Apakah zuhud itu sebenarnya?

dokumen-dokumen yang mirip
MUZAKKI DI KALANGAN SAHABAT RASULULLAH SAW. Oleh: M. Yakub Amin

KAYA TAPI ZUHUD. Oleh: Dr. Marzuki, M.Ag. (Dosen PKn dan Hukum FIS UNY)

Perbandingan Antara Dunia dan Akhirat

Dunia Yang Membuat Lupa Mati

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

{??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????},

"PEMIMPIN ADIL NEGARA MAKMUR"

Mendidik Anak Menuju Surga. Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Tugas Mendidik Generasi Unggulan

MENGIKUTI HAWA NAFSU

MATAN. Karya Syaikh Al Imam Muhammad bin Abdul Wahhab

Di antaranya pemahaman tersebut adalah:

Renungan tentang kehidupan

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Carilah Rezeki Yang Halal dan Jauhi Yang Haram

Pendidikan Agama Islam

Ramadhan dan Taubat Kepada Allah

Renungan Pergantian Tahun

KHILAFAH DAN KESATUAN UMAT

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 13 Tahun 2011 Tentang HUKUM ZAKAT ATAS HARTA HARAM

Khutbah Jumat Manfaatkan Nikmat Kehidupan

Kata Mutiara Sebaik-baik orang adalah membaca Al-Qur an dan sekaligus mengamalkannya (H.R. Bukhari Muslim)

Mempersembahkan... SEQ. Training Kewirausahaan. Menjadi Pebisnis Amanah & Tawadhu

Seribu Satu Sebab Kematian Manusia

Peringatan Agar Tidak Tertipu dengan Kenikmatan Dunia

Qana ah dan Tasamuh. Aspek Akhlak

MENANGKAP PELUANG BISNIS BERDASARKAN KISAH RASULULLAH MUHAMMAD SAW

RAMADAN Oleh Nurcholish Madjid

Kiat Kiat Untuk Mendapatkan Keluasan Rezki

Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat

Sesungguhnya Allah memerintahkan kita untuk bersedekah di jalan Allah:

BAB 2 ISLAM DAN SYARIAH ISLAM OLEH : SUNARYO,SE, C.MM. Islam dan Syariah Islam - Sunaryo, SE, C.MM

KARAKTER PEMIMPIN DALAM ISLAM. HM. Khoir Hari Moekti

3 Wasiat Agung Rasulullah

KISAH ANAK MENDAMAIKAN DUA ORANG BERSELISIH LEWAT SMS

Sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang di dalam dada (Al-Hajj: 46).

ISTRI-ISTRI PENGHUNI SURGA

Jadikanlah Akhirat Sebagai Niatmu

Diantara perintah Allah Azza wa Jalla kepada kita adalah perintah agar kita mengikuti Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam.

SEBAB SEBAB KELAPANGAN HATI

Apa itu Nadzar dan Sumpah? NADZAR DAN SUMPAH

Pribadi Mandiri dan Kesalehan Sosial. Iwan Yahya Muhajirin, Ottawa, Ramadhan 1436 H 6 Juli 2015

Menggapai Ridha Allah dengan Birrul Wâlidain. Oleh: Muhsin Hariyanto

Beribadah Kepada Allah Dengan Mentauhidkannya

Disebarluaskan melalui: website: Desember, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

TAWASSUL. Penulis: Al-Ustadz Muhammad As-Sewed

Rasulullah saw. memotong tangan pencuri dalam (pencurian) sebanyak seperempat dinar ke atas. (Shahih Muslim No.3189)

Keutamaan Bulan Ramadhan

BAB III MENGANALISIS SURAT ABASA AYAT diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Surat ini di turunkan sesudah surat

Bab 1 Hakikat Puasa. Kewajiban Puasa Ramadhan Kewajiban puasa Ramadhan disebutkan oleh Allah Swt di dalam irman-nya:

LALUAN KEHIDUPAN

Kekhususan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Yang Tidak Dimiliki Oleh Umatnya


Khutbah Jumat: Peringatan dari Bahaya Godaan Harta

Wajib Mensyukuri Nikmat Harta

Begitu Singkatnya Umur Manusia

Allah Al-Ghalib (Maha Menang) dan An-Nashir (Maha Penolong)

Hadits Menuntut Ilmu. Ringkasan Materi. A. Membaca Al Hadits Tentang Menuntut Ilmu Hadits 1. Hadits 2. Hadits 3

Serial Akhlak Muslim : Amanah

APAKAH ABU BAKAR MEMBUAT FATIMAH MURKA? DAN APAKAH FATIMAH BERHAK MENDAPAT WARISAN?

