MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH PENULISANKARYA ILMIAH (PKI) MELALUI SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PG PAUD

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN METODE RESITASI TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA SEMESTER VI PROGRAM STUDI PG PAUD PADA MATA KULIAH PENULISAN KARYA ILMIAH (PKI)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

Nyoman Deni Setia Andari 1 ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian di MTs Negeri Mranggen tepatnya dijalan karangboyo. Dengan dasar pertimbangan sebagai berikut:

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Inpres Simoro Dalam Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATANIAGA

Peningkatan Hasil Belajar Materi Keunggulan Lokasi Indonesia Melalui Pendekatan Problem Based Learning pada Siswa Kelas VII B SMPN 6 Kota Bima

STRATEGI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATERI LISTENING BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IX.E SMP NEGERI I BAJENG

MENINGKATKAN PEMAHAMAN ANAK MENGENAL MACAM- MACAM MAKANAN BERGIZI MELALUI MEDIA GAMBAR PADA KELOMPOK B2 TK BUNDA HATI KUDUS PALU

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B PAUD PERMATA HATI POMBEWE KABUPATEN SIGI ABSTRAK

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENT

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV tahun pelajaran

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

PENERAPAN METODE DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH DASAR

D035. Prodi Biologi Fak Saintek UIN Sunan Kalijaga ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Materi Bilangan Berpangkat melalui Model Pembelajaran Discovery Learning

Penerapan Metode Teknik Tugas Individual Dalam Pembelajaran PKn Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDN Inpres 2 Ampibabo

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN IPS DENGAN MENERAPKAN TEKNIK BRAINSTORMING DI KELAS VIII-C SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

Reni Rasyita Sari Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

PENINGKATAN KREATIVITAS MEWARNAI GAMBAR MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B1 TK NEGERI PEMBINA PALU UTARA

METODE PEMBELAJARAN JIGSAW MENGGUNAKAN PETA KONSEP UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

PENERAPAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn SISWA KELAS IV SDN SIDOMULYO 03 SEMBORO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK SION TATURA PALU

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DENGAN PERMAINAN TEMBAR PADA SISWA KELAS 4 A SDN SEMBORO 01 JEMBER

Agung Listiadi dan Friska Imelda Sitorus Fakultas Ekonomi, Unesa, Kampus Ketintang Surabaya ABSTRAK

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL ANGKA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK GENERASI BANGSA PALOLO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

ARTIKEL ILMIAH SKRIPSI. Oleh : ROBIATUL HADAWIYAH GJA12D113095

Universitas Bung Hatta Abstract

Oleh Sri Mujayani SMP Negeri 1 Wonoayu

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil belajar siswa di SMA Negeri 10 Sarolangun masih belum memenuhi standar yang telah 1 XI IPA 1 65,24

Penerapan Experiential Learning

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN MEDIA GARIS BILANGAN PADA SISWA KELAS IV

PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA III ISBN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian menurut Nana Sudjana menekankan kepada cara

PENGGUNAAN ALAT PERAGA LANGSUNG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MATERI PECAHAN SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VII SEMESTER GANJIL SMP PGRI 3 BANDAR LAMPUNG

Ramlah, dan Dani Firmansyah Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Singaperbangsa Karawang

BAB I PENDAHULUAN. Kongkret

ARTIKEL ILMIAH KABUPATEN BATANGHARI. Oleh: NURHAYATI NIM : A1D109167

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan. Sehingga dari pendidikan tersebut diharapkan subjek didik

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

PENERAPAN MEDIA PEMBELAJARAN VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI MODEL KOOPERATIF STAD DENGAN MEDIA VIDEO

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIVE TIPE TALKING STICK DAN KARTU ARISAN PADA KELAS XI IPS

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

Oleh: Mulyani SD Negeri 3 Karanggandu, Watulimo, Trenggalek

MENINGKATKAN PENGEMBANGAN MORAL ANAK MELALUI METODE BERCERITA PADA KELOMPOK B TK GPID 2 PALU SELATAN

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

Ira Budayani Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 30 Pekanbaru ABSTRAK ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamis dalam diri (inner drive) yang mendorong seseorang. arti tidak memerlukan rangsangan (stimulus) dari luar dirinya,

MENINGKATKAN PEMAHAMAN ANAK MENGENAL KONSEP WAKTU MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE

I. PENDAHULUAN. masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup dari penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun subjek dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VD Sekolah

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

PERSEPSI SISWA KELAS XI IPA TENTANG KREATIVITAS GURU DALAM PROSES PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMA NEGERI 5 KOTA JAMBI.

ANALISIS PRESTASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN INTERNET PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 MUARO JAMBI

HUBUNGAN KELENGKAPAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS VII SMP N 1 BATANG ANAI KABUPATEN PADANG PARIAMAN JURNAL

Kata kunci: Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT), Motivasi, Hasil Belajar.

II. TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan pembelajaran ialah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS (ASSURANCE, RELEVANCE, INTEREST, ASSESSMENT, AND SATISFACTION)

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya pembelajaran adalah suatu proses yang tidak mudah. menggunakan pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

FAKROR YANG MENYEBABKAN TURUNNYA PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO ARTIKEL. Oleh DESI RAHMAWATY LOKO NIM.

