Rekor Dana Asing di Surat Utang Negara

dokumen-dokumen yang mirip
Pemerintah Terus Menggeber Utang

BAB 1 PENDAHULUAN. pembiayaan alternatif selain pembiayaan melalui perjanjian pinjaman (loan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sektor Properti

Juni 2017 RESEARCH TEAM

Kinerja CARLISYA PRO SAFE

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perekonomian Indonesia diliput banyak masalah. Permasalahan

Kinerja CENTURY PRO FIXED

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa

1. Tinjauan Umum

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah alat bagi seorang investor untuk meningkatkan nilai aset

mendorong lebih banyak tingkat upah.

Prediksi Tingkat Suku Bunga SPN 3 Bulan 6,3%

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan. Sedangkan lembaga keuangan non-bank lebih

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pemicu kenaikan jumlah nominal utang pemerintah Indonesia (DJPU,

TANYA JAWAB PERATURAN BANK INDONESIA NO.16/21

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan IV

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Mengobati Penyakit Ekonomi Oleh: Mudrajad Kuncoro

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam perkembangannya ditandai dengan adanya perdagangan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

Bernavigasi melewati Kerentanan

GLOBAL OUTLOOK 2 JANUARY 2018

ANALISIS TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

PRUlink Quarterly Newsletter

Policy Brief Outlook Penurunan BI Rate & Ekspektasi Dunia Usaha No. 01/01/2016

Ringkasan eksekutif: Di tengah volatilitas dunia

GLOBAL OUTLOOK 1 MARCH 2018

Monthly Market Update

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/17/ PBI/ 2013 TENTANG TRANSAKSI SWAP LINDUNG NILAI KEPADA BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GLOBAL OUTLOOK 1 MARCH 2018

GLOBAL OUTLOOK 4 DECEMBER 2017

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kinerja perekonomian secara umum.

Robohnya Rupiah Kami 1

Kinerja CARLISYA PRO FIXED

GLOBAL OUTLOOK 4 SEPTEMBER 2017

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu daya tarik bagi para investor karena dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mengambil langkah meningkatkan BI-rate dengan tujuan menarik minat

PERKEMBANGAN TRIWULAN PEREKONOMIAN INDONESIA Keberlanjutan ditengah gejolak. Juni 2010

Fed Lift-Off Diduga Tertunda

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

GLOBAL OUTLOOK 4 DECEMBER 2017

Economic and Market Watch. (February, 9 th, 2012)

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting dalam memobilisasi dana dari masyarakat yang ingin

ANALISA TRIWULANAN: Perkembangan Moneter, Perbankan dan Sistem Pembayaran, Triwulan III

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

NAIK LAGI, UTANG PEMERINTAH RI KINI RP 3.323,36 TRILIUN

BAB I PENDAHULUAN. menentukan keputusan investasinya. Selama ini kebijakan BI rate selalu

BAB I PENDAHULUAN. khususnya yang diterbitkan oleh Pemerintah atau lebih dikenal sebagai Surat

GLOBAL OUTLOOK 2 JANUARY 2018

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara berkembang yang sedang membangun, membutuhkan dana yang cukup besar untuk membiayai pembangunan.

USD FIXED INCOME FUND

BAB I PENDAHULUAN. dana dari investor. Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai objek keuangan

2016, No /17/PBI/2013 tentang Transaksi Swap Lindung Nilai Kepada Bank Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Ban

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

BAB IV ANALISIS FLUKTUASI NILAI TUKAR RUPIAH DAN PENGARUHNYA TERHADAP DEPOSITO MUDHARABAH PERIODE

Garuda Indonesia Perluas Kemitraan Lindung Nilai dengan Bank Internasional Indonesia, Bank Mega, ANZ Indonesia dan Standard Chartered Bank Indonesia

GLOBAL OUTLOOK 1 NOVEMBER 2017

PRUlink Quarterly Newsletter

ANALISA PERUBAHAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP DOLLAR AMERIKA DALAM RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA PERUBAHAN TAHUN 2014

CENTURY PRO MIXED Dana Investasi Campuran

Bab I. Pendahuluan UKDW. Usaha Milik Negara (BUMN) untuk go public. Salah satu perusahaan BUMN. yang melakukan go public adalah Garuda Indonesia.

