PMK No. 249 Tahun 2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara /Lembaga

dokumen-dokumen yang mirip
BAGIAN III : PENGUATAN MONITORING KINERJA PENGANGGARAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA ATAS PELAKSANAAN RKA K/L

2011, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA ATAS PELAKSANAAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN

TATA CARA PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA

MONITORING DAN EVALUASI KINERJA PENGANGGARAN (ISU-ISU ACTUAL DALAM PERAN SATKER) Mataram, 6 Oktober 2017

MONITORING DAN EVALUASI KINERJA ATAS PELAKSANAAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN DIREKTORAT JENDERAL POLITIK DAN PEMERINTAHAN UMUM KEMENTERIAN DALAM NEGERI

PENYUSUNAN PELAPORAN DAN EVALUASI RENJA (PP 39/2006 APLIKASI E MONEV BAPPENAS DAN EVALUASI RKA-KL (PMK 249/2011 APLIKASI SMART)

Pedoman Pengukuran Kinerja Kegiatan Badan Karantina Pertanian

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

SISTEM MONITORING DAN EVALUASI KINERJA TERPADU (SMART) ATAS PELAKSANAAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA (RKA-K/L)

PANDUAN PENGUKURAN REALISASI FISIK OUTPUT KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN

PANDUAN PENGUKURAN REALISASI FISIK OUTPUT KEGIATAN BADAN KETAHANAN PANGAN

Langgeng Suwito. Pemaparan Materi:PMK 214 tahun 2017 tentang Pengukuran

PMK Nomor 214 Tahun 2017 RKA-K/L. Sosialisasi: tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan DIREKTORAT SISTEM PENGANGGARAN

Panduan KATA PENGANTAR

BAB III DESKRIPSI PROFIL APLIKASI SMART. Direktorat Jenderal Anggaran mempunyai misi sebagai berikut: meningkatkan kualitas perencanaan;

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan

2017, No Evaluasi Kinerja Anggaran atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor

KEMENTERIAN KEUANGAN RI DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN DAN RENCANA PENERIMAAN DANA

BUKU PANDUAN TEKNIS. Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi (SIMonev) Unit Utama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Versi 2.

G. Pengisian Laporan Capaian Output

BAHAN AJAR Pelaporan dan Evaluasi Kinerja

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

Bagian Program dan Informasi Sekretariat Direktorat Jenderal Pencegahan dan

PENYUSUNAN RENCANA PENARIKAN DANA BULANAN DAN RENCANA PENERIMAAN DANA

Gede Ginarya. Pemaparan : Aplikasi Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu Bendahara Umum Negara (SMART BUN)

PANDUAN SIKT. Sistem Informasi Kinerja Terpadu

User Manual Sistem RKAKLDIPA Online Sub Sistem Penelaahan RKAKL Online

PANDUAN STANDAR CAPAIAN OUTPUT FISIK KEGIATAN PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN TAHUN 2014

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN 2010 TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

SINERGI PENGELOLAAN APBN YANG LEBIH BERKUALITAS DISAMPAIKAN OLEH DIRJEN ANGGARAN BUDGET DAY 22 NOVEMBER 2017

BUKU PANDUAN TEKNIS. Sistem Informasi Monitoring dan Evaluasi (SIMonev) Unit Utama Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. Versi 2.

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2015 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN DEKONSENTRASI KEMENTERIAN PARIWISATA

Pedoman Penggunaan Aplikasi e-monev Daerah

TIM PENYUSUN. Bagian Perancanaan Sekretariat Badan Karantina Pertanian

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia

Gede Ginarya. Pemaparan : Aplikasi SMART 2018 Pasca Penetapan PMK 214 tahun 2017

APLIKASI E- MONEV PSLB3

2017, No kementerian negara/lembaga dan pengesahan daftar isian pelaksanaan anggaran; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud da

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indo

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 66/PMK.02/2006 TENTANG

TATA CARA PENGANGGARAN, PENGALOKASIAN, PENYALURAN, PENGGUNAAN, MONITORING DAN EVALUASI DANA DESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 90 TAHUN TENTANG PENYUSUNAN RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN KEUANGAN. Penanggulangan Kemiskinan. Pendanaan. Pusat. Daerah. Pedoman.

