PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP TIMELINESS PELAPORAN KEUANGAN: PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. independen mengalami peningkatan. Laporan keuangan merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. pelaporan keuangan, menuntut perusahaan untuk menyajikan laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen yang bertanggung jawab sebagai pengambilan keputusan mengenai

ABSTRAK FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATWAKTUAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan bagi Manajer maupun Stakeholder. Sehingga pada

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh corporate governance

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. pada manajemen menjadi lebih besar sehingga menimbulkan konflik. pembentukan komite audit. Sesuai dengan peraturan BAPEPAM, Kep-

Keywords : Audit delay, Firm size, profitability, Size of public accounting firm, Audit opinion

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan di Indonesia dewasa ini mulai

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP AUDIT REPORT LAG PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP KETERLAMBATAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN PERUSAHAAN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sangat ketat pada masa yang akan datang. Persaingan terjadi dalam penyediaan

Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Ukuran Perusahaan terhadap Perusahaan yang Mengalami Kesulitan Keuangan (Financial Distress)

PENGARUH TINGKAT PENGUNGKAPAN CSR DAN MEKANISME GCG PADA KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERTAMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. penyediaan dan penyampaian informasi keuangan dari suatu perusahaan. Laporan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. yang telah diaudit oleh auditor yang independen. Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang

BAB I PENDAHULUAN. audit laporan keuangan. Hal ini karena setiap perusahaan yang telah go public

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan informasi yang relevan dan tepat waktu dalam setiap pembuatan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB V PENUTUP. data sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan

HUBUNGAN KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Audit Tenure terhadap Audit Report Lag dengan Reputasi Kantor Akuntan Publik sebagai Variabel Moderasi

BAB I PENDAHULUAN. pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi (Ikatan

PENGARUH DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, KOMITE AUDIT, KUALITAS AUDIT DAN KEPEMILIKAN MANAJERIAL PADA PERATAAN LABA

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. yang berkepentingan (Yendrawati dan Rokhman, 2008). Laporan keuangan yang

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah Good

BAB V PENUTUP. sampel sebanyak 26 Bank maka dapat disimpulkan:

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERTAMBANGAN DI BEI PERIODE

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Return On Assets (ROA),

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan merupakan sarana utama melalui mana informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dari kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan berupa informasi UKDW

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP TIMELINESS REPORTING SKRIPSI

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Peran Profesi Akuntansi ISSN Dalam Penanggulangan Korupsi

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemikiran mengenai corporate governance berkembang dengan bertumpu pada teori

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. dilakukan oleh manajemen adalah manajemen laba (earnings management),

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB II LANDASAN TEORI. Teori agensi didasarkan pada pandangan bahwa perusahaan sebagai sekumpulan

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas yang dilakukan oleh perekonomian nasional dan internasional sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan menyusun dan menerbitkan laporan keuangan untuk

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA

Rentang Waktu Penyelesaian Audit Ditinjau Dari Pelatihan, Pengalaman, Dan Disiplin Kerja

BAB I PENDAHULUAN. untuk mengambil keputusan. Laporan keuangan sebaiknya disajikan secara akurat

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

REFERENCES. Abdul Rahman, R. and Haniffa, R. (2005). The Effect of Role Duality on Corporate

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengelolaan perusahaan dilakukan oleh dua pihak berbeda, dalam hal ini pihak principal

BAB I PENDAHULUAN. posisi keuangan (Fujianti, 2015). Laporan keuangan juga menunjukkan hasil

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah perusahaan melakukan kegiatan operasinya untuk mencapai beberapa

ABSTRACT. Keywords: Audit Report Lag, Type of Industry, Company Age, Audit Opinion, Public Accounting Firm Reputation

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETEPATAN WAKTU PELAPORA N KEUANGAN

PENGARUH TINGKAT PROFITABILITAS, FINANCIAL DISTRESS

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan yang baik akan menjadi informasi dalam pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. dan penilaian kinerja perusahaan serta bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peran penting sebagai alat komunikasi antar para pelaku bisnis.