Kepimpinan Mengikut Perspektif Islam

Berpegang kepada Al-Qur'an dan As-Sunnah, dan tidak bertaqlid kepada seseorang

Pendidikan Agama Islam

JIKA WAKTU TERSIA-SIAKAN..

Bagaimana Caranya Kita Bersyukur? Wednesday, 15 May :39

BAB IV PERILAK TERPUJI

Perayaan Tahun Baru Islam

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

UMAT ISLAM PERLU BERKORBAN, JIKA TIDAK INGIN MENJADI KORBAN

Isilah 10 Hari Awal Dzul Hijjah dengan Ketaatan

Mendengar pertanyaan itu, Umair menjadi balik heran, lalu berkata; Wahai Amirul Mukminin! Mengapa engkau menyangka demikian?

BAB IV ANALISIS RISIKO KUFUR NIKMAT

Edisi 02/ I/ Dzulhijjah/ 1425 H Januari/ 2005 M)

2. Barang siapa bersumpah dengan Laata dan Uzzaa, maka hendaknya dia segera mengucapkan "laa ilaaha illallah"

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

Barangsiapa yang dikaruniai seorang anak, lalu ia menyukai hendak membaktikannya (mengaqiqahinya), maka hendaklah ia melakukannya.

Hukum Seputar Zakat Fitrah

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 14 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

KONSEP RIBA SESI III ACHMAD ZAKY

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 8 Tahun 2011 Tentang AMIL ZAKAT

Mendidik anak. Jangan takut.

Bimbingan Islam di Musim Hujan

المملكة العربية السعودية الرياض المكتب التعاوني للدعوة والا رشاد وتوعية الجاليات بالربوة ٢٠٠٩ م ١٤٣٠ ه كفى بالموت واعظا x א א z : : :

Sifat Allah Al-Hayiyyu, Yang Maha Pemalu

Amanah. Pertama: Definisi Amanah

Bukti Cinta Kepada Nabi

Berapa banyak orang yang berpuasa, namun tidak didapatkan dari Puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.

E٤٨٤ J٤٧٧ W F : :

Bersegera Menuju Masjid di Hari Jumat dan Meninggalkan Aktivitas Duniawi

DAFTAR TERJEMAH No Halaman BAB Terjemah

Doakan Orang Lain, Malaikat Mendoakanmu

Agar Nabi Muhammad Mencintai Kita

Pendidikan Agama Islam

DAFTAR TERJEMAH No. BAB Hal Terjemah

Diantara rahasia dan hakekat shiyam Ramadhan dapat disimpulkan menjadi tujuh perkara yang dapat dirasakan kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan:

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 15 Tahun 2011 Tentang PENARIKAN, PEMELIHARAAN, DAN PENYALURAN HARTA ZAKAT

Khutbah Jum'at. Isra' Mi'raj. Bersama Dakwah 1

Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA. Urgensi Menjaga Lisan

: : :

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

BAB I PENDAHULUAN. panjang. Ini adalah kesempatan yang paling penting bagi seorang

Transkripsi:

Dalam satu riwayat, khalifah Umar bin Khattab ra mengirimkan 40 ribu dirham dan 400 dinar kepada penguasa Syam saat itu, Abu Ubaidah ra. Sebelum utusan berangkat, khalifah memberi pesan kepada utusannya, Tolong perhatikan apa yang dia perbuat dengan uang ini. Ternyata, Abu Ubaidah membagikan semuanya kepada rakyat yang membutuhkannya. Sesaat menerima laporan tersebut, khalifah berkata Subhanallah yang telah menciptakan sosok seperti dirinya di dalam Islam. Tak lama setelah itu, khalifah mengadakan kunjungan ke Syam dan menyempatkan diri untuk mampir ke rumah Abu Ubaidah. Khalifah Umar hanya bisa menangis saat melihat harta yang ada di rumah Abu Ubaidah hanyalah satu pelana, satu piring dan satu tempat air dan beliau hanya disuguhkan beberapa potongan kecil roti kering. Umar berkata, Dunia ini sudah berhasil mempengaruhi kami semua, kecuali engkau, wahai Ubaidah. Setumpuk hikmah bisa kita petik dari riwayat tersebut, salah satunya adalah bagaimana sikap zuhud Abu Ubaidah ra. Beliau adalah penguasa wilayah Syam yang kaya, namun beliau hidup sangat sederhana. Bukan karena beliau menolak kekayaan atau dunia. Kekayaan beliau terima namun digunakan untuk keperluan kejayaan agama Islam. Dunia juga tak beliau tolak karena toh faktanya beliau adalah pemimpin sekaligus penguasa wilayah. Namun kekayaan dan kekuasaan tak menyilaukan pandangannya sehingga lupa akan akhirat. Hal inilah yang mendasari tingkah laku beliau dalam melayani umat yang dipimpinnya. 1 / 5