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 216 Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5584); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tah

PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM. Direktorat Pembinaan PK BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Departemen Keuangan

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 89, Tambaha

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.02/2012 TENTANG

SPENDING REVIEW 2013 Metodologi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.677,2012

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

e-mpa Manual Book PANDUAN PENGELOLAAN Sistem electronic Monitoring Pelaksanaan Anggaran KEMENTERIAN AGAMA

Revisi ke 01 Tanggal : 17 Maret 2015

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160/PMK.02/2012 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun anggaran 2013, kewenangan atas pengesahan Daftar Isian

2016, No b. bahwa dalam rangka pemantapan penerapan kerangka pengeluaran jangka menengah, penganggaran terpadu,penganggaran berbasis kinerja,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PARIWISATA REPUBLIK INDONESIA,

Terlampir. Terlampir

Kebijakan Pemantauan dan Pengendalian Kemdikbud. Biro Perencanaan dan KLN, Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2015, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Perem

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164/PMK.05/2011 TENTANG PETUNJUK PENYUSUNAN DAN PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Press Briefing. Pengelolaan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (PMK Nomor 50/PMK.07/2017)

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tam

2016, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pem

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan L

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

RAPAT KOORDINASI MONITORING PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN Ruang Rapat Menko Jumat, 29 Juli 2016

2016, No Dana Desa, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, per

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL ANGGARAN

PEDOMAN PENYUSUNAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

2017, No Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Pere

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 145/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN DANA OPERASIONAL KHUSUS PENGAMANAN PENERIMAAN NEGARA

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Revisi ke 01 Tanggal : 20 Januari 2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

LOGIN APLIKASI SISTEM INFORMASI MONITORING ANGGARAN (SIMONA)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA,

Asumsi : Satker Ditetapkan pada Tahun 2010

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB VII SIMPULAN DAN REKOMENDASI. dapat disimpulkan jawaban dari pertanyaan penelitan sebagai berikut :

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

PENGARUSUTAMAAN GENDER MELALUI PPRG KEMENTERIAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

BAB VII PENUTUP. implementasi kebijakan, dapat disimpulkan bahwa: 1) Format kebijakan dengan strategi pelimpahan kewenangan dari DJA kepada

TENTANG P E L A P O R A N R E A L I S A S I P E N G A D A A N B A R A N G / J A S A PEM E R I N T A H

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 150/PMK.06/2014 TENTANG PERENCANAAN KEBUTUHAN BARANG MILIK NEGARA

REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG

APLIKASI PENYUSUNAN PROPOSAL INISIATIF BARU BERBASIS WEB

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

16. Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan

Transkripsi:

PMK No. 249 Tahun 2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara /Lembaga 1

OUTLINE I. Tata Cara Monev Kinerja Penganggaran. II. Panduan Pengoperasian Aplikasi Monev Kinerja Penganggaran. 2

I. Tata Cara Monev Kinerja Penganggaran 3

LATAR BELAKANG Kegiatan monitoring dan evaluasi yang terduplikasi di antara pemerintahan; K/L melaporkan data yang sama berulang kali kepada stakeholder yang berbeda : BAPPENAS mengkaji pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan. MenPAN menerbitkan laporan tahunan akuntabilitas pada lembaga pemerintah (LAKIN). Unit delivery yang dimiliki Presiden melakukan monitoring dan evaluasi program unggulan Presiden. K/L melakukan spending review internal DJPB melakukan spending review DJA melakukan evaluasi kinerja penganggaran. Stigma terhadap evaluasi: (1) Menambah beban pekerjaan (2) Menghabiskan waktu (3) Menghabiskan anggaran (4) Jalan-jalan (5) Laporan hanya formalitas, (6) Belum digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan dll Posisi Strategis Monev : Dalam rangka penyusunan RAPBN, Monev merupakan instrumen penganggaran berbasis kinerja yang bertujuan : 1. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari anggaran pemerintah; 2. Hasil monev dapat digunakan sebagai feedback dalam proses penyusunan anggaran di tahun mendatang, al sebagai bahan pertimbangan review baseline dan penyusunan alokasi anggaran; dan 3. Sebagai early warning capaian kinerja anggaran tahun berjalan. 4