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP TIMELINES LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN GO PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN. Corporate governance merupakan suatu sistem yang mengatur dan

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel ukuran dewan

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE, KINERJA KEUANGAN,KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KETEPATWAKTUAN PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun Berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

EFEKTIVITAS PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan laporan keuangan penting bagi para pihak eksternal

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP AUDIT REPORT LAG

BAB I PENDAHULUAN. saham, dengan pembagian dividen atau perolehan capital gain (Mahfoedz. dan Naim, 1996 dalam Purbandari, 2008).

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan yang terdaftar dan aktif di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun

Lanny Wijaya Stefanus Ariyanto Universitas Bina Nusantara Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27, Jakarta (021)

PENDAHULUAN. Vol. 5, No. 2, Juli-Desember 2016, hlm

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini mengambil laporan keuangan perusahaan manufaktur yang

BAB V SARAN DAN KESIMPULAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah good corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan go public di Indonesia menjadikan laporan keuangan sebagai

Lina Natalia I Soukotta Program Studi Akuntansi Universitas Pelita Harapan Surabaya Surabaya, Indonesia

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh financial leverage, net

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS KOMITE AUDIT

PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS, KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT, DAN OPINI AUDITOR TERHADAP KETEPATWAKTUAN PELAPORAN KEUANGAN

Pengaruh Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional terhadap Manajemen Laba

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KETEPATAN WAKTU PENYAMPAIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB V PENUTUP. penerimaan opini audit going concern pada perusahaan Manufaktur yang terdaftar di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan merupakan sarana

Dea Shashi Nindyta ; Murtedjo. Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon jeruk raya No.27, (021)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh independensi komite audit,

Oleh: JIMO NIM: S

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Transkripsi:

PENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP TIMELINESS PELAPORAN KEUANGAN: PERUSAHAAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Komang Ratna Widyaswari 1 Ketut Alit Suardana 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia email: ratna.widyaswari@yahoo.com / telp : +62 878 604 62942 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia ABSTRAK Komite audit memiliki peran penting dalam memastikan reabilitas serta relevansi dari laporan keuangan di perusahaan. Salah satu tanggung jawab terpenting dari komite audit adalah untuk mengawasi jalannya pembuatan laporan keuangan yang termasuk memastikan ketepatwaktuan pelaporan keuangan perusahaan. Penelitian ini menguji hubungan antara karakteristik Komite Audit dengan timeliness pelaporan. Karakteristik komite audit diukur dengan beberapa variabel, yaitu independensi komite audit, jumlah keanggotaan komite audit, frekuensi rapat komite, dan pengalaman komite audit bekerja di Kantor Akuntan Publik. Penelitian ini juga mengontrol beberapa variabel yaitu ukuran perusahaan, debt to equity, ukuran Kantor Akuntan Publik dan jenis industri. Sebanyak 182 perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi sampel dan sudah diseleksi dengan kriteria purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik komite audit yang diukur dengan independensi komite audit, jumlah keanggotaan komite audit, frekuensi rapat komite, dan pengalaman komite audit bekerja di Kantor Akuntan Publik tidak ada yang mampu mempengaruhi timeliness pelaporan keuangan suatu perusahaan. Kata kunci: komite audit, pelaporan keuangan, timeliness. ABSTRACT The audit committee has an important role to ensure the quality of financial statements. The main responsibility of the audit committee is to oversee the financial reporting process, including to ensure the timeliness of financial report. This study examines the relationship between audit committee characteristics with timeliness of reporting. Audit committee characteristics measured by the audit committee independence, the number of audit committee membership, frequency of committee meetings and audit committee experience working in public accounting firm. This study also controlled several variables, they are firm size, size public accounting firm, debt to equity and type of industry. The sample consists of 182 publicly traded companies listed on the Indonesia Stock Exchange and has been selected by purposive sampling criteria. The results indicate that the audit committee characteristics as measured by the independence of the committee, the audit committee size, frequency of committee meetings and audit committee experience working in public accounting firm did not affect a company's financial reporting timeliness. Keywords: audit committee, financial reporting, timeliness PENDAHULUAN Laporan keuangan yang dihasilkan melalui proses akuntansi menjadi alat komunikasi antara pihak internal dan eksternal perusahaan. Informasi dari laporan keuangan mampu 154