JURNAL PENGARUH PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR TUMBUHAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP DHARMA WANITA PARE

D033. Mahasiswa FKIP Biologi UMS 2. Magister Kesehatan 3. Doctoral IPB ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan. memanfaatkan semua komponen yang ada secara optimal.

SKRIPSI. DiajukanUntukMemenuhi Sebagian Syarat Guna MemperolehGelarSarjanaPendidikan (S.Pd) PadaProgram Studi PG-PAUD

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMAN 1 MEDAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

BAB I PENDAHULUAN. Belajar dapat diartikan sebagai proses berpikir untuk mendapatkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN MELALUI METODE DEMONSTRASI PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ABA 010 CABANG KUOK KABUPATEN KAMPAR

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA BIDANG STUDI PKN KELAS V SDS MUHAMMADIYAH HUTABANGUN

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

BAB III METODE PENELITIAN

PERANAN MEDIA GAMBAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DI KELOMPOK B TK MELATI BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG. Oleh FENI TOHEBA 1

Fefti Asnia, Jejem Mujamil, M. Hadeli, L (Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sriwijaya)

Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia. Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS, Surakarta, Indonesia

Transkripsi:

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH PENULISANKARYA ILMIAH (PKI) MELALUI SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PG PAUD Muraeni Mursanib, Hj. Shofiyanti Nur Zuama Abstrak : Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah (PKI). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan sumber belajar lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar pada mahasiswa Program Studi PG PAUD. Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester tujuh Program Studi PG PAUD yang berjumlah 55 mahasiswa. Teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi, dan wawancara. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa memanfaatkan berbagai sumber lingkungan yang ada di Program Studi PG PAUD maupun lingkungan yang ada di Universitas Tadulako, dapat meningkatkan hasil belajar mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah (PKI) pada mahasiswa Program Studi PG PAUD. Hal itu terbukti dari peningkatan hasil belajar mahasiswa dari Siklus I ke Siklus II, untuk kategori Sangat Baik dari 12 mahasiswa meningkat menjadi 15 mahasiswa. Kategori Baik, ada 20 mahasiswa menjadi 32 mahasiswa. Kategori Cukup, ada 16 mahasiswa menjadi sisa 6 mahasiswa. Kategori Kurang, dari 5 mahasiswa menjadi 2 mahasiswa dan kategori Sangat Kurang, dari 2 mahasiswa pada Siklus I menjadi tidak ada mahasiswa di Siklus II. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan sumber belajar lingkungan dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa Program Studi PG PAUD. Kata Kunci: Sumber Belajar Lingkungan, Hasil Belajar PENDAHULUAN Mutu atau kualitas kehidupan bangsa sangat ditentukan dari segi pendidikan. Peran pendidikan memberi kontribusi dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki pemahaman dan penerapan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajari selama menuntut ilmu di sekolah maupun di Perguruan Tinggi. Proses belajar yang terjadi pada individu karena adanya interaksi individu dengan lingkungannya maupun penerimaan individu untuk terbuka pada tantangan atau hal-hal baru yang belum diketahui. Salah satu tanda bahwa individu dianggap telah belajar adalah adanya perubahan dalam dirinya. Perubahan tersebut bisa diartikan sebagai perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), serta nilai dan sikap (afektif). Selama proses belajar mengajar, terjadi situasi dan kondisi yang penting untuk diketahui bahwa ada interaksi yang dipengaruhi oleh lingkungannya, terdiri dari peserta didik (siswa atau mahasiswa), pendidik (guru atau dosen), sumber belajar, serta berbagai fasilitas (sarana dan prasarana) lainnya. Sesuai pendapat Slameto (1995:2), Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Artinya, belajar lebih menekankan pada perubahan tingkah laku seseorang dalam belajar sebagai hasil pengalaman dan latihan. Oleh karena itu, sangat diperlukan strategi maupun pendekatan pembelajaran yang tepat, yaitu berorientasi pada peserta didik sebagai subyek (student centered) dan tidak lagi berfokus pada pendidik (teacher centered). Pendidik bukan lagi menjadi satu- Muraeni Mursanib, Hj. Shofiyanti Nur Zuama, Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah... 58

