PROSES PEMBUKTIAN SEORANG ANAK LUAR KAWIN TERHADAP AYAH BIOLOGISNYA MELALUI TES DNA

dokumen-dokumen yang mirip
HAK MEWARIS ANAK ANGKAT TERHADAP HARTA ORANG TUA ANGKAT MENURUT HUKUM PERDATA

IMPLIKASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 46/PUU-VIII/2010 TENTANG KEDUDUKAN ANAK LUAR KAWIN TERHADAP KOMPILASI HUKUM ISLAM

HAK UNTUK MEMPEROLEH NAFKAH DAN WARIS DARI AYAH BIOLOGIS BAGI ANAK YANG LAHIR DARI HUBUNGAN LUAR KAWIN DAN PERKAWINAN BAWAH TANGAN

PEMBUKTIAN ANAK DENGAN BAPAK BIOLOGISNYA MENURUT PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO : 46/PUU-8/2010

KEDUDUKAN AHLI WARIS PEREMPUAN BALI DALAM PERSPEKTIF HUKUM WARIS DI INDONESIA

HAK WARIS ANAK HASIL PROSES BAYI TABUNG DITINJAU DARI KITAB UNDANG UNDANG HUKUM PERDATA

PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL ANTARA PEKERJA DAN PENGUSAHA

HAK DAN KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAK AKIBAT ADANYA PERCERAIAN (SUATU KASUS DI PN DENPASAR)

JURNAL IMPLIKASI PUTUAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 46/PUU-VIII/2010 TERHADAP BAGIAN WARIS ANAK LUAR KAWIN

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAMBATAN PENEGAKAN HUKUM PERSAINGAN USAHA OLEH KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA (KPPU)

KEKUATAN PEMBUKTIAN SEBUAH FOTOKOPI ALAT BUKTI TERTULIS

SISTEM PEWARISAN APABILA PEWARIS DAN AHLI WARISNYA MENINGGAL DUNIA PADA SAAT BERSAMAAN DITINJAU BERDASARKAN KITAB UNDANG -UNDANG HUKUM PERDATA

HUBUNGAN KEPERDATAAN ANAK LUAR KAWIN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 46/PUU-VIII/2010

AKIBAT HUKUM PERKAWINAN SIRI DALAM UNDANG-UNDANG PERKAWINAN. Oleh Sukhebi Mofea*) Abstrak

HAK ANAK ANGKAT TERHADAP PEMBAGIAN WARISAN

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

HAK TERSANGKA UNTUK MENDAPATKAN BANTUAN HUKUM DALAM PROSES PENYIDIKAN

ABSTRAK. Adjeng Sugiharti

Dwi Astuti S Fakultas Hukum UNISRI ABSTRAK

HAK ANAK TIRI TERHADAP WARIS DAN HIBAH ORANG TUA DITINJAU DARI HUKUM WARIS ISLAM

PERNYATAAN. : Keabsahan Perkawinan Cino Buto di Tanah Datar Sumatera Barat Menurut Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan

KEDUDUKAN ANAK YANG PINDAH AGAMA UNTUK MEWARIS DALAM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM. Oleh : Dessy Gea Herrayani Made Suksma Prijandhini Devi Salain

BENTUK PERALIHAN HAK ATAS TANAH YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH WARGA NEGARA ASING AKIBAT PERCAMPURAN HARTA DALAM PERKAWINAN

PENGATURAN DAN MANFAAT PEMBUATAN POST-MARITAL AGREEMENT DALAM PERKAWINAN CAMPURAN DI INDONESIA

BAB III KEDUDUKAN ANAK DI LUAR PERKAWINAN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO. 46/PUU-VIII/2010 DITINJAU DARI KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

AKIBAT HUKUM KEPAILITAN SUAMI/ISTRI TERHADAP HARTA BERSAMA SUAMI-ISTRI TANPA PERJANJIAN KAWIN. Oleh Putu Indi Apriyani I Wayan Parsa

