Oleh: Disusun ( ) ( ) Misbahul Munir

dokumen-dokumen yang mirip
Permintaan dan Penawaran Uang

Memasukkan beberapa aset sebagai alternatif dari uang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Ekonomi Indonesia tidak terlepas dari keterlibatan sektor

= Inflasi Pt = Indeks Harga Konsumen tahun-t Pt-1 = Indeks Harga Konsumen tahun sebelumnya (t-1)

Teori Klasik tentang Permintaan Uang

PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

KESEIMBANGAN di PASAR UANG. Minggu 11

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT

BAB II LANDASAN TEORI

PERMINTAAN UANG. Adil Fadillah dan Mumuh Mulyana Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan

UANG DAN INSTITUSI KEUANGAN PENAWARAN UANG PROGDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG

ekonomi Kelas X KEBIJAKAN MONETER KTSP A. Kebijakan Moneter Tujuan Pembelajaran

BAB 10 Permintaan Agregat 1: Membangun Model IS-LM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terkait. Uraian dari masing-masing hal tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.

KESEIMBANGAN PASAR BARANG DAN UANG Mata Kuliah : Pengantar Ilmu Ekonomi : Dany Juhandi, S.P, M.Sc

MODEL IS DARI PASAR BARANG DAN MODEL LM DARI PASAR UANG. Chapter Ten 1

Model IS-LM. Lanjutan... Pasar Barang & Kurva IS 5/1/2017. PASAR UANG & PASAR BARANG (Keseimbangan Kurva IS-LM)

UANG. Uang didefinisikan sebagai sesuatu yang disepakati sebagai alat pembayaran yang sah. Fungsi Uang (Mankiw, 2007)

ekonomi K-13 PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG K e l a s A. KONSEP DASAR a. Sejarah Uang Tujuan Pembelajaran

Bab 4 TEORI MONETER MV = PT. i 1

I. PENDAHULUAN. Uang merupakan alat pembayaran yang secara umum dapat diterima oleh

MAKALAH EKONOMI MAKRO PERANAN UANG, PERMINTAAN, DAN PENAWARAN AKAN UANG

Teori Ekonomi Keynes: Pasar Uang dan Pasar Tenaga Kerja

BAB II TINJAUAN TEORI. landasan teori yang digunakan dalam penelitian yaitu mengenai variabel-variabel

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH TEORI EKONOMI 2 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM LAMONGAN

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

Keseimbangan di Pasar Uang

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN Penawaran Agregat

Pasar Uang Dan Kurva LM

Mekanisme transmisi. Angelina Ika Rahutami 2011

Kerangka Belajar Ekonomi Makro Pandangan Klasik, Keyness dan Sesudahnya

BAB II URAIAN TEORITIS. dulu pernah dilakukan, diantaranya : Andriani (2000) dalam penelitiannya yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dalam ilmu ekonomi, keseimbangan pasar (market equilibrium) terjadi

EKONOMI MAKRO RINA FITRIANA,ST,MM

GDP = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + ekspor - impor

Uang EKO 2 A. PENDAHULUAN C. NILAI DAN JENIS-JENIS UANG B. FUNGSI UANG. value).

BAB I PENDAHULUAN. Pengertian uang merupakan bagian yang integral dari kehidupan kita. sehari-hari. Ada yang berpendapat bahwa uang merupakan darahnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SATUAN ACARA PENGAJARAN ( SAP )

SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN SEWA EKONOMI DAN PENDAPATAN PINDAHAN

ANALISIS PERUBAHAN SUKU BUNGA, UANG DAN HARGA DALAM KERANGKA KERJA EKONOMI KLASIK

Makro ekonomi adalah Makro artinya besar, analisis makro ekonomi merupakan analisis keseluruhan kegiatan perekonomian. Bersifat global dan tidak

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mengukur kinerja ekonomi suatu negara dapat dilakukan dengan menghitung

