BAB I. Pendahuluan. yang berbeda. Sebuah studi menyatakan bahwa pada tahun 1990, hubungan antara

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pasar modal tidak hanya dimiliki oleh negara-negara industri, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Tinjauan terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi ini, semakin pesat perkembangan teknologi informasi dan

I. PENDAHULUAN. karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi

BAB 1 PENDAHULUAN Pendahuluan

BAB V. Kesimpulan dan Saran. yang sekaligus digunakan untuk menjawab rumusan masalah bahwa bursa saham

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. Globalisasi membuka gerbang untuk masuknya teknologi informasi dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara dan sarana

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Amerika Serikat yaitu subprime mortgage yang mengakibatkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Peran pasar modal dalam globalisasi ekonomi semakin penting

BAB I PENDAHULUAN. Investasi merupakan suatu bentuk kegiatan penanaman dana dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu negara dan sebagai tujuan alternatif investasi yang menguntungkan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, era globalisasi membawa suatu pengaruh yang sangat

BAB I. Pendahuluan. kredit tersebut. Karena Bank Sentral Amerika yang sering di sebut The Fed,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. proses globalisasi. Begitu pula halnya dengan pasar modal Indonesia, melalui

BAB I PENDAHULUAN. Semakin terintegrasinya ekonomi domestik dengan ekonomi dunia membuat

BAB I PENDAHULUAN. maupun sektor keuangan. Interaksi kegiatan ekonomi sektor rill bisa dilihat dari

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, hampir semua negara menaruh perhatian

BAB I PENDAHULUAN. perumahan (subprime mortgage default) di Amerika serikat. Krisis ekonomi AS

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian suatu negara tidak lepas dari peran para pemegang. dana, dan memang erat hubungannya dengan investasi, tentunya dengan

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh di dunia. Bursa saham New York (New York Stock Exchange)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Variabel independen DJIA, FTSE, N225, STI, dan HANGSENG tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dimana pasar modal dapat menunjang ekonomi negara yang bersangkutan. Pasar

BAB I PENDAHULUAN. dan sarana representasi untuk menilai kondisi perusahaan-perusahaan disuatu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. fakta-fakta bahwa setiap pasar modal di dunia ini telah tersambung jaringan online

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, arah dan besarnya pergerakan pasar modal menjadi topik yang

PENGARUH KURS VALUTA ASING DAN DOW JONES

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pesat dan semakin liberal. Perjanjian perjanjian perdagangan internasional telah

I. PENDAHULUAN. krisis kredit properti (subprime mortgage crisis) di Amerika Serikat (AS) telah

BAB I PENDAHULUAN. Investasi adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Setiap individu

BAB I PENDAHULUAN. dimana kebutuhan ekonomi antar negara juga semakin saling terkait, telah

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. memberikan kontribusi terhadap perekonomian Indonesia. menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia) dalam dunia ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi mencakup segala aspek kehidupan, antara lain globalisasi

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB I PENDAHULUAN. dana yang diharapkan pada masa depan, juga dapat mendatangkan keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang membutuhkan dana. Transaksi yang dilakukan dapat dengan

I. PENDAHULUAN. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah sebuah indikator yang

I. PENDAHULUAN. mengalami pertumbuhan secara signifikan yang ditandai oleh meningkatnya

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi telah mengalami perubahan selama beberapa tahun

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan sektor properti dan real estat yang ditandai dengan kenaikan

UJI INTEGRASI DAN CONTAGION EFFECT PASAR MODAL PADA LIMA NEGARA ASEAN (RISET EMPIRIS PASCA TERJADINYA KRISIS SUBPRIME MORTGAGE DAN KRISIS YUNANI)

BAB I PENDAHULUAN. menanamkan modal jangka panjang dengan tujuan mendapatkan hasil di

BAB 1 PENDAHULUAN. dapat dilihat dari bangkrutnya sebuah negara hingga kemajuan negara Cina

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan hal yang tidak asing lagi di Indonesia khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (subprime mortgage default) di Amerika Serikat (AS) tahun 2008, krisis

BAB I PENDAHULUAN. mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya. Kinerja keuangan dapat diartikan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan sangat pesat. Pasar modal merupakan. yang bersangkutan (Ang,1997). Pasar Modal memiliki peran penting

BAB 1 PENDAHULUAN. di Amerika Serikat pada tahun 2001 sampai Skema ini memiliki target kaum

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan dan dapat digunakan untuk pembuatan keputusan investasi yang tepat.

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal tidak hanya dimiliki negara-negara industri, bahkan banyak negaranegara

BAB I PENDAHULUAN. September sampai Oktober Situasi ini membuat rekening modal dan

BAB I PENDAHULUAN. global, saat ini krisis keuangan yang terjadi pada kawasan Eropa. Krisis Eropa mulai

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terkuat di dunia, dan memberikan kontribusi sekitar 20-30% dari perputaran

BAB I PENDAHULUAN. melangsungkan kegiatan operasionalnya. Kebutuhan sumber dana tersebut

BAB I PENDAHULUAN. terhadap lesunya perekonomian global, khususnya negara-negara dunia yang dilanda

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat hubungan kausalitas secara Granger di antara pasar modal Amerika Serikat,

BAB 1 PENDAHULUAN. cepat dan terintegrasi dengan adanya teknologi canggih. Perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. terintegrasi. Investor dapat dengan mudah memperoleh informasi pasar modal dan UKDW

BAB I PENDAHULUAN. memajukan pasar modal di Indonesia. Menurut Undang-Undang Republik

BAB I PENDAHULUAN. beredar juga mempengaruhi perekonomian. Dengan berkurangnya jumlah yang. mengganggu aktivitas perekonomian nasional.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

V. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang pesat. Hal ini diharapkan mampu menjadi basis kestabilan ekonomi bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Peran manajemen keuangan dalam suatu perusahaan yaitu

BAB 5 PENUTUP. tingkat suku bunga SBI, harga emas dunia, harga crude oil, nilai kurs Dollar

BAB I PENDAHULUAN. Pada awal tahun 2008 terjadi krisis energi yang membayangi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ini membuat seseorang dapat menginvestasikan pendapatannya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.8 Latar Belakang Masalah. Pasar modal memiliki peranan penting dalam perekonomian suatu negara.

FINESTA Vol. 1, No. 2, (2013)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. lain. Seperti yang terjadi pada saat krisis keuangan Subprime Mortage yang

RESEARCH MARCORIES ( )

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas dan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. aktiva produktif selama periode tertentu (Jogiyanto, 2010:5). Dengan kata lain

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pernah mengalami goncangan besar akibat krisis

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

TINJAUAN KEBIJAKAN MONETER

I. PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal menjadi lebih penting setelah terjadinya krisis

BAB I PENDAHULUAN. 12,94% meskipun relatif tertinggal bila dibandingkan dengan kinerja bursa

BAB I PENDAHULUAN. mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Di era globalisasi

SEBERAPA JAUH RUPIAH MELEMAH?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Ekonomi dunia telah mengalami perubahan radikal dalam dua

BAB I PENDAHULUAN. seluruh penghasilan saat ini, maka dia dihadapkan pada keputusan investasi.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipenuhi dengan melakukan go public atau menjual sahamnya kepada

Ikhtisar Perekonomian Mingguan

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk membantu dan mendorong kegiatan ekonomi perkembangan dunia

Transkripsi:

BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah menyebabkan terjadinya hubungan interdependen diantara pasar saham yang berada di seluruh dunia, perubahan yang terjadi di satu pasar modal dapat berpengaruh terhadap pasar modal lainnya di belahan dunia yang berbeda. Sebuah studi menyatakan bahwa pada tahun 1990, hubungan antara pasar saham lebih kuat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya dikarenakan dilonggarkannya larangan kepemilikan asing. Menurut Khan (2011), Globalisasi telah membuka kesempatan untuk berinvestasi di pasar keuangan internasional dan memudahkan transfer modal terlebih dari negara maju terhadap negara berkembang. Hal ini berakibat pada lingkup keuangan global yang lebih efisien yaitu ketika pasar modal akan berhenti menunjukkan perilaku harga independen sehingga tidak dimungkinkan untuk mengambil keuntungan dari diversifikasi antar negara. Timbul apa yang disebut sebagai kointegrasi bursa saham yang merupakan efek langsung dari globalisasi dan sangat berpengaruh terhadap investor Dalam studi yang dilakukan oleh Phylaktis dan Ravazzollo pada tahun 2004 menunjukkan bahwa pada tahun 1990an, hubungan interelasi antar pasar internasional menguat dikarenakan melunaknya peraturan mengenai kepemilikan 1

2 modal asing. Hal ini menyebabkan pengaruh antar pasar modal juga semakin menguat dikarenakan memungkinkannya orang asing menanamkan modalnya. Menurut Ali et al. (2011), teori comovement terjadi dalam pertumbuhan ekonomi yang pesat sekarang ini, terdapat banyak faktor yang menyebabkan adanya hubungan antara pasar keuangan atau financial market. Diantaraya adalah kehadiran perdagangan yang kuat dan hubungan ekonomi, peningkatan aktivitas liberal dalam pemerintahan, ekspansi keuangan dan perdagangan internasional, perkembangan yang pesat dalam sistem perdagangan dan komunikasi, serta pembentukan blok-blok perdagangan umum seperti european union, NAFTA, ASEAN, dan SAARC yang merupakan faktor penyebab terjadinya financial integration. Didapatkan bukti pula bahwa pasar keuangan antar negara berkembang juga saling berhubungan. Intensitas interelasi diantara pasar modal tiap negara bervariasi tergantung kepada perkembangan negara tersebut, apakah negara tersebut telah masuk katogeri pasar maju (developed market) atau pasar berkembang (developing / emerging market). Lebih jauh lagi menurut teori diversifikasi portofolio, jika pasar modal saling berhubungan, maka tidak ada lagi keuntungan jangka panjang dengan melakukan diversifikasi portofolio global. Penting bagi manajer portofolio global dan investor internasional untuk meneliti hubungan antar pasar modal tiap negara. Bagi pembuat kebijakan, dengan mempelajari comovement antar bursa saham, mereka bisa mendeteksi tanda kehati-hatian atau warning jika terjadi masalah dalam bursa suaru negara yang dapat berakibat pada bursa negara pembuat kebijakan tersebut, maka mereka

3 dapat membuat regulasi yang dapat meminimalisir dampak efek tersebut terhadap bursa negara pembuat kebijakan. Pentingnya dilakukan penelitian mengenai pengaruh bursa saham developing market dan developed market terhadap Indonesia menurut Lopez- Duarte dan Garcia-Canal (2007) adalah ketika investor asing melakukan penanaman modal, kenaikan nilai perusahaan di bursa saham ikut terpengaruh, sebaliknya juga ketika bursa saham di negara tersebut dalam keadaan bagus, maka harga perusahaan yang akan diakuisisi atau diadakan hubungan tertentu akan naik. Dengan mengetahui kinerja bursa saham suatu negara, seseorang dapat menentukan apakah akan berinvestasi di negara tersebut atau tidak. Dalam hal ini ingin dilakukan penilaian mengenai potensi Indonesia sebagai suatu negara berkembang, seberapa besar pengaruh bursa saham negara lain. Secara teoritis, pasar modal antar negara memiliki hubungan satu sama lain. Perlu dilakukan pengamatan terhadap pengaruh bursa saham dengan kategori maju yang diwakili oleh Amerika, Jepang, Inggris, dan Singapura terhadap negara dengan bursa saham kategori berkembang (Indonesia), serta pengaruh dari sesama negara dengan bursa saham kategori berkembang yaitu RRC,Malaysia, dan Taiwan terhadap Indonesia. Hal ini mungkin untuk diteliti karena sejak terbukanya pasar global atau sejak diizinkannya investasi asing untuk dilakukan di Indonesia, dimungkinkan ada penanaman modal asing sehingga timbul pengaruh baik perekonomian maupun antar bursa saham di tiap negara.

