KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING

dokumen-dokumen yang mirip
KISI PLPG 2013 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU TAHUN 2012 BIDANG STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI AWAL (UKA) GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU BIMBINGAN KONSELING (BK)

KISI KISI UKG 2015 GURU BK/KONSELOR

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1.1 Menguasahi ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1.1 Menguasahi ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya

KISI- KISI UJI KOMPETENSI GURU (UKG) Standar Kompetensi Konselor

ISIAN PENILAIAN KINERJA GURU (PKG) BP/BK TAHUN 2014 (Diisi Oleh Kepala Sekolah)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI KONSELOR

MENJADI KONSELOR PROFESIONAL : SUATU PENGHARAPAN Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd

KOMPETENSI KONSELOR. Kompetensi Konselor Sub Kompetensi Konselor A. Memahami secara mendalam konseli yang hendak dilayani

ARAH PENGEMBANGAN MATERI KURIKULUM : Program Pendidikan Sarjana (S-1) BK Program Pendidikan Profesi Konselor (PPK)

LAMPIRAN 2 INSTRUMEN PK GURU BIMBINGAN DAN KONSELING/KONSELOR

Aspek dan Indikator Kompetensi Profesional Guru Bimbingan dan Konseling

BAB III METODE PENELITIAN

Pemetaan kompetensi dan sub kompetensi guru secara fomal seperti. berikut: SUB KOMPETENSI. PEDAGOGIK 1. Menguasai teori dan praksis pendidikan

CIRI-CIRI SUATU PROFESI ADA STANDAR UNJUK KERJA YANG BAKU DAN JELAS. ADA LEMBAGA PENDIDIKAN KHUSUS YANG MENGHASILKAN PELAKUNYA DENGAN PROGRAM DAN JENJ

INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR

TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

PEMETAAN KOMPETENSI GURU BIMBINGAN KONSELING DI PROVINSI BENGKULU. Oleh: Rita Sinthia, Anni Suprapti dan Mona Ardina.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

VIII. RUBRIK PENILAIAN KINERJA GURU BK/KONSELOR

BAB II KAJIAN TEORI. industri. Istilah kinerja berasal dari kata Job performance (prestasi kerja). Kinerja

BERBAGAI PENDEKATAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SETTING SEKOLAH DI INDONESIA

Oleh: DR.DADANG JUANDI, S.Pd.,M.Si. PENDIDIKAN MATEMATIKA FPMIPA UPI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sri Marliani, 2013

PENGEMBANGAN INSTRUMEN UJI KOMPETENSI GURU

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB II KAJIAN TEORI. menjadi petugas pelaksana pelayanan konseling. Sebutan pelaksana pelayanan ini

ASESMEN DALAM BK PPT 3 1

PERTEMUAN 13 PENYELENGGARAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING PADA JALUR PENDIDIKAN

Program BK Komprehensif. Instrumen Bimbingan dan Konseling. 07/04/2009. Mata Kuliah Instrumen dan Media BK 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian berupaya merumuskan program pelatihan bimbingan dan konseling

STANDARISASI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING INDONESIA SUNARYO KARTADINATA

PREDIKSI SOAL UJI KOMPETENSI GURU BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling

KONTEKS TUGAS DAN EKSPEKTASI KINERJA KONSELOR

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PROFESIONALISASI BIMBINGAN DAN KONSELING Oleh: Drs. Kuntjojo

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

ASSESMEN PSIKOLOGIS. Dra. Hj. SW. Indrawati, M.Pd., Psi. Oleh : UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

EVALUASI PENDIDIKAN DAN KINERJA GURU PAI

BAB II LANDASAN TEORI Kompetensi Profesional guru pembimbing berdasarkan SKAKK

PSG Rayon 1 24 Universitas Negeri Makassar PENULIS

PERAN PENDIDIKAN PROFESI GURU BK/ KONSELOR DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI KONSELOR DI INDONESIA

2015 PROGRAM PENINGKATAN KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING BERDASARKAN HASIL ANALISIS KINERJA PROFESIONAL

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ihsan Mursalin, 2013

TINGKAT PEMAHAMAN TERHADAP KONSEP DAN PRAKSIS ASESMEN PADA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE-KABUPATEN BREBES

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lembaga pendidikan (sekolah) bantuan bagi peserta didik (klien) sering

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan diri secara optimal sesuai dengan tahap-tahap

TANTANGAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MUTU

: Evaluasi Diri untuk Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Guru BK/Konselor) Alamat: Kecamatan: Kabupaten/Kota:

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI ERA DISRUPSI: PELUANG DAN TANTANGAN

Paket Pelatihan untuk Guru BK SMA/SMK se-kabupaten Sleman. Analisis Kebutuhan Permasalahan Siswa dengan Daftar Cek Masalah

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

Paket Pelatihan untuk Guru BK SMA/SMK se-kabupaten Sleman. Pengembangan Bahan dan Media Bimbingan dan Konseling berbasis Kebutuhan

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI BAHAN BELAJAR AUDIO VISUAL KINERJA TES

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Giya Afdila, 2016

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG

KINERJA KONSELOR SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA KONSELOR SEKOLAH SE- KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AKADEMIK 2012/2013

Aplikasi Daftar Cek Masalah untuk Layanan Bimbingan dan Konseling

PENGARUH LATIHAN KETERAMPILAN DASAR KOMUNIKASI KONSELING TERHADAP PENGUASAAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PEMBIMBING DI SMA/SMK SE KOTA MAKASSAR

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Pekerjaan Sosial PB :

ETIKA PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. Bimbingan dan konseling merupakan bagian penting dalam pelaksanaan

Sasaran dan. Pengembangan Sikap Profesional. Kompetensi Dasar

BAB I PENDAHULUAN 1 P P L U N Y

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Sigit Sanyata

BAB III METODE PENELITIAN. sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau

BAB II PELAKSANAAN A. PERSIAPAN. a. Observasi Proses Layanan Bimbingan Klasikal. a. Cara membuka pemberian layanan klasikal. 1. Cara penyajian materi

EKSISTENSI PROFESI BIMBINGAN DAN KONSELING DI BALIK UU SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan eksistensi guru itu sendiri. meningkatkan pendidikan nasional ternyata masih banyak yang harus di

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan manusia Indonesia yang bermutu. Layanan bimbingan dan

STANDARDISASI KOMPETENSI PROFESI KONSELOR ISLAMI DI SEKOLAH/MADRASAH. Oleh ROCHMAT WAHAB Dosen FIP Universitas Negeri Yogyakarta, Indonesia

HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI PROFESIONAL GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DI SMA NEGERI SE-KOTA METRO

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

RAMBU-RAMBU PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM JALUR PENDIDIKAN FORMAL BAHAN SOSIALISASI UNTUK GURU BK DEDI HERDIANA HAFID

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 3 UNGARAN

PROFESIONALITAS GURU BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH: DRA. WIRDA HANIM M.PSI

LAMPIRAN 1 PENGANTAR DAN PETUNJUK PENGISIAN TES KOMPETENSI PROFESIONAL GURU PEMBIMBING BERDASARKAN SKAKK

BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM Disampaikan oleh HARTONO Program Studi BK FKIP Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Etika, etika profesi Dan kode etik perekam medis

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

STUDI DESKRIPTIF TENTANG MODEL EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMA NEGERI DI KABUPATEN BANTUL

KURIKULUM PROGRAM STUDI PSIKOLOGI PENDIDIKAN JENJANG MAGISTER (S2) SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

I. PENDAHULUAN. Penilaian merupakan salah satu tahapan dalam keterlaksanaan standar proses

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESIONAL KONSELOR MASA DEPAN DAN TANTANGAN DI ERA GLOBALISASI. Oleh: Hartono 1

BAB I PENDAHULUAN 1 P P L U N Y

DEFINSI MODEL PERANGKAT ASUMSI, PROPORSI, ATAU PRINSIP YANG TERVERIFIKASI SECARA

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

Transkripsi:

10 KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI 2013 MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING Kompetensi Utama PEDAGOGIK Kompetensi Inti Kompetensi Guru BK STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR ESENSIAL Menghubungkan tujuan pendidikan Menghubungkan tujuan pendidikan nasional dengan layayanan bimbingan 1. Menguasai teori dan praksis pendidikan 1.1 Menguasai ilmu pendidikan dan landasan keilmuannya 1.1.1.Menghubungkan tujuan pendidikan nasional dengan layanan Bimbingan dan Konseling Merinci komponen pendidikan Merinci komponen pendidikan dalam bimbingan dan 1.1.2. Merinci komponen utama pendidikan (input, proses dan produk) di dalam Bimbingan dan Konseling Menghubungkan metode pembelajaran Menghubungkan metode pembelajaran dalam layanan 1.1.3.Menghubungkan karakteristik pembelajaran yang mendidik dalam layanan Bimbingan dan Konseling Mengaitkan karakteristik budaya konseli Mengaitkan perbedayaan karakteristik budaya dalam melakukan layanan bimbingan dan 1.2 Menguasai landasan budaya dalam praksis pendidikan 1.2.1.Mengaitkan perbedaan karakteristik budaya individu dengan pencapaian tujuan layanan Bimbingan dan Konseling

