Perencanaan Audit Tahunan

dokumen-dokumen yang mirip
DEWAN SERTIFIKASI QUALIFIED INTERNAL AUDITOR YAYASAN PENDIDIKAN INTERNAL AUDIT UJIAN TINGKAT LANJUTAN I PERENCANAANA AUDIT TAHUNAN (PAT)

Peran Audit Internal : Risk Management Di Perguruan Tinggi. By: Faiz Zamzami, SE, M.Acc, QIA

BAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

PT. Bangkitgiat Usaha Mandiri. Palm Oil Plantation & Mill

SEJARAH,PERKEMBANGAN, DAN GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. (MEA) yang akan dimulai akhir tahun Dampak berlakunya MEA adalah

BAB I PENDAHULUAN. diperluas ke semua bidang kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia usaha kini semakin meningkat bukan saja

1 Seleksi auditan. Pengujian lapangan. Pengembangan temuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan perekonomian di Indonesia, berkembang pula

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Nova Paulina 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang baik (good governance). Sayangnya, harapan akan

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi global. Dengan begitu BUMN memiliki tanggung jawab yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab I. Pendahuluan. banyaknya lembaga pengawasan yang berbanding terbalik dengan masih

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Penjualan Produk Garmen PT. X Periode Januari 2008-Juni 2008

BAB I PENDAHULUAN. dalam skala nasional maupun internasional. Hal tersebut bisa tercapai jika

Brink s Modern Internal Auditing

PERENCANAAN AUDIT TAHUNAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, setiap negara

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

PENGGUNAAN FRAMEWORK ITIL DALAM AUDIT PERUSAHAAN TELKOMSEL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

MENJADI RISK & CONTROL EXPERT : MEMELIHARA PROFESIONALISME DAN KOMPETENSI PENGAWAS INTERN. Oleh : Slamet Susanto, Ak., CRMP.

BAB I PENDAHULUAN 50% 10% 10% 15% 10% 5% Total 100% Komponen pendapatan Persentase (%) - Jasa iklan barang - Jasa iklan kelembagaan 40% 5%

BAB I PENDAHULUAN. pola kehidupan manusia sebagai makhluk yang dinamis pun turut berubah dalam arti

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004:9) dan International

PIAGAM (CHARTER) AUDIT SATUAN PENGAWASAN INTERN PT VIRAMA KARYA (Persero)

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi di telinga kita. Pada negara maju, GCG sudah lama menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha

Internal Audit Charter

BAB 1 PENDAHULUAN. lingkup dan batasan penelitian, serta sistematika penulisan tesis. Hal itu diuraikan

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

DAFTAR ISI Bab Uraian

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

MENGAWAL PEMBANGUNAN KEDAULATAN PANGAN. Inspektorat Jenderal Untuk Masyarakat Pertanian Jakarta, 1 Juni 2015

PERENCANAAN AUDIT. Audit Berbasis Risiko Perencanaan Audit Program Audit. tedi last 02/17

Diterbitkan oleh INSPEKTORAT Kementerian PAN dan RB Jln. Jenderal Sudirman, kav. 69, Jakarta Selatan Website:

PT Wintermar Offshore Marine Tbk

PENGGUNAAN FRAMEWORK ITIL DAN TIPE AUDIT INTERNAL PADA PT HEWLETT PACKARD

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri memegang peranan yang penting untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB I PENDAHULUAN. Laporan hasil pemeriksaan merupakan kesempatan bagi satuan pengawas

SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dalam dunia ekonomi, semakin ketatnya persaingan antar perusahaan dari

BAB I PENDAHULUAN. Skandal perusahaan-perusahaan publik tidak hanya terjadi di negara-negara besar,

1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Kerangka Praktik Profesional Audit Internal. Pengetahuan, Keterampilan dan Kompetensi. Kecermatan Profesi (Due Professional Care)

Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar

PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)

PELAKSANAAN AUDIT INTERNAL MUTU PERGURUAN TINGGI

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa-jasa bank lainnya (Kasmir, 2011).

