BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dewasa ini ternyata memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat terutama dalam proses penyampaian informasi. Dimana proses penyampaian informasi tersebut dapat diperoleh melalui jaringan Internet dan tentunya tidak terlepas dari adanya sistem komputerisasi. Hal tersebut dipengaruhi oleh kecepatan, ketepatan maupun keamanan suatu jaringan yang dikelola agar mampu bekerja lebih baik dan dapat dihandalkan. Informasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya suatu informasi maka semuanya tidak dapat dilakukan dengan baik dan terencana. Keamanan informasi pada zaman global ini telah menjadi suatu kebutuhan yang vital dalam beberapa aspek kehidupan. Hal ini tampak pada pesatnya perkembangan teknologi informasi yang kemudian memberikan dampak positif dan negatif disamping juga memberikan kemudahan kepada setiap orang untuk mendapatkan suatu informasi tanpa harus membutuhkan proses yang lama. Selanjutnya masyarakat akan mudah mengetahui perkembangan dunia dengan hanya mencarinya di Internet tanpa harus membeli buku, majalah, maupun surat kabar. Adapun dampak negatifnya adalah masyarakat juga sangat mudah membuka dan men-download situs-situs porno. Bahkan sudah banyak yang telah kecanduan akan video porno sehingga muncul pelecehan seksual, baik pelecehan seksual ringan sampai kepada pemerkosaan. Berbagai macam upaya telah dilakukan untuk mengantisipasi munculnya akan situs-situs yang memiliki unsur pornografi. Adapun upaya yang dilakukan adalah seperti memblokir situs porno, sehingga dengan adanya pemblokiran situs porno tersebut dapat meningkatkan etika bermain Internet yang baik dan profesional. Disamping itu upaya lainnya dalam mengantisipasi dampak negatif tersebut dapat juga
dengan menggunakan sistem operasi yang dapat memfilter situs-situs porno seperti Mikrotik dan Brazil FW yang di dalamnya terdapat Squid yang dapat memblokir situs yang tidak diinginkan. Mikrotik merupakan sistem operasi jaringan (operating system network) yang banyak digunakan oleh Internet Service Provider untuk keperluan firewall atau router network (Kustanto, 2008). Administrasinya bisa dilakukan melalui Windows Application (WinBox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada standard komputer PC (Personal Computer). Personal Computer yang akan dijadikan router mikrotik pun tidak memerlukan resources yang cukup besar untuk penggunaan standard, misalnya hanya sebagai gateway. Untuk keperluan beban yang besar (network yang kompleks, routing yang rumit) disarankan untuk mempertimbangkan pemilihan resource personal computer yang memadai. BrazilFW merupakan Linux Firewall dan router yang berjalan pada hardware personal computer yang lebih standard. Tujuan utama dari adanya BrazilFW adalah untuk berbagi koneksi Internet broadband dan memberikan perlindungan firewall pada personal computer yang terhubung ke BrazilFW tersebut (Galvao, 2008). Squid merupakan proxy server dengan kemampuan luar biasa. Selain mampu membagi akses internet ke banyak pengguna (router) dan menyimpan aktifitas pengguna dalam cache (agar akses informasi lebih cepat diperoleh), Squid juga mampu mengelola lalu lintas permintaan data dari pengguna ke Internet dan membatasinya jika diperlukan (Sanjaya, 2005). Squid dapat menjadi salah satu pilihan terbaik untuk mengendalikan konten. Sedangkan Adult Content merupakan video yang di dalamnya terdapat hal-hal yang bernuansa Vulgar. Pada Mikrotik terdapat Squid Server yang biasanya juga disebut dengan Web Proxy. Kelebihan Squid Server pada Mikrotik yaitu semua content yang bersifat porno akan kita cantumkan berdasarkan kata yang kita inginkan sehingga lebih memudahkan untuk memblokir content porno tersebut. Kekurangan Squid Server pada Mikrotik yaitu apabila cache atau tempat penyimpanan penuh maka semua content akan terblok walaupun bukan kata porno. Sedangkan Squid Server pada BrazilFW memiliki kekurangan yaitu hanya bisa memfilter URL (Uniform Resource Locator) yang akan
