PRAKTIK EMPATI SOSIAL DENGAN PASANGAN SAYA BERNAMA ITA RAHMAWATI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan kemajuan zaman banyak dampak yang dialami manusia

Aku menoleh. Disana berdiri seorang pemuda berbadan tinggi yang sedang menenteng kantong belanjaan di tangan kirinya. Wajahnya cukup tampan.

TEAM LEARNING. Tujuan Pembelajaran Khusus

BAB IV ANALISIS DATA. umumnya para remaja, tak terkecuali para remaja Broken Home, baik pada saat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Proses Pendekatan Persuasif pada Pembelajaran Seni Tari di SMP

tidak akan pernah mau dengan sengaja menceritakan rahasia itu kepada orang lain.

BAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan manusia. Dalam keluarga komunikasi orang tua dan anak itu. sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

IDENTITAS RESPONDEN. Umur :.

BAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di

KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, baik di negara-negara maju maupun negara-negara yang sedang

ITEM VALID (ANGKET KEHARMONISAN KELUARGA ISLAMI) Variabel Sub Variabel Indikator Item Valid Total (+) (-) keluarga

STRUKTUR ORGANISASI PT. SUN MOTOR SEMARANG

BAB IV ANALISIS STRATEGI GURU DALAM MELATIH KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI DI RA MUSLIMAT NU PAKISPUTIH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. siswa (Studi Deskriptif Analitis di SMAN 1 CIASEM Kabupaten Subang) dapat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu sisi atau satu dimensi saja dari IPA yaitu dimensi produk, yang. maksudnya proses mendapatkan ilmu itu sendiri.

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Hubungannya itu antara lain berupa menyampaikan isi pikiran dan

6 Tipe Konsumen Dan Cara Melayaninya

BAB I PENDAHULUAN. mengerti. Semua itu merupakan proses perkembangan pada manusia. Widjaja

LAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak

5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)

IDENTITAS Nomor : / G. 40 / 07 (Diisi oleh peneliti) Usia : Jenis kelamin :

Tabel validitas alat ukur kompetensi interpersonal

BAB I PENDAHULUAN. macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kasus gangguan perilaku eksternal sudah menjadi topik yang

05. MEMBUAT CERITA KOMIK. KOMIK 04 MEMBUAT CERITA KOMIK / Hal. 1

LAMPIRAN 1 SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL

BAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

SITUASI SULIT SAAT MEMFASILITASI

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir

BAB IV ANALISIS PERANAN GURU PLAY GROUP ISLAM PERMATA HATI DALAM SOSIALISASI ANAK

BAB V PENUTUP. yang menjadi fokus dalam penelitian ini. Kesimpulan tersebut meliputi

PAHAMI ANAK APA ADANYA

BAGAIMANA MENGENAL DIRI ANDA

Konsep Diri Rendah di SMP Khadijah Surabaya. baik di sekolah. Konseli mempunyai kebiasaan mengompol sejak kecil sampai

BAB IV. ANALISIS MOTIVASI BELAJAR SISWA MTs NURUL QOMAR KERGON PEKALONGAN DALAM KELUARGA BROKEN HOME

BAB IV ANALISIS DATA. untuk menelaah semua data yang telah diperoleh peneliti. Selain itu, juga

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan pengertiannya tentang fakta-fakta atau kenyataan. Untuk

BAB I PERKEMBANGAN DAN PEMEROLEHAN BAHASA ANAK

BAB V POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA PARTISIPAN INDONESIA DALAM PERSEKUTUAN DOA SOLAFIDE

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan terbatas dalam belajar (limitless caoacity to learn ) yang

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri

Modul ke: Produksi Berita TV. Wawancara Dalam Berita TV. Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Broadcasting.

BAB IV ANALISA DATA. data sekunder yang telah dikumpulkan oleh peneliti melalui proses. wawancara dan observasi secara langsung di lokasi penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia

4 TIPE POKOK KEPRIBADIAN MANUSIA DAN CARA BERGAUL DENGAN MEREKA 1. TIPE KOLERIS 2. TIPE SANGUIN 3. TIPE MELANKOLIS 4.

BAB I PENDAHULUAN. Masa bayi adalah periode dalam hidup yang dimulai setelah kelahiran dan

BAB I PENDAHULUAN. lainnya khususnya di lingkungannya sendiri. Manusia dalam beraktivitas selalu

Membangun Image Pustakawan Melalui Keterampilan Berkomunikasi (Communication Skill)

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS TERAPI BEHAVIOR DENGAN TEKNIK MODELLING. penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Pada dasarnya komunikasi

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA SEMESTER GANJIL T.A. 2011/2012 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

EMOTIONAL INTELLIGENCE MENGENALI DAN MENGELOLA EMOSI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN Hogan Assessment Systems Inc.

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik di lingkungan tempat mereka berada. Demikian halnya ketika

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanah dari Allah SWT, Setiap orang tua menginginkan anakanaknya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan yang ada di gereja, yang bermula dari panggilan Allah melalui Kristus

BAB I PENDAHULUAN. yang bervariasi itu merupakan hal yang menarik. Kalimat itu dapat

BAB I PENDAHULUAN. membangun bangsa ke arah yang lebih baik. Mahasiswa, adalah seseorang

LAMPIRAN. Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. pelepah dasar terbentuknya kepribadian seorang anak. Kedudukan dan fungsi

Lampiran 1 SURAT PERMOHONAN SURVEI PENDAHULUAN

Kejadian Sehari-hari


BAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di

I. PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup sendiri

PEDOMAN WAWANCARA. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi penyesuaian dengan

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus. dikembangkan sejak dini agar dapat berkembang secara optimal.

ETIKA ber-kkn UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO L/O/G/O.

Angket Optimisme. Bayangkan anda mengalami situasi yang tergambar dalam setiap. persoalan, walaupun untuk beberapa situasi mungkin anda belum pernah

BAB III ASSESSMENT DAN DIAGNOSA PSIKOLOGIS PADA REMAJA YANG HAMIL DI LUAR NIKAH

KERANGKA INERSIA. Philip Kierkegaard

LAMPIRAN 1 SKALA EFIKASI DIRI

Penyesuaian Diri Menantu Perempuan Mean empirik: 49,67 SD Empirik: 6,026 SD: 6/5 x : 7,2312

BAB IV ANALISIS TERAPI RASIONAL EMOTIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KONFRONTASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL ANAK KORBAN BULLYING

BAB V HASIL PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial) Terpadu di SMP terdiri dari studi

Kecakapan Antar Personal

Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak, (2)

Seni Menata Hati Dalam Bergaul

Bagan Pengambilan Keputusan Pada Anak Bungsu Remaja Akhir

MENJADI ORANGTUA TERBAIK UNTUK ANAK DENGAN METODE PENGASUHAN YANG TEPAT

juga kelebihan yang dimiliki

BAB IV ANALISIS BIMBINGAN KONSELING DENGAN TERAPI RASIONAL EMOTIF DALAM MENANGANI SIKAP EGOIS PADA SEORANG REMAJA

Lampiran 1 Hasil uji reliabilitas variabel kemandirian emosi, kemandirian perilaku, kemandirian nilai, kemandirian total, penyesuaian diri, dan

Mengenal Kepribadian Manusia ( Melankolis & Plegmatis)

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV HASIL PENELITIAN

LAMPIRAN CODING SHEET 1 TRANSKIP INTERVIEW

BAB I PENDAHULUAN. atau pedoman dalam proses belajar mengajar guna meningkatkan mutu

PETUNJUK PENELITIAN. Nama : Usia : Pendidikan terakhir :

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERCERAIAN ORANG TUA DENGAN OPTIMISME MASA DEPAN PADA REMAJA KORBAN PERCERAIAN. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Masyarakat semakin berkembang

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern pada era globalisasi menuntut adanya

Transkripsi:

PRAKTIK EMPATI SOSIAL DENGAN PASANGAN SAYA BERNAMA ITA RAHMAWATI TUGAS INDIVIDUAL Disusun untuk memenuhi tugas Managemen Konflik yang dibina oleh Bapak Suparlan Al Hakim oleh Naning Febriana 109811415575 JURUSAN HUKUM DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI MALANG NOPEMBER 2011 1

Praktik Empati Sosial Dalam Rangka Managemen Konflik 1. Mengasumsikan Perbedaan Dalam berbagai aktivitas, terlebih dalam sifat yang ada dalam diri saya dan pasangan saya yang bernama Ita Rahmawati sangat berbeda. Namun ada pula beberapa hal yang sama diantara kami. Dalam hal perbedaan antara kami sangat bertolak belakang. Ita memiliki sifat keibuan yang diungkapkan dengan pengayoman terhadap anak kecil, namun Ita juga merupakan sosok yang sensitif dalam menghadapi sesuatu yaitu dengan menangis. Ita juga merupakan pribadi yang suka mempersulit sesuatu yang sebenarnya adalah sederhana. Ita termasuk orang yang tertutup yang dibuktikan dengan kesulitannya dalam mengenal orang baru dalam lingkungannya sehingga cenderung dia tidak memiliki teman. Teman yang dikenal oleh Ita terbatas pada intensitas orang tersebut dalam bergaul dengan Ita. Ita juga merupakan sosok yang manja dan lucu. Hal ini terbukti dengan pemilihan kata yang biasa dia ucapkan yang terkadang membuat orang disekitarnya tertawa. Dalam hal aktivitas, Ita kurang menyukai tantangan atau dapat dikatakan Ita menyukai hal-hal yang orang pada umumnya menyukai. Contohnya saja dalam pendakian gunung,ita lebih menyukai berbelanja. Dalam pemilihan pakaian dan asesoris Ita lebih menyukai sesuatu yang mengandung unsur-unsur membingungkan (payetpayet, bordir, dan sebagainya). Ita juga merupakan sosok yang perhitungan dalam arti apabila dia sudah memiliki sesuatu maka dia tidak mudah tergiur untuk memiliki yang lain. Dan hal inilah yang berbeda dengan pribadi saya. 2. Mengenali Diri Berbeda dengan karakteristik saya yang lebih menyukai sesuatu yang ringan dan menganggap segala sesuatu itu mudah. Saya tidak suka diatur dengan orang yang hanya bisa menyuruh tanpa adanya aktivitas (hanya besar omong saja). Dalam hal aktivitas, saya lebih suka mencoba hal-hal 2

yang jarang orang suka, karena disitu saya mendapatkan sensasi yang berbeda. Contohnya saya lebih suka menghabiskan malam minggu saya dengan mendaki gunung daripada diam dikos. Saya tidak suka sendirian. Sehingga saya berusaha untuk selalu menambah teman dimanapun saya berada. Saya tidak memikirkan dengan siapa saya berbicara, status orang yang saya ajak bicara, namun lebih kepada saya memiliki banyak teman. Dalam pemilihan pakaian dan asesoris saya menyukai barang-barang antik misalnya miniatur sesuatu, pakaian dengan desain yang unik yang dipadukan dengan warna yang cerah, dan yang pasti sesuatu itu tidak terlalu rumit dan indah bila dipandang. Saya juga merupakan sosok pendendam dimana orang yang pernah menyakiti hati saya, akan saya ingat selalu dan saya akan menjaga jarak dengan orang tersebut. Saya juga bukan sosok yang penyayang, terutama kepada anak-anak yang nakal dan rewel. Namun saya cenderung lebih sensitif dengan melihat lingkungan disekitar saya tidak mendukung apa saja yang saya inginkan. 3. Menunda Diri Dalam melakukan dialog dengan Ita, saya berusaha mengesampingkan karakter saya yang sangat berbeda dengan Ita. Hal ini saya lakukan agar saya dapat mengerti karakter Ita. Dapat dibayangkan bagaimana apabila saya berdialog dengan karakter saya yang tidak menyukai orang-orang yang rewel (manja) dan banyak perhitungan. Namun saya berusaha bagaimana Ita merasa nyaman ketika berdialog dengan saya. Dalam berdialog saya berusaha agar Ita bersedia membuka dirinya untuk saya pahami, karena sosok Ita yang tertutup dan sensitif membuat saya harus berhati-hati dalam pemilihan kata. Saya mengerti bahwa Ita adalah sosok yang sebenarnya humoris, sehingga disela berdialog, saya sisipkan lelucon agar suasana tidak kaku. Saya berusaha memanjakan Ita, dengan mengiyakan apa yang dikatakan, dan memilih untuk tidak bersikap acuh dengan apa yang dikatakan oleh Ita. 3

4. Melakukan Imajinasi Terbimbing Dengan mengetahui karakter Ita, saya yakin dalam memecahkan masalah Ita selalu berfikir dengan serius dan bagaimana sesuatu itu dapat terselesaikan dengan kesempurnaan tingkat tinggi. Saya juga mulai berfikir apabila Ita memiliki putra nanti pastilah dia sangat menyayangi dan sebisa mungkin segenap waktu untuk putranya. Namun terkadang sifat yang membuat sesuatu yang mudah menjadi sulit, adalah pemilihan keputusan yang kurang tepat dan kurang efisien. Terkadang dengan hal itu sebagian besar orang tidak menyukainya. Seumpama Ita mengubah sifat itu, kemungkinan besar temannya tidak terbatas itu-itu saja. Dia mampu bergaul dengan siapapun sehingga tidak lagi menjadi pribadi yang tertutup. Karena hidup sendiri itu sangatlah membosankan dan tidak dapat berkembang, karena kita dikodratkan oleh Tuhan sebagai makhluk sosial. Dalam menghadapi masalah yang sekiranya dapat terselesaikan dalam waktu singkat, dengan sifat Ita yang merumitkan sesuatu itu, membuat pekerjaan lama dan saya yakin Ita pasti sering menangis ketika menghadapi masalah yang menyinggung hatinya. 5. Melakukan Pengalaman Empati Untuk Menemukan Jati Diri Orang Lain Dari informasi yang saya dapatkan dari pasangansaya tadi, sebenarnya Ita mampu mengubah dirinya menjadi lebih baik dengan membuang sedikit sifat tertutupnya secara perlahan. Sifat manja dan sensitif tidak ada masalah selama tidak melampaui batas kewajaran. Karena melihat usia dan lingkungannya yang semakin menuntut kedewasaan bersikap. Ketika berdialog saya menemukan sifat keibuan Ita dengan kesabarannya dalam mewawancara saya yang terkadang membuat kesal Ita. Sebenarnya Ita juga merupakan sosok yang perhatian dengan lawan bicara dengan ketelatenan dia dalam menggali informasi dari saya. Dengan sosok Ita yang sekarang ini, saya harus lebih berhati-hati dalam memilih kata yang akan saya ucapkan, agar tidak terjadi perselisihan diantara kami. Karena 4

melihat sifat Ita yang sensitif itu,membuat saya kurang bebas untuk menyatakan ketidaksesuaian saya terhadap Ita. Sebenarnya Ita bukanlah sosok yang tertutup. Namun karena kebiasaan dari tempat kos yang jauh dengan akses kampus sampai pada pembatasan dari teman-teman kepada Ita yang cenderung pada sifat kesempurnaan sesuatu ( semua harus baik walaupun dalam waktu yang lama) sehingga teman-teman enggan untuk bergaul dengan Ita, sehingga terkesan ada rasa malas dari kedua belah pihak dalam menjalin pertemanan. 6. Meneguhkan Kembali Diri Kembali pada karakter saya, bahwa saya Naning Febriana adalah sosok yang berbeda dengan orang-orang yang lain dan juga berbeda pula dengan Ita Rahmawati. Saya adalah sosok yang sederhana dan tidak berfikir yang berlebihan dengan sesuatu. Saya juga adalah pribadi yang suka bergaul dengan siapapun dan lebih menyukai tantangan daripada berdiam diri. Saya juga bukan orang yang suka disuruh atau diperintah dengan orang yang terlalu banyak berbicara tanpa aksi. Dalam berpakaian pun saya adalah sosok yang tidak suka terlalu sulit dan lebih suka untuk merasakan kenyamanan dan kesopanan dengan apa yang saya kenakan. Dengan ini saya dapat menikmati hidup yang saya inginkan. Saya adalah sosok yang memang memiliki sikfat simpati atau responsif terhadap lingkungan tinggal saya. Saya bukan orang yang dengan mudah menangisi sesuatu yang memang tidak pantas untuk ditangisi. Saya bisa beradaptasi dalam situasi apapun. Sumber: Mahasiswa PKN FIS Samsul Huda 5