3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3)

dokumen-dokumen yang mirip
Jumlah Siswa pada jenjang TK/RA/Penitipan Anak = x 100 % Jumlah anak usia 4-6 tahun =

Jumlah Penduduk usia 15 thn ke atas dapat baca tulis x100% Jumlah penduduk usia 15th ke atas

TATARAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Kuningan

INDIKATOR KINERJA KUNCI DALAM RANGKA EKPPD TAHUN 2013 ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN

KABUPATEN : PEKALONGAN CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

RPJMD Kabupaten Agam tahun IX - 1

DATA PENDUKUNG ELEMEN DATA IKK KABUPATEN/KOTA LAMPIRAN III PELAKSANAN KEBIJAKAN CAPAIAN KINERJA URUSAN WAJIB DA

ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN UNTUK PEMERINTAH KOTA

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2013

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2011

Lampiran Meningkatnya cakupan

TATARAN PELAKSANA KEBIJAKAN ASPEK TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN DALAM RANGKA EKPPD TERHADAP LPPD TAHUN 2014

Tabel 9.1. Tabel Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Landak

KABUPATEN: CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

RENCANA KINERJA TAHUNAN PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO TAHUN No. Sasaran Strategis Indikator kinerja Target SD/MI/ Paket A.

Jumlah penduduk kelompok usia thn

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

TABEL 9-1 Indikator Kinerja Kabupaten Nagan Raya Tahun

CAPAIAN KINERJA KETETERANGAN NO URUSAN NO. IKK RUMUS/PERSAMAAN URUSAN WAJIB

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

B. GAMBARAN UMUM DAERAH

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Kabupaten Jembrana

1 Jumlah Program Nasional yang dapat dilaksanakan oleh SKPD dibagi jumlah program Nasional X 100 % 2 Keberadaan Standart Operating Procedur (SOP)

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN No Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % ton/ha pertanian,perkebunan dan

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

TABEL IX PENENTUAN INDIKATOR KINERJA KOTA MAKASSAR Kondisi Kinerja pada Awal Periode RPJMD (2014)

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

Daftar Isi. Kata Pengantar. Daftar Tabel Daftar Gambar

BAB 9 PENTAHAPAN PEMBANGUNAN KOTA DAN PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintah Kota Surakarta 2021 A. 1

BAB I PENDAHULUAN... I-1

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PENGUKURAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU Tahun 2015

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2014

RINGKASAN LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH AKHIR MASA JABATAN TAHUN KABUPATEN GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI ACEH BARAT PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013

Tabel 9.1. Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT KABUPATEN

Lampiran Perjanjian Kinerja Tahun 2015 PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GOWA

DOKUMEN RPJMD KABUPATEN PONOROGO RENCANA CAPAIAN KINERJA JANGKA MENENGAH Formulir Rencana Strategis

BAB VII Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Dalam rangka. akuntabel serta. Nama. Jabatan BARAT. lampiran. perjanjiann. ini, tanggungg. jawab kami. Pontianak, Maret 2016 P O N T I A N A K

Penegasan pokok-pokok pelaksanaan kebijakan LPPD Tahun 2016 dan EKPPD Tahun 2017

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Sasaran IKU Penjelasan Sumber Data. Pengembangan sektor pertanian dan perikanan daerah

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TINGKAT KABUPATEN

RANCANGAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

FORMULIR PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2015

PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK TAHUN 2014

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

DAFTAR ISI PERDA... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2016

Rencana Kerja P emerintah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2015 DAFTAR ISI

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

Tabel Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Tahun 2015.

Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi

FORMULIR PENETAPAN KINERJA TINGKAT KABUPATEN

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN

Tabel 9.1 Penetapan Indikator Kinerja Daerah Terhadap Capaian Kinerja Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Provinsi Bali

1.1. LATAR BELAKANG...

BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Tahun 2014

DAFTAR ISI. Hal. Daftar Isi... i Daftar Tabel... v Daftar Gambar... x Daftar Grafik... xi

Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Sleman Akhir Masa Jabatan Tahun DAFTAR TABEL

GUBERNUR KALIMANTAN BARAT,

PERJANJIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN TAHUN 2016

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Luas Wilayah Menurut Kecamatan dan Desa/Kelurahan... 17

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Daftar Tabel Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD ) Kab. Jeneponto Tahun 2016

DAFTAR TABEL. Tabel 2.1 Wilayah Sungai Tamiang Langsa II-7. Jumlah Curah Hujan Rata-rata Bulanan (mm) Arah dan Kecepatan Angin Rata-rata (knots)

RKPD KOTA SURABAYA TAHUN 2018 DAFTAR ISI. Daftar Isi... Daftar Tabel... Daftar Gambar...

