APLIKASI PERENCANA BELANJA DENGAN PENGURUTAN SKALA PRIORITAS BERBASIS ANDROID

dokumen-dokumen yang mirip
Perbandingan Performa Kombinasi Algoritma Pengurutan Quick-Insertion Sort dan Merge-Insertion Sort

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA BUBBLE SORT, MERGE SORT, DAN QUICK SORT DALAM PROSES PENGURUTAN KOMBINASI ANGKA DAN HURUF

BAB I PENDAHULUAN.

BAB VI SORTIR ATAU PENGURUTAN

SORTING. Hartanto Tantriawan, S.Kom., M.Kom

Kompleksitas Algoritma Pengurutan Selection Sort dan Insertion Sort

Studi Mengenai Perbandingan Sorting Algorithmics Dalam Pemrograman dan Kompleksitasnya

Gambar 13.1 Ilustrasi proses algoritma sorting

Modul 8 SORTING (PENGURUTAN)

Algoritma dan Struktur Data. Algoritma Pengurutan (Sorting)

1. Kompetensi Mengenal dan memahami algoritma percabangan yang komplek.

Algoritma dan Struktur Data

Algoritma Sorting. Ahmad Kamsyakawuni, S.Si, M.Kom. Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember

Implementasi Metode Selection Sort Untuk Menentukan Barang Yang Harus Di Stok Ulang Dalam Sistem Informasi Penjualan

Analisis Algoritma Bubble Sort

Analisa dan Perancangan Algoritma. Ahmad Sabri, Dr Sesi 1: 9 Mei 2016

Algoritma Sorting (Selection Insertion)

SORTING (PENGURUTAN DATA)

STRUKTUR DATA SORTING ARRAY

Algoritma Heap Sort. Sekolah Teknik Elektro & Informatika Departemen Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung

Jurnal Mahajana Informasi, Vol.1 No 2, 2016 e-issn: SIMULASI PENGURUTAN DATA DENGAN ALGORITMA HEAP SORT

KOMPLEKSITAS ALGORITMA PENGURUTAN (SORTING ALGORITHM)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 6 NO. 1 Maret 2013

Sorting Algorithms. Definisi

Array ARRAY BERDIMENSI SATU. Representasi (Pemetaan) di memori. Lihat gambar dibawah ini, nilai data A (18) dismpan mulai dari alamat 1136 di memori.

Sorting Algorithms. Divide and Conquer

Analisis Kompleksitas Waktu Untuk Beberapa Algoritma Pengurutan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) Mata Kuliah : Struktur Data Kode : TIS3213 Semester : III Waktu : 2 x 3 x 50 Menit Pertemuan : 12 & 13

Langkah Mudah Belajar Struktur Data Menggunakan C/C++

ALGORITMA PENGURUTAN. Oleh : S. Thya Safitri, MT

PENGURUTAN (SORTING) 1. Introduction 2. Bubble Sort 3. Selection Sort 4. Insertion Sort

ARRAY STATIS. Type namatype_array = array [1..maks_array] of tipedata. nama_var_array : namatype_array {indeks array dari 1 sampai maksimum array}

ANALISIS PERBANDINGAN METODE ALGORITMA QUICK SORT DAN MERGE SORT DALAM PENGURUTAN DATA TERHADAP JUMLAH LANGKAH DAN WAKTU

Bubble Sort dan Shell-Sort. Yuliana Setiowati

Quick Sort dan Merge Sort. Arna Fariza Yuliana Setiowati

Praktikum 7. Pengurutan (Sorting) Insertion Sort, Selection Sort POKOK BAHASAN: TUJUAN BELAJAR: DASAR TEORI:

