DT-51 Application Note

dokumen-dokumen yang mirip
Robot Bergerak Penjejak Jalur Bertenaga Sel Surya

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

de KITS Application Note AN30 Rotating Display with DT-51 MinSys & de KITS SPC DC Motor

DT-51 Application Note

DT-AVR Application Note

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

DT-51 Application Note

DT-AVR Application Note. AN186 Digital Compass

DT-AVR Application Note

BAB III METODE PENELITIAN. diperlukan dengan beberapa cara yang dilakukan, antara lain:

DT-AVR Application Note

DT-51 Application Note

de KITS Application Note AN29 Sistem Antrian dengan DT-51 MinSys & de KITS SPC Alphanumeric Display

BAB IV PEMBAHASAN ALAT

SISTEM ROBOT PENGIKUT GARIS DAN PEMADAM API BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51. Budi Rahmani, Djoko Dwijo Riyadi ABSTRAK

BAB III ANALISA DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PERANCANGAN ALAT. Dalam perancangan dan realisasi alat pengontrol lampu ini diharapkan

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN

PC-Link Application Note

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN SISTEM

DT-51 Application Note

DT-SENSE Application Note

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

DT-BASIC Application Note

SPC SPC. SPC Application Note AN175 Bluetooth Mobile Robot. Application Note AN175

SISTEM KENDALI JARAK JAUH MINIATUR TANK TANPA AWAK

METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dimulai sejak bulan November 2012

de KITS Application Note AN34 Jam Pasir Digital

BAB III PERANCANGAN DAN CARA KERJA RANGKAIAN

BAB III PEMBUATAN ALAT Tujuan Pembuatan Tujuan dari pembuatan alat ini yaitu untuk mewujudkan gagasan dan

ANALOG TO DIGITAL CONVERTER

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

USER MANUAL LEGO LINE FOLLOWING MATA DIKLAT : SISTEM OTOMASI DAN PENGENDALIAN ELEKTRONIKA

Rancang Bangun Robot Pembersih Lantai Berbasis Arduino

BAB II LANDASAN TEORI. ACS712 dengan menggunakan Arduino Nano serta cara kerjanya.

BAB III PERANCANGAN ALAT. eletronis dan software kontroler. Konstruksi fisik line follower robot didesain

BAB II ROBOT PENYAPU LANTAI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. hexapod. Dalam bab tersebut telah dibahas mengenai struktur robot, analisa

ROBOT LINE FOLLOWER ANALOG

DT-BASIC Mini System. Gambar 1 Blok Diagram AN132

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

yaitu, rangkaian pemancar ultrasonik, rangkaian detektor, dan rangkaian kendali

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan mekanik

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

AN-0011 LINE TRACKER ROBOT DENGAN MENGGUNAKAN UNIVERSAL DELTA ROBO KITS

DT-IO Application Note

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4.1 Blok Diagram Sistem. bau gas yang akan mempengaruhi nilai hambatan internal pada sensor gas

BAB III PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

Application Note. Oleh: Tim Digiware dan Hadid T.B. - Sihmanto - Idam F.R. (Institut Teknologi Sepuluh Nopember)

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III METODOLOGI PENULISAN

ROBOT "AVOIDER" Robot Penghindar Halangan. St. Deddy Susilo

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

DT-51 Application Note

BAB III PERANCANGAN 3.1 Perancangan Perangkat Keras ( Hardware Mikrokontroler BS2p40

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. terpisah dari penampang untuk penerima data dari sensor cahaya (LDR) dan modul yang

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. Pada perancangan perangkat keras (hardware) ini meliputi: Rangkaian

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV HASIL KERJA PRAKTEK. elektronika dan sensor sebagai alat pendukung untuk membuat sebuah remote control

DT-AVR Application Note

ROBOT CERDAS BERKAKI PEMADAM API

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN ALAT

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

PERANCANGAN ROBOT OKTAPOD DENGAN DUA DERAJAT KEBEBASAN ASIMETRI

RANCANG BANGUN MESIN POTONG PLASTIK ROL BERBASIS MIKROKONTROLLER AT Mega 16

BAB IV PENGUJIAN PROPELLER DISPLAY

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB IV PROTOTYPE ROBOT TANGGA BERODA. beroda yang dapat menaiki tangga dengan metode pengangkatan beban pada roda