kita masukkan sehingga lebih sulit dalam mendata situs-situs apa saja yang menyangkut dengan situs porno. Tetapi kelebihan dari Squid Server pada BrazilFW yaitu memiliki cache atau penyimpanan yang stabil. Jadi apabila penyimpanan penuh tidak akan memblokir situs lainnya. Berdasarkan permasalahan di atas penulis ingin mengimplementasikan perbandingan Mikrotik dan BrazilFW sebagai Squid Server untuk memfilter situssitus porno (Adult Content). Masalah dalam memfilter situs-situs porno tentunya menjadi salah satu aspek terpenting dalam meningkatkan sumber daya manusia yang lebih handal. Akan tetapi masalah dalam memfilter situs-situs porno seringkali kurang mendapatkan perhatian dari para perancang dan pengelola jaringan Internet, sehingga penulis akan memfilter situs-situs porno berdasarkan konten, URL, dan IP Address. 1.2 Rumusan Masalah Mudahnya pengguna Internet dalam hal mengakses situs-situs porno dapat merusak moral anak bangsa. Sehingga perlu diteliti bagaimanakah membuat sebuah sistem yang dapat memfilter situs-situs porno (Adult Content) dan bagaimana jaringan dapat memfilter situs-situs porno (Adult Content) tersebut. 1.3 Batasan Masalah Untuk menghindari penyimpangan pembahasan dari tujuan awal maka diperlukan batasan masalah skripsi ini adalah sebagai berikut : a. Mikrotik yang akan digunakan adalah Mikrotik versi 3.30. b. BrazilFW yang akan digunakan adalah BrazilFW versi 2.31.10. c. Modem yang digunakan adalah Huawei E220 yang mendukung TPLink TL-MR3220. d. Memasukkan URL dan konten yang bersifat pornografi di dalam Mikrotik. e. Memasukkan URL (Uniform Resource Locator) dan IP Address yang bersifat pornografi di dalam BrazilFW. f. Tidak membandingkan kecepatan proses pada Mikrotik maupun BrazilFW.
1.4 Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang sebuah sistem yang dapat memfilter situs-situs porno (Adult Content) dan mengetahui bagaimana jaringan dapat memfilter situs-situs porno (Adult Content). 1.5 Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi manfaat penelitian yang dilakukan adalah : a. Menjadi bahan pertimbangan bagi pengguna untuk memilih menggunakan Mikrotik ataupun BrazilFW dalam memfilter Adult Content. b. Memberi kenyamanan pemakaian Internet kepada para pengguna Internet sehingga tidak dapat lagi mengakses situs-situs porno. 1.6 Metodologi Penelitian Metodologi penelitian yang akan dilakukan adalah: a. Membuat konfigurasi sistem di dalam mikrotik dan BrazilFW. b. Menganalisa konten-konten, URL dan IP Address apa saja yang bersifat pornografi. c. Memasukkan konten-konten dan URL apa saja yang bersifat pornografi di dalam Mikrotik sebagai bahan pertimbangan untuk memfilter situs-situs porno. d. Memasukkan URL (Uniform Resource Locator) dan IP Address apa saja yang bersifat pornografi di dalam BrazilFW sebagai bahan pertimbangan untuk memfilter situs-situs porno. e. Mengimplementasikan cara kerja sistem baik Mikrotik maupun BrazilFW dalam hal memfilter situs-situs porno. f. Pengujian sistem baik Mikrotik maupun BrazilFW sehingga dapat ditentukan sistem mana yang lebih baik digunakan.
1.7 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dari skripsi ini terdiri dari beberapa bagian utama sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN Bab ini akan menjelaskan mengenai latar belakang masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini akan menjelaskan teori-teori dari hasil studi kepustakaan yang menjadi pedoman dan berhubungan dengan permasalahan yang akan diteliti dan dianalisis. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan membahas analisa dan perancangan mengenai langkah-langkah pengimplementasian Squid Server, serta membahas konfigurasi Squid Server pada Mikrotik dan BrazilFW. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Bab ini berisi implementasi dari sistem yang telah dibangun berdasarkan rancangan pada tahap perancangan dan pengujian hasil yang diperoleh. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjelaskan kesimpulan dari penjelasan bab-bab sebelumnya, sehingga dari kesimpulan tersebut penulis mencoba memberi saran yang berguna untuk melengkapi dan menyempurnakan pengembangan Squid Server di masa yang akan datang.