Perkembangan Teknologi: Bagaimana Menyikapi Tantangan dan Peluangnya. Ade Putra Halomoan Siregar

dokumen-dokumen yang mirip
ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI

ASPEK TEKNOLOGI INFORMASI DALAM LINGKUNGAN BISNIS. Disusun untuk memenuhi syarat kelulusan Matakuliah Lingkungan Bisnis

Kebutuhan Membangun SI Koorporasi (Budi Sutedjo, bab 3)

BAB 2 BERSAING DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI INFORMASI DASAR-DASAR KEUNGGULAN STRATEGIS

PERAN PUSTAKAWAN DALAM PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN MANAJEMEN PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DALAM ERA GLOBALISASI INFORMASI

Oleh: B.C. Harganto. Cara dokter asing masuk ke Indonesia dapat melalui beberapa jalan yaitu :

Muhammad Bagir, S.E.,M.T.I. Sistem Informasi Bisnis

TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

BAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi yang telah diadopsi menuntut user (pemakai) untuk dapat

Mengapa Saya Harus Mempelajari Manajemen Pemasaran?

BAB I PENDAHULUAN. perilaku pembelian masyarakat dari tradisional menjadi modern serta populasi

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

Lintang Yuniar Banowosari Pengantar Sistem Informasi IT / 2 SKS

BAB 2 DASAR SISTEM INFORMASI BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi menyebabkan adanya perubahan dari era revolusi

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. investasi, akan mempengaruhi perekonomian Indonesia dimana akan semakin terbuka

Tantangan Manajemen. Teknologi. Informasi. Sistem. Informasi. Konsep-konsep Dasar

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Manajemen Sistem Informasi Publik

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

PERAN, SEJARAH DAN ARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh sektor kegiatan usaha baik itu merupakan kegiatan usaha mikro,

BAB I PENGANTAR MANAJEMEN PROYEK

PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING SYSTEM SEBAGAI ALTERNATIF PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI ( Studi Pada PT. JAMU AIR MANCUR Surakarta )

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom

RUANG LINGKUP MANAJEMEN BIAYA

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN

BAB I PENDAHULUAN. perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi jaringan, dan peralatan

Menjalankan Nilai-Nilai Kami, Setiap Hari

BAB II EKSPLORASI ISU BISNIS

Kurikulum Berbasis TIK

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain

AUDIT ORGANISASI PEMASARAN

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

MENINGKATKAN MUTU PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN UNTUK PERUSAHAAN DIGITAL

TANTANGAN DARI SISTEM INFORMASI

BAGAIMANA STRATEGI BERKEMBANG DI DALAM ORGANISASI? Oleh: Tri Widodo W. Utomo Pengantar Pembahasan mengenai hal ini berkisar sekitar dasar-dasar

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi tersebut dilakukan, yaitu konteks komunikasi antarpribadi,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Industri Rumah Sakit pada dasarnya adalah kumpulan dari berbagai unit

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ERP (Enterprise Resource Planning) Pertemuan 2

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan

I. PENDAHULUAN. Mutu sudah menjadi isu penting dalam menciptakan keunggulan perusahaan di

PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)

Pengantar Bisnis. Tujuan, Sumber Daya, dan Stakeholders Bisnis MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

PERANCANGAN APLIKASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN (Studi Kasus: Rumah Makan Puti Minang Cabang Pringsewu) M. Ibnu Johan 1, Nur Aminudin 2

Apakah Sistem Informasi Itu?

Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB I PENDAHULUAN. Analisis rantai..., Muhammad Alfan Ihsanuddin, FE UI, Universitas Indonesia

MANAGEMENT. (Chapter 2)

BAB I PENDAHULUAN. beroperasi secara efektif dan efisien serta tetap memiliki usaha bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. keunggulan kompetitif dan daya saing yang kuat. BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya

Tinjauan Umum Sistem Informasi

SISTEM INFORMASI DAN ORGANISASI PUBLIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

SISTEM INFORMASI BERBASIS WEB PADEPOKAN TRAH SATRIA MATARAM YOGYAKARTA

III. LANDASAN TEORI 3.1 Electronic Commerce 3.2 Transaksi dalam E-Commerce

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons

Ekonomi Digital Bukan Sekadar Langkah Strategis

BAB I PENDAHULUAN. teknologi informasi memacu perubahan dalam bidang pemasaran, operasional,

Ringkasan Chapter 12 Developing Business/ IT Solution

CV. Lubersky Computer Semarang: IT Consultant, Software dan Web Development

NARA SUMBER : aan/

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Bela kang Pene litian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan proses megidentifikasi data keuangan, melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Lingkungan bisnis pada saat ini tumbuh dan berkembang secara drastis

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

BAB II LANDASAN TEORI

PERANAN IT DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dapat

BAB I PENDAHULUAN. sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), tentang komitmen

KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS

Strategi Operasi untuk Barang & Jasa

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat dan telah semakin luas.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Globalisasi menuntut kebutuhan akan arus informasi dan pengetahuan yang sangat

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI DI BENGKEL LANCAR MOTOR PADA BAGIAN BENGKEL MESIN

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. Dengan semakin pesatnya perkembangan sektor transportasi dan

BAB I PENDAHULUAN. atau bidang usaha namun juga terjadi lintas sektor. Setiap badan usaha harus

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang begitu pesat hal ini ditandai dengan munculnya industri baru

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan-perusahaan menghadapi lingkungan bisnis yang semakin kompleks

BAB I PENDAHULUAN. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, pemerintah membagi fungsi dan

BAB I PENDAHULUAN. manusia membutuhkan orang lain untuk berbagi dan berkomunikasi. Kebutuhan

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB III LANDASAN TEORI. dibahas meliputi permasalahan - permasalahan atau prosedur - prosedur yang

Transkripsi:

154 Perkembangan Teknologi: Bagaimana Menyikapi Tantangan dan Peluangnya Ade Putra Halomoan Siregar Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, Indonesia email : halomoan.ade@gmail.com Abstract Rapid technological developments have brought the world entered a new era of faster and more efficient than ever imagined before. Continuous adaptation needs to be done, one of which is done through education and a thorough understanding in order to grow together in line with the new generation. In addition, the human need to be aware of its role as the core of the change itself. This article seeks to explain about how to address the challenges and opportunities of technological development more specifically on the development of technology in the field of communication. Based on literature studies through secondary sources, this article found that in response to technological developments, it can be seen from the company and the community. Companies need to innovate and adapt to technological developments. On the other hand people as technology users need to be selective and smart in using the technology. With the rapid pace of technological development, the role of humans becoming increasingly important both in the production process in manufacturing as well as in the business world. Human decisions are movers and direction of the business as a creator of value. Technology is only an instrument that is used to multiply virtue, potency, and its capability to create value. Keywords : technology development, technology user, business value 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi yang sangat pesat telah memberikan banyak pengaruh di berbagai aspek kehidupan manusia. Dengan penggunaan teknologi, manusia dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih mudah. Pekerjaan-pekerjaan yang dulunya dilakukan secara tradisional kini dapat dilakukan menggunakan alat-alat yang canggih. Salah satu hasil dari kemajuan teknologi adalah dihasilkannya komputer sebagai alat bantu manusia dalam melakukan pekerjaan dan juga internet sebagai sarana komunikasi penghubung yang digunakan melalui komputer. Pada bidang ekonomi, hal yang berhubungan dengan transaksi dan administrasi menjadi semakin mudah dan efisien. Pada bidang sosial, internet mengubah pola hubungan sosial antar individu yang menghilangkan jarak yang begitu jauh. Pada bidang budaya, mudahnya terjadi transformasi budaya antarnegara