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA MALANG

Tahun Penduduk menurut Kecamatan dan Agama Kabupaten Jeneponto

Tabel 5.1 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Sasaran dan Target Sasaran Visi : "Bali Mandara Jilid 2", Bali yang Maju, Aman, Damai dan Sejahtera

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

LAMPIRAN Capaian Kinerja Sasaran Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Tahun 2015

DAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

DAFTAR TABEL. RPJMD Provinsi Kalimantan Utara Tahun

Transkripsi:

3. TINGKAT CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN WAJIB DAN URUSAN PILIHAN (IKK II.3) URUSAN WAJIB 1. Urusan Pendidikan Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pendidikan diukur dari 14 (empat belas) Indikator Kinerja Kunci (IKK), yang secara umum dapat dikatakan bahwa pada tahun 2013, capaian kinerja pada urusan ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kota Semarang memiliki komitmen yang tinggi dan menempatkan urusan pendidikan sebagai prioritas dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan pembangunan Daerah. Secara rinci capaian pada masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut : NO IKK INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK) CAPAIAN 1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 54,19% 2 Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf 99,91 % 3 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A 92,22 % 4 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B 80,23 % 5 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA?SMK/MA/Paket C 81,82 % 6 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI 0,0336 % 7 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs 0,05 % 8 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA 0,04 % 9 Angka Kelulusan (AL) SD/MI 99,99 % 10 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs 99,75 % 11 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA 99,87 % 12 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs 102,18 % 13 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA 107,92 % 14 Guru yang memiliki Kualifikasi S-1/D-IV 82,05 % 2. Urusan Kesehatan Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Kesehatan diukur dari 8 (delapan) Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan tingkat capaian yang meningkat dibanding tahun sebelumnya. Secara rinci capaian pada masing-masing Indikator Kinerja Kunci tersebut adalah sebagai berikut : 4 9 8

NO IKK INDIKATOR KINERJA KUNCI (IKK) CAPAIAN 15 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang ditangani 100% 16 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan yang memiliki Kompetensi Kebidanan 98,37% 17 Cakupan Desa / Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100 % 18 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan 100 % 19 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC dan TBA 69,5 % 20 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD 100 % 21 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 140,13 % 22 Cakupan Kunjungan Bayi 98,72% 3. Urusan Lingkungan Hidup Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Lingkungan Hidup diukur dari 4 (empat) Indikator Kinerja Kunci (IKK). Secara rinci, capaian pada masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut : a) Penanganan Sampah, dari volume sampah yang ditangani sebesar 4014 m 3 dari jumlah produksi sampah yang dihasilkan sebesar 4836 m 3 atau sebesar 83 % (IKK II.3 no 23). b) Cakupan Pengawasan terhadap Pelaksanaan AMDAL, dari 114 perusahaan yang wajib AMDAL, sudah semuanya (100 %) dilakukan pengawasan dalam pengelolaan lingkungan (IKK II.3 no 24). Adapun jumlah pasar yang ada di Kota Semarang sebanyak 46 pasar dan kriteria pasar yang tergolong baik sejumlah 42 pasar dengan capaian kinerja sebesar 91,304%. c) Tempat Pembuangan Sampah (TPS) per satuan Penduduk, yang dilihat dari daya tampung TPS dibandingkan dengan jumlah penduduk (produksi sampah). Pada indikator ini capaian kinerja sebesar 1,392 per 1000 penduduk (IKK II.3 no 25). d) Penegakan Hukum Lingkungan merupakan suatu hal yang wajib dilakukan, hal ini dapat dilihat dari kasus lingkungan yang dapat diselesaikan. Dalam tahun 2013 terdapat 40 kasus lingkungan, dan semuanya (100%) dapat terselesaikan dengan baik (IKK II.3 no 26). 4 9 9