Pertemuan ke-4 KONSUMSI DAN INVESTASI

Hubungan antara Inflasi dan Jumlah Uang Beredar

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Nilai Tukar Riil dan Nilai Tukar Nominal

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

TEORI KONSUMSI DAN TEORI INVESTASI. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Uang didefinisikan sebagai alat pertukaran (medium of exchange) yaitu suatu

BAB I PENDAHULUAN. karena fungsi utamanya sebagai media untuk bertransaksi, sehingga pada awalnya

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan antara lain melalui pendekatan jumlah uang yang beredar dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Masalah uang adalah masalah yang tidak sederhana. Uang berkaitan erat dengan hampir

II. KERANGKA PEMIKIRAN. Uang didefinisikan sebagai sesuatu yang diterima secara umum dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan jasa dalam perekonomian dinilai dengan satuan uang. Seiring dengan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Permasalahan makro ekonomi yang begitu rumit menjadikan para pengambil

III. KERANGKA PEMIKIRAN Mekanisme Transmisi Kebijakan Moneter. kebijakan moneter terhadap kegiatan ekonomi secara riil dan harga harga

II. TEORI EKONOMI MAKRO KLASIK

BAB 10 Permintaan dan Penawaran Uang serta Kebijakan Moneter

BAB I PENDAHULUAN. Inflasi dapat di artikan sebagai suatu proses meningkatnya harga-harga

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang dikonsumsinya atau mengkonsumsi semua apa yang diproduksinya.

BAB I PENDAHULUAN. inflasi yang rendah dan stabil. Sesuai dengan UU No. 3 Tahun 2004 Pasal 7,

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) MATA KULIAH: TEORI EKONOMI MAKRO II (EKO 326)

Xpedia Ekonomi. Makroekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan perantara (intermediary) yang. liabilitas (penghimpunan dana) (Wuryandani, 2012).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (Mankiw, 2006: 145). Ini tidak berarti bahwa harga harga berbagai macam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perekonomian dalam suatu negara dipengaruhi oleh tingkat inflasi. Inflasi

BAB I PENDAHULUAN. Suatu negara yang melakukan kegiatan perekonomian biasanya ditujukan

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah

Penawaran agregatif Meet-7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beredar dan hubungan jumlah uang beredar dengan laju inflasi. diketahui definisi uang dan fungsi uang.

BAB II LANDASAN TEORI. Tingkat suku bunga adalah harga dari penggunaan dana investasi

III. KERANGKA TEORITIS

II. TEORY PERMINTAAN UANG ( Berapa kebutuhan ( Jumlah / Nilai ) uang dalam suatu perekonomian? ) Catt Priyo Purwanto

BAB I PENDAHULUAN. perhatian para peneliti dan telah ditelaah secara lebih mendalam di berbagai

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia yang tidak terbatas ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Uang, Fungsi Uang dan Jenis Uang. Dalam kehidupan sehari-hari, uang mememiliki pengertian yang

I. PENDAHULUAN. dengan perkembangan teknologi yang canggih. Kemajuan teknologi dalam sistem

PENGUKURAN INFLASI. Dalam menghitung Inflasi secara umum digunakan rumus: P P

BAB I PENDAHULUAN. proses pertukaran barang dan jasa serta untuk pembayaran utang. Pada umumnya setiap

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. hubungan antara penawaran uang dengan jumlah uang yang beredar dengan

08. Tabel biaya dan produksi suatu barang sebagai berikut : Jumlah produksi Biaya tetap Biaya variabel Biaya total 4000 unit 5000 unit 6000 unit

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB II. Teori Klasik dan Keynes mengenai Penentuan Tingkat Kegiatan Ekonomi Negara

TINJAUAN PUSTAKA. barang dan jasa (Mishkin, 2001). Uang sering kali diidentikkan dengan uang kartal

Prof. Dr. Almasdi Syahza, SE., MP Peneliti dan Pengamat Ekonomi Pedesaan Blog:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kebijakan moneter merupakan salah satu bentuk kebijakan stabilisasi yang

