PENINGKATAN KUALTAS PEMBELAJARAN KERAJINAN BATIK DENGAN MODEL LESSON STUDY PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI KERAJINAN FBS UNY

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN SENI KERAJINAN BATIK DAN CHARACTER BUILDING

ARTIKEL PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEKNIK DIGITAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN KERAJINAN BATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA INTERAKTIF BERBASIS KOMPUTER MULTIMEDIA

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN TEKNIK DIGITAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS LESSON STUDY

LAPORAN LESSON STUDY. Oleh: Dr. Muhsinatun Siasah Masruri Nurul Khotimah, M.Si.

RINGKASAN LAPORAN LESSON STUDY

Sri Uchtiawati : Tanggung Jawab dan Kemandirian

Pengajaran Pendidikan Jasmani Melalui Lesson Study. Herka Maya Jatmika

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MAHASISWA MELALUI LESSON STUDY PADA MATA KULIAH MORFOLOGI TUMBUHAN

BAB III METODE PENELITIAN

Mengembangkan Kompetensi Guru Melalui Lesson Study

MENGEMBANGKAN KOMPETENSI GURU MELALUI LESSON STUDY

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Seminar Nasional Pendidikan Biologi FKIP UNS 2010

Eko Sri Wahyuni Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Tanjungpura Pontianak, Indonesia

PENERAPAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATA KULIAH MATEMATIKA EKONOMI Oleh: Bambang Suprayitno, SE. Mustofa, S.Pd.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

PEMBENTUKAN SEMBILAN PILAR KARAKTER SISWA KELAS VII SMP PLUS AL MUBARAK JEMBER MELALUI PEMBELAJARAN OPERASI BILANGAN BULAT BERBASIS LESSON STUDY

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kegiatan bersiklus yang terdiri dari perencanaan, tindakan &

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IMPLEMENTASI LESSON STUDY MELALUI PENDEKATAN PMRI PADA MATA KULIAH METODE STATISTIKA I

Sukir, Soeharto dan Nurhening Yuniarti (Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNY)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENERAPAN LESSON STUDY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEMAMPUAN MENGELOLA ASESMEN PEMBELAJARAN BAGI MAHASISWA CALON GURU KIMIA

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

I P M LE L MENT N A T S A I S I PENDID I IK I AN

PENINGKATAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK MELALUI LESSON STUDY

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. empat komponen, yaitu perencanaan (plan), tindakan (action), observasi, terkait. Siklus PTK dapat digambarkan sebagai berikut;

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran di kelas secara berkesinambungan.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

KEGIATAN LESSON STUDY DALAM PEMBELAJARAN Oleh : Drs. Mulyo Wiharto, MM

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

MENINGKATKAN KUALITAS PERKULIAHAN DI JURUSAN KIMIA FMIPA UNESA MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY

BAB III METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 1 Talang Jawa Kecamatan

PENGENALAN LESSON STUDY DALAM KERANGKA PPL. Tim Laboratorium Fakutas Tarbiyah dan Ilmu Keguraun IAIN Tulungagung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research), dimana

PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU FISIKA MELALUI LESSON STUDY. Ida Kaniawati

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Sukardi dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

MENUJU GURU YANG PROFESIONAL MELALUI LESSON STUDY A. LATAR BELAKANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tindakan kelas yang dikenal dengan Classroom Action Research. Penelitian

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PGPAUD DALAM MATA KULIAH TARI UNTUK ANAK USIA DINI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan penelitian

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA. dilaksanakan di MTs. Sunan Kalijogo Pati kelas VII A tahun ajaran 2013

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpres Matamaling

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VA SDN 4 Metro Pusat. Kecamatan Metro Pusat Kota Metro.

BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAAN, DAN ANALISIS HASIL

LESSON STUDY DALAM PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau Classroom Action Research (CAR). Pendekatan PTK dipilih karena

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 9 Metro Barat. Penelitian dilaksanakan di kelas IVA semester ganjil Tahun. pelaksanaan sampai dengan tahap penyimpulan.