11 Menganalisis dampak perbedaan budaya Menganalisis dampak perbedaan budaya yang terjadi di dalam elakukan layanan bimkbingan dan 1.2. 2. Menganalisis dampak perbedaan nilai budaya antara guru BK dan konseli dalam pencapaian tujuan pelayanan Bimbingan dan Konseling. Mengatur kesenjangan budaya Mengatur strategi dalam mengatasi kesenjangan budaya dalam melakukan 1.2.3. Mengatur strategi dalam mengatasi kesenjangan budaya dalam layanan Bimbingan dan Konseling Menganalisis esesnsi Merancang program di sekolah Menganalisis esesnsi layanan di dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan Merancang program yang dapat dipertanggung jawabkan 2. Menguasai esensi pe dalam jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan 2.1 Menguasai esensi pada satuan jalur, jenis, dan jenjang satuan pendidikan formal. 2.1.1. Menganalisis esensi layanan bimbingan dan layanan pada satuan pendidikan formal. 2.1.2. Merancang keterkaitan antara 4 komponen program Bimbingan dan Konseling (landasan berpikir, sistem pelayanan, sistem manajemen, dan akuntabilitas) pada satuan pendidikan formal

12 Menyesuaikan esensi Menyesuaiakan esensi di sekolah 2.1.3. Menyesuaikan esensi layanan Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan formal Memililih tema-tema Menelaah esesnsi Memilih tema-tema layanan untuk diteerapkan di sekolah Menelaah esesnsi layanan untuk dilaksanakan di sekolah 2.1.4. Memilih esensi tema-tema layanan Bimbingan dan Konseling pada stuan pendidikan formal 2.1.5. Menelaah esensi layanan Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan formal Menganalisis esesnsi Menganalisis esesnsi layanan untuk dilaksanakan di SMP/SMA/SMK 2.1.6.Menganalisis esensi pelaksana pelayanan pada satuan tingkat pendidikan formal Kompetensi profesional Menyusun esensi upaya peningkatan pelayanana Menyesuaikan pelayanan Mendesain berbagai instrument bimbingan dan Mendesain prosedur administrasi Melengkapi kekuatan dan kelemahan instrumen Menyusun esensi upaya peningkatan pelayanana di sekolah Menyesuaikanpelayanan di sekolah Mendesain berbagai instrument non tes dalam Mendesain prosedur administrasi assesmen nontes dalam Melengkapi kekuatan dan kelemahan instrument non tes dalam 3. Menguasai konsep dan praksis asesmen untuk memahami kondisi, kebutuhan, dan masalah konseli 3.1 Menguasai hakikat asesmen 2.1.7. Menyusun esensi upaya peningkatan pelayanan Bimbingan dan Konseling pada satuan pendidikan formal 3.1.1. Menyesuaikan kedudukan dan fungsi asesmen dalam layanan Bimbingan dan Konseling 3.1.2.Mendesain berbagai macam instrument non tes dalam layanan Bimbingan dan Konseling 3.1.3.Mendesain prosedur pengadministrasian asesemen non tes dalam layanan Bimbingan dan Konseling 3.1.4.Melengkapi kekuatan dan kelemahan instrument non tes dalam layanan Bimbingan dan Konseling

13 Menyesuaikan teknik assesmen Menyesuaikan teknik assesmennon tes sesuai kebutuhan konseli 3.2 Memilih teknik asesmen, sesuai dengan kebutuhan pelayanan 3.2.1.Menyesuaikan teknik asesmen non tes sesuai kebutuhan pe Merancang teknik assesment Membuat teknik assesment Melengkapi sumber data Merancang teknik assessment non tes untuk mengungkap kondisi pribadi konseli Membuat teknik assessment nontes untuk mengungkap kondisi lingkungan konseli Melengkapi sumber data untuk mengungkap kondisi lingkungan 3.3. Memilih dan mengadministrasikan teknik asesmen pengungkapan kemampuan dasar dan kecenderungan pribadi konseli. 3.4. Memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk mengungkapkan kondisi aktual konseli berkaitan dengan lingkungan 3.5.1.Merancang teknik asesmen non tes untuk mengungkapkan kondisi aktual pribadi konseli 3.6.1 membuat teknik asesmen non tes untuk mengungkapkan kondisi aktual lingkungan konseli 3.6.2.Melengkapi sumber data untuk mengungkap kondisi aktual lingkungan