K. Ratna Widyaswari dan K. Alit Suardana. Pengaruh Karakteristik Komite Audit menunjukkan kinerja manajemen dan pertanggung jawabannya atas penggunaan sumber daya yang ada di dalam perusahaan. Laporan keuangan penting untuk beberapa pihak, misalnya manajemen perusahaan, para pemegang saham, investor, kreditor, dan pemerintah. Dyer, J.C. dan McHugh (1975) mengungkapkan ketepatwaktuan dalam publikasi laporan keuangan merupakan karakteristik kualitatif yang harus diperhatikan untuk menghasilkan laporan keuangan memadai. Pelaporan keuangan yang tepat pada waktunya akan menghasilkan informasi keuangan yang relevan (Abdelsalam dan Street, 2007). Agar tepat dalam pengambilan keputusan, pemakai laporan keuangan membutuhkan informasi yang bersifat relevan dan juga baru (Lestari, 2010). Badan Pengawas Pasar Modal mengatur kewajiban penyampaian laporan keuangan secara berkala dalam keputusan Bapepam Nomor: KEP-36/PMK/2003 yang menyatakan bahwa setiap perusahaan yang terdaftar dalam pasar modal, wajib untuk menyampaikan laporan keuangan disertai dengan laporan akuntan publik kepada Bapepam paling lambat pada akhir bulan ketiga (90 hari) setelah tanggal laporan keuangan tahunan. Lestari (2010) berpendapat, suatu informasi akan menjadi tidak bernilai ketika tidak memberikan manfaat bagi pemakainya. Hal ini mencerminkan betapa pentingnya timeliness pelaporan keuangan suatu perusahaan kepada publik. Perusahaan diharuskan untuk tidak menunda penerbitan laporan keuangan, karena akan menyebabkan hilangnya manfaat informasi dalam laporan keuangan tersebut. Dalam memastikan reliabilitas dan kualitas yang tinggi dari laporan keuangan suatu perusahaan, maka komite audit memiliki peran yang sangat penting. Komite audit secara resmi diberlakukan di Indonesia sejak Juni 2000, dengan dikeluarkannya Keputusan Direksi Bursa Efek Jakarta No: Ke-315/BEJ/06/2000. Dalam keputusan Ketua Bapepam No. Kep29/PM/2004 tentang peraturan Nomor IX.1.5: Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan kerja Komite Audit. Komite audit memiliki tanggung jawab yang sangat besar pada proses 155

pelaporan keuangan. Apabila komite audit memenuhi tanggung jawabnya untuk melakukan pengawasan pada kepatuhan perusahaan terhadap peraturan yang berlaku, kecil kemungkinan suatu perusahaan akan terlambat dalam menyampaikan laporan keuangannya (Ika dan Ghazali, 2012). Untuk mendukung tujuan dari adanya Komite Audit, aturan Bapepam sudah mengatur syarat kualitas yang harus tersedia dalam rangka memiliki komite audit yang aktif. Bapepam mensyaratkan jumlah anggota komite audit setidaknya terdiri dari tiga orang dengan seorang komisaris independen menjadi ketua dan anggota lainnya merupakan pihak eksternal yang independen. Komite audit harus memiliki jumlah anggota sekurang-kurangnya dua orang dari luar perusahaan yang independen dari perusahaan. Independen berarti tidak memiliki hubungan khusus dengan perusahaan. independensi komite audit sering dianggap sebagai karakteristik penting dalam mempengaruhi efektivitas manajemen dalam mengawasi proses pelaporan keuangan (Felo, et al). Yaputro (2012) membuktikan adanya hubungan antara independensi Komite Audit dengan ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Bertolak belakang dengan hasil Klein (2002) yang tidak menemukan bukti adanya hubungan antara independensi komite audit dengan earning management. Jumlah keanggotaan komite audit yang lebih besar akan mampu bekerja lebih efektif untuk mengawasi jalannya pelaporan keuangan oleh manajemen perusahaan (Choi J, et al., 2004). Masalah keuangan yang muncul dalam proses pembuatan laporan keuangan akan lebih cepat terselesaikan dengan adanya keanggotaan Komite Audit yang lebih besar. Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Purwati (2006) menemukan bahwa jumlah anggota komite audit memiliki pengaruh pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan dalam perusahaan. Komite audit diharapkan dapat mengadakan pertemuan tiga hingga empat kali dalam setahun untuk menjalankan kewajiban dan tanggung jawabanya (FCGI, 2000). Rapat Komite Audit merupakan sarana para anggotanya untuk mendiskusikan proses pelaporan keuangan 156

