perkembangan teknologi dan industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan logam dalam perkembangan teknologi dan industri sebagai salah satu material penunjang sangat besar peranannya, akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari banyak

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 21 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengamatan Umum Hasil pemeriksaan SSA sampel (limbah fixer) memiliki kadar Ag sebesar 6000.365 ppm. Kadar Ag tersebut apabila dikonversi setara dengan 0.6% (Khunprasert et al. 2004).

Lebih terperinci

III METODOLOGI PENELITIAN

III METODOLOGI PENELITIAN 11 III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian telah dilaksanakan pada bulan April sampai dengan bulan September 2011 yang bertempat di laboratorium Teknologi Peningkatan Mutu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH TOOLPATH PADA PEMBUATAN KACAMATA KAYU DENGAN MESIN CNC MILLING ROUTER 3 AXIS

ANALISIS PENGARUH TOOLPATH PADA PEMBUATAN KACAMATA KAYU DENGAN MESIN CNC MILLING ROUTER 3 AXIS ANALISIS PENGARUH TOOLPATH PADA PEMBUATAN KACAMATA KAYU DENGAN MESIN CNC MILLING ROUTER 3 AXIS Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik oleh:

Lebih terperinci

Pengaruh Wire Tension Electrode Pada Mesin Wire EDM Terhadap Kepresisian Pemotongan

Pengaruh Wire Tension Electrode Pada Mesin Wire EDM Terhadap Kepresisian Pemotongan Pengaruh Wire Tension Electrode Pada Mesin Wire EDM Terhadap Kepresisian Pemotongan Eko Edy Susanto 1, Stevani Ardi Putro 2 Program Studi Teknik Mesin, e-mail: ekoedys@yahoo.co.id ABSTRAK Wire Electric

Lebih terperinci

I. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)

I. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) I. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Program Studi : Teknik Industri Mata Kuliah : Proses Manufaktur Kode : TIP 2504 Jumlah SKS : 4 Semester : II Dosen Pengampu : Rahayu Khasanah, ST., M.Eng Capaian

Lebih terperinci

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan IV.1 Pengaruh Arus Listrik Terhadap Hasil Elektrolisis Elektrolisis merupakan reaksi yang tidak spontan. Untuk dapat berlangsungnya reaksi elektrolisis digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat analisis sebagai berikut : 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik Departemen Teknik Mesin Sekolah

Lebih terperinci

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI. Nama : Haga Ardila NPM : Jurusan : Teknik mesin

PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI. Nama : Haga Ardila NPM : Jurusan : Teknik mesin PROSES PEMBUATAN DIES UNTUK PEMBENTUKAN PANEL MOBIL DI PT. METINDO ERA SAKTI Nama : Haga Ardila NPM : 23410094 Jurusan : Teknik mesin LATAR BELAKANG Perkembangan teknologinya dilakukan dengan cara melakukan

Lebih terperinci

MODUL SEL ELEKTROLISIS

MODUL SEL ELEKTROLISIS MODUL SEL ELEKTROLISIS Standar Kompetensi : 2. Menerapkan konsep reaksi oksidasi-reduksi dan elektrokimia dalam teknologi dan kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar : 2.2. Menjelaskan reaksi oksidasi-reduksi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Riset Material dan Pangan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA, UPI. Penelitian ini dilakukan menggunakan sel elektrokoagulasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Waktu dan tempat analisis sebagai berikut : 1. Tempat pengambilan data bertempat di Laboratorium Bahan Teknik Departemen Teknik Mesin Sekolah

Lebih terperinci

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI

PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI ISSN 1979-2409 PENGARUH KUAT ARUS PADA ANALISIS LIMBAH CAIR URANIUM MENGGUNAKAN METODA ELEKTRODEPOSISI Noviarty, Darma Adiantoro, Endang Sukesi, Sudaryati Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN ABSTRAK

Lebih terperinci

Pengaruh Kecepatan Potong Pada Pemotongan Polymethyl Methacrylate Menggunakan Mesin Laser Cutting

Pengaruh Kecepatan Potong Pada Pemotongan Polymethyl Methacrylate Menggunakan Mesin Laser Cutting Pengaruh Kecepatan Potong Pada Pemotongan Polymethyl Methacrylate Menggunakan Mesin Laser Cutting Braam Delfian Prihadianto 1, Gesang Nugroho 2 1) Mahasiswa S2 Teknik Mesin Jurusan Teknik Mesin dan Industri

Lebih terperinci

JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 38-43

JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 38-43 JTM. Volume 03 Nomor 02 Tahun 2014, 38-43 PENGARUH JUMLAH MATA SAYAT ENDMILL CUTTER, KEDALAMAN PEMAKANAN DAN KECEPATAN PEMAKANAN (FEEDING) TERHADAP TINGKAT KEKASARAN PERMUKAAN BENDA KERJA PADA MESIN MILING

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Proses Pemesinan Milling dengan Menggunakan Mesin Milling 3-axis

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Proses Pemesinan Milling dengan Menggunakan Mesin Milling 3-axis BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan penemuan-penemuan proses serta teknik pemotongan logam (metal cutting) terus mendorong industri manufaktur semakin maju. Ini terlihat

Lebih terperinci