RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Kubu Raya merupakan wujud dari pertanggungjawaban atas kinerja yang dilaksanakan serta sebagai alat kendali dan penilaian kinerja secara kuantitatif dan perwujudan akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Pemerintah di daerah menuju terwujudnya good governance yang di dasarkan pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini tentu suatu wujud nyata keberhasilan kinerja Kabupaten Kubu Raya dalam penyelenggaraan roda pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat di era reformasi. Disisi lain Peraturan Presiden RI Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2010 tentang Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014 perlu di implemtasikan dalam berbagai kebijakan dan program yang termuat dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Provinsi Kalimantan Barat, yang merupakan Laporan Capaian Kinerja (performance results) sesuai dengan Rencana Kinerja (performance plan) yang kelima dari penjabaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2009 2014, yang mulai pertama berlaku pada Tahun 2009. Dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2009-2014. LAKIP yang kami susun memiliki dua tujuan. Pertama laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana bagi Pemerintah untuk menyampaikan pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders dan masyarakat. Kedua, laporan akuntabilitas kinerja merupakan sarana evaluasi atas pencapaian kinerja pemerintah sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja di masa mendatang. Halaman ii
Sesuai RPJMD Tahun 2009-2014, telah ditetapkan tujuan Pembangunan untuk 5 (lima) tahun kedepan, yaitu Membangun Terdepan dan Berkualitas a. Terdepan, tujuan yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun, yaitu menjadikan yang memiliki keunggulan yang kompetitif dan berkelanjutan dalam pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan dan pengelolaan sumber daya alam, dengan meletakan pondasi dasar adalah penataan dan pengembangan unggulan daerah sampai tingkat peningkatan, ekspansi dan inovasi unggulan daerah sehingga terdepan di Kalimantan Barat maupun Regional Kalimantan. b. Berkualitas, yang akan dicapai dalam 5 (lima) tahun adalah menjadikan Kabupaten yang mempunyai sumberdaya manusia sebagai asset utama memiliki nilai tambah, berdaya saing tinggi menuju masyarakat madani, dengan meletakkan pondasi dasar yaitu penataan dan peningkatan kelembagaan perangkat daerah dan kepegawaian yang efektif, akuntabel dan professional dengan penerapan e-government dan teknologi informasi, serta memfokuskan peningkatan pembangunan sumberdaya manusia di bidang pendidikan, kesehatan, perekonomian berbasis pedesaan, potensi sumber daya alam lokal, pendampingan, UMKM, serta meningkatkan pembangunan infrstruktur dasar, pembukaan isolasi daerah, penguatan desa dan pelayanan publik yang prima. Sasaran yang telah ditetapkan untuk mewujudkan visi dan misi Kabupaten Kubu Raya sebanyak 29 sasaran dengan penilaian sebagai berikut : Halaman iii
a. MISI 1 : Menciptakan Sumber Daya Manusia yang berkualitas melalui peningkatan pendidikan, kesehatan, mengembangkan tatanan kehidupan masyarakat yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, berbudaya dan bertoleransi serta meningkatkan kesejahteraan sosial. 1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan yang terjangkau. 2. Meningkatkan mutu pendidikan dan tenaga kependidikan. 3 Meningkatkan tata kelola pendidikan yang akuntabel. 4. Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. 5. Meningkatnya kualitas kesehatan ibu, anak dan masyarakat. 6. Meningkatnya keluarga kecil berkualitas. Cukup 7. Meningkatnya pemberdayaan masyarakat. 8. Meningkatnya kualitas dan partisipasi pemuda dan meningkatnya kesehatan dan kebugaran jasmani masyarakat serta prestasi olahraga. 9. Meningkatnya pariwisata dengan memanfaatkan potensi budaya daerah. 10. Meningkatnya perlindungan dan kesejahteraan sosial serta pemberdayaan masyarakat. 11. Meningkatnya percepatan pembangunan di wilayah transmigrasi. Halaman iv
b. MISI II : Meningkatkan perekonomian kerakyatan yang berbasis teknologi dan kemitraan serta meningkatkan dan mengembangkan iklim investasi yang kondusif, memperluas kesempatan kerja dan berusaha serta pelayanan perizinan yang prima : 12. Meningkatkan kualitas dan kuantitas penyuluhan pertanian, perikanan, perkebunan dan kehutanan. 13. Berkembangnya perdagangan daerah. 14. Berkembangnya UMKM, Industri kecil dan menengah serta Koperasi. 15. Meningkatnya kualitas tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan pasar. 16. Terwujudya percepatan pembangunan di wilayah perbatasan dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang terintegrasi dan strategis. Halaman v
c. MISI III : Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumber daya alam yang berkelanjutan dengan tetap menjaga dan mempertahankan kualitas dan kelestarian fungsi lingkungan hidup melalui perencanaan yang menyeluruh. 17. Meningkatnya produktivitas dan kualitas produk komoditi unggulan bidang pertanian tanaman pangan dan hortikultura, peternakan dan perikanan, keanekaragaman hayati, kehutanan dan pertambangan serta ESDM. 18. Meningkatnya produktivitas dan kualitas komoditi produk unggulan bidang kehutanan dan perkebunan. 19. Meningkatnya perlindungan sumber daya hutan dan perkebunan. 20. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan usaha pertambangan. 21. Meningkatnya pembinaan dan pengendalian usaha pertambangan rakyat, bahan bakar dan energi. sekali Kurang 22. Meningkatnya pengelolaan lingkungan hidup. Halaman vi
d. MISI IV : Meningkatkan kinerja dan profesionalisme aparatur pemerintah melalui penataan birokrasi (kelembagaan) serta meningkatkan sarana dan infrastruktur wilayah yang merata, berkualitas dan berkelanjutan. 23. Meningkatnya profesionalisme aparatur. 24. Meningkatnya pelayanan prima aparatur untuk mendorong terciptanya pelayanan kepada masyarakat. 25. Terselenggaranya pengelolaan keuangan daerah yang efisien dan efektif dengan dukungan optimalisasi penerimaan daerah. 26. Meningkatnya kinerja aparatur, pengawasan yang berdaya guna untuk mendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. 27. Tersedianya sarana dan prasarana transportasi darat, sungai, penyeberangan, dan laut secara memadai dengan dukungan pos, informasi dan komunikasi serta telekomunikasi yang mantap. Cukup 28. Meningkatnya profesionalisme aparatur. 29. Meningkatnya pelayanan prima aparatur untuk mendorong terciptanya pelayanan kepada masyarakat. Halaman vii
Dari 29 Sasaran maka yang menjadi prioritas utama dalam mensejahterakan masyarakat adalah sasaran yang berkaitan dengan a). Pendidikan, b). Kesehatan, c). Sarana dan Prasarana d). Perkebunan, Pertanian, dan Perikanan. Dan sasaran yang lain ikut mendukung tercapainya kesejahteraan masyarakat. Sedangkan sasaran yang menyangkut pemerintahan dan keuangan di arahkan untuk mendorong terselenggaranya pengelolaan manajemen untuk mewujudkan Good Governance. Dengan dukungan APBD, sebesar Rp.1.009.194.949.375,70 dan Realisasi sebesar Rp. 946.962.006.556,60 (93,83%), dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 79.531.383.008,35,- Keberhasilan tersebut merupakan wujud nyata dan kerja sama serta dukungan dari seluruh jajaran instansi dalam melaksanakan Visi dan Misi yang telah ditetapkan secara konsisten dan akuntabel. Tim Penyusun Halaman viii