155 Perkembangan teknologi informasi yang sedemikian cepatnya telah membawa dunia memasuki era baru yang lebih cepat dari yang pernah dibayangkan sebelumnya. Oleh karenanya, manusia perlu melakukan adaptasi secara kontinyu, yang salah satunya dilakukan melalui pendidikan dan pemahaman yang menyeluruh, agar generasi penerus tidak tertinggal dalam hal teknologi baru. Dengan begitu, teknologi dan pendidikan mampu berkembang bersama seiring dengan adanya generasi baru sebagai penerus generasi lama. Selain itu, manusia perlu menyadari perannya sebagai inti dari perubahan itu sendiri. Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, pada artikel ini, penulis membahas mengenai tantangan dan peluang dari teknologi, lebih khususnya mengenai perkembangan teknologi di bidang komunikasi. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari penulisan artikel ini antara lain: a. Untuk mengetahui sumber sebab perkembangan teknologi. b. Untuk mengetahui cara menyikapi dan mempersiapkan diri menghadapi perkembangan teknologi. c. Untuk mengetahui dampak dari perkembangan teknologi manufaktur pada proses produksi. d. Untuk mengetahui mengenai teknologi informasi mengenai tantangan dan peluangnya bagi kegiatan bisnis. 1.3 Rumusan Masalah Masalah yang akan dibahas pada artikel ini: a. Apa sumber sebab perkembangan teknologi? b. Bagaimana menyikapi dan mempersiapkan diri menghadapi perkembangan teknologi? c. Apa dampak dari perkembangan teknologi manufaktur pada proses produksi? d. Bagaimana peluang dan tantangan teknologi informasi bagi kegiatan bisnis?

156 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Teknologi dan Komunikasi 2.1.1 Definisi Teknologi Penggunaan istilah teknologi telah berubah secara signifikan lebih dari 200 tahun terakhir. Istilah teknologi mulai menonjol pada abad ke-20 seiring dengan bergulirnya Revolusi Industri Kedua. Pengertian teknologi berubah pada permulaan abad ke-20 ketika para ilmuwan sosial Amerika, dimulai oleh Thorstein Veblen, menerjemahkan gagasan-gagasan dari konsep Jerman, technik, menjadi technology. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teknologi adalah: Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu pengetahuan terapan; dan/atau keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yg diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Secara umum, teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang diciptakan secara terpadu melalui perbuatan dan pemikiran untuk mencapai suatu nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat dan mesin yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah yang mencakup banyak hal; dapat juga meliputi alat-alat sederhana seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang rumit seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat partikel. Alat dan mesin tidak mesti berwujud benda; teknologi virtual, seperti perangkat lunak dan metode bisnis, juga termasuk ke dalam definisi teknologi ini. Kata teknologi juga digunakan untuk merujuk sekumpulan teknik-teknik. Dalam konteks ini, ia adalah keadaan pengetahuan manusia saat ini tentang bagaimana cara untuk memadukan sumber-sumber, guna menghasilkan produk-produk yang dikehendaki, menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhan, atau memuaskan keinginan; ia meliputi metode teknis, keterampilan, proses, teknik, perangkat, dan bahan mentah. Ketika dipadukan dengan istilah lain, seperti teknologi medis atau teknologi luar angkasa, ia merujuk pada keadaan pengetahuan dan perangkat disiplin pengetahuan masing-masing. Teknologi state-of-the-art (teknologi termutakhir, sekaligus tercanggih) merujuk pada teknologi tinggi yang tersedia bagi kemanusiaan di ranah manapun.

157 2.1.2 Definisi Komunikasi Secara etimologis atau menurut asal katanya komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris berasal dari bahasa Latin communis yang berarti sama, communico, communicatio, atau communicare yang berarti membuat sama ( to make common). Istilah pertama ( communis) adalah istilah yang paling sering digunakan sebagai asal -usul kata komunikasi, yang merupakan akar dari kata - kata Latin lainnya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama (Mulyana 2002:41). Secara terminologis, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses untuk menyampaikan suatu informasi kepada orang lain, dengan tujuan tertentu. Menurut Harodl. D Lasswel, ada beberapa unsur komunikasi, yaitu : Komunikator Komunikator (communicator, source, sender) Pesan (message) Media (channel, media) Komunikan (communicant, communicatee, receiver, recipient) Efek (effect, impact, influence) Berdasarkan paradigma Laswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh komunikator (pemberi informasi) kepada komunikan (penerima informasi) melalui media yang menimbulkan efek tertentu (Effendy 2004 :10) 2.2 Definisi Produksi dan Manufaktur Seiring dengan berkembangnya zaman dan berubahnya tuntutan pemenuhan kebutuhan, manusia baik secara sederhana maupun dengan cara yang semakin kompleks, selalu melakukan proses produksi. Kata produksi berasal dari Bahasa Inggris, to produce yang berarti menghasilkan. Pada dasarnya, kegiatan produksi mengacu pada kegiatan menghasilkan barang dan jasa dan/atau kegiatan menambah nilai guna barang dan jasa.

158 Definisi yang menarik dikemukakan oleh Katsundo Hitomi 1, yang menyatakan produksi sebagai suatu proses pembuatan sesuatu yang baru baik yang berwujud ( produk ) maupun tidak berwujud ( jasa dimana produksi tersebut menghilang seketika di saat tindakan penciptaan itu terjadi), dimana saat ini, ide-ide yang tak kasat mata juga merupakan salah satu bentuk produksi. Produksi yang merupakan salah satu fungsi yang paling mendasar dan penting pada kegiatan manusia dalam masyarakat industri juga dipandang sebagai suatu aktivitas kebudayaan. Jadi, dalam pengertian yang lebih luas, produksi mencakup baik barang dan jasa yang berwujud ( tangible) maupun yang tak berwujud ( intangible). Namun demikian, dalam konteks manufaktur yang dimaksud dengan produksi lebih mengacu kepada hasil ( output) industri yang berupa barang (goods). Berdasarkan pengertian yang sesungguhnya, manufaktur berarti membuat atau menciptakan sesuatu dengan tangan. Dengan adanya perkembangan teknologi, definisi tersebut mengalami perubahan. Manufaktur didefinisikan sebagai suatu proses membuat dan menghasilkan produk, khususnya menggunakan mesin-mesik di pabrik-pabrik. Manufaktur adalah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan, dan tenaga kerja, dan suatu medium proses untuk mengubah bahan mentah menjadi barang jadi untuk dijual. Istilah ini bisa digunakan untuk aktivitas manusia, dari kerajinan tangan sampai ke produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri, dimana bahan baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang besar. Menurut CIRP/International Conference on Production Engineering (1983), definisi manufaktur yaitu: Rangkaian kegiatan dan operasi terkait yang melibatkan desain, pemilihan bahan, perencanaan, produksi manufaktur, jaminan kualitas, manajemen, dan pemasaran produk-produk dari industri manufaktur. Manufaktur merupakan konversi dari sebuah rancangan menjadi sebuah produk jadi sedangkan produksi memiliki pengertian yaitu suatu aktivitas fisik dalam membuat suatu produk (Young dan Mayer, 1984 dalam Hitomi, 1996). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pengertian manufaktur lebih sempit daripada pengertian produksi, 1 Hitomi, Katsundo. 1996. Manufacturing Systems Engineering: A Unified Approach to Manufacturing Technology, Production Management, and Industrial Economics, Second Edition. London: Taylor and Francis, Ltd. Hal.3