BAB III METODE PENELITIAN

1. Kegiatan Perkuliahan Pertemuan ke-

LILIASARI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA SEKOLAH PASCASARJANA UPI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PELATIHAN LESSON STUDY DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SD DI KECAMATAN CIPOCOKJAYA KOTA SERANG PROVINSI BANTEN.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Penelitian ini dilakukan di kelas II SD Negeri 6 Sindurejo, Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas menurut Sutama (2010: 15-21) merupakan upaya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

PEER TEACHING BERBASIS LESSON STUDY. Strategi Praktek Pembelajaran. Oleh ASMUNI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. umum terdapat empat langkah dalam melakukan PTK, yaitu perencanaan,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. taktis yang relevan dengan pemecahan permasalahan pembelajaran sepak bola di

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS DATA

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL

PENGEMBANGAN MODEL PEMBINAAN PROFESIONALISASI GURU PENDIDIKAN JASMANI DI SEKOLAH DASAR MELALUI LESSON STUDY BERBASIS KELOMPOK KERJA GURU

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Paseh 2 Kecamatan Paseh Kabupaten Sumedang. Lokasi penelitian tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. mendorong guru untuk menemukan teori baru yang dibuat sendiri sesuai

BAB III METODE PENELITIAN. dari Kemmis dan Taggart dalam Pargito (2011: 37), yaitu: (1) plan

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 2 ISSN X

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat

Transkripsi:

PENINGKATAN KUALTAS PEMBELAJARAN KERAJINAN BATIK DENGAN MODEL LESSON STUDY PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI KERAJINAN FBS UNY Oleh: (Dosen Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY, menyelesaikan S2 Program Studi Pengkajian Seni Pertunjukan dan Seni Rupa UGM, e-mail: ismadi.andra7@gmail.com HP. 081548551884) Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil pembelajaran kerajinan batik dengan mengunakan model lesson study pada Program Studi Pendidikan Seni Kerajinan, Jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Subyek penelitian adalah mahasiswa semester V Program Studi Pendidikan Seni Kerajinan FBS UNY. Penelitian didesain sebagai Penelitian Tindakan Kelas(PTK) dengan langkah penelitian yang mengacu pada model Kemmis dan Metaggart, dilaksanakan dalam dua siklus. Pengambilan data mealui observasi wawancara, dan dokumentasi, sedangkan analisis data secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah adanya refleksi dan pembahasan bersama tim kemudian dilakukan berbagai tindakan di antaranya pembenahan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), penerapan metode pembelajaran yang mendukung, juga penguasaan dosen pada saat melakukan pembelajaran dikelas, memperlihatkan adanya peningkatan pembelajaran. Hal itu ditunjukkan dengan beberapa indikasi adanya perubahan perilaku belajar mahasiswa yakni mengikuti pembelajaran dengan tepat waktu, memperhatikan apa yang disampaikan dosen, dan interaksi yang cukup aktif. Dari hasil evaluasi pembelajaran setiap kompetensi, terlihat adanya peningkatan yang ditunjukkan dengan semakin meningkatnya nilai harian para mahasiswa. Kata kunci: pembelajaran batik, lesson study, peningkatan pembelajaran Pendahuluan Indikator pembelajaran dapat dilihat dari perilaku tenaga pengajar dan mahasiswa, dampak pembelajaran, iklim pembelajaran, materi pembelajaran, media pembelajaran, dan sistem pembelajaran. Berdasarkan pengamatan di kelas, kegiatan pembelajaran selama ini kurang adanya pengamatan terhadap proses belajar mengajar, kurang adanya refleksi sehingga mengakibatkan terjadinya pembelajaran yang monoton dan kurang inovatif. Berawal dari itu maka diperlukan adanya pengembangan model pembelajaran yang lebih tepat. Salah satu model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kompetensi serta materi kerajinan batik, ialah model lesson study. Dengan model lesson study, proses pembelajaran akan selalu ada pengamatan dan refleksi pada setiap kegiatan belajar mengajar, sehingga pembelajaran yang akan datang diharapan akan lebih baik dari pembelajaran sebelumnya. Permasalahan yang ingin diteliti dalam penelitian ini ialah: 1. Bagaimana proses pembelajaran kerajinan batik dengan menggunakan model lesson study di Program Studi Pendidikan Seni Kerajian Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY? 2. Bagaimanakah penigkatan hasil pembelajaran pada mata kuliah Kerajinan Batik dengan menggunakan model lesson study di Program Studi Pendidikan Seni Kerajian Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY? 85

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kerajinan Batik dengan Model Lesson Study pada Program Studi Pendidikan Seni Kerajinan FBS UNY Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini, maka tujuan yang hendak dicapai adalah untuk: 1. Mendekripsikan proses pembelajaran kerajinan batik dengan menggunakan model lesson study di Program Studi Pendidikan Seni Kerajian Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY? 2. Mendeskripsikan peningkatan hasil pembelajaran pada mata kuliah Kerajinan Batik dengan menggunakan model lesson study di Program Studi Pendidikan Seni Kerajian Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY? Tinjauan Pustaka Peranan Lesson Study Menurut Sumardi (2007) lesson study dapat merupakan model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berdasarkan azas-azas kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar. Lesson study dilaksanakan melalui tiga tahapan, yakni plan (perencanaan), do (pelaksanaan), dan see (refleksi). Ketiga tahapan tersebut merupakan satu siklus pembelajaran. Dalam tahapan plan, seorang dosen merancang pembelajaran agar mahasiswa dapat belajar dari materi pembelajaran secara aktif. Kegiatan ini dapat dilakukan secara kolaboratif dengan sejawat agar pembelajaran dapat berhasil. Pada kesempatan ini sudah ditentukan siapa yang akan bertindak sebagai dosen model. Dalam tahap ini dapat dihasilkan lesson plan (Rencana Pembelajaran/Perkuliahan) dan teaching materials, antara lain media pembelajaran dan Lembar Kerja Mahasiswa. Tahap do merupakan pelaksanaan pembelajaran yang telah dirancang dalam tahap plan. Dalam tahap tersebut dosen model melaksanakan pembelajaran dengan berpedoman pada Rencana Pembelajaran/ Perkuliahan, sedangkan dosen lain bertindak sebagai observer (pengamat) pembelajaran. Pejabat struktural (Dekan, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi) juga dapat bertindak sebagai observer. Observer menggunakan Lembar Observasi untuk melakukan pengamatan, yang akan membantunya ketika pada tahap refleksi. Kegiatan pembelajaran perlu direkam dengan kamera video atau foto digital untuk bahan dokumentasi yang dapat dimanfaatkan dalam tahap refleksi. Selama tahap do, pada dasarnya observer dapat belajar dari pembelajaran yang sedang berlangsung. Kritik dan saran disampaikan secara bijak dan dilakukan pada saat refleksi untuk perbaikan pembelajaran. Semua orang yang terlibat dalam lesson study dapat belajar dari pembelajaran yang telah dikondisikan itu, dan hal ini berarti bahwa pembelajaran bukan hanya bagi dosen model. Lebih lanjut Sumadi menjelaskan, bahwa lesson study dimaksudkan agar: (1) semua mahasiswa dapat berpartisipasi dalam pembelajaran tanpa kecuali dan (2) dosen menerapkan hasil yang diperoleh dari refleksi pembelajaran.secara khusus lesson study mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. meningkatkan kualitas rencana pelaksanaan pembelajaran 2. meningkatkan pengetahuan dosen tentang materi ajar 3. meningkatkan pengetahuan dosen tentang pembelajaran 4. meningkatkan kemampuan dosen dalam mengamati aktivitas pembelajaran 5. menguatkan hubungan kolegalitas antardosen 6. menguatkan hubungan antara pelaksana pembelajaran sehari-hari dengan tujuan pembelajaran jangka panjang 7. meningkatkan motivasi dosen untuk selalu berkembang 86

Perangkat Pendukung Lesson Study Menurut Sumardi (2007) perangkat pendukung ialah semua perangkat yang mendukung keberhasila implementasi lesson study. Sebagaimana telah disinggung dalam pembahasan sebelumnya, salah satu perangkat pendukung dalam lesson study adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/ Perkuliahan, Lembar kegiatan Mahasiswa, dan teaching materials yang dihasilkan dalam tahap plan. Dalam tahap plan perlu adanya catatan tentang pelaksanaan pertemuan. Perekaman audio visual selama kegiatan plan ini juga diperlukan sebagai salah satu dokumen penting. Ditegaskan oleh Sumardi, perangkat pendukung dalam tahap do adalah lembar observasi, yang berisi antara lain: (1) interaksi antar mahasiswa, (2) interaksi antara mahasiswa dan dosen, (3) interaksi antarmahasiswa dan media/sumber belajar/lembar kerja mahasiswa, (4) mahasiswa yang pasif, (5) mahasiswa diam karena berfikir dan memperhatikan, dan (6) pelajaran berharga yang dapat dipetik dari hasil pengamatan. Dalam lembar observasi ini perlu ditulis nama mahasiswa yang diamati dan waktu pengamatan. Perangkat pendukung lainnya ialah perekam audio visual kegiatan pembelajaran yang dapat mendokumentasikan berbagai kejadian selama pembelajaran berlangsung. Penekanan rekaman gambar tidak hanya ditujukan pada mahasiswa yang aktif dalam pembelajaran, melainkan juga ditujukan kepada mahasiswa yang tidak terlibat dalam pembelajaran, yang memperlihatkan kebosanan dengan memainkan alat-alat tulis, yang mengantuk, yang berperilaku menyimpang, dan sebagainya. Lesson study juga memerlukan aturanaturan tertulis yang disepakati bersama. Aturan-aturan ini dapat dituangkan dalam (1) pedoman bagi pemandu (moderator), (2) pedoman bagi observer, dan (3) pedoman bagi peserta refleksi. Selanjutnya, keberhasilan lesson study perlu dipantau secara berkelanjutan, sehingga diperlukan tim monitoring dan evaluasi tentang pengimplementasiannya. Tim monitoring dan evaluasi dapat mengembangkan instrumen sendiri untuk memonitor dan mengevaluasi implementasi lesson study. Alat pengumpul data dapat berupa dokumen tertulis, angket, pedoman wawancara, observation check-list, dan sebagainya. Langkah-langkah Perekaman dan Interpretasi Kegiatan Lesson Study Menurut Kadarisman (2008:07), lesson study memiliki tahapan-tahapan yang perlu dilaksanakan secara sistematis, yakni: tahap perencanaan (plan), pelaksanaan (do) yang sering juga disebut research lesson, dan tahap kegiatan pasca pembelajaran atau post-class discussion (see). Karena itu kegiatan perekaman dan interpretasi dalam lesson study selalu berpijak pada pengembangan model pelaksanaannya, sebagaimana terlihat dalam skema berikut. Tindakan (Do) Pengembangan model Rencana (Plan) REVISI Observasi (See) Refleksi Gambar 1. Skema Pelaksanaan Lesson Study 87

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kerajinan Batik dengan Model Lesson Study pada Program Studi Pendidikan Seni Kerajinan FBS UNY Manfaat Model Lesson Study dalam Pembelajaran Menurut Kadarisman (2008:07) model lesson study yang didukung seperangkat alat mempunyai manfaat sebagai: 1. Akuntabilitas kegiatan Dengan adanya rekaman pada proses lesson study yang menunjukkan berlangsungnya pembelajaran nyata (real teaching) maka ada pertanggungjawaban penuh bahwa program benar-benar telah terlaksana, sehingga media ini bisa menjadi alat untuk permasalahan akuntabilitas. 2. Alat verifikasi Dengan terdokumentasikannya apa yang berlangsung selama kegiatan pembelajaran, maka secara tidak langsung media ini akan menjadi alat verifikasi yang efektif. Di kemudian hari tidak ada lagi alasan bahwa kegiatankegiatan yang dilakukan tidak sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan sebelumnya. 3. Alat kontrol dan evaluasi Metode ini juga dapat dipakai sebagai alat kontrol pada kegiatan yang sedang berlangsung, sesuai tidaknya kegiatan dengan rencana. Selain itu metode ini juga bisa dimanfaatkan sebagai alat bantu evaluasi kegiatan secara keseluruhan. Konsekuensi-konsekuensi itu tentu mengandung perubahan dari proses pembelajaran sebelumnya, tetapi perubahan yang ditujukan untuk perbaikan. Perbaikan tersebut tidak akan terjadi apabila seorang pembelajar tidak sadar atau tanggap akan standar profesinya sendiri. Lesson study adalah suatu instrumen yang digunakan dengan penuh kemampuan oleh dosen yang baik untuk meningkatkan mutu pengajarannya. Metode Penelitian Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research), karena penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pembelajaran dengan memberikan tindakan alternatif berupa model lesson study. Elliot dan Suwarsih Madya (1994:1) menyatakan bahwa penelitian tindakan adalah kajian tentang situasi sosial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas tindakan di dalamnya. Seluruh prosesnya merupakan telaah, diagnosis, perencanaan, pemantauan, dan pengaruh hubungan antara evaluator dan tenaga profesi. Inti penelitian ini terletak pada tindakantindakan alternatif yang dibuat oleh peneliti, kemudian diujicobakan dan dievaluasi apakah tindakan alternatif ini dapat memecahkan persoalan yang dihadapi dalam pembelajaran. Rancangan Prosedur Penelitian Dalam penelitian yang menggunakan model spiral Kemmis dan Mc Taggart (1988) ini, prosedur penelitian dirancang sebagai berikut: 1. Persiapan Dalam tahap persiapan dilakukan (1) permintaan ijin kepada Ketua Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY untuk melakukan penelitian, (2) studi awal tentang pembelajaran kerajinan batik melalui observasi, (3) pengidentifikasian permasalahan dalam pembelajaran kerajinan batik, yakni dengan mengkaji kurikulum, satuan pembelajaran, buku sumber,ketersediaan alat dan bahan praktik, (4) perumuskan spesifikasi dan karakteristik model pembelajaran yang dibutuhkan dalam pembelajaran kerajinan batik, (5) perencanaa penelitian, antara lain penyusunan serangkaian kegiatan secara menyeluruh berupa siklus-siklus tindakan bersama dosen senior, dan (6) pembuatan instrumen pedoman observasi dan evaluasi 88

terbatas dan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan. Subyek Penelitian Subyek penelitian ialah mahasiswa Semester V kelas B peserta kuliah kerajinan batik Program Studi Pendidikan Seni Kerajinan Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS UNY dan dosen pengampu mata kuliah Kerajinan Batik. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi yang dilengkapi dengan perekaman audio-visual, dan dokumen. Seluruh data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Setelah itu dilakukan refleksi dan perbandingan antara pratindakan dan pascatindakan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah tindakan sudah cukup atau sudah dapat meningkatkan pembelajaran atau masih ada perbaikan-perbaikan untuk siklus berikutnya. Hasil dan Pembahasan Pelaksanaan Tindakan Penelitian Kegiatan observasi dilakukan selama dua pertemuan yaitu tanggal 25 September dan 9 Oktober, meliputi proses belajar teori batik, presensi mahasiswa, situasi kelas, dan juga mengenai fasilitas ketersediaan alat praktik. Jadwal rencana tindakan disesuaikan dengan jadwal kuliah yaitu pada setiap Kamis pukul 11.00 15.00 WIB di Ruang Batik. Tindakan I Tindakan ini meliputi: 1. Plan Kegiatan plan dilakukan pada hari Senin tanggal 13 Oktober 2008, yaitu tim lesson study mendiskusikan rencana perkuliahan berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran/Perkuliahan (RPP) dan silabus yang telah dibuat oleh dosen pengampu. Terdapat masukan dari Ibu Arsianti Latifah, S.Pd. yakni RPP yang diajukan agar dibenahi mengenai kejelasan kompetensi dasar, materi kuliah, topik perkuliahan, yang harus kembangkan lebih spesifik. Sementara masukan dari ibu Eni Puji Astuti, M.Sn. ialah (1) model pembelajaran yang akan diterapkan perlu dipertimbangkan tujuannya dan kesesuaiannya dengan materi batik, (2) pembelajaran yang akan berlangsung untuk lesson study sebaiknya berjalan alamiah dan bukan rekayasa agar manfaatnya terpetik. 2. Do Do merupakan pelaksanaan pembelajaran dan observasi yang dilakukan pada hari Kamis, tanggal 16 Oktober 2008 pukul 11.00 15.00 WIB di Ruang Batik Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS. Pada kegiatan ini, dosen melakukan pembelajaran mulai dari membuka, menyampaikan materi, sampai menutup diamati oleh observer. Para observer mencatat dan merekam semua kejadian dengan dibantu alat perekam audio-visual. Adapun jalannya perkuliahan sebagai berikut: Kegiatan dimulai pukul 11.05, mahasiswa memasuki ruang kelas diikuti dosen pengampu, selanjutnya dosen sejawat sebagai observer memasuki ruang kelas. Pada awal perkuliahan mahasiswa tampak terkejut dengan kehadiran 2 dosen lain dan 1 karyawan membawa handycam yang tidak biasanya memasuki ruang kuliah dan merekam pada waktu pembelajaran berlangsung. Mahasiswa belum seluruhnya hadir di kelas, baru 75% mahasiswa yang hadir yaitu sekitar 14 mahasiswa. Dosen membuka pembelajaran dengan salam dan menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran hari ini dengan singkat, yaitu membuat desain batik. Kemudian dosen menyampaikan materi hingga akhir dan dilanjutkan mendesain. Dari hasil observasi masing-masing observer dapat dirangkum: a) Interaksi mahasiswa dengan dosen saat dosen menyampaikan materi, mahasiswa 89

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kerajinan Batik dengan Model Lesson Study pada Program Studi Pendidikan Seni Kerajinan FBS UNY memperhatikan. Hanya ada 2 orang yang tidak hadir. Ada 1 mahasiswa yang bertanya tentang ketentuan motif yang akan didesain. b) Jalannya perkuliahan secara keseluruhan lancar, akan tetapi masih banyak hal yang perlu diperbaiki, terutama metode pembelajaran. 3. See Dalam kegiatan ini, peneliti bersamasama dengan observer melakukan analisis, interpretasi, dan mengevaluasi pembelajaran yang telah berlangsung. Adapun ringkasan dalam kegiatan mengevaluasi ialah sebagai berikut. a) Interaksi mahasiswa masih kurang, hanya ada 1 mahasiswa yang bertanya. b) Perlu peningkatan penguasaan kelas, karena masih ada beberapa mahasiswa yang tidak memperhatikan (menggambar, ber-sms) saat dosen menjelaskan materi. Dari hasil evaluasi tindakan tersebut, peneliti bersama-sama observer kemudian dapat menetapkan revisi tindakan dan merencanakan tindakan selanjutnya. Tindakan II Tindakan ini meliputi: 1. Plan Kegiatan plan dilakukan hari Senin, tanggal 20 Oktober 2008, tim lesson study mendiskusikan RPP yang telah dibuat oleh dosen pengampu. RPP telah dibuat sedemikian rupa sesuai form dari fakultas dan secara ringkas telah tidak ada revisi. 2. Do Kegiatan ini dilakukan pada hari Kamis, tanggal 23 Oktober 2008 pukul 11.00 15.00 WIB di ruang batik Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS. Pada kegiatan ini dosen melakukan pembelajaran dari membuka, menyampaikan materi, sampai penutup diamati oleh observer. Observer mencatat dan merekam semua kejadian dari awal sampai akhir pembelajaran dengan dibantu alat perekam audio-visual. Adapun jalannya perkuliahan sebagai berikut: Pada saat kegiatan dimulai pukul 11.05, mahasiswa telah masuk, tidak ada yang terlambat dan diikuti dosen pengampu, selanjutnya dosen sejawat sebagai observer memasuki ruang kelas. Mahasiswa mulai terbiasa dengan kehadiran 2 dosen lain dan 1 karyawan pengambil gambar. Dosen membuka pembelajaran dengan salam dan menyampaikan rencana kegiatan pembelajaran hari itu dengan singkat, yaitu proses mencanting dalam membatik. Kemudian dosen menyampaikan materi dan melakukan demonstrasi di depan mahasiswa dan melakukan pembimbingan individu hingga akhir. Dari hasil observasi masing-masing observer dapat dirangkum sebagai berikut. a) Dalam interaksi mahasiswa dengan dosen saat menyampaikan materi, mahasiswa memperhatikan. Ada beberapa mahasiswa yang meminta untuk dibimbing secara individu dan demonstrasi mencanting/ membatik. b) Jalannya perkuliahan secara keseluruhan lancar dan kelas terlihat hidup. 3. See Dalam kegiatan ini, peneliti bersamasama dengan observer melakukan analisis, interpretasi dan mengevaluasi pembelajaran yang telah berlangsung. Ringkasan dalam mengevaluasi adalah sebagai berikut. a) Interaksi mahasiswa cukup aktif. b) Penguasaan kelas cukup. 4. Kesimpulan Pada pembelajaran pada tindakan II telah terdapat peningkatan pembelajaran, hal ini ditandai perilaku mahasiswa yang tidak terlambat masuk, mahasiswa mulai aktif berinteraksi dengan dosen berupa bertanya atau berkonsultasi untuk memohon bimbingan. 90

Pembahasan Dari hasil penelitian di atas dapat dikatakan bahwa sebelum tindakan diberikan, perencanaan pembelajaran (RPP) masih perlu pembenahan/revisi, pada saat proses pembelajaran di kelas dosen kurang dalam penguasaan kelas, mahasiswa terlihat kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran kerajinan batik, dan terindikasi kurangnya interaksi mahasiswa dalam menanggapi berupa pertanyaan. Hal lain di antaranya ialah mahasiswa masih banyak yang datang terlambat, kemudian pada saat pembelajaran dimulai, masih ada mahasiswa yang tidak memperhatikan apa yang disampaikan dosen, serta terindikasi masih adanya mahasiswa yang menggambar sendiri, main sms/hp dan ada di antaranya yang berbicara dengan temannya di luar konteks/tema pembelajaran. Setelah adanya refleksi dan pembahasan bersama tim, kemudian dilakukan berbagai tindakan di antaranya pembenahan RPP, penerapan metode pembelajaran yang mendukung seperti metode demonstrasi dan pembimbingan. Selain itu juga adanya peningkatan penguasaan dosen dalam melakukan pembelajaran di kelas, sehingga terlihat ada peningkatan dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa indikasi adanya perubahan perilaku belajar mahasiswa seperti dapat masuk tepat waktu, mahasiswa memperhatikan apa yang disampaikan dosen, interaksi mahasiswa pun cukup aktif. Dari dokumentasi evaluasi pembelajaran setiap kompetensi, terlihat ada peningkatan, hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya nilai harian para mahasiswa. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran lesson study dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kerajinan batik. Penutup Kesimpulan Kegiatan pembelajaran kerajinan batik sudah mengalami peningkatan sebagai berikut. 1. Peningkatan aktivitas dalam proses pembelajaran. 2. Peningkatan motivasi belajar mahasiswa. 3. Peningkatan hasil belajar mahasiswa ditandai dengan meningkatnya nilai mahasiswa. Saran Untuk meningkatkan pembelajaran di jurusan, sebaiknya kegiatan lesson study ini terus dilakukan oleh seluruh dosen. Daftar Pustaka Chapman, L.H.1978. Aprroaches to Art in Education. New York: Harcourt Brace Jovanovich, Inc. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1999. Penelitian Tindakan. Jakarta. Djohar. 2003. Pendidikan Strategik: Alternatif untuk Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Lesfi. Martin, B. dan Dwidjoamiguno, R.P. Warindio. Tt. Belajar Melukis Batik dan Motif-motif Batik. Yogyakarta. Susanto, S.K. S. 1980. Seni Kerajinan Batik Indonesia. Yogyakarta: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik. Sumardi. 2007. Perangkat Pendukung dalam Lesson Study. Yogyakarta: FMIPA UNY. 91

Peningkatan Kualitas Pembelajaran Kerajinan Batik dengan Model Lesson Study pada Program Studi Pendidikan Seni Kerajinan FBS UNY 92

93