INFLASI.

dokumen-dokumen yang mirip
Jenis-Jenis Inflasi. Berdasarkan Tingkat Keparahan;

Inflasi dan Indeks Harga

Indikator Inflasi Beberapa indeks yang sering digunakan untuk mengukur inflasi seperti;.

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. negara. Inflasi itu sendiri yaitu kecenderungan dari harga-harga untuk menaik

Analisis dalam teori mikro ekonomi pada umumnya meliputi bagian-bagian kecil dari keseluruhan kegiatan perekonomian, mis. Kegiatan seorang konsumen,

Ekonomi. untuk SMA/MA Kelas XI Semester 1. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Inung Oni Setiadi Irim Rismi Hastyorini. Dibuat oleh:

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

ekonomi K-13 INFLASI K e l a s A. INFLASI DAN GEJALA INFLASI Tujuan Pembelajaran

I. PENDAHULUAN. jasa. Oleh karena itu, sektor riil ini disebut juga dengan istilah pasar barang. Sisi

PENGUKURAN INFLASI. Dalam menghitung Inflasi secara umum digunakan rumus: P P

KEBIJAKAN FISKAL. Sayifullah, SE., M.Akt

BAB I PENDAHULUAN. didunia, termasuk Indonesia. Apabila inflasi ditekan dapat mengakibatkan

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. Stabilitas perekonomian suatu bangsa dapat digambarkan dengan stabilitas

TINJAUAN PUSTAKA. ekonomi uang, dimana daya beli yang ada dalam uang dengan berjalannya waktu

BAB 2 LANDASAN TEORI

A. Indeks Harga dan Inflasi

Oleh: Hendry Wijaya, SE., M.Si.

UANG DAN INSTITUSI KEUANGAN PENAWARAN UANG PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

V. TEORI INFLASI Pengertian Inflasi

Kebijakan Pemerintah KEBIJAKAN PEMERINTAH. Kebijakan Pemerintah. Kebijakan Pemerintah 4/29/2017. Tujuan

BAB II URAIAN TEORETIS. Risiko Sistematis, Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Inflasi Terhadap Harga Saham

BAB II TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN MODEL PENELITIAN. Volatilitas (volatility)berasal dari kata dasar volatile(restiyanto, 2009).

EKONOMI. unlimited human s wants and needs. scarcity resources

Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT

Perekonomian Indonesia

ekonomi K-13 KEBIJAKAN MONETER DAN KEBIJAKAN FISKAL K e l a s A. PENGERTIAN KEBIJAKAN MONETER Tujuan Pembelajaran

Inflasi dan indes harga

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pertemuan ke-4 KONSUMSI DAN INVESTASI

PENDAPATAN NASIONAL ALLDO KURNIA PUTRA IPA 2 SEMESTER III. SMA AL AZHAR SYIFA BUDI JAKARTA Jalan Kemang Raya No.7 Jakarta Selatan

Kinerja kebanyakan bisnis sangat tergantung pada tiga faktor ekonomi makro, yaitu : Yaitu perubahan dalam tingkat umum dari aktivitas ekonomi.

ANALISIS KEBERADAAN TRADEOFF INFLASI DAN PENGANGGURAN (KURVA PHILLIPS) DI INDONESIA

Memasukkan beberapa aset sebagai alternatif dari uang

BAB I PENDAHULUAN. fiskal maupun moneter. Pada skala mikro, rumah tangga/masyarakat misalnya,

Dampak Inflasi Terhadap Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (Apbd) Pada Pemerintah Kota Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. atau bahkan tercapainya full employment adalah kondisi ideal perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. secara umum fungsi utama bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7,

Bab 6 INFLASI. Gambar 6.1. Perkembangan Inflasi Dan Output Gap Nasional. Bahan Kuliah Ekonomi Moneter Aris B. Setyawan 66

BAB I PENDAHULUAN. Perlunya inflasi dikendalikan rasanya tidak perlu dipertanyakan lagi.

Kebijakan Moneter & Bank Sentral

KEBIJAKAN FISKAL 30/04/2016. Kebijakan fiskal

I. PENDAHULUAN. Inflasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya

PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK

MODUL INFLASI DAN INDEKS HARGA

BAB II TINJAUAN TEORI. landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi adalah fenomena yang selalu ada di setiap negara dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia di tengah perekonomian global semakin

BAB I PENDAHULUAN. menetapkan stabilitas di bidang ekonomi yang sehat dan dinamis, pemeliharaan di bidang ekonomi akan tercipta melalui pencapaian

Model IS-LM. Lanjutan... Pasar Barang & Kurva IS 5/1/2017. PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

Cakupan Teori Ekonomi Makro, Output, Inflasi, Pengangguran, dan Variabel ekonomi Makro lainnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ekonomi Kelas X KEBIJAKAN MONETER KTSP A. Kebijakan Moneter Tujuan Pembelajaran

Vegitya Ramadhani Putri, SH, S.Ant, MA, LLM

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

I. PENDAHULUAN. makro, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan

SKRIPSI. Kausalitas Jumlah Uang Beredar Terhadap Inflasi. di Indonesia Tahun

Kebijakan Makro Ekonomi

Suku Bunga dan Inflasi

Pengertian Inflasi, Jenis, Penyebab, Dan Cara Mengatasi Inflasi

SILABUS. Mata Kuliah Ekonomi Makro I Dosen Nano Prawoto, SE. M.Si. Hunting Ext. 184

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang

1. Tinjauan Umum

Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

KRISIS EKONOMI DI INDONESIA MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. materi tersebut disampaikan secara berurutan, sebagai berikut.