4. Urusan Pekerjaan Umum Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Pekerjaan Umum diukur dari 3 (tiga) Indikator Kinerja Kunci (IKK). Pada tahun 2012, capaian kinerja pada masing-masing indikator dapat dicermati sebagai berikut : a) Panjang Jalan Kota dalam Kondisi Baik, dari keseluruhan jalan kota sepanjang 2.690 km, 2.200 km diantaranya atau sebesar 81,78 % berada dalam kondisi baik dan sedang serta terawat (IKK II.3 no 27). b) Rumah Tangga bersanitasi, dari keseluruhan rumah tangga yang tercatat sebanyak 436.237, yang sudah memenuhi standar sanitasi mencapai 356.448 atau sebesar 81,71 % (IKK II.3 no 29). c) Kawasan Kumuh, harus diakui bahwa di Kota Semarang masih terdapat kawasan yang masuk dalam kategori kumuh, hal ini terjadi karena berbagai macam faktor yang kadang masih sulit untuk dikendalikan. Namun upaya mengeliminir kawasan ini selalu dilakukan, diantaranya melalui penataan kawasan. Dari 37.370, Ha luas wilayah Kota Semarang, masih terdapat kurang lebih 553,63 Ha wilayah yang masuk dalam kategori kumuh, atau sebesar 1,48 % (IKK II.3 no 30). 5. Urusan Tata Ruang Capaian Kinerja Urusan Tata Ruang pada Tahun 2013 sebagaimana Indikator Kinerja Kunci yang ditetapkan yaitu prosentase perbandingan antara luas ruang terbuka hijau dengan luas wilayah ber-hpl/hgb adalah 52,290% dengan perhitungan 19.541 Ha dibagi luas wilayah sebesar 37.370 Ha (IKK II.3 no 31). 6. Urusan Perencanaan Pembangunan Capaian Kinerja Urusan Perencanaan Pembangunan pada Tahun 2013 secara garis besar dapat dikatakan baik hal ini dapat dilihat dari beberapa capaian Indikator Kinerja Kunci sebagai berikut : 5 0 0

a) Tersedianya / adanya dokumen RPJPD yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 (IKK II.3 no 32). b) Tersedianya / adanya dokumen RPJMD yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RJPMD) Kota Semarang tahun 2010-2015 (IKK II.3 no 33). c) Tersedianya / adanya dokumen RKPD yang telah ditetapkan dalam Peraturan Walikota Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Semarang tahun 2013 (IKK II.3 no 34). d) Terjabarkannya Program RPJMD ke dalam RKPD dimana perbandingan antara program RKPD dengan program yang harus dilaksanakan pada Tahun 2012 sesuai RPJMD adalah mencapai 87% (IKK II.3 no 35). Hal ini dikarenakan Kota Semarang telah memiliki Sistem Informasi Perencanaan Daerah (SIMPERDA) yang dikelola oleh Bappeda. 7. Urusan Perumahan Capaian kinerja Urusan Perumahan pada Tahun 2011 sebagaimana Indikator Kinerja Kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : a) Rumah tangga pengguna air bersih mencapai 91,999 % dengan perhitungan rumah tangga pengguna air bersih yaitu 400.369 dibandingkan dengan jumlah seluruh rumah tangga yaitu 435.184 (IKK II.3 no 36) b) Lingkungan permukiman kumuh mencapai 0,56 % dengan perhitungan adanya 210,14 luas lingkungan permukiman kumuh dibanding luas wilayah kota yaitu 37.370,39 (IKK II.3 no 37) c) Rumah layak huni mencapai 91,35 % dengan perhitungan banyaknya jumlah rumah layak huni sebanyak 323.831 dibanding jumlah seluruh rumah di wilayah Kota Semarang yaitu 354.472 (IKK II.3 no 38) 5 0 1

8. Urusan Kepemudaan dan Olah Raga Capaian kinerja Urusan Kepemudaan dan Olahraga pada Tahun 2012 dengan Indikator Kinerja Kunci Keberadaan Gelanggang / balai remaja dan lapangan olahraga adalah sebagai berikut : a) Gelanggang atau balai remaja yang dimiliki Kota Semarang (selain milik swasta) mencapai 0,21% dengan perhitungan 368 gelanggang dibandingkan dengan jumlah penduduk sebesar 1.741.824 dikalikan 1000 (IKK II.3 no 39). b) Lapangan olahraga mencapai 0,78% dengan perhitungan adanya 1365 lapangan olahraga dibandingkan jumlah penduduk yaitu 1.741.824 dikalikan 1000 (IKK II.3 no 40). 9. Urusan Penanaman Modal Capaian Kinerja Urusan Penanaman Modal pada Tahun 2013 sebagaimana Indikator Kinerja Kunci yang ditetapkan yaitu prosentase besarnya kenaikan nilai realisasi PMDN mencapai 46,17 dengan rumusan yaitu perbandingan antara selisih realisasi tahun 2011 dengan tahun 2010 dibanding realisasi PMDN tahun 2011. Adapun besaran perhitungan tersebut adalah : (5.372.164.681.841-3.675.239.791.370) / 3.675.239.791.370 x 100 % = 46,17 % (IKK II.3 no 41). 10. Urusan Koperasi Dan UKM Capaian kinerja Urusan Koperasi dan UKM pada Tahun 2013 sebagaimana Indikator Kinerja Kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : a) Koperasi aktif mencapai 78,74 % dengan perhitungan 785 Koperasi aktif dibandingkan dengan jumlah seluruh koperasi yaitu 997 (IKK II.3 no 42). b) Usaha Mikro dan Kecil mencapai 81,76 % dengan perhitungan 9.307 usaha mikro dan kecil dibandingkan dengan jumlah seluruh UKM yaitu 11.383 (IKK II.3 no 43). 5 0 2