BAB I PENDAHULUAN. kestabilan harga. Masalah pertumbuhan ekonomi adalah masalah klasik

BAB 11 LANDASAN TEORI

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

LANDASAN TEORI. membeli barang-barang modal dan peralatan-peralatan produksi dengan tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. harian bank (cash in vaults), dikurangi kewajiban Giro Wajib Minimum (Reserve

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

Transkripsi:

MAKALAH DISKUSI KELAS KELEMAHAN TEORI MONETER MILTON FRIEDMAN Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah Ekonomika Moneter Dosen Pengampu: Teguh Sihono, M.M. & Supriyanto, M.M. 1. 2. 3. 4. 5. 6. Misbahul Munir Chandra Widyadewa Fieka Praditaliana Disusun Oleh: (07404241020) (08404241012) (08404241042) Theresa Rosania Hapsari (09404241013) Deviyandaa Kusuma N. (09404241026) Fitri Anggraeni (09404241041) PRODI PENDIDIKAN EKONOMI (R) FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011

BAB I PENDAHULUAN Milton Friedman dikenal sebagai perintis golongan monetarisme, dengan teori moneternya yang beraliran kuantitas modern. Milton Friedman mencoba menghidupkan kembali teori kuantitas uang klasik dengan membuat suatu pernyataan bahwa teori kuantitas adalah teori tentang permintaan uang, bukan teori tentang penentuan produk, pendapatan maupun harga. Menurut dia, uang itu merupakan salah satu bentuk kekayaan, seperti halnya bentuk-bentuk kekayaan yang lain (misalnya: surat berharga, tanah atau kepandaian). Disamping itu uang merupakan barang yang produktif. Apabila uang ini dikombinasikan dengan faktor produksi lain dapat menghasilkan barang lain. Dengan demikian, teori permintaan uang dapat pula dipandang teori modal (capital theory) Menurut Friedman, teori permintaan uang masih merupakan bagian dari teori capital atau teori tentang kemakmuran yang dipengaruhi oleh komposisi neraca pembayaran atau komposisi portofolio asset. Dari segi teori ini, teori permintaan uang dapat dilihat dari dua sudut, yaitu sudut pemilik perseorangan dan sudut pemilik perusahaan. Teori dari Friedman banyak yang bertentangan dengan teori Keynes, sehingga banyak mendapat kritikan dari ahli-ahli ekonomi dunia saat itu. Perbedaan penting antara pendekatan Friedman dengan aliran Keynes adalah pada penjelasan tentang mekanisme transmisi yang menghubungkan perubahan jumlah uang dengan pengeluaran total. Makalah ini akan menjelaskan tentang kritikan-kritikan yang diberikan oleh ahli-ahli ekonomi lain mengenai teori-teori moneter dari Milton Friedman.

