2015 ANALISIS KONTRASTIF TINDAK TUTUR UCAPAN SELAMAT DALAM BAHASA JEPANG DAN BAHASA INDONESIA

dokumen-dokumen yang mirip
2015 MODEL PENGAYAAN KETERAMPILAN BERBAHASA JEPANG MELALUI MEDIA SOSIAL INSTAGRAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Ghyna Amanda Putri, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya bahasa merupakan alat untuk berkomunikasi dan untuk

BAB I PENDAHULUAN. pikirannya. Baik diungkapkan dalam bentuk bahasa lisan maupun bahasa. informasi, gagasan, ide, pesan, maupun berita.

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. Analisis turutan..., Bima Anggreni, FIB UI, 2008

BAB I PENDAHULUAN. Andina Pernatawaty,2014 PEMBELAJARAN BERBICARA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi.

2015 PENERAPAN TEKNIK READING ALOUD DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA TINGKAT DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam pembentukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan sebuah sarana yang digunakan manusia untuk

ANALISIS TINDAK TUTUR DALAM TUTURAN PERANGKAT DESA PECUK KECAMATAN MIJEN KABUPATEN DEMAK

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. untuk hidup bersama. Untuk menjalani kehidupan sehari-hari antara orang yang

BAB I PENDAHULUAN. penyampai pesan antara manusia satu dengan lainnya. Menurut Kridalaksana

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan bahasa mereka, atau bahasa-bahasa mereka bila mereka berbahasa

BAB I PENDAHULUAN. ucap yang bersifat arbiter dan konvensional, yang dipakai sebagai alat komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk menjaga kesopanan dalam bertutur atau mengucapkan bahasa

BAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia

BAB I PENDAHULUAN. skills) yaitu: keterampilan menyimak (listening skills), keterampilan berbicara

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi bersifat arbitrer yang dipergunakan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan, mulai dari sarana untuk menyampaikan informasi, memberi perintah, meminta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. manusia satu dengan lainnya. Manusia pasti menggunakan bahasa untuk

BAB I PENDAHULUAN. interaksi dan kerjasama dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berinteraksi,

Bab1. Pendahuluan. Dalam usaha pemenuhan kebutuhannya manusia saling bergantung dengan manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat manusia adalah fenomena sosial (Chaer, 2007:32).

BAB I PENDAHULUAN. kesehariannya manusia saling membutuhkan interaksi dengan sesama untuk

ANALISIS PESAN BAHASA KELUHAN WARGA DESA PILANG KECAMATAN RANDUBLATUNG KABUPATEN BLORA SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa disebut sebagai alat komunikasi terpenting manusia. yang harus ada dalam proses komunikasi, yaitu: (1) pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. landasan teoretis yang melandasi penelitian ini. Kemudian, definisi operasional

BAB I PENDAHULUAN. dapat terlepas dari peristiwa komunikasi. Di dalam berkomunikasi manusia

2015 PENERAPAN BOLA MODIFIKASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PASING DALAM PERMAINAN FUTSAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain, maka mereka

BAB I PENDAHULUAN. pertimbangan akal budi, tidak berdasarkan insting. dan sopan-santun non verbal. Sopan-santun verbal adalah sopan santun

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial, dan

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan interaksi tersebut dalam berbagai bentuk. Manusia. malam harinya. Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan hubungan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. manusia, mitos dan ritual saling berkaitan. Penghadiran kembali pengalaman

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

ANALISIS DEIKSIS PERSONA DAN TEMPORAL PADA RUBRIK JATI DIRI HARIAN JAWA POS EDISI FEBRUARI-MARET 2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh para

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bidang yang sedang ditingkatkan baik

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tarigan (1968:2) mengungkapkan keempat keterampilan berbahasa, yaitu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dinda A Ramadhania, 2015

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bahasa Indonesia kepada para penutur asing. Di negara-negara yang dimaksud,

pembelajaran berbahasa dan kegiatan berbahasa dalam kehidupan sehari-hari karena antara satu dengan yang lainnya memiliki keterkaitan yang erat.