POSISI STARTEGIS, ASAS, & FUNGSI MONEV KINERJA Dasar Hukum PP No 90 Th 2010 tentang Tata Cara Penyusunan RKA-K/L: Pasal 19: (1) Menteri/Pimpinan Lembaga melakukan pengukuran dan evaluasi Kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L tahun sebelumnya dan tahun anggaran berjalan. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengukuran dan evaluasi kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan Pasal 20: (1) Kementerian Keuangan dan Kementerian Perencanaan sesuai dengan tugas dan dan kewenangan masing-masing melakukan pemantauan atas pencapaian Kinerja kementerian/lembaga. (2) Hasil pemantauan sebagaimana dimkasud pada ayat (1) dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1) dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan penerapan ganjaran dan sanksi dalam penetapan pagu anggaran Asas Monev Kinerja : No Blame : Evaluasi yang dilakukan bukan dalam rangka mencari kesalahan No Judicial : Evaluasi yang dilakukan bukan untuk kepentingan penyidikan dan proses hukum lainnya No Burden : Evaluasi yang dilakukan tidak diarahkan untuk menambah beban bagi siapapun, baik evaluator maupun obyek yang dievaluasi. Fungsi Monev Kinerja : Akuntanbilitas : Membuktikan dan mempertanggungjawabkan kepada masyarakat atas penggunaan anggaran yang dikelola kementerian/lembaga bersangkutan (Proving). Peningkatan Kualitas : Mempelajari faktorfaktor yang menjadi pendukung atau kendala atas pelaksanaan RKA-K/L sebelumnya bagi upaya peningkatan kinerja di tahun-tahun berikutnya (Improving). 5

MATERI PERATURAN Terdiri dari 6 BAB, 22 Pasal dan 2 lampiran yaitu : 1. BAB I Ketentuan Umum (3 pasal : pasal 1 3), tentang pengertian umum, evaluator, dan fungsi evaluasi. 2. BAB II Aspek Evaluasi Kinerja (2 pasal : pasal 4 5), tentang aspek evaluasi kinerja, informasi apa yang dihasilkan, serta waktu pelaksanaan evaluasi. 3. BAB III Proses Evaluasi Kinerja ( 12 pasal : pasal 6 17), tentang tahapan evaluasi; persiapan evaluasi, pengumpulan data, pengukuran dan penilaian, analisis, dan rekomendasi. 4. BAB IV Pelaporan Hasil Evaluasi Kinerja (1 pasal : pasal 18), tentang laporan hasil evaluasi, batas waktu penyampaian laporan. 5. BAB V Dukungan Teknologi dan Sistem Informasi (1 pasal : pasal 19), tentang penggunaan aplikasi monev kinerja penganggaran. 6. BAB VI Ketentuan Penutup (3 pasal : pasal 20 22), tentang adanya ketentuan tindaklanjut yang akan diberlakukan. Lampiran I : Tata Cara Pengukuran dan Penilaian Evaluasi Kinerja Lampiran II: Laporan Hasil Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan RKA-K/L 6

KETENTUAN UMUM (pasal 1 2) Dalam PMK ini ada beberapa pengertian istilah yang digunakan, antara lain : Kementerian, Lembaga, RKA-K/L dll. Dalam PMK ini yang melakukan evaluasi : o Menteri/Pimpinan Lembaga melakukan evaluasi kinerja tahun sebelumnya dan tahun berjalan lingkup kementerian/lembaga yang dipimpinnya. o Evaluasi dilakukan per Program; o Dapat mendelegasikan pelaksanaan evaluasi kinerja kepada pimpinan eselon I atau pejabat lain sebagai penanggung jawab program; o Melibatkan pihak lainnya. 7

KETENTUAN UMUM (pasal 3) Fungsi evaluasi kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L yang diatur dalam PMK adalah: Akuntabilitas Proving Fungsi membuktikan dan mempertanggungjawabkan kepada masyarakat atas penggunaan anggaran yang dikelola kementerian/lembaga bersangkutan Peningkatan Kualitas Improving mempelajari faktor-faktor yang menjadi pendukung atau kendala atas pelaksanaan RKA-K/L sebelumnya sebagai upaya peningkatan kinerja di tahun-tahun berikutnya. 8