Sikap seperti itu tentu hanya dapat diraih dengan memahami makna zuhud secara utuh. Namun sayangnya, banyak dari kita yang tak memahami hakikat zuhud sehingga sering mendapati hal-hal keliru dalam penerapannya, seperti memiskinkan diri sampai menjadi pengemis, bahkan seringkali terjebak hingga dengan mengharamkan hal-hal yang halal. Apakah zuhud itu sebenarnya? Ibnu Qayim mengatakan bahwa zuhud berarti terbebasnya hati dari belenggu dunia. Seseorang yang zuhud akan berupaya untuk meraih derajat-derajat akhirat. Zuhud sering dikaitkan secara erat dengan enam hal yang dijadikan tolak ukur: harta, penampilan, kepemimpinan, manusia, jiwa dan segala sesuatu selain Allah swt. Meski demikian, zuhud bukan berarti menolak kekuasaan atau jabatan. Kita tak bisa mengingkari bagaimana besarnya kekayaan dan juga kekuasaan yang dimiliki oleh nabi Sulaiman as. Tak ada yang mampu menandingi kekayaan maupun kekuasaan beliau hingga kini. Namun beliau tetap menjaga kezuhudan yang dimiliki. Lihat juga bagaimana betapa kaya rayanya Rasulullah saw, Abu Bakar ra, Utsman bin Affan ra, dan juga Abdurrahman bin Auf ra. Mereka tak pernah merasa ragu atau berat hati untuk melepaskan harta mereka saat dakwah dan jihad memanggil. Berapa banyak harta yang dikeluarkan Abu Bakar saat membeli budak yang disiksa oleh majikannya demi mempertahankan keimanan? Berapa banyak harta yang didonasikan oleh Ustman ataupun Abdurrahman untuk kepentingan jihad? Luar biasa. Harta tak membekas di hati mereka, hanya sampai di tangan saja. Seperti layaknya Abu Ubaidah ra, para sahabat sholeh ini menganggap harta dan kekuasaan hanyalah sarana untuk beribadah kepada Allah swt semata sehingga mereka menggunakannya dengan bijak, tak merasa silau, tak pernah merasa terjerat dengannya dan mengganggap bahwa harta mereka yang paling berharga adalah keimanan kepada Allah swt dan Rasulnya. Hal demikian membuat mereka berlomba-lomba membelanjakan hartanya di jalan Allah swt. 2 / 5

Rasulullah saw juga telah memberikan teladan dengan kezuhudan beliau. Jangan pernah mengira bahwa beliau adalah orang yang miskin karena seperlima dari ghonimah adalah hak beliau. Beliau juga memiliki istri hingga 9 orang sekaligus menjadi pemimpin secara kenegaraan maupun spiritual. Namun, lihatlah kehidupan beliau. Sebagian besar harta beliau sedekahkan untuk menyantuni kaum fakir dan para muallaf. Tercatat saat di akhir hayat beliau nyaris tak mewariskan apapun untuk keluarganya. Allah swt telah mengingatkan kita bagaimana kehidupan dunia ini hanya bersifat sementara sehingga jangan pernah tertipu olehnya. Orang beriman itu berkata: Hai kaumku, ikutilah aku, aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang benar. Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal (Al Ghafir: 38-39) Ketahuilah, seseungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu. (al Hadid: 20) Dalam ayat lain Allah swt juga berfirman: Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan kekal (QS Al A laa: 16-17) Banyak hadist yang menyitir keutamaan akan zuhud. Dalam salah satu hadist, Rasulullah saw mengingatkan kita betapa kerdilnya dunia dibanding kehidupan akhirat. Apabila dunia dibandingkan dengan akhirat, maka ia tidak lebih seperti bila salah seorang di antara kamu mencelupkan salah satu jarinya ke laut, lalu lihatlah apa yang dibawa kembali oleh jari itu (HR Muslim). 3 / 5