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

DT-51 Application Note

BAB IV PENGUJIAN ROBOT AMPHIBI

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

RANCANG BANGUN GERAK ROBOT PEMINDAH BARANG BERDASARKAN JALUR GARIS HITAM DENGAN BASIS MIKROKONTROLER AT89S52

DHT11 Temperature and Humidity Sensor Board Gambar 1 Blok Diagram AN196. 5V (Power) GND (Power)

AVR Application Note AN95 Wireless Chatting with PC

Transkripsi:

DT-51 Application te AN59 Tracking Robot Oleh: Tim IE & Fredy (Universitas Katholik Widya Mandala) Tracking Robot adalah suatu robot yang diprogram untuk dapat berjalan mengikuti lintasan tertentu yang telah disediakan. Pada umumnya lintasan tersebut berupa garis berwarna hitam yang memiliki ketebalan tertentu (± 2 cm) dan memiliki latar / background putih. Komponen yang diperlukan: - 1 DT-51 Low Cost Micro System - 1 de KTS SPC DC Motor - 2 Motor DC 7V - 1 Baterai 9V 270 mah - 2 Hamamatsu Photoreflector P5587-2 Resistor 470 Ohm - 2 Resistor 6K9 Ohm - 1 Kapasitor 10 nf - 1 LM317T - 1 Resistor 220 Ohm - 2 Resistor 100 KOhm - 1 VR 5K Ohm - 1 Tactile switch / Push button - 2 LED - 2 Transistor BC559-2 roda pemutar kaset - 1 roda pemutar pita kaset - 2 karet pita - 2 karet pengkopel Adapun blok diagram sistem secara keseluruhan adalah sebagai berikut: Push Button Rangkaian Sensor DT-51 Low Cost Micro System de KITS SPC DC Motor Motor DC Gambar 1 Blok Diagram AN59 Membicarakan soal robot, tidak lepas dari unsur mekanik sebagai kerangka robot. Kerangka robot terbuat dari aluminium plat dengan ukuran 9 x 9 dan aluminium pita untuk pengikat motor serta tempat untuk modul SPC DC Motor dan rangkaian tambahan yang lain. Sistem mekanik untuk penggerak dapat terbuat dari berbagai jenis komponen radio-tape. Robot terdiri dari 2 buah roda tetap pada bagian belakang yang masing dikopel (karet pengkopel) dengan sebuah motor DC. Roda ini terbuat dari rol plastik (roda pemutar kaset). Pada bagian depat terdapat roda kemudi (roda pemutar pita kaset) yang mampu bergerak dengan bebas, sehingga dibutuhkan laker untuk pemasangannya pada kerangka robot. Agar tidak terjadi selip pada saat roda bergerak sebaiknya digunakan semacam karet (karet pita) untuk melapisi permukaan roda. Page 1 of 10

14 cm 9 cm Gambar 2 Kerangka Robot Tampak Atas 14 cm Gambar 3 Kerangka Robot Tampak Samping Page 2 of 10

9 cm 111 Gambar 4 Kerangka Robot Tampak Depan Gambar 5 Robot Tampak Kanan Depan dan Atas Page 3 of 10

Gambar 6 Robot Tampak Belakang dan Depan Gambar 7 Jalur Robot Jalur robot selebar ± 2 cm dengan radius putaran/lingkaran sekitar ± 9 cm Page 4 of 10

Karet pengkopel Roda pemutar pita kaset Gambar 8 Tampilan Robot Roda pemutar kaset Karet pita Robot ini menggunakan sumber tegangan baterai 9 volt yang memiliki kapasitas besar (270 mah), sehingga motor DC pada robot mampu berjalan lama dengan kecepatan dan torsi yang relatif sama. Motor DC yang digunakan memerlukan tegangan sebesar ± 7 volt, sehingga diperlukan rangkaian tambahan untuk dapat menghasilkan arus yang besar (± 1.5 ma) untuk menggerakkan 2 buah motor DC yang dipakai pada robot. Rangkaian tambahan yang menghasilkan tegangan untuk motor DC menggunakan IC Voltage Regulator dengan type LM 317T. Atur VR agar tegangan yang dikeluarkan sebesar ± 7 volt. Gambar 9 Rangkaian untuk Sumber Tegangan Motor DC Robot ini dilengkapi dengan rangkaian tambahan yang diperlukan untuk sistem sensor. Bagian ini juga dilengkapi dengan rangkaian indikator sensor, sehingga memudahkan kita untuk melihat perubahan output yang dihasilkannya. Page 5 of 10