Matakuliah : J 0034/Ekonomi Makro Tahun : 2005 Versi : Revisi 3. Pertemuan 3 Pemikiran Makro Ekonomi Klasik

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. beberapa hasil penelitian terdahulu: Penelitian Nugroho dan Basuki (2012) dengan judul Analisis Faktorfaktor

BAB I PENDAHULUAN. 2. untuk mencapai tingkat kestabilan harga secara mantap. 3. untuk mengatasi masalah pengangguran.

I. PENDAHULUAN. Krisis ekonomi yang terjadi pada pertengahan tahun 1997 merupakan. dampak lemahnya fundamental perekonomian Indonesia.

By Nina Triolita, SE, MM. Pengantar Bisnis Pertemuan Ke 7

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu gambaran mengenai dampak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan menghitung

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Boediono (2000) Inflasi dapat diartikan sebagai kecenderungan kenaikan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. (excess demand) terhadap barang-barang dalam perekonomian secara

A. PENGERTIAN SISTEM MONETER DI INDONESIA

BAB 11 LANDASAN TEORI

Universitas Sumatera Utara

PENGANGGURAN, INFLASI & KEBIJAKAN PEMERINTAH

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN Hubungan Nilai Tukar Riil dengan Indeks Harga Saham Gabungan

II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

INFLATION. Izza Mafruhah, SE, MSi

PEREKONOMIAN 4 SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA) : RUMAH TANGGA + PERUSAHAAN + PEMERINTAH + PERDAGANGAN LUAR NEGERI

Keseimbangan di Pasar Uang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, masih memiliki stuktur

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

InfLasi dan Indeks Harga

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri menyebabkan perubahan tata perekonomian dalam negeri yang

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara tahun 2008 sampai tahun 2010 kurang stabil (lihat tabel 1.1 dan

Andri Helmi M, SE., MM. Sistem Ekonomi Indonesia

Transkripsi:

INFLASI

DEFINISI MENURUT A.P. LERNER: kelebihan permintaan (excess demand) trhd penyediaan barangbarang dalam suatu perekonomian secara keseluruhan INFLASI ADLH: Kenaikan hargaharga barang umum secara terus menerus yg disebabkan karena banyaknya uang yg beredar Inflasi menjadi indikator utama adanya stabilitas moneter

SEBAB TERJADINYA INFLASI BERDASAR TEORI KUANTITAS UANG cost push inflation: MV=PT Didukung oleh pendapat J.B. Say: Supply creates its own demand Bila V & T stabil, hubungan yg ada hanya antara M &P, shgg setiap perubahan M menyebabkan perubahan P. Contoh: Bila pemerintah menambah jumlah M sebanyak a kali, mk P akan naik sebesar a kali. Jika pemerintah menambah M terus menerus, mk P naik terus menerus, timbulah inflasi

BERDASAR TEORI ORTHODOKS Teori tarikan permintaan terhadap inflasi (demand pull inflation): inflasi disebabkan adanya pergeseran kurva permintaan ke kanan shgg tercipta kelebihan permintaan, akibatnya harga naik Pendapat tentang sumber penyebab pergeseran kurva permintaan agregat: 1. Pihak monetaris: akibat penambahan M 2. Pihak nonmonetaris: akibat pengeluaran C,I,G,(X-M), walaupun tdk disertai peningkatan M

Teori sisi penawaran tentang inflasi (cost push inflation): penyebab utama inflasi karena terjadinya pergeseran penawaran agregat. Faktor penyebab pergeseran penawaran agregat: 1. upah: Tk minta upah naik upah dinaikkan harga barang dinaikkan inflasi 2. harga barang dalam negeri: harapan pengusaha menaikkan keuntungan harga barang dinaikkan inflasi 3. kekakuan struktural: pemanfaatan SDE kurang fleksibel, tingkat harga & upah rigid(mudah naik sukar turun), mbilitas perekonomian rendah kapasitas menganggur kelangkaan barang & jasa kenaikan biaya (high cost economy) inflasi

Teori permintaan-penawaran tentang inflasi: inflasi disebabkan oleh adanya peningkatan permintaan agregat yg diikuti penawaran agregat shgg harga naik lebih tinggi. Interaksi antara permintaan agregat & penawaran agregat yg mendorong kenaikan harga dikatakan sbg akibat adanya pengharapan inflasi. 2 macam pengharapan ttg inflasi: 1. pengarapan adaptasi: pengharapan masyarakat ttg laju inflasi yad didasarkan pd laju inflasi yg lalu 2. pengharapan rasional: mengasumsikan bhw masy akan bertindak rasional dg melihat kebijaksanaan ekonomi pemerintah & perkembangan perekonomian utk memperkirakan inflasi yad.

