RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN PENGEMBANGAN SISTEM PERIZINAN PEMANFAATAN SUMBER RADIASI PENGION

dokumen-dokumen yang mirip
Sosialisasi dan Workshop Pelaksanaan Reformasi Birokrsi Daerah

PROGRAM DAN KEGIATAN PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK

Inti Muatan Undang Undang No. 25/2009 ttg. Pelayanan Publik

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38 TAHUN 2012

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) Permenpan No. 14 Tahun Makassar, 20 Februari 2018

KATA PENGANTAR. Plt. Kepala Pusat PVTPP. Dr.Ir.Agung Hendriadi, M.Eng. NIP

PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK BAB I PENDAHULUAN

2012, No BAB I PENDAHULUAN

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT

PEDOMAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP LAPAN TAHUN 2014

11 Program Prioritas KIB II

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

PEMERINTAH KOTA SAMARINDA

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

Laporan Indeks Kepuasan Masyarakat. Periode Desember 2014

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PermenPANRB Nomor 16 Tahun 2014 Tentang Pedoman Survei Kepuasan Masyarakat Terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik

BUPATI BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM)

-2- Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik

PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN

KEPUTUSAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : KEP/25/M.PAN/2/2004

DEPUTI BIDANG PELAYANAN PUBLIK KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

SMK PERTANIAN PEMBANGUNAN NEGERI SEMBAWA

ORGANISASI, MEKANISME, DAN INSTRUMEN PENILAIAN BAB I PENDAHULUAN

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PELAYANAN PUBLIK. menyediakan segala apa yang diperlukan oleh orang lain untuk perbuatan

BERITA NEGARA PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA

STANDAR PELAYANAN SERTIFIKASI INSTALASI KARANTINA IKAN DAN SERTIFIKASI CARA KARANTINA IKAN YANG BAIK (CKIB)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

LAPORAN HASIL PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER 1 TAHUN 2017

PENYELENGGARAAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (PTSP) SEBAGAI IMPLEMENTASI PERCEPATAN REFORMASI BIROKRASI DI BIDANG PELAYANAN PUBLIK

LAPORAN SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2015

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 78/Permentan/OT.140/8/2013 TENTANG PEDOMAN PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PERTANIAN

pengantar : Pelayanan Publik dan Standar Pelayanan Publik (SPP)

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) LAYANAN KEMAHASISWAAN DI POLTEKKES KEMENKES SURAKARTA TAHUN 2015

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI

PEDOMAN UMUM PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT UNIT PELAYANAN INSTANSI PEMERINTAH

KATA PENGANTAR. Achmad Jais Ely, ST, M.Si Kepala SUPM Waiheru Ambon

Nuklir Nomor 7 Tahun 2016 tentang

MEMUTUSKAN: : PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ADIBAKTI MINA BAHARI.

LAPORAN SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2016

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM NOMOR DJ

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

STANDAR PELAYANAN INSPEKTORAT BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

SURVEY KEPUASAN MASYARAKAT (SKM)

Standar Pelayanan [SP]

OLEH : Dra. Suyati INSPEKSI FASILITAS RADIASI DAN INSPEKSI FASILITAS RADIASI DAN ZAT RADIOAKTIF ZAT RADIOAKTIF

LAPORAN HASIL SURVEI KEPUASAN PENGGUNA PELAYANAN PERIZINAN FRZR BAPETEN

LAPORAN PENYUSUNAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TAHUN 2015

BATAN PERATURAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR : 212/KA/XII/2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

Nuning Rodiyah Komisi Pelayanan Publik Jawa Timur

LAPORAN SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TAHUN 2014

Manual Prosedur Indeks Kepuasan Pengguna Jasa

LAPORAN TAHUNAN LAPORAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKT BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) JAMBI TAHUN 2016 BALAI PELATIHAN PERTANIAN (BPP) JAMBI