PENGGUNAAN SPN 3 BULAN SEBAGAI PENGGANTI SBI 3 BULAN DALAM APBN (Perspektif Bank Indonesia)

LAPORAN KINERJA BULANAN - PANIN Rp CASH FUND

CENTURY PRO FIXED Dana Investasi Pendapatan Tetap

BAB I PENDAHULUAN. Dilihat dari kondisi masyarakat saat ini, jarang sekali orang tidak

BAB I PENDAHULUAN. memfasilitasi investor untuk berinvestasi, untuk mendapatkan pengembalian yang

BAB I PENDAHULUAN. melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik negara-negara di dunia termasuk

USD FIXED INCOME FUND

BAB IV GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA. negara selain faktor-faktor lainnya seperti PDB per kapita, pertumbuhan ekonomi,

GLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017

BAB I PENDAHULUAN. yang membeli obligasi disebut pemegang obligasi (bondholder) yang akan menerima

LAPORAN EKONOMI MAKRO KUARTAL III-2014

Economic and Market Watch. (February, 6th, 2012)

GLOBAL OUTLOOK 1 NOVEMBER 2017

GLOBAL OUTLOOK 2 OKTOBER 2017

GLOBAL OUTLOOK 1 NOVEMBER 2017

Analisis Asumsi Makro Ekonomi RAPBN Nomor. 01/ A/B.AN/VI/2007 BIRO ANALISA ANGGARAN DAN PELAKSANAAN APBN SETJEN DPR RI

Analisis fundamental. Daftar isi. [sunting] Analisis fundamental perusahaan. Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan investasi di suatu negara akan dipengaruhi oleh pertumbuhan

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Perkembangan Penanaman Modal Dalam Negeri di Indonesia

menyebabkan meningkatnya risiko gagal bayar (default risk). Hal ini berpotensi mengganggu kestabilan sistem keuangan dan ekonomi makro seperti yang

GLOBAL OUTLOOK 1 FEBRUARY 2018

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan fenomena shock ini adalah sangat menarik berbicara tentang

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

Banking Weekly Hotlist (2 Februari 6 Februari 2015)

CARLINK PRO FLEXY Dana Investasi Berimbang

BAB I PENDAHULUAN. digolongkan menjadi dua kategori yaitu, pertama investasi pada real assets seperti

BAB I PENDAHULUAN. teknologi yang semakin pesat pula. Perkembangan tersebut juga dibarengi dengan

CARLISYA PRO MIXED Dana Investasi Syariah Campuran

Februari 2017 RESEARCH TEAM

I. PENDAHULUAN. Mata uang asing (valuta asing) merupakan suatu komoditas yang memiliki nilai

Transkripsi:

Rekor Dana Asing di Surat Utang Negara Porsi asing di SUN mencapai 499,98 triliun atau 40,18 % tatal SUN JAKARTA, Aset asing di portofolio Indonesia semakin gendut. Di surat utang negara (SUN), berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengeloaan Utang Kementerian Keuangan, pada 29 Januari 2015, porsi asing mencapai 40,18%. Ini merupakan rekor tertinggi sepanjang sejarah. Secara nominal, kepemilikan asing mencapai Rp 499,98 triliun dari total surat berharga Negara (SBN) yang diperdagangkan senilai Rp 1,224,45 triliun. Nilai tersebut lebih besar dibandingkan akhir tahun lalu yang sebesar Rp 461,35 triliun atau 38,13% dari total SBN. Asing juga gencar masuk kepasar saham domestic. Secara year to date (ytd) per 30 Januari 2015, net buy asing tercatat Rp 212,19 triliun. Analis Fixed income PT Samuel Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus mengatakan, masuknya asing dipicu oleh kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) yang menggelontorkan quantitative easing pada 22 Januari 2015 lalu. Indonesia dianggap sebagai Negara seksi, tapi kesadaran masyarakat berinvestasi di pasar modal minim. Asing melihat ini sebuah kesempatan. Sehingga, pasar obligasi Indonesia lebih besar dikendalikan oleh asing, ujar Nico, Jumat (30/1). Memanasnya kondisi politik dalam negeri terkait polemik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tak mengurangi minat asing terhadap pasar obligasi Indonesia. Asing menganggap bahwa kondisi tersebut sebagai suatu proses demokrasi, sehingga Indonesia bisa menjadi lebih baik. Banjir dana asing ikut mendorong penurunan yield obligasi negara. Data Indonesia Bpond Princing Agency (IBPA) menunjukkan, serluruh yield seri acuan atau benchmark pada perdagangan Jumat (30/1) bergerak turun. Yield seri FR 0069 bertenor lima tahun turun menjadi 6,81% dibandingkan perdagangan sebelumya yang sekitar 6,82%. Seri FER 0070 bertenor 10 tahun juga turun menjadi 7%. Kemudian, yield seri FR 0071 bertenor 15 tahun turun menjadi 7,26% dibandingkan sebelunya yang 7,31%. Yield seri FR 0068 bertenor 20 tahun turun menjadi 7,37% dibandingkan sebelumnya yang sebesar 7,42%. Analisis Nico, tren penurunan yield obligasi terlihat sejak dua pekan lalu. Saat itu, ECB mulai memberikan kepastikan terkait quantitative easing. Yield juga terapresiasi akibat rendahnya ekspektasi inflasi seiring turunya harga minyak dan bahan bakar minyak (BBM) sejak kuartal IV-2014. Ujar Nico. IBPA mencatat, rata-rata yield obligasi pemerintah pada pekan periode 19 hingga 23 januari 2015 turun 47,9 basis poin secara week on week (WOW). Rata-rata yield obligasi korporasi juga turun 61,6 hasis poin secara WOW, tulis analis IBA Robby Rushandie dalam risetnya.