INFLASI YG DIIMPOR (IMPORTED INFLATION Fluktuasi harga komoditi impor maupun impor di pasaran dunia akan turut mempengaruhi tingkat harga umum di dlm negeri shgg tjd inflasi (imported inflation) Inflasi yg terjadi di luar negeri akan menaikkan biaya/harga barang impor dlm negeri shgg dapat menyebabkan inflasi (impor cost-push inflation) Menurut Ichiro Otani, inflasi yg diimpor dpt terjadi karena peningkatan harga barang ekspor & impor di pasaran dunia

Harga ekspor naik indeks harga umum dlm negeri naik. Jk komoditi ekspor inelastis penerimaan ekpsor naik permintaan dlm negeri naik. Penerimaan ekspor naik uang primer naik kelebihan uang beredar tingkat harga naik inflasi Peningkatan harga impor dapat mempengaruhi tingkat harga umum mll 3 jalur: 1. jalur lgsg menaikkan harga umum 2. melalui peningkatan biaya faktor produksi, biaya bahan baku & barang modal, shgg mendorong kenaikan hrg 3. mll pengeluaran impor surplus neraca berjalan turun jml uang primer turun

DILEMA 2 sasaran yg sll kontradiktif adlh sasaran pertumbuhan ekonomi tinggi&menekan tingkat inflasi serendah mungkin Alternatif: 1. Memilih sasaran pertumbuhan ekonomi tinggi dg mengabaikan tingkat inflasi 2. Mengupayakan semua sasaran dpt dicapai tanpa ada 1pun yg tercapai optimal. Mis: berusaha mencapai laju pertumbuhan ekonomi tdk begitu tinggi demi terpeliharanya tingkat inflasi 1 digit (batas tolerir inflasi)

NEGARA YG BERHASIL Negara yg berhasil memacu laju pertumbuhan ekonomi begitu tinggi ttp tetap dapat mengendalikan inflasi yg rendah: Singapura & Malaysia. Faktor yg mendukung: Diupayakan melalui sektor perekonomian makro, Iklim usaha yg sehat&kondusif

Pertumbuhan ekonomi yg tinggi di suatu negara justru membebani mayarakat konsumen negara tersebut mll tingginya tingkat harga. Dgn kata lain, kemajuan ekonomi negara yg bersangkutan justru menurunkan nilai uang atau daya beli masyarakat konsumen Laju inflasi tinggi kepercayaan masy thdp rupiah turun isu devaluasi meninggi. Laju inflasi tinggi ekspor terhambat kesulitan neraca pembayaran pemerintah mendevaluasi rupiah

SEKTOR RIIL Inflasi juga didorong oleh sektor riil seperti sektor makanan, properti, transportasi Kekeringan bahan pangan langka Harga bahan pangan naik inflasi Harga BBM, tarif tol & harga pelumas naik harga barang perdagangan naik inflasi

KRITERIA PARAH TIDAKNYA INFLASI Menurut Boediono: Ringan: <10% per tahun Sedang: 10-30% per tahun Berat: 30-100% per tahun Hiperinflasi: >100% per tahun Menurut harry G. Johnson, inflasi dikatakan terkendali jk berkisar antara 4-6% per tahun untuk negara berkembang, & tdk lebih dari 2% untuk negara maju/negara industri

PIHAK YG DIUNTUNGKAN KARENA ADANYA INFLASI Bagi orang yg meminjam uang di bank (debitur): saat pembayaran utang, nilai uang < saat meminjam Produsen: jk pendapatan > daripada kenaikan biaya produksi Penabung: Jk bunga lebih tinggi daripada laju inflasi

PIHAK YG DIRUGIKAN KARENA ADANYA INFLASI Pemberi pinjaman uang (kreditur): nilai uang pengembalian < daripada nilai saat memberi pinjaman Penerima pendapatan tetap seperti PNS/karyawan swasta: nilai gaji lebih rendh daripada sebelumnya dengan nominal yg sama Penabung: jk laju inflasi lebih tinggi daripada tingkat bunga Produsen(terutama perusahan kecil): jk inflasi menyebabkan naiknya biaya produksi, bisa menghentikan produksi/gulung tikar

Kebijakan moneter: CARA MENGATASI INFLASI 1. Politik diskonto (manaikkan & menurunkan suku bunga) 2. Politik cadangan kas 3. Politik pasar terbuka (jual beli surat berharga) 4. Kebijakan kredit selektif Kebijakan Fiskal: 1. mengatur penerimaan & pengeluaran pemerintah 2. Mengatur perpajakan Kebijakan Sektor Riil: 1. Menaikkan hasil produksi 2. Mengendalikan harga

REFERENSI Cornelis Rintuh. (1995). Perekonomian Indonesia. Yogyakarta: Liberty Drs. Hg. Suseno triyanto Widodo, MS. (1997). Ekonomi Indonesia. Fakta dan Tantangan dalam Era Liberalisasi. Yogyakarta: Kanisius