4 Penelitian ini digunakan untuk meneliti mengenai pengaruh bursa antar negara tersebut. Metode yang digunakan merupakan metode uji stasioner augmented Dickey-Fuller (ADF) dan Granger causality atau uji kausalitas Granger. Uji Granger merupakan sebuah tes hipotesis statistikal untuk menentukan apakah sebuah data time series dapat dipergunakan untuk memprediksikan data yang lainnya. Umumnya, regresi mencerminkan korelasi saja, tapi uji ini memunculkan lebih banyak data yang menunjukkan adanya suatu hubungan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan data dari tahun 2007 hingga 2012. Pada tahun 2007 mulai dirasakan krisis Amerika yang awalnya bermula dari hutang Amerika yang mencapai 69% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional, terdapat pos pengurangan pajak korporasi yang secara nyata mengurangi pemasukan Amerika, dana anggaran perang Amerika yang membengkak, lembaga pengawas keuangan yang tidak menjalankan tugasnya sehingga harga minyak melonjak tajam, hingga permasalahan gagal bayar kredit perumahan (subprime mortgage) yang kemudian berpengaruh ke solvabilitas dan likuiditas berbagai lembaga keuangan di negara tersebut. Banyak kredit tak terbayar dalam jumlah besar dan merata yang berakibat bank kesulitan untuk membayar kepada developer dan para investor dengan segera menarik dana dari produk-produk perbankan disaat harga masih tinggi sehingga hal ini menyebabkan kemacetan perputaran uang di pasar hipotik. Kemacetan juga menyebabkan struktur pasar uang yang produknya saling terkait satu sama lain menjadi terganggu. Diantaranya adalah jaminan obligasi utang (collaterlaised debt

5 obligation/ CDO) sebagai bentuk investasi kolektif (reksa dana yang menghimpun dana dengan menerbitkan unit penyertaan kepada masyarakat pemodal dan selanjutnya menginvestasikan pada berbagai jenis efek yang diperdagangkan di pasar modal dan pasar uang) dari subprime mortgage. Tentu saja krisis ini juga menjalar ke negara-negara asia termasuk diantaranya adalah Indonesia hingga saat ini. Begitu pula dengan krisis Eropa yang terjadi dikarenakan krisis perbankan. Krisis ini juga mengakibatkan adanya sentimen negatif sehingga pertumbuhan ekonomi di Eropa dan berbagai negara di Asia mengalami penurunan bahkan negatif, juga berdampak pada Indonesia yaitu pasar SUN (Surat Utang Negara) mengalami penurunan harga atau kenaikan yield SUN hingga rata-rata sekitar 17,1% yang mana setiap peningkatan 1% yield SUN akan menambah beban biaya bunga SUN sebesar Rp 1,4 triliun di APBN. Selain itu juga terjadi gangguan likuiditas di pasar karena peningkatan premium akibat pelebaran bid-ask spread dalam perdagangan di pasar saham yang akhirnya mengakibatkan capital flight (kondisi ketika aset atau uang secara cepat tersebar di negara lain), juga penurunan cadangan devisa sebanyak 13%, dan rupiah terdepresiasi sebesar 30,9% per januari 2007 yang menyebabkan penurunan nilai modal dari perusahaan ataupun kekayaan orang yang tinggal di Indonesia, serta Banking Pressure Index (data dikeluarkan oleh Danareksa Research Institute) dan Financial Stability Index (data dikeluarkan oleh Bank Indonesia) telah memasuki ambang batas kritis.

6 Banking Pressure Index (BPI) merupakan sistem peringatan dini yang dikeluarkan oleh Danareksa Research Institute untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya krisis perbankan di suatu negara. Semakin tinggi nilai BPI (di atas 0,5), maka semakin rentan pula sistem perbankan suatu negara, dan sebaliknya (<0,5) less vulnerable. Pada tahun 2008, tepatnya saat krisis Eropa mulai terasa, BPI Indonesia telah mencapai titik tertinggi apabila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga saat itu pula, kemungkinan terjadinya krisis perbankan di Indonesia semakin besar. Sebagai catatan, saat terakhir Indonesia mengalami titik BPI tertinggi adalah saat krisis ekonomi besar besaran pada tahun 1997. 2.0 1.5 1.0 0.5 Jul-90 Mar-97 Oct-08 0.0-0.5-1.0-1.5 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 Gambar 1.1 Banking Pressure Index Indonesia Sumber: Danareksa Research Institute (2010) Indeks bursa yang digunakan dalam penelitian ini terbagi ke dalam kategori developed markets dan developing markets. Developed markets adalah Dow Jones Industrial Average (DJIA) bursa saham Amerika Serikat, Nikkei Indicies (N225) untuk bursa saham Jepang, Strait times (STI) bursa saham Singapura, FTSE bursa saham Inggris, sedangkan untuk kategori developing

7 markets adalah FTSE Bursa Malaysia KLCI (KLSE) untuk mewakili bursa Malaysia, TSEC Weighted Index (TWII) untuk mewakili bursa Taiwan, dan Shanghai Stock Exchange (SSE) untuk bursa saham China terhadap Jakarta Stock Exhange (JKSE) bursa saham Indonesia.

8 1.2. Rumusan Masalah 1. Apakah indeks bursa dengan kategori developed markets (DJIA, N225, FTSE, dan STI) berpengaruh terhadap indeks bursa Indonesia (JKSE)? 2. Apakah indeks bursa dengan kategori developing markets (SSE, KLSE, dan TWII) berpengaruh terhadap indeks bursa Indonesia (JKSE)? 1.3. Batasan Penelitian 1. Penelitian ini dilakukan pada bursa Amerika Serikat, Jepang, Inggris, Singapura, China, Malaysia, Taiwan dan Indonesia. 2. Data yang digunakan adalah data pergerakan mingguan indeks bursa untuk tiap variabel sejak tahun 2007 hingga 2012. 3. Metode yang digunakan adalah uji stasioner Augmented Dickey-Fuller (ADF) dan uji kausalitas Granger (Granger causality). 1.4. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji pengaruh pasar modal dengan kategori maju (developed) dan berkembang (developing) terhadap indeks bursa Indonesia.

9 1.5. Manfaat Penelitian 1. Bagi Investor Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu investor dalam mengambil keputusan investasi dan dalam menganalisis prospek suatu saham maupun dalam menyusun portofolio. 2. Bagi Perusahaan Dengan diketahuinya hubungan antar bursa saham global, perusahaan dapat mengambil tindakan penanggulangan untuk meminimalisir efek yang ditimbulkan oleh bursa saham lain terhadap perusahaannya yang terdaftar di bursa efek atau yang terpengaruh apabila ada kejadian di bursa. 3. Bagi Pemerintah Dengan mengetahui efek antar bursa dan negara, serta future value dari bursa negaranya, diharapkan pemerintah dapat melakukan tindakan antisipasi terhadap krisis yang mendatang dan juga tindakan yang dapat mengembangkan bursa saham kedepan.

10 1.6. Sistematika Penulisan BAB I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan pendahuluan yang berisi tentang latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan teori yang melandasi penelitian, yaitu penelitian yang terdahulu, definisi bursa, pasar modal, serta berbagai variabel indeks yang diteliti, kerangka penelitian, serta perumusan hipotesis. BAB III : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi tentang populasi dan sampel, variabel yang dipakai dalam penelitian, data, dan sumber data serta teknik analisis data. BAB IV : ANALISIS DATA Bab ini berisi analisis data meliputi pengujian data melalui Uji Adjusted Dickey-Fuller (ADF) dan uji

11 Granger Causality yang digunakan untuk menentukan pengaruh bursa variabel terhadap bursa JKSE. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi mengenai kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran untuk penelitian selanjutnya.