159 dimana manufaktur mengacu pada produksi yang spesifik dan biasanya dengan skala besar, dengan menggunakan mesin-mesin. 2.3 Definisi Teknologi Informasi Mc Keown (2001) mendefinisikan teknologi informasi merujuk pada seluruh bentuk teknologi yang digunakan untuk menciptakan, menyimpan, mengubah, dan untuk menggunakan informasi tersebut dalam segala bentuknya. Menurut Kenneth C.Loudon (2004), teknologi informasi dapat didefinisikan sebagai salah satu alat yang digunakan para manajer untuk mengatasi perubahan yang terjadi. Martin, Brown, DeHayes, Hoffer, dan Perkins (2005) mendefinisikan berpendapat bahwa teknologi informasi merupakan kombinasi teknologi komputer yang terdiri dari perangkat keras dan lunak untuk mengolah dan menyimpan informasi dengan teknologi komunikasi untuk melakukan penyaluran informasi. Menurut Kamus Oxford tahun 1995, teknologi adalah: Teknologi Informasi adalah studi atau peralatan elektronika, terutama komputer, untuk menyimpan, menganalisa, dan mendistribusikan informasi apa saja, termasuk kata-kata, bilangan, dan gambar. Dapat disimpulkan dari pengertian diatas bahwa teknologi informasi adalah alat untuk menyimpan, dan memproses informasi yang sudah disimpan di dalam data, diolah, dan kemudian didistribusikan dalam bentuk informasi data. 3. PEMBAHASAN 3.1 Sumber Sebab Perkembangan Teknologi 3.1.1 Perkembangan Teknologi secara Umum Perkembangan teknologi berlangsung secara evolutif. Sejak zaman Romawi Kuno, pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi menuju bidang teknologi. Dalam bentuk yang paling sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau penemuan metode baru dalam menyelesaikan tugastugas tradisional seperti bercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah. Perkembangan teknologi berkembang secara drastis dan terus berevolusi hingga sekarang. Hingga menciptakan obyek-obyek, teknik yang dapat membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien dan cepat. Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat

160 sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam melakukan perjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir. Ada tiga klasifikasi dasar dari kemajuan teknologi yaitu. Kemajuan teknologi yang bersifat netral ( neutral technological progress).terjadi bila tingkat pengeluaran ( output) lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama. Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja ( labor-saving technological progress). Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan sampai sepeda hingga jembatan. Kemajuan teknologi yang hemat modal (capital-saving technological progress). Fenomena yang relatif langka. Hal ini terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat tenaga kerja, bukan modalnya. Teknologi telah memengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki perekonomian (termasuk ekonomi global masa kini). Di sisi lain, teknologi juga seringkali menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang mencemari lingkungan dan menguras sumber daya alam. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia; suatu istilah yang pada awalnya hanya menyangkut permesinan. Contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional bahwa keadaan ini membahayakan lingkungan dan mengucilkan manusia; penyokong

161 paham-paham seperti transhumanisme 2 dan tekno-progresivisme 3 memandang proses teknologi yang berkelanjutan sebagai hal yang menguntungkan bagi masyarakat dan kehidupan manusia. Di lain pihak suatu kebijaksanaan 'pintu yang lama sekali terbuka' terhadap arus teknologi asing, terutama dalam bentuk penanaman modal asing (PMA), justru menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan kemampuan teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau besar pada pihak investor asing, karena merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit, Ini menjadi bukti bahwa memang teknologi sudah menjadi kebutuhan dan merata di setiap sektor kehidupan manusia. 3.1.2 Perkembangan Teknologi Komunikasi Manusia senantiasa ingin berhubungan dengan manusia lainnya, baik itu dengan saudara, teman, rekan bisnis, dan orang lain; yang pada intinya merupaakan manifestasi dari sifat dasar manusia yang saling membutuhkan (makhluk sosial). Tak ayal, komunikasi menjadi suatu kebutuhan yang sangat penting bagi kehidupan bermasyarakat. Adapun fungsi dari komunikasi adalah sebagai berikut: Menyampaikan informasi (to inform) Mendidik (to educate) Menghibur (to entertain) Mempengaruhi (to influence) Fungsi komunikasi sudah jelas; seperti disebutkan di atas. Akan tetapi, masih banyak pihak-pihak yang tidak menggunakan komunikasi dengan baik, sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman atau konflik. Menurut Effendy (2004:10), tujuan dari komunikasi adalah sebagai berikut : Perubahan sikap (attitude change) Perubahan pendapat (opinion change) 2 Transhumanisme (disingkat sebagai H+ or h+) merupakan sebuah gerakan budaya dan intelektual internasional dengan tujuan akhir untuk secara fundamental mentransformasi kondisi manusia dengan cara mengembangkan dan memperluas ketersediaan teknologi dalam rangka meningkatkan intelektual, kemampuan fisik, serta kapasitas psikologis manusia. 3 Tekno-progresivisme adalah sikap dukungan aktif untuk konvergensi perubahan teknologi dan perubahan sosial. Tekno-progresivisme berpendapat bahwa perkembangan teknologi dapat memberdayakan secara mendalam dan emansipatoris ketika proses tersebut diatur oleh otoritas demokratis dan akuntabel yang sah untuk memastikan bahwa biaya, risiko dan manfaat dibagi secara adil kepada para pemangku kepentingan.

162 Perubahan perilaku (behavior change) Perubahan sosial (social change) Perkembangan komunikasi juga berdampak terhadap era globalisasi, dimana hubungan antarnegara menjadi sangat dekat; seolah tidak ada batasan lagi. Mencari informasi serta berkomunikasi dengan negara lain menjadi mudah, murah, dan cepat. Pada jaman dahulu mungkin membutuhkan beberapa hari untuk mengirim surat jika ingin berkomunikasi dengan seseorang di negara lain. Tetapi saat ini membutuhkan beberapa menit saja. Globalisasi yang ditopang oleh perkembangan teknologi komunikasi ini telah menciptakan apa yang sering disebut oleh ilmuwan Kanada, Marshal McLuhan, sebagai perkampungan global ( global village ). Suatu dunia yang diibaratkan sebagai perkampungan global di mana sekat-sekat antarwilayah tidak lagi berlaku, dan masingmasing individu dapat berinteraksi satu dengan yang lain melalui teknologi komunikasi. Berangkat dari gagasan McLuhan ini, Volkmer (2003) lantas memberikan argumentasi bahwa kemampuan berita yang dipancarkan melalui satelit secara simultan oleh stasiun penyiaran ke seluruh dunia dalam suatu waktu bersamaan telah menciptakan global public sphere sebagai dasar terbentuknya warga negara dunia (Rai dan Cottle, 2007:2). Teknologi komunikasi telah memungkinkan seseorang berhubungan secara langsung dengan orang-orang di seluruh dunia, termasuk dengan otoritas politik. Inilah yang mendorong munculnya kelompok-kelompok yang lebih bersifat kosmopolitan. Greenpeace, kelompok pecinta lingkungan hidup yang beroperasi lintas batas negara, menjadi salah satu contohnya. 3.2 Menyikapi dan Mempersiapkan Diri Menghadapi Perkembangan Teknologi Dalam menyikapi perkembangan teknologi yang ada maka dapat dilihat dari dua sisi yaitu dari perusahaan yang menciptakan dan mengelola teknologi serta masyarakat sebagai pengguna serta pihak yang merasakan implikasi langsung dari teknologi. 3.2.1 Sisi Perusahaan: Merubah Cara Pandang Perusahaan dari Kompetisi menjadi Koopetisi Dilihat dari sisi perusahaan yang berperan sebagai pencipta teknologi serta pengguna teknologi, beragam cara dapat digunakan perusahaan untuk bertahan atas perkembangan teknologi, antara lain;