Analisis Kecepatan Sorting Dengan Notasi Big O

Powered by icomit.wordpress.com

MAKALAH ALGORITMA, PSEUDOCODE DAN FLOWCHART TENTANG YUFI EKO FIRMANSYAH 1 D3 IT B OLEH

1. Kompetensi Mengenal dan memahami notasi-notasi algoritma yang ada.

ANALISIS PERBANDINGAN ALGORITMA SELECTION SORT DENGAN MERGE SORT

Algoritma Bubble Sort dan Quick Sort

Algoritma dan Struktur Data. Searching dan Sorting

Sorting Algorithms. Algoritma dan Struktur Data. Sorting algorithms

Jurnal Evolusi Volume 5 No evolusi.bsi.ac.id

Journal Speed Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi Volume 9 No

Kompleksitas Algoritma Sorting yang Populer Dipakai

Algoritma dan Pemrograman Lanjut. Pertemuan Ke-8 Pengurutan (Sorting) 1

ALGORITMA PENGURUTAN & PENCARIAN

Komparasi Algoritma Quicksort dan Bucket Sort pada Pengurutan Data Integer

BAB 3 ANALISA SISTEM

Nama : Suseno Rudiansyah NPM : Kelas : X2T Prodi : Teknik Informatika Tugas : Kuis Algoritma 2

Penerapan Algoritma Greedy Pada Mesin Penjual Otomatis (Vending Machine)

STRUKTUR DATA (3) sorting array. M.Cs

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM. dari OOP (Object Oriented Programming) di mana dalam prosesnya, hal-hal

Pengurutan (Sorting) Algoritma Pemrograman

Pengantar Teknik Informatika

BAHASA PEMROGRAMAN 1 (PERTEMUAN 3)

Jurnal Evolusi Volume 5 No evolusi.bsi.ac.id

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

APLIKASI SIMULASI PENGURUTAN DATA MENGGUNAKAN ALGORITMA HEAP SORT

Yaitu proses pengaturan sekumpulan objek menurut urutan atau susunan tertentu Acuan pengurutan dibedakan menjadi :

Langkah Awal menuju Analisis Kompleksitas Algoritma

7. SORTING DAN SEARCHING

Fakultas Teknologi Informasi

Guide untuk Sistem Informasi Akademik Universitas Mercubuana

CCH1A4 / Dasar Algoritma & Pemrogramanan

Materi 4: SORTING (PENGURUTAN) Dosen:

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGGUNAAN ALGORITMA DIVIDE AND CONQUER UNTUK OPTIMASI KONVERSI BILANGAN DESIMAL KE BINER

Teori Algoritma. Literatur

Sorting (Bubble Sort)

ALGORITMA PEMOGRAMAN SEMESTER GENAP 2017/2018

Analisis dan Strategi Algoritma

PENGEMBANGAN SHORTEST PATH ALGORITHM (SPA) DALAM RANGKA PENCARIAN LINTASAN TERPENDEK PADA GRAF BERSAMBUNG BERARAH BERUNTAI

BAB 8 SORTIR. Pengurutan data (sorting) adalah suatu proses untuk menyusun kembali himpunan obyek menggunakan aturan tertentu.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 8 SORTING DAN SEARCHING

Operasi File. Chapter 13

Kompleksitas Algoritma Dalam Algoritma Pengurutan

Modul Praktikum 6 Pemograman Berorientasi Objek

5. SARAN UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR PUSTAKA

PERTEMUAN 10 METODE DEVIDE AND CONQUER

Penggunaan Metode Binary Search Pada Translator Bahasa Indonesia Bahasa Jawa

Pohon Biner Sebagai Struktur Data Heap dan Aplikasinya

BAB V SORT. Proses penukaran tidak dapat langsung dilakukan dengan cara : nilai[1] = nilai[2]; nilai[2] = nilai[1];

PRATIKUM METODE KOMPUTASI MATEMATIKA TERAPAN

SORTING ALGORITMA. Bubble Sort JANUARY 14, 2016

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

STRUKTUR DATA. Nama : Sulfikar Npm : STMIK Handayani Makassar

ANALISIS ALGORITMA. Disusun Oleh: Analisis Masalah dan Running Time. Adam Mukharil Bachtiar Teknik Informatika UNIKOM

PENGEMBANGAN LONGEST PATH ALGORITHM (LPA) DALAM RANGKA PENCARIAN LINTASAN TERPANJANG PADA GRAF BERSAMBUNG BERARAH BERUNTAI

