ANALISIS SENSITIVITAS (SENSITIVITY ANALYSIS) DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

dokumen-dokumen yang mirip
IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

III. KERANGKA PEMIKIRAN

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

LEAST COST METHOD DAN MUTUALLY EXCLUSIVE DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

II. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

SIKLUS BISNIS (BUSINESS CYCLE)

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

III. KERANGKA PEMIKIRAN

KERANGKA PEMIKIRAN. dengan membangun suatu tempat pengelolaan sampah, tetapi yang dapat

VII. KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN BUDIDAYA APEL (MALUS SYLVESTRIS MILL) DI DESA BULUKERTO,KECAMATAN BUMIAJI, KOTA BATU

III. METODOLOGI PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

III. KERANGKA PEMIKIRAN

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

III KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS SENSITIVITAS USAHA PENGOLAHAN KERUPUK IKAN PIPIH DI KECAMATAN SERUYAN HILIR KABUPATEN SERUYAN

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

III. KERANGKA PEMIKIRAN. dengan penelitian kelayakan pengembangan usaha akarwangi (Andropogon

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

Feasibility Analysis of Patin Fish Business (Pangasius Sutchi) In Sipungguk Village Pond Salo Sub District Regency of Kampar Riau Province

ANALISIS KELAYAKAN USAHA PUPUK ORGANIK KELOMPOK TANI BHINEKA I, DESA BLENDUNG, KABUPATEN SUBANG

III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 KERANGKA PEMIKIRAN

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN. Proses produksi kopi luwak adalah suatu proses perubahan berbagai faktor

IV. METODE PENELITIAN

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

KERANGKA PEMIKIRAN. 3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

III. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

IV. METODE PENELITIAN

Untuk perencanaan pembangunan kebun/usaha baru harus melalui tahap-tahap : (1) Identifikasi Proyek (IP)

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional

IV. METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data

BAB III TEORI DASAR. 2. Tiap peluang memberikan hasil yang berbeda. 3. Tiap peluang memberikan resiko yang berbeda.

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. A. Konsep Dasar dan Bahan Batasan Operasional. Konsep dasar dan defenisi opresional mencakup pengertian yang

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

VII. RENCANA KEUANGAN

BAB I PENDAHULUAN. (barang/jasa) dibutuhkan peranan supplyer untuk memasok produk yang

BAB IV METODE PENELITIAN. dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan: (1) terdapat UPS pada lokasi

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

Transkripsi:

ANALISIS SENSITIVITAS (SENSITIVITY ANALYSIS) DEPARTEMEN AGRIBISNIS FEM - IPB

Analisis sensitivitas merupakan suatu analisis untuk dapat melihat pengaruh2 yang akan terjadi akibat keadaan yang berubah-ubah Tujuan Analisis Sensitivitas : 1. Menilai apa yang akan terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan investasi atau bisnis apabila terjadi perubahan di dalam perhitungan biaya atau manfaat.

2. Analisis kelayakan suatu usaha ataupun bisnis perhitungan umumnya didasarkan pada proyeksi-proyeksi yang mengandung ketidakpastian tentang apa yg akan terjadi di waktu yang akan datang 3. Analisis pasca kriteria investasi yang digunakan untuk melihat apa yang akan terjadi dengan kondisi ekonomi dan hasil analisa bisnis jika terjadi perubahan atau ketidaktepatan dalam perhitungan biaya atau manfaat.

Bisnis sangat sensitif /peka thd perubahan akibat bbrp hal, yaitu : 1. Harga Perubahan harga (terutama harga output) dapat disebabkan karena adanya penawaran (supply) yang bertambah dengan adanya bisnis skala besar (misal perkebunan kelapa sawit) atau adanya beberapa bisnis baru dengan umur ekonomi yang panjang 2. Keterlambatan pelaksanaan Terlambat dalam pemesanan/penerimaan alat baru Masalah administrasi yang tidak terhindarkan Khusus pada usaha di sektor pertanian, karena adanya teknik bercocok tanam baru, sehingga petani perlu adaptasi dengan teknik tersebut.

3, Kenaikan biaya ("cast over run"). Terjadi karena adanya kenaikan dalam biaya konstruksi, misalnya pada saat pelaksanaan ada kenaikan pada : a. Harga peralatan b. Harga bahan bangunan 4. Ketidaktepatan dan perkiraan hasil (produksi). Terutama bila cara produksi baru yang sedang diusulkan yang dipakai sebagai ukuran atau informasi agronomis terutama didasarkan pada hasil penelitian. Analisis sentivitas dilihat terhadap kelayakan bisnis terhadap perbedaan dari perkiraan hasil bisnis dengan hasil yang betul-betul dihasilkan di lokasi bisnis.

TEKNIK ANALISIS SENSITVITAS Teknik analisis sensitivitas harus diperhatikan oleh analis yang menilai kelayakan suatu bisnis akibat dari perubahanperubahan yang mempengaruhi kelayakan bisnis tersebut Teknik analisis sensitivitas : 1. Lakukan identifikasi faktor-faktor perubahan (penurunan produksi, penurunan harga output, dan kenaikan biaya atau harga input) yang mungkin atau dapat saja terjadi pada bisnis tersebut. 2. Perubahan tersebut tentunya akan mempengaruhi berapa besar pengaruh pada aliran kas perusahaan, apakah manfaat ataupun biayanya (Tabel pada slide selanjutnya)..

Sejumlah nilai tersebut berdasarkan data-data yang tersedia (ada dasarnya). Misalnya analisis sensitivitas kelayakan bisnis budidaya lidah buaya (contoh yang diambll pada akhir bab ke-6), yaitu ; 1. Terjadi penurunan produksi lidah buaya sebesar 30%, karena perubahan iklim dan cuaca (Tabel 2) 2. Terjadi kenaikan harga input, yakni pupuk kimia sebesar 40% akibat kenaikan tarif impor bahan baku terhadap pupuk kimia tersebut (Tabel 3).

Thn Tabel 1. Perhitungan Nilai NPV Pada Kondisi Normal Discount factors 17% 40% 55% Total Benefi t Nilai NPV untuk perhitungan awal (Rp.000) Total Biaya (1) (2) (3) (4) (5) (6)=(4)-(5) Selisih NPV 17% NPV 40% NPV 55% (7)=(1)*(6 ) (8)=(2)*(6 ) (9)=(3)*(6 ) 1 0.855 0.714 0.645 4,480 78985 (74,505) (63,679) (53,218) (48,068) 2 0.731 0.510 0.416 66,240 26335 39,905 29,151 20,360 16,610 3 0.624 0.364 0.269 66,240 27335 38,905 24,291 14,178 10,447 4 0.534 0.260 0.173 66,240 26335 39,905 21,295 10,388 6,914 5 0.456 0.186 0.112 66,240 26785 39,455 17,996 7,336 4,410 6 0.390 0.133 0.072 66,240 27335 38,905 15,167 5,167 2,806 7 0.333 0.095 0.047 66,240 26335 39,905 13,296 3,786 1,857 8 0.285 0.068 0.030 74,440 26335 48,105 13,699 3,260 1,444 Nilai NPV 71,216 11,256 (3,581)

Thn Tabel 2. Analisis Sensitivitas Dengan Penurunan Produksi Sebesar 30% Discount factors Nilai NPV untuk perhitungan penurunan produksi sebesar 30% (Rp. 000) 17% 40% Total Benefit Total Biaya Selisih NPV 17% NPV40% (1) (2) (3) (4) (5) (6)=(4)-(5) (7)=(2)*(6) (8)=(3)*(6) 1 0.855 0.714 3,136 78985 (75,849) (64,828) (54,178) 2 0.731 0.510 47,808 26335 21,473 15,686 10,956 3 0.624 0.364 47,808 27335 20,473 12,783 7,461 4 0.534 0.260 47,808 26335 21,473 11,459 5,590 5 0.456 0.186 47,808 26785 21,023 9,589 3,909 6 0.390 0.133 47,808 27335 20,473 7,981 2,719 7 0.333 0.095 47,808 2 6335 21,473 7,155 2,037 8 0.285 0.068 56,008 26335 29,673 8,450 2,011 Nilai NPV 8,275 (19,496)

Thn Tabel 3. Analisis Sensitivitas Dengan Kenaikan Pupuk Kimia Sebesar 40% Discount factors Nilai NPV untuk perhitungan kenaikan pupuk kimia sebesar 30% (Rp. 000) 17% 55% Total Benefit Total Biaya Selisih NPV 17% NPV 55% (1) (2) (3) (4) (5) (6)=(4)-(5) (7)=(2)*(6) (8)=(3)*(6) 1 0.855 0.645 4,480 80,593 (76,113) (65,054) (49,105) 2 0.731 0.416 66,240 27,943 38,297 27,976 15,940 3 0.624 0.269 66,240 28,943 37,297 23,287 10,016 4 0.534 0.173 66,240 27,943 38,297 20,437 6,635 5 0.456 0.112 66,240 28,943 37,297 17,012 4,169 6 0.390 0.072 66,240 28,943 37,297 14,540 2,690 7 0.333 0.047 66,240 27,943 38,297 12,760 1,782 8 0.285 0.030 74,440 27,943 46,497 13,242 1,396 Nilai NPV 64,200 (6,478)

Berdasarkan Tabel 1, 2,dan 3 dapat diperoleh nilai NPV, Net B/C dan IRR pada kondisi normal dan dua kondisi yang diukur sensitivitasnya karena penurunan produksi dan kenaikan harga pupuk kimia Perbandingan NPV (i = 17%) Tabel 1. Hasil perhitungan pertama pada kondisi normal: Rp 71.216.000 Tabel 2. Hasil perhitungan pada produksi turun 30% : Rp 8.275.000 Tabel 3. Hasil perhitungan kenaikan pupuk kimia 40% : Rp 64.200.000 Perbandingan Net B/C Ratio (i = 17%) Tabel 1. Hasil perhitungan pertama pada kondisi normal : = Rp 134.895.738/Rp.63.679.487 = 2,12 Tabel 2. Hasil perhitungan pada produksi turun 30% : = Rp 73.103.165/Rp.64.828.205 = 1,13 Tabel 3. Hasil perhitungan kenaikan pupuk kimia 40% : = Rp. 129.504.980/Rp.65.053.846 = 1,99

Perbandingan IRR I. Hasil perhitungan pada kondisi normal : 71.216.000 IRR = 17 % + = 71.216.000 ( ) ( ) 3.581.000 55% 17% 53.5% II. Hasil perhitungan pada kondisi produksi turun 30% : 8.275.000 IRR = 17 % + = 8.275.000 ( ) ( 40% 17% ) 19.496.000 24% III. Hasil Perhitungan pada kenaikan biaya pupuk kimia sebesar 40% : 64.200.000 IRR = 17 % + 64.200.000 6.478.000 55% 17% = 52 ( ) ( ) %

Berdasarkan contoh diatas, maka ; 1. Pada kondisi normal nilai bisnis budidaya ini layak untuk dijalankan karena telah memenuhi ktriteria kelayakan investasi. 2. Pada saat terjadi kondisi (i) terjadi penurunan produksi sebesar 30%, usaha budidaya juga masih layak dijalankan walaupun terdapat penurunan perolehan manfaat bersih yg signifikan 3. Pada saat peningkatan harga input menunjukkan bahwa tidak terjadi perubahan yang sangat signifikan pada bisnis lidah buaya tersebut. Secara umum dapat disimpulkan bahwa bisnis budidaya ini sensitif terhadap perubahan produksi (yakni penurunan produksi), dan tidak sensitif terhadap perubahan peningkatan harga pupuk kimia.

ANALISIS NILAI PENGGANTI (SWITCHING VALUE ANALYSIS) Gittinger (1986) menyatakan bahwa suatu variasi pada analisis sensitivitas adalah nilai pengganti (switching value). Switching value ini merupakan perhitungan untuk mengukur perubahan maximum dari perubahan suatu komponen inflow (penurunan harga output, penurunan produksi) atau perubahan komponen outflow (peningkatan harga input/peningkatan biaya produksi) yang masih dapat ditoleransi/diperbolehkan agar bisnis masih tetap layak. Perhitungan ini mengacu kepada berapa besar perubahan terjadi sampai dengan NPV sama dengan nol (NPV=0).

Perbedaaan yang mendasar antara analisis sensivitas yang biasa dilakukan dengan switching value adalah pada analisis sensivitas besarnya perubahan sudah diketahui secara empirik (misal penurunan harga output 20%) bagaimana dampaknya terhadap hasil kelayakan Perhitungan switching value justru perubahan tersebut dicari misal berapa perubahan maksimum dari penurunan harga output yang masih dapat ditoleransi agar bisnis masih tetap layak. Hal ini menunjukkan bahwa harga output tidak boleh turun melebihi nilai pengganti tersebut. Bila melebihi nilai pengganti (switching value) tersebut, maka bisnis tidak layak atau NPV<0.