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

LAPORAN HASIL SURVEI PENGUKURAN INDEK KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN TAHUN 2015

ketidakpuasan masyarakat thd

LAPORAN HASIL SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK DI PENGADILAN NEGERI SIMPANG TIGA REDELONG

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI KELAS IB CIBINONG

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PERIODE JANUARI S/D DESEMBER 2016

LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM BULAN JULI 2017

PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 35 TAHUN 2014

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan L

LAPORAN HASIL SURVEY INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) TERHADAP PELAYANAN DI LINGKUNGAN SETJEN WANTANNAS

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR: 78/Permentan/OT.140/12/2012

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL NOMOR: /KA/VI/2012 TENTANG

LAPORAN TENTANG SURVEI INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT DKI JAKARTA, 4-8 SEPTEMBER 2017

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG

2016, No Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran

Pelayanan Prima di Perguruan Tinggi

PENGUKURAN INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) SEMESTER II TAHUN 2017

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 24 TAHUN 2014

PENINGKATAN KINERJA BADAN PELAYANAN PERIJINAN TERPADU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN 2014 Fajar Hendro Utomo Dosen STKIP PGRI Tulungagung

KATA PENGANTAR. Akhirnya kami mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungan berbagai pihak hingga laporan ini terselesaikan.

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN KANREG I BKN YOGYAKARTA

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN STANDAR PELAYANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT (IKM) PROGRAM STUDI FARMASI

Standar Pelayanan Prima Universitas Brawijaya

PERATURAN GUBERNUR JAWA BARAT. NOMOR : 18 Tahun 2010 TENTANG MONITORING DAN EVALUASI PELAYANAN PERIZINAN TERPADU GUBERNUR JAWA BARAT,

LAMPIRAN KEPUTUSAN. MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR : 63/KEP/M.PAN/7/2003, TANGGAL : 10 Juli 2003

Menetapkan 5. Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fung

LAPORAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN PENGADILAN DI PENGADILAN NEGERI KELAS IB CIBINONG

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

dilaksanakan pada suatu lembaga layanan publik.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG PENANGANAN PENGADUAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

EXECUTIVE SUMMARY ( IKHTISAR EKSEKUTIF )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN DAN KETAHANAN PANGAN KABUPATEN SOPPENG NOMOR : 05.1/SK-BP3KP/II/2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

2015, No Indonesia Tahun 2012 Nomor 215, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5357); 3. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 ten

LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM

[ IKM UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG ] Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing,

Transkripsi:

SERI REKAMAN DOKUMEN UNIT KERJA TA. 2012 RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN PENGEMBANGAN SISTEM PERIZINAN PEMANFAATAN SUMBER RADIASI PENGION PUSAT PENGKAJIAN SISTEM DAN TEKNOLOGI PENGAWASAN Jl. Gajah Mada No. 8 Jakarta 10120 Telp. (62-21) 63858269 70, Fax. (62-21) 63858275