BAB II PEMBAHASAN A. Kritik Terhadap Teori Friedman Oleh Paul Davidson Kritik ini disampaikan oleh Paul Davidson, yaitu tentang kesalahan Friedman menafsirkan teori Keynes. Kesalahan Friedman tersebut meliputi tiga hal, yaitu: 1. Pengertian Mengenai Konsep Ketidakpastian, Kontrak, dan Fleksibilitas Tingkat Upah Aliran kuantitas yang menggunakan dasar teori klasik mengasumsikan bahwa situasi yang dihadapi masyarakat adalah pasti dan pasar tenaga kerja yang bekerja sempurna. Dengan pasar tenaga kerja yang sempurna, proses tatonement akan menjamin terbentuknya keseimbangan dan kestabilan tingkat upah, serta kepastian masa depan. Model keseimbangan umum Walras yang memakai dasar teori klasik mengasumsikan hal yang sama. Ini berarti terdapat implikasi bahwa proses transaksi tidak akan terjadi sampai keseimbangan tercapai. Friedman secara eksplisit menyatakan bahwa teori moneternya didasarkan pada persamaan-persamaan keseimbangan umum dari Walras dan juga menyatakan bahwa semua antisipasi akan menjadi kenyataan pada jangka panjang. Keynes sebaliknya, menyatakan bahwa uang penting karena menjembatani masa sekarang dan masa mendatang. Hal tersebut hanya dapat berlaku apabila terdapat ikatan-ikatan kontrak dalam satuan uang yang kontinu sepanjang waktu. Keinginan orang untuk memegang uang sebagai bentuk kekayaan menunjukkan adanya ketidakpercayaan seratus persen terhadap perkiraan-perkiraan dan perhitungan masa mendatang. Artinya terdapat ketidakpastian yang selalu terjadi dan tidak dapat dihindari. Keynes menyatakan bahwa bila keadaan dunia selalu dipenuhi kepastian, dan semua harapan serta antisipasi masyarakat selalu terwujud, orang tidak perlu memegang uang karena tidak rasional. Uang dalam situasi seperti yang diasumsikan oleh kaum klasik merupakan suatu jenis aset yang memberikan jasa berupa likuiditas yang lebih kecil dibandingkan dengan biaya

memegangnya, jadi return memegang uang adalah negatif, yang tidak mungkin terjadi. 2. Permintaan dan Penawaran Uang Keynes memandang penting motif pembelanjaan (pengeluaran untuk transaksi) dalam permintaan uang seseorang. Sebaliknya, dalam modelnya, Friedman menghilangkan variabel pengeluaran yang direncanakan (planned expenditure) sebagai suatu variabel bebas tersendiri. Hal ini dapat menimbulkan kesalahan dalam menyusun teori atau kebijaksanaan. Model permintaan uang dari Friedman dianggap kurang dari sudut teori Keynes karena: a. Didasarkan pada pendapat Irving Fisher yang membedakan tingkat bunga riil dengan tingkat bunga nominal. Ini ditolak oleh Keynes karena dapat mengaburkan efek inflasi yang diharapkan terhadap Marginal Efficiency of Capital dengan efeknya terhadap uang. b. Asumsi Friedman bahwa nilai yang diantisipasi (nilai permanen) tidak berubah, artinya nilai dari variabel pertumbuhan dan tingkat bunga riil ditentukan secara eksogen dan antisipasi itu sangat dipercaya dan dipegang kuat. Hal ini berlawanan dengan teori Keynes yang berpendapat bahwa keadaan dunia selalu dipenuhi ketidakpastian. c. Asumsi dari Friedman yang menyatakan bahwa penawaran uang ditentukan secara eksogen dan elastisitas pendapatan terhadap permintaan uang adalah satu. Hal ini tidak sesuai dengan motif pembelanjaan dalam analisa Keynes terhadap permintaan uang. Dalam hal penawaran uang, Friedman menyatakan bahwa penawaran uang ditentukan secara eksogen. Keynes tidak sependapat karena uang tidak masuk begitu saja dalam perekonomian, tetapi melalui dua proses yang berbeda, yaitu: a. Proses pembelanjaan yang bersumber dari pendapatan. Di sini keinginan masyarakat/perusahaan/pemerintah untuk melakukan investasi lebih besar, berarti dibutuhkan dana yang lebih besar yang dapat diperoleh dari bank melalui permohonan kredit. Bila