KEKUATAN PEMBUKTIAN ALAT BUKTI PENGAKUAN YANG DIBERIKAN DI LUAR PERSIDANGAN

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PEMEGANG SAH HAK ATAS TANAH DENGAN ADANYA SERTIFIKAT GANDA HAK ATAS TANAH

AKIBAT HUKUM PEMBATALAN TERHADAP AKTA PERDAMAIAN (ACTA VAN DADING) OLEH SALAH SATU PIHAK YANG BERPERKARA DI PENGADILAN

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK WARIS ANAK PADA PERKAWINAN SIRRI ABSTRAK

TANGGUNG JAWAB KREDITOR ATAS HILANGNYA BARANG GADAI

KEKUATAN HUKUM DARI SEBUAH AKTA DI BAWAH TANGAN

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS HAK TERHADAP TERSANGKA DI TINGKAT PENYIDIKAN OLEH KEPOLISIAN

TINJAUAN YURIDIS KEDUDUKAN STATUS HUKUM ANAK LUAR KAWIN MENURUT KETENTUAN HUKUM DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup Bangsa Indonesia. Penjelasan umum Undang-undang Nomor

RINGKASAN SKRIPSI AKIBAT HUKUM DARI PEMBATALAN PERKAWINAN TERHADAP STATUS ANAK

KEDUDUKAN RISALAH LELANG SEBAGAI UPAYA HUKUM PENEGAKAN HAK-HAK KREDITUR DALAM PERJANJIAN KREDIT BANK

NAFKAH ANAK LUAR KAWIN MENURUT KONSEP HIFZHU AL-NAFS THE ALIMONY OF CHILD BORN OUT OF WEDLOCK UNDER THE CONCEPT OF HIFZHU AL-NAFS

ABSTRAK Kata Kunci :Pencatatan, Perkawinan, Ditetapkan pengadilan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENOLAKAN WARIS BERDASARKAN KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM PERDATA

STATUS HUKUM MEMORANDUM OF UNDERSTANDING

TINJAUAN YURIDIS TENTANG PENGAKUAN ANAK LUAR KAWIN MENJADI ANAK SAH

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA MEMPUNYAI IKATAN PERKAWINAN DALAM PERUSAHAAN

KEKUATAN PEMBUKTIAN AKTA DIBAWAH TANGAN YANG DILEGALISASI NOTARIS DENPASAR

BAB III KEWARISAN ANAK DALAM KANDUNGAN MENURUT KUH PERDATA 1. A. Hak Waris Anak dalam Kandungan menurut KUH Perdata

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP PELAKU PERBUATAN SUMBANG (INCEST) DALAM KONSEP KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) BARU

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK SEBAGAI KORBAN DALAM KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) (STUDI KASUS DI PENGADILAN NEGERI DENPASAR)

Outer Children Marriages Status After Constitutional Court Decision No: 46/PUU- VII/2010

TINJAUAN YURIDIS ANAK DILUAR NIKAH DALAM MENDAPATKAN WARISAN DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN

BAB III IMPLIKASI HAK KEWARISAN ATAS PENGAKUAN ANAK LUAR

KEDUDUKAN HUKUM SUAMI ISTRI DALAM HAL JUAL BELI DENGAN ADANYA PERJANJIAN KAWIN (KAJIAN UNDANG- UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN)

KONSEKUENSI HUKUM PENETAPAN PENGADILAN SEHUBUNGAN DENGAN PENGANGKATAN ANAK OLEH ORANG TUA TUNGGAL ( Single Parent Adoption)