IMPLEMENTASI MANAJEMEN RISIKO BAGI SPI PTN

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan Information Technology (IT) dewasa ini telah berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia memiliki faktor penting dalam menjalankan aktivitasaktivitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI CHARTER SATUAN PENGAWASAN INTERN

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Institute of Internal Auditors (IIA) dalam Reding, et al. (2013:1-

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

MATERI UAS INTERNAL AUDIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI...I MUKADIMAH...1 DEFINISI...5 KODE ETIK...6 STANDAR PROFESI...8

OPTIMALISASI PERAN SPI DALAM PENGAWASAN DI PERGURUAN TINGGI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERENCANAAN MANAJEMEN RESIKO

BAB I PENDAHULUAN. dapat memperoleh kesuksesan hanya dengan mengadopsi teknologi baru dengan

MODUL-3 INTERNAL AUDITING

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGENDALIAN INTERN 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEMBEDAH STANDAR AUDIT INTERN PEMERINTAH INDONESIA. Muhadi Prabowo Widyaiswara Madya Sekolah Tinggi Akuntansi Negara

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah suatu istilah yang sudah tidak asing lagi

Transkripsi:

Perencanaan Audit Tahunan

Perencanaan Strategis: 5 th atau lebih 9 Evaluasi 1 Pemilihan Auditee 2 Tujuan dan lingkup penugasan PAT 8 Monitoring tindak lanjut 7 Pelaporan hasil audit SIKLUS FUNGSI AUDIT INTERNAL 3 Identifkasi risks dan controls 4 Kembangkan Audit Program Perenc. Penugasan 6 Pengembangan temuan 5 Pengujian lapangan

Definisi Audit Internal Audit internal adalah kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya, melalui pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan proses governance. *) dari Standar Profesi Audit Internal sebagaimana ditetapkan Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal yang ditetapkan pada 12 Mei 2004.

Definisi Audit Internal 1. Kegiatan assurance dan konsultasi; 2. yang independen dan obyektif; 3. yang dirancang utk memberikan nilai tambah dan meningkatkan operasi. 4. AI membantu organisasi mencapai tujuan; 5. melalui pendekatan sistematis dan teratur; 6. dengan mengevaluasi dan meningkatkan efektifitas Risk Management, Control -& Governance. YPIA 4

Internal auditing is: 1. an independent, objective 2. assurance and consulting activity 3. designed to add value and improve an organization s operations. 4. It helps an organization accomplish its objectives 5. by bringing a systematic, disciplined approach 6. to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance processes. YPIA 5

STRUKTUR IPPF The International Standard for the Professional Practice of Internal Auditing

Jenis penugasan Assurance Consulting Pemberi Tugas / user Auditor Internal Auditee Auditor Internal Klien three parties two parties 7

Peran Audit Internal Jasa assurance merupakan penilaian obyektif auditor internal atas bukti untuk memberikan pendapat atau kesimpulan independen mengenai proses, sistem atau suatu subyek masalah. Jenis dan lingkup penugasan assurance ditentukan oleh auditor internal. Jasa konsultasi merupakan pemberian saran, dan umumnya dilakukan atas permintaan khusus dari klien (para auditee).

Perencanaan Audit Agar perannya (assurance & konsultasi) dapat diselenggarakan dengan baik, audit internal harus menyusun perencanaan audit. Perencanaan Audit terdiri dari: Perencanaan Audit Tahunan, dan Perencanaan Penugasan (termasuk di dalamnya: pengembangan program kerja audit) Perencanaan Audit Tahunan merupakan bagian dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)

Perencanaan Audit Overview Perencanaan audit tahunan: pemilihan auditee, jenis, cakupan, dan tujuan audit yang akan dilakukan, perkiraan kebutuhan sumberdaya audit dan alokasi sumberdaya audit yang tersedia. Merupakan tanggungjawab dari pimpinan dan staf unit audit.

Perencanaan Audit Tujuan dan Manfaat Membantu meningkatkan efektivitas instansi audit, melalui penetapan berbagai aspek dari suatu audit, antara lain unit yang perlu diaudit, siapa auditornya, berapa lama, kapan dan bagaimana audit dilaksanakan. Memungkinkan auditor mengoptimalkan sumberdaya yang dimiliki (menyesuaikan beban kerja dengan sumber daya), Memfokuskan diri pada bidang yang kritis/menjadi prioritas (contoh: memiliki risiko tinggi), dan Memilih metode dan prosedur audit yang paling tepat dan efisien. Menunjukkan institusi audit tlh bekerja sesuai standar profesional bagian dari quality assurance.