163 a. Inovatif Perusahaan perlu berinovasi dalam menjalankan bisnisnya. Inovasi dapat dilakukan dalam bidang produksi maupun manajemen perusahaan. Kemampuan perusahaan terhadap perkembangan teknologi sangat menentukan apakah perusahaan tersebut dapat beradaptasi dan mengikuti perkembangan tersebut atau perusahaan tersebut akan mengalami kemunduran. Kemampuan perusahaan dalam menghadapi perkembangan ini juga tidak lepas dari respon manajemen perusahaan. Ketika manajemen dapat merespon dan mengambil keputusan yang tepat terhadap suatu perkembangan teknologi, maka perusahaan tersebut dapat mengikuti alur perkembangan dan beradaptasi dengan baik, sehingga teknologi baru yang ada dapat digunakan untuk kemajuan perusahaan. Teknologi yang semakin berkembang juga menuntut manusia sebagai potensi insani yang memiliki daya cipta, rasa, dan karsa, untuk berinovasi. Manusia perlu kreatif dalam menggunakan teknologi yang telah ada untuk menciptakan bisnis yang efektif dan efisien. Seperti dikutip dari Schumpeter (1950) Abernathy dan utterback (1978) Abenrnathy dan Clark (1985) bahwa: bahwa perubahan teknologi dapat mengubah kemampuan pemain lama dalam kewajiban dan dengan demikian menyebabkan pendatang untuk menggantikan pemain lama. Keinginan untuk berubah menjadi lebih baik, wajib dimiliki oleh sebuah perusahaan. Tantangan yang diakibatkan oleh perkembangan teknologi dan perkembangan masyarakat dapat membuat sebuah perusahaan tersingkir. Tetapi untuk perusahaan yang dapat memanfaatkan teknologi, atau bahkan perusahaan yang dapat menciptkan teknologi baru baru perusahaan tersebut dapat menjadi pemimpin dalam bisnis tersebut. Sekarang ini cara berbisnis yang bersaing satu sama lain mulai ditinggalkan, bukan berarti tidak ada persaingan tetapi dibalik persaingan yang ada terdapat kerja sama diantara pemain bisnis. Perusahaan yang masih berjuang sendirian dalam menjalankan bisnisnya maka akan tertinggal jauh dibandingkan perusahaan yang bekerja sama dengan pesaingnya. Kerja sama yang dilakukan menghasilkan kinerja yang lebih efektif dan efisien bagi perusahaan. Kerja sama bisnis yang awalnya didasari oleh saling curiga akan memberikan efek negatif pada perusahaan yang bekerjasama tersebut, sebab rasa curiga tersebut akan memancing masing-masing perusahaan melakukan hal yang dapat merugikan perusahaan tersebut ataupun kedua belah pihak. Kerja sama yang dijalankan didasari

164 oleh rasa saling percaya dan saling membutuhkan membuat perusahaan yang bekerja sama akan saling memberikan hal yang terbaik. Perusahaan yang berkerjasama akan berpikir jika mereka mengecewakan perusahaan lain yang bekerja sama dengan mereka maka mereka pun akan mendapatkan kekecewaan, sebaliknya jika mereka dapat memuaskan perusahaan yang bekerja sama dengan mereka maka mereka juga dapat dipuaskan oleh perusahaan lain. 3.2.2 Sisi Masyarakat: Menggunakan Teknlogi secara Cerdas Dilihat dari sisi masyarakat sebagai pengguna langsung teknologi maka masyarakat perlu selektif dan cerdas dalam menggunakan teknologi. Masyarakat yang cerdas merupakan masyarakat yang menggunakan teknologi tersebut sesuai fungsi dan sesuai kebutuhan masyarakat itu sendiri. Teknologi seperti pisau bermata dua. Artinya jika dapat digunakan dengan bijak maka teknologi tersebut dapat membantu masyarakat memperoleh keuntungan; seperti dapat memperoleh berbagai informasi dengan mudah dan cepat, informasi yang diterima juga dapat bermacam-macam. Globalisasi yang telah terjadi membuat informasi yang dari jauh pun dapat diakses bebas. Beragam informasi ini perlu disaring oleh masyarakat, dalam artian mana saja yang dapat diterapkan dalam budaya lokal. Jangan sampai masyarakat menerima informasi secara mentah tanpa menyaringnya terlebih dahulu. Jika informasi dibiarkan secara permisif dan bebas tanpa tanggung jawab memasuki masyarakat, dan kemudian diterapkan dalam kehidupan sehari-hari padahal informasi tersebut tidak sesuai dengan budaya lokal maka masyarakat tersebut dapat mengalami krisis identitas. Pergeseran budaya timur yang berpedoman pada kearifan lokal menjadi budaya barat yang kurang sesua merupakan salah satu contohnya. Selain memperoleh keuntungan, jika masyarakat tidak bijak dan cerdas dalam menghadapi perkembangan teknologi terutama teknologi informasi maka teknologi tersebut dapat menimbulkan kerugian bagi masyarakat itu sendiri. Awal penciptaan teknologi terutama teknologi informasi ini salah satunya adalah untuk menghilangkan jarak dan waktu. Dulu saat teknologi belum maju sepesat ini, orang harus menunggu lama untuk bertegur sapa dan tidak dapat mengetahui kejadian yang terjadi di luar tempat orang tersebut tinggal, tetapi saat ini kemajuan teknologi dapat membuat semua itu dilakukan secara mudah, semua orang dapat bertegur sapa dengan siapapun yang berada dimanapun serta dapat mengetahui kejadian dari seluruh dunia. Dalam kata lain teknologi ini dapat mendekatkan sesuatu yang jauh, tetapi sekarang ini justru