satunya sumber belajar bagi anak didiknya. Proses pembelajaran tetap bisa dilaksanakan, meski tidak ada pendidik di kelas karena adanya berbagai sumber belajar yang lain sehingga sangat diharapkan pendidik dapat menggunakan sumber belajar secara tepat. Sumber belajar dalam proses kegiatan pembelajaran sangat dibutuhkan dan menunjang untuk pemahaman bagi peserta didik (dalam hal ini, mahasiswa). Oleh karena itu, sumber belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran harus beragam bentuk maupun bervariasi jenisnya. Selain itu, untuk pemilihan dan penggunaannya juga, disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan dari mahasiswa. Berbagai sumber belajar tersebut, dapat dimanfaatkan oleh dosen untuk mengembangkan maupun meningkatkan kualitas pengembangan ilmu pengetahuan mahasiswa. Badru Zaman, dkk. (2010:2.8) menjelaskan bahwa Sumber belajar diartikan sebagai semua sarana pengajaran yang dapat menyajikan pesan yang dapat didengar (secara auditif) maupun yang dapat dilihat (secara visual) saja, misalnya radio, televisi, dan perangkat keras (hardware). Sesuai Kamus Umum Bahasa Indonesia (KUBI) dalam Badru Zaman, dkk. (2010:8.3) bahwa: Lingkungan diartikan sebagai bulatan yang melungkuingi (melingkari). Pengertian lainnya, yaitu sekalian yang telingkung di suatu daerah. Sedangkan, dalam Kamus Bahasa Inggris, istilah lingkungan ini cukup beragam, diantaranya ada istilah cricle, area, surroundings, sphere, domain, range, dan environment yang artinya kurang lebih berkaitan dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar/sekeliling. Lingkungan merupakan kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia, perilakunya, serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati), dan budaya manusia. Jalinan hubungan antara manusia dengan lingkungannya tidak hanya ditentukan oleh jenis dan jumlah makhluk hidup dan benda mati, melainkan juga oleh budaya manusia itu sendiri. Selanjutnya, lingkungan dalam penelitian ini adalah lingkungan Program Studi, sebagai salah satu sumber belajar yang dapat diupayakan dan dimanfaatkan dalam proses kegiatan belajar yang lebih efektif dan efisien. Badru Zaman, dkk. (2010:8.4) menjelaskan bahwa ada nilai atau manfaat yang dapat diperoleh dari penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar, sebagai berikut: 1. Lingkungan menyediakan berbagai hal yang dapat dipelajari anak. Jumlah sumber belajar yang tersedia di lingkungan itu tidaklah terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk kepentingan pembelajaran, namun bisa dimanfaatkan untuk lebih mengoptimalkan pencapaian tujuan belajar anak usia dini (by utilization). 2. Penggunaan lingkungan memungkinkan terjadinya proses belajar yang lebih bermakna (meaningful learning), sebab anak dihadapkan dengan keadaan dan situasi yang sebenarnya. Hal ini akan memenuhi prinsip kekonkretan dalam belajar sebagai salah satu prinsip pembelajaran anak usia dini. 3. Dengan memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungan anak, dapat dimungkinkan terjadinya proses pembentukan kepribadian anak ke arah yang lebih baik, seperti kecintaan anak akan lingkungan, turut serta memelihara lingkungan, dan tidak merusak lingkungan (vandalisme). 4. Kegiatan belajar dimungkinkan akan lebih menarik bagi anak sebab lingkungan menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan (choiceful). Dengan demikian, anak-anak terhindar dari proses pembelajaran yang membosankan. 5. Pemanfaatan lingkungan menumbuhkan aktivitas belajar anak (learning activities). Penggunaan berbagai cara atau metode pembelajaran yang bervariasi, seperti Muraeni Mursanib, Hj. Shofiyanti Nur Zuama, Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah... 59

proses mengamati, bertanya, membuktikan sesuatu, melakukan sesuatu akan dapat menumbuhkan aktivitas belajar pada anak. Berdasarkan pengertian sumber belajar tersebut, bisa diketahui bahwa pentingnya sumber belajar lingkungan yang bisa dipelajari secara langsung oleh mahasiswa untuk meningkatkan hasil belajar. Namun, kondisi yang terjadi pada 55 mahasiswa semester enam dalam mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah (PKI) masih sangat rendah dalam pemanfaatan sumber belajar lingkungan sehingga menunjukkan hasil belajar yang tidak maksimal. Hal itu terlihat dari nilai akhir yang diperoleh, yaitu untuk nilai E ada 7 mahasiswa (12,73%), untuk nilai D ada 12 mahasiswa (21,82%), untuk nilai C ada 16 mahasiswa (29,09%). Sedangkan, nilai B ada 12 mahasiswa (21,82%) dan untuk nilai A ada 8 mahasiswa (14,54%). Sebagian besar mahasiswa belum maksimal dalam memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan Program Studi, seperti buku-buku PAUD dan Psikologi; berbagai artikel yang ada dalam jurnal-jurnal Pendidikan, jurnal elektronik, buku panduan penulisan karya ilmiah, skripsi-skripsi, penggunaan komputer atau laptop, dan sebagainya. Hasil belajar merupakan bagian terpenting dalam pembelajaran. Dimyati dan Mudjiono (2006:3-4) menyebutkan bahwa Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari puncak proses belajar. Pendapat berikutnya dari Syaiful Bahri Djamarah (1996:23) bahwa Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesankesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Sedangkan, Nana Sudjana (2005:5) menjelaskan Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya memperbaiki proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berkenaan dengan masalah hasil belajar tersebut, diduga yang menjadi faktor penyebabnya, terkait dengan metode yang digunakan dosen dalam pembelajaran. Selama ini metode yang digunakan adalah metode ceramah yang divariasikan dengan tanya jawab (diskusi). Oleh karena itu, peneliti berencana menggunakan salah satu alternatif yang bisa membantu dan memudahkan mahasiswa, yaitu memanfaatkan sumber belajar lingkungan yang ada di Program Studi maupun lingkungan yang ada di Universitas Tadulako agar mahasiswa dapat menyelesaikan semua tugas dengan baik untuk menunjang hasil belajar yang memuaskan dan memenuhi target dan harapan peneliti. Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalahnya, yaitu apakah hasil belajar mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah (PKI) dapat meningkat melalui pemanfaatan sumber belajar lingkungan pada mahasiswa Program Studi PG PAUD FKIP Universitas Tadulako? Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah (PKI) melalui pemanfaatan sumber belajar lingkungan pada mahasiswa Program Studi PG PAUD FKIP Universitas Tadulako. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang dilakukan ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas, dan dapat dilakukan oleh guru atau pengajar sebagai pengelola program pendidikan. Penelitian Tindakan Kelas atau (Classroom Action Research) adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran, dan merujuk pada proses pelaksanaan yang dikemukakan Kemmis dan McTaggart dalam Rochiati Wiriatmadja (2005:103). Perencanaan Kemmis dan McTaggart menggunakan siklus sistem spiral, yang masing-masing siklus terdiri dari Muraeni Mursanib, Hj. Shofiyanti Nur Zuama, Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah... 60

