PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Fahmiati SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL. Rahmatiah SMP Negeri 33 Makassar Abstrak

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MELALUI PROBING PROMPTING KELAS VIIB SMP NEGERI 33 PURWOREJO

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

NASKAH PUBLIKASI. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran tertentu, dalam interaksi harus ada perubahan tingkah laku. siswa dari tidak tahu menjadi tahu (Slavin, 2008).

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

PENINGKTAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH SISWA KELAS V SD KARTIKA XX-1 KOTA MAKASSAR

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN NO. 354 BATAHAN III MELALUI PENERAPAN METODE DEMONSTRASI

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PENGALAMAN PRIBADI DENGAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIII-D SMP NEGERI 2 KARANGANYAR KEBUMEN

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII.B SMP PGRI PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai

P N E D N A D H A U H L U U L A U N

I. PENDAHULUAN. (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) didasarkan pada pemberdayaan siswa untuk

Oleh: KOMAROSIDAH Guru SD Negeri Buahkapas Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Adriana Guru SMP Negeri 1 Towuti Kabupaten Luwu Timur

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan konsep-konsep dan prinsip-prinsip pengajaran untuk menyukseskan

Rinendah Sihwinedar 16

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PROBLEM SOLVING LEARNING BERBASIS DISCOVERY PADA KELAS VII

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN PIKIRAN POKOK TEKS BACAAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dinyatakan bahwa:

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SAINS (IPA) DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI PENERAPAN PENGAJARAN REMEDIAL INCREASE OF LEARNING ENGLISH THROUGH APPLICATION REMEDIAL TEACHING

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa inggris dikenal dengan classroom Action Research. Karakteristik dari

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 10 BANJARMASIN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR IPA TERPADU SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TUTOR SEBAYA DI KELAS VII SMP NEGERI 1 PATUMBAK

PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS PAIKEM PADA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI DIFERENSIAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPA3 SMAN I PALOPO

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. individu (Mudyahardjo Redja, 2001: 6). Pendidikan nasional Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan paparan mengenai pendidikan tersebut maka guru. mengembangkan seluruh potensi yang ada dalam dirinya.

SITI ARFAH, S.Pd 1 ABSTRAK

Aminudin 1. SDN Sukorejo 01, Kota Blitar 1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Mella Pratiwi, 2013

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR FISIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN EDUTAINMENT (EDUCATION-ENTERTAINMENT)

Ratnah Pemerhati Pendidikan Ekonomi -

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, sebagaimana tercantum dalam UUD 1945

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam bidang pendidikan merupakan sarana yang tepat dalam. pendidikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB I PENDAHULUAN. prasarana pendidikan, sistem penilaian dan pengelolaan pendidikan. Pembenahan semua komponen pendidikan, pada tahun terakhir ini

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALUI EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN 09 KAMPUNGDALEM TULUNGAGUNG TAHUN 2011/2012 SEMESTER II

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI DENGAN METODE PEMODELAN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 KUTOWINANGUN TAHUN AJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode yang dipakai adalah metode penelitian tindakan karena

Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, maka selayaknya diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan

Penerapan LKS Melalui Metode Pemecahan Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII a SMP Negeri 3 Madapangga Tahun Pelajaran 2017/2018

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

I. PENDAHULUAN. ditumbuhkan dalam diri siswa SMA sesuai dengan taraf perkembangannya.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

Prosiding Seminar Nasional Volume 01, Nomor 1

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) adalah salah satu ilmu dasar

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar)

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pembelajaran IPA IPA merupakan ilmu yang mempelajari tentang alam yang sesuai dengan kenyataan dan

Hasbiati SDN 002 Tanah Grogot

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

PENERAPAN STRATEGI NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI 04 TAWANGMANGU TAHUN 2014/2015

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Arnot Pakpahan Surel :

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI ASAM DAN BASA DENGAN MENGGUNAKAN INQUIRY BASED LEARNING (IBL) PADA KELAS XI IPA 2 SMA NEGERI 5 MAKASSAR

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (classroom

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Mahasiswa Program Sarjana Pendidikan Kimia FKIP,UNS, Surakarta, Indonesia 2. Dosen Pendidikan Kimia, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia

PENERAPAN MODEL RESOURCE BASED LEARNING

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAKE AND GIVE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA SEKOLAH DASAR

ARTIKEL ILMIAH MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TERHADAP MATERI BAGIAN-BAGIAN BUNGA MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS VI SD NEGERI 113/VI MA.

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. B. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V di MI Falahiyyah Rowosari yang berjumlah 18 siswa.