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 1 September

Pengertian Algoritma Pengurutan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Kajian Algoritma Modul Pencetakan Pembimbing Akademik Jurusan Ilmu Komputer

Transkripsi:

44 Vol. 11 No. 1 Februari 2016 Jurnal Informatika Mulawarman APLIKASI PERENCANA BELANJA DENGAN PENGURUTAN SKALA PRIORITAS BERBASIS ANDROID Barry Nuqoba 1), Faried Effendy 2), 1,2) Departemen Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga Surabaya Email : barry.nu@gmail.com 1), faried_effendy99@yahoo.com 2) ABSTRAK Aplikasi Perencana Belanja merupakan aplikasi untuk perencanaan kegiatan belanja dengan membuat daftar belanja beserta daftar barang yang akan dibeli secara digital, sehingga Pengguna dapat menghemat waktu tanpa menulis lagi daftar beserta barangnya menggunakan kertas (paperless) karena penulisan menggunakan kertas sudah tidak lagi efisien. Aplikasi daftar belanja juga mampu melakukan perhitungan total belanja dari daftar barang dalam satu daftar belanja sehingga Pengguna dapat langsung mengetahui berapa banyak total belanja yang sedang dilakukan. Pengguna juga dapat mengurutkan daftar barang yang ada pada daftar belanja dengan berbagai kriteria. Dalam penelitian pembangunan aplikasi ini dapat dianalisa dan dikembangkan menjadi beberapa fungsionalitas meliputi aplikasi mampu membuat daftar belanja beserta daftar barang yang akan dilaksanakan, pada daftar barang aplikasi mampu mengurutkan data dengan berbagai kriteria menggunakan algoritma pengurutan selection sort, mampu mengoptimalkan daftar belanja ketika melebihi anggaran, mampu mengelompokkan barang berdasarkan kategori yang dibuat, mampu membuat laporan sebagai tolak ukur aktifitas belanja Pengguna secara periodik. Penelitian juga menghasilkan hitungan nilai validitas dari data yang diambil dari koresponden. Adapun hasil didapatkan prosentase kevalidan 70% sesuai dengan kebutuhan user dengan korelasi Pearson menggunakan tabel r, dan adapun hasil validasi dengan Kappa (K) Cohen diperoleh kesimpulan bahwa nilai K=0.444 masuk dalam kategori sedang. Kata Kunci: Perencana, Belanja, Android. PENDAHULUAN Belanja merupakan bagian yang melekat pada diri manusia dalam kehidupan sehari-hari. Daftar belanja dapat diwujudkan dalam beberapa bentuk. Orang-orang kadang menampilkannya sebagai daftar tertulis sebelum berangkat belanja (preplanned), atau dengan hanya mengingat saja tanpa tersusun terlebih dahulu (impromptu). Perlu diperhatikan bahwa dengan mengingat, kecenderungan manusia untuk melupakan hal-hal yang ringan, selain itu orang juga bisa membeli barang dengan jumlah yang lebih dari perkiraan yang mengakibatkan pembengkakan anggaran (boros). Dan jika menggunakan daftar tertulis, terkadang orang lupa untuk mencatat harga dan jumlah barang yang dibeli. Daftar tertulis memiliki kekurangan yang dapat diatasi oleh daftar belanja digital (Malhotra, 2012). Dalam era yang didukung oleh perangkat mobile, penggunaan daftar belanja secara tertulis sudah tidak lagi efisien untuk digunakan, oleh sebab itu dikembangkanlah aplikasi daftar belanja yang bertujuan untuk lebih mampu memanajemen waktu berbelanja dan mempermudahkan orang untuk berbelanja dengan bijak memilih barang yang diperlukan sehingga terhindar dari pemborosan anggaran (Praditya, 2013). Setelah itu masalah muncul ketika seseorang sudah mendapatkan barang yang akan mereka beli, tanpa disadari sebelum menghitung ulang pengeluaran dan mereka hendak membayar ke kasir, akibatnya pengeluaran dari barang yang diambil dan anggaran yang disiapkan tidak sinkron (sama) maka yang terjadi adalah antrian kasir menjadi lama dan memanjang, tindakan inilah yang seharusnya dilakukan oleh Pelaku yaitu mengembalikan barang yang sudah diambil kembali ke tempat semula namun tidak demikian, orang-orang terkadang mengembalikan barang tersebut ke tempat yang tidak semestinya. Yang diangkat dalam penelitian ini sebagai solusi untuk memanajemen daftar belanja adalah dengan memberikan prioritas kepada setiap jenis barang yang diambil/dibeli. Dengan memberikan kategori prioritas diharapkan nanti Pembeli dapat mengira mana barang yang penting dan kurang penting, sehingga dapat mengurangi adanya proses pengembalian barang yang tidak semestinya. Prioritas barang ini nantinya akan dapat diurutkan berdasarkan prioritas tertinggi/terendah.