AKIBAT KEPAILITAN TERHADAP ADANYA PERJANJIAN HIBAH

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK DILUAR NIKAH DALAM PERSPEKTIF HUKUM PIDANA

KEDUDUKAN ANAK ANGKAT MENURUT KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA DAN HUKUM ADAT BALI JURNAL ILMIAH

AKIBAT HUKUM TERHADAP PERJANJIAN PERKAWINAN YANG TIDAK DIDAFTARKAN

TANGGUNG JAWAB KETUA DALAM PENYELENGGARAAN ARISAN DITINJAU DARI HUKUM PERJANJIAN

TATA CARA PENUNTUTAN HAK WARIS OLEH AHLI WARIS YANG SEBELUMNYA DINYATAKAN HILANG BERDASARKAN KITAB UNDANG- UNDANG HUKUM PERDATA (KUHPERDATA)

KEDUDUKAN HUKUM ANAK LUAR NIKAH PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 46/PPU-VIII/2010

HAK KREDITUR ATAS PENJUALAN BARANG GADAI

KEDUDUKAN NOTARIS SEBAGAI MEDIATOR MENURUT UNDANG- UNDANG JABATAN NOTARIS

Oleh: Putu Ayu Yulia Handari S. Suatra Putrawan Hukum Keperdataan, Fakultas Hukum, Universitas Udayana

KEDUDUKAN FIDUSIA SEBAGAI LEMBAGA JAMINAN DALAM SISTEM PEREKONOMIAN

STATUS KEPEMILIKAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN OLEH WARGA NEGARA ASING YANG BERKEDUDUKAN DI INDONESIA DAN AKIBAT HUKUM TERHADAP HAK MILIK TERSELUBUNG

KEKUATAN YURIDIS METERAI DALAM SURAT PERJANJIAN

BATALNYA PENGIKATAN PERJANJIAN JUAL BELI TANAH DAN BANGUNAN KARENA PERBUATAN MELAWAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH PT. SRIKANDI

ASPEK HUKUM PERJANJIAN SEWA BELI. Oleh A.A Putu Krisna Putra I Ketut Mertha Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana

PERLINDUNGAN HUKUM KEDUDUKAN ANAK LUAR KAWIN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NO: 46/PUU-VIII/2010

BAB I PENDAHULUAN. sayang keluarga, tukar pikiran dan tempat untuk memiliki harta kekayaan. 3 apa yang

HAK DAN KEDUDUKAN ANAK LUAR KAWIN PASCA PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI 1 Oleh : Dirga Insanu Lamaluta 2

AKIBAT HUKUM PENYELENGGARAAN PENGANGKUTAN BARANG OLEH PENGANGKUT DALAM KEADAAN MEMAKSA (OVERMACHT)

PROBLEMATIKA YURIDIS UNDANG-UNDANG NOMOR 26 TAHUN 2000 TENTANG PENGADILAN HAK ASASI MANUSIA

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap keluarga yang hidup di dunia ini selalu mendambakan agar keluarga itu

KEGIATAN USAHA FOTOKOPI DALAM KAITANNYA DENGAN PERLINDUNGAN HUKUM HAK CIPTA

ANALISIS HUKUM PEMBATALAN PERKAWINAN TERHADAP HAK- HAK ANAK YANG LAHIR DARI PERKAWINAN YANG DIBATALKAN (Studi Kasus Putusan No: 32/Pdt.G/2009/PA.

PENGARUH KEPAILITAN TERHADAP HARTA BERSAMA SUAMI ISTRI DITINJAU DARI PERSPEKTIF HUKUM KEPAILITAN

ASAS NATURALIA DALAM PERJANJIAN BAKU

AKIBAT PENDAFTARAN JAMINAN FIDUSIA DAN KEKUATAN HUKUM SERTIFIKAT JAMINAN FIDUSIA YANG DITERBITKAN OLEH KANTOR PENDAFTARAN FIDUSIA

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP KARYAWAN OUTSOURCING JIKA PERUSAHAAN TIDAK MEMBERIKAN TUNJUNGAN HARI RAYA DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NO 13 TAHUN 2003

Oleh Ni Wayan Anggita Darmayoni I Gede Yusa. Bagian Hukum Perdata, Fakultas Hukum Universitas Udayana ABSTRACT