BAB I PENDAHULUAN. pula peluang terjadinya hambatan berkomunikasi (Suranto, 2010:30). Hambatanhambatan

PROSESI ADAT MITONI DI TINJAU DARI ASPEK PENDIDIKAN MORAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan alat komunikasi utama bagi manusia. Bahasa di dalam

BAB I PENDAHULUAN. budaya. Perubahaan globalisasi yang terus-menerus terjadi membuat sistem pendidikan pun

BAB I PENDAHULUAN. situasi tutur. Hal ini sejalan dengan pendapat Yule (2006: 82) yang. menyatakan bahwa tindak tutur adalah tindakan-tindakan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Kantor Akuntan Publik menjadi sukses. Sebaliknya jika SDM. terutama pada era persaingan yang semakin kompetitif ini.

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya. Manusia berkomunikasi menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai mahluk sosial pasti melakukan proses komunikasi dalam kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. untuk berinteraksi antar sesama. Kridalaksana (dalam Chaer, 2003: 32)

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sesuai dengan norma norma dan nilai nilai sosial dan saling

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi, sebab bahasa adalah alat komunikasi yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. tergantung pada konteks dan situasi. Untuk memahami makna dari

BAB I PENDAHULUAN. Asep Tarbini, 2015 IMPLEMENTASI MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN ALAT UKUR OSCILLOSCOPE

BAB I PENDAHULUAN. disebut bahasa lisan sedangkan yang digunakan secara tertulis yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. Seiring berjalannya waktu, dunia perfilman telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. satu dengan individu lainnya dimana individu sebagai komunikator. memperlakukan komunikannya secara manusiawi dan menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Shindy Grafina Callista, 2014

Laporan Penelitian Skripsi S-1 Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan. Disusun Oleh: SUPRIYANTO A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi dan interaksi yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dalam sepanjang hidupnya tidak pernah terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu dan teknologi dalam era globalisasi ini banyak

BAB I PENDAHULUAN. Masa akhir anak-anak berlangsung dari usia enam tahun sampai tiba

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya merupakan serangkaian

BAB 1 PENDAHULUAN. hanya sekedar untuk menambah pengetahuan saja. Bahasa Korea merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Afrilia Rahmani R, 2014

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial. Sebagai makhluk individu ia memiliki sifat dan ciri-ciri yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Teknologi pada era globalisasi saat ini berkembang dengan sangat pesat. UKDW

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.

2015 PERSEPSI ALUMNI TERHADAP PELATIHAN MANAJEMEN KESEJAHTERAAN SOSIAL DI BBPPKS BANDUNG

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era globalisasi hubungan antar negara di dunia semakin erat. Semakin banyak suatu negara yang bekerja sama, semakin terjalin pula hubungan di antara kedua negara tersebut. Sehingga perlunya mempelajari bahasa yang bisa menyatukan kedua negara tersebut sebagai sarana untuk berkomunikasi. Negara Jepang di kenal sebagai negara yang sangat kental dengan budaya negaranya dan sangat mempertahankan keutuhan bahasa negaranya. Hal tersebut menjadi sebuah kemenarikan oleh bangsa-bangsa lain di luar Jepang. Karena hal tersebut, tak heran jika di beberapa negara banyak orang yang sedang mempelajari bahasa Jepang. Saat ini, Indonesia termasuk salah satu negara yang jumlah pembelajar bahasa Jepangnya sangat banyak. Berdasarkan hasil survey The Japan Foundation jumlah pembelajar bahasa Jepang di Indonesia tahun 2012 tercatat sebanyak 872.406 orang, atau mengalami peningkatan sebesar 21,8 % dibandingkan paa tahun 2009 lalu yaitu 716.353 orang. Hal ini dikarenakan hubungan Jepang dan Indonesia pun semakin erat. Bisa dilihat dari banyaknya perusahaan Jepang yang berada di Indonesia. Selain itu, banyak sekali orang Indonesia yang tertarik oleh budaya Jepang. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya film atau dorama Jepang yang di tonton oleh orang Indonesia, banyaknya masakan Jepang yang beredar di Indonesia, juga budaya cosplay atau festival kejepangan pun tak jarang ditemukan di beberapa daerah seperti Jakarta dan Bandung. Menurut Chaer dan Agustina (2004, hlm. 47) Bahasa merupakan alat interaksi sosial atau alat komunikasi manusia. Memang manusia juga menggunakan alat lain untuk berkomunikasi, tetapi tampaknya bahasa merupakan alat komunikasi yang paling baik di antara alat-alat komunikasi lainnya. Dalam setiap komunikasi manusia saling menyampaikan informasi yang dapat berupa pikiran, gagasan, maksud, perasaan, maupun emosi secara

langsung (Chaer. 2004, hlm. 47). Oleh karena itu, memahami budaya dan tindak

2 tutur dari masing-masing penutur adalah hal yang sangat penting dalam proses komunikasi, agar tidak adanya potensi kesalahpahaman di antara kedua belah pihak antara penutur dan yang menerima tuturan. Apalagi di antara ke dua negara yang berbeda, yaitu Indonesia dan Jepang. Kesalahpahaman bisa muncul dalam upaya memahami pernyataan atau ungkapan yang diucapkan oleh mitra tutur, karena perbedaan bahasa yang dipengaruhi oleh budaya yang berlaku dalam masyarakat masing-masing penutur. Bahasa tersebut dikembangkan oleh masyarakat sesuai dengan nilai-nilai budaya yang dianut dalam kehidupan mereka. Sesuai dengan perkataan Koentjaraningrat dalam bukunya Chaer dan Agustina (2004, hlm. 162) bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh kebudayaan, sehingga segala hal yang ada dalam kebudayaan akan tercermin dalam bahasa. Kata selamat merupakan kata yang sering diucapkan oleh masingmasing warga negara di seluruh dunia. Menurut Tarigan (1986, hlm. 156) Mengucapkan selamat berarti menyatakan perasaan turut bergembira atas keberhasilan yang dicapai oleh seseorang. Menurut Chaer juga apabila teman karib, kenalan, atau sanak keluarga memperoleh suatu sukses dalam usaha, pekerjaan, profesi, atau pelajarannya, adalah wajar bila kita turut bergembira bersamanya, dengan jalan mengucapkan selamat kepadanya. Hal ini juga dapat menunjukan keakraban kita dengan orang itu. Oleh karena itu, ucapan selamat menjadi hal yang penting dalam kehidupan kita sebagai makhluk sosial untuk dapat selalu berhubungan baik dengan orang lain. Menurut survey terhadap 10 orang mahasiswa Pendidikan Bahasa Jepang UPI yang dilakukan penulis, mengucapkan kata selamat memang suatu hal yang sering di ucapkan. Baik ketika teman sedang berulang tahun, menikah, lulus ujian, tahun baru, dan sebagainya. Di sisi lain, penulis sebagai pembelajar bahasa Jepang yang tentu saja akan mengaplikasikan hasil belajarnya dengan cara berkomunikasi dengan bahasa Jepang harus dapat menggunakan kata selamat dalam menggunakan bahasa Jepang juga yang sesuai dengan aturan bahasa Jepang yang baik dan benar. Menurut survey tersebut juga, dalam mengucapkan kata selamat dalam bahasa Jepang kepada orang Jepang asli terkadang merasa kebingungan karena

3 takut terjadi kesalahpahaman karena adanya perbedaan tindak tutur dan budaya di antara kedua negara. Masalah-masalah yang diutarakan di atas dapat diminimalisir jika persamaan dan perbedaan secara bahasa maupun budaya antara bahasa pertama dan kedua dipahami dengan benar. Untuk mengatasi permasalahan di atas, dapat dilakukan berbagai upaya untuk mempermudah pembelajar dalam upaya memahami budaya penutur Jepang dan penutur Indonesia. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan analisis kontrastif tindak tutur yang dilakukan dalam kondisi tertentu. B. Masalah Penelitian 1. Identifikasi Masalah Dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan masalah yang ada yaitu: 1. Adanya kebutuhan dari setiap negara untuk melakukan hubungan dengan luar negeri. 2. Perlunya penghubung antara kedua negara tersebut untuk berkomunikasi. 3. Pentingnya mempelajari bahasa Asing. 4. Terdapat perbedaan bahasa yang dipengaruhi oleh budaya yang berlaku dalam masyarakat masing-masing penutur. 5. Saat berkomunikasi makna dari hasil ujaran yang dikeluarkan oleh penutur bisa saja berbeda sehingga rentan sekali terjadinya salah paham atau miss communication. 6. Budaya yang dimiliki oleh tiap negara pasti ada perbedaan sehingga saat bertutur juga terdapat perbedaan makna diantara kedua bahasa tersebut. 7. Pembelajar kurang mengetahui latar belakang budaya dari mitra tutur. 8. Cara mengucapkan ungkapan selamat dari masing-masing negara berbeda.