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 1 Februari 2012 45 Adapun dalam memanajemen pengurutan prioritas digunakan algoritma pengurutan (sorting algorithm). Daftar belanja akan diurutkan dalam urutan tertentu baik ascending maupun descending. Dari daftar belanja yang akan dibentuk setiap propertinya mempunyai tipe data yang berbeda, tipe data inilah yang nanti akan diurutkan (contoh: string, integer) (Beniwal & Grover, 2013). Algoritma selection sort digunakan karena data yang ada tidak terlalu besar dan selection sort merupakan salah satu algoritma pengurutan yang efisien untuk ukuran data yang ringan dengan kompleksitas yang rendah, kestabilan yang baik dan penggunaan memori yang ringan (Sareen, 2013). LANDASAN TEORI Algoritma Pengurutan Algoritma pengurutan merupakan algoritma yang menempatkan unsur-unsur dari sebuah daftar dalam urutan tertentu. Secara umum algoritma pengurutan melakukan dua operasi seperti membandingkan dua elemen dan menetapkan nilai (Saniman & Fathoni, 2010). Permasalahan pengurutan (sorting problem) secara formal didefinisikan sebagai berikut. Input adalah suatu urutan dari n bilangan. Sedangkan output adalah suatu permutasi atau penyusunan kembali dari input sedemikian rupa sehingga pada tata urutan ascending (dari nilai kecil ke besar) atau pada tata urutan descending (dari nilai besar ke kecil). (Saptadi & Sari, 2012) Selection Sort Selection sort adalah algoritma pengurutan yang sangat mudah dipahami dan sangat berguna ketika berhadapan dengan sejumlah kecil data. (Jadoon, Solehria, Rehman, & Jan, 2011). Meskipun banyak melakukan perbandingan, tetapi dapat meminimalisir proses pertukaran (swapping). (Jadoon, Solehria, & Qayum, 2011). Dalam penelitian ini, data yang digunakan berukuran relatif kecil. Beberapa algoritma pengurutan yang cocok digunakan untuk data berukuran kecil adalah bubble sort, insertion sort, selection sort. Dari ketiga algoritma tersebut yang paling stabil adalah insertion sort, namun proses pertukaran data yang terjadi dapat diminimalisir oleh algoritma selection sort (Tjaru, 2009). Di dalam sebuah kasus pengurutan, sumberdaya yang digunakan untuk melakukan swapping itu sangat tinggi, selection sort memiliki sifat meminimalkan jumlah swaps (pertukaran data)(yahya, 2014). Adapun pseudo code daripada selection sort akan dijabarkan di bawah (Khairullah M., 2013): 1. for i=n-1 to 0 2. indexmax = 0 3. for j=1 to i if(x[j] > X[indexMax]) then set indexmax=j End if 4. Terbesar = X[indexMax] 5. X[indexMax] = X[i] 6. X[i] = Terbesar Adapun langkah kerja yang dapat dilihat dari algoritma selection sort, mengatur elemen array dalam posisi terurut dengan terlebih dahulu mencari nilai terkecil dari array.tergantung pada bagaimana array disusun, kemudian tukar data (swapping) dengan elemen array yang ada di posisi yang benar.(sutopo, 2011). Di bawah ini adalah contoh proses pengurutan menggunakan algoritma selection sort. Berikut adalah angka-angka yang akan diurutkan secara ascending (dari kecil ke besar). 32, 4, 1, 12, 19 Proses pertama adalah dengan membandingkan angka 32 ke seluruh angka yang ada, dan tukarkan (swap) dengan angka terendah. Dalam proses ini, perulangan pertama adalah menukar angka 32 dengan 1, dimana angka 1 adalah angka terendah. Hasilnya dapat dilihat seperti di bawah. 1, 4, 32, 12, 19 Proses kedua dilakukan dengan membandingkan angka 4 sebagai elemen ke-2. Namun tidak ada elemen setelah angka 4 yang lebih kecil, jadi angka 4 akan tetap pada posisinya dan hasilnya tetap seperti berikut. 1, 4, 32, 12, 19 Proses ketiga membandingkan elemen ke-3 yaitu angka 32. Bersebelahan dengan angka 12 sebagai angka terkecil yang belum terurut, jadi proses berikutnya menukar 32 dengan 12. Hasilnya dapat dilihat di bawah. 1, 4, 12, 32, 19 Proses berikutnya adalah proses ke-4, dan angka 19 adalah angka terendah dan lebih kecil dari 32, maka dilakukan penukaran elemen dan akan menjadi pertukaran terakhir dalam proses pengurutan. Hasil pengurutan akan terlihat seperti berikut 1, 4, 12, 19, 32 Pseudocode algoritma selection sort di atas dapat digambarkan dengan lebih jelas menggunakan diagram alur kerja (flowchart diagram) sebagaimana yang tampak pada gambar 1 berikut.