K. Ratna Widyaswari dan K. Alit Suardana. Pengaruh Karakteristik Komite Audit dan untuk melakukan monitoring terhadap permasalahan yang timbul dalam pelaporan keuangan yang sudah dilakukan. Persons (2009) menemukan adanya hubungan antara frekuensi rapat komite audit dengan adanya penyimpangan dalam pembuatan laporan keuangan. Namun Bedard dan Gendron (2009) tidak menemukan adanya hubungan antara frekuensi rapat Komite Audit pada berkurangnya penyimpangan dalam laporan keuangan. Komite audit juga harus memiliki setidaknya satu orang anggota yang memiliki keahlian dalam bidang keuangan atau akuntansi. Menurut Zhang, et al (2007), anggota komite audit memiliki peran penting untuk memantau pengendalian internal dan untuk memahami berbagai masalah keuangan dan operasional yang dapat timbul. Anggota komite audit dengan pengetahuan pelaporan keuangan akan lebih memahami penilaian dari auditor internal dan dapat membantu auditor dalam situasi konflik dengan manajemen (Dezoort dan Salterio, 2001). Pengalaman anggota Komite Audit bekerja di sebuah Kantor Akuntan Publik akan memperkuat keahlianya dalam bidang akuntansi dan audit. Keahlian yang dimiliki anggota Komite Audit ini dapat diimplementasikan dalam proses pelaporan keuangan, sehingga laporan dapat memiliki informasi yang relevan dan yang terpenting dipublikasikan tepat pada waktunya. Teori agensi merupakan salah satu dasar dalam penelitian tentang komite audit. Einsehadrt (2006) menyatakan teori agency merupakan teori yang berkaitan dengan penyelesaian dua masalah yang dapat terjadi dalam hubungan keagenan. Permasalahan mengenai keagenan biasanya timbul saat (a) konflik terjadi akibat tujuan dan keinginan dari pemilik maupun manajer dan (b) terdapat kesulitan atau mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk mengawasi dan memverifikasi apa yang sebenarnya dilakukan oleh manajer. Teori ini membantu komite audit untuk memahami konflik kepentingan yang akan muncul antara prinsipal dan agen (Wijaya dan Rahardja, 2012). Komite audit diharapkan dapat mengawasi kinerja manajemen, sehingga manajemen mampu menghasilkan laporan keuangan yang 157

relevan, sehingga dapat menjaga kepentingan pihak eksternal yang menggunakannya sebagai dasar pengambilan keputusan. Penelitian ini menguji tentang hubungan karakteristik komite audit yaitu independesi komite audit, jumlah keanggotaan komite audit, frekuensi rapat komite audit, dan pengalaman kerja komite audit dalam Kantor Akuntan Publik terhadap timeliness pelaporan keuangan perusahaan go public yang terdaftar pada BEI. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan go public yang terdaftar di BEI pada tahun 2012. Sampel penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling berdasarkan pada kriteria yang sudah ditentukan sebagai berikut: 1) Perusahaan yang sudah membentuk Komite Audit 2) Mempublikasikan laporan keuangan auditan untuk tahun 2012 3) Memiliki data yang lengkap mengenai independensi, keanggotaan komite audit, pengalaman kerja komite audit di Kantor Akuntan Publik dan rapat komite audit yang dapat dilihat dari surat pengangkatan komite audit dan laporan keuangan perusahaan. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan metode analisis Regresi Logistik karena variabel dependen dalam penelitian ini adalah variabel dummy. Model regresi logistik dirumuskan dengan persamaan berikut: Ln Timelines = α + β1idn + β2agt + β3rpt + β4pglm + β5size + β6kap + β7 DtE + 1-Timeliness β8indus + e...(1) dimana: ß 0 = Konstanta 158