4 2. Batasan Masalah Dari rumusan masalah di atas, penulis membatasi masalah pada perbedaan dan persamaan ucapan selamat dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia pada situasi ulang tahun, pernikahan dan kelulusan dalam lingkup formal dan non formal. Lingkup formal yang diteliti penulis juga dibagi kembali menjadi formal yang memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dan formal yang memiliki hubungan kekerabatan yang tidak terlalu dekat. Begitupun juga lingkup non formal, penulis membagi hubungan kekerabatannya menjadi non formal yang memiliki hubungan yang sudah sangat dekat dan non formal yang hubungannya biasa saja. Penelitian ini juga dibatasi pada kajian pragmatik. 3. Perumusan Masalah Penelitian a. Bagaimana variasi tindak tutur ucapan kata selamat yang diungkapkan penutur asli Jepang pada situasi ulang tahun, pernikahan dan kelulusan dalam lingkup formal dan non formal? b. Bagaimana variasi tindak tutur ucapan kata selamat yang diungkapkan penutur asli Indonesia pada situasi ulang tahun, pernikahan dan kelulusan dalam lingkup formal dan non formal? c. Apakah persamaan dan perbedaan yang signifikan antara tindak tutur ucapan selamat dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia pada situasi ulang tahun, pernikahan dan kelulusan dalam lingkup formal dan non formal? C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan pada rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui : a. variasi tindak tutur ucapan kata selamat yang diungkapkan penutur asli Jepang pada situasi ulang tahun, pernikahan dan kelulusan dalam lingkup formal dan non formal.

5 b. variasi tindak tutur ucapan kata selamat yang diungkapkan penutur asli Indonesia pada situasi ulang tahun, pernikahan dan kelulusan dalam lingkup formal dan non formal. c. persamaan dan perbedaan yang signifikan antara tindak tutur ucapan selamat dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia pada situasi ulang tahun, pernikahan dan kelulusan dalam lingkup formal dan non formal. 2. Manfaat Penelitian Manfaat dari hasil penelitian ini antara lain sebagai berikut : a. Manfaat Teoritis Ucapan selamat sering kita gunakan ketika seseorang mengalami hal yang baik atau mendapat kebahagiaan. Oleh sebab itu, ucapan ini pun menjadi hal penting yang perlu kita bahas untuk dapat berkomunikasi dengan baik berdasarkan aspek kebudayaan para penutur asli. b. Manfaat Praktis 1) Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah dapat menambah pengetahuan bentuk variasi dan makna ucapan selamat dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. 2) Bagi pendidik, diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi atau masukan tentang persamaan dan perbedaan budaya melalui ucapan selamat dalam bahasa Jepang dengan bahasa Indonesia. 3) Bagi mahasiswa, dapat mengetahui variasi ucapan selamat dalam bahasa Jepang, sehingga dapat lebih memahami dan percaya diri ketika menggunakan ucapan selamat dalam komunikasi dengan penutur asli bahasa Jepang. D. Sistematika Penulisan Secara garis besar uraian sistematika penulisan skripsi yang akan disusun oleh penulis adalah diawali oleh bagian Pendahuluan. Pada bab ini di dalamnya diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,

6 batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian, dan sistematika pembahasan. Selanjutnya di bab 2 berisi tentang Kajian Pustaka. Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai landasan teori yang berkaitan dengan penelitian. Selanjutnya bab metodologi penelitian. Pada bab ini menjabaran lebih rinci mengenai metode dan teknik penelitian seperti populasi, sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan dan pengolahan data yang digunakan dalam penelitian. Lalu di bab 4 berisi analisis data dan pembahasan. Pada bab ini penulis menguraikan hasil penelitian dan analisis tentang variabel yang diteliti, yaitu persamaan dan perbedaan ucapan selamat dalam bahasa Jepang dan bahasa Indonesia. Di bab terakhir atau bab 5 berisi kesimpulan dan saran. Pada bab ini penulis mengemukakan penafsiran berupa kesimpulan terhadap semua hasil analisis data penelitian yang telah diperoleh dan implikasi atau rekomendasi yang ditujukan kepada para pengguna hasil penelitian yang bersangkutan.