11. Urusan Kependudukan Dan Catatan Sipil Capaian kinerja Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil pada Tahun 2013 sebagaimana Indikator Kinerja Kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : a) Kepemilikan KTP mencapai 96 % dengan perhitungan 1.213.961 penduduk yang memliki KTP dibandingkan dengan jumlah penduduk wajib KTP (>17 tahun dan /atau pernah/sudah menikah) yaitu 1.264.524 (IKK II.3 no 44). b) Kepemilikan akta kelahiran mencapai 659 per 1000 orang dengan perhitungan 1.147.080 penduduk memiliki akte kelahiran dibandingkan dengan jumlah penduduk yaitu 1.741.825 dikalikan 1000 (IKK II.3 no 45). c) Telah diterapkannya KTP Nasional berbasis NIK dengan indikator telah dilaksanakannya Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) (IKK II.3 no 46). 12. Urusan Ketenagakerjaan Capaian kinerja Urusan ketenagakerjaan pada Tahun 2013 sebagaimana Indikator Kinerja Kunci yang telah ditetapkan adalah sebagai berikut : a) Tingkat partisipasi angkatan kerja mencapai 66,21 % dengan perhitungan 874.532 penduduk angkatan kerja dibandingkan dengan jumlah penduduk usia kerja (15-64 tahun) yaitu 1.320.794 (IKK II.3 no 47). Adapun prosentase pekerja buruh yang telah tercover dalam JAMSOSTEK sebesar 85,18% dengan jumlah buruh yang peserta JAMSOSTEK aktif sebanyak 259.459 pekerja dibandingkan dengan jumlah buruh secara keseluruhan sebanyak 304.618. b) Pencari kerja yang ditempatkan mencapai 192,03% dengan perhitungan 18.819 pencari kerja yang ditempatkan dibandingkan dengan jumlah pencari kerja yang mendaftar yaitu 9.800 (IKK II.3 no 48). 5 0 3

13. Urusan Ketahanan Pangan Capaian Kinerja urusan Ketahanan Pangan pada Tahun 2013 secara garis besar dapat dikatakan baik hal ini dapat dilihat dari: a) adanya regulasi ketahanan pangan sebagai Indikator Kinerja Kunci, yaitu dengan ditetapkannya : - Peraturan Walikota Semarang No. 4 Tahun 2009 Tentang Pembentukan Dewan Ketahanan Pangan Kota Semarang 25 maret 2009. - Keputusan Walikota No. 526/6 tanggal 4 Januari 2010 tentang Pembentukan Tim Sistim Kewaspadaan Pangan dan gizi Kota Semarang. - Surat Walikota Semarang No.501/908 tanggal 30 Maret 2009 perihal Penumbuhan Cadangan Pangan Pemerintah Kelurahan. - Surat Edaran Walikota Semarang no. 521/1550 tanggal 30 April 2009 tentang Penggunaan Pangan Lokal dalam Pertemuan / Rapat, Pelatian. - Surat Keputusan Walikota Semarang No. 501/352 tentang pembentukan Tim Jejaring Keamanan Pangan Kota Semarang. - Peraturan Walikota Semarang No. 26A Tahun 2011 tentang Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumberdaya Lokal di Kota semarang. (IKK II.3 no 49). b) Adapun capaian kinerja untuk ketersediaan pangan utama sebesar 169.590.02 per 1000 penduduk didasarkan pada rata-rata jumlah ketersediaan pangan utama per tahun(kg) sebesar 264.422.900 dibanding jumlah penduduk 1.559.198 dikalikan 1000 penduduk (IKK II.3 no 50). 14. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Capaian Kinerja penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak diukur dari beberapa Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan tingkat capaian kinerja masing-masing sebagai berikut : 5 0 4

a) Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintah, yang dilihat dari jumlah Pekerja perempuan yang bekerja di lembaga Pemerintah. Dari 135.419 pekerja perempuan yang tercatat pada tahun 2013, 8.250 orang atau sebesar 6,092 % diantaranya bekerja di lembaga Pemerintah (IKK II.3 no 51). b) Angka Melek Huruf Perempuan usia > 15 tahun ke atas, yang dilihat dari jumlah anak perempuan usia diatas 15 tahun yang melek huruf. Pada tahun 2013 tercatat 612.013 orang. Dari jumlah tersebut 612.810 orang diantaranya melek huruf atau sebesar 99,87% (IKK II.3 no 52). c) Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan, yang dilihat dari angkatan kerja perempuan yang bekerja. Dalam tahun 2013 tercatat sebanyak 269.403 orang angkatan kerja, dan dari jumlah tersebut 242.020 orang diantaranya atau sebesar 89,84 % bekerja di berbagai sektor lapangan kerja (IKK II.3 no 53). 15. Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Keluarga Berencana (KB) dan Keluarga Sejahtera (KS) ini diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK), yaitu Prevalensi peserta KB aktif dan Keluarga pra sejahtera dan sejahtera I. Tingkat capaian dari masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut : a) Prevalensi Peserta KB Aktif, dilihat dari jumlah peserta KB aktif, dimana dalam tahun 2012 tercatat sebanyak 201.462 peserta KB aktif atau sebesar 76,46 % jika dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur yang tercatat sebanyak 261.320 (IKK II.3 no 54). b) Rasio Petugas Lapangan KB/Penyuluh (PLKB/PKB) disetiap desa dan Kelurahan sebesar 40,66% dengan perincian jumlah Kelurahan sebanyak 177 Kelurahan dengan jumlah petugas sebanyak 72 orang. c) Keluarga pra sejahtera dan sejahtera I, dari indikator ini tercatat pada tahun 2012 masih terdapat keluarga pra sejahtera dan 5 0 5

sejahtera I sebanyak 114.007, atau sebesar 28,6 % jika dibandingkan dengan jumlah seluruh keluarga sebanyak 437.189 (IKK II.3 no 55). 16. Urusan Perhubungan Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Perhubungan diukur dari Indikator Kinerja Kunci (IKK) jumlah angkutan darat. Indikator ini dilihat dari kapasitas angkutan darat dibandingkan dengan jumlah penumpang yang ada. Pada tahun 2013 tercatat sebanyak 29.829 penumpang, sementara jumlah armada angkutan darat sebanyak 3.033, sehingga dengan demikian capaian ini sebesar 19.011 %. Hal ini menunjukkan bahwa di Kota Semarang masih sangat memerlukan investasi di bidang perhubungan darat (IKK II.3 no 56). 17. Urusan Komunikasi dan Informasi Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Komunikasi dan Informasi diukur dari Indikator Kinerja Kunci (IKK) keberadaan website milik Pemerintah Daerah dan penyelenggaraan expo / pameran. Secara umum kinerja pada urusan ini dapat dikatakan baik, mengingat website milik Pemerintah Daerah sudah tersedia, yaitu www.semarangkota.go.id (IKK II.3 no 57). sementara pameran atau expo yang dilakukan cukup banyak menyangkut berbagai SKPD, baik dalam skala lokal, regional maupun Nasional, dan bahkan internasional yaitu sebanyak 45 kali (IKK II.3 no 58).. 18. Urusan Pertanahan Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pertanahan diukur dari beberapa Indikator Kinerja Kunci (IKK), diantaranya luas lahan bersertifikat, penyelesaian kasus tanah negara, dan penyelesaian ijin lokasi. Secara umum, capaian kinerja pada masing-masing indikator tersebut adalah sebagai berikut : 5 0 6