Strategi investor Nico memperkirakan, tren bullish pasar obligasi masih akan berlanjut, kendati demikian, laju bullish akan terbatas lantaran terganjal rencana kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, The Fed. Di tengah kondisi ini, investor bisa masuk ke seri-seri acuan obligasi pemerintah, seperti seri FR0068, FR0069, FR0070, dan FR0071. Seri tersebut merupakan surat utang paling likuid di pasar. Namun bila harga sudah terlalu tinggi, ada baiknya menunggu beberapa obligasi pemerintah yang akan terbit seperti SR007, imbuh Nico. Sekedar informasi, seri SR007 tersebut akan ditawarkan pemerintah mulai 23 Februari 2015 mendatang. Apabila ingin berinvestasi di obligasi korporasi, investor dapat masuk di pasar sekunder dan mengincar obligasi yang masih murah dengan harga di bawah 100. Strategi tersebut akan memberikan yield menarik. Investor yang masih menginginkan yield lebih, maka dapat memilih obligasi korporasi subordinasi, tutur Nico. Sedangkan untuk investasi jangka panjang, investor dapat memilih obligasi korporasi antara 10 tahun hingga 20 tahun, Instrumen investasi tersebut masih memberikan yield menarik dan memiliki potensi penguatan. Tapi untuk transaksi jangka pendek, investor perlu melihat dari sisi analisis teknikal dan berita lebih dulu agar bisa memberikan keputusan secara lebih cepat. Ujar Nico Koran Kontan, 31 Januari 2015