PERLINDUNGAN HUKUM ANAK LUAR NIKAH DI INDONESIA

FUNGSI NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA YANG DIBUBUHI DENGAN CAP JEMPOL SEBAGAI PENGGANTI TANDA TANGAN

ABSTRACT. Keywords : Marriage - Child Outside Marriage Inheritance

PROSES DAN TAHAPAN PENJATUHAN HUKUMAN DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 53 TAHUN 2010

KEDUDUKAN SUAMI ISTRI TERHADAP HARTA BENDA PERKAWINAN DALAM HAL TERJADI PERCERAIAN: PERSPEKTIF UNDANG-UNDANG PERKAWINAN DAN HUKUM ADAT BALI

TANGGUNG JAWAB NOTARIS SEBAGAI PEJABAT PEMBUAT AKTA TERHADAP AKTA YANG MENGANDUNG CACAT HUKUM

DIVERSI TERHADAP ANAK YANG BERHADAPAN DENGAN HUKUM DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

RISALAH LELANG SEBAGAI AKTA OTENTIK PENGGANTI AKTA JUAL BELI DALAM LELANG

KEDUDUKAN PERUSAHAAN ANJAK PIUTANG DALAM HAL PIHAK NASABAH WANPRESTASI

IMPLEMENTASI PEMBUKTIAN ASAL-USUL ANAK LUAR KAWIN BERDASARKAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 46/PUU-VIII/2010

PENGATURAN MENGENAI PENGANGKATAN ANAK YANG DILAKUKAN OLEH SESEORANG YANG TIDAK KAWIN

AKIBAT HUKUM PEMBERIAN WARISAN SAAT PEWARIS MASIH HIDUP BERDASARKAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PERDATA

Kata Kunci : Pelaksanaan Hibah, Tanah Milik Adat, Kutipan Buku Letter C.

WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN GANTI RUGI. (Studi Kasus Putusan Pengadilan Negeri Denpasar No.522/Pdt.G/2013/PN.Dps )

AKIBAT HUKUM TERHADAP PARA PIHAK DALAM PERJANJIAN APABILA TERJADI PEMBATALAN PERJANJIAN

HAK KEPERDATAAN ANAK LUAR KAWIN PASCA JUDICIAL REVIEW UNDANG-UNDANG NOMOR 1 TAHUN 1974 DALAM PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 46/PUU-VIII/2010

KEABSAHAN PERNYATAAN MAJELIS HAKIM SIDANG TERBUKA DAN TERBATAS UNTUK UMUM (STUDI KASUS PENISTAAN AGAMA Ir. BASUKI TJAHAJA PURNAMA)

TANGGUNG JAWAB LESSEE TERHADAP MUSNAHNYA BARANG MODAL KARENA KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE) DALAM PERJANJIAN LEASING

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PEKERJA DALAM PERJANJIAN KERJA DENGAN SISTEM OUTSOURCING DI INDONESIA

Transkripsi:

PROSES PEMBUKTIAN SEORANG ANAK LUAR KAWIN TERHADAP AYAH BIOLOGISNYA MELALUI TES DNA Sanny Budi Kusuma I Gusti Ngurah Wairocana Hukum Bisnis Fakultas Hukum Universitas Udayana Abstrak Tulisan ini berjudul Proses Pembuktian Seorang Anak Luar Kawin terhadap Ayah Biologisnya Melalui Tes DNA dengan tujuan untuk mengetahui kekuatan hukum proses pembuktian seorang anak luar kawin terhadap ayah biologisnya melalui tes DNA dan apa konsekuensi bagi lelaki yang terbukti sebagai ayah biologis dari seorang anak yang lahir di luar perkawinan karena sangat tidak adil dan patut apabila hukum membebaskan lelaki yang merupakan seorang ayah biologis dari seorang anak yang terlahir di luar perkawinan. Penelitian hukum yang digunakan adalah penelitian hukum normatif. Kesimpulan dari hasil penelitian adalah proses pembuktikan seorang anak luar kawin terhadap ayah biologisnya melalui tes DNA memiliki kekuatan hukum karena dilakukan oleh para ahli dan mencerminkan kepastian hukum karena sampel yang diperoleh melalui tes DNA ini tidak akan berubah sepanjang hidup seseorang, serta konsekuensinya adalah lelaki yang terbukti sebagai ayah biologis dari anak luar kawin tersebut harus mengaku dan membuatkan Akta Pengakuan Anak dan Akta Pengesahan Anak untuk memberi ikatan serta kekuatan hukum dalam proses pelaksanaan tuntutan hak dan kewajiban dalam hubungan hukum antara anak luar kawin tersebut dengan orang tua biologisnya terutama sang ayah. Kata kunci : Tes DNA, anak luar kawin, ayah biologis. Abstract This paper titled "A Verification Process Children Born of Unregistered Marriage to her Biological Father by DNA Test" in order to know the law enforcement of children prove process to the biological father by DNA test and what are the consequences for a man who proved to be the biological father of a children born of unregistered marriage because it is not fair and right if our law let the man which is a biological father from a child who was born of unregistered marriage free. The research that used is normative legal research. Conclusions from the study are a verification process an children born of unregistered to the biological father by DNA tests have the law enforcement because it is done by experts and reflects the rule of law because the samples obtained the DNA test will not change throughout one s life, and the consequence is the man who proved to be the biological father of the illegitimate child should be admitted and made Children Acknowledgement Act and Children Legalization Act to give bond as well as the force of law in the process of implementation of the demands of the rights and obligations of the legal relationship between illegitimate child with her biological parents, especially father. Keywords : DNA test, children born of unregistered marriage, the biological father. 1

I.PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Secara ilmiah tidaklah mungkin seorang perempuan hamil tanpa terjadinya pertemuan antara ovum dengan spermatozoa baik melalui hubungan seksual (coitus) maupun melalui cara lain berdasarkan perkembangan teknologi yang menyebabkan terjadinya pembuahan. Oleh karena itu tidak tepat dan tidak adil manakala hukum menetapkan bahwa anak yang lahir dari suatu kehamilan karena hubungan seksual diluar perkawinan hanya memiliki hubungan dengan perempuan tersebut sebagai ibunya. Adalah tidak tepat dan tidak adil pula jika hukum membebaskan laki-laki yang melakukan hubungan seksual yang menyebabkan terjadinya kehamilan dan kelahiran anak tersebut dari tanggung jawabnya sebagai seorang bapak dan bersamaan dengan itu hukum meniadakan hak-hak anak terhadap lelaki tersebut sebagai bapaknya. 1 1.2. Tujuan Sejalan dengan perumusan latar belakang yang telah diuraikan diatas, tulisan ini bertujuan untuk mengetahui kekuatan hukum proses pembuktikan seorang anak luar kawin terhadap ayah biologisnya melalui tes DNA dan apa konsekuensi bagi lelaki yang terbukti sebagai ayah biologis dari seorang anak luar kawin tersebut. II. ISI MAKALAH 2.1 Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum normatif, yaitu jenis penelitian hukum yang dilakukan dengan cara mengkaji bahan-bahan yang berasal dari berbagai peraturan perundang-undangan dan bahan lain sebagai literatur, yang mengkaji hukum sebagai norma yang berkembang dan berlaku didalam masyarakat. Landasan teoritis yang digunakan merupakan undang undang, norma norma maupun teori teori yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat. Jenis pendekatan yang digunakan adalah pendekatan perundang undangan dan konseptual. Sumber bahan hukum yang digunakan yaitu bahan hukum primer, sekunder dan tersier. Teknik pengumpulan bahan hukum dengan melalui studi pustaka serta penelusuran bahan bahan hukum. Analisis terhadap bahan hukum dilakukan dengan teknik deskripsi dan sistematis. 2.2 Hasil Dan Pembahasan 1 Taufiqurrohman Syahuri, 2013, Legislasi Hukum Perkawinan di Indonesia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, h. 197 2