ASPEK EVALUASI KINERJA (Pasal 4 dan Pasal 5) Kebutuhan Masyarakat Masukan Kegiatan Keluaran Hasil Aspek Implementasi Evalusi kinerja yang dilakukan dalam rangka menghasilkan informasi kinerja mengenai pelaksanaan kegiatan dan pencapaian keluaran. Indikator yang diukur (sesuai PP 90/2010): 1. Penyerapan anggaran 2. Konsistensi antara perencanaan dan implementasi 3. Pencapaian keluaran 4. Efisiensi Aspek Konteks Aspek Manfaat Evaluasi kinerja yang dilakukan dalam rangka menghasilkan informasi mengenai perubahan yang terjadi dalam masyarakat dan/atau pemangku kepentingan sebagai penerima manfaat atas keluaran yang telah dicapai. Indikator yang diukur (sesuai PP 90/2010): Pencapaian hasil Evaluasi kinerja yang dilakukan dalam rangka menghasilkan informasi mengenai relevansi masukan, kegiatan, keluaran, dan hasil dengan dinamika perkembangan keadaan. 9

PROSES EVALUASI KINERJA (Pasal 6 s/d Pasal 17) Proses Evaluasi Persiapan Pengumpulan data Pengukuran Penilaian Analisis 1 2 3 Membuat Model Logika Mengidentifikasi indikator dan target Menyusun desain untuk mendapatkan data realisasi Pelaku evaluasi harus paham betul apa yang akan dievaluasi sehingga diperlukan Model Logika yg merupakan konstruksi: masukankegiatan-keluaran-hasil. Apa yang direncanakan (dijanjikan). Bagaimana skenario untuk mengumpulkan bukti-bukti. Catatan: Pada bagian ini difokuskan untuk memandu bagaimana mendapatkan data realisasi indikator kinerja keluaran dan indikator kinerja utama program. 10

PROSES EVALUASI KINERJA (Pasal 6 s/d Pasal 17) Proses Evaluasi Persiapan Pengumpulan data Pengukuran Penilaian Analisis Aspek Evaluasi Data yang diperlukan Cara mendapatkan data (sumber data) Aspek Implementasi Aspek Manfaat Aspek Konteks Pagu anggaran Target volume keluaran Target indikator kinerja keluaran Rencana penarikan dana Realisasi anggaran Realisasi volume keluaran Realisasi indikator kinerja keluaran Target indikator kinerja utama Realisasi indikator kinerja utama data kependudukan, indikator ekonomi, indeks tingkat kemiskinan, data dibidang ekonomi, sosial, politik, arah kebijakan Pemerintah dan prioritas pembangunan nasional serta informasi lain yang terkait Data RKA-K/L Data RKA-K/L Data RKA-K/L Data DIPA SP2D Laporan K/L (bukti serah terima, surat pernyataan, bukti * lain yang dpt dipertanggungjawabkan) Review dokumen, survey, atau FGD Data RKA-K/L Review dokumen, survey, atau FGD Reviu dokumen, survey, observasi, dan forum diskusi yang melibatkan pemangku kepentingan Saat ini jenis data tersebut telah tersedia dan input dilakukan secara otomatis melalui sistem terintegrasi sehingga tidak perlu melakukan input data berulang Data tersedia di K/L, tetapi belum dapat dipenuhi secara otomatis dalam aplikasi. * Saat ini jenis data tersebut belum tersedia dan untuk itu selama masa transisi 2 tahun, aspek ini tidak diukur. 11

PROSES EVALUASI KINERJA (Pasal 6 s/d Pasal 17) Proses Evaluasi Persiapan Pengumpulan data Pengukuran Penilaian Analisis Indikator Data yang diperlukan Pengumpulan data Cara Pengukuran (by system) 1. Penyerapan anggaran 2. Konsistensi antara perencanaan dan implementasi 3. Pencapaian keluaran Realisasi anggaran (RA) Pagu anggaran (PA) Rencana penarikan dana (RPD) Realisasi anggaran (RA) Realisasi volume keluaran (RVK) Target volume keluaran (TVK) Realisasi indikator kinerja keluaran (RKK) Target indikator kinerja keluaran (TKK) Data center Data center Data center Data center Data center Data center Data center Data center Keterangan: Pengukuran dan penilaian hanya dilakukan terhadap aspek implementasi dan aspek manfaat. Rumus penghitungan yang terkesan sulit tersebut hanyalah bentuk penuangan simbol yang sesuai kaidah keilmuan (statistik), yang sebetulnya pelaksanaannya sangat mudah karena sudah disediakan form, contoh, dan aplikasi yang dapat menghitung secara otomatis. * PK n i 1 RVK ke i TVK ke i m j 1 RKKi ke j TKKi ke j m n 12 100%