a) Luas lahan bersertifikat, dalam tahun 2013 tercatat sebanyak 590.472 bidang tanah yang dapat diselesaikan administrasi sertifikatnya atau sebesar 77,64 % dari lahan yang seharusnya dapat disertikatkan sebesar 760.539 bidang tanah (IKK II.3 no 59). b) Penyelesaian kasus tanah negara, dalam tahun 2013 tercatat sebanyak 25 kasus dan yang dapat diselesaikan 25 kasus, artinya tingkat capaiannya 100 % (IKK II.3 no 60). c) Penyelesaian ijin lokasi, dalam tahun 2013 terdapat 33 permohonan untuk ijin lokasi, dan 33 yang dapat diterbitkan sesuai ketentuan yang berlaku, atau tingkat capaian sebesar 100% (IKK II.3 no 61). 19. Urusan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci, yaitu Kegiatan pembinaan politik daerah dan kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP, dengan tingkat capaian masingmasing sebagai berikut : a) Pembinaan politik daerah, selama tahun 2013 telah dilakukan pembinaan politik masyarakat sebanyak 9 kali (IKK II.3 no 62). b) Pembinaan LSM, Ormas dan OKP, selama tahun 2013 telah dilakukan kegiatan pembinaan sebanyak 32 kali (IKK II.3 no 63). 20. Urusan Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Otonomi Daerah diukur dari Indikator Kinerja Kunci (IKK) Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah dan Indeks Kepuasan Masyarakat. Secara umum capaian kinerja pada urusan ini terpenuhi dengan baik, terutama dilihat dari : a) Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan Daerah, yang pada tahun 2013 mencapai 60 aplikasi (IKK II.3 no 64). 5 0 7

b) Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat, yang diwujudkan dalam bentuk survey IKM, yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang bekerjasama dengan LSM Krisis (IKK II.3 no 65). 21. Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Capaian kinerja penyelenggaraan Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa diukur dari Indikator Kinerja Kunci (IKK) PKK dan Pos Yandu aktif. a) Dalam tahun 2013 tercatat PKK aktif sebanyak 177 unit PKK dan semuanya termasuk dalam kategori aktif 100 % (IKK II.3 no 66). b) Sedangkan jumlah Posyandu aktif adalah 1.537 dari 1.537 Posyandu yang tersebar di seluruh lapisan masyarakat atau sebesar 100 % (IKK II.3 no 67). 22. Urusan Sosial Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Sosial diukur dari beberapa Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan tingkat capaian masing-masing indikator sebagai berikut : a) Sarana Sosial, dalam tahun 2013 di Kota Semarang terdapat sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi, rumah singgah dan sebagainya sebanyak 125 buah (IKK II.3 no 68). Walaupun belum maksimal, namun jumlah ini sudah cukup memadai untuk memberikan fasilitas bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial. b) Prosentase penyandang cacat baik fisik dan mental, serta lanjut usia yang tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial sebesar 100%, dengan perincian Jumlah penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia tidak potensial yang telah menerima jaminan sosial dalam satu tahun sejumlah 8.738 orang berbanding Jumlah penyandang cacat fisik dan mental, serta lanjut usia yang seharusnya menerima jaminan sosial dalam satu tahun sejumlah 8.738 orang 5 0 8

c) Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), dalam tahun 2013 tercatat sebanyak 67.986 penyandang masalah kesejahteraan sosial, diantaranya 3.411 atau sebesar 5,02 % dapat tertangani dengan baik (IKK II.3 no 69). d) PMKS yang mendapat bantuan sosial, dari sejumlah 3.542 penyandang masalah kesejahteraan sosial 3.542 atau sebesar 100 % dapat diberikan bantuan untuk keperluannya (IKK II.3 no 70). 23. Urusan Kebudayaan Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Budaya diukur dari beberapa Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan tingkat capaian masing-masing indikator sebagai berikut : a) Penyelenggaraan Festifal Seni dan Budaya, dalam tahun 2013 telah dapat diselenggarakan festival seni dan budaya sebanyak 145 kali (IKK II.3 no 71). b) Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya, pada tahun 2013 terdapat 133 sarana dan prasarana penunjang penyelenggaraan seni dan budaya di Kota Semarang (IKK II.3 no 72). c) Benda, situs dan kawasan Cagar budaya yang dilestarikan, pada dan tahun 2013 terdapat 171 benda cagar budaya yang dilestarikan dari 315 yang ada, atau sebanyak 54,29 % (IKK II.3 no 73) 24. Urusan Statistik Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Statistik diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK), yaitu penerbitan buku Kota Dalam Angka dan Buku PDRB Kota. Pemerintah Kota Semarang pada tahun 2013 telah dapat menyusun buku Semarang dalam Angka dan buku PDRB Kota Semarang (IKK II.3 no 74 dan 75). 5 0 9