2.2.1 Kekuatan Hukum Proses Pembuktian Ayah Biologis dari Seorang Anak Luar Kawin dengan Tes DNA Status ayah secara biologis atau ayah kandung dapat dibuktikan atau dibantah dengan kemungkinan yang paling mendekati kepastian yaitu dengan tes DNA (Deoxyribo Nucleic Acid) yaitu tes pada asam nukleat yang menyimpan semua informasi tentang genetika. 2 Bukan hal yang baru dalam proses penegakan hukum menggunakan peran dari bidang-bidang keilmuan lain, sehingga dalam kaitannya dengan asal-usul keturunan orang dapat menggunakan ahli ilmu genetika untuk melakukan pencocokan DNA si anak dengan laki-laki yang ditunjuk sebagai ayah bilogisnya, jika hasil pemeriksaannya menunjukan kesesuaian, maka asal usul keturunan dapat dibuktikan dihadapan hukum. Cara memeriksa tes DNA dilakukan dengan cara mengambil STR (short tandem repeats) dari anak. Selanjutnya di laboratorium akan dianalisa urutan untaian STR ini apakah urutannya sama dengan seseorang yang dijadikan pola dari seorang anak. Urutan tidak hanya satu-satunya karena pemeriksaan dilanjutkan dengan melihat nomor kromosom. Misalnya hasil pemeriksaan seorang anak ditemukan bahwa pada kromosom nomor 3 memiliki urutan AGACT dengan pengulangan 2 kali. Bila ayah atau ibu yang mengaku orang tua kandungnya juga memiliki pengulangan sama pada nomor kromosom yang sama, maka dapat disimpulkan antara 2 orang itu memiliki hubungan keluarga. Seseorang dapat dikatakan memiliki hubungan darah jika memiliki 16 STR yang sama dengan keluarga kandungnya. Bila urutan dan pengulangan sama, maka kedua orang yang dicek memiliki ikatan saudara kandung atau hubungan darah yang dekat. Jumlah ini cukup kecil dibandingkan dengan keseluruhan ikatan spiral dalam tubuh kita yang berjumlah miliaran. Tes DNA dilakukan dengan mengambil sedikit bagian dari seseorang untuk dibandingkan dengan orang lain. Bagian yang dapat diambil untuk dicek adalah rambut, air liur, urine, cairan vagina, sperma, darah, dan jaringan tubuh lainnya. Tes DNA memiliki kekuatan hukum karena dilakukan oleh para ahli dan mencerminkan kepastian hukum karena sampel yang diperoleh melalui tes 2 W.D. Kolkman, 2012, Hukum tentang Orang, Hukum Keluarga dan Hukum Waris di Belanda dan Indonesia, Pustaka Larasan, Denpasar, h. 6 3