14 Menganalisis hasil assesmen Menganalisis hasil assesmen lingkungan Menilai implementasi etika profesi Mengaplikasikan pendekatan dan teknik Menganalisis hasil assesmen dalam pelayanan bimbingan dan Menganalisis hasil assesmen lingkungan konseli melalui wawancara, observasi, kuesioner, dan studi dokumentasi Menilai implementasi etika profesi dalam menggunakan assessment nonn tes Mengaplikasikan pendekatan dan teknik dalam layanan individu dan kelompok 4. Menguasai kerangka teoretik dan praksis 3.5. Menggunakan hasil asesmen dalam pelayanan bimbingan dan dengan tepat 3.6, Menampilkan tanggung jawab profesional dalam praktik asesmen 4.1. Mengaplikasikan pendekatan /model/jenis pelayanan dan kegiatan pendukung bimbingan dan.. 3.8.1.Menghubungkan antara hasil asesmen pribadi konseli melalui wawancara, observasi, kuesioner, daftar cek masalah, AUM -U, AUM PTSDL, ITP dan sosiometri, dengan jenis layanan BK yang dibutuhkan 3.8.2.Menghubungkan antara hasil asesmen lingkungan konseli melalui wawancara, observasi, kuesioner, dan studi dokumentasi dengan pengembangan program layanan Bimbingan dan Konseling. 3.9.1. Menilai implementasi etika profesi dalam penggunaan asesmen non tes dalam layanan Bimbingan dan Konseling. 4.1.1Mengkombinasikan aplikasi pendekatan dan teknik dalam seting layanan individual dan kelompok. Menerapkan prosedur penggunaan pendekatan dan teknik Menerapkan prosedur penggunaan pendekatan dan teknik dalam settin layanan individu dan kelompok 4.1.2.Menyusun prosedur penggunaan pendekatan danteknik dalam seting layanan individual dan kelompok

15 Mengevaluasi ketepatan penerapan pendekatan dan teknik Mengevaluasi ketepatan penerapan pendekatan dan teknik dalam setting individu dan kelompok 4.1.3.Mengevaluasi ketepatan aplikasi pendekatan dan teknik dalam seting layanan individual dan kelompok Memilih metode layanan Menyusun materi Memilih metode layanan yang sesuai dengn tujuan layanan Menyusun materi layanan yang sesuai dengan kebutuhan konseli 4.1.4 Memilih metode layanan Bimbingan dan Konseling yang sesuai dengan tujuan layanan. 4.1.5. Menyusun materi layanan Bimbingan dan Konseling yang sesuai dengan kebutuhan siswa Menyusun program bimbingan dan Menyusun program sesuai kebutuhan peserta didik 5. Merancang program Bimbingan dan Konseling 5.1 Menyusun program yang berkelanjutan berdasar kebutuhan peserta didik secara komprehensif dengan pendekatan perkembangan 5.1.1 Menyusun program bimbingan dan sesuai kebutuhan peserta didik secara komprehensif Menganalisis kesesuaian rancangan program Menganalisis kesesuaian rancangan program dengan pencapaian tugas 5.1.2.Menganalisis kesesuaian rancangan program dengan pencapaian tugas perkembangan konseli

