BAB III METODOLOGI. Mulai. Persiapan. Pengurusan perijinan dan surat menyurat. Survei Pendahuluan. Identifikasi masalah.

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBAR PENGESAHAN. Disusun Oleh : ATIKA DARA PRAHITA L2A TITIN ENY NUGRAHENI L2A

III. METODOLOGI PENELITIAN. memperoleh kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Metodologi yang

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

III. METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metoda-metoda yang digunakan dalam

III.1 KONDISI EXISTING LOKASI PENGAMATAN

BAB III METODOLOGI. Pada bagian berikut ini disampaikan Bagan Alir dari Program Kerja.

III. METODOLOGI PENELITIAN. akan dianalisa dan diproses sehingga diperoleh kesimpulan dalam penelitian

3.1. METODOLOGI PENDEKATAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. terpencil yang merupakan sentral produksi pertanian. Usaha penataan ruang kota dan daerah ditujukan sebagai wadah dari fungsi

III. METODOLOGI PENELITIAN. pengamatan untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari Senin dan

III. METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PENYEMPITAN JALAN TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS JALAN (STUDI KASUS: JL. P. KEMERDEKAAN DEKAT MTOS JEMBATAN TELLO)

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. untuk mengumpulkan data akan dilaksanakan pada hari senin, hari kamis dan hari

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang hasil akhirnya berupa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Simpang jalan merupakan tempat terjadinya konflik lalu lintas. Kinerja dari suatu

BAB III METODOLOGI 3.1. METODE PENDEKATAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu Penelitian yaitu pada jam-jam sibuk sekitar jam 06:00 sampai jam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

EVALUASI KORIDOR JALAN KARANGMENJANGAN JALAN RAYA NGINDEN SEBAGAI JALAN ARTERI SEKUNDER. Jalan Karangmenjangan Jalan Raya BAB I

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN METODA ANALISIS. Peta digunakan untuk penentuan rute jalan yang akan di survey

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi Penelitian terletak di Kotamadya Denpasar yaitu ruas jalan

BAB IV METODE PENELITIAN. Mulai. Lokasi Penelitian. Pengumpulan Data

III. METODOLOGI PENELITIAN. yang dibutuhkan yang selanjutnya dapat digunakan untuk dianalisa sehingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Inti dari metodologi penelitian adalah menguraikan cara penelitian ini

BAB III METODOLOGI. moda, multi disiplin, multi sektoral,dan multi masalah, hal ini dikarenakan banyaknya

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Perencanaan Peningkatan Jalan Ungaran-Cangkiran BAB III METODOLOGI START. Identifikasi Masalah dan Inventarisasi Kebutuhan Data

STUDI PARAMETER LALU LINTAS DAN KINERJA JALAN TOL RUAS MOHAMMAD TOHA BUAH BATU

BAB III METODE PENELITIAN. Rencana pelaksanaan tugas akhir Analisa Simpang Bersinyal di Jl.Cideng dimulai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN JALAN TOL RUAS PASTEUR BAROS

BAB 3 METODOLOGI. untuk mengetahui pengaruh yang terjadi pada jalan tersebut akibat pembangunan jalur

BAB IV METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menentukan Tujuan Penelitian. Studi Literatur. Pengumpulan Data

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mempermudah

METODE BAB 3. commit to user Metode Pengamatan

STUDI PUSTAKA PENGUMPULAN DATA SURVEI WAKTU TEMPUH PENGOLAHAN DATA. Melakukan klasifikasi dalam bentuk tabel dan grafik ANALISIS DATA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum memulai penelitian perlu dibuat langkah-langkah penelitian, dimana langkah- langkah penelitian tersebut adalah:

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah kawasan Jalan Teuku Umar Kota

BAB IV METODE PENELITIAN

Tahap persiapan yang dilakukan adalah menganalisis kondisi kinerja simpang eksisting.