DNA ini tidak akan berubah sepanjang hidup seseorang. Penggunaan alkohol, rokok atau obat-obatan tidak akan mengubah susunan DNA. 3 2.2.2 Konsekuesi Terhadap Lelaki yang Terbukti Sebagai Ayah Biologis dari Seorang Anak Luar Kawin Proses penuntutan anak luar kawin terhadap lelaki yang diduga sebagai ayah biologisnya tersebut tidak hanya sampai pada pembuktian melalui tes DNA saja. Konsekuensi dengan terbuktinya lelaki tersebut sebagai ayah biologis seorang anak luar kawin, lelaki tersebut beserta ibu biologis dari anak luar kawin tersebut wajib melengkapi bukti tes DNA tersebut dengan Akta Pengakuan Anak dan Akta Pengesahan Anak, hal ini diperlukan agar memberi ikatan serta kekuatan hukum dalam proses pelaksanaan tuntutan hak dan kewajiban dalam hubungan hukum antara anak luar kawin tersebut dengan orang tua biologisnya terutama sang ayah. Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 276 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata), pengesahan secara hukum terhadap anak-anak luar kawin menjadi anak-anak yang sah dalam perkawinan dilakukan oleh Menteri Kehakiman setelah mendengar pertimbangan dan nasihat Mahkamah Agung dan sebelumnya Mahkamah Agung mendengar keterangan pada keluarga sedarah pemohon. Selanjutnya akan memerintahkan untuk diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia. Sama halnya dengan setiap pengakuan secara hukum terhadap anak-anak luar kawin, maka setiap pengesahan secara hukum terhadap anak-anak luar kawin wajib dilaporkan kepada pencatatan sipil, untuk selanjutnya diterbitkan akta pengesahan anak dan memberikan catatan pinggir pada akta kelahiran anak yang bersangkutan. Hal ini sesuai dengan Pasal 53b Reglemen Pencatatan Sipil orang Eropa, Pasal 66 Reglemen Pencatatan Sipil orang Tionghoa dan Pasal 36 Reglemen Pencatatan Sipil orang Indonesia. 4 Dengan adanya pengakuan secara sah terhadap anak biologis membawa konsekuensi tertentu, yaitu mengakibatkan timbulnya hubungan hukum (perdata) antara anak biologis dengan ayah biologis yang mengakuinya secara sah. Ketentuan dalam Pasal 280 KUH Perdata menyatakan bahwa dengan pengakuan yang dilakukan secara 3 D.Y. Witanto, 2012, Hukum Keluarga, Hak dan Kedudukan Anak Luar Kawin, Prestasi Pustaka, Jakarta, h. 4 4 Rachmadi Usman, 2005, Aspek-Aspek Hukum Perorangan & Kekeluargaan, Sinar Grafika, Jakarta, h. 217 4

sah terhadap seorang anak luar kawin, maka menimbulkan hubungan hukum (perdata) antara anak yang diakui dengan orang tua (ayah atau ibu) yang mengakuinya. III. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Proses pembuktikan seorang anak luar kawin terhadap ayah biologisnya melalui tes DNA memiliki kekuatan hukum karena dilakukan oleh para ahli dan mencerminkan kepastian hukum karena sampel yang diperoleh melalui tes DNA ini tidak akan berubah sepanjang hidup seseorang. 2. Konsekuensi dengan terbuktinya lelaki yang diduga sebagai ayah biologis seorang anak luar kawin adalah lelaki tersebut beserta ibu biologis dari anak luar kawin tersebut wajib melengkapi bukti tes DNA tersebut dengan Akta Pengakuan Anak dan Akta Pengesahan Anak, hal ini diperlukan agar memberi ikatan serta kekuatan hukum dalam proses pelaksanaan tuntutan hak dan kewajiban dalam hubungan hukum antara anak luar kawin tersebut dengan orang tua biologisnya. Daftar Pustaka Buku Kolkman, W.D, 2012, Hukum tentang Orang, Hukum Keluarga dan Hukum Waris di Belanda dan Indonesia, Pustaka Larasan, Denpasar. Rachmadi Usman, 2005, Aspek-Aspek Hukum Perorangan & Kekeluargaan, Sinar Grafika, Jakarta. Taufiqurrohman Syahuri, 2013, Legislasi Hukum Perkawinan di Indonesia, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Witanto, D.Y, 2012, Hukum Keluarga, Hak dan Kedudukan Anak Luar Kawin, Prestasi Pustaka, Jakarta. Peraturan Perundang Undangan R. Subekti dan Tjitrosudibio, 2005, Terjemahan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Pradnya Paramita, Jakarta. Reglemen Pencatatan Sipil Eropa Staatblad 1849 Reglemen Pencatatan Sipil Tionghoa Staatblad 1917 Reglemen Pencatatan Sipil bagi Orang Indonesia Staatblad 1902 5