Ahmad Zaki Mubarok Kimia Fisik Pangan 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Diagram Fasa Zat Murni. Pertemuan ke-1

Kristalisasi. Shinta Rosalia Dewi (SRD)

2. Fase komponen dan derajat kebebasan. Pak imam

1/14/2014 NERACA MASSA DALAM PENGOLAHAN PANGAN

Ahmad Zaki Mubarok Kimia Fisik Pangan. Silika

06 : TRANFORMASI FASA

BAB 5 KONSEP LARUTAN 1. KOMPOSISI LARUTAN 2. SIFAT-SIFAT ZAT TERLARUT 3. KESETIMBANGAN LARUTAN 4. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Pembekuan. Shinta Rosalia Dewi

KESETIMBANGAN FASA. Sistem Satu Komponen. Aturan Fasa Gibbs

Karakteristik Air. Siti Yuliawati Dosen Fakultas Perikanan Universitas Dharmawangsa Medan 25 September 2017

Diagram Fasa. Latar Belakang Taufiqurrahman 1 LOGAM. Pemaduan logam

BAB I PENDAHULUAN. produksi garam dapur, gula, sodium sulphat, urea, dan lain-lain. pada batas kristalisasi dan batas kelarutan teoritis.

BAB I PENDAHULUAN A. KENAIKAN TITIK DIDIH DAN PENURUNAN TITIK BEKU

ANALISIS GRAVIMET RI. Dosen : Dr. Tutus Gusdinar Kelompok Keilmuan Farmakokimia SEKOLAH FARMASI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

7. Pertumbuhan Kristal (Growth of Crystal)

KRISTALISASI. Amelia Virgiyani Sofyan Azelia Wulan C.D Dwi Derti. S Fakih Aulia Rahman

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

KRISTALISASI. Teti Estiasih - THP - FTP UB 1

MAKALAH ILMU ALAMIAH DASAR

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA BAHAN AJAR KIMIA DASAR

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK 1 PEMISAHAN KOMPONEN DARI CAMPURAN 11 NOVEMBER 2014 SEPTIA MARISA ABSTRAK

pendinginan). Material Teknik Universitas Darma Persada - Jakarta

L A R U T A N d a n s i f a t k o l i gat if l a r u t a n. Putri Anjarsari, S.S.i., M.Pd

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

KESETIMBANGAN FASA. Komponen sistem

KIMIA TERAPAN (APPLIED CHEMISTRY) (PENDAHULUAN DAN PENGENALAN) Purwanti Widhy H, M.Pd Putri Anjarsari, S.Si.,M.Pd

Revisi BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PEMURNIAN. Nama : Shinta Wijaya NRP : Kelompok : E Meja : 10 (Sepuluh) Asisten : Tyas Citra Aprilia

Air. Shinta Rosalia Dewi

Pilihan Ganda Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan 20 butir. 5 uraian Soal dan Jawaban Sifat Koligatif Larutan.

I. Pendahuluan. A. Latar Belakang. B. Rumusan Masalah. C. Tujuan

BAB II LANDASAN TEORI

Background 12/03/2015. Ayat al-qur an tentang alloy (Al-kahfi:95&96) Pertemuan Ke-2 DIAGRAM FASA. By: Nurun Nayiroh, M.Si

Pemisahan Campuran 1.Filtrasi(Penyaringan) 2.Destilasi

KESETIMBANGAN FASE DALAM SISTEM SEDERHANA (ATURAN FASE)

MENGELOMPOKKAN SIFAT-SIFAT MATERI

Tembaga 12/3/2013. Tiga fasa materi : padat, cair dan gas. Fase padat. Fase cair. Fase gas. KIMIA ZAT PADAT Prinsip dasar

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN IX PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT PADAT (REKRISTALISASI, SUBLIMASI, DAN TITIK LELEH)

Sulistyani M.Si

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

KELARUTAN DAN GEJALA DISTRIBUSI. Oleh : Nur Aji, S.Farm., Apt

Sifat Koligatif Larutan

MATERI DAN PERUBAHANNYA. Kimia Kesehatan Kelas X semester 1

TRANSFORMASI FASA PADA LOGAM

KELARUTAN SEBAGAI FUNGSI TEMPERATUR

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR 1

Makalah Termodinamika Pemicu 4: Kesetimbangan Fasa Uap-Cair

SMP kelas 7 - KIMIA BAB 2. UNSUR, SENYAWA, DAN CAMPURAN Latihan Soal 2.6

Sifat koligatif larutan. Pak imam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

PRINSIP DASAR KRISTALISASI

Perhatikan gambar diagram P-T berikut:

I. PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai: (1) Latar Belakang Masalah, (2)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Difusi adalah Proses Perpindahan Zat dari konsentrasi yang tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah.

BAB 1 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN. STANDART KOMPETENSI Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya.

PENGANTAR ILMU KIMIA FISIK. Subtitle

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

BAB V DIAGRAM FASE ISTILAH-ISTILAH

PENENTUAN BERAT MOLEKUL MELALUI METODE PENURUNAN TITIK BEKU (CRYOSCOPIC)

DAFTAR LAMPIRAN...xi

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK I PERCOBAAN IX ENTALPI DAN ENTROPI PELEBURAN

I Sifat Koligatif Larutan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR I

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai (1) Latar Belakang, (2) Identifikasi Masalah,

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

KRISTALISASI. Kristalisasi empat macam, yaitu :

12/03/2015. Nurun Nayiroh, M.Si

FISIKA 2. Pertemuan ke-4

EVAPORASI 9/26/2012. Suatu penghantaran panas pada cairan mendidih yang banyak terjadi dalam industri pengolahan adalah evaporasi.

PENENTUAN METODE REKRISTALISASI YANG TEPAT UNTUK MENINGKATKAN KEMURNIAN KRISTAL AMONIUM PERKLORAT (AP)

Larutan dan Konsentrasi

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

a. Pengertian leaching

Sifat-sifat Fisis Larutan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

HASIL KALI KELARUTAN (Ksp)

II. TINJAUAN PUSTAKA A. KOPI INSTAN

ρ = m/v m = massa V = Volume Satuan = g/ml = g cm -3 Satuan SI = kg/m 3

KIMIA DASAR JOKO SEDYONO TEKNIK MESIN UMS 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Tebu (Saccarum officinarum L) termasuk famili rumput-rumputan. Tanaman

Universitas Gadjah Mada

LANDASAN TEORI. P = Pc = P 3 = P 2 = Pg P 5 P 4. x 5. x 1 =x 2 x 3 x 2 1

Sifat Dasar Larutan Kelarutan Pengaruh Jenis Zat pada Kelarutan

MODUL III KESETIMBANGAN KIMIA

PERTEMUAN VI DAN VII SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

IV. KEGIATAN BELAJAR 4 DIAGRAM PHASA A. Sub Kompetensi Diagram phasa untuk bahan teknik dapat dijelaskan dengan benar

TUGAS KIMIA FISIKA KESETIMBANGAN FASE DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 : ANDI AZIS RUSDI MOH. SOFYAN HARMILA EKA YULIASTRI

NME D3 Sperisa Distantina BAB II NERACA MASSA

Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PROSES PERLAKUAN PANAS PADA ALUMINIUM

OSMOSIS LATAR BELAKANG

III. SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK

KOLOID. 26 April 2013 Linda Windia Sundarti

TINGKAT PERGURUAN TINGGI 2017 (ONMIPA-PT) SUB KIMIA FISIK. 16 Mei Waktu : 120menit

Kegiatan Belajar 1: Sifat Koligatif Larutan. Menguasai teori aplikasi materipelajaran yang diampu secara mendalam pada kimia larutan.

Bab 4 Termodinamika Kimia

Transkripsi:

Ahmad Zaki Mubarok Kimia Fisik Pangan 2014 1

Kristalisasi adalah proses dimana kristal padat dari suatu zat terlarut terbentuk pada suatu larutan. Komponen terlarut dipisahkan dari larutan dengan membuat suatu kondisi sehingga larutan menjadi lewat jenuh/supersaturated, sehingga zat terlarut mengkristal. Kristalisasi hanya dapat terjadi pada larutan supersaturated. Fase cair yang tersisa setelah pembentukan kristal disebut mother liquor. Suatu larutan dapat dibuat menjadi lewat jenuh/ supersaturated dgn beberapa cara, diantaranya: Penghilangan pelarut dengan evaporasi, membran separasi atau freeze concentration. Pendinginan larutan (kelarutan menurun dengan penurunan temperatur) 2

PEMEKATAN LIQUID Proses pemekatan dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu EVAPORASI MEMBRAN SEPARASI/MEMBRAN SEPARATION PEMEKATAN DENGAN PEMBEKUAN / FREEZE CONCENTRATION PEMEKATAN dg EVAPORASI Evaporasi adalah proses penghilangan air dengan proses pemanasan/pendidihan. Pemekatan dengan metode ini sudah dilakukan pada beberapa proses pengolahan yaitu:konsentrat jeruk, pasta tomat, dan susu kondensasi. Evaporasi juga digunakan untuk memekatkan garam dan gula sebelum proses refining. 3

PEMEKATAN dgn MEMBRAN SEPARASI Dasar pemisahan dengan membran adalah perbedaan permeabilitas membran semipermeable terhadap ukuran molekul yang berbeda. Molekul berukuran lebih kecil akan melewati membran dengan mudah daripada yang berukuran lebih besar. 4

PEMEKATAN dgn PEMBEKUAN Sebagian air dapat dibekukan menjadi kristal es untuk membuat suatu konsentrat. Selanjutnya kristal es dipisahkan dengan menggunakan suatu sistem pemisahan (umumnya dengan sentrifugasi). Aplikasi pemekatan dengan pembekuan sudah banyak dilakukan pada jus buah, kopi, dan teh. Bahan pangan berkualitas lebih baik (karena tidak ada aplikasi panas). 5

Tahapan kristalisasi 6

Proses kristalisasi meliputi 2 tahap: 1. Nucleation / nukleasi 2. Crystal growth / pertumbuhan kristal 1. Nucleation Misalnya suatu larutan terdiri dari satu zat terlarut murni dan satu pelarut murni. Kejenuhan didefinisikan sebagai konsentrasi maksimum zat terlarut yang dapat eksis dalam larutan dengan pelarut tertentu dan pada suhu tertentu. Jika larutan jenuh ini lebih terkonsentrasi atau didinginkan perlahan-lahan, zat terlarut masih tinggal di dalam larutan. Larutan tersebut kemudian dikatakan lewat jenuh/ supersaturated. Ketika tingkat kejenuhan larutan meningkat, zat terlarut mulai membentuk aggregat/kumpulan dalam larutan dalam suatu klaster. Pada tingkat kejenuhan rendah, klaster yang terbentuk kecil dan tidak stabil. Namun, ketika tingkat kejenuhan tertentu tercapai, klaster akan menjadi stabil dan cukup besar untuk membentuk suatu kristal. Pada titik ini, klaster menjadi nuclei, yaitu partikel padat yang dapat tumbuh menjadi kristal. 7

2. Crystal Growth Kristal tumbuh disekitar nuklei/inti sebagai akibat dari pengendapan zat terlarut dari larutan jenuh. Kelarutan kristal Campuran antara kristal dan mother liquor disebut dengan magma. Magma mengandung kristal dengan berbagai ukuran. Kristal yang kecil memiliki spesific surface yang lebih besar dibandingkan kristal yang berukuran besar. Sehingga kristal yang sangat kecil lebih terlarut dan dapat dalam kondisi keseimbangan dengan mother liquor. 8

Kelarutan kristal Tingkat kelarutan kristal yang berukuran kecil berhubungan dengan ukurannya sesuai persamaan Kelvin: ln β β = konsentrasi larutan = tegangan permukaan antara larutan dan senyawa terlarut V = volume molar senyawa terlarut R = konstanta gas (8,314 J/mol.K) T = suhu (Kelvin) L = ukuran partikel n = jumlah ion per molekul (n=1 jika senyawa tidak terdisosiasi, misalnya gula) Contoh soal: Berapa ukuran nuklei kristal sukrosa dalam keseimbangan dengan mother liquor pada kondisi superjenuh 115% pada suhu 20 o C? Diketahui tegangan permukaan antara kristal sukrosa dan larutan sebesar 0,003 J/m 2. Densitas kristal sukrosa sebesar 1600 kg/m 3. Berat molekul sukrosa = 342. 9

Jawab: V = M/ρ = 342/1600 = 0,00021375 m 3 /mol R = 8,314 J/K.mol Untuk sukrosa, n=1. ln β 4 ln 1,150,1398 40,000213750,003 18,314293 7,5 10 7,5! DIAGRAM FASE LARUTAN Misalkan suatu larutan pada titik A, kemudian suhu diturunkan hingga mencapai titik A. Pada kondisi tersebut es dapat mulai terbentuk. Pembentukan es tidak dimulai pada suhu 0 o C, karena fruktosa menyebabkan penurunan titik beku larutan. 10

DIAGRAM FASE Semakin banyak jumlah es yang terbentuk, larutan akan semakin terkonsentrasi dan titik beku akan semakin menurun. Komposisi larutan dan temperature es dan larutan akan berubah sepanjang coexistence line sampai mencapai titik C. Kemudian keseluruhan system akan membeku, membentuk es dan kristal gula. Titik C disebut eutectic point, yaitu perpotongan antara eutectic temperature dan eutectic composition. DIAGRAM FASE Misalnya dari titik A, dilakukan evaporasi untuk menghilangkan air sehingga mencapai titik B. Kemudian dilakukan pendinginan, ketika mencapai titik B maka akan terbentuk kristal fruktosa.2h 2 O, dimana larutan akan semakin encer dan mengikuti coexistence line hingga titik C ketika es mulai terbentuk. 11

DIAGRAM FASE Dengan demikian, pendinginan larutan pada komposisi dibawah eutectic composition akan menyebabkan terbentuknya es (seperti yang diharapkan pada freeze concentration), sedangkan pendinginan diatas eutectic composition akan menyebabkan terbentuknya kristal gula (seperti yang diharapkan pada manufaktur gula) KURVA PENDINGINAN Air Murni Dimulai dari titik A, temperature akan turun dengan bertambahnya waktu. Pendinginan akan berlanjut hingga mencapai titik B dimana temperature dibawah titik beku (0 o C). Hal ini terjadi karena diperlukan undercooling untuk proses nukleasi es. Kemudian suhu akan naik ke 0 o C dan akan konstan hingga seluruh air akan membeku. 12

KURVA PENDINGINAN Larutan Gula Pendinginan akan menurunkan suhu larutan hingga mencapai titik B, hal ini dikarenakan titik beku larutan lebih rendah dari air murni. Kemudian terjadi nukleasi pembentukan kristal es, dan dilanjutkan dengan terbentuknya kristal es. KURVA PENDINGINAN Larutan Gula Temperatur terus turun hingga titik D. Pada titik D terjadi nukleasi pembentukan kristal gula. Kemudian terjadi pembentukan kristal fruktosa-air hingga semua materi menjadi beku(titik F ). 13

Referensi: Walstra, P. 2003. Physical Chemistry of Foods. Berk, Z. 2009. Food Process Engineering and Technology. TERIMA KASIH 14