Tiga Bank Sindikasi Hedging Garuda Rp 1 T JAKARTA, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berkolaborasi dengan PT CIMB Niaga Tbk dan Standar Chartered Bank Indonesia, melayani lindung nilai (hedging) untuk PT Garuda Indonesia (persero) Tbk. Instrumen hedging yang digunakan adalah transaksi cross currency swap senilai Rp 1 triliun, dengan underlying obligasi rupiah dari Garuda Indonesia. Dalam sindikasi ini, porsi BNI sebesar Rp 250 miliar. Transaksi menggunakan instrumen cross currency swap berjangka waktu 3,5 tahun dan akan berakhir pada 5 Juli 2018, sesuai berakhirnya obligasi rupiah Garuda Indonesia. Sindikasi ini merupakan bentuk komitmen perseroan untuk meningkatkan transaksi hedging di Indonesia, kata Direktur Utama BNI Gatot Mudiantoro Suwondo dalam acara penanda tanganan kesepakatan kerja sama layanan lindung nilai (hedging) Garuda Indonesia dengan BNI, Bank CIMB Niaga, dan Standard Chartered di Jakarta, Senin (2/2). Dia mengartakan, perseroan berupaya memberikan solusi keuangan yang komprehensif kepada nasabah, terutama mengenai solusi hedging. Proyek ini merupakan kerja sama BNI yang kedua dengan Garuda Indonesia, namun pertama kali untuk sindikasi hedging dengan Garuda. Adapun nilai referensi tukar yang digunakan dalam transaksi hedging ini berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada 13 Januari 2015, yaitu Rp 12.608 per dolar AS. Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo mengatakan, suku bunga rupiah yang menjadi acuan transaksi sesuai dengan tingkat kupon obligasi, yaitu 9,25% per tahun dengan kondisi tetap (fixed) untuk frekuensi pembayaran bunga setiap kuartal. Transaksi ini dilakukan guna melakukan hedging terhadap risiko tingkat bunga, menukar asset kewajiban ke dalam mata uang lain, sekaligus menukar tingkat suku bunga yang menjadi referensi maupun risiko nilai tukar. Selain itu, untuk melindungi nilai transaksi pembayaran pinjaman perseroan atas sebagian obligasi rupiah yang diterbitkan, ungkap Arif. Menurut Gatot, transaksi hedging dibutuhkan di tengah kondisi perekonomian global yang masih berisiko, karena likuiditas global yang mengetat dan harga komoditas barang sumber daya alam yang rendah. Selain itu, mata uang rupiah merupakan salah satu mata uang dengan fluktuasi (volatile) paling tinggi di wilayah Asia sepanjang 2014. Tahun ini, pergerakan nilai tukar rupiah diperkirakan masih cenderung berfluktuasi, karena terpengaruh dolar AS yang masih mendominasi rupiah awal 2015. Tetapi, pelemahan nilai tukar uang terhadap dolar AS juga terjadi di Negara lain selain Indonesia, jelas Gatot. Biaya Operasional

Sementara itu, Direktur Treasury and F1 BNI Suwoko Singoastro mengatakan, BNI telah membangun infrastruktur dan menyiapkan tim untuk melayani transaksi hedging dengan BUMN nonbank. BNI diharapkan dapat memberikan solusi hedging pada BUMN nonbank guna mengurangi biaya operasional yang melonjak, akibat fluktuasi nilai tukar rupiah terhadapvaluta asing (valas). Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Arwin Rasyid dan Chief Executive Officer (CEO) Standard Chartered Shee Tse Koon menyatakan senang dapat bekerja sama terkait transaksi hedging Garuda Indonesia. Menurut Shee, kerja sama tersebut merupakan bentuk komitmen Here for Good dari Standard Charered. Melalui kolaborasi ini. Sementara itu, Arwin berharap, Bank CIMB niaga dapat terus mendukung program pemerintah mengenai kebijakan manajemen risiko valas terhadap korporasi dan perusahaan BUMN non-bank. Executive Vice President Head of Treasury BNI A Bimo Notowidigdo mengungkapkan, underlying yang digunakan untuk transaksi saat ini dan sebelumnya berbeda. Untuk transaksi hedging pertama, yang menjadi underlying adalah pinjaman rupiah. Sedangkan underlying untuk kerja sama saat ini adalah obligasi rupiah Garuda Indonesia senilai Rp 2 triliun. Dan obligasi itu, baru Rp 1 triliun yang di swap. Kali ini kami bekerja sama dengan Bank CIMB Niaga dan Standard Chartered, dengan tujuan meningkatkan jumlah bank penyedia dan pelaku transaksi hedging. Di sisi lain, ini bertujuan untuk menyebar risiko dan pendalaman pasar guna mendukung transaksi derivative, jelas Bimo. Dia mengatakan, fokus BNI saat ini adalah mengedukssi dan berbicara dengan perusahaan BUMN non bank yang memiliki eksposur utang luar negeri. Namun, untuk menangani perusahaan tersebut, ada proyek yang dapat dikerjakan sendiri dan ada yang memerlukan sindikasi. Koran Kontan, Selasa 3 Februari 2015