Tiga Tingkatan Perencanaan Audit Tiga Tingkatan Perencanaan Audit Perencanaan tahunan (annual plan) CAE RISK BASED Perencanaan untuk setiap penugasan Pengembangan audit program dan survey pendahuluan. Perencanaan Audit Tahunan: memuat rencana yang cukup detil atas kegiatan audit yang akan dilakukan dalam satu tahun mendatang. Tim Audit

Pengembangan Rencana Audit Tahunan Tidak terdapat format yang baku dalam perumusan rencana audit tahunan. Secara umum harus memuat: bidang yang akan direviu, risk assessment, jenis audit, lokasi audit, lama pemeriksaan, dan rencana biaya Sebelum menyusun rencana audit tahunan, perlu diminta saran dari manajemen senior dan madya. Dalam rancana audit tahunan perlu dialokasikan waktu dan sumber daya untuk kegiatan yang tidak terjadwal. Penyusunan rencana audit perlu melibatkan staf auditor.

Substansi Rencana Audit Tahunan Perencanaan audit memuat: Rencana audit tahunan yang mencakup: Audit yang bersifat rutin Audit (penugasan/penelaahan) yang bersifat khusus Fungsi Administrasi Tugas lain yang diminta eksekutif. Jadwal pekerjaan audit disusun dengan memperhatikan kemampuan sumber daya dan dikoordinasikan dengan rencana kegiatan auditee. Anggaran staff (alokasi kebutuhan staff; jumlah, skill & pengalaman) dan keuangan (biaya langsung & overhead) informasi yang diperlukan (hal 12)

Proses Perencanaan Audit Tahunan Tahapan Perencanaan Audit Tahunan (hal 13): 1. Pengembangan audit universe (daftar unitunit auditee) 2. Menentukan pendekatan dalam pemilihan auditee 3. Penentuan prioritas audit 4. Estimasi ketersediaan sumberdaya dan alokasi waktu auditor 5. Penjadwalan audit 6. Anggaran audit 7. Pemantauan rencana audit tahunan

Pengembangan audit universe (daftar auditee) Auditable Unit unit yang layak untuk dijadikan auditee tersendiri, persyaratan: Mempunyai sumbangan terhadap tujuan, program atau concern perusahaan dan stakeholder lainnya. Size (ukurannya) cukup besar. Cukup penting (strategis) Audit universe kumpulan/daftar auditable unit, biasanya disusun untuk jangka panjang (3 5 tahun), dapat disusun dengan memperhatikan: Struktur organisasi, Proyek, Kegiatan: unit usaha, fungsi, proses, dan lain-lain Klasifikasi aset. Kumpulkan data dari berbagai sumber informasi

Pengembangan audit universe (daftar auditee) Validasi Audit Universe dengan melihat: Daftar alamat/struktur organisasi/daftar telepon, Laporan keuangan, Rencana Stratejik Perusahaan, Permintaan audit dari auditee dan stakeholders, dan Benchmarking. Contoh audit universe pada Departemen yang menangani kriminalitas remaja di Kanada (hal 15)

Pendekatan dalam pemilihan auditee Pemilihan auditee diperlukan karena keterbatasan sumberdaya vs kebutuhan audit tidak setiap audit unit dari audit universe dapat masuk dalam rencana audit tahunan. Acuan: Skala Prioritas berdasarkan besaran (magnitude) dan signifikansi risiko yang melekat pada audit unit: Jenis Pendekatan (hal 16): Pendekatan sistematis berdasarkan kriteria tertentu, Pendekatan ad-hoc (fire-engine atau squaky wheel) tanpa pola, Pendekatan risk-based (top-down), Pendekatan hirarkis (buttom-up), dan Permintaan auditee (pesanan).

Penentuan prioritas audit Menentukan kategori/faktor risiko Melakukan assessment besarnya faktor risiko untuk setiap audit unit. Ranking audit unit berdasarkan faktor risiko Tentukan rencana daftar auditee dan frekuensi audit.

