PENDAHULUAN Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BUPATI CILACAP PERATURAN DAERAH KABUPATEN CILACAP NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DASAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan global mengharuskan Indonesia harus mampu bersaing

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia saat ini tidak terlepas dari masalah dalam upaya

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. usaha pada tahun 2006 menjadi usaha pada tahun 2007 (Tabel 1).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi Indonesia mendorong perkembangan di segala

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN WAJIB BELAJAR 12 TAHUN DI KABUPATEN BADUNG

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran atau pelatihan agar peserta didik secara

BAB I PENDAHULUAN. melalui strategi pemasaran (Siregar, 2004). Selain itu kepuasan pelanggan

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sekolah,perguruan,lembaga diklat, dalam masyarakat serta berbagai satuan lingku

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam kehidupan suatu negara, pendidikan memiliki peran strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. interaksi antara perusahaan dengan pelanggan secara langsung. Hal ini menjelaskan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Itan Tanjilurohmah,2013

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENDANAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINJAI NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINJAI,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, politik, budaya, sosial dan pendidikan. Kondisi seperti ini menuntut

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. macam jenis, mutu, dan bentuk, dimana keseluruhan tersebut ditujukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

VII. ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP ATRIBUT PRODUK DAN LOYALITAS KONSUMEN MOCI KASWARI LAMPION

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan, pendidikan dan lain sebagainya. Menurut Robbins dan Coulter

ANALISIS UNDANG-UNDANG SISDIKNAS NOMOR 20 TAHUN Oleh. I Kadek Arta Jaya, S.Ag.,M.Pd.H

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR NOMOR 5 TAHUN 2009 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

BAB I PENDAHULUAN. persoalan-persoalan tersebut di atas,melalui pembaharuan dalam sistim pendidikan

I. PENDAHULUAN. yang diatur di dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

~ 1 ~ BUPATI KAYONG UTARA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KAYONG UTARA NOMOR 5 TAHUN 2014 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS

Oleh : Sri Handayani NIM K

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pendidikan dapat berlangsung dalam dua tahapan, yakni proses

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Adam Iqbal Makasuci, 2014

BAB I PENDAHULUAN. yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan secara bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci utama bagi suksesnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dan spesifik. Pengetahuan tersebut diperoleh secara formal yang

B A B I PENDAHULUAN. Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, yang berlaku

BAB I PENDAHULUAN. hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran

BAB I PENDAHULUAN. mencakup berbagai persoalan yang rumit dan kompleks, baik mencakup

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi. manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

warga negara yang memiliki kekhususan dalam pemenuhan kebutuhan pendidikannya. Salah satu usaha yang tepat dalam upaya pemenuhan kebutuhan khusus

KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. yang akan datang. Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu

GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap

MAKALAH 8 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KAPITA SELEKTA

I. PENDAHULUAN. dan berjalan sepanjang perjalanan umat manusia. Hal ini mengambarkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR PENDIDIKAN GRATIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

2014 PENGARUH BUDAYA SEKOLAH TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI KOTA CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian Hasanah Ratna Dewi, 2015

RINGKASAN EKSEKUTIF KAJIAN TENTANG EVALUASI PELAKSANAAN BOS TINGKAT SDN DI KABUPATEN BANJAR KERJASAMA

BAB I. PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

III KERANGKA PEMIKIRAN

I. PENDAHULUAN. selalu dilakukan dari waktu ke waktu. Hal ini dimasudkan agar dapat. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 dalam Lapono (2009: 122)

BAB I PENDAHULUAN. memposisikan produknya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. variabel yang mempengaruhi kepercayaan terhadap produk.

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

PERSEPSI PENUMPANG KERETA API TERHADAP TINGKAT PELAYANAN STASIUN TUGU YOGYAKARTA

ANALISIS UNDANG-UNDANG NO 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

PEMERINTAH KABUPATEN TAKALAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 08 TAHUN 2011 TENTANG PENDIDIKAN GRATIS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI JEMBER SALINAN PERATURAN BUPATI JEMBER NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI GUNUNG MAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNG MAS NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG WAJIB BELAJAR 12 (DUA BELAS) TAHUN DI KABUPATEN GUNUNG MAS

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

kinerja yang berkualitas merupakan suatu kebutuhan.

GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Air mempunyai peran penting dalam kehidupan. Air menjadi penopang

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sesuatu hal

BUPATI KEPULAUAN YAPEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan di sekolah baik yang diselenggarakan pemerintah maupun masyarakat

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

I. PENDAHULUAN. Penyelenggaraan pendidikan di Negara Indonesia merupakan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab I akan dipaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Perguruan tinggi sebagai intitusi penyelenggara pendidikan tinggi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. kelas, tapi seorang guru juga harus mampu membimbing, mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum

PARADIGMA BARU PENDIDIKAN NASIONAL DALAM UNDANG UNDANG SISDIKNAS NOMOR 20 TAHUN 2003

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN BAB II KETENTUAN UMUM BAB III DASAR, FUNGSI DAN TUJUAN BAB IV PRINSIP PENYELENGGARAAN PEND KEB BAB V PESERTA DIDIK BAB VI JALUR DAN

PENGARUH KARAKTERISTIK ORANGTUA DAN SEKOLAH TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PELAYANAN PENDIDIKAN DASAR

BAB I PENDAHULUAN. belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. pengembangan di Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar Negara. sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan

I. PENDAHULUAN. UUD 1945 pasal 31 menyatakan bahwa setiap warga Negara berhak mendapat

BAB I PENDAHULUAN. usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

Transkripsi:

1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM). Peningkatan kualitas pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas sumberdaya manusia itu sendiri. Menurut Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan untuk dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Demikian pentingnya peranan pendidikan, maka dalam Undang-undang Dasar 1945 diamanatkan bahwa tiap-tiap warga negara berhak untuk mendapat pendidikan, pengajaran dan pemerintah mengusahakan untuk menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional yang pelaksanaannya diatur dalam undang-undang. Tanggung jawab dalam memberikan pendidikan tidak hanya melekat pada pemerintah, tetapi juga pada keluarga. Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat, disadari atau tidak merupakan institusi yang sangat strategis dalam menciptakan SDM yang berkualitas. Bila ditinjau berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1994 mengenai penyelenggaraan pembangunan keluarga sejahtera, telah dirumuskan delapan fungsi keluarga sebagai jembatan menuju terbentuknya sumberdaya manusia yang handal. Salah satu fungsi keluarga yang berkaitan dengan pembentukan sumberdaya manusia adalah fungsi pendidikan dan sosialisasi. Fungsi pendidikan dapat dilakukan melalui sekolah dengan memberikan pengetahuan, keterampilan dan membentuk perilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimilikinya. Komitmen tersebut tentunya perlu didukung oleh pemerintah (sebagai penyedia pelayanan pendidikan) dengan memberikan mutu yang terbaik kepada siswa dan orangtua sebagai pengguna jasa pendidikan. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan bermutu bagi warga negara tanpa diskriminasi (Pasal 11 Ayat 1). Salah satu kewajiban pemerintah pusat dan pemerintah daerah adalah menjamin tersedianya dana guna

2 terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia 7 15 tahun (Pasal 11 Ayat 2). Hal ini menyebabkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal hingga jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP) tanpa dipungut biaya. Selain itu, pemerintah mengupayakan alokasi dana pendidikan tahun 2009 sebesar 20 persen sesuai ketentuan Pasal 49 Ayat (1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas). Dana tersebut digunakan untuk pembiayaan dana BOS dan BOS buku dengan tujuan meringankan beban orangtua terutama yang ekomoni lemah, sehingga tidak ada hambatan lagi bagi mereka untuk mengakses pendidikan. Pelayanan pendidikan yang diberikan pemerintah tidak hanya berkaitan dengan biaya, tetapi juga kualitas yang melekat pada sekolah, seperti fasilitas fisik (gedung sekolah, lapangan olahraga, dan toilet), kualitas tenaga kerja (guru dan tenaga administrasi) dan pelayanan yang berhubungan dengan tatap muka secara langsung. Dalam hal ini, peran pemerintah sebagai penyedia pelayanan diwakili oleh sekolah, karena sekolah merupakan objek yang berinteraksi secara langsung dengan orangtua dan siswa (sebagai pengguna pelayanan). Oleh karena itu, sekolah harus menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan pendidikan yang diberikannya, karena apabila mutu pelayanan yang diterima oleh orangtua lebih baik atau sama dengan yang dibayangkan, mereka akan cenderung akan loyal terhadap sekolah tersebut. Loyalitas orangtua merupakan manifestasi dan kelanjutan dari kepuasan orangtua dalam menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikan oleh pihak sekolah. Kepuasan itu sendiri muncul setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dirasakannya dengan harapannya (Kotler 1997). Kepuasan orangtua terhadap pelayanan pendidikan ditentukan pula oleh tingkat kepentingan sebelum menggunakan jasa pendidikan, dibandingkan dengan hasil persepsi orangtua setelah orangtua merasakan kinerja pelayanan pendidikan tersebut. Tingkat kepentingan orangtua merupakan keyakinan orangtua sebelum memilih dan merasakan jasa yang akan dijadikannya standar acuan dalam menilai kinerja pelayanan pendidikan. Dalam mewujudkan pendidikan dasar yang berkualitas diperlukan evaluasi terhadap pelayanan pendidikan yang telah dirasakan berjalan hingga saat ini. Salah satu caranya adalah dengan mengetahui kepuasan masyarakat dalam hal ini orangtua, sehingga dapat menjadi bahan acuan untuk

3 meningkatkan pelayanan pendidikan dan partisipasi masyarakat untuk lebih peduli dan berperan serta dalam menciptakan sumberdaya berkualitas. Perumusan Masalah Lembaga pendidikan tumbuh dan berkembang sebagaimana layaknya industri jasa. Perhatian pada mutu layanan pendidikan bertujuan untuk menarik para calon siswa, melayani dan mempertahankan mereka. Peningkatan mutu pendidikan termasuk di dalamnya mutu layanan akademik dan mutu pengajaran merupakan upaya-upaya yang harus dilakukan agar kepuasan siswa dan orangtua sebagai pelanggan lembaga pendidikan dapat diberikan secara optimal. Dalam mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan orangtua terhadap pelayanan bidang pendidikan, perlu diketahui terlebih dahulu gambaran mengenai harapan orangtua terhadap pelayanan dan kinerja aktual pelayanan yang diterima. Idealnya orangtua merasakan kepuasan apabila ada kesesuaian persepsi antara harapan dan kenyataan. Memang dalam jangka pendek, seringkali tidak terlihat hubungan antara kepuasan pelanggan dengan tingkat keuntungan, karena kepuasan adalah strategi yang lebih bersifat defensive, maka kemampuannya untuk mempertahankan pelanggan itulah yang akhirnya mempengaruhi keuntungan dalam jangka panjang (Irawan 2003). Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan yang perlu dikaji adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana karakteristik orangtua dan sekolah? 2. Bagaimana tingkat kepuasan orangtua terhadap pelayanan pendidikan dasar yang disediakan oleh sekolah serta apakah terdapat perbedaan antara tingkat kepuasan ayah dan ibu? 3. Atribut apa saja yang harus diperbaiki untuk meningkatkan kepuasan orangtua terhadap pelayanan pendidikan dasar? 4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi tingkat kepuasan orangtua terhadap pelayanan pendidikan dasar? Tujuan Penelitian Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh karakteristik orangtua dan sekolah terhadap tingkat kepuasan pelayanan pendidikan dasar. Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi karakteristik orangtua dan sekolah,

4 2. Menganalisis tingkat kepuasan orangtua terhadap pelayanan pendidikan dasar dengan pertanyaan langsung dan menggunakan CSI (Consumer Satisfaction Index), 3. Menganalisis kinerja atribut pelayanan pendidikan dasar dengan menggunakan analisis IPA (Importance Performance Analysis), 4. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan orangtua terhadap pelayanan pendidikan dasar. Kegunaan Penelitian Bagi Pemerintah Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah daerah yang meliputi: strategi peningkatan kualitas pelayanan pendidikan, strategi peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dan strategi peningkatan partisipasi masyarakat di bidang pendidikan. Menjadi bahan evaluasi bagi penggunaan jasa pendidikan di masa yang akan datang dan pengulangan (replikasi) di kabupaten lain. Selain itu diharapkan juga dapat dijadikan sebagai diagnostik, akuntabilitas dan pada beberapa kasus dapat dijadikan sebagai bench marking untuk penilaian secara periodik dalam memperkuat peningkatan jasa pendidikan dasar dan mejadi alat pelengkap ketika dipergunakan sebagai bagian dari program nasional, regional dan lokal untuk memonitor perubahan dalam penigkatan akses dan kualitas jasa pendidikan dari berbagai periode. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu wadah masyarakat untuk menyampaikan keinginan dan saran kepada pemerintah berkaitan dengan kebutuhan pendidikan yang mereka harapkan. Selain itu, dapat lebih meningkatkan peranserta masyarakat untuk lebih berpatisipasi dalam pendidikan baik sebagai pengguna maupun evaluator. Bagi Peneliti Penelitian ini menjadi bahan pembelajaran bagi peneliti mengenai faktorfaktor yang dapat menimbulkan tingkat kepuasan pelanggan. Selain itu, peneliti dapat mempelajari budaya suatu daerah dan seberapa kuat budaya tersebut

5 mempengaruhi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, dalam hal ini menyekolahkan anaknya atau tidak.