BAB IV PROFIL ORGANISASI

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN MENTERI NEGARA PEMUDA DAN OLAHRAGA NOMOR 193 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

Menteri Negara Pemuda dan Olahraga

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 36 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

2 MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PRESIDEN TENTANG KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA. BAB I KEDUDUKAN, TUGAS, DAN FUNGSI Pasal 1 (1) Kementerian Pemu

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Sekilas Kementerian Pemuda dan Olahraga

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 43 TAHUN 2016 TENTANG

-3- BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini, yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Provinsi Bali.

KEPALA DINAS SEKRETARIS

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 87 TAHUN 2008

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 80 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANTUL

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG

BAB II PROFIL DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA SUMUT. Berdirinya Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sumatera

UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2009 TENTANG KEPEMUDAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

-1- BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 42 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL NOMOR : 4 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN ORGANISASI KANTOR PEMUDA DAN OLAH RAGA KABUPATEN BANTUL

BUPATI BANYUWANGI PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 52 TAHUN2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN MUSI RAWAS

- 1 - PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

*) Perubahan Pertama **) Perubahan Kedua

Mengingat : Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran

b. pelaksanaan koordinasi kebijakan di bidang kepemudaan, keolahragaan, pengembangan destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata dan ekonomi

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 67 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA PROVINSI BALI

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 89 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA DINAS KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN MUSI BANYUASIN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 35 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 0059 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN PEMUDA

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 52 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 18 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 328 TAHUN 2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PARIWISATA

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 80 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan Provinsi Jawa Timur

- 4 - BAB III SEKRETARIAT JENDERAL. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas, dan Fungsi

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS KESEHATAN

R. URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

RENCANA STRATEGIS DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

POINTER PAPARAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PENERIMAAN KUNJUNGAN KEHORMATAN PESERTA PENDIDIKAN KETAHANAN NASIONAL UNTUK PEMUDA (TANNASDA)

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 64 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KESEHATAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BUTON NOMOR : 2 TAHUN 2011 T E N T A N G

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 86 / HUK / 2010 TENTANG

CUPLIKAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 299/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA DEPARTEMEN PERTANIAN

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 54 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEMUDA, OLAH RAGA DAN KEBUDAYAAN

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 44 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI DINAS SOSIAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 004/PER-M/PDT/III/2005

PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN NOMOR: PER- 367/MENKO/POLHUKAM/10/2010 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN KEPALA BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA NOMOR : KEP 03 TAHUN 2009 TENTANG

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PARIWISATA, SENI, BUDAYA, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BANYUASIN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1998 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA MENTERI NEGARA

PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR 81 TAHUN 2016

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 33 PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 15-C TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN UTARA

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN KEPALA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2010 TENTANG

ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KOTA MAKASSAR

PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR 14 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

PERATURAN KETUA BADAN NARKOTIKA NASIONAL. Nomor : PER / 01 / VIII / 2007 / BNN TENTANG

Transkripsi:

1 BAB IV PROFIL ORGANISASI IV.1. Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga VISI KEMENPORA Terwujudnya kualitas sumber daya pemuda dan olahraga dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan, kepemimpinan yang berakhlak mulia, mandiri, sehat, cerdas, terampil, berprestasi dan berdaya saing yang dilandasi iman dan taqwa. MISI KEMENPORA a. Mengembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan partisipasi pemuda dan olahraga dalam pembangunan manusia Indonesia yang unggul dan berdaya saing global yang dilandasi iman dan taqwa; b. Mempersiapkan kader pemimpin bangsa yang berakhlak mulia yang didasarkan pada pendidikan berkualitas agar memiliki wawasan kebangsaaan serta peduli terhadap lingkungan; c. Pengembangan sarana dan prasarana pemuda dan olahraga untuk membentuk pemuda yang memiliki jiwa wirausaha dan mengembangkan industri olahraga serta meningkatkan kemitraan antara pemerintah, masyarakat dan dunia usaha; d. Mewujudkan sistem manajemen kepemudaaan dan keolahragaan yang terpadu untuk pemberdayaan organisasi kepemudaan dan keolahragaan di pusat dan daerah dalam rangka meningkatkan efektifitas jaringan kerja; e. Meningkatkan budaya olahraga dan prestasi olahraga secara berjenjang dan berkelanjutan dan mengembangkan IPTEK keolahragaan dalam upaya mendukung peningkatan mutu pembinaan dan pembangunan olahraga. Untuk mewujudkan visi misi tersebut ada dua strategi yang ditetapkan yaitu strategi kebijakan kepemudaan dan strategi kebijakan keolahragaan. Strategi kebijakan kepemudaan dilaksanakan melalui lima strategi utama: 1. Pengembangan organisasi kepemudaan sebagai wadah bagi pemuda dalam mengorganisasikan dirinya secara bebas, merdeka dan demokratis sekaligus sebagai upaya pendewasaan diri agar kelak dapat menjadi pemimpin bangsa yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia, patriotis, demokratis, mandiri dan tanggap terhadap aspirasi masyarakat. 2. Pengembangan minat dan semangat kewirausahaan di kalangan generasi muda dalam berbagai lapangan usaha melalui berbagai pendidikan, pelatihan, magang, kelompok

2 belajar, bimbingan, pendampingan, pemberian akses usaha dan perlindungan terhadap hak cipta dan produk yang dihasilkannya. 3. Perlindungan terhadap segenap generasi muda dari bahaya destruktif melalui berbagai gerakan pemberantasan dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penyalahgunaan narkotika dan zat aditif serta HIV/AIDS seperti dengan meningkatkan komunikasi, informasi, edukasi dan advokasi. 4. Pengembangan wawasan kebangsaan di kalangan pemuda melalui berbagai pendidikan, dialog kepemudaan, kemah pemuda, kepramukaan, pertukaran pemuda dan berbagai aktivitas kepemudaan yang dapat memupuk jiwa persatuan dan kesatuan bangsa, bangga dan rela berkorban demi mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. 5. Penyiapan pemuda dalam menghadapi persaingan global dan dalam pergaulannya dengan bangsa-bangsa lain melalui berbagai aktivitas yang mendukung dengan menyediakan pendidikan dan pelatihan yang bermutu dan berwawasan global serta penciptaan iklim yang memungkinkan pemuda dapat mengaktualisasikan diri dalam perkembangan global. Strategi kebijakan keolahragaan tersebut dilaksanakan melalui strategi sebagai berikut: 1. Melakukan konsolidasi dan pemberdayaan olahraga dan Kementerian Pemuda dan Olahraga; 2. Mengembangkan jaringan/kerjasama dan hubungan yang lebih intensif dengan mitra pengembangan keolahragaan dan stakeholder s melalui proses perencanaan yang lebih efektif; 3. Menciptakan kepedulian dan mempromosikan kesadaran akan keterlibatan dalam olahraga sebagai sesuatu hal yang penting dan menguntungkan bagi semua pihak; 4. Menetapkan sentra-sentra pembinaan olahraga (nasional dan daerah) sebagai bagian dari program kementerian olahraga Indonesia; 5. Memprakarsai perubahan/pembenahan Pendidikan jasmani dan kurikulum pendidikan olahraga serta menyebarkannya; 6. Menyiapkan dukungan bagi pengembangan, implementasi dan promosi pendidikan olahraga. 7. Mempromosikan pengaturan usaha kerjasama yang inovatif, dengan dasar saling menguntungkan dengan sektor swasta, sebaiknya dalam partai besar, dalam jangka waktu yang panjang serta melibatkan orang desa.

3 8. Mendorong peluang bidang pendidikan untuk pengembangan kemampuan bagi personil industri olahraga. 9. Menyediakan bagi para cacat mental dan fisik, yang berasal dari golongan ekonomi lemah yang hidupnya sangat kekurangan serta tidak beruntung, dengan peluang untuk dapat mengambil manfaat dari keikutsertaannya dalam olahraga. 10. Melakukan Kemitraan dengan pihak swasta (dunia usaha) untuk pembangunan pasarana olahraga; 11. Memberikan dukungan pembangunan sarana olahraga unggulan daerah; 12. Meningkatkan pemanfaatan ruang-ruang publik untuk kegiatan olahraga; IV.2. Publik / Stakeholders KEMENPORA RI Publik Internal: segenap pegawai, pejabat dan karyawan di lingkungan Kementerian. Publik Eksternal: kelompok yang berada di luar Kementerian, terdiri dari: 1. Instansi pemerintah lain baik di pusat maupun di daerah; 2. Masyarakat sekitar dan komunitas di sekitar unit kerja di lingkungan KEMENPORA; 3. Organisasi, kelompok dan orang yang berkecimpung dalam bidang olahraga dan pengembangan pemuda; 4. Kelompok masyarakat yang menjadi atau diharapkan dapat menjadi mitra kerja di lingkungan Kementerian; 5. Komunitas media massa 6. Masyarakat umum IV.3. Kebijakan dan Strategi Kemenegpora Kebijakan kemenegpora didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang meliputi Undang-Undang, Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, Instruksi Presiden, Peraturan Menteri Negara Pemuda dan OLahraga. IV.4. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Susunan Organisasi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga. Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga sebagaimana diatur dalam Peraturan Presiden No.9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi, dan Tata kerja Kementrian Negara Republik Indonesia adalah sebagai berikut: 1. Kedudukan

4 Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga adalah lembaga pemerintah yang dipimpin oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab terhadap Presiden. 2. Tugas Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga mempunyai tugas membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan dan koordinasi dibidang pemuda dan olahraga. 3. Fungsi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan nasional dibidang kepemudaan dan keolahragaan; b. Koordinasi pelaksanaan kebijakan di bidang kepemudaan dan keolahragaan; c. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawabnya; d. Pengawasan atas pelaksanaan tugas dibidang kepemudaan dan keolahragaan; e. Perasionalisasi kebijakan pembinaan dan pengembangan kepemudaan dan keolahragaan; f. Penyampaian laporan hasil evaluasi, saran dan pertimbangan dibidang tugas dan fungsinya kepada Presiden. Mengacu pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 Tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Negara Republik Indonesia, maka Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga disamping menjalankan fungsi sebagaimana tersebut diatas juga menjalankan fungsi operasionalisasi kebijakan. Dalam menjalankan fungsi operasionalisasi kebijakan tersebut dapat membentuk Unit Pelaksana Teknis sesuai dengan kebutuhan. IV.5. Susunan Organisasi Struktur Organisasi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga adalah sebagai berikut: 1. Menteri 2. Sekretaris Kementerian, merupakan unsur penunjang dan pelayanan yang membawahi tiga Biro, yakni: 1. Biro Perencanaan 2. Biro Humas dan Hukum

5 3. Biro Umum. 3. Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda (Deputi I), membawahi lima Asisten Deputi, yaitu: 1. Asisten Deputi Keserasian Kebijakan Pemuda 2. Asisten Deputi Pengembangan Wawasan dan Kreativitas Pemuda 3. Asisten Deputi Pengembangan Sumber Daya Pemuda dan Hubungan Internasional; 4. Asisten Deputi Pengembangan IPTEK dan IMTAQ. 5. Asisten Deputi Pemberdayaan Lembaga Kepemudaan 4. Deputi Bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda (Deputi II), membawahi lima Asisten Deputi, yaitu: 1. Asisten Deputi Kaderisasi Kepemimpinan Pemuda; 2. Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Kepemimpinan Pemuda; 3. Asisten Deputi Pengembangan Fasilitator Kepemimpinan Pemuda; 4. Asisten Deputi Kepeloporan Pemuda. 5. Asisten Deputi Pendidikan Kepemudaan 5. Deputi Bidang Kewirausahaan Pemuda dan Industri Olahraga. membawahi lima Asisten Deputi (Deputi III), yaitu: 1. Asisten Deputi Kader Kewirausahaan Pemuda; 2. Asisten Deputi Kelembagaan Kewirausahaan Pemuda; 3. Asisten Deputi Informasi, Promosi, dan Pemasaran; 4. Asisten Deputi Pengembangan Produk Industri Olahraga. 5. Asisten Deputi Pengembangan Manajemen Industri Olahraga. 6. Deputi Bidang Pemberdayaan Olahraga (Deputi IV), membawahi lima Asisten Deputi, yaitu: 1. Asisten Deputi Standardisasi, Akreditasi, dan Sertifikasi Keolahragaan; 2. Asisten Deputi Prasarana dan Sarana Olahraga; 3. Asisten Deputi Promosi dan Penghargaan Keolahragaan 4. Asisten Deputi Olahraga Pendidikan 5. Asisten Deputi Olahraga Rekreasi 7. Deputi Bidang Peningkatan Prestasi dan IPTEK Olahraga (Deputi V), membawahi lima Asisten Deputi, yaitu: 1. Asisten Deputi Pengembangan Tenaga dan Pembina Keolahragaan; 2. Asisten Deputi Pembibitan Olahraga;

6 3. Asisten Deputi IPTEK Olahraga; 4. Asisten Deputi Pembinaan dan Prestasi Olahraga. 5. Asisten Deputi Pmbinaan Prestasi Olahraga Tugas Fungsi Unit Kerja Eselon I Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Tugas dan Fungsi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga secara keseluruhan sebagai berikut: Sekretariat Kementerian Melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan administrasi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga. a. Koordinasi kegiatan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga; b. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga; c. Penyelenggaraan hubungan kerja dibidang administrasi dengan Kementerian Koordinator, Kementerian Negara lain, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan lembaga lain yang terkait; d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga; Biro Perencanaan Melaksanakan koordinasi penyusunan rencana dan program, pengembangan sistem informasi, pengolahan dan penyajian data, penyiapan administrasi kerjasama antar lembaga, serta evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan program kepemudaan dan keolahragaan. a. Penyiapan dan penyusunan rencana, program dan anggaran; b. Pengolahan data dan pengembangan sistem informasi; c. Penyiapan administrasi kerjasama antara lembaga dalam negeri dan luar negeri; d. Evaluasi dan penyusunan pelaporan; Biro Umum

7 Melaksanakan pembinaan, koordinasi, pengelolaan kepegawain, keuangan, tata usaha, rumah tangga dan perlengkapan di lingkungan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga. a. Pelayanan administrasi kepegawaian, administrasi persuratan, kearsipan dan unit tata usaha pimpinan, pengadaan dan mutasi pegawai, serta pengembangan dan pembinaan pegawai; b. Pelaksanaan urusan administrasi keuangan, pengelolaan keuangan, kegiatan verifikasi, pengelolaan kas, perbendaharaan, pembukuan dan pelaporan; c. Pengelolaan urusan rumah tangga, perlengkapan, keamanan dan urusan dalam di lingkungan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga; d. Pengelolaan pelaksanaan tata usaha, urusan persuratan, kearsipan dan pelayanan tata usaha pimpinan; Biro Humas dan Hukum Tugas; Melaksanakan kegiatan hukum dan perundang-undangan, hubungan masyarakat, organisasi dan tata laksana serta perpustakaan dan penerbitan. a. Pelaksanaan hubungan masyarakat dan media massa dalam penyiapan publikasi resmi dan informasi kepemudaan dan keolahragaan b. Penelaahan dan penyusunan peraturan perundang-undangan, pemberian pertimbangan dan saran hukum, dan pengelolaan administrasi dokumentasi dan informasi hukum; c. Pelaksanaan pengkajian, perancangan, penyusunan organisasi dan ketatalaksanaan; d. Pengelolaan Perpustakaan dan Penerbitan. Deputi Pemberdayaan Pemuda Menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang pemberdayaan pemuda.

8 a. Penyiapan perumusan kebijakan dibidang pemberdayaan Pemuda; b. Koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang pemberdayaan Pemuda; c. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan dibidang pemberdayaan pemuda; d. Pelaksanaan hubungan kerja dibidang teknis dengan Kementerian Koordinator, Kementerian Negara Lain, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan lembaga lain yang terkait; e. Pelaksanaan tugas lain dibidang pemberdayaan pemuda yang diberikan oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga; Deputi Pengembangan Kepemimpinan Pemuda Menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang pengembangan kepimpinan pemuda. a. Penyiapan perumusan kebijakan dibidang pengembangan kepemimpinan pemuda; b. Koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang pengembangan kepemimpinan pemuda; c. Pemantauan, analisis, evaluasi, dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan dibidang pengembangan kepemimpinan pemuda; d. Pelaksanaan hubungan kerja di bidang teknis dengan kementerian coordinator, kementerian Negara lain, departemen, lembaga pemerintah non departemen, dan lembaga lain yang terkait; e. Pelaksanaa tugas lain dibidang pengembangan kepemimpinan pemuda yang diberikan oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Deputi Kewirausahaan Pemuda dan Industri Olahraga Menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang kewirausahaan pemuda dan industri olahraga. Menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang kewirausahaan pemuda dan industri olahraga.

9 Deputi Pemberdayaan Olahraga Menyiapakan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang pemberdayaan olahraga. a. Penyiapan perumusan kebijakan dibidang pemberdayaan olahraga; b. Koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang pemberdayaan olahraga; c. Pemantauan, analisis, evaluasi dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan dibidang pemberdayaan olahraga; d. Pelaksanaan hubungan kerja dibidang teknis dengan kementerian koordinator, kementerian negara lain, departemen, lembaga pemerintah non departemen dan lembaga lain yang terkait; e. Pelaksanaan tugas lain dibidang pemberdayaan olahraga yang diberikan oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga. Deputi Peningkatan Prestasi dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Olahraga Menyiapkan perumusan kebijakan dan koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang peningkatan prestasi dan Ilmu pengetahuan dan Teknologi Olahraga. a. Penyiapan prumusan kebijakan dibidang peningkatan prestasi dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Olahraga; b. Koordinasi pelaksanaan kebijakan dibidang peningkatan prestasi dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Olahraga; c. Pemantauan, analisi, evaluasi dan pelaporan tentang masalah atau kegiatan dibidang peningkatan prestasi dan Ilmu Pengetahuan dan teknologi Olahraga; d. Pelaksanaan hubungan kerja dibidang teknis dengan kementerian koordinator, kementrerian negara lain, departemen, lembaga pemerintah non departemen dan lembaga lain yang terkait; e. Pelaksanaan tugas lain dibidang peningkatan prestasi dan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Olahraga yang diberikan oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga. Dalam Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor: Per.0013/MENPORA/II/2007 Pasal 6, Sekretariat Kementerian mempunyai tugas melaksanakan koordinasi pelaksanaan tugas serta pembinaan dan pemberian dukungan admnistrasi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia.

10 Pasal 7 Peraturan Menteri nomor: 0013/MENPORA/II/2007 menyebutkan Sekretariat Kementerian menyelenggarakan fungsi: 1. Koordinasi kegiatan Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga 2. Penyelenggaraan pengelolaan administrasi umum untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga 3. Penyelenggaraan hubungan kerja di bidang administrasi dengan Kementerian Koordinator, Kementerian Negara Lain, Departemen, Lembaga Pemerintah Non Departemen, dan lembaga lain yang tekait 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Menteri Negara Pemuda dan Olahraga IV.5.1. Biro Humas dan Hukum Dalam Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor: Per.0013/MENPORA/II/2007 Pasal 28 Biro Hubungan Masyarakat dan Hukum mempunyai tugas melaksanakan urusan hubungan masyarakat, hukum, organisasi, tata laksana, serta pengelolaan perpustakaan dan penerbitan. Pasal 29 Peraturan Menteri nomor: 0013/MENPORA/II/2007 menyebutkan Fungsi Biro Humas dan Hukum sbb: 1. Pelaksanaan urusan di bidang hubungan masyarakat dan media massa 2. Pelaksanaan kegiatan di bidang hukum 3. Pelaksanaan urusan organisasi dan ketatalaksanaan 4. Pengelolaan perpustakaan dan penerbitan IV.5.2. Bagian Hubungan Masyarakat Dalam Peraturan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Nomor: Per.0013/MENPORA/II/2007 Pasal 31 Bagian Hubungan Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan urusan di bidang hubungan masyarakat dan media massa. Pasal 32 Peraturan Menteri nomor: 0013/MENPORA/II/2007 menyebutkan Fungsi Bagian Hubungan Masyarakat sbb: 1. Penyusunan bahan dan pelaksanaan publikasi dan pemberitaan pada media massa 2. Pelaksanaan kegiatan keprotokolan 3. Pengelolaan dokumentasi informasi

11 Pasal 33 Peraturan Menteri nomor: 0013/MENPORA/II/2007 menyebutkan Bagian Hubungan Masyarakat terdiri dari: 1. Sub bagian Publikasi dan Pemberitaan 2. Sub bagian Protokol 3. Sub bagian Dokumentasi Informasi