25. Urusan Kearsipan Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Kearsipan diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK), yaitu Penerapan Pengelolaan Arsip secara Baku, dan Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan. a) Dari seluruh SPKD Kota Semarang pada tahun 2013 yang telah menerapkan pengelolaan arsip secara baku adalah sebanyak 62 SKPD atau sebesar 100 % (IKK II.3 no 76). b) Kegiatan peningkatan SDM dalam pengelolaan kearsipan tahun 2013 sebesar 44 kegiatan dan dilaksanakan oleh Kantor Arsip dan Perpustakaan (IKK II.3 no 77). 26. Urusan Perpustakaan Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Perpustakaan diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan capaian indikator masing-masing sebagai berikut : a) Koleksi judul buku yang tersedia di perpustakaan Daerah sampai dengan tahun 2013 berjumlah 30.918 buah dari jumlah koleksi buku yang tersedia mencapai sebanyak 87.127 buah atau mencapai 35,5%.(IKK II.3 no 78). b) Pengunjung perpustakaan, pada tahun 2013 Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Semarang mampu menarik minat pengunjung sebanyak 1.731.142 orang lebih banyak dari target yang harus dilayani yaitu sebesar 1.769.989 orang, atau mencapai 99,0%. (IKK II.3 no 79). URUSAN PILIHAN 1. Urusan Kelautan Dan Perikanan Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Perikanan diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK), yaitu produksi perikanan, dan konsumsi ikan, dengan tingkat capaian masing-masing indikator sebagai berikut : 5 1 0

a) Produksi perikanan, Jumlah produksi Ikan di Kota Semarang untuk tahun 2013 sebanyak 3.122.69 ton melebihi dari target yang ditetapkan sebesar 1.032.50 ton atau mencapai 302,4 % (IKK II.3 Urusan Pilihan no 1). b) Konsumsi Ikan, Jumlah konsumsi ikan dalam tahun 2013 oleh masyarakat tercatat sebesar 90,00% (IKK II.3 Urusan Pilihan no 2). 2. Urusan Pertanian Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Pertanian diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan capaian kinerja masingmasing indikator sebagai berikut : a) Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya, Dari produksi tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainnya berbanding luas areal tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainnya sebesar 4,47 ton/ha. (IKK II.3 Urusan Pilihan no 3). b) Kontribusi Sektor Pertanian terhadap PDRB, apabila ditinjau dari Jumlah kontribusi PDRB untuk tahun 2013 berdasarkan harga konstan sebesar 0,968 % dengan perincian Jumlah kontribusi PDRB dari sektor pertanian sejumlah 248.028,30 berbanding jumlah total PDRB sejumlah 25.608.529,15 Sedangkan kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB berdasarkan harga berlaku sebesar 1,023% dengan perincian Jumlah kontribusi PDRB dari sektor pertanian sejumlah 627.301,59 berbanding jumlah total PDRB sejumlah 61.317.000,86 (IKK II.3 Urusan Pilihan no 4). Catatan : Angka masih bersifat sangat sementara. 3. Urusan Kehutanan Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Kehutanan diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK), dengan tingkat capaian kinerja masing-masing indikator sebagai berikut : a) Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis, Di Kota Semarang terdapat Hutan dan Lahan kritis sebesar 95,64 Ha, dimana untuk tahun 2013, dari total luas Hutan dan lahan kritis tersebut dapat 5 1 1

direhabilitasikan sebesar 816,73 Ha atau sekitar 11,71 % (IKK II.3 Urusan Pilihan no 5).. b) Kerusakan Kawasan Hutan, Pada tahun 2013, tidak ada kerusakan kawasan hutan atau sekitar 1,17%. (IKK II.3 Urusan Pilihan no 6). 4. Urusan Energi Dan Sumber Daya Mineral Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK), yaitu Pertambangan tanpa ijin dan kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB. Adapun capaian kinerja masing-masing indikator adalah sebagai berikut : a) Prosentase Pertambangan Tanpa Ijin di Kota Semarang sebesar 7,38% dengan perincian luas penambangan liar yang ditertibkan seluas 2 Ha berbanding luas area penambangan yang liar sebesar 27,1165 Ha (IKK II.3 Urusan Pilihan no 7). b) Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB, Kota Semarang berdasarkan harga konstan sebesar 0,133% dengan perincian Jumlah konstribusi PDRB dari sektor pertambangan sebesar 34.222,00 berbanding jumlah total PDRB sebesar 25.608.529,15 Sedangkan prosentase berdasarkan harga berlaku sebesar 0,149% dengan perincian Jumlah konstribusi PDRB dari sektor pertambangan sebesar 86.553,32 berbanding jumlah total PDRB sebesar 61.317.000,86 (IKK II.3 Urusan Pilihan no 8). Catatan : Angka masih bersifat sangat sementara. 5. Urusan Pariwisata Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Pariwisata diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK), yaitu Kunjungan wisata dan Kontribusi Sektor Pariwisata terhadap PDRB. Tingkat capaian kinerja pada masing-masing indikator adalah sebagai berikut : a) Kunjungan Wisatawan, Pada tahun 2013 kunjungan wisata baik wistawan mancanegara maupun wisatawan domestik ke Kota Semarang mencapai 162% orang (IKK II.3 Urusan Pilihan no 9) b) Kontribusi PDRB dari sektor Pariwisata tahun 2013 sebesar 13,75 % 5 1 2

berdasarkan harga berlaku berasal dari PDRB Sektor Pariwisata (Hotel dan Restoran) atas dasar harga berlaku sebesar 17.614.828,33 dibandingkan dengan Jumlah Total PDRB sebesar 61.317.000,86. Sedangkan berdasarkan harga konstan nilai PDRB sebesar 13,75 %dengan perincian PDRB Sektor Pariwisata (Hotel dan Restoran) atas dasar harga konstan sebesar 107.163.316.629 dibandingkan dengan Jumlah Total PDRB sebesar 778.866.930.000 (IKK II.3 Urusan Pilihan no 10). Catatan : Angka masih bersifat sangat sementara. 6. Urusan Industri Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Industri diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK), yaitu pertumbuhan industri dan kontribusi terhadap PDRB. Capaian kinerja masing-masing indikator adalah sebagai berikut : a) Konstribusi sektor Industri terhadap PDRB pada tahun 2013 hanya 24,66% berasal dari PDRB Sektor Industri atas dasar harga berlaku sebesar 15.121.999,80 dibandingkan dengan Jumlah Total PDRB sebesar 61.317.000,86 Sedangkan Sektor Industri atas dasar harga konstan sebesar Rp. 6.432.298,02 dibandingkan dengan Jumlah Total PDRB sebesar Rp. 24.194.510,54 dengan prosentase 26,36 (IKK II.3 Urusan Pilihan no 11). Catatan : Angka masih bersifat sangat sementara. b) Pertumbuhan Industri, Rata-rata pertumbuhan Industri yang ada di Kota Semarang tahun 2013 sebanyak 0,84 %, yang didapat dari jumlah industri tahun 2013 sebesar 3589 3559 dan jumlah industry tahun 2013 sebesar 3.559 (IKK II.3 Urusan Pilihan no 12) 7. Urusan Perdagangan Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Perdagangan diukur dari 2 (dua) Indikator Kinerja Kunci (IKK), yaitu Ekspor bersih 5 1 3

Perdagangan dan Kontribusi terhadap PDRB. Adapun capaian kinerja masing-masing indikator adalah sebagai berikut : a) Kontribusi terhadap PDRB, Pada tahun 2013 jumlah konstribusi sektor perdagangan terhadap PDRB dari harga berlaku Kota Semarang sebesar 28,31 % berasal dari PDRB Sektor Perdagangan atas dasar harga berlaku sebesar Rp. 15.460.952,20 dibandingkan dengan Jumlah Total PDRB sebesar Rp. 54.384.654,53. Sedangkan sektor perdagangan terhadap PDRB dari harga konstan Kota Semarang sebesar 31,092 % berasal dari PDRB Sektor Perdagangan atas dasar harga konstan sebesar Rp. 7.522.659,90 dibandingkan dengan Jumlah Total PDRB sebesar Rp. 24.194.510,54 (IKK II.3 Urusan Pilihan no 13). Catatan : Angka masih bersifat sangat sementara. b) Ekspor Bersih Perdagangan, Dilihat dari indikator ini, tercatat nilai ekspor bersih perdagangan Kota Semarang tahun 2013 sebesar US$ US$ - 2.577.085.021 (IKK II.3 Urusan Pilihan no 14) 8. Urusan Ketrasmigrasian Capaian kinerja pada penyelenggaraan Urusan Transmigrasi diukur dari Indikator Kinerja Kunci (IKK) jumlah Transmigran Swakarsa, Pada tahun 2013, jumlah Transmigrasi Swakarsa Kota Semarang sebanyak 15 orang atau 8,82 % apabila dibandingkan dengan Jumlah Total Transmigrasi Kota Semarang yang mencapai 128 Orang, sedangkan untuk tahun 2012 perbandingan tersebut adalah 100 % dikarenakan pada tahun 2013 yang mengajukan menjadi transmigran umum sebesar 15 orang dan semuanya diberangkatkan menjadi transmigran. 5 1 4