Perekonomian India Menyusul China Setelah mengubah metode perhitungan, pertumbuhan ekonomi India direvisi dari 4,7% menjadi 6,9% NEW DELHI, India mengubah metode untuk mengukur perekonomian. Alhasil, proyeksi pertumbuhan ekonomi India untuk tahun fiskal yang berakhir maret 2014 dikoreksi dari sebelumnya 4,7% menjadi 6,9%. Dengan bagitu, India menjadi Negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi kedua dunia setelah China. Selain merevisi pertumbuhan ekonomi, produk domestic bruto (PDB) India juga berubah dari sebelumnya INR 113,6 triliun menjadi INR 113,5 triliun. Sebelumnya, metode perhitungan pertumbuhan ekonomi India menggunakan faktor biaya 2004-2005. Kini, Pemerintah India menghitung pertumbuhan ekonomi berdasarkan harga pasar tahun 2011-2012. Tingkat revisi keatas sangat tajam. Jadi semua perkiraan masa depan pertumbuhan, defisit fiskal dan indikator lainnya harus kembali dikalibrasi, ujar Sujan Hajra, ekonomi di Anand Rathi Financial Services Ltd seperti dikutip Bloomberg. Perubahan angka tersebu disebabkan data base yang mencakup lebih banyak perusahaan. Selain itu juga perluasan data pajak ikut menyumbang kenaikan pertumbuhan ekonomi. Faktor lainnya adalah data dari pialang saham, bursa, reksadana, dana pension dan regulator pasar. Ambil contoh, di sektor perdagangan, hotel dan restoran yang sebelumnya dihitung hanya tumbuh 1%. Begitupun juga dengan ekspansi di sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan melambat menjadi 7,3% dari 12,9%. Dikutip dari Reuters, Pemerintah India memprediksi, perubahan akan membantu menurunkan defisit fiskal India. Hal ini memudahkan Perdana Menteri India, Narendra Modi memangkas kesenjangan defisit ke level terendah dalam tujuh tahun terakhir yakni 4,1%. Perubahan metode perhitungan akan mengurangi deficit fiskal. Metodologi baru yang digunakan India lebih sesuai dengan standar global dengan mengukur ekonomi menggunakan harga pasar. Ini akan membantu mengurangi distorsi pasar dan memberikan representasi yang lebih baik untuk sektor manufaktur, ujar Sournya Kanti Ghosh, penasihat ekonomi utama di State Bank of India. Kebijakan moneter Selein mengubah metode perhitungan pertumbuhan ekonomi, India juga harus menjaga disiplin fiskal. Gubernur Bank Sentral India, Raghuram Rajan mempertimbangkan memakai jasa tembaga independen untuk memeriksa anggaran tahunan dalam rangka mengontrol defisit anggaran. Kehati-hatian fiskal ini sangat penting. Ujar Rajan. Bank Sentral India sendiri telah mengambil langkah moneter dengan mengurangi cadangan di bank umum supaya daya yang mengalir ke pinjaman lebih banyak ketimbang memarkir uang

di obligasi pemerintah. Kebijakan tersebut bertujuan mendorong perusahaan dan individu untuk meminjam dan berinvestasi. Kata Rajan, bank sentral berniat memangkas suku bunga acuan setelah melakukan pemotongan 0,25% pada pertengahan Januari lalu. Sampai kami mendapat kan lebih banyak data, saya pikir kami jeda dulu, ujar Rajan. Harga minyak yang lebih rendah, jelas Rajan, membantu India mengurangai ancaraman inflasi. Bank Sentral India akan melihat data-data ekonomi seperti inflasi dan usulan anggaran tahunan pemerintah sebelum menurunkan suku bunga. Biarkan kebijakan moneter mengikuti arusnya, ujar Rajan dikutip dari The new York Times. Salah satu yang menjadi keluhan Rajan adalah walau Bank Sentral India telah menurunkan suku bunga acuan, namun bank-bank komersial terlambat menurunkan suku bunga kredit. Beberapa bank tetap mempertahankan suku bunga dalam tiga minggu terakhir. Bank-bank komersial menggunakan selisih dari bunga yang dikutip dari peminjam dengan pembaranan kepada deposan untuk menggemukkan margin keuntungan. Pasalnya, bank-bank komersial harus menggenjot pendapatan untuk mengimbangi jumlah kredit macet. Namun, dengan persainan yang semakin ketat, Rajan optimistis, bank-bank komersial pada akhirnya akan menurunkan suku bunga demi menggaet nasabah. Koran Kontan, Rabu 4 Februari 2015