165 penggunaan yang salah menyebabkan dampak yang ironis dimana teknologi mendekatkan sesuatu yang jauh tetapi menjauhkan sesuatu yang dekat. Banyak masyarakat yang sibuk dengan peralatan canggih ( gadget) mereka sendiri tanpa memedulikan orang disekitarnya; lebih senang mengobrol di dunia maya dibandingkan berinteraksi di dunia nyata. Hal ini dapat membuat masyarakat menjadi makhluk individualistik sehingga tak sejalan dengan kodrat manusia sebagai makhluk sosial. 3.3 Dampak dari Perkembangan Manufaktur pada Proses Produksi 3.3.1 Perubahan Tren di Masyarakat Pada era ini, konsumen menjadi lebih selektif dan responsif terhadap suatu produk. Oleh karenanya, sangat penting bagi perusahaan untuk memahami segmen konsumen yang memiliki perilaku berbeda dalam memasarkan produknya. Karena karakteristik yang berbeda-beda ini, perusahaan perlu lebih memahami selera konsumen dalam menentukan apa yang akan mereka produksi. Aspek demografi seperti usia, kondisi sosial budaya, gaya hidup, juga perlu menjadi bahan pertimbangan. Dengan berbekal pengetahuan yang lebih baik mengenai preferensi konsumen dan sistem distribusi negara tuan rumah, mampu memenangkan pangsa pasar terhadap perusahaanperusahaan multinasional dengan cara menciptakan kapabilitas inovatif yang lebih adaptif terhadap kondisi lokal. 3.3.2 Implikasi dari Inovasi Terbuka dan Sumber Terbuka pada Manufaktur Inovasi terbuka ( open innovation)adalah sebuah istilah yang dipopulerkan oleh Henry Chesbrough, profesor dan direktur fakultas dari the Center for Open Innovation the Haas School of Business University of California, dalam sebuah buku dengan judul yang sama, melalui ide dan diskusi mengenai beberapa konsekuensi (khususnya pada kooperasi antarperusahaan di bidang R&D) pada tahun 1960an. Konsep ini juga berhubungan dengan inovasi pengguna (user innovation), inovasi kumulatif (cumulative innovation), know-how trading, inovasi massa ( mass innovation), dan inovasi terdistribusi (distributed innovation). Inovasi terbuka mengasumsikan bahwa perusahaan bisa dan perlu menggunakan ide-ide eksternal selain internal, dan jalur-jalur internal dan eksternal menuju pasar, ketika perusahaan melakukan memajukan teknologinya. Dengan kata lain, berinovasi bersama partner dengan berbagi risiko dan ganjaran (reward). Batasan-batasan di antara sebuah perusahaan dan lingkungannya sudah menjadi lebih mudah ditembus; inovasi dapat dengan mudah ditransfer baik ke dalam maupun keluar.

166 Ide sentral di balik inovasi terbuka adalah, di dunia dengan pengetahuan yang terdistribusi secara luas, perusahaan tidak dapat bergantung sepenuhnya pada penelitiannya sendiri, tetapi justru perlu membeli atau melisensi proses-proses atau penemuan-penemuan (misalnya paten) dari perusahaan lainnya. Selain itu, penemuan internal yang tidak digunakan dalam bisnis perusahaan perlu dibawa keluar dari perusahaan (misalnya melalui lisensi, joint venture, atau spin-off). Contoh penerapan dari inovasi terbuka di industri telepon seluler adalah Google yang memiliki filosofi bahwa dalam mengembangkan produknya, diperlukan kolaborasi antara perusahaan dan pengguna ( users). Sejak diakuisisi oleh Google pada 2005, Android menapaki dunia baru bernama open source. Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehingga pola open source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas menggunakan sebuah program Open Source dan telah menerima sebuah manfaat kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa pengguna berikan balik kepada orang banyak. Hanya butuh tiga tahun, reputasi Android melesat ke papan atas dunia piranti lunak telepon seluler dan gadget. 3.3.3 Proses Manufaktur yang Fleksibel dan Kustomisasi Massa Menurut Hitomi (1996), manufaktur memiliki 3 (tiga) fitur yang membuatnya penting bagi peradaban manusia. Pertama, manufaktur menyediakan kebutuhan dasar manusia, dimana tanpanya manusia tidak dapat hidup dengan layak. Hal ini terutama dirasakan pada masyarakat modern. Kedua, manufaktur merupakan sumber kesejahteraan bagi sebuah negara. Kesejahteraan di suatu negara diciptakan oleh manufaktur. Suatu negara dengan manufaktur yang tidak berkembang akan menjadi negara yang lemah. Ketiga, manufaktur merupakan suatu langkah yang diperlukan dalam rangka mencapai kebahagiaan manusia serta kedamaian dunia. Suatu negara yang makmur akan dapat menjamin pemenuhan kebutuhan rakyatnya, hingga tidak merasa perlu untuk menginvasi wilayah atau negara lain, atau memicu terjadinya peperangan. Pada era saat ini, proses manufaktur telah mengalami perkembangan akibat perubahan yang mendasarinya. Manusia mulai menyadari pentingnya suatu nilai yang tak kasatmata. Hartanto (2009) mengemukakan bahwa masyarakat kini tidak sekadar menginginkan kehidupan yang nyaman dan tenteram, tetapi sudah mengharapkan kehidupan yang bermakna. Nilai maksimal hanya dapat diwujudkan apabila daya saing yang dimiliki pelaku bisnis digunakan untuk menciptakan kekayaan bersama ( commonwealth), artinya daya

167 ekonomi yang terbentuk akan maksimal apabila daya itu digunakan oleh semua pihak yang berkiprah di pasar bebas untuk maju dan bertumbuh kembang bersama secara adil 4. Karena itu, Pola produksi yang fleksibel kini makin banyak digunakan untuk menggantikan pola produksi massa dengan lintas produksinya yang kaku dan mekanistik Fokus pengelolaan kegiatan manufaktur telah mengalami perubahan, dari cara produksi yang tradisional menjadi cara modern yang lebih fleksibel dengan jenis produk bervariasi (kustomisasi massa). Tabel 1. Fokus Pengelolaan Kegiatan Manufaktur Dulu Sekarang Peningkatan Efisiensi Proses manufaktur yang fleksibel Produksi massa Kustomisasi massa Pengendalian kualitas Optimasi pengendalian cadangan Pengendalian ongkos yang ketat Sumber: Hartanto, 2009 Menurut Edwards (2009), kustomisasi massa memiliki 5 (lima) karakteristik, yaitu (1) variasi produk, (2) pandangan pela nggan, (3) biaya manufaktur, (4) tujuan bisnis, dan (5) tantangan konfigurasi. Pada kustomisasi massa, pelanggan dapat memilih komponen atau karakteristik produk yang berbeda, sesuai dengan keinginannya, sebelum produk jatuh ke tangan mereka. Hal ini menuntut perusahaan untuk meningkatkan nilai pada rancangan produknya. Dari segi biaya, konteks biaya manufaktur mencakup semua biaya untuk memenuhi pesanan termasuk biaya untuk merancang. Perpindahan dari produksi massa ke kustomisasi massa menyiratkan bahwa pekerjaan manufaktur menjadi lebih kompleks, dengan tuntutan akan perencanaan yang lebih banyak dan proses manufaktur yang lebih fleksibel. Namun demikian, ketika pekerjaan-pekerjaan tersebut dapat dilakukan dengan efisien, harga produk yang bersaing dengan produksi massa akan dapat dicapai. Meskipun bukan merupakan tujuan bisnis utama, namun efek dari optimisasi berupa waktu antar yang lebih pendek, keterlibatan pelanggan, serta proses manufaktur yang lebih cepat akan berpengaruh terhadap peningkatan penjualan. Selain 4 Kelly, 2001; Young, 2003 dalam Hartanto, 2009 hal.50