46 Vol. 11 No. 1 Februari 2016 Jurnal Informatika Mulawarman Pada tampilan awal sebagaimana yang terlihat pada Gambar 2, terdapat tiga menu utama yaitu menu Daftar Belanja untuk membuat daftar belanja dan daftar barang yang akan dibeli pada tiap daftar belanja. Selanjutnya adalah menu Kategori untuk menambahkan kategori barang, serta menu Laporan untuk membuat laporan pengeluaran belanja per-bulan. Gambar 3. Daftar Belanja Gambar 1 Flowchart proses selection sort HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Sistem Hasil penelitian yang didapatkan adalah diimplementasikan sebuah aplikasi perencana belanja dengan pengurutan sklaa prioritas berbasis android yang memiliki beberapa fitur utama yaitu menyusun daftar rencana belanja, membuat skala prioritas barang belanjaan, menetapkan anggaran belanja. Pengurutan skala prioritas menggunakan algoritma sederhana yaitu selection sort karena jumlah data belanja relatif sedikit. Berikut adalah tampilan awal serta beberapa tampilan utama dari aplikasi. Setelah masuk ke menu daftar belanja maka muncul semua daftar belanja yang sudah pernah dibuat sebagaimana terlihat pada Gambar 3. Pengguna dapat melihat detil belanja, melihat skala prioritas barang, melihat anggaran belanja, serta menambahkan daftar belanja baru melalui halaman ini. Gambar 4. Menu Kategori Gambar 2. Tampilan Awal Setelah masuk ke menu Kategori maka muncul semua kategori barang yang sudah pernah dibuat sebagaimana terlihat pada Gambar 4. Pengguna dapat melihat semua kategori yang ada, mengurutkan kategori, mencari kategori, serta menambahkan kategori baru melalui halaman ini.

Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 7 No. 1 Februari 2012 47 Setelah memilih opsi Tambah Daftar maka akan muncul tampilan untuk menambah daftar belanja baru sebagaimana terlihat pada Gambar 7 berikut. Gambar 7. Halaman Tambah Daftar Belanja Gambar 5. Menu Laporan Setelah masuk ke menu Laporan maka muncul semua laporan yang sudah pernah dibuat sebagaimana terlihat pada Gambar 5. Pengguna dapat melihat semua laporan berdasarkan periode tertentu, harian, maupun berdasar kategori barang tertentu. Selain itu pengguna juga dapat menambahkan laporan baru melalui halaman ini. Pengujian Pengujian dilakukan terhadap fitur utama aplikasi yaitu membuat perencanaan daftar belanja. Langkah awal untuk melakukan penambahan daftar belanja adalah dengan masuk ke menu daftar belanja yang ada pada halaman utama. Setelah memasuki halaman daftar belanja sebagaimana yang terlihat pada Gambar 3, pengguna menekan sub menu Tambah Daftar pada navigasi kanan header dan selanjutnya akan tampil opsi Tambah Daftar dan Hapus Daftar sebagaimana terlihat pada gambar 6. Gambar 6. Menu Laporan Setelah mengisi semua data belanja dan pengguna menekan tombol Selesai maka daftar belanja baru tersimpan ke Database. Selanjutnya tampilan akan kembali ke halaman Daftar Belanja yang menampilkan semua daftar belanja yang sudah ada, termasuk daftar belanja yang baru saja dibuat. Gambar 8 berikut menunjukkan bahwa daftar belanja yang dibuat telah berhasil disimpan. Gambar 8. Daftar Belanja Berhasil Tersimpan KESIMPULAN Aplikasi perencana belanja dapat digunakan untuk merencanakan kegiatan belanja dengan baik. Adanya fitur skala prioritas membuat barang dengan skala prioritas yang lebih tinggi diutamakan untuk dibeli terlebih dahulu apabila terjadi kenaikan harga barang. Belanja menjadi lebih terkontrol dan sesuai kebutuhan dengan adanya aplikasi perencana belanja. Selain itu, fitur Laporan juga memudahkan pengguna dalam mengevaluasi belanja yang telah dilakukan, serta merencanakan belanja ke depan.

48 Vol. 11 No. 1 Februari 2016 Jurnal Informatika Mulawarman DAFTAR PUSTAKA [1]. Beniwal, S., & Grover, D. (2013). Comparison Of Various Sorting Algorithms: A review. International Journal of Emerging Research in Management &Technology, 1-2. [2]. Jadoon, S., Solehria, S. F., & Qayum, M. (2011). Optimized Selection Sort Algorithm is faster than Insertion Sort Algorithm: a Comparative Study. International Journal of Electrical & Computer Sciences IJECS- IJENS, 2. [3]. Jadoon, S., Solehria, S. F., Rehman, P. U., & Jan, P. (2011). Design and Analysis of Optimized Selection Sort Algorithm. International Journal of Electric & Computer Sciences IJECS-IJENS, 1-3. [4]. Khairullah, M. (2013). Enhancing Worst Sorting Algorithms. International Journal of Advanced Science and Technology, 3. [5]. Malhotra, B. (2012). Analysis of Shopping List Apps for Android and iphone. 3-4. [6]. Praditya, P. L. (2013, 6 3). Aplikasi Perencanaan Belanja Berbasis Android. Naskah Publikasi. Yogyakarta, Jawa Tengah, Indonesia: STMIK AMIKOM Yogyakarta. [7]. Saniman, & Fathoni, M. (2010). Konsep Sorting dalam Pemrograman. SAINTIKOM, 1. [8]. Saptadi, A. H., & Sari, D. W. (2012). Analisis Algoritma Insertion Sort, Merge Sort Dan Implementasinya Dalam Bahasa Pemrograman C++. Infotel, 1-2. [9]. Sareen, P. (2013). Comparison of Sorting Algorithms (On the Basis of Average Case). International Journal of Advanced Research in Computer Science and Software Engineering, 1-3. [10]. Sutopo, H. (2011). Selection Sorting Algorithm Visualization Using Flash. The International Journal of Multimedia & Its Applications (IJMA), 3. [11]. Tjaru, S. N. (2009). Kompleksitas Algoritma Pengurutan Selection Sort dan Insertion Sort. IF2091 STRATEGI ALGORITMIK, 1-5.