16 perkembangan konseli Menyusun pelaksanaan program bimbingan dan Menyusun pelaksanaan program tahunan bimbingan dan Menyusun pelaksanaan program semesteran 5.2 Menyusun rencana pelaksanaan program 5.2.1 Menyusun pelaksanaan program tahunan Bimbingan dan Konseling 5.2.2 Menyusun pelaksanaan program semesteran Bimbingan dan Konseling Merinci saranaa prasarana bimbingan dan Mengevaluasi program Menelaah keseuaian proses pelayanan Menelaah kualifikasi akademik dan profesionali guru BK/Konselor Merinci saranaa prasarana di sekolah Mengevaluasi hasil pelaksanaan program Mengevaluasi proses pelaksanaan program Menelaah keseuaian proses pe dengan pencapaian program Menelaah kualifikasi akademik dan profesionali guru BK/Konselor 6. Menilai proses dan hasil kegiatan Bimbingan dan Konseling. 7. Memiliki kesadaran dan komitmen terhadap etika profesional. 5.3. Merencanakan sarana dan biaya penyelenggaraan program bimbingan dan 6.1. Melakukan evaluasi hasil, proses, dan program 6.2. Melakukan penyesuaian proses pelayanan. 7.1. Memahami dan mengelola kekuatan dan keterbatasan pribadi dan profesional. 5.3.1 Merinci sarana prasarana yang dibutuhkan dalam pelaksanaan program pada satuan pendidikan formal 6.1.1.Mengevaluasi hasil pelaksanan program 6.1.2.Mengevaluasi proses pelasanaan program BK 6.2.1. Menelaah kesesuaian proses pelayanan BK dengan perencanaan program 7.1.1.Menelaah kualifikasi akademik dan profesional guru BK/Konselor Merumuskan karakterisitik pribadi Merumuskan karakterisitik pribadi guru BK/konselor 7.1.2.Merumuskan karakteristik pribadi guru BK/Konselor

17 Merancang rencana pengembangan diri Merancang rencana pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru BK 7.1.3.Merancang rencana pengembangan diri untuk meningkatkan kompetensi akademik dan profesional guru BK/Konselor secara berkelanjutan Menganalisis batas kewenangan guru Mengevaluasi batas kewenangan guru Menganalisis batas kewenangan guru BK sesuai kode etik profesi konselor Mengevaluasi batas kewenangan guru BK 7.2.Menyelenggarakan pelayanan sesuai dengan kewenangan dan kode etik profesional guru. 7.3.Mempertahankan objektivitas dan menjaga agar tidak larut dengan masalah konseli. 7.2.1.Menganalisis batas kewenangan guru BK/Konselor sesuai kode etik profesi Konselor 7.3.1.Mengevaluasi pelaksanaan kode etik dalam pelayanan BK untuk menjaga obyektifitas layanan Melaksanaan reeferal Menyusun pelaksanaan reeferal Meerumuskan pelaksanaan referral 7.4. Melaksanakan referal sesuai dengan keperluan. 7.4.1.Menyusun pelaksanaan referal sesua dengan keperluan 7.4.2.Merumuskan dasar pertimbangan pelasanaan referal Mengevaluasi ketepatan pelaksanaan referal 7.4.3.Mengevaluasi ketepatan pelaksanaan referal. Nerencanakan strategi peningkatan kompetensi profesional Nerencanakan strategi peningkatan kompetensi professional berkelanjutan 7.5 Peduli terhadap identitas profesional dan pengembangan profesi 7.5.Merencanakan strategi peningkatan kompetensi profesional berkelanjutan

18 Menganalisis konsep adil Mengevaluasi penerapan asas kerahasiaan Menganalisis konsep adil gender dalam layanan BK Menganalisis pelaksanaan prinsisp-prinsip HAM dan adil gender dalam layanan BK Mengevaluasi penerapan asas kerahasiaan dalam layanan BK 7.6. Mendahulukan kepentingan konseli daripada kepentingan pribadi guru bimbingan dan 7.7. Menjaga kerahasiaan konseli 7.6.1.Menganalisa konsep adil gender dan HAM dalam layanan BK 7.6.2.Menganalisis pelaksanaan prinsipprinsip HAM dan adil gender dalam layanan BK. 7.7.1.Mengevaluasi penerapan asas kerahasiaan dalam layanan BK Mengkategorikan jenis dan metode penelitian Mengkategorikan jenis dan metode penelitian dalam layanan BK Menganalisis berbagaia jenis dan metode penelitian dalam layanan BK Mendesain penelitian tindakan dalam layanan BK 8. Menguasai konsep dan praksis penelitian dalam 8.1. Memahami berbagai jenis dan metode penelitian 8.1.1.Mengkategorikan jenis dan metode penelitian 8.1.2.Menganalisa berbagai jenis dan metode penelitian 8.1.3.Mendesain penelitian tindakan dalam Bimbingan dan Konseling.

19 Menyususn penelitian tindakan dalam layanan BK 8.1.4 Menyusun penelitian tindakan dalam BK Menghubungkan hasil penelitian Menghubungkan hasil penelitian tindakan dalam layanan BK 8.2.Memanfaatkan hasil penelitian dalam dengan mengakses jurnal pendidikan dan 8.2.1.Menghubungkan hasil penelitian tindakan dalam BK dengan perbaikan layanan BK