MINDAMORA SITUMORANG Guru SD Negeri Muliorejo

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Disusun Untuk Memenuhi Sebagai. Persyaratan Guna Mencapai Derajat S-1. Pendidikan sekolah Dasar. Disusun Oleh : Disusun :

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

NASKAH PUBLIKASI. Oleh: EKO MARGIANTO A PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan ilmu yang mempelajari benda-benda beserta fenomena dan

III. METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATERI MEMAHAMI DAN MENANGKAP PESAN DALAM LAGU MELALUI METODE DEMONSTRASI. Endah Sulistiowati

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

BAB III METODE PENELITIAN. Hopkins,1993). Langkah-langkahnya terdiri dari tahap perencanaan,

Syahriani S.Pd.,M.Pd Dosen Non PNS Jurusan Biologi Fakultas Tarbiyah dan keguruan UIN Alauddin Makassar. Abstrak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS III SDN 04 PUNJUL TULUNGAGUNG SEMESTER I TAHUN 2011/2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENINGKATAN MINAT DAN RESPON SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TAPE

I. PENDAHULUAN. diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

Luwis Subi Widyaningsih, S.Pd, MM* ABSTRAKSI

Transkripsi:

PENERAPAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TERPADU Dahyana SMP Negeri 33 Makassar Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa melalui metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA Terpadu di kelas VII D SMP Negeri 33 Kota Makassar. Data dikumpulkan menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi, sedangkan data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian yaitu terdapat peningkatan hasil belajar siswa melalui metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA Terpadu. Hasil belajar siswa pada siklus pertama dalam kategori cukup (rata-rata 69,20) tetapi, belum mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan. Siklus kedua, hasil belajar siswa menjadi kategori baik sekali (ratarata 81,40). Peningkatan hasil belajar siswa melalui metode demonstrasi didukung oleh peningkatan aktivitas belajar siswa, berupa: keaktifan mencatat materi pelajaran, menunjukkan sikap kritis dalam bertanya jawab dengan siswa dan guru, keaktifan melakukan demonstrasi, dan keaktifan menyimpulkan materi pelajaran. Kata kunci : Penerapan Pengajaran Remedial, hasil belajar. PENDAHULUAN Proses pembelajaran di sekolah bertujuan untuk mengembangkan kemampuan sumber daya manusia Indonesia berkaitan dengan aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Berkaitan dengan hal tersebut, setiap guru dituntut profesionalitas dalam menciptakan proses pembelajaran berkualitas, di antaranya menggunakan metode pembelajaran yang relevan dengan materi secara efektif dan efisien dalam menunjang pencapaian tujuan pembelajaran, seperti dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Setiap pelaksanaan pembelajaran dituntut agar berlangsung dengan baik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Akan tetapi kenyataannya di sekolah, sering dijumpai adanya guru yang cenderung menggunakan metode yang mengedepankan keaktifan guru sementara siswa pasif. Padahal, keaktifan siswa dalam pembelajaran sangat diperlukan agar siswa lebih menguasai materi pelajaran, bukan justru hanya menjadi pendengar dan mencatat materi pelajaran IPA. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menghendaki agar setiap guru secara profesional merancang dan menerapkan metode pembelajaran sehingga siswa merasa Halaman [200]

senang belajar agar dapat meningkatkan kemampuan belajarnya. Demikian halnya dengan pelajaran IPA. Guru seharusnya memilih dan menggunakan metode pembelajaran sesuai materi, bukan sekadar menerangkan materi secara lisan tanpa adanya kegiatan memperagakan materi. Hal ini sesuai pendapat Ref.[3] bahwa hal yang penting dalam metode ialah bahwa setiap metode pembelajaran yang digunakan bertalian dengan tujuan belajar yang ingin dicapai. Dalam proses mencari tahu, pembelajaran IPA Terpadu dirancang untuk mengembangkan kerja ilmiah dan sikap ilmiah siswa. Hal ini menuntut kemampuan guru menyediakan dan mengelola pembelajaran melalui suatu metode penunjang agar siswa mengalami seluruh tahapan pembelajaran yang bermuatan keterampilan proses, sikap ilmiah, dan penguasaan konsep. Hasil observasi awal di kelas VII.D SMP Negeri 33 Kota Makassar menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran IPA Terpadu masih memiliki kelemahan, antara lain: pembelajaran IPA kurang melibatkan siswa pada aktivitas kerja ilmiah IPA, kegiatan pembelajaran jarang dalam bentuk kegiatan praktikum, karena alat-alat yang tersedia sangat terbatas. Guru sudah berusaha menyediakan alat-alat sederhana sejauh kemampuan, tetapi karena sangat terbatasnya keterampilan dan waktu yang dimiliki guru. Untuk menghindari agar pembelajaran IPA tidak terlalu verbalistik, maka metode pembelajaran yang paling memungkinkan digunakan dalam pembelajaran IPA adalah metode demonstrasi agar siswa terlibat secara aktif dalam mendemonstrasikan materi, karena hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajarnya. Metode demonstrasi pada hakikatnya telah diterapkan dalam pembelajaran IPA Terpadu di VII.D SMP Negeri 33 Kota Makassar. Akan tetapi kegiatan demonstrasi lebih sering dilakukan oleh guru dan kurang melibatkan siswa. Demikian pula pada saat pembelajaran, masih banyak siswa kurang memperhatikan demonstrasi guru. Bahkan tidak sedikit siswa kurang memperhatikan Halaman [201]