Gambar 10 Rangkaian Sensor dan Indikator Sensor Rangkaian barcode reader ini akan mengeluarkan logika low jika sensornya tertutup oleh warna hitam pekat atau jika sensornya tidak tertutup apa-apa sama sekali. Jika sensor terkena warna putih, output yang dikeluarkan berlogika high. Gambar 11 Rangkaian Tombol Mulai Tombol Mulai digunakan untuk memulai program. Jika tombol ini tidak ditekan, maka program tidak akan berjalan. Hubungan antara DT-51 Low Cost Micro System dan de KITS SPC DC Motor adalah sebagai berikut: DT-51 Low Cost Micro System SPC DC Motor P2.0 S1 P2.1 S3 P2.2 Out Sensor Kanan P2.3 Out Sensor Kiri Vout Vin +5V Gnd Gnd Tabel 1 Hubungan DT-51 Low Cost Micro System dengan SPC DC Motor Page 6 of 10

Hubungan antara SPC DC Motor dan Motor DC adalah sebagai berikut: SPC DC Motor M1 + M1 - M2 + M2 - Motor DC + Motor DC Kiri - Motor DC Kiri - Motor DC Kanan + Motor DC Kanan Tabel 2 Hubungan antara SPC DC Motor dengan motor DC Setelah semua rangkaian dan sumber tegangan terhubung dengan tepat, programlah Tracking.HEX ke DT-51 Low Cost Micro System dengan de KITS AT89 ISP Programmer Cable. Tracking.ASM dapat juga digunakan untuk DT-51 Low Cost Nano System, namun P2 harus diganti dengan P1 (dengan penambahan resistor 10 KOhm untuk pull-up P1.0 dan P1.1) atau P3. Jika menggunakan DT-51 Low Cost Nano System maka pemrogramannya dengan DT-51 ProgPAL atau parallel programmer AT89C2051 lain. Setelah terprogram, letakkan robot di atas lintasan yang akan dilalui dan tekan Tombol Mulai. Untuk menghentikan robot, tekan tombol reset pada DT-51 Low Cost Micro System. Sensor photoreflector P5587 terdiri atas LED infra red yang memiliki power yang tinggi dan photo IC dengan tegangan yang kecil. Sensor ini memiliki sensitivitas yang tinggi serta output yang dihasilkan berupa pulsa digital dengan logika high sebesar 5 volt. Photoreflector type P5587 ini akan mengeluarkan logika high pada permukaan yang terang (putih) dan sebaliknya akan mengeluarkan logika low pada permukaan yang gelap (hitam pekat). Sensor ditempatkan secara menggantung pada bagian bawah kerangka robot, sehingga dapat berhadapan langsung dengan lintasan yang akan dibaca. Jarak antara sensor dengan lantai berkisar ± 0,5 cm, sedangkan jarak antara sensor kiri dengan sensor kanan berkisar ± 0,5 cm, disesuaikan dengan lebar lintasan. Atas dasar tersebut, maka robot ini menggunakan algoritma sebagai berikut: Sensor Sensor Posisi Kiri Kanan Sensor Kiri Sensor Kanan 0 0 Berada di garis hitam Berada di garis hitam 0 1 Berada di garis hitam Berada di luar garis hitam 1 0 Berada di luar garis hitam Berada di garis hitam 1 1 Berada di luar garis hitam Berada di luar garis hitam Tabel 3 Tabel Kebenaran Output Sensor dengan Posisi Sensor pada Garis Lintasan Sensor Kiri Sensor Kanan Kondisi Kondisi yang Akan Dilakukan oleh Robot 0 0 0 Kedua motor bergerak, sehingga robot bergerak maju 0 1 1 Motor kiri berhenti, motor kanan bergerak, sehingga robot berbelok ke kiri 1 0 2 Motor kanan berhenti, motor kiri bergerak, sehingga robot berbelok ke kanan 1 1 3 Robot melakukan belokan tajam ke kiri / ke kanan sesuai dengan kondisi terakhir Tabel 4 Tabel Kebenaran Output Sensor dengan Langkah/Proses yang Akan Dilakukan oleh Robot Page 7 of 10