Penentuan prioritas audit Menentukan kategori/faktor risiko (hal 18): Jumlah dana yang dikelola Likuiditas harta yang dikelola Kondisi pengendalian manajemen Sikap manajemen Tingkat keterampilan karyawan Perputaran pegawai Intervensi Waktu sejak audit yang lalu 14 jenis risiko untuk dipertimbangkan dalam memilih auditee (dari IIA)

Penentuan prioritas audit 14 jenis risiko untuk dipertimbangkan dalam memilih auditee (dari IIA) hal 19: 1. Iklim etika kerja dan tekanan pencapaian tujuan/target. 2. Kompetensi, integritas dan kecukupan SDM 3. Jumlah aset, tingkat likuiditas, & volume transaksi 4. Kondisi ekonomi dan keuangan 5. Tingkat persaingan 6. Kompleksitas dan fluktuasi kegiatan 7. Dampak terhadap pelanggan, pemasok, dan peraturan perusahaan 8. Tingkat komputerisasi sistem informasi 9. Ketersebaran lokasi geografis 10. Kecukupan dan efektivitas struktur pengendalian intern. 11. Perubahan organisasi, operasi, teknologi, dan ekonomi 12. Judgment manajemen dan kebijakan akuntansi 13. Respon dan tindak lanjut atas temuan audit 14. Waktu dan hasil audit sebelumnya

Penentuan prioritas audit Hasil riset mengenai urutan arti penting risiko (halaman 19-20). Agar tidak terlalu banyak faktor risiko dapat dikelompokkan dalam beberapa group. Modul kita menggunakan 4 faktor risiko (utk tujuan kesederhanaan pembahasan): Kondisi internal control Besarnya dana yang dikelola Kompetensi dan integritas pimpinan Respon terhadap temuan audit sebelumnya

Penentuan prioritas audit Assessment terhadap faktor risiko Tentukan skala angka tertentu: misal 1 5 untuk menggambarkan tingkat signifikansi risiko Lakukan assessment atas masing-masing risiko pada setiap audit unit. Contoh: halaman 21 Titik kritis pada penentuan skor perlu melibatkan auditor yang berpengalaman dan menyusun pedoman penilaian (cth hal 21).

Penentuan prioritas audit Ranking audit unit berdasarkan faktor risiko Pengadaan score 15 Bagian Keuangan score 14 Bagian Penjualan score 13 Kecamatan L score 11 Kecamatan P score 9 Tentukan rencana daftar auditee dan frekuensi audit. Audit atas sebagian vs semua unit auditee.

Penentuan prioritas audit Perencanaan Jangka Panjang Biasanya dirumuskan dalam dua horizon (hal 24): Perencanaan audit tahunan, dan Perencanaan audit multi-years Perumusan rencana audit tiga tahunan: Dapat menggunakan : Pendekatan siklus (cycle approach) Pendekatan risiko (risk approach), menggunakan pertimbangan: sumber daya (resource model) dan risiko yang ingin dicover. Pendekatan siklus berdasarkan risiko (risk based cycle approach) Pertimbangan lain

Penentuan prioritas audit Identifikasi Risiko yang terkandung dalam suatu audit universe (risiko makro) Tiga pendekatan (hal 28): Analisis kerentanan (exposure analysis) cth: risiko kehilangan, kerusakan dan keusangan aset, idle capacity, dan ketidakpuasan pegawai Analisis lingkungan (enviromental analysis) cth terkait dengan pelanggan, pesaing, peraturan perusahaan, teknologi, dll. Skenario ancaman (threat scenario) kemungkinan terjadinya kecurangan, KKN, bencana dsb.

Penentuan prioritas audit Langkah-langkah Identifikasi Risiko Pahami visi, misi, dan tujuan organisasi dan identifikasi nilainilai dan faktor kunci keberhasilan organisasi. Pahami struktur organisasi, daftar produk, proses, aset dan faktor lainn yang mendukung. Buat auditable unit yang berpengaruh besar. Lakukan analisis risiko terhadap auditable yang masuk dalam daftar. Lakukan reviu terhadap kemungkinan keterkaitan risiko hasil analisis dengan kebutuhan untuk memodifikasi auditable unit. Pahami bagaimana masing-masing risiko dapat menghambat pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi.

Rencana Audit Tahunan (RAT) No Langkah Formulir 1 Pengembangan Daftar Obyek Audit Form IA-01, IA-02, IA-03 2 Penentuan Faktor Risiko Form IA-04 3 Penetapan Pedoman Penilaian (Skala) Form IA-04 Assessment Risiko pada setiap Obyek Form IA-05 & Tool 4 Audit IA-05 5 Penetapan Ranking Prioritas Audit dan Form IA-06 6 Penetapan Jadwal Audit Form IA-07, Form IA-08.A-C