1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai dengan rekomendasi hasil kajian Tahun 2011 mengenai Kajian Pengembangan Sistem Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi yang menyatakan bahwa perlu dilakukan kajian lanjutan mengenai peningkatan pelayanan perizinan, seperti: penetapan standar pelayanan, pengembangan Standard Operating Procedures (SOP), dan pengembangan survei tentang kepuasan penerima layanan perizinan. Kemudian dengan adanya Surat Edaran (SE) Kementerian PAN dan RB No. 4/M.PAN-RB/03/2012 tentang Pelaksanaan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada Seluruh Unit Penyelenggara Pelayanan Publik yang menyatakan bahwa untuk para Menteri, Pimpinan Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Gurbernur, serta Bupati/Walikota di seluruh Indonesia selaku Pembina Pelayanan Publik di instansinya agar menginstruksikan kepada setiap kepala satuan kerja penyelenggara pelayanan publik dilingkungannya untuk secara berkala melaksanakan survei Indeks kepuasan Masyarakat (IKM), sehingga dapat diketahui skor IKM-nya serta menindaklanjuti hasil-hasilnya untuk peningkatan kualitas pelayanan publik. Sesuai dengan Pasal 38 UU No. 25 Tahun 2009 tentang pelayanan publik bahwa setiap penyelenggara pelayanan publik berkewajiban melakukan penilaian kinerja penyelenggaraan pelayanan publik secara berkala (sekurang-kurangnya sekali dalam setahun) dengan menggunakan indikator kinerja berdasarkan standar pelayanan. Oleh karena itu, P2STPFRZR diberi tugas menginisiasi adanya kajian mengenai pengembangan sistem perizinan pemanfaatan sumber radiasi pengion untuk memperoleh informasi mengenai implementasi dan pengembangan dari sistem perizinan sesuai PP 29/2008. Kajian ini direncanakan berlangsung selama 2 (dua) tahun yaitu Tahun 2011 dan 2012. Pada Tahun 2011, dilakukan reviu secara menyeluruh terhadap PP 29/2008 dan diperoleh informasi mengenai implementasi menurut pengguna, sedangkan Tahun 2012 diharapkan dapat menginisiasi adanya kebutuhan kajian yang lebih spesifik dari masukan yang diperoleh di Tahun 2011 seperti penetapan dan penerapan komponen standar pelayanan, dan pengembangan survei kepuasan penerima pelayanan perizinan sebagai bahan pedoman penilaian kinerja unit pelayanan publik. 1.2. TUJUAN Memperoleh hasil kajian mengenai pelayanan perizinan melalui survei kepuasan penerima dan penyelenggara pelayanan yang dapat digunakan untuk menetapkan komponen standar pelayanan dan untuk pengembangan pelayanan perizinan. Revisi : 0 Hal : 1 dari 8

1.3. SASARAN Tersedianya indeks kepuasan penerima pelayanan (Indeks Kepuasan Masyarakat, IKM). 1.4. RUANG LINGKUP 1) Kajian mengenai indeks kepuasan masyarakat terhadap implementasi pelayanan perizinan pemanfaatan sumber radiasi pengion. 1.5. METODOLOGI KAJIAN 1. Kajian literatur terkait dengan perizinan 2. Perencanaan pelaksanaan survei lapangan Sebelum survei lapangan, dilakukan penyiapan kuesioner yang dikirimkan 2 3 minggu sebelum pelaksanaan survei ke beberapa instansi baik rumah sakit maupun industri. Kuesioner Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dibuat dan dianalisis sesuai panduan dari SK MENPAN No. Kep/25/M.PAN/2/2004 melalui beberapa penyesuaian terkait dengan pelayanan perizinan FRZR. Kuesioner penilaian kinerja unit pelayanan perizinan FRZR dibuat sesuai dengan pedoman yang telah dikeluarkan oleh Kementerian PAN & RB melalui PERMENPAN No. 7 Tahun 2010 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik. 3. Survei lapangan Kegiatan survei lapangan meliputi pengambilan data lapangan yang dilakukan melalui: survei ke pengguna di loket pelayanan perizinan DPFRZR survei ke pengguna melalui website BAPETEN penyelenggaraan pertemuan dan koordinasi dengan pihak pemegang izin, manajemen dan staf terkait untuk pengisian & pembahasan kuesioner. Penitipan kuesioner ke Inspektur, penyegaran PPR, dan lainnya. 4. Kajian/analisis (membandingkan, menilai, justifikasi) 5. Penyusunan Laporan Hasil Kajian. 2. PUSTAKA TERKAIT PERIZINAN Beberapa hal yang harus dilakukan oleh penyelenggara pelayanan publik untuk meningkatkan pelayanannya : Revisi : 0 Hal : 2 dari 8

