SISTEM INFORMASI POSYANDU KESEHATAN IBU DAN ANAK. Nabila Sholihah 1*, Sri Kusumadewi 1. Jl. Kaliurang km 14.5 Sleman, Yogyakarta 55584

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN SISTEM INFORMASI POSYANDU MAWAR KELURAHAN SIMPANG EMPAT

TAKARIR. Masuk ke sistem Keluar dari sistem

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN BERBASIS ELEKTRONIK DI POSYANDU SEJAHTERA 1 KABUPATEN BLORA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak janin

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI POSYANDU TERINTEGRASI SEBAGAI PENDUKUNG KEBIJAKAN DINAS KESEHATAN

MATERI PENYEGARAN KADER

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dapat mengatasi permasalahan yang telah diangkat pada penelitian ini. Tahaptahap

PENGOLAHAN DATA TERINTEGRASI BIDAN PRAKTEK MANDIRI BERBASIS E-KMS (KARTU MENUJU SEHAT) Lukman Hakim 1*, Martin Saputra 1

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Ismawati tahun 2010 (dalam Ariyani dkk, 2012), posyandu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR LAMPIRAN... xxii

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Masa balita merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan berat

APLIKASI BASISDATA FUZZY UNTUK PEMILIHAN MAKANAN SESUAI KEBUTUHAN NUTRISI. Rani Putriana 1*, Sri Kusumadewi 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.

PENGABDIAN MASYARAKAT UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN POSYANDU BALITA MELALUI PERBAIKAN SISTEM ADMINISTRASI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. merupakan strategi pemerintah yang ditetapkan pada kementrian kesehatan untuk. segera dapat diambil tindakan tepat (Mubarak, 2012).

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN DI TINGKAT POSYANDU CILACAP SELATAN KABUPATEN CILACAP

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DINAS KESEHATAN UPTD PUSKESMAS KEPANJEN Jalan Raya Jatirejoyoso No. 04 Telp. (0341) Kepanjen

BAB 1 GAMBARAN PROGRAM PUSKESMAS KALIPARE TAHUN 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Posyandu atau Pos Pelayanan Terpadu adalah Forum Komunikasi Alih. rangka pencapaian NKKBS ( Mubarak & Chayalin, 2009).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M

BAB I PENDAHULUAN. perlu dilakukan karena kesehatan bukan tanggung jawab pemerintah saja, namun

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan

BETTY YULIANA WAHYU WIJAYANTI J.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB I PENDAHULUAN. terhadap ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi dan balita serta anak usia pra

LAPORAN ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM DATA RENTAL KAMERA DSLR

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dan terdepan dalam mewujudkan komitmen peningkatan mutu pelayanan

Model Informasi Monitoring Kesehatan Ibu dan Bayi pada Posyandu dalam Rangka Upaya Peningkatan Kesehatan Keluarga

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Skripsi dan Tugas Akhir Jurusan Ilmu

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU

Universitas Sumatera Utara

Gambar 4-1. Use Case Diagram

Tugas SRS dan Skenario Proses System Pemilihan perguruan tinggi swasta

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang terjadi serta kebutuhan-kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. di seluruh pelayanan kesehatan. Sistem informasi kesehatan di puskesmas

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB III ANALISIS SISTEM


PERANCANGAN UML SISTEM INFORMASI STOK BARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER

(silppm.unpar.ac.id) 2. Perubahan alur pengajuan (alur pengajuan insentif buku & alur pengajuan non buku)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat, yang. pelayanan kesehatan dasar. Kegiatan kegiatan yang ada dalam

APLIKASI SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA PADA DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL KHUSUS POLDA SUMBAR

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pertumbuhan dan perkembangan secara keseluruhan. Guna. mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, orang tua perlu

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. Analisa masalah dilakukan guna mengetahui masalah-masalah yang terkait

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

MENGISI DAN MEMBACA KARTU MENUJU SEHAT (KMS) Manjilala

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PELAKSANAAN 5 LANGKAH KEGIATAN POSYANDU. Manjilala

Sistem Informasi KMS (Kartu Menuju Sehat) (Studi Kasus : UPTD Puskesmas Kecamatan Pontianak Barat)

BAB III INDIKATOR PEMANTAUAN

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat dan. Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2009, p.98).