empat komponen, yaitu: rencana, tindakan, observasi dan refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester tujuh Program Studi PG PAUD yang berjumlah 55 mahasiswa. Penelitian ini dilakukan pada semester tujuh, mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah (PKI) di lingkungan Program Studi PG PAUD. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada Semester Ganjil Tahun Ajaran 2014-2015, tepatnya pada bulan Agustus sampai dengan bulan Oktober 2014. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, teknik dokumentasi, dan teknik wawancara. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu pedoman observasi, pedoman wawancara, tes atau Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS), penilaian sikap, dan penilaian performance. Suatu data yang telah dikumpulkan dalam penelitian akan menjadi tidak bermakna apabila tidak dianalisis, yakni diolah dan diinterpretasikan. Rumus yang digunakan dari Anas Sudjiono (2008:43), untuk mencari persentase, sebagai berikut: P = F x 100 % Keterangan : P : Angka Persentase F: Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N: Jumlah responden HASIL PENELITIAN Peneliti telah melihat kemampuan awal dari mahasiswa semester 6 pada mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah (PKI). Kemampuan awal yang sudah dilakukan masih menggunakan metode yang umum, seperti metode ceramah, tanya jawab, dan variasi dengan memberi tugas baca dan mereview dari berbagai buku maupun skripsi dan artikel untuk melihat hasil penelitian. Peneliti belum memanfaatkan sumber belajar lingkungan yang ada di Program Studi PG PAUD dan lingkungan yang ada di Universitas Tadulako dengan maksimal. Tabel 1 Hasil Kemampuan Awal Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah (PKI) JUMLAH MAHASISWA HASIL BELAJAR KATEGORI 8 14,54% 86 100 Sangat Baik (A) 12 21,82% 76 85 Baik (B) 16 29,09% 60 75 Cukup (C) 12 21,82% 40 59 Kurang (D) 7 12,73% < 39 Sangat Kurang (E) Sesuai tabel 1, dapat diketahui bahwa kemampuan mahasiswa dianggap relatif rendah, karena dari 55 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah tersebut, untuk nilai E ada 7 mahasiswa (12,73%), nilai D ada 12 mahasiswa (21,82%), nilai C ada 16 mahasiswa (29,09%). Sedangkan, nilai B ada 12 mahasiswa (21,82%), dan untuk nilai A ada 8 mahasiswa (14,54%). Berdasarkan data hasil kemampuan awal mahasiswa Program Studi PG PAUD semester enam dalam mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah (PKI) tersebut, peneliti melakukan tindakan Siklus I. Gambaran hasil belajar mahasiswa Siklus I dalam mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah (PKI), dibuat dalam tabel berikut ini: Muraeni Mursanib, Hj. Shofiyanti Nur Zuama, Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah... 61

Tabel 2 Hasil Belajar Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah (PKI) Siklus I JUMLAH MAHASISWA HASIL BELAJAR KATEGORI 12 21,82% 86 100 Sangat Baik (A) 20 36,36% 76 85 Baik (B) 16 29,09% 60 75 Cukup (C) 5 9,09% 40 59 Kurang (D) 2 3,64% < 39 Sangat Kurang (E) Sesuai tabel 2, dapat diketahui bahwa hasil belajar mahasiswa sudah mengalami peningkatan, meski masih ada mahasiswa dalam kategori sangat kurang. Hal tersebut dapat dilihat dari 55 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah tersebut, untuk nilai E ada 2 mahasiswa (3,64%), nilai D ada 5 mahasiswa (9,09%), nilai C ada 16 mahasiswa (29,09%), nilai B ada 20 mahasiswa (36,36%), dan untuk nilai A ada 12 mahasiswa (21,82%). Selanjutnya, peneliti membuat gambaran perbandingan adanya peningkatan hasil belajar mahasiswa dari Kemampuan Awal ke Siklus I, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 3 Perbandingan Hasil Belajar Kemampuan Awal dengan Siklus I JUMLAH MAHASISWA HASIL KATEGORI KEMAMPUA SIKLUS I BELAJAR N AWAL 86 100 Sangat Baik (A) 8 12 76 85 Baik (B) 12 20 60 75 Cukup (C) 16 16 40 59 Kurang (D) 12 5 < 39 Sangat Kurang (E) 7 2 Sesuai tabel 3, terlihat ada peningkatan hasil belajar mahasiswa dari Kemampuan Awal ke Siklus I, untuk kategori Sangat Baik dari 8 mahasiswa meningkat menjadi 12 mahasiswa. Kategori Baik, ada 12 mahasiswa menjadi 20 mahasiswa. Kategori Cukup, jumlah mahasiswa sama, yaitu 16 mahasiswa. Kategori Kurang, dari 12 mahasiswa menjadi 5 mahasiswa dan kategori Sangat Kurang, dari 7 mahasiswa menjadi sisa 2 mahasiswa. Selanjutnya, dari hasil belajar mahasiswa tersebut, bisa dilihat ada peningkatan yang cukup baik dan perubahan sikap maupun usaha yang terbaik karena mahasiswa telah memanfaatkan sumber belajar lingkungan yang ada di Program Studi PG PAUD maupun lingkungan yang ada di Universitas Tadulako dengan maksimal. Walaupun, hasil belajar tersebut masih dianggap belum memuaskan atau belum sesuai harapan peneliti. Hasil dari refleksi menunjukkan bahwa ada beberapa masalah atau hambatan yang dialami mahasiswa, terkait hasil belajar yang belum maksimal dalam memanfaatkan sumber belajar lingkungan yang ada di Program Studi PG PAUD maupun lingkungan yang ada di Universitas Tadulako. Oleh karena itu, peneliti bersama teman sejawat telah memutuskan untuk memperbaiki berbagai kekurangan atau masalah-masalah yang muncul, agar hasil belajar mahasiswa mengalami peningkatan. Peneliti telah melakukan tindakan Siklus I dan menemukan hasil belajar mahasiswa mengalami peningkatan yang cukup baik, Muraeni Mursanib, Hj. Shofiyanti Nur Zuama, Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah... 62

meski hasil belajar tersebut, belum sesuai harapan peneliti. Oleh karena itu, peneliti melanjutkan pada tindakan Siklus II. Gambaran hasil belajar mahasiswa pada Siklus II dalam mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah (PKI) tersebut, dibuat dalam tabel berikut ini: Tabel 4 Hasil Belajar Mata Kuliah Penulisan Karya Ilmiah (PKI) Siklus II JUMLAH MAHASISWA HASIL BELAJAR KATEGORI 15 27,27% 86 100 Sangat Baik (A) 32 58,18% 76 85 Baik (B) 6 10,91% 60 75 Cukup (C) 2 3,64% 40 59 Kurang (D) 0 0 < 39 Sangat Kurang (E) Sesuai tabel 4, dapat diketahui bahwa hasil belajar mahasiswa sudah mengalami peningkatan yang lebih baik dalam Siklus II. Hal tersebut dapat dilihat dari 55 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah tersebut, untuk nilai A ada 15 mahasiswa (27,27%), nilai B ada 32 mahasiswa (58,18%), nilai C ada 6 mahasiswa (10,91%), nilai D ada 2 mahasiswa (3,64%), dan tidak ada mahasiswa yang mendapat nilai E. Selanjutnya, peneliti membuat gambaran peningkatan hasil belajar mahasiswa dari Siklus I ke Siklus II, dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 5 Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dengan Siklus II JUMLAH MAHASISWA KATEGORI HASIL BELAJAR SIKLUS I SIKLUS II 86 100 Sangat Baik (A) 12 15 76 85 Baik (B) 20 32 60 75 Cukup (C) 16 6 40 59 Kurang (D) 5 2 < 39 Sangat Kurang (E) 2 0 Sesuai tabel 5, terlihat ada peningkatan hasil belajar mahasiswa dari Siklus I ke Siklus II, untuk kategori Sangat Baik dari 12 mahasiswa meningkat menjadi 15 mahasiswa. Kategori Baik, ada 20 mahasiswa menjadi 32 mahasiswa. Kategori Cukup, ada 16 mahasiswa menjadi sisa 6 mahasiswa. Kategori Kurang, dari 5 mahasiswa menjadi 2 mahasiswa dan kategori Sangat Kurang, dari 2 mahasiswa pada Siklus I menjadi tidak ada mahasiswa di Siklus II. Berdasarkan hasil belajar mahasiswa pada Siklus II tersebut, ada peningkatan yang lebih baik karena mahasiswa benar-benar mampu memanfaatkan sumber belajar lingkungan yang ada di Program Studi PG PAUD maupun di lingkungan Universitas Tadulako dengan upaya dan kerja keras yang maksimal. Walaupun, masih ada 2 mahasiswa dengan kategori Kurang, bisa terlihat dari usaha dan kemampuan yang kurang sesuai harapan peneliti. Muraeni Mursanib, Hj. Shofiyanti Nur Zuama, Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah... 63

Tabel 6 Hasil Refleksi Tindakan Siklus II NO TEMUAN MASALAH ANALISIS PENYEBAB USULAN PERBAIKAN 1 Ada beberapa mahasiswa Masalah komputer atau laptop Peneliti memberi kebijakan masih terlambat yang masih belum dimiliki dan peluang bagi mengumpulkan tugas sebagian besar mahasiswa mahasiswa untuk menyelesaikan sesuai tenggat waktu yang sudah disepakati 2 Mahasiswa sudah Buku referensi masih susah Peneliti bisa membantu memanfaatkan berbagai atau sulit didapatkan dengan melihat masalah sumber belajar atau judul yang mau diteliti lingkungan, tetapi karena mahasiswa menjadi stres dan cenderung tidak fokus atau bingung materi yang dicari ada, tetapi biasanya judul tidak tepat atau tidak sesuai 3 Penyelesaian tugas tidak sesuai panduan penulisan karya ilmiah 4 Waktu yang diberikan untuk penyelesaian tugas sangat terbatas 5 Mahasiswa masih belum maksimal memanfaatkan sumber belajar, yaitu dosen dan orang yang lebih ahli dalam bidang penelitian Mahasiswa tidak tekun dan konsisten dalam menerapkan cara penulisan sesuai karya ilmiah Mahasiswa yang sering menunda-nunda tugas atau sibuk dengan kegiatan di kampus, biasanya merasa kesulitan untuk memenuhi tenggat waktu tugas dikumpulkan Mahasiswa masih ragu-ragu dan tidak percaya diri, ada kekhawatiran kalau dimarahi atau dianggap tidak fokus saat diberi materi kuliah, mahasiswa juga merasa tidak paham mengenai yang dikerjakan dan bingung mau bertanya tentang apa Peneliti telah membantu mahasiswa dengan membahas panduan penulisan karya ilmiah tersebut, disertai dengan contoh dalam penerapannya Peneliti telah menetapkan waktu pengumpulan tugas berdasar kesepakatan dengan mahasiswa di kelas, yaitu dari minggu pertama pertemuan, untuk artikel ilmiah dikumpul 1 bulan berikutnya dan untuk proposal penelitian, dikumpul 2 bulan berikutnya Peneliti memberi penguatan dan motivasi pada mahasiswa untuk bisa membuka diri dengan banyak bertanya, aktif, inisiatif dalam berbagai tindakan, banyak membaca materi dan handout dari dosen, mau belajar hal-hal yang baru, mau mencoba pengalaman baru, bisa menikmati berbagai momen suka dukanya Muraeni Mursanib, Hj. Shofiyanti Nur Zuama, Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah... 64

Sesuai tabel 6, hasil refleksi tersebut menunjukkan bahwa masih ada beberapa masalah atau hambatan yang dialami oleh mahasiswa, tetapi sebagian besar bisa diatasi dengan baik sehingga hasil belajar mahasiswa mengalami peningkatan yang bervariasi dengan kategori terbanyak, yaitu Baik. Kemampuan mahasiswa dalam memanfaatkan sumber belajar lingkungan yang ada di Program Studi PG PAUD maupun lingkungan yang ada di Universitas Tadulako, memiliki dampak yang cukup besar dan memberi peluang untuk mengeksplorasi potensi yang ada dalam diri sendiri karena mahasiswa menjadi terbantu dengan berbagai fasilitas maupun sarana prasarana yang ada di lingkungan sebagai sumber belajar. PEMBAHASAN Bagian ini akan menguraikan hasil penelitian mengenai hasil belajar mahasiswa Program Studi PG PAUD dalam memanfaatkan sumber belajar lingkungan, disertai dengan pengamatan perilaku mahasiswa dalam lima kategori, yaitu Sangat Baik, Baik, Cukup, Kurang, dan Sangat Kurang. 1. Pemanfaatan Sumber Belajar Lingkungan Penelitian ini memfokuskan sumber belajar lingkungan yang ada di Program Studi PG PAUD maupun lingkungan yang ada di Universitas Tadulako. Saat dilakukan tes kemampuan awal, pemanfaatan sumber belajar lingkungan yang dilakukan mahasiswa masih terbatas di lingkungan Program Studi PG PAUD saja. Peneliti beranggapan mahasiswa belum maksimal atau berupaya keras dalam memanfaatkan berbagai sumber belajar yang ada di lingkungan Program Studi PG PAUD. Namun, setelah peneliti melakukan tanya jawab pada mahasiswa yang mendapat kategori Sangat Baik (A), ternyata mereka telah memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan Program Studi, seperti bukubuku PAUD dan Psikologi; berbagai artikel yang ada dalam jurnal-jurnal Pendidikan, jurnal elektronik, buku panduan penulisan karya ilmiah, skripsi-skripsi, penggunaan komputer atau laptop, dan sebagainya. Adanya keterbatasan buku referensi yang disediakan dan layanan internet yang sudah tidak aktif di lingkungan Program Studi PG PAUD, membuat mereka berinisiatif mencari berbagai sumber referensi di lingkungan Universitas Tadulako. Oleh karena itu, tugas mereka menjadi lebih mudah, karena buku referensi bisa ditemukan di Perpustakaan FKIP dan Perpustakaan Universitas. Dosen juga memberi apresiasi dan dukungan dengan terus menyemangati bahwa mereka bisa lebih baik lagi hasil belajarnya, jika mampu mengerahkan segala kemampuan dan usaha yang maksimal. Diskusi bersama mahasiswa dan teman sejawat membantu dosen untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas supaya hasil belajar mahasiswa bisa meningkat dan memenuhi harapan dosen. Hasil refleksi tersebut, menjadi dasar melakukan tindakan Siklus II. Dapat diketahui bahwa hasil belajar mahasiswa sudah mengalami peningkatan yang lebih baik dalam Siklus II. Hal tersebut dapat dilihat dari 55 mahasiswa yang mengikuti mata kuliah tersebut, untuk nilai A ada 15 mahasiswa (27,27%), nilai B ada 32 mahasiswa (58,18%), nilai C ada 6 mahasiswa (10,91%), nilai D ada 2 mahasiswa (3,64%), dan tidak ada mahasiswa yang mendapat nilai E. Beberapa mahasiswa dari Siklus I ke Siklus II, masih ada dalam kategori yang sama karena merasa cukup puas dengan yang dikerjakan, meski banyak penulisan yang tidak rapi dan masih harus diperbaiki karena beberapa dibuat seperti bentuk isi makalah (ada Pendahuluan, Kajian Teori, Pembahasan, dan Penutup). Mahasiswa dengan sikap tersebut, cenderung berusaha memenuhi tugas yang diminta dosen, meski tidak sesuai harapan. Cepat merasa bosan atau jenuh yang membuat mereka tidak sabaran jika harus mencari berbagai buku atau skripsi di Perpustakaan. Kekurangan mahasiswa dalam kategori ini, jarang mau bertanya, meski Muraeni Mursanib, Hj. Shofiyanti Nur Zuama, Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah... 65

dengan temannya sendiri dan jarang memperbaiki tugas yang sudah dibuat. Sedangkan, mahasiswa dengan kategori Kurang atau nilai D, ada 2 mahasiswa. Gambaran mahasiswa dalam kategori ini, kurang aktif dalam proses pembelajaran di kelas. Jarang mengikuti penjelasan materi dari dosen sehingga tidak paham dengan tugas yang akan dikerjakan. Selain itu, tidak peduli dengan jadwal kuliah atau tugas yang harus dikumpulkan, karena temannya harus selalu mengingatkan. Kedua mahasiswa ini juga hanya mengumpulkan salah satu tugas yang diminta, yaitu proposal penelitian. Untuk tugas artikel ilmiah, mereka tidak kumpul karena tugas tersebut dikumpul sebelum tugas proposal penelitian. Fokus mereka pada tugas akhir yang harus dikumpul sehingga mereka lupa bahwa ada satu tugas yang sudah terlebih dahulu dikumpul. Setelah melihat penjelasan dari berbagai kategori tersebut, dapat diketahui bahwa kemampuan mahasiswa memanfaatkan sumber belajar lingkungan disesuaikan dengan gaya belajar mahasiswa, sikap dan nilai dalam mengerjakan tugas, kesempatan belajar maupun pengalaman mengenai hal yang baru, baik dari karakter orang lain yang berbeda sifat dan kepribadiannya, tempat atau lokasi yang asing dan menarik, alat atau media yang menantang untuk diterapkan, dan berbagai peluang untuk menikmati beraneka ragam sumber belajar di lingkungan sekitar. 2. Hasil Belajar Hasil belajar yang ditunjukkan mahasiswa dari Siklus I ke Siklus II, mengalami perubahan yang dianggap baik dan berhasil karena mampu mendayagunakan semua potensi dan mengeksplorasi peluang yang ada di sekitar mereka dengan memanfaatkan sumber belajar lingkungan yang ada di Program Studi PG PAUD maupun lingkungan yang ada di Universitas Tadulako. Untuk ranah kognitif, sebagian besar mahasiswa mampu memenuhi semua unsur kognitif, seperti Pengetahuan yang diterima dari dosen, terkait materi yang dijelaskan; Pemahaman terhadap materi maupun tugas yang akan dikerjakan; Penerapan dari pengetahuan dan pemahaman akan terlihat dari hasil tugas tersebut; Analisis masalah yang dihadapi untuk mencari solusi dengan mengeksplorasi di lingkungan yang lebih luas, yaitu di Universitas Tadulako; Sintesis, mahasiswa melakukan upaya atau cara membuat proposal penelitian memenuhi syarat panduan penulisan karya ilmiah; dan Evaluasi, dilakukan dengan konsisten oleh mahasiswa dengan melihat kekurangan dari saran masukan dosen maupun temannya dan bisa segera memperbaiki tugas yang sudah dikerjakan. Untuk ranah afektif, mahasiswa dengan kategori Sangat Baik dan Baik, memperlihatkan sikap dan nilai-nilai yang terbuka, menerima segala saran dan masukan dari dosen maupun temannya, mampu memberi respon atau jawaban untuk temannya yang mengalami kesulitan, mampu menilai dengan lebih baik saat melakukan kesalahan, mampu mengatur atau mengelola agenda dan waktu diantara kesibukan kuliah maupun aktivitas lainnya, dan berbagai karakteristik nilai yang dipelajari mahasiswa seiring dengan penyelesaian tugas tersebut, seperti sikap sabar, tangguh, tanggung jawab, mandiri, ulet, rajin, optimis, dan berbagai sikap positif yang membangun pribadi mereka. Sedangkan, ranah psikomotorik, mahasiswa menunjukkan suatu kemampuan (ability) bertindak atau merespon setiap situasi di sekitarnya dan keterampilan (skill) yang membutuhkan ketekunan maupun usaha yang penuh dengan kesabaran. Respon menerima tugas tersebut, bisa ditanggapi berbeda setiap mahasiswa. Ada yang segera mencari dan mulai mengumpulkan bahan materi yang diperlukan. Setelah itu, mulai mengetik dan menyusun konsep proposal penelitian. Selanjutnya, mahasiswa dengan kategori Cukup (C) dan Kurang (D), menunjukkan hasil belajar yang mempunyai ketiga ranah juga, meski dengan tingkat yang berbeda. Untuk ranah kognitif, sebagian mahasiswa ada yang masih belum paham dengan materi dan tidak bertanya atau mencari tahu kekurangan tersebut. Kondisi itu membuat mahasiswa kurang Muraeni Mursanib, Hj. Shofiyanti Nur Zuama, Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah... 66

maksimal dalam penyelesaian tugas. Begitu pula, pada ranah afektif, mahasiswa cenderung tertutup, tidak peduli, tidak sabar, pesimis, mudah lelah, jenuh atau mudah bosan, dan berbagai sikap maupun nilai yang negatif atau merusak diri sendiri. Untuk ranah psikomotorik, mahasiswa menunjukkan kemampuan atau respon yang lambat. Keterampilan dalam penyelesaian tugas masih kurang karena suka mengikuti suasana hati. Jika semangat kerja tugas, bisa segera diselesaikan. Namun, lebih sering menundanunda hingga esok hari saat dikumpul, baru mulai sibuk dan bingung untuk menyelesaikan. Berdasarkan gambaran dari empat kategori tersebut, dapat diketahui bahwa hasil belajar mahasiswa mencerminkan berbagai usaha maupun tindakan yang lebih positif, bertanggung jawab, mandiri, tekun, sabar, tangguh, serta berbagai sikap yang membangun diri terhadap pencapaian dan keberhasilan di masa depan. SIMPULAN Sesuai hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan bahwa memanfaatkan berbagai sumber lingkungan yang ada di Program Studi PG PAUD maupun lingkungan yang ada di Universitas Tadulako, dapat meningkatkan hasil belajar mata kuliah Penulisan Karya Ilmiah (PKI) pada mahasiswa Program Studi PG PAUD FKIP Universitas Tadulako. Hal itu terbukti dari peningkatan hasil belajar mahasiswa dari Siklus I ke Siklus II, untuk kategori Sangat Baik dari 12 mahasiswa meningkat menjadi 15 mahasiswa. Kategori Baik, ada 20 mahasiswa menjadi 32 mahasiswa. Kategori Cukup, ada 16 mahasiswa menjadi sisa 6 mahasiswa. Kategori Kurang, dari 5 mahasiswa menjadi 2 mahasiswa dan kategori Sangat Kurang, dari 2 mahasiswa pada Siklus I menjadi tidak ada mahasiswa di Siklus II. SARAN Berdasarkan simpulan tersebut, dapat dikemukakan beberapa saran, sebagai berikut: 1. Mahasiswa dapat membuka diri terhadap setiap pengalaman baru sehingga mampu mengeksplorasi dan memberdayakan berbagai sumber belajar yang ada di sekitarnya; 2. Mahasiswa diberi kesempatan untuk mencoba dan menggunakan berbagai fasilitas yang ada di lingkungan Program Studi dan Universitas; 3. Dosen mampu menjadi pendidik maupun orang tua bagi mahasiswa sehingga mereka merasa nyaman dan terbuka saat mengalami kesulitan dalam belajar maupun penyelesaian tugas sehingga proses belajar yang dijalani bisa berjalan dengan baik; 4. Pihak Program Studi, Fakultas, dan Universitas secara bertahap bisa memenuhi semua fasilitas yang dibutuhkan mahasiswa dan civitas akademik agar proses pembelajaran di kelas maupun di luar kelas berlangsung dengan lancar. DAFTAR PUSTAKA Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. (1996). Psikologi Belajar. Bandung: Rineka Cipta. Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Sudjiono, Anas. (2008). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sudono, Anggani. (2000). Sumber Belajar dan Alat Permainan (Untuk Pendidikan Anak Usia Dini). Jakarta: Grasindo. Wiriaatmadja, Rochiati. (2005). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. Zaman, Badru., dkk. (2010). Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Penerbit Universitas Terbuka. Muraeni Mursanib, Hj. Shofiyanti Nur Zuama, Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah... 67