Sensor Kiri Sensor Kanan LED Indikator Sensor Kiri Sensor Kanan 0 0 Menyala Menyala 0 1 Menyala Mati 1 0 Mati Menyala 1 1 Mati Mati Tabel 5 Tabel Kebenaran Output Sensor dengan Keadaan LED Indikator Diagram alir robot adalah sebagai berikut: Program Utama Rutin Baca Sensor START Baca Sensor Sensor kanan berada dlm lintasan? Tombol mulai ditekan? Sensor kiri berada dlm lintasan? Sensor kiri berada dlm lintasan? Kondisi = 2 Kondisi = 1 Kondisi = 0 atau 3? Baca Sensor Kondisi = 0 Kondisi lama = kondisi sesuai dengan kondisi Sensor Kondisi = 3 END End of Baca Sensor Gambar 12 Diagram Alir Program Utama dan Rutin Baca Sensor Program utama dan rutin baca sensor akan diproses sebagai berikut: 1. Pertama-tama program akan menunggu hingga Tombol Mulai ditekan. 2. Setelah Tombol Mulai ditekan, program akan mengeksekusi rutin Baca Sensor. Rutin ini berfungsi untuk menentukan posisi robot terhadap garis lintasan dengan 4 macam output variabel kondisi. Pada kondisi = 0, kedua sensor berada di dalam garis lintasan. Pada kondisi = 1, sensor kiri berada dalam lintasan dan sensor kanan berada di luar lintasan. Pada kondisi = 2, sensor kiri berada di luar lintasan dan sensor kanan berada di dalam lintasan. Pada kondisi = 3, kedua sensor berada di luar lintasan. Page 8 of 10

3. Rutin Baca Sensor juga disertai dengan perekaman kondisi sebelumnya, dimana kondisi tersebut akan disimpan di variabel kondisi_lama. Penyimpanan ini dilakukan pada saat posisi sensor berada di luar lintasan dan kondisi 0 atau kondisi 3. Kondisi_lama digunakan untuk menentukan arah yang akan dituju pada saat sensor dalam keadaan di luar lintasan (berbelok ke kanan atau ke kiri). Jika saat robot berbelok ke kiri dan kemudian salah satu sensor berada di luar lintasan, maka robot akan melakukan belokan tajam ke kiri. Begitu juga sebaliknya. Rutin Sub Rutin sesuai dengan Kondisi Jalankan Robot Maju Jalankan Robot Berbelok ke Kiri Jalankan Robot Berbelok ke Kanan Jalankan Robot Berbelok Tajam Kondisi = 0? Maju Motor Kanan Bergerak dengan PWM Motor Kanan Bergerak dengan PWM Motor Kanan Diam Motor Berputar sesuai dengan Kondisi Lama Kondisi = 1? Berbelok ke Kiri Motor Kiri Bergerak dengan PWM Motor Kiri Diam Motor Kiri Bergerak dengan PWM Ulangan Belokan Tajam? Kondisi = 2? Berbelok ke Kanan Kedua Motor Berhenti sesaat Kondisi = 3? Berbelok Tajam End of Jalankan Robot End of Sub Rutin Gambar 13 Diagram Alir Rutin dan Sub-rutin Jalankan Motor Rutin dan Jalankan Motor beroperasi sesuai dengan output kondisi hasil pembacaan sensor. Prosesnya adalah sebagai berikut: 1. Pada kondisi=0, robot akan bergerak maju dengan cara kedua motor digerakkan secara bersama-sama dengan kecepatan yang sama. 2. Pada kondisi=1, robot akan bergerak ke kiri dengan motor kiri diam sedangkan motor kanan berputar. 3. Pada kondisi=2, robot akan bergerak ke kanan dengan motor kiri berputar sedangkan motor kanan diam. 4. Pada kondisi=3 gerakan robot akan tergantung pada variabel kondisi_lama. Bila kondisi_lama = 1 maka robot akan berbelok tajam ke kiri demikian sebaliknya, bila kondisi_lama = 2 maka robot akan berbelok tajam ke kanan. Kesimpulan dan saran: 1. Sistem robot ini tidak dapat mengikuti garis yang berbelok secara tajam (misalnya membentuk sudut 90 ), sehingga membutuhkan algoritma yang lain dalam pembacaan garis atau penambahan jumlah sensor. 2. Besarnya kapasitas baterai yang digunakan mempengaruhi kecepatan gerak robot. Robot akan bergerak semakin lambat, bila terlalu lama telah beroperasi dengan baterai yang sama. Disarankan menggunakan baterai dengan kapasitas mah yang besar agar tahan lebih lama. 3. Sistem mekanik pada kemudi bebas kurang dapat berputar dengan cepat dengan daya dorong yang kecil, sehingga perlu torsi yang besar untuk dapat membelokkan arah. Page 9 of 10

Listing program terdapat pada AN59.ZIP. Video terdapat pada Robot1.ZIP dan Robot2.ZIP. Selamat berinovasi! Page 10 of 10