168 itu, perusahaan menghadapi tantangan konfigurasi dalam menghasilkan produk yang terstandarisasi. Proses manufaktur ini mampu menghasilkan produk yang beraneka ragam dengan kualitas terbaik dan harga yang murah apabila di dalam proses manufaktur tersebut digunakan bahan baku dan komponen terbaik yang berasal dari mana saja di seluruh dunia 5. Dewasa ini, fokus perhatian orang sudah beralih dari siapa yang menguasai sumber daya (fisik), menjadi lebih tertuju pada usaha menjaga kebebasan aliran barang, uang, informasi, dan orang 6. Contoh dari efisiensi dan manfaat sebagai akibat dari kerjasama cerdas ini dapat kita lihat pada industri manufaktur Cina. Dengan menggunakan strategi pembelajaran atau learning strategy, dengan menjadikan pelanggan atau perusahaan asing sebagai guru, produsen Cina mampu menjadi produsen yang lebih baik dan lebih mampu mencapai standar kualitas yang dituntut oleh pelanggan (Shafaeddin dan Pizzarro 2010, di Herrigel, et al, 2013). Hubungan yang fleksibel diantara pengusaha manufaktur lokal di Cina dengan perusahaan asing melalui transfer teknologi dalam bentuk ide teknis, informasi atau data; keterampilan teknis dan keahlian, peralatan, prototipe, desain dan kode komputer, memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan industri Cina (Bennett, et al.). Dengan perkembangan manufaktur, terutama dengan adanya otomasi dan teknologi, muncullah ketakutan bahwa pekerjaan manusia akan digantikan oleh mesin. Padahal sebenarnya tidaklah seperti itu. Jika kita cermati, justru kemajuan teknologi merupakan suatu perkembangan dalam kehidupan manusia yang patut diapresiasi dan disikapi sebagai tantangan, bukannya ditakuti sebagai ancaman. Dahulu petani membuat pupuk sendiri dengan kotoran dan tanah dibajak dengan hewan mereka sendiri. Hari ini, pupuk, traktor dan bahan bakar yang dibuat dengan pekerjaan manufaktur yang telah mengungsi pekerjaan pertanian. Dahulu, akuntan menggunakan kertas dan pinsil untuk bekerja, namun sekarang fungsi dari pinsil dan kertas tersebut telah digantikan dengan komputer dan piranti lunak yang jauh lebih canggih, dan masih banyak lagi contoh lainnya dimana teknologi membuat pekerjaan manusia menjadi lebih mudah. Karena itu, pandangan bahwa perkembangan tersebut mereduksi fungsi manusia merupakan pandangan yang salah. Yang sebenarnya terjadi adalah pergeseran kebutuhan akan potensi insani, dari mayoritas penggunaan tenaga fisik untuk melakukan pekerjaan memanipulasi materi, menjadi tuntutan untuk bermain dengan informasi dan ide-ide. 5 Hartanto (2009), hal.24 6 Ibid, hal.26

169 Kita tidak boleh lupa bahwa mesin-mesin berteknologi tinggi itu yang membuat dan memprogram, juga yang menjalankan adalah manusia, Dengan kata lain, peran manusia menjadi semakin vital. 3.4 Teknologi Informasi: Tantangan dan Peluangnya bagi Kegiatan Bisnis 3.4.1 Teknologi Informasi dalam Perusahaan Dewasa ini, persaingan di bidang bisnis memicu peningkatkan kebutuhan manajemen akan informasi. Manajemen membutuhkan informasi yang akurat dan cepat yang disajikan dalam bentuk yang informatif sebagai dasar pengambilan keputusan. Informasi yang dibutuhkan berasal dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Penguasaan terhadap informasi yang berasal dari kedua lingkungan tersebut sangat penting dalam menentukan strategi yang tepat dalam persaingan bisnis yang sedang terjadi. Memasuki abad 21, peranan teknologi informasi semakin penting dan strategis dalam penentuan kebijakan bisnis. Dalam menggerakkan roda perusahaan, dalam tahapan awal dibutuhkan investasi. Investasi merupakan salah satu keharusan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan, terutama ketika bisnisnya sedang berada dalam tahap awal, yaitu pada tingkat pembentukan dan pertumbuhan (infancy dan growth stages). Namun, tidak jarang dijumpai pimpinan perusahaan yang menganggap bahwa investasi terhadap teknologi informasi merupakan suatu hal yang tidak terlalu penting untuk dilakukan oleh perusahaan. Kebanyakan dari mereka merasa bahwa investasi tersebut sifatnya adalah opsional. Dalam kerangka manajemen strategis di era modern saat ini, pandangan tersebut dapat dianggap benar atau salah sama sekali, tergantung dari karakteristik investasi yang ada. Dan, teknologi informasi bagi setiap perusahaan bersifat unik dan spesifik. Hal ini disebabkan karena masing-masing perusahaan memiliki strategi yang berbeda satu dengan lainnya. Menurut Indrajit (2003:30) jika ditinjau dari segi peranan strategis TI, terdapat lima jenis tujuan dari dilakukannya investasi terhadap teknologi tersebut, yaitu : 1. Karena alasan kelangsungan hidup perusahaan atau bisnis itu sendiri, dalam arti bahwa perusahaan melihat keberadaan TI di dalam bisnis terkait sifatnya adalah mutlak. Contohnya adalah perusahaan semacam bank retail, hotel berbintang lima. Transportasi penerbangan,dan lain sebagainya yang tidak mungkin dapat bertahan lama dalam ketatnya persaingan bisnis tanpa diperlengkapi oleh TI. 2. Perusahaan melakukan investasi TI karena alasan ingin memperbaiki efisiensi. Diharapkan dengan diimplementasikannya TI dalam sejumlah aktifitas tertentu,

170 maka akan dilakukan proses reduksi atau optimalisasi terhadap alokasi berbagai sumber daya perusahaan, seperti : manusia, waktu, biaya, material, aset, dan lain-lain. Biasanya TI dipergunakan biaya komunikasi dan ransaksi. 3. Tujuan investasi TI adalah untuk memperbaiki efektifitas usaha ( do the right thing), dimana TI akan dipergunakan untuk menopang kehandalan kegiatan bisnis. 4. Keinginan perusahaan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif agar dapat meninggalkan para pesaing bisnisnya dengan mengembangkan TI yang tidak terdapat pada perusahaan lain yang belum memilikinya. Dalam hal ini diterapkan melalui konsep manajemen baru, dimana secara signifikan implementasi berbagai perangkat TI diharapkan membawa perusahaan jauh di depan dibandingkan dengan para pesaing bisnisnya. 5. TI sebagai salah satu perangkat infrastruktur yang tidak dapat dihindari keberadaannya bagi sebuah perusahaan di era global ini. Adalah merupakan suatu standart bagi perusahaan dewasa ini untuk memiliki corporate website yang dapat diakses oleh para calon pelanggan di seluruh dunia, menggunakan email sebagai sarana berkomunikasi sehari-hari, dan lain sebagainya, dimana keseluruhan perangkat tersebut sudah menjadi sebuah infrastruktur usaha yang harus dimiliki oleh perusahaan. 3.4.2 Sistem Informasi dalam Bisnis Saat ini, dan bisa jadi ke depan, bahwa salah satu aset perusahaan bisnis modern yang sangat berharga adalah sistem informasi yang memiliki tingkat respon tinggi serta fokus kepada para penggunanya dari segala aspek. Apakah yang dimaksud dengan sistem informasi itu sendiri? Menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis dalam buku Jogiyanto HM., (1999: 11): Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Menurut O Brien, sistem informasi adalah suatu kombinasi terartur apapun dari orang, perangkat keras, piranti lunak jaringan komunikasi, dan basis data yang