PROSES EVALUASI KINERJA (Pasal 6 s/d Pasal 17) Proses Evaluasi Persiapan Pengumpulan data Pengukuran Penilaian Analisis Indikator Data yang diperlukan Pengumpulan data Cara Pengukuran (by system) Target volume keluaran (TVK) Data center 4. Efisiensi Realisasi volume keluaran (RVK) Pagu anggaran (PA) Data center * Data center Realisasi anggaran (RA) Data center 5. Pencapaian hasil Realisasi Indikator Kinerja Utama (RKU) Target Indikator Kinerja Utama (TKU) Data center Data center Pengukuran ini berlaku 2 tahun setelah PMK diundangkan (Pasal 22). Keterangan: Pengukuran dan penilaian hanya dilakukan terhadap aspek implementasi dan aspek manfaat. Rumus penghitungan yang terkesan sulit tersebut hanyalah bentuk penuangan simbol yang sesuai kaidah keilmuan (statistik), yang sebetulnya pelaksanaannya sangat mudah karena sudah disediakan form, contoh, dan aplikasi yang dapat menghitung secara otomatis. 13

PROSES EVALUASI KINERJA (Pasal 6 s/d Pasal 17) Proses Evaluasi Persiapan Pengumpulan data Pengukuran Penilaian Analisis Penilaian pada prinsipnya merupakan langkah awal untuk mengkonversi angka-angka hasil pengukuran menjadi sebuah informasi untuk dianalisis lebih lanjut. Hasil Pengukuran 1. Penyerapan anggaran 2. Konsistensi antara perencanaan dan implementasi 3. Pencapaian keluaran 4. Efisiensi 5. Pencapaian hasil Bobot Aspek Implementasi : 33,3 %, terdiri atas : a. Penyerapan anggaran (9,7%) b. Konsistensi (18,2%) c. Pencapaian keluaran (43,5%) d. Efisiensi (28,6%) Aspek Manfaat : 66,7% a. Pencapaian hasil (100 %) Ket: pembobotan menggunakan AHP Penilaian Dengan nilai kinerja 1. >90% - 100 % : Sangat baik 2. > 80 % - 90 % : Baik 3. > 60 % - 80 % : Cukup 4. > 50 % - 60 % : Kurang 5. 50 % : Sangat kurang 14

PROSES EVALUASI KINERJA (Pasal 6 s/d Pasal 17) Proses Evaluasi Persiapan Pengumpulan data Pengukuran Penilaian Analisis Aspek Implementasi dan Manfaat 1 2 3 4 1 2 3 4 Jelaskan mengapa hasil pengukuran dan intepretasi menunjukkan tingkat tertentu Jelaskan keterbatasan yang dihadapi dalam menjalankan setiap proses evaluasi; Bandingkan dan jelaskan dengan hasil evaluasi periode sebelumnya Identifikasi faktor pendukung dan kendala dalam pelaksanaan kegiatan, pencapaian keluaran dan hasil. Aspek Konteks Identifikasi dan analisis kesesuaian antara kebutuhan dan/atau permasalahan yang terdapat dalam masyarakat dengan hasil yang ditargetkan; Analisis kesesuaian antara keluaran yang ditargetkan dengan capaian hasil; Analisis kesesuaian antara kegiatan yang direncanakan dengan pencapaian keluaran; Analisis kesesuaian dan ketepatan masukan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan dan pencapaian keluaran. Rekomendasi 15 15

PELAPORAN HASIL EVALUASI KINERJA (Pasal 18) Waktu Tujuan Format Bersifat tahunan, dan disampaikan paling lambat tanggal 1 April Kementerian Keuangan Kementerian Perencanaan Menjadi lampiran PMK DUKUNGAN TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI (Pasal 19) Dalam rangka evaluasi kinerja penganggaran, Direktorat Jenderal Anggaran memfasilitasi kebