Pertemuan 2 FAKTUR PAJAK. Faktur Pajak

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH UNDANG-UNDANG NO. 42 TAHUN 2009

Evaluasi Pelaksanaan Pajak Pertambahan Nilai di PT IO

MODUL PRAKTIKUM KOMPUTERISASI PERPAJAKAN 2 & PRAKT

Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak. a. penyerahan BKP di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha

BAB IV PEMBAHASAN. IV. 1 Analisis Mekanisme Pajak Penghasilan Pasal 22 di PT. KAS

AKUNTANSI PPN & PPnBM

Perpajakan 2 PPN & PPnBM

Faktur Pajak. Objek PPN Yang Harus Dibuatkan Faktur Pajak. Saat Faktur Pajak Harus Dibuat. Faktur Pajak Gabungan

CONTOH SOAL & PENGISIAN SPT MASA PPN 1111

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Soal UAS Lab PPN & PPnBM

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai. IV.1.1 Analisis Perolehan Barang Kena Pajak (Pajak Masukan)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, MEMUTUSKAN :

iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang undang yang dapat dipaksakan

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. HAJ adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perusahaan dagang

BAB II LANDASAN TEORI

Mentoring Perpajakan 1. PT ABC memiliki rincian aset tetap pada tahun 2014 sebagai berikut: Biaya Perolehan

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 45/PMK.03/2009 TENTANG

BAB 4. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB II LANDASAN TEORI. pajak berdasarkan Undang-Undang No.28 Tahun 2007 tentang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, yaitu sebagai berikut:

BAB II LANDASAN TEORI. Definisi pajak menurut undang-undang dan pakar pajak sebagai berikut :

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN Evaluasi Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. Mejoi merupakan perusahaan distributor yang bergerak dalam

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam evaluasi penerapan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai pada PT

PERTEMUAN 12 By Ely Suhayati SE MSi Ak. PPN DAN PPnBM

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. hewan) yang telah dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak (PKP) pada

BAB II KAJIAN PUSTAKA. yang satu sama lain pada dasarnya memiliki tujuan yang sama yaitu

Pengertian. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Kelebihan PPN 30/04/2011

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.03/2010 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 65/PMK.03/2010 TENTANG

OLEH: Yulazri SE. M.Ak. Akt. CPA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2002 TENTANG

BAB IV PEMBAHASAN. dan sesudah perubahan Undang-undang No.42 Tahun 2009, penulis melakukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Prof. Dr. P.J.A. Adriani, Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN Bacalah terlebih dahulu Buku Petunjuk Pengisian SPT Masa PPN

PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH (PPn BM)

BAB II. adalah iuran kepada negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang

FAKTUR PAJAK STANDAR

PERPAJAKAN II. PENGISIAN e-spt PPN Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 1.1 Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. menyediakan pembuatan alat untuk pembangunan beton di jalan tol.

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15/PJ/2010 TENTANG

BAB IV EVALUASI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DI LEMIGAS. IV. 1 Objek Penelitian dan Evaluasi mekanisme PPN di LEMIGAS

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 15 /PJ/2010 TENTANG

BAB IV PEMBAHASAN. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. Pengusaha Kena Pajak, maka PT. PP (Persero) Tbk mempunyai hak dan

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 550/KMK.04/2000 TENTANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab 4 PEMBAHASAN. PT. XYZ merupakan Perusahaan yang bergerak dalam bidang manufaktur

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

EVALUASI PELAKSANAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PADA PT REK DI TAHUN PAJAK 2011

PAPER. Dibuat Oleh: Annisa Pradita FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. kewajiban perpajakannya, khususnya atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN BARANG MEWAH PPN dan PPnBM

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Mardiasmo (2001:118), Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara

SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR SE - 43/PJ/2010 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEUANGAN. PPN. Ekspor. Kegiatan.

PT. Munirah adalah PKP yang bergerak di bidang penjualan elektronik di Makassar. Selama bulan Juli 2014 melakukan transaksi sebagai berikut :

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR - 14/PJ/2010 TENTANG

KATA PENGANTAR DIREKTUR JENDERAL PAJAK

SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (SPT MASA PPN) BAGI PEMUNGUT PPN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Ketentuan Formal Pajak Pertambahan Nilai PT TRT 4.2 Analisis Faktur Pajak

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis terhadap Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam analisa penghitungan dan pelaporan Pajak Pertambahan Nilai, penulis

BAB II LANDASAN TEORI. rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Analisis Mekanisme Pajak Pertambahan Nilai. PT. MRC adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa konstruksi.

BAB III PROSES PENGUMPULAN DATA. dan bergerak dalam bidang industri dan distribusi tali kipas (v-belt & fan belt) untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata CaraPerpajakan

BAB II LANDASAN TEORI

TINGKAT RISIKO PENGUSAHA KENA PAJAK

AKUNTANSI PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Undang Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian, Tujuan dan Manfaat Pajak Pertambahan Nilai. yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Pertemuan 4 PAJAK PENGHASILAN PASAL 22 & PAJAK PENGHASILAN PASAL 24

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 tahun 1998, dengan ini kami : Nama Wajib Pajak : Alamat : N.P.W.P. :

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV PEMBAHASAN. bergerak di bidang teknologi Access Management yang dapat memudahkan konsumen

BAB II TEORI PERPAJAKAN, PAJAK PERTAMBAHAN NILAI, PENGADILAN PAJAK DAN BANDING PAJAK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Bhayangkara Jaya

Subject 3. Nyoman Darmayasa Bali State Polytechnic Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa & Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

Pokok-Pokok Ketentuan UU PPN. Sesuai dengan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2012

BAB 2 LANDASAN TEORI. undang-undang oleh pemerintah, yang sebagian dipakai untuk menyediakan barang

14/PJ/2010 PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-146/PJ./2006 TENTANG BE

C. PKP Rekanan PKP Rekanan adalah PKP yang melakukan penyerahan BKP dan atau JKP kepada Bendaharawan Pemerintah atau KPKN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

15/PJ/2010 PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR 29/PJ/2008 TENTANG BENTUK,

PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH

Subject 3. Nyoman Darmayasa Bali State Polytechnic Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa & Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.

Putusan : PUT-44259/PP/M.VI/16/2013 Pengadilan Pajak Nomor Jenis Pajak : Pertambahan Nilai Barang Dan Jasa Penyerahan BKP dan/atau JKP

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 1983 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PERTAMBAHAN NILAI 1984

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2012, No.4 2 telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2002 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 143 Tahun 2000 tentang Pel

BAB II TELAAH PUSTAKA. pengertian yang sama. Beberapa pengertian pajak yang dikemukakan oleh

PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR 1101 BM SURAT PEMBERITAHUAN MASA PAJAK PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH (SPT MASA PPn BM) ( F )

Transkripsi:

Pertemuan 2 FAKTUR PAJAK

P2.1 Teori Faktur Pajak A. Definisi Pasal 1 huruf t UU PPN 1984 yang dengan UU Nomor 42 Tahun 2009 menjadi Pasal 1 angka 23 merumuskan : Faktur pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak atau penyerahan Jasa Kena Pajak atau bukti pungutan pajak karena impor Barang Kena Pajak yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Fungsi Faktur Pajak Faktur pajak berfungsi sebagai : Bukti pungutan pajak bagi Pengusaha Kena Pajak yang menyerahkan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak. Bukti pembayaran pajak ditinjau dari sisi pembeli barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak atau Orang Pribadi atau badan yang mengimpor Barang Kena Pajak. Sarana untuk mengkreditkan Pajak masukan. C. Jenis faktur Pajak Faktur Pajak Faktur Pajak Gabungan Dokumen tertentu yang kedudukannya dipersamakan dengan Faktur Pajak. D. Saat Pembuatan Faktur Pajak 4 PMK No.38/PMK.03/2010 Selambat - lambatnya akhir bulan berikutnya jika penyerahan mendahului pembayaran, kecuali sebelum akhir bulan tersebut telah diterima pembayaran. Pada saat penerimaan pembayaran, dalam hal pembayaran dilakukan mendahului penyerahan. Pada saat penerimaan pembayaran termin dalam hal penyerahan sebagian tahap pekerj aan. Pada saat penagihan, untuk penyerahan BKP dan JKP kepada Bendaharawan Pemerintah sebagai pemungut PPN. Pada saat penyerahan BKP dan/atau JKP.

E. Syarat Pajak Masukan Dapat Dikreditkan Pengusaha yang melakukan pengkreditkan telah berstatus PKP (telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak). Adanya bukti Pajak Masukan dalam bentuk Faktur Pajak Standar / Khusus yang sah, benar dan lengkap. Dilakukan dalam masa pajak yang sama, namun masih memungkinkan pada masa pajak berikutnya, sepanjang tidak melampaui bulan ketiga setelah berakhirnya tahun buku dan belum dibebankan sebagai biaya serta belum dilakukan pemeriksaan. Pajak masukan yang dikreditkan berhubungan langsung dengan kegiatan usaha yaitu pengeluaran untuk kegiatan produksi, distribusi, pemasaran dan manajemen dengan syarat ada kaitannya dengan penyerahan yang terutang PPN dan sifatnya tidak untuk tujuan konsumtif direksi, dewan komisaris, karyawan dan pemegang saham. F. Pajak Masukan Yang Tidak Dapat Dikreditkan Yang dibayar untuk perolehan BKP / JKP atau untuk pemanfaatan BKP / JKP dari luar daerah pabean, sebelum pengusaha dikukuhkan menjadi Pengusaha kena Pajak. Yang dibayar untuk perolehan BKP / JKP yang tidak mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha. Yang dibayar untuk perolehan dan pemeliharaan kendaraan bermotor jenis sedan dan station wagen, kecuali bila barang tersebut adalah untuk persediaan barang dagangan atau untuk digunakan langsung sesuai dengan bidang usahanya, misalnya usaha persewaan kendaraan bermotor. Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud atau pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean sebelum pengusaha dikukuhkan sebagai PKP. Perolehan BKP atau JKP yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 5 atau ayat 9 UU PPN atau tidak mencantumkan nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak pembeli BKP atau penerima JKP. Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud atau pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean yang Faktur Pajaknya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat 6 UU PPN. Perolehan BKP atau JKP yang pajak masukannya ditagih dengan penerbitan ketetapan pajak.

Perolehan BKP atau JKP yang Pajak Masukannnya tidak dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Masa PPN, yang ditemukan pada waktu dilakukan pemeriksaan. Perolehan BKP selain barang modal atau JKP sebelum PKp berproduksi sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat 2A UU PPN. Perolehan Barang Kena Pajak dan/atau perolehan Jasa Kena Pajak yang atas penyerahannya dibebaskan dari pengenaan PPN.

P2. 2 Contoh Kasus PT. DOLL adalah sebuah industri tekstil yang terletak di Jl. Akses UI No. 77 Depok. Perusahaan ini telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak sejak Tanggal 17 Agustus 1995. Dalam bulan Desember 2011, transaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : PENYERAHAN 1. 5 Desember 2011 Diekspor sejumlah tekstil ke Paris dengan Nilai Ekspor USD 400.000 (1$= Rp. 9.500). 2. 7 Desember 2011 Diserahkan sejumlah tekstil sebagai bahan baku kepada PT. Fajar selaku PKP yang beralokasi di kawasan Industri Cikarang seharga Rp.75.000.000 memperoleh fasilitas PPN tidak dipungut. Pembeli menginginkan Faktur Pajak dikirim bersamaan dengan penyerahan barang. 3. 10 Desember 2011 Diterima pembayaran dari KPKN sejumlah Rp.15.000.000 atas penyerahan tekstil. Surat tagihan dimasukkan tanggal 18 November 2011. SSP belum diterima. 4. 11 Desember 2011 Diserahkan sejumlah kapas kepada pabrik benang PT. Lintang seharga Rp.68.000.000 yang pembayarannya telah diterima tanggal 14 November 2011. 5. 14 Desember 2011 Disumbangkan sejumlah tekstil kepada Yayasan Panti Kejora Matahari yang menurut harga pasar wajar adalah Rp.15.000.000 termasuk laba 20%. 6. 15 Desember 2011 Diterima pembayaran dari PT. Yuka sebesar Rp.30.000.000 atas penyerahan sejumlah tekstil yang dilakukan tanggal 25 November 2011 yang pada waktu itu Faktur Pajaknya belum dibuat. 7. 20 Desember 2011 Dibagikan kepada karyawan sejumlah tekstil sebagai hadiah lebaran, seharga Rp.27.000.000 termasuk laba 20%. 8. 22 Desember 2011 Diterima pembayaran dari KPKN sebesar Rp.200.000.000 atas penyerahan sejumlah tekstil kepada Depdiknas untuk pengadaan pakaian seragam siswa SD yang dananya berasal dari luar negeri. Penagihan dilakukan tanggal 25 November 2011. SSP telah diterima.

9. 25 Desember 2011 Diterima pembayaran uang muka 50% yaitu sejumlah Rp.2.500.000 dari PT. Komet untuk pesanan sejumlah tekstil yang penyerahannya dilakukan bulan Januari 2011, sedangkan sisanya akan dibayar setelah barang diterima. 10. 30 Desember 2011 Diterima pembayaran dari PT. Andromeda sejumlah Rp.175.000.000 atas penyerahan sejumlah tekstil yang dilakukan tanggal 08 November 2011. 11. 31 Desember 2011 Diterima kembali dari pabrik jamu PT. Muthia dengan Nota Retur Tanggal 06 Desember 2011 sebagian dari tekstil yang dibeli pada bulan September 2011 sebesar Rp.6.000.000. PEMBELIAN 1. 6 Desember 2011 Membayar uang langganan telepon bulan November 2011 sebesar Rp 11.000.000 (termasuk PPN). 2. 9 Desember 2011 Diterima dari PT. Listiyani satu unit pick-up Toyota Kijang dengan harga Rp.45.000.000 termasuk PPN 10% dan PPnBM 20%, yang digunakan untuk kegiatan distribusi. Pembayaran dilakukan secara tunai. 3. 14 Desember 2011 Dilunasi tagihan dari PT. AKUUH atas pembelian kapas bulan Oktober 2011 sebesar Rp.44.000.000 (termasuk PPN). Faktur pajak baru diserahkan oleh PKP penjual pada saat pelunasan. 4. 16 Desember 2011 Diterima seperangkat peralatan pabrik dari PT. Astarina seharga Rp.385.000.000 (termasuk PPN) berdasarkan pesanan Tgl 28 November 2011. Sesuai kesepakatan pembayaran baru dilakukan bulan Januari 2012. 5. 17 Desember 2011 Dibayar tagihan dari pabrik accu Jupiter atas pembelian accu untuk armada mobil box dari unit distribusi pada bulan November 2011 seharga Rp.67.100.000 (termasuk PPN). Faktur pajak baru diterima pada saat pembayaran. 6. 20 Desember 2011 Dilakukan pembayaran kepada pemborong PT. Asmoro atas renovasi bangunan rumah dinas untuk staff direksi sebesar Rp.55.000.000 (termasuk PPN).

7. 25 Desember 2011 Dikeluarkan dari Tanjung Priok sejumlah benang dari Inggris sebesar : Cost Insurance Freight : USD 3 5.000 Bea masuk : 20 % PPH pasal 22 : 2,5 % Biaya Pengangkutan : Rp. 180.000 Sewa Gudang dari PT.PALAPA Nilai kurs 1 $ : Rp.2.500.000 : Rp.9.600 8. 31 Desember 2011 Mengirim kembali dengan nota retur tertanggal 28 November 2011, sebagian dari benang karena salah pengepakan sehingga rusak, kepada PT. Djati Asmoro seharga Rp. 18.000.000, yang merupakan bagian dari penyerahan yang diterima tanggal 18 November 2011. PERINTAH!!!! Tentukan tanggal pembuatan faktur pajak serta hitung PPN dan PPnBM dari transaksitransaksi di atas!!!!!

Jawaban Contoh Kasus 1. Faktur pajak = 5 Januari 2012 DPP = USD 400000 X Rp 9500 = Rp 3.800.000.000 PPN = 0 2. Faktur pajak = 7 Januari 2012 DPP = Rp 75.000.000 PPN = Rp 7.500.000 3. Faktur pajak = 18 November 2011 DPP = Rp 15.000.000 PPN = Rp 1.500.000 4. Faktur pajak = 14 November 2011 DPP = Rp 68.000.000 PPN = Rp 6.800.000 5. Faktur pajak = 14 Januari 2012 DPP = 100/120 X Rp 15.000.000 = Rp 12.499.999 (Rp 12.500.000) PPN = Rp 1.250.000 6. Faktur pajak = 15 Januari 2012 DPP = Rp 30.000.000 PPN =Rp 3.000.000 7. Faktur pajak = 20 Januari 2012 DPP = 100/120 X Rp 27.000.000 = Rp 22.499.999 (Rp 22.500.000) PPN = Rp 2.250.000 8. Faktur pajak = 25 November 2011 DPP = Rp 200.000.000 PPN =Rp 20.000.000 9. Faktur pajak = 25 Januari 2012 DPP = Rp 2.500.000 PPN =Rp 250.000 10. Faktur pajak = 30 Januari 2012 DPP = Rp 175.000.000 PPN = Rp 17.500.000 11. Faktur pajak = 6 Desember 2011 DPP = Rp 6.000.000 PPN = Rp 600.000 PEMBELIAN 1. Faktur pajak = 6 Januari 2012 DPP = 100/110 X Rp 11.000.000 = Rp 10.000.000 PPN = Rp 1.000.000 2. Faktur pajak = 9 Januari 2012 DPP = 100/130 X Rp 130.000.000 = Rp 100.000.000 PPN = Rp 10.000.000 PPnBM = Rp.20.000.000

3. Faktur pajak = 14 Januari 2012 DPP = 100/110 X Rp 44.000.000 = R40.000.00 PPN = Rp 4.000.000 4. Faktur pajak = 16 Januari 2012 DPP = 100/110 X Rp 385.000.000 = Rp 350.000.000 PPN = Rp 35.000.000 5. Faktur pajak = 17 Januari 2012 DPP = 100/110 X Rp 67.100.000 = Rp 61.000.000 PPN = Rp 6.100.000 6. Faktur pajak = 20 Januari 2012 DPP = 100/110 X Rp 55.000.000 = Rp 50.000.000 PPN = Rp 5.000.000 7. Faktur pajak = 22 Januari 2012 CIF = USD 35.000 x Rp. 9.600 = Rp. 336.000.000 Bea Masuk = 20% x Rp. 336.000.000 = Rp. 67.200.000 DPP = Rp. 336.000.000 + Rp. 67.200.000 + Rp. 180.000 + Rp. 2.500.000 = Rp. 405.880.000 PPN 10% = Rp. 40.588.000 8. Faktur pajak = 28 November 2011 DPP = Rp 18.000.000 PPN = Rp 1.800.000

P2.3 Latihan PT. Asemka adalah sebuah industri tekstil yang terletak di Jl. Akses UI No. 77 Depok. Perusahaan ini telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak sejak Tanggal 17 Agustus 1995. Dalam bulan Desember 2011, transaksi yang terjadi adalah sebagai berikut : PENYERAHAN 1. 5 Desember 2011 Diekspor sejumlah tekstil ke Paris dengan Nilai Ekspor USD 400.000 (1$= Rp. 9.500). 2. 7 Desember 2011 Diserahkan sejumlah tekstil sebagai bahan baku kepada PT. Fajar selaku PKP yang beralokasi di kawasan Industri Cikarang seharga Rp.75.000.000 memperoleh fasilitas PPN tidak dipungut. Pembeli menginginkan Faktur Pajak dikirim bersamaan dengan penyerahan barang. 3. 10 Desember 2011 Diterima pembayaran dari KPKN sejumlah Rp.15.000.000 atas penyerahan tekstil. Surat tagihan dimasukkan tanggal 18 November 2011. SSP belum diterima. 4. 11 Desember 2011 Diserahkan sejumlah kapas kepada pabrik benang PT. Lintang seharga Rp.68.000.000 yang pembayarannya telah diterima tanggal 14 November 2011. 5. 14 Desember 2011 Disumbangkan sejumlah tekstil kepada Yayasan Panti Kejora Matahari yang menurut harga pasar wajar adalah Rp.15.000.000 termasuk laba 20%. 6. 15 Desember 2011 Diterima pembayaran dari PT. Yuka sebesar Rp.30.000.000 atas penyerahan sejumlah tekstil yang dilakukan tanggal 25 November 2011 yang pada waktu itu Faktur Pajaknya belum dibuat. 6. 20 Desember 2011 Dibagikan kepada karyawan sejumlah tekstil sebagai hadiah lebaran, seharga Rp.27.000.000 termasuk laba 20%.

7. 22 Desember 2011 Diterima pembayaran dari KPKN sebesar Rp.200.000.000 atas penyerahan sejumlah tekstil kepada Depdiknas untuk pengadaan pakaian seragam siswa SD yang dananya berasal dari luar negeri. Penagihan dilakukan tanggal 25 November 2011. SSP telah diterima.

9. 25 Desember 2011 Diterima pembayaran uang muka 50% yaitu sejumlah Rp.2.500.000 dari PT. Komet untuk pesanan sejumlah tekstil yang penyerahannya dilakukan bulan Januari 2011, sedangkan sisanya akan dibayar setelah barang diterima. 10. 30 Desember 2011 Diterima pembayaran dari PT. Andromeda sejumlah Rp.175.000.000 atas penyerahan sejumlah tekstil yang dilakukan tanggal 08 November 2011. 11. 31 Desember 2011 Diterima kembali dari pabrik jamu PT. Muthia dengan Nota Retur Tanggal 06 Desember 2011 sebagian dari tekstil yang dibeli pada bulan September 2011 sebesar Rp.6.000.000. PEMBELIAN 1. 6 Desember 2011 Membayar uang langganan telepon bulan November 2011 sebesar Rp 11.000.000 (termasuk PPN). 2. 9 Desember 2011 Diterima dari PT. Listiyani satu unit pick-up Toyota Kijang dengan harga Rp.45.000.000 termasuk PPN 10% dan PPnBM 20%, yang digunakan untuk kegiatan distribusi. Pembayaran dilakukan secara tunai. 3. 14 Desember 2011 Dilunasi tagihan dari PT. AKUUH atas pembelian kapas bulan Oktober 2011 sebesar Rp.44.000.000 (termasuk PPN). Faktur pajak baru diserahkan oleh PKP penjual pada saat pelunasan. 4. 16 Desember 2011 Diterima seperangkat peralatan pabrik dari PT. Astarina seharga Rp.385.000.000 (termasuk PPN) berdasarkan pesanan Tgl 28 November 2011. Sesuai kesepakatan pembayaran baru dilakukan bulan Januari 2012.

5. 17 Desember 2011 Dibayar tagihan dari pabrik accu Jupiter atas pembelian accu untuk armada mobil box dari unit distribusi pada bulan November 2011 seharga Rp.67.100.000 (termasuk PPN). Faktur pajak baru diterima pada saat pembayaran. 6. 20 Desember 2011 Dilakukan pembayaran kepada pemborong PT. Asmoro atas renovasi bangunan rumah dinas untuk staff direksi sebesar Rp.55.000.000 (termasuk PPN).

7. 25 Desember 2011 Dikeluarkan dari Tanjung Priok sejumlah benang dari Inggris sebesar : Cost Insurance Freight : USD 3 5.000 Bea masuk : 20 % PPH pasal 22 : 2,5 % Biaya Pengangkutan : Rp. 180.000 Sewa Gudang dari PT.PALAPA Nilai kurs 1 $ : Rp.2.500.000 : Rp.9.600 8. 31 Desember 2011 Mengirim kembali dengan nota retur tertanggal 28 November 2011, sebagian dari benang karena salah pengepakan sehingga rusak, kepada PT. Djati Asmoro seharga Rp. 18.000.000, yang merupakan bagian dari penyerahan yang diterima tanggal 18 November 2011. Tentukan tanggal pembuatan faktur pajak serta hitung PPN dan PPnBM dari transaksitransaksi di atas??

P2.4 Daftar Pustaka Mardiasmo. 2005. Perpajakan. Yogyakarta: Andi. Waluyo. 2011. Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. http://www.pajak.go.id