permohonan ini disetujui dan bank mau memberikan kredit, berarti terdapat tambahan uang beredar. b. Proses perubahan portofolio. Pertambahan jumlah uang beredar tersebut digunakan oleh masyarakat untuk mensubtitusi surat berharga dan sebagai alat mentransfer daya beli untuk waktu yang akan datang yang tidak pasti. Apabila kondisi Keynes dipenuhi, yaitu uang dan surat berharga dapat disubstitusikan dengan baik sebagai penyimpan nilai dan keduanya memiliki elastisitas substitusi yang sangat rendah terhadap barang-barang yang memiliki elastisitas produksi tinggi, maka pertambahan uang beredar tidak akan berpengaruh langsung pada permintaan sumber daya. Permintaan sumber daya/barang modal hanya dapat dipengaruhi oleh pertambahan jumlah uang beredar bila otoritas moneter menurunkan tingkat kelayakan proyek investasi yang potensial atau dengan mengurangi pemberian kredit pada nasabah. Kondisi Keynes tersebut hanya dapat dipenuhi bila terdapat dua syarat, yaitu: a. Ada tingkat upah yang kaku, yang berarti jasa likuiditas uang lebih besar dari biaya memegangnya dan obligasi kontrak dalam surat berharga merupakan penyimpan nilai yang aman. b. Ada ketidakpastian serta ada biaya transaksi dan pemeliharaan yang tinggi dalam pembelian barang-barang fisik dibandingkan biaya dalam transaksi hak barang fisik. Dengan demikian, substitusi uang terhadap surat berharga sangat tinggi dan elastisitas substitusi uang dan surat berharga terhadap barang fisik sangat rendah. Sebaliknya, Friedman menyatakan bahwa peningkatan uang beredar secara eksogen selain akan mempengaruhi pembelian barang modal melalui mekanisme perubahan tingkat bunga seperti dalam teori Keynes juga akan meningkatkan permintaan barang-barang konsumsi tahan lama. Hal yang terakhir disebabkan karena Friedman menganut asumsi bahwa uang dan surat berharga di satu pihak, serta barang produksi tahan lama di pihak lain, memiliki elastisitas sangat tinggi. Ini berbeda dengan kondisi Keynes.

3. Konsep Tentang Likuiditas Aset dan Sistem Penyelenggaraan Pasar Friedman menyatakan dalam kerangka analisisnya bahwa perbedaan antara aliran Keynes dan aliran kuantitas dalam mekanisme transmisi bersumber pada perbedaan asumsi tentang harga. Hal ini tidak disetujui oleh Keynes. Keynes menganggap perbedaan tersebut terletak pada issue tentang tingkat likuiditas barang konsumen tahan lama sebagai penyimpan nilai. Mekanisme transmisi dari Friedman hanya dapat berlangsung bisa semua aset, termasuk barang konsumsi tahan lama, cukup likuid. Dalam arti, mereka mudah dijual kembali di pasar pada masa yang akan datang. Menurut Keynes, kondisi tersebut tidak sesuai dengan konsep likuiditas dalam dunia nyata. Tingkat likuiditas barang tahan lama selalu lebih kecil dibandingkan dengan uang dan aset finansial lainnya. Dengan demikian barang konsumsi tahan lama selalu lebih buruk sebagai sarana penyimpan nilai dibandingkan dengan uang dan surat berharga. Barang modal dan tahan lama tidak cukup menarik dibandingkan dengan uang sebagai penyimpan nilai kecuali pada situasi di mana sistem penyelenggaraan pasar sudah sedemikian terorganisir, sehingga barang tahan lama tersebut dapat dijual seketika untuk memperoleh uang. Jadi, jelas bahwa menurut Keynes, perbedaan dalam mekanisme transmisi pada kedua aliran bersumber pada perbedaan asumsi mengenai tingkat keorganisasian pasar barang tahan lama yang mempengaruhi tingkat likuiditas barang-barang tahan lama tersebut. B. Kritikan Atas Pandangan Friedman Mengenai Teori Kuantitas Friedman menyatakan bahwa teori kuantitas berkembang mula-mula dari versi transaksi, versi income, dan yang terakhir versi Cambridge. Sehubungan dengan hal itu, disebutkan pula bahwa teori Keynes tentang preferensi likuiditas merupakan penegasan atas pergeseran teori kuantitas dari versi transaksi menjadi versi keseimbangan tunai. Dalam penjelasannya, Friedman mengatakan bahwa perbedaan mendasar antara teori kuantitas dengan teori Keynes terletak pada asumsi elastisitas permintaan uang terhadap tingkat bunga. Teori Keynes dinyatakan mempunyai elastisitas permintaan uang terhadap tingkat bunga yang

tinggi, sedangkan pada teori kuantitas, elastisitas tersebut tidak ada (nol). Dalam analisanya terhadap permintaan uang, Friedman menggunakan kerangka kerja seperti pada Keynes, yaitu dengan mempertimbangkan peranan tingkat bunga. Dengan alasan tersebut, Patinkin menyatakan bahwa kerangka analisis Friedman sebenarnya mengikuti aliran Keynes dan bukan kuantitas, meskipun Friedman menyatakan bahwa secara empiris, fungsi permintaan uang tidak memiliki elastisitas yang tinggi terhadap tingkat bunga. Tetapi ini tidak mengurangi esensi bahwa analisa Friedman menggunakan kerangka analisa Keynes. 1. Teori Friedman Dalam Kerangka Teori Kuantitas Friedman juga salah menafsirkan teori kuantitas dengan membedakan persamaan Fisher, MV=PT dengan versi income, MV=P.y di mana y merupakan tingkat pendapatan riil dan V adalah velositas uang beredar. Dikatakan oleh Friedman bahwa kedua versi tersebut memiliki konsep tentang peranan uang beredar yang berbeda. Versi Fisher disebutkan menekankan pentingnya uang sebagai sesuatu yang dipegang. Padahal menurut Patinkin, pendekatan versi income hanya merupakan variasi dari bentuk versi transaksi, tanpa perbedaan penekanan dalam peranan uang. Alasan penggunaan versi income semata-mata karena masalah data, serta pertimbangan bahwa variabel tingkat pendapatan riil (output riil) lebih berarti secara ekonomis dibandingkan variabel transaksi. Friedman juga melakukan anggapan yang salah yang tidak terdapat pada teori kuantitas, yaitu anggapan bahwa dalam jangka pendek, tingkat pendapatan riil konstan dan hanya tingkat harga yang berubah. Tingkat harga yang berubah secara proporsional terhadap jumlah uang beredar hanya berlaku dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, perubahan velositas dan tingkat output riil dapat terjadi seperti tingkat harga sebagai akibat perubahan jumlah uang beredar. Hal ini terlihat pada model yang dibentuk oleh Friedman bagi teori kuantitas yang mengasumsikan bahwa y = y o. Di sini y adalah variabel pendapatan riil dan ditetapkan secara eksogen.

Menurut Patinkin, yang memodifikasi model pendapatan teori kuantitas, sebelum menyatakan bahwa pendapatan riil (y) ditentukan secara eksogen, perlu ditambahkan persamaan-persamaan Walras dari keseimbangan umum pada awal model yang diperlukan. Gunanya untuk menentukan pendapatan riil secara endogen. Jadi, perlu ditambahkan fungsi produksi dan persamaan ekses permintaan dalam pasar tenaga kerja. Dengan asumsi tingkat harga dan upah yang fleksibel, ekuilibrium pasar tenaga kerja dapat tercapai, dan karena stok modal dianggap konstan maka dari fungsi produksi dapat ditentukan tingkat ekuilibrium dari output riil (y). dalam jangka panjang, hubungan tingkat harga dan uang beredar yang proporsional dapat dibenarkan, meskipun tidak dalam kondisi dikotomi seperti yang dinyatakan oleh teori klasik dan Friedman. 2. Teori Friedman Dalam Ekonomi Keynes Menurut Friedman (berdasarkan model yang dinyatakannya), dalam jangka pendek, Keynes mengasumsikan bahwa tingkat harga stabil/tetap, atau p = p o dan tingkat output riil dapat berubah-ubah. Teori Keynes tentang pengangguran berdasarkan pada asumsinya tentang tingkat absolut dan kekakuan tingkat harga. Teori ini dikatakan oleh Friedman tidak dapat berlaku secara umum, yaitu pada kasus di mana tingkat upah dan tingkat harga fleksibel. Kesimpulan tersebut salah, karena Friedman mengabaikan pernyataan Keynes tentang implikasi fleksibilitas harga dan tingkat upah dalam analisisnya. Friedman juga mengabaikan interpretasi teori Keynes yang disampaikan oleh Mondigliani, yang telah dianut oleh banyak buku ekonomi, yang menyatakan bahwa tingkat upah yang turun dan tingkat harga yang fleksibel akan menekan tingkat bunga dan mendorong dalam situasi perangkap likuiditas. Lebih lanjut, Keynes menyatakan bahwa penurunan tingkat harga yang disebabkan oleh tekanan pengangguran diharapkan akan dapat meningkatkan kesempatan kerja. Tetapi Keynes menyatakan bahwa dengan sarana kebijaksanaan, tingkat upah yang fleksibel saja tidak akan menjamin tercapainya full employment. Jadi konsep tentang kekakuan tingkat upah bukan merupakan asumsi dari analisa Keynes seperti yang dinyatakan