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA

PERANCANGAN UML Penyewaan Alat Musik

E- Complaint. Petunjuk Penggunaan Aplikasi. (untuk admin fakultas) Unit Teknologi Informasi dan Komunikasi. Universitas Brawijaya

Daftar Isi. A. Pendahuluan B. Operasional Sistem Halaman Login Menu Dashboard Menu Data Kemiskinan... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan termasuk dalam hal gizi. Hal ini terbukti dari

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUANGAN PUSKESMAS (SIMK-Pus) (Studi Kasus: Puskesmas Pituruh, Kab. Purworejo)

SISTEM INFORMASI PELAPORAN MONITORING DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK DI PROVINSI JAWA TENGAH

BAB I PENDAHULUAN. Usia antara 0-5 tahun adalah merupakan periode yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan. kualitas sumberdaya manusia yang mengoptimalkan potensi tumbuh kembang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah motivasi berasal dari bahasa Latin, yakni movere yang. Menurut Sadirman (2007), motivasi adalah perubahan energi diri

Sistem Informasi Geografis Pemetaan Hutan Rakyat Kabupaten Tasikmalaya Berdasarkan Klasifikasi Sumber Daya Alam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab III. Perancangan Sistem

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI RENTAL MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL


Portal Sistem Informasi Pelayanan Posyandu Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Studi Kasus Posyandu Desa Sidomulyo

PEMERINTAH KOTA BONTANG DINAS KESEHATAN PUSKESMAS BONTANG SELATAN II Jl. Hayam Wuruk RT.18 No.01 Berbas Tengah Bontang Selatan Telp.

SISTEM INFORMASI PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) DI PUSKESMAS JEKULO BERBASIS WEB

SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSA PENYAKIT DBD (DEMAM BERDARAH DENGUE) DENGAN METODE FORWARD CHAINING BERBASIS WEB

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

KUESIONER Partisipasi Masyarakat terhadap Pelayanan Posyandu Di Puskesmas A.Yani

Transkripsi:

SISTEM INFORMASI POSYANDU KESEHATAN IBU DAN ANAK Nabila Sholihah 1*, Sri Kusumadewi 1 1 Program Studi Informatika, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia Jl. Kaliurang km 14.5 Sleman, Yogyakarta 55584 * Email: nana.nabila20@gmail.com Abstrak Posyandu saat ini memiliki peran yang berarti untuk mendukung pelayanan kesehatan masyarakat. Peran Posyandu ini dibarengi dengan peran serta masyarakat yang semakin tampak setelah muncul Posyandu sebagai salah satu bentuk upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat. Selain itu, kegiatan Posyandu selama ini berjalan lancar juga karena adanya buku Sistem Informasi Posyandu (SIP) sebagai pedoman pelaksanaan. Akan tetapi karena pencatatan yang masih dilakukan secara manual mengakibatkan kader merasa kesulitan dalam memonitoring seluruh peserta. Penulisan ini memaparkan sebuah aplikasi yang dapat membantu dan mempermudah kader dalam pencatatan kegiatan Posyandu khususnya kesehatan ibu dan anak. Alur dari penggunaan aplikasi ini diadopsi dari alur kegiatan yang ada di Posyandu, dimulai pada saat ibu datang ke Posyandu dan mendaftar sebagai ibu hamil, kemudian anak lahir dan didata oleh kader yang selanjutnya anak melakukan penimbangan setiap bulan sampai usia lima tahun. Data penimbangan anak yang dimasukkan ke dalam sistem meliputi data penimbangan berat dan tinggi badan, vitamin A, imunisasi, dan keluhan kesehatan. Selanjutnya adalah pendataan ibu yang akan mengikuti program Keluarga Berencana (KB). Berkaitan dengan hal tersebut, aplikasi ini menyediakan form masukan yaitu data identitas ibu dan metode KB yang akan digunakan. Hasil dari pengujian sistem didapatkan bahwa aplikasi dapat membantu kader dalam melakukan kegiatan di Posyandu. Kata kunci: anak, ibu, kesehatan, pencatatan, posyandu 1. PENDAHULUAN Kegiatan Posyandu dijalankan oleh anggota masyarakat yang dipilih secara swadaya, dimana anggota yang terpilih nantinya akan dilatih menjadi seorang kader kesehatan di bawah bantuan Puskesmas setempat. Hal ini merupakan wujud peran masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Sejalan juga dengan pernyataan bahwa Posyandu sebagai salah satu fasilitas kesehatan yang dikelola dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat (Depkes, 2007). Berbicara mengenai fasilitas kesehatan atau sarana prasarana yang ada di Posyandu, menimbulkan asumsi bahwa hal tersebut sangat menunjang keberhasilan dan kelancaran pelaksanaan Posyandu. Sarana yang tidak mencukupi tentu akan menjadi faktor penghambat dalam kelancaran kegiatan Posyandu. Begitu pula sebaliknya, apabila sarana terpenuhi maka akan menjadi daya tarik untuk menarik minat masyarakat sekitar yang khususnya memiliki balita untuk berkunjung ke Posyandu (Mukrimah dan Hamsinah, 2014). Selain itu, kesehatan menjadi satu hal setelah kebutuhan pokok lain yang perlu diperhatikan. Dimana sebagai perwujudan dari kewajiban dan tanggung jawab tiap-tiap individu dalam pemeliharaan dan perlindungan kesehatan. Semua orang harus mempunyai kemampuan untuk memelihara dan melindungi kesehatan mereka sendiri (Notoatmodjo, 2010). Karena terdapat anggapan bahwa manusia yang sehat pasti akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal dan wajar. Sehat tidak selalu berkaitan dengan fisik tetapi meliputi mental dan sosial (WHO, 2007). Berbicara tentang hal lain yang tentunya masih sejalan, secara umum Posyandu memiliki lima program yaitu Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), gizi, imunisasi serta penanggulangan diare (Mubarak dan Chayatin, 2009). Perhatian terhadap KIA salah satunya melalui pelayanan kesehatan yang berbasis Posyandu yaitu pelayanan kesehatan ibu pada kehamilan dan persalinan, ibu menyusui, serta kesehatan reproduksi. Selain itu, kesehatan anak menjadi satu hal lain setelah kesehatan ibu yang juga perlu diperhatikan. Anak yang sehat akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang normal dan wajar yaitu sesuai standar pertumbuhan fisik dan kemampuan anak pada umumnya (Santoso dan Lies, 2009). Mengenai KIA menjadi fokus utama penulis dalam penulisan ini. Lebih lanjut, penelitian yang dilakukan oleh penulis mengacu pada buku SIP. Buku tersebut mencatat 8 data kesehatan sebagai berikut: (1) data 207

register penimbangan balita, (2) formulir Penentuan Status Gizi (PSG), (3) laporan posyandu, (4) data KB, (5) data ibu hamil, (6) bayi lahir beserta status imunisasi, (7) pendataan Pasangan Usia Subur (PUS), serta (8) formulir rujukan posyandu (Depkes, 2014). Berkelanjutan mengenai lokasi penulis melakukan penelitian, Posyandu Mawar yang berada di dusun Jetis, desa Tirtoadi termasuk salah satu sistem pelayanan masyarakat yang bergerak di bidang kesehatan. Kegiatan yang ada di sana selama ini berjalan lancar dengan adanya peran serta masyarakat. Pencatatan yang masih dilakukan secara manual akan menjadi sebuah permasalahan sendiri apabila tidak ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, penulis ingin menciptakan sebuah sistem yang dapat menyelesaikan permasalahan yang ada di Posyandu Mawar, dusun Jetis, desa Tirtoadi, kecamatan Mlati, Sleman. Tujuan dari penelitian ini adalah membantu kader dalam memantau kesehatan ibu dan anak. 2. METODOLOGI Berikut tahapan metodologi yang diterapkan oleh penulis: (1) studi literatur, pengumpulan data, dan observasi, (2) analisis sistem, (3) perancangan sistem yang terdiri dari pemodelan terhadap data (ERD) dan proses (UML), (4) implementasi sistem terdiri dari pembuatan database, user interface serta pengkodean sistem, (5) pengujian sistem untuk menguji atau memeriksa kembali sistem sebelum diimplementasikan ke lapangan 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Analisis Sistem Tahapan analisis sistem terdiri dari identifikasi masalah dan gambaran umum sistem. Inti dari identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sistem rekapitulasi data secara manual oleh petugas posyandu mengakibatkan berbagai permasalahan seperti data hilang, sistem back up dari puskesmas yang tidak sistematis, dan lain sebagainya. Sedangkan gambar 1 merupakan gambaran umum sistem yang telah dibuat oleh penulis. Gambar 1. Gambaran Umum Sistem Penjelasan mengenai gambar 1 adalah sebagai berikut: (1) pendataan awal berupa identitas diri peserta KIA oleh kader, (2) kader memasukkan identitas diri peserta KIA ke dalam sistem, (3) Penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan serta pemeriksaan kesehatan peserta KIA oleh kader, (4) kader memasukkan data tersebut ke dalam sistem, (5) penyuluhan kesehatan oleh petugas kesehatan Puskesmas untuk peserta KIA yang memiliki keluhan kesehatan, (6) petugas kesehatan memberikan laporan penyuluhan kepada kader, (7) kader memberikan rujukan ke Puskesmas kepada peserta KIA apabila dibutuhkan, (8) sistem memberikan keluaran berupa laporan kegiatan Posyandu untuk kemudian diserahkan kepada bidan, lalu (9) bidan menerima laporan posyandu. 208

3.2 Perancangan Tahapan perancangan terdiri dari use case diagram dan relasi tabel. Gambar 2 merupakan user case diagram. Gambar 2. Use Case Diagram Gambar 2 menggambarkan aktor-aktor yang terlibat di dalam sistem. Aktor pertama adalah admin, seorang admin di dalam sistem dapat mengelola pengguna lain (menambah dan menghapus akun kader dan bidan) serta manajemen posyandu. Aktor kedua adalah kader, kader di dalam sistem memiliki hak akses untuk memanajemen data posyandu (seperti yang terlihat pada gambar 2). Aktor ketiga adalah bidan. Bidan memiliki hak akses untuk memonitoring hasil dari kegiatan posyandu. Gambar 3. Relasi Tabel Gambar 3 merupakan relasi tabel dari sistem yang telah dibuat oleh penulis. Total terdapat tiga belas tabel yang terelasi satu sama lain. Tabel yang terelasi ini membantu penulis dalam mengimplementasikan ke dalam database sistem. 209

3.3 Implementasi dan Pengujian Implementasi dari sistem ini memiliki tujuan untuk memudahkan kader dan bidan dalam memonitoring kegiatan Posyandu. Berikut tahapan operasional sistem : 1. Kader masuk ke dalam sistem. Tahapan ini seolah-olah kader sudah memiliki akun untuk masuk ke dalam sistem. Pada gambar 4, kader memasukkan data username dan password. Gambar 4. Halaman Login Pengguna Sistem 2. Gambar 5 merupakan halaman ketika kader berhasil masuk ke dalam sistem. Kader memilih fitur SIM-KIA. Gambar 5. Halaman Beranda Kader posyandu 3. Kader mencatat data ibu ke dalam sistem dengan memilih menu kelola peserta untuk mendaftarkan peserta posyandu baru. Selanjutnya kader memilih menu pilih jenis peserta dengan kategori ibu. Setelah berhasil maka muncul seperti gambar 6. Kader dapat memilih tombol tambah yang berada di atas tabel untuk memasukkan data identitas ibu. Gambar 6. Halaman Kelola Data Peserta Posyandu Kategori Ibu 4. Kader mencatat ibu hamil di sistem dengan memilih tombol tambah untuk memasukkan data. Maka data yang dimasukkan oleh kader akan muncul di halaman kelola register ibu hamil seperti pada gambar 7. Gambar 7. Halaman Kelola Register Ibu Hamil 210

5. Kader mencatat data anak yang baru lahir ke dalam sistem dengan memilih tombol tambah untuk memasukkan data identitas anak. Data yang sudah dimasukkan oleh kader akan muncul di halaman kelola peserta anak (gambar 8). Gambar 8. Halaman Kelola Data Peserta Posyandu Kategori Anak 6. Kader memasukkan data penimbangan anak dimana data yang sudah dimasukkan akan muncul di halaman kelola register penimbangan balita (gambar 9), halaman kelola PSG dan vitamin A (gambar 10), halaman kelola data bayi lahir dan status imunisasi bayi (gambar 11), dan halaman kelola rujukan Posyandu (gambar 12). Gambar 13 merupakan kelanjutan dari kelola rujukan. Gambar 9. Halaman Kelola Register Penimbangan Balita Gambar 10. Halaman Kelola PSG dan Vitamin A Gambar 11. Halaman Kelola Data Bayi Lahir dan Status Imunisasi Bayi 211

Gambar 12. Halaman Kelola Data Rujukan Posyandu Gambar 13. Halaman Rujukan Posyandu 7. Kader mencatat data ibu dengan status ibu KB, data yang sudah dimasukkan oleh kader akan muncul di halaman kelola data PUS KB (gambar 14) dan halaman kelola data KB (gambar 15). Gambar 14. Halaman Kelola Data PUS KB Gambar 15. Halaman Kelola Data KB 212

8. Kader mencetak laporan Posyandu dengan terlebih dahulu mengisikan data tanggal penimbangan seperti pada gambar 16. Kemudian akan muncul laporan posyandu seperti pada gambar 17. Kader dapat mencetak laporan dengan menekan tombol PDF atau excel yang terletak di kanan atas tabel laporan Posyandu. 9. Kader mencetak Kartu Keluarga Sehat (KKS). Kader akan dihadapkan dengan form pencarian KKS berdasarkan nama Kepala Keluarga (KK) (gambar 18). Setelah memasukkan nama KK, maka akan muncul halaman KKS (gambar 19). KKS ini juga mencantumkan grafik Kartu Menuju Sehat dari setiap anak (gambar 20). Gambar 16. Halaman Pencarian Laporan Posyandu Gambar 17. Halaman Laporan Posyandu Gambar 18. Halaman Pencarian KK untuk KKS 213

Gambar 19. Halaman Kelola KKS Gambar 20. Halaman Grafik KMS Selanjutnya adalah tahapan pengujian, pada tahapan ini penulis melakukan demo sistem ke petugas posyandu. Setelah demo sistem selesai dilanjutkan dengan pengisian kuesioner. Hasil dari pengisian kuesioner oleh kader dapat dilihat bahwa kader puas dengan sistem yang ada karena telah memenuhi proses bisnis yang ada di Posyandu Mawar, dusun Jetis, desa Tirtoadi, kecamatan Mlati, Sleman, Yogyakarta. Hasil dari penelitian ini sejalan dengan teori dimana sarana adalah fasilitas yang berfungsi sebagai alat bantu dalam pelaksanaan pekerjaan (Moenir,) 4. KESIMPULAN Uraian kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil dan pembahasan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: (1) Sistem informasi posyandu kesehatan ibu dan anak dapat membantu kader dan bidan dalam melakukan kegiatan di Posyandu meliputi pendataan ibu dan anak, penimbangan balita, pendataan ibu hamil serta pendataan PUS KB, (2) Sistem telah mampu menampilkan form dan laporan yang sama dengan yang ada di buku SIP berdasarkan hasil dari pengujian sistem, (3) Sistem dapat membantu kader dalam menentukan status gizi balita berdasarkan tabel antropometri penentuan standar gizi balita yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia. DAFTAR PUSTAKA Depkes RI, (2007), Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Sinar Harapan. Depkes RI, (2014), Sistem Informasi Posyandu, Jakarta: tidak diterbitkan. Mubarak, W.I. dan Chayatin, N., (2009), Ilmu Kesehatan Masyarakat: Teori dan Aplikasi, Jakarta: Salemba Medika. Mukrimah dan Hamsinah, St., (2014), Faktor-faktor Pendorong Kinerja Kader dalam Peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Camba Kab. Maros, Makassar: Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Volume 5 Nomor 3, http: library.stikesnh.ac.id/e-library, 18 Agustus 2015. Notoatmodjo, Soekidjo, (2010), Ilmu Perilaku Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta. Santoso, S. dan Lies, A., (2009), Kesehatan & Gizi, Jakarta: Rineka Cipta. WHO (2007), Panduan untuk Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. Terjemahan dari WHO: Counseling For Maternal and Newborn Health Care. Jakarta: Sinar Harapan. 214