K. Ratna Widyaswari dan K. Alit Suardana. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Ln(Timeliness/1-Timeliness) = Dummy variabel Timeliness Pelaporan Keuangan IDN = Independensi komite audit AGT = Jumlah anggota komite audit RPT = Jumlah rapat komite audit PGLM = Pengalaman Komite Audit Bekerja di KAP SIZE = Ukuran perusahaan KAP = Kualitas Auditor DtE =Debt to Equity, diukur dari perhitungan total kewajiban dibagi total ekuitas INDUS = Jenis industri perusahaan e = Kesalahan residual / error HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan seleksi untuk pemilihan sampel sesuai dengan kriteria yang sudah dibuat, sampel yang diperoleh untuk penelitian ini sebanyak 182 perusahaan dengan waktu pengamatan satu tahun. Berikut akan disajikan hasil uji regresi logistik dalam bentuk tabel: Tabel 1. Hasil Uji Regresi Variabel B Wald Sig. Keterangan Independensi -0,874 0,000 0,999 Tidak Signifikan Keanggotaan -0,157 0,087 0,768 Tidak Signifikan Rapat 0,041 0,178 0,673 Tidak Signifikan Pengalaman 0,209 0,095 0,758 Tidak Signifikan Ukuran Perusahaan -0,268 0,437 0,509 Tidak Signifikan KAP 0,306 0,181 0,670 Tidak Signifikan DtE -0,207 2,155 0,142 Tidak Signifikan Jenis Industri -0,840 0,594 0,441 Tidak Signifikan Constant 95,583 Persamaan model regresi yang dihasilkan adalah sebagai berikut: Ln Timeliness = 94,583-0,874IDN 0,157AGT + 0,041 RPT + 0,209 PGLM 1-Timeliness 0,268SIZE + 0,306KAP - 0,207 DtE 0,840INDUS + e...(2) Selanjutnya, hasil pengujian hipotesis akan dijelaskan sebagai berikut: 159

1) H1: Independensi Komite Audit berpengaruh terhadap timeliness pelaporan keuangan perusahaan Dari hasil uji regresi, nilai signifikansi untuk variabel independensi Komite Audit sebesar 0,999 lebih besar dari nilai α = 0,05. Hal ini menandakan independensi Komite Audit tidak berpengaruh terhadap timeliness pelaporan keuangan pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) H2: Jumlah anggota Komite Audit berpengaruh terhadap timeliness pelaporan keuangan perusahaan Dari hasil uji regresi, nilai signifikansi untuk variabel keanggotaan Komite Audit sebesar 0,768 lebih besar dari nilai α = 0,05. Hal ini berarti keanggotaan Komite Audit tidak berpengaruh terhadap timeliness pelaporan keuangan pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indoensia. 3) H3: Frekuensi rapat Komite Audit berpengaruh terhadap timeliness pelaporan keuangan Dilihat dari hasil uji regresi, nilai signifikansi untuk variabel frekuensi rapat Komite Audit sebesar 0,673 lebih besar dari nilai α = 0,05. Hal ini menandakan frekuensi rapat Komite Audit tidak berpengaruh terhadap timeliness pelaporan keuangan pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 4) H4: Pengalaman Komite Audit bekerja di Kantor Akuntan Publik berpengaruh terhadap timeliness pelaporan keuangan. Dari hasil uji regresi terlihat nilai signifikansi untuk variabel pengalaman kerja Komite Audit bekerja di Kantor Akuntan Publik sebesar 0,758 lebih besar dari nilai α = 0,05. Hal ini menandakan Pengalaman Komite Audit bekerja di Kantor Akuntan Publik tidak berpengaruh terhadap timeliness pelaporan keuangan pada perusahaan go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 160

K. Ratna Widyaswari dan K. Alit Suardana. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil pengujian, ditemukan bahwa independensi tidak mampu mempengaruhi timeliness pelaporan keuangan pada perusahaan. Hasil ini sejalan dengan Purwati (2006) dan Nor, et al(2010), yang juga menemukan bahwa independensi dari komite audit tidak memiliki pengaruh pada ketepatwaktuan pelaporan keuangan. Fenomena ini dapat disebabkan karena tingkat independensi Komite Audit di perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia masih diragukan. Anthony dalam Purwati (2006) berpendapat bahwa komite audit belum meyakinkan untuk mampu menjalankan fungsinya dengan efektif, karena ketika komite audit masih mendapatkan benefit dari perusahaan, independensinya sulit untuk diwujudkan. Sementara itu, Sarbanes-Oxley Act (SOX) mengharuskan perusahaan untuk memiliki komite audit yang hanya terdiri dari dewan independen yang benar-benar bukan merupakan afiliasi dari perusahaan dan tidak menerima kompensasi apapun dari perusahaan. Perbaikan tata kelola suatu perusahaan akan terwujud apabila angoota komite audit benarbenar independen dari perusahaan. Hasil pengujian hipotesis kedua, menunjukkan jumlah keanggotaan Komite Audit tidak berpengaruh pada timeliness pelaporan keuangan. Hasil penelitian ini serupa dengan Purwati (2006) dan Bedard dan Gendron (2009) yang menunjukkan bahwa ukuran komite audit bukan faktor penentu dari efektivitas Komite Audit. Mereka juga mengingatkan, semakin besar ukuran keanggotaan komite audit akan mengakibatkan susahnya membentuk jaringan komunikasi dan kordinasi yang baik antar anggota Komite Audit. Selain itu, akan cukup sulit untuk mengambil kata mufakat dari keterlibatan anggota komite audit yang berjumlah besar dalam pengambilan keputusan. Hal tersebut akan menyebabkan pengeluaran yang lebih besar daripada manfaat yang didapat oleh perusahaan. Di Malaysia, Ahmad- Zaluki dan Wan-Hussin (2010) juga mengungkapkan bukti yang lemah mengenai hubungan ukuran keanggotaan komite audit dengan pengungkapan informasi laporan keuangan. Mereka 161

mengemukakan bahwa ukuran keanggotaan komite audit yang besar belum tentu mampu bekerja secara efektif mengawasi operasi manajemen perusahaan dalam menciptakan good corporate governance. Hasil uji hipotesis ketiga menunjukkan, frekuensi rapat Komite Audit tidak berpengaruh terhadap timeliness pelaporan keuangan. Ini mungkin disebabkan karena Komite Audit tidak mampu memanfaatkan dengan baik kesempatan pertemuan bersama anggota untuk memecahkan masalah yang ada dalam proses penyusunan laporan keuangan. Hasil ini sejalan dengan Hashim dan Rahman (2012) yang juga membuktikan secara empiris bahwa variabel frekuensi komite audit tidak berpengaruh terhdap audit report lag. Suhardjanto, et al (2012) yang menemukan bahwa frekuensi rapat komite audit tidak berpengaruh terhadap risk disclosure suatu perusahaan. Komite Audit belum terbukti dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam mengawasi dan mengevaluasi proses audit, serta tindak lanjut atas proses audit dalam rangka menilai efektivitas internal control yang mencakup proses pelaporan keuangan agar sesuai dengan peraturan yang berlaku, baik peraturan dari Bapepam maupun aturan yang tertulis dalam piagam Komite Audit (Suhardjanto, et al; 2012). Pengujian hipotesis keempat, menunjukkan pengalaman Komite Audit bekerja di Kantor Akuntan Publik tidak berpengaruh terhadap timeliness pelaporan keuangan. Hal ini dikarenakan pengalaman Komite Audit bekerja di Kantor Akuntan Publik tidak serta-merta akan meningkatkan keahlian komite audit dalam bidang auditing ataupun akuntansi. Penelitian ini mendukung penelitian Rustiarini (2012) yang membuktikan bahwa pengalaman komite audit bekerja di Kantor Akuntan Publik tidak berpengaruh terhadap kualitas audit. Dengan demikian, Komite Audit yang memiliki pengalaman bekerja di Kantor Akuntan Publik, tidak secara otomatis akan meningkatkan pengawasan dan mengurangi penyimpangan di dalam perusahaan. Selain itu, Wardhani dan Joseph (2010) menemukan bahwa 162

K. Ratna Widyaswari dan K. Alit Suardana. Pengaruh Karakteristik Komite Audit pengalaman Komite Audit sebagai partner di Kantor Akuntan Publik tidak mampu mengurangi tingkat manajemen laba dalam suatu perusahaan. Beberapa variabel kontrol juga dikaitkan dalam pengujian ini, antara lain ukuran perusahaan, ukuran Kantor Akuntan Publik, debt to equity, dan jenis industri. Dilihat dari hasil output spss, variabel ukuran perusahaan dengan nilai signifikansi 0,509, variabel ukuran kantor akuntan publik dengan nilai signifikansi 0,670, variabel debt to equity dengan nilai signifikansi 0,142 dan variabel jenis industri dengan tingkat signifikansi 0,441. Hasil ini menunjukkan bahwa seluruh variabel kontrol tidak memiliki pengaruh terhadap timeliness pelaporan keuangan. Dalam hal penilaian timeliness laporan keuangan, para stakeholder dapat mengabaikan unsur ukuran perusahaan, ukuran Kantor Akuntan Publik, debt to equity, dan jenis industri (Yaputro dan Rudiawarni, 2012). SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan atas pengujian hipotersis yang sudah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Karakteristik Komite Audit yang mencakup independensi Komite Audit, ukuran keanggotaan Komite Audit, frekuensi rapat Komite Audit dan pengalaman kerja Komite Audit di Kantor Akuntan Publik tidak berpengaruh terhadap timeliness pelaporan keuangan. Hasil ini dapat menunjukkan bahwa Komite Audit di Indonesia kurang efektif dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya dalam mengawasi proses pelaporan keuangan dan mewujudkan tata kelola perusahaan. Ukuran perusahaan, ukuran Kantor Akuntan Publik, debt to equity, dan jenis industri yang digunakan dalam mengendalikan faktor lain dalam penelitian ini juga tidak mempengaruhi timeliness pelaporan keuangan. Sebaiknya efektivitas kerja Komite audit setiap perusahaan harus lebih ditingkatkan. Komite audit harus mengetahui apa fungsi dan tanggung jawabnya di sebuah perusahaan 163

untuk mewujudkan good corporate governance dan bukan hanya sebagai window dressing perusahaan. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat melakukan pengujian mengenai kinerja Komite Audit dan pengungkapannya, sebagai pembuktian Komite Audit telah menjalankan fungsinya dengan baik sebagai salah satu mekanisme good corporate governance. Selain itu, penelitian selanjutnya diharapkan dapat mempertimbangkan lama masa jabatan Komite Audit sebagai salah satu indikator pengukuran independensi dari Komite Audit. REFERENSI Abdelsalam, O. & Street, D. 2007. Corporate governance and the timeliness of corporate internet reporting by UK listed companies. Journal of International Accounting, Auditing and Taxation, 16 (2), 111-130. Ahmad-Zaluki & Wan-Husin. 2010. Corporate Governance an earning forecast accuracy. Asian Review of Accounting, 18(1), 50-67 Bapepam. 2004. Pembentukkan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 Desember 2004 tentang Peraturan Nomor IX.1.5. Bedard, Jean and Gendron. 2009. Strenghtening the financial reporting system: Can audit committees deliver? International Journal of Auditing, 14(2), 1-37. Bursa Efek Jakarta. 2000. Pemberlakuan Komite Audit, Keputusan direksi Bursa Efek Jakarta No: Ke-315/BEJ/06/2000. Choi, J., K. Jeon and J. Park, 2004, The role of audit committees in decreasing earnings management: Korean evidence, International Journal of Accounting, Auditing and Performance Evaluation 1, 37-60. Dezoort F.T. and Salterio S.E. 2001. The effects of corporate governance experience and financial reporting and audit knowledge on audit committee directors judgments. Auditing: A Journal of Practice and Theory 20: 31-48 Dyer, J.C.IV and A.J. McHugh. 1975. Timeliness of The Australian Annual Report. Journal of Accounting Research. Autumn Pp. 204-219 164

K. Ratna Widyaswari dan K. Alit Suardana. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Eisenhardt, Kethleen M. 1989. Agency Theory: An Assesment and Review. The Academy of Management Review, Vol.14, No.1 (Jan, 1989), pp. 57-74. Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI). 2000. Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan). Booklet Jilid II Edisi ke-2 Felo A.J., Krishnamurthy S. and Solieri S.A. 2003. Audit committee characteristics and the perceived quality of financial reporting: an empirical analysis. Working paper (Graduate School of Professional Studies, Penn State University, Great Valley, Malvern PA) Hashim and Rahman. 2011. Audit Report Lag and the Effectiveness of Audit Committee Among Malaysian Listed Companies. International Bulletin of Business Administration ISSN: 1415-243X Issue 10 (2011). EuroJournals Inc. Ika, Siti R. dan Nazli A. Mohd Ghazali. 2011. Audit Committee Effectiveness and Timeliness of Reporting: Indonesian evidence. Managerial Auditing Journal, 27 No.4, 2012 pp.403-423. Klein, A., 2002, Audit committee, board of director characteristics and earnings management, Journal of Accounting and Economics 33, 129-150. Lestari, Dewi. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Audit Delay: Study Empiris pada perusahaan Consumer Goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Universitas Diponegoro, Semarang. Nor, Shafie, and Hussin. 2010. Corporate Governance and Audit Report Lag in Malaysia. Asian Academy of Managerial Journal of Accounting and Finance, Vol.6, No.2, 57-84, 2010 Persons, O. S. (2009). Audit committee characteristics and earlier voluntary ethics disclosure among fraud and no-fraud firms. International Journal of Disclosure and Governance, 6(4), 284 297. Purwati, A. S. 2006. Pengaruh Karakteristik Komite Audit Terhadap Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pada Perusahaan Publik yang Tercatat di BEJ. Tesis Program Pasca Sarjana Magister Sains Akuntansi UNDIP, Semarang. Rustiarini, Ni Wayan. 2012. Komite Audit dan Kualitas Audit: Kajian Berdasarkan Karakteristik, Kompetensi, dan Aktivitas Komite Audit. http://sna.akuntansi.unikal.ac.id/makalah/106-sipe-50.pdf. Diunduh pada tanggal 1 September 2013 165

Suhardjanto, D., Ayane D., Erna R., dan Firazonia M. 2012. Peran Corporate Governance Dalam Praktik Risk Disclosure pada Perbankan Indonesia. Jurnal Akuntansi &Auditing Volume 9/No.1/November 2012, 1-96. Wardhani, Ratna dan Herunata Joseph. 2010. Karakteristik Pribadi Komite Audit dan Praktik Manajemen Laba. Simposium Nasional Akuntansi III Purwekerto. http://blog.umy.ac.id/ervin/files/2012/05/akpm_38.pdf. Diunduh pada tanggal 11 Juni 2013 Wijaya, Taruna Aditya dan Surya Rahardja. 2012. Pengaruh Karakteristik Komite Auidt Terhadap Audit Report Lag: Kajian Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Diponegoro Yaputro, J.W. dan Rudiawarni. 2012. Hubungan Antara Tingkat Efektivitas Komite Audit dengan Timeliness Laporan Keuangan pada Badan Usaha Go Public yang Terdaftar di BEI Tahun 201. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.1 No.1 (2012) Zhang Y., Zhou J. and Zhou N. (2007) Audit committee quality, auditor independence and internal control weakness. Journal of Accounting and Public Policy 26: 300-327 166