Friedman, tetapi lebih merupakan simpulan kebijaksanaan yang diusulkan oleh Keynes. Untuk memperkuat argumentasi/interpretasinya tentang kekakuan tingkat upah dan tingkat harga dari teori Keynes, Friedman mengatakan bahwa semua variabel diukur dalam unit tingkat upah. Hal ini tak berarti bahwa tingkat upah yang mendeflasikan besaran-besaran nominal harus selalu konstan seperti yang dinyatakan oleh Friedman. Juga penggunaan besaranbesaran riil dibandingkan besaran nominal tidak berarti bahwa tingkat upah dan harga diasumsikan kaku dan ditentukan secara eksogen. Penggunaan besaran-besaran riil hanya menunjukkan asumsi tidak terdapat money illusion. Kesimpulan Patinkin adalah model keseimbangan yang tidak memasukkan pasar tenaga kerja seperti pada model Friedman, tidak dapat mengungkapkan karakteristik proses dinamis endogen di mana tahapantahapan waktu dari tingkat upah nominal dan tingkat harga telah dianalisa dalam teori Keynes.

BAB III KESIMPULAN Kelemahan Teori yang dikemukakan oleh Milton Friedman: 1. Friedman menyatakan bahwa teori moneternya didasarkan pada persamaan-persamaan keseimbangan umum dari Walras dan juga menyatakan bahwa semua antisipasi akan menjadi kenyataan pada jangka panjang. Padahal menurut Keynes, uang penting karena menjembatani masa sekarang dan masa mendatang dan terdapat ketidakpastian yang selalu terjadi dan tidak dapat dihindari. 2. Friedman menghilangkan variabel pengeluaran yang direncanakan sebagai suatu variabel bebas tersendiri. 3. Friedman menyatakan bahwa perbedaan antara aliran Keynes dan aliran kuantitas dalam mekanisme transisi bersumber pada perbedaan asumsi tentang harga. 4. Friedman salah menafsirkan teori kuantitas dengan membedakan persamaan Irving Fisher MV = PT dengan versi income MV = P.y dimana y merupakan tingkat pendapatan riil dan V adalah velositas uang beredar. Dalam teori Friedman, dikatakan bahwa teori Keynes tidak berlaku secara umum pada kasus dimana tingkat upah dan tingkat bunga adalah fleksibel. Kesimpulan tersebut salah karena Friedman mengabaikan pernyataan Keynes tentang implikasi fleksibilitas harga dan tingkat upah dalam analisanya. Friedman juga mengabaikan interpretasi teori Keynes yang disampaikan oleh Mondigliani bahwa tingkat upah yang turun dan tingkat harga yang fleksibel akan menekan tingkat bunga dan mendorong dalam situasi perangkap likuiditas.

DAFTAR PUSTAKA Indrawati, Sri Mulyani. 1988. Teori Moneter. Jakarta: LPFE UI