171 mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi di dalam suatu bentuk organisasi. Jadi, apabila sistem informasi dibangun dengan baik dan benar, maka akan memberikan manfaat antara lain dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi stok material produksi, menghilangkan kegiatan yang tidak memiliki manfaat (nilai tambah), meningkatkan layanan dan kepuasan pelanggan, mengkoordinasikan setiap bagian dalam perusahaan serta meningkatkan kualitas kebijakan manajemen. Adapun secara umum manfaat dari sistem informasi dapat dikategorikan sebagai manfaat berwujud (tangible benefit) dan manfaat tak berwujud (intangible benefit). 1. Manfaat Berwujud Sebuah sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik akan memberikan manfaat berwujud yang secara faktual dapat dilihat pergerakannya melalui pendapatan yang diraih serta biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Indikator dari keberhasilan/manfaat yang berdampak pada peningkatan pendapatan adalah meningkatnya penjualan dalam pasar yang sudah ada serta perluasan ke pasar yang baru. Sistem informasi yang baik dapat digunakan tidak hanya untuk penyimpanan data secara elektronik saja tetapi harus mampu mendukung proses analisis yang diperlukan oleh manajemen. Sehingga dengan dukungan sistem informasi yang baik, maka dapat diperoleh informasi yang akurat, terpercaya, mutakhir dan mudah diakses mengenai kondisi penjualan perusahaan. Dengan adanya laporan yang tersaji dengan cepat dan setiap saat dapat diakses tersebut maka keputusan-keputusan yang diambil pun dapat lebih cepat dan presisi terhadap dinamika pasar yang ada. 2. Manfaat Tidak Berwujud Seringkali manfaat tak berwujud inilah yang menjadititik kritis pada jalannya roda bisnis sebuah perusahaan. Karena bersifat tak berwujud, aspek-aspek berikut seringkali diabaikan atau tidak terlacak resistensinya, yaitu: a. Peningkatan kepuasan konsumen Misalkan kita datang ke sebuah toko swalayan. mana yang kira-kira akan kita pilih sebagai tempat berbelanja; toko yang waktu antrian di kasirnya lebih singkat atau sebaliknya? Tentunya kita akan memilih yang

172 pertama sekalipun mungkin harus membayar sedikit lebih mahal dibandingkan dengan toko kedua. Ternyata toko pertama sudah menerapkan sistem informasi penjualannya yang lebih cepat dalam pemrosesan dan kemudahan pemasukan datanya. b. Peningkatan kepuasan karyawan Seringkali muncul dari pihak karyawan yang merasa haknya tidak terpenuhi seperti misalkan insentif lemburnya. Ternyata hal ini terjadi akibat kesalahan perhitungan pihak manajemen yang masih melakukannya secara manual atau dengan sistem pemasukan ulang data. Padahal jika misalkan perusahaan menyediakan sistem absensi yang terintegrasi dalam sistem informasi kepegawaian dansia maka secara otomatis dapat dibuat laporan insenstif yang lebih akurat dan benar. Hal tersebut baru salah satu contoh di luar misalkan perhitungan angka kredit, hak cuti, jenjang karier, pendidikan dan latihan, dsb. c. Peningkatan mutu dan jumlah informasi Informasi adalah komponen penting di jaman bisnis sekarang. Anda yang menguasai informasi akan bertindak lebih responsif terhadap perubahan dan tren di masa depan. Penerapan sistem informasi yang baik tentunya akan menghasilkan laporan-laporan hasil kompilasi data yang dikelola oleh database yang berkualitas serta menyeluruh. Hal tersebut dapat diwujudkan karena setiap proses pembuatan laporan tersebut dieksekusi secara otomatis oleh mesin komputer. d. Peningkatan mutu dan jumlah keputusan manajemen Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap pengambilan keputusan sangat bergantung kepada informasi yang mendukung kebijakan yang akan diambil tersebut. Hal tersebut hanya dapat terwujud jika sistem informasi dapat menyajikan informasi yang relevan, akurat, terkini dan dapat diambil setiap saat. e. Peningkatan mutu dan jumlah respon atas kondisi pesaing Aspek intelijen bisnis adalah hal yang sangat penting sejak kurun waktu yang lama dengan berbagai format dan keperluannya. Untuk mencapai titik respon yang cepat dan tepat atas dinamika para pesaing maka diperlukan sistem informasi yang mampu mengumpulkan, menganalisis dan

173 mengkompilasi informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil keputusan di perusahaan. f. Peningkatan efisiensi dan keluwesan operasional Pemilik bisnis mana yang tidak menginginkan ini? Semakin efisien dan luwesnya sebuah operasional maka hal ini menunjukkan semakin rendahnya biaya yang dikeluarkan untuk menjalankannya. Hal tersebut dapat dicapai karena dipangkasnya rantai birokrasi dalam perusahaan setelah implementasi sistem informasi yang baik. g. Peningkatan mutu komunikasi internal dan eksternal Sebuah sistem informasi yang baik tentunya harus didukung oleh sistem jaringan komunikasi data elektronik yang handal juga. Dengan penerapan sistem informasi yang baik maka setiap pihak baik di dalam maupun di luar perusahaan dapat bertukar informasi secara lebih efektif dan efisien. h. Peningkatan mutu perencanaan Perencanaan adalah proses yang penting bagi bisnis. Namun, apapun perencanaan yang akan dibuat maka tentunya diperlukan dukungan informasi yang memadai dalam melaksanakannya. Jika tidak maka perencanaan tersebut dapat kehilangan arah dan tidak mencapai sasarannya karena kesalah informasi yang menjadi basisnya. i. Peningkatan mutu pengendalian dan pengawasan Dengan sistem informasi yang dibangun dan dipelihara dengan baik maka setiap aktivitas di dalam lingkungan bisnis dapat terus-menerus dipantau. Pemantauan tersebut tentunya berdampak pada peningkatan pengendalian atas setiap prosedur dan kegiatan yang terjadi di dalam perusahaan. 3.4.3 Tantangan Teknologi Informasi dalam Organisasi Bisnis Bentuk-bentuk tantangan manajemen adalah sebagai berikut : 1. Tantangan investasi sistem informasi Pentingnya sistem informasi sebagai investasi yang memproduksi nilai bagi perusahaan. Ditunjukkan pula bahwa tidak semua perusahaan menyadari nilai yang kembali ( good return) dari investasi sistem informasi tersebut. Ternyata salah satu tantangan yang paling besar yang dihadapi manajer masa kini adalah jaminan bahwa perusahaan mereka benar- benar mendapatkan good return dari biaya yang mereka keluarkan untuk sistem informasi.

174 2. Tantangan stratejik bisnis Selain investasi TI yang berat, banyak organisasi tidak menyadari nilai bisnis yang penting dari sistem mereka, karena mereka kurang atau gagal untuk menghargai aset komplemen yang diperlukan agar dapat menggunakan aset teknologi mereka untuk bekerja kekuatan dari komputer hardware dan software tumbuh lebih cepat dari kemampuan organisasi untuk mengaplikasikan dan menggunakan teknologi. Untuk mendapatkan keuntungan sepenuhnya dari TI dan agar berdaya saing serta efektif, maka organisasi perlu melakukan desain ulang. Merekan harus membuat perubahan fundamental dan perilaku pengelolaan (manajer), membangun model bisnis, menghilangkangkan peraturan kerja yang kadaluwarsa, mengeliminasi proses bisnis dan struktur organisasi yang modelnya tidak efisien. 3. Tantangan globalisasi Pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan internasional dan timbulnya ekonomi global memerlukan sistem informasi yang mendukung produksi dan menjual produk di berbagai negara yang berbeda. Untuk membangun sistem informasi yang multinasional dan terintegrasi, maka bisnis harus membangun standar global hardware, software dan komunikasi, menciptakan akuntansi dan struktur laporan yang antar budaya serta mendesain proses bisnis transnasional. 4. Tantangan infrastruktur teknologi informasi Banyak perusahaan yang dibebani dengan program TI yang mahal, sistem informasi yang kompleks dan rapuh, serta tindakan mereka yang merupakan hambatan bagi strategi dan pelaksanaan bisnisnya. Untuk membangun infrastruktur TI baru merupakan tugas berat yang khusus, banyak perusahaan yang berjuang mengintegrasikan pulau teknologi dan sistem informasi mereka. 5. Tantangan tanggung jawab dan pengawasan Etika dan pengawasan. Meskipun sistem informasi memberikan keuntungan dan efisiensi yang besar, mereka juga menciptakan masalah dan tantangan sosial dan etis baru, seperti ancaman ke individual privacy dan hak kepemilikan intelektual, masalah kesehatan yang berhubungan dengan komputer, kejahatan komputer dan eliminasi pekerjaan. Tantangan besar dari pengelolaan (manajer) adalah membuat keputusan terinformasi yang sensitif sampai ke konsekuensi negatif dari sistem informasi sampai ke yang negatif.

175 Suatu solusi yang dapat dikemukakan untuk menghadapi tantangan tersebut adalah keamanan dan kendali harus menjadi suatu prioritas yang lebih tegas dan investasi akan sistem informasi lebih ditekankan secara keseluruhan pada proses perencanaan organisasi. Mengkoordinasi dan merencanakan keamanan perusahaan secara keseluruhan dalam perencanaan bisnis menunjukkan bahwa keamanan itu sama pentingnya bagi kesuksesan dari bisnis seperti semua fungsi bisnis yang lain. Dukungan dan komitmen dari manajemen puncak diperlukan untuk menunjukkan bahwa keamanan adalah prioritas dari perusahaan dan penting bagi semua aspek dari bisnis tersebut. Keamanan dan kendali tidak pernah menjadi prioritas utama, kecuali jika ada kesadaran akan pentingnya keamanan dari perusahaan. Karena pada akhirnya penggerak dan penentu arah bisnis adalah keputusan orang, bukan modal atau teknologi. Pencipta nilai adalah orang; teknologi hanyalah instrumen yang digunakan orang untuk melipat gandakan kebajikan, potensi, dan kapabilitasnya untuk menciptakan nilai. Nilai perusahaan makin ditentukan oleh nilai modal virtual (modal intelektual, modal sosial, dan modal spiritual) yang terbentuk dari kebajikan, potensi, dan kapabilitas insani dari anggota perusahaan. (Hartanto, 2009). Jadi, dengan demikian dapat dikatakan bahwa teknologi pada hakikatnya diciptakan untuk mempermudah kehidupan manusia, yang merupakan inti dari perubahan itu sendiri. 4. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Kesimpulan yang didapatkan dari pembahasan pada artikel ini yaitu: 1. Sejarah perkembangan komunikasi mengalami perubahan dari masa ke masa, mulai dari zaman prasejarah sampai zaman modern seperti sekarang ini. Perkembangan teknologi berlangsung secara drastis dan terus berevolusi seiring dengan perubahan kebutuhan manusia. Teknologi membantu manusia dalam pengerjaan sesuatu lebih efisien dan cepat. Teknologi dijadikan media yang mempermudah manusia dalam segala hal. Interaksi sosial pun tak jauh dari teknologi. Banyak hal positif yang dihasilkan dari teknologi dalam kehidupan sosial dan budaya. Tetapi, banyak juga hal negatif yang ditimbulkan dari pemanfaatan teknologi yang kurang bertanggung jawab. 2. Dalam menyikapi perkembangan teknologi, dapat dilihat dari sisi perusahaan dan masyarakat. Perusahaan perlu berinovasi dalam menjalankan bisnisnya. Inovasi dapat dilakukan dalam bidang produksi maupun manajemen perusahaan. Kemampuan

176 perusahaan terhadap perkembangan teknologi sangat menentukan apakah perusahaan tersebut dapat beradaptasi dan mengikuti perkembangan tersebut. Selain itu, perusahaan perlu merubah cara pandang dari kompetisi menjadi koopetisi (kerjasama cerdas). Dilihat dari sisi masyarakat sebagai pengguna langsung teknologi maka masyarakat perlu selektif dan cerdas dalam menggunakan teknologi. Masyarakat yang cerdas merupakan masyarakat yang menggunakan teknologi tersebut sesuai fungsi dan sesuai kebutuhan masyarakat itu sendiri. Selain itu, masyarakat perlu berhati-hati agar adaptasi teknologi yang dilakukan tidak menghilangkan identitas bangsa, namun diperlukan penyesuaian dan penyaringan yang sesuai dengan kebudayaan lokal. 3. Pada era saat ini, proses manufaktur telah mengalami perkembangan akibat perubahan yang mendasarinya. Manusia mulai menyadari pentingnya suatu nilai yang tak kasatmata. Dalam proses manufaktur, sangat penting bagi perusahaan untuk memahami perubahan akan tuntutan konsumen yang berubah-ubah. Fokus pengelolaan kegiatan manufaktur telah mengalami perubahan, dari cara produksi yang tradisional menjadi cara modern yang lebih fleksibel dengan jenis produk bervariasi (kustomisasi massa). Selain itu, paradigma mengenai inovasi terbuka yang mengasumsikan bahwa perusahaan bisa dan perlu menggunakan ide-ide eksternal selain internal, dan jalur-jalur internal dan eksternal menuju pasar, ketika perusahaan melakukan memajukan teknologinya. Dengan cepatnya laju perkembangan teknologi, peran manusia menjadi kian penting dalam proses produksi. 4. Penggerak dan penentu arah bisnis adalah keputusan orang, bukan modal atau teknologi. Pencipta nilai adalah orang. Teknologi hanyalah instrumen yang digunakan orang untuk melipat gandakan kebajikan, potensi, dan kapabilitasnya untuk menciptakan nilai. Nilai perusahaan makin ditentukan oleh nilai modal virtual (modal intelektual, modal sosial, dan modal spiritual) yang terbentuk dari kebajikan, potensi, dan kapabilitas insani dari anggota perusahaan. 4.2 Saran 1. Teknologi perlu dimanfaatkan sesuai fungsi dan kegunaanya, agar penggunaannya tidak menjadi suatu yang berlebihan dan dampaknya bisa menjadi negatif bagi perorangan maupun organisasi 2. Kita perlu beradaptasi dengan perkembangan teknologi agar dapat memanfaatkan perkembangan teknologi sesuai dengan fungsinya. 3. Menyikapi teknologi dengan bijak agar perkembangan teknologi dapat selaras dengan kearifan lokal.