guru saat menerangkan, malas mengerjakan tugas, ribut saat guru sedang menerangkan, dan cenderung pasif saat belajar sehingga hanya guru yang lebih dominan dalam pembelajaran. Salah satu masalah penting yang menurunkan prestasi belajar siswa, yaitu rendahnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, seperti: siswa kurang aktif bertanya, hanya memperhatikan guru saat menerangkan materi, dan kurang terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran (pasif) sehingga dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa. Penerapan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA Terpadu seharusnya melibatkan siswa secara aktif, sementara guru hanya mengarahkan atau membimbing siswa. Dengan cara tersebut, maka aktivitas belajar siswa dapat lebih maksimal sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajarnya. Berkaitan dengan hal itu, maka dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: Penerapan Metode Demonstrasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam di Kelas VII.D SMP Negeri 33 Kota Makassar. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 33 Kota Makassar pada bulan Juli 2011, semester ganjil tahun ajaran 2011/2012. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII.D SMP Negeri 33 Kota Makassar sebanyak 25 orang. Fokus penelitian yaitu metode demonstrasi dan hasil belajar siswa. Fokus penelitian dioperasionalkan sebagai berikut: 1. Metode demonstrasi merupakan kegiatan pembelajaran IPA Terpadu dengan cara memperagakan secara langsung materi dengan menggunakan alat bantu pembelajaran untuk belajar pada materi besaran dan satuan, serta suhu melalui bimbingan guru, mulai dari perencanaan kegiatan, pelaksanaan demonstrasi, dan tindak lanjut hasil demonstrasi. 2. Hasil belajar IPA Terpadu merupakan nilai hasil tes yang diperoleh siswa berdasarkan hasil tes setiap akhir siklus. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom Halaman [202]

action research) berbentuk siklus, meliputi kegiatan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini mengkaji penerapan metode demonstrasi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA Terpadu di kelas VII D SMP Negeri 33 Kota Makassar. Model penelitian tindakan kelas dalam bentuk siklus digambarkan sebagai berikut: Gambar 1. Model siklus penelitian tindakan kelas [1]. Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan menggunakan observasi, tes, dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif. HASIL PENELITIAN Setiap guru harus berpikir inovatif dalam menerapkan metode pembelajaran agar proses pembelajaran dapat berlangsung efektif meningkatkan kualitas proses pembelajaran dan hasil belajar siswa. Salah satu metode pembelajaran yang menekankan kepada keaktifan siswa dalam belajar adalah metode demonstrasi. Melalui kegiatan demonstrasi, siswa dapat memperagakan teori sehingga dapat lebih meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. Bahkan dapat lebih meningkatkan aktivitas belajar siswa yang dilakukan secara kelompok sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajarnya. Siklus pertama, rata-rata hasil belajar siswa kelas VII.D SMP Negeri 33 Kota Makassar yaitu 69,20 atau berada pada kategori cukup sebesar 36,00. Akan tetapi masih cukup banyak siswa memiliki hasil belajar pada kategori kurang sebesar 12,00 persen, sementara tidak tuntas belajarnya mencapai 48,00 persen atau belum memenuhi ketuntasan belajar minimal 85 persen dari 25 siswa berdasarkan standar KKM 70 sehingga pelaksanaan penelitian harus dilanjutkan pada siklus berikutnya. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh rendahnya aktivitas belajar sebagian siswa melalui metode demonstrasi Halaman [203]