Dalam hadist lain beliau menjelaskan bahwa apabila seseorang menyibukkan dirinya untuk menyambut akhirat niscaya dunia akan menghampirinya. Sebaliknya, bagi orang yang hanya fokus mencari dunia niscaya akan merugi baik di dunia maupun di akhirat. Barang siapa yang memiliki tekad untuk meraih akhirat niscaya Allah akan menjadikan kekayaannya hinggap di hatinya dan Dia akan menghimpunnya secara merata serta dunia akan menghampirinya dengan melimpah ruah. Dan barang siapa yang menjadikan dunia ini sebagai tujuannya niscaya Allah akan menjadikan kefakiran berada di hadapannya dan Dia akan membuat urusannya tercerai-berai sehingga dunia ini tidak mendatanginya, kecuali apa yang telah ditentukan baginya (HR Tirmidzi) Sejarah telah mencatat kebenaran hikmah dari hadist diatas. Kisah kezuhudan Abu Bakar ra, Umar bin Khattab ra, Ustman bin Affan ra dan Ali bin Abi Thalib ra menjadi contoh nyata, Allah swt menjadikan dunia takluk dan berlomba-lomba menghampiri mereka. Dunia tidaklah sepenuhnya tercela. Bagi orang-orang yang bijak dan memiliki sifat zuhud, dunia dijadikan ladang untuk menanam serta menabung nilai-nilai kebajikan dengan tujuan mendapatkan hasilnya di akhirat kelak. Imam Ahmad bin Hanbal membagi zuhud menjadi 3 bentuk: 1. Zuhud dengan cara meninggalkan perkara haram; inilah zuhud orang-orang awam. Walaupun zuhud ini berada di tingkatan orang awam, ternyata, banyak dari kita yang tak mampu untuk menjalankan. Kita bisa jumpai bagaimana banyaknya saudara-saudara kita yang dengan mudahnya tergoda untuk melakukan korupsi, berjudi, menipu dan sebagainya demi memuaskan nafsu duniawinya. 2. Zuhud dari sikap berlebihan dalam perkara halal; inilah bentuk zuhud beberapa orang tertentu. Makan, minum dan berpakaian adalah sesuatu hal yang halal. Namun tetap saja, bila dilakukan secara berlebihan tentu mendatangkan mudharat. 4 / 5

3. Zuhud dengan cara meninggalkan segala sesuatu yang dapat memalingkan diri dari mengingat Allah swt; inilah zuhud orang-orang yang mengenal Allah swt. Zuhu d dalam tingkat ini bukan berarti mengosongkan atau menghampakan diri terhadap dunia, namun mengosongkan hati dari hal-hal yang serba bersifat dunia yang membuat hati tidak tergoda oleh dunia. Zuhud hakikatnya adalah ibadah hati. Kita tak bisa menilai kezuhudan seseorang hanya dari zahirnya. Seseorang yang hidup mewah tak lantas membuat dia tidak memiliki kezuhudan, sebaliknya, seorang yang terlihat hidup sederhana belum tentu zuhud. Yang membedakan adalah bagaimana sikap hatinya dalam bersentuhan dan menanggapi hal yang berbau dunia, dan untuk masalah hati, hanya Allah swt dan masing-masing pribadi yang mengetahui. Sebagai penutup, sekedar mengingatkan kembali, janganlah zuhud sampai disalah artikan dengan cara memiskinkan diri, mengharamkan hal yang halal, menolak segala kenikmatan dunia, karena sesungguhnya kita umat Islam didorong untuk memakmurkan bumi, bekerja dan menguasai dunia, namun tak pernah tertipu atau terjerat oleh dunia. Pada kenyataannya, beberapa ibadah Islam membutuhkan harta dalam menunaikannya, seperti berhaji, bersedekah atau berzakat. Semoga kita mampu menerapkan sikap zuhud kedalam keseharian kita. Dengan sikap zuhud, insya Allah, kekikiran terkikis habis dari bilik-bilik hati kita dan membuang sikap ragu kita untuk bersegera membelanjakan harta kita di jalan Allah swt. Amien. Wallahualam bissawab. - http://www.dakwatuna.com - Mahmud Al Mishri, Ensiklopedia Akhlak Muhammad saw. 5 / 5