2.1. Penetapan Standar Pelayanan Standar pelayanan memiliki arti yang sangat penting, karena merupakan suatu komitmen penyelenggara pelayanan untuk menyediakan pelayanan dengan suatu kualitas tertentu, sesuai dengan harapan-harapan masyarakat dan kemampuan penyelenggara pelayanan. Kegiatan perizinan termasuk dalam kegiatan pelayanan publik, dengan demikian BAPETEN berkewajiban menerapkan standar pelayanan yang merupakan amanat UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Standar pelayanan merupakan tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. Komponen standar pelayanan sekurang-kurangnya meliputi 14 (empat belas) unsur yaitu: a. dasar hukum; b. persyaratan; c. sistem, mekanisme, dan prosedur; d. jangka waktu penyelesaian; e. biaya/tarif; f. produk pelayanan; g. sarana, prasarana, dan/atau fasilitas; h. kompetensi pelaksana; i. pengawasan internal; j. penanganan pengaduan, saran, dan masukan; k. jumlah pelaksana; l. jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan; m. jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan risiko keragu-raguan; dan n. evaluasi kinerja pelaksana. Dengan terpenuhinya komponen standar pelayanan maka diharapkan pelayanan yang diberikan oleh BAPETEN kepada pengguna menjadi berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. 2.2. Pengembangan Standard Operating Procedures (SOP) Untuk memastikan bahwa proses pelayanan dapat berjalan secara konsisten diperlukan adanya Standard Operating Procedures (SOP). Dengan adanya SOP, maka Revisi : 0 Hal : 3 dari 8

proses pengolahan yang dilakukan secara internal dalam unit pelayanan perizinan dapat berjalan sesuai dengan acuan yang jelas, sehingga dapat berjalan secara konsisten. Di samping itu SOP juga bermanfaat untuk: a) Memastikan bahwa proses dapat berjalan uninterupted. Jika terjadi hal-hal tertentu, misalkan petugas yang diberi tugas menangani satu proses tertentu berhalangan hadir, maka petugas lain dapat menggantikannya.oleh karena itu, proses pelayanan dapat terus berjalan; b) Memastikan bahwa pelayanan perizinan dapat berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku; c) Memberikan informasi yang akurat ketika dilakukan penelusuran terhadap kesalahan prosedur jika terjadi penyimpangan dalam pelayanan; d) Memberikan informasi yang akurat ketika akan dilakukan perubahan-perubahan tertentu dalam prosedur pelayanan; e) Memberikan informasi yang akurat dalam rangka pengendalian pelayanan; dan f) Memberikan informasi yang jelas mengenai tugas dan kewenangan yang akan diserahkan kepada petugas tertentu yang akan menangani satu proses pelayanan tertentu. Atau dengan kata lain, bahwa semua petugas yang terlibat dalam proses pelayanan memiliki uraian tugas dan tangungjawab yang jelas. 2.3. Pengembangan Survei tentang Kepuasan Penerima Layanan Perizinan Untuk meningkatkan kepuasan masyarakat, maka perlu dikembangkan suatu mekanisme penilaian kepuasan masyarakat atas pelayanan yang diterima dari BAPETEN. Dalam konsep manajemen pelayanan, kepuasan penerima layanan dapat dicapai apabila produk pelayanan yang diberikan oleh penyedia pelayanan memenuhi kualitas yang diharapkan masyarakat. Oleh karena itu, survei kepuasan penerima layanan memiliki arti penting dalam upaya peningkatan pelayanan perizinan. 2.4. Pengembangan Sistem Pengelolaan Pengaduan Pengaduan masyarakat merupakan salah satu sumber informasi yang sangat penting bagi upaya-upaya pihak penyelenggara pelayanan untuk memperbaiki kesalahan yang mungkin terjadi, sekaligus secara konsisten menjaga dan meningkatkan pelayanan yang dihasilkan agar selalu sesuai standar yang telah ditetapkan. Oleh karena itu perlu didisain suatu sistem pengelolaan pengaduan yang dapat secara efektif dan efisien mengolah berbagai pengaduan masyarakat menjadi bahan masukan bagi peningkatan kualitas pelayanan di waktu yang akan datang. Revisi : 0 Hal : 4 dari 8

2.5. Evaluasi Kinerja Pelaksana Pelayanan Sesuai dengan amanat UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang menyatakan bahwa: 1) Penyelenggara berkewajiban melaksanakan evaluasi terhadap kinerja pelaksana di lingkungan organisasi secara berkala dan berkelanjutan. 2) Penyelenggara berkewajiban melakukan upaya peningkatan kapasitas pelaksana sesuai dengan hasil evaluasi kinerja. 3) Evaluasi terhadap kinerja pelaksana dilakukan dengan indikator yang jelas dan terukur dengan memperhatikan perbaikan prosedur dan/atau penyempurnaan organisasi sesuai dengan asas pelayanan publik dan peraturan perundang-undangan. 3. HASIL KAJIAN LAPANGAN Dalam rangka memperoleh gambaran mengenai kinerja unit pelayanan publik yang telah dilakukan oleh BAPETEN maka perlu adanya data lapangan. Kajian lapangan dilakukan untuk pengambilan data pada pengguna (masyarakat yang memperoleh pelayanan). Sesuai dengan data yang masuk pada P2STPFRZR per Tanggal 15 November 2012 sebanyak 253 responden sebagai hasil survei kepuasan pengguna yang kemudian dianalisis untuk memperoleh Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Data tersebut diperoleh dari: 1) pengguna di loket pelayanan perizinan DPFRZR 2) pengguna melalui website BAPETEN 3) penyelenggaraan pertemuan dan koordinasi dengan pihak pemegang izin di Propinsi DI Yogyakarta dan Banten. 4) Pengguna melalui penyelenggaraan inspeksi dan penyegaran Petugas Proteksi Radiasi. 5) Pengiriman kuisioner ke beberapa rumah sakit di kota Semarang dan Surabaya. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Hasil informasi dari pengguna melalui kuisioner kemudian dianalisis sesuai dengan Kepmenpan No. 25 Tahun 2004 sehingga diperoleh nilai IKM menunjukkan bahwa: 1) Nilai IKM per 15 November 2012 sebesar 2,73 (skor 68,34) sehingga mutu pelayanan yang diperoleh nilainya B (Kinerja Unit pelayanan Baik); 2) Dari banyaknya responden yang tidak mengisi identitas kuisioner (7 23%) menunjukkan bahwa masih ada indikasi ketakutan atau kekurangpercayaan responden terhadap kerahasiaan data diri; Revisi : 0 Hal : 5 dari 8

3) Indikasi ketakutan juga ditemui pada pengisian yang homogen antara setuju dan sangat setuju, dan memberi masukan tentang kelemahan namun saat mengisi kuisioner hasilnya setuju dan sangat setuju; 4) Indikasi tersebut juga dapat dimaknai sebagai kurang pahamnya responden terhadap makna pentingnya kuisioner sehingga menimbulkan kekurangtelitian dalam menjawab pertanyaan; 5) Dari 253 responden, diperoleh informasi sebanyak 11% (28 responden) yang melakukan proses perizinan jarak jauh (tidak datang ke kantor BAPETEN); 6) Ada 2 (dua) unsur pelayanan yang memiliki nilai paling tinggi yaitu 3 (tiga) atau skor 74,90 77,67 yaitu : a. Kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan. b. Diperoleh kepastian jaminan keamanan dan keselamatan (tidak ada intervensi dari pihak lain, rasa aman/adanya ancaman dan risiko keragu-raguan) dalam pelayanan perizinan. Meskipun begitu masih berada di posisi 2/3 dari rentang nilai B (62,51 81,25). 7) Beberapa unsur yg nilainya masih kurang baik (C) dengan skor 57,41 61,76 yaitu: a. kepastian keberadaan petugas perizinan dalam melayani sesuai dengan ketentuan jam pelayanan. b. Kemudahan dalam menghubungi helpdesk melalui telepon. c. Proses perizinan sesuai dengan jangka waktu yang diberlakukan. d. Pengguna tidak mempunyai keluhan dan kekurang puasan terhadap pelayanan perizinan. 8) Belum ada target nilai IKM yang diinginkan dari survei IKM tahun ini, oleh karena itu nilai IKM ini dapat dijadikan nilai dasar (baseline) untuk IKM tahun selanjutnya. 9) Meskipun nilai IKM yang diperoleh adalah 68,34 (B), namun masih berada di 1/3 bawah dari rentang nilai B (62,51 81,25). Nilai ini menunjukkan bahwa Unit Pelayanan harus segera berbenah dan meningkatkan pelayanannya. 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. Kesimpulan 1) Hasil Skor IKM per tanggal 15 November 2012 adalah 68,34 dengan mutu pelayanan B (Baik), namun masih berada di 1/3 bawah dari rentang nilai B (62,51 81,25). 2) Diperoleh informasi mengenai 4 (empat) unsur pelayanan yang membutuhkan tindak lanjut perbaikan karena memiliki skor C (kurang baik). 3) Nilai IKM ini dapat digunakan sebagai nilai dasar untuk survei IKM selanjutnya. Revisi : 0 Hal : 6 dari 8

4) Hasil skor Survei Penilaian Unit Pelayanan Perizinan FRZR 2012 adalah 66,54% (Nilai B), namun masih berada di 1/3 bawah dari rentang Nilai B (62,51 81,25). 5) Unit pelayanan perizinan FRZR belum memiliki sistem manajemen mutu untuk memberi jaminan pelayanan yang lebih baik. 6) Pimpinan unit kerja perizinan FRZR memberikan dukungan dan perhatian yang kurang memadai terhadap pengisian kuisioner. 5.2. Rekomendasi Pimpinan BAPETEN umumnya dan Pimpinan Unit Kerja Perizinan FRZR pada khususnya, perlu menindaklanjuti hal-hal sebagai berikut: 1) Hasil IKM dan Hasil Penilaian Intern Unit Perizinan FRZR Tahun 2012. 2) Memperbaiki pelayanan perizinan yang nilainya kurang baik. 3) Menunjuk salah satu Unit Kerja independen atau unit independen (BPS/LSM/PT/Pakar) untuk melaksanakan survei IKM secara kontinyu setiap tahunnya. 4) Menyusun sistem manajemen mutu pelayanan perizinan untuk memberikan jaminan pelayanan yang lebih baik. 5) Memberikan perhatian dan dukungan yang memadai pada survei-survei yang akan datang sehingga dapat terlaksana secara optimal sebagaimana instruksi Menteri PAN dan RB. 6. DAFTAR PUSTAKA [1] P2STPFRZR BAPETEN, Laporan Hasil Kajian (LHK), Kajian Pengembangan Sistem Perizinan Pemanfaatan Sumber Radiasi, 2011. [2] Salman Saesar, Usaha Melaksanakan Pelayanan Prima, http://sumsel.kemenag.go.id/file/dokumen/upayamelaksanakanpelayananprima.p df, diakses Tanggal 12 Desember 2011. [3] Kemenpan RI, Surat Edaran (SE) Kementerian PAN dan RB No. 4/M.PAN- RB/03/2012 tentang Pelaksanaan Survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) pada Seluruh Unit Penyelenggara Pelayanan Publik, 2012. [4] Pemerintah Republik Indonesia, UU No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, diakses Tanggal 4 Januari 2012. [5] Kemenpan RI, Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No. KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi Pemerintah, diakses Tanggal 17 Februari 2012. Revisi : 0 Hal : 7 dari 8

[6] Kemenpan RI, Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 7 Tahun 2010 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik, diakses Tanggal 12 Desember 2011. [7] Kemenpan RI, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2012 tentang Pedoman Penilaian Kinerja Unit Pelayanan Publik, diakses Tanggal 17 November 2012. Revisi : 0 Hal : 8 dari 8