pada pembelajaran IPA Terpadu materi besaran dan satuan. Hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPA melalui metode demonstrasi menunjukkan adanya aspek tertentu menunjukkan keaktifan yang rendah, berupa: adanya siswa yang tidak aktif mencatat materi pelajaran secara lengkap sehingga mempengaruhi penguasaan materi pelajaran, tidak memiliki sikap kritis dalam melakukan demonstrasi, dan tidak aktif dalam bertanya jawab dengan sesama siswa sehingga hal tersebut juga mempengaruhi penguasaan materi besaran dan satuan. Selain itu, banyak siswa yang tidak aktif bertanya jawab dengan guru, serta menyimpulkan materi besaran dan satuan. Berkaitan dengan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dalam mengikuti pelajaran IPA Terpadu di kelas VII.D SMP Negeri 33 Kota Makassar di atas, maka sebagai bentuk refleksi dalam upaya meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa, yaitu: perlunya pemberian motivasi secara lebih maksimal agar siswa dapat berperan lebih aktif melakukan demonstrasi, aktif melakukan tanya jawab, memiliki sikap kritis, lebih aktif menyimpulkan materi pelajaran, dan mengingatkan siswa akan manfaat demonstrasi untuk membuktikan teori, sekaligus siswa dapat saling memotivasi dan bertukar pikiran dalam pembelajaran IPA Terpadu agar penguasaan materi dapat lebih maksimal dan mendukung peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu, guru mengingatkan siswa akan manfaat demonstrasi dalam memantapkan pengetahuan siswa secara teori dan praktek berkaitan dengan materi, terutama saat mengemukakan tujuan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi. Guru perlu mengintensifkan kegiatan tanya jawab antar siswa dengan guru agar semua siswa lebih memahami materi sekaligus memberikan penghargaan atau penguatan, serta motivasi yang lebih maksimal kepada semua siswa. Siklus kedua, hasil belajar siswa kelas VII D SMP Negeri 33 Kota Makassar rata-rata 81,40 atau berada pada kategori baik sekali mencapai 56,00 persen, sudah tidak ada lagi Halaman [204]

siswa memiliki hasil belajar pada kategori kurang seperti pada siklus pertama. Ketuntasan belajar siswa menunjukkan bahwa semua siswa tuntas belajarnya karena memperoleh nilai hasil belajar minimal 70 sesuai standar KKM 70. Hasil observasi aktivitas belajar siswa melalui metode demonstrasi menunjukkan bahwa semua aspek yang diobservasi menunjukkan tingginya keaktifan siswa mengikuti pelajaran, berupa: mencatat materi pelajaran, menunjukkan sikap kritis dalam bertnaya jawab dengan siswa dan guru, keaktifan melakukan demonstrasi, dan keaktifan menyimpulkan materi pelajaran. Hasil analisa di atas menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar IPA Terpadu melalui metode demonstrasi di kelas VII.D SMP Negeri 33 Kota Makassar. Hal ini relevan dengan pendapat Ref.[2] bahwa metode demonstrasi memperjelas pengertian konsep dan memperlihatkan cara atau proses terjadinya sesuatu. Sementara Ref.[3] menyatakan metode demonstrasi memberikan kesempatan semua siswa mengembangkan kemampuan dalam mengamati segala benda yang sedang terlibat dalam proses serta dapat mengambil kesimpulan yang diharapkan melalui peran dalam mendemonstrasikan materi dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dan pendapat di atas, maka metode demonstrasi sebagai metode pembelajaran yang menekankan kegiatan memperagakan secara langsung materi sehingga dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran IPA Terpadu. Melalui penerapan metode demonstrasi yang melibatkan siswa dalam pembelajaran dengan cara memperagakan secara langsung materi, siswa dapat lebih mudah memahami materi pelajaran sehingga dan dapat meningkatkan kemampuan belajar serta hasil belajar siswa. KESIMPULAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa melalui metode demonstrasi dalam pembelajaran IPA Terpadu. Hasil belajar siswa pada siklus pertama dalam kategori cukup (rata-rata 69,20, belum mencapai ketuntasan belajar yang diharapkan. Halaman [205]

Siklus kedua, hasil belajar siswa menjadi kategori baik sekali (rata-rata 81,40), dan semua tuntas belajarnya. Peningkatan hasil belajar siswa melalui metode demonstrasi didukung oleh peningkatan aktivitas belajar siswa, berupa: keaktifan mencatat materi pelajaran, menunjukkan sikap kritis dalam bertnaya jawab dengan siswa dan guru, keaktifan melakukan demonstrasi, dan keaktifan menyimpulkan materi pelajaran. DAFTAR PUSTAKA [1] Arikunto, Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. [2] Fathurrohman, P., dan Sutikno, M. S. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama. [3] Sagala, Syaiful. 2008. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta. Halaman [206]