BAB III METODE PENELITIAN PEMILIHAN LOKASI PENGUMPULAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. simpang merupakan faktor penting dalam menentukan penanganan yang paling tepat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI. Bagan alir dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari :

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

ANALISA GELOMBANG KEJUT DAN PENGARUHNYA TERHADAP ARUS LALU LINTAS DI JALAN SARAPUNG MANADO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Mulai. Studi pustaka. Observasi awal. Proposal disetujui. Survei pendahuluan. Pelaksanaan survei dan pengumpulan data Rekapitulasi data

HUBUNGAN KECEPATAN, VOLUME, KERAPATAN LALU LINTAS DENGAN METODE GREENSHIELDS PADA RUAS JALAN DR. DJUNDJUNAN BANDUNG

BAB 3 METODE PENELITIAN

Bab III Metodologi Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Bintaro Utama 3 Jalan Bintaro Utama 3A Jalan Pondok Betung Raya Jalan Wr

EVALUASI PENGARUH PASAR MRANGGEN TERHADAP LALU-LINTAS RUAS JALAN RAYA MRANGGEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mulai PENGUMPULAN DATA

METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis kinerja bundaran tidak bersinyal

METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian ini bertujuan untuk mempermudah

BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. raya adalah untuk melayani pergerakan lalu lintas, perpindahan manusia dan

RINGKASAN SKRIPSI ANALISIS TINGKAT PELAYANAN JALAN SISINGAMANGARAJA (KOTA PALANGKA RAYA)

STUDI MODEL HUBUNGAN VOLUME KECEPATAN KEPADATAN PADA JALAN PERKOTAAN TIPE 2 LAJUR DAN 4 LAJUR TAK TERBAGI (2UD DAN 4UD)

PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG UNTUK PERTEMUAN JALAN MAYOR ALIANYANG DENGAN JALAN SOEKARNO-HATTA KABUPATEN KUBU RAYA

IV. DATA PENELITIAN. Beberapa data primer yang diperoleh melalui survei langsung di lapangan meliputi kondisi

BAB III METODOLOGI. Mulai. Persiapan. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Data. Pengumpulan Data. 1. Kondisi Data Primer eksisting : jalan, meliputi :

BAB I PENDAHULUAN. kota-kota besar lainnya di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya dan Semarang

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Studi Pustaka. Permasalahan. Survei Pendahuluan. Pengambilan data. Analisis Data. Perubahan Kinerja

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK ARUS LALU LINTAS DI RUAS JALAN GUNUNG SARI (STA STA 2+820) KOTA SURABAYA DENGAN MODEL UNDERWOOD DAN MODEL GREENSHIELD

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENYAJIAN DATA

ANALISA GELOMBANG KEJUT PADA LENGAN PERSIMPANGAN TERHADAP ALIRAN ARUS LALULINTAS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Kota Dili sebagai Ibukota Negara Timor Leste yang terus mengalami

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

PENGATURAN LALU LINTAS DENGAN JEMBATAN LAYANG PADA PERSIMPANGAN JALAN TANJUNGPURA JALAN SULTAN HAMID II JALAN IMAM BONJOL JALAN PAHLAWAN

HUBUNGAN KECEPATAN, KEPADATAN DAN VOLUME LALU LINTAS DENGAN MODEL GREENSHIELDS (STUDI KASUS JALAN DARUSSALAM LHOKSEUMAWE)

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KINERJA JALAN KOMYOS SUDARSO PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. adanya suatu sistem transportasi yang baik dan bermanfaat.

Analisis Kinerja Ruas Jalan HOS Cokroaminoto Akibat Perkembangan Lalu Lintas di Yogyakarta

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE EVALUASI. Metode evaluasi adalah tahapan-tahapan yang penjabarannya secara rinci

ANALISIS PENGARUH VOLUME DAN KECEPATAN KENDARAAN TERHADAP TINGKAT KEBISINGAN PADA JALAN DR. DJUNJUNAN DI KOTA BANDUNG

ANALISA KEPADATAN ARUS LALU LINTAS PADA RUAS JALAN RAYA MASTRIP STA KOTA SURABAYA DENGAN PENDEKATAN LINIER TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. Propinsi Daerah Tingkat I Bali sehingga mengalami pertumbuhan yang sangat

BAB III METODOLOGI START. Identifikasi Masalah dan Inventarisasi Kebutuhan Data. Survey dan Pengumpulan Data. Data Cukup?

BAB 3 METODOLOGI Metode Pengamatan

BAB IV METODE PENELITIAN

operasi simpang yang umum diterapkan adalah dengan menggunakan sinyal lalu

Transkripsi:

57 BAB III METODOLOGI 3.1. DIAGRAM ALIR PENELITIAN Mulai Persiapan Pengurusan perijinan dan surat menyurat Survei Pendahuluan Studi pustaka Identifikasi masalah Pengumpulan data Identifikasi jenis data yang dibutuhkan Perumusan metodologi penelitian Pelaksanaan pengumpulan data Data primer : 1. Volume lalu lintas 2. Waktu tempuh kendaraan Data sekunder : 1. Peta jaringan jalan tol Semarang 2. Peta jalan tol Semarang Seksi A 3. Data LHRT 4. Data geometrik jalan Pengolahan data Analisa operasional lalu lintas: 1. Analisa data volume lalu lintas 2. Analisa data kecepatan rata-rata ruang 3. Analisa kepadatan lalu-lintas Evaluasi geometrik jalan (PGJP): 1. Alinyemen vertikal 2. Alinyemen horisontal 3. Potongan melintang jalan Pembahasan : Hubungan antara variabel kecepatan, arus dan kepadatan Hubungan antara kelandaian jalan terhadap kecepatan Hubungan kelandaian jalan terhadap kepadatan Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 3.1. Diagram alir penelitian 57

58 3.2. TAHAP PERSIAPAN Perumusan hal-hal penting yang harus dilakukan sebelum memulai pengerjaan tugas akhir. Tahap ini bertujuan untuk mengefektifkan waktu dan pekerjaan. Adapun beberapa kegiatan meliputi pencarian judul tugas akhir, pembuatan proposal, pengurusan administrasi berupa surat menyurat dan perijinan. 3.3. TAHAP STUDI PUSTAKA Pencarian dan pengumpulan referensi dalam penulisan tugas akhir yang dijadikan sebagai dasar teori pada setiap tahap penelitian. 3.4. TAHAP SURVEI PENDAHULUAN Survei pengamatan awal secara visual pada lokasi studi. Tahap ini bertujuan untuk mengetahui kondisi di lapangan. 3.5. TAHAP IDENTIFIKASI MASALAH Tahap ini sebagai kelanjutan dari survei pendahuluan yang bertujuan untuk mengetahui permasalahan transportasi di lokasi studi. Permasalahan yang ditemukan diantaranya: 1. Berdasarkan data lalu lintas hingga tahun 2005, volume lalu lintas kendaraan berat mengalami penurunan yang cukup signifikan. 2. Pada kondisi kelandaian jalan lebih dari 4 %, kendaraan berat hanya mampu melaju dengan kecepatan rendah sehingga terjadinya antrian kendaraan. 3.6. TAHAP PENGUMPULAN DATA Tahap pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan seluruh data mentah yang akan digunakan dalam analisa dan evaluasi kinerja operasional pada ruas jalan dengan kelandaian khusus. Tahapan ini terdiri dari identifikasi permasalahan dan perumusan metode penelitian. 58

59 3.6.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN Tahap ini bertujuan untuk merumuskan dan mengidentifikasi jenis data yang dibutuhkan dalam analisa. 3.6.2. PERUMUSAN METODE PENELITIAN Bertujuan untuk menentukan metode yang paling tepat dalam pengumpulan data sehingga didapatkan data-data yang dibutuhkan dengan mudah tetapi tetap memenuhi persyaratan dan spesifikasi yang ditentukan. Pada tahap ini dirumuskan tata cara pengambilan data, baik ditinjau dari aspek teknis pengumpulan data maupun aspek kualitatif. Metode penelitian berupa: a. Metode literatur: mengumpulkan, mengidentifikasi serta mengolah data dan metode kerja yang dapat dipergunakan sebagai input pembahasan materi. b. Metode observasi: melakukan peninjauan lapangan secara langsung. c. Metode wawancara: mendapatkan data dengan menanyakan langsung kepada instansi terkait atau nara sumber yang berkompeten. 3.7. TAHAP PELAKSANAAN DAN PENGUMPULAN DATA Pada tahap ini seluruh data yang diperlukan dalam pengerjaan tugas akhir dikumpulkan baik data sekunder dan data primer, sehingga maksud dan tujuan penelitian dapat tercapai. 3.7.1. DATA SEKUNDER Data sekunder yang diperlukan adalah penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dan data yang diperoleh dari instansi terkait, dalam hal ini PT.Jasa Marga Cabang Semarang. Data sekunder tersebut diantaranya: 1. Peta jaringan jalan tol Semarang 2. Peta jalan tol Semarang Seksi A 3. Data Lalu Lintas Harian Rata-Rata Tahunan (LHRT) tahun 1998-2005. 4. Data geometrik jalan 5. Data hasil survei volume lalu lintas tahun 2006 59

60 3.7.2. DATA PRIMER Data yang diperoleh dari hasil survei di lokasi studi. Dari survei yang dilakukan diharapkan akan diperoleh data-data yang ada di lapangan dan kondisi nyata dari wilayah studi. Selain itu data primer juga diperoleh apabila data-data sekunder yang telah ada tidak mencangkup untuk dianalisa. Pengamatan yang dilakukan untuk memperoleh data-data tersebut yaitu: 1. Data arus lalu lintas. 2. Data waktu tempuh kendaraan. 3.7.2.1.Survei Pengambilan Data 1. Survei arus lalu lintas (Traffic counting survey) Peralatan yang dibutuhkan: stopwatch, formulir survei, alat tulis dan kamera. Prosedur pelaksanaan: surveyor mencatat pada formulir yang disediakan setiap kali kendaraan melewati lokasi pengamatan dan disesuaikan dengan golongannya selama waktu yang telah ditentukan. 2. Survei waktu tempuh Peralatan yang dibutuhkan: jam digital, kamera, handycam, formulir survei dan alat tulis Prosedur pelaksanaan: surveyor mencatat waktu pada formulir yang disediakan saat kendaraan melewati titik pengamatan sesuai dengan golongannya selama waktu yang telah ditentukan. 3.7.2.2. Lokasi Pengamatan Penentuan lokasi pengamatan didasarkan pada kondisi geometrik jalan terutama pada kondisi kelandaian lebih dari 4 %, dimana pada kondisi kelandaian tersebut sudah mempengaruhi keamanan dan kenyamanan pemakai jalan. Untuk mendapatkan data yang beragam maka pengamatan dilakukan pula pada ruas jalan dengan kelandaian 0 % dan lebih dari 4 %. Pengunaan data yang beragam ini bertujuan untuk membandingkan kecepatan dalam berbagai kelandaian yang berbeda, sehingga dapat diketahui pengaruh kelandaian terhadap kecepatan masing-masing jenis kendaraan. 60

61 Adapun lokasi yang dipilih sebagai tempat pengamatan adalah sebagai berikut : 1. STA 4+100 STA 4+200 dengan panjang pengamatan 100 meter dan kelandaian 0 %; mewakili kodisi datar. 2. STA 4+700 STA 4+800 dengan panjang pengamatan 100 meter dan kelandaian 5,64 %; mewakili kondisi awal pendakian atau akhir turunan. 3. STA 5+600 STA 5+700 dengan panjang pengamatan 100 meter dan kelandaian 5,77%; mewakili kondisi pertengahan tanjakan atau pertengahan turunan. 4. STA 6+000 STA 6+100 dengan panjang pengamatan 100 meter dan keladaian 7,77 %; mewakili kondisi akhir tanjakan atau awal turunan. 3.7.2.3. Waktu pengamatan Waktu pengamatan ditentukan berdasarkan volume lalu lintas puncak dari hasil survei lalu lintas yang telah dilakukan oleh PT. Jasa Marga sebelumnya yaitu pada tanggal 16-20 Juni 2006. Selain pada volume puncak, survei dilakukan pada waktu dimana volume lalu lintas paling rendah jumlahnya. Tabel 3.1. Jumlah Volume Lalu Lintas per Hari, Jam Sibuk, Lalu Lintas Puncak dan Rata-rata Pos Survei Hari Jumlah Lalin Jam Sibuk Lalin Puncak Jumat 16.002 07.00 08.00 1.112 Sabtu 14.828 16.00 17.00 882 Gerbang Tol Minggu 12.773 18.00 19.00 809 Manyaran Senin 14.331 17.00 18.00 1009 Selasa 14.995 08.00 09.00 1.102 Rata-rata 14.703 08.00 09.00 936 Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa hari puncak adalah pada hari jumat dan jam puncak terjadi pada pukul 07.00 08.00. Oleh karena itu survei dilakukan pada hari jumat selama 6 jam dengan waktu yang terputus-putus dan mewakili jam sibuk pagi, diluar jam sibuk siang dan jam sibuk sore. Masingmasing survei pada jam-jam tersebut dilakukan selama 2 jam yaitu pada pukul 07.30 09.30, 13.30 15.30 dan 16.00 17.30. 61

62 Sebelum dilakukan survei utama perlu adanya survei pendahuluan untuk menguji metode survei yang akan digunakan dan apa saja kelemahannya, kemudian dicari solusinya sehingga dalam survei utama nanti bisa berjalan dengan lancar dan kendala yang mungkin terjadi bisa diminimalisir. Survei pendahuluan dilakukan pada tanggal 18 Mei 2007, seminggu sebelum survei utama yang dilakukan pada tanggal 25 Mei 2007. 3.7.2.4. Personil pengamatan Personil yang dibutuhkan untuk pelaksanaan survei arus lalu lintas 2 orang untuk setiap ruas jalan (A/B) hanya pada segmen awal dan akhir saja. Sedangkan untuk survei waktu tempuh dibutuhkan 2 orang untuk setiap ruas jalan (A/B) di satu titik pengamatan. 3.7.2.5. Layout Survei Lokasi pengamatan survei dan penempatan personal survei dijelaskan pada layout survei di bawah ini: 62

63 Gambar 3.2. Layout Survei 63

64 3.8. TAHAP PENGOLAHAN DATA Pada tahap ini data primer yang didapatkan dari survei arus lalu lintas yang berupa kendaraan/jam diolah menjadi data lalu lintas dalam smp/jam dan dari data waktu tempuh akan didapatkan kecepatan kendaraan dalam bentuk kecepatan rata-rata ruang (space-mean-speed). Prosedur yang digunakan dalam pengolahan data primer adalah sebagai berikut: 3.8.1. PENGOLAHAN DATA ARUS LALU LINTAS Data arus lalu lintas yang berupa kendaraan/jam dikalikan dengan emp untuk masing-masing kendaraan sehingga didapat arus lalu lintas dalam smp/jam. 3.8.2. PENGOLAHAN DATA WAKTU TEMPUH 1. Data plat nomor kendaraan yang dicatat dari 2 titik pengamatan yang sudah ditentukan sebelumnya diteliti apakah sudah lengkap atau belum. Yang dimaksud lengkap adalah dengan mencantumkan jam pencatatan pada 2 titik pengamatan dan jenis kendaraan yang diamati. 2. Mencocokkan data plat nomor kendaraan yang diperoleh dari pengamatan di 2 titik tersebut. Data plat nomor yang cocok dapat dilihat waktu tempuh kendaraanya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari contoh pengolahan data dibawah ini. 3. Data diambil secara manual dengan menempatkan personil pada lokasi pengamatan. Agar didapat data yang akurat maka dilakukan pengaturan jam, sehingga menunjukkan waktu yang sama. Data yang dicatat adalah waktu, jenis kendaraan dan plat nomor kendaraan. Contoh: Pada titik pengamatan 1 Waktu Plat no.kend Golongan 07.00.00 H 1115 CA I 07.00.01 H 5551 MA I Pada titik pengamatan 2 Waktu Plat no.kend Golongan 07.00.05 H 1115 CA I 07.00.07 H 5551 MA I 64

65 Untuk mendapatkan data waktu tempuh kendaraan, data diatas dapat langsung diolah menjadi seperti berikut ini: Waktu tempuh = waktu di titik pengamatan 2 waktu di titik pengamatan 1 = 07.00.00 07.00.05 = 5 detik catatan: hanya plat nomor kendaraan yang cocok pada titik pengamatan 2 yang akan memunculkan waktu tempuh kendaraan. 3.9. TAHAP EVALUASI DAN ANALISA DATA Data-data yang terkumpul kemudian dianalisis untuk mendapatkan kinerja dari ruas jalan tol dalam melayani lalu lintas yang ada. Analisa dan evaluasi kinerja pada penulisan tugas akhir ini yaitu: 3.9.1.EVALUASI GEOMETRIK JALAN Evaluasi geometrik jalan berupa evaluasi alinyemen vertikal, alinyemen horisontal dan penampang melintang jalan. 3.9.2. ANALISA OPERASIONAL LALU LINTAS Analisa karakteristik lalu lintas berupa: 1. Pengolahan data arus lalu lintas. 2. Pengolahan data kecepatan rata-rata ruang. 3. Pengolahan data kepadatan lalu lintas. 3.10. TAHAP PEMBAHASAN Pada tahap ini dilakukan pembahasan dari hasil analisis dan evaluasi data yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Adapun pembahasan yang dimaksud adalah mengenai hubungan antara variable-variabel yang dianalisis dan bagaimana pengaruh antara variabel yang satu dengan yang lain. 65

66 3.10.1.HUBUNGAN ANTARA VARIABEL VOLUME, KECEPATAN DAN KEPADATAN Ada 3 hubungan yang akan dibahas yaitu : 1. Hubungan antara kecepatan dan kepadatan. 2. Hubungan antara arus dan kecepatan. 3. Hubungan antara arus dan kepadatan. Ketiga hubungan tersebut ditinjau dengan menggunakan 3 metode seperti yang disebutkan di bawah ini : 1. Metode Linier Greenshield 2. Metode Logaritmik Greenberg 3. Metode Eksponensial Underwood Kemudian dilakukan perhitungan arus maksimum/kapasitas dari tiap-tiap lokasi pengamatan dengan menggunakan tiga metode tersebut. Nilai kapasitas ini digunakan untuk mementukan besar derajat kejenuhan. Selanjutnya adalah menentukan metode terpilih, yaitu berdasarkan koefisien determinasi, nilai uji F dan uji t. 3.10.2. FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI HUBUNGAN ANTARA ARUS, KECEPATAN DAN KEPADATAN Meskipun variabel kecepatan, arus dan kepadatan saling mempengaruhi satu sama lain, tetapi masih ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi ketiga variabel tersebut. Pada kasus ini, faktor lain yang akan diuraikan adalah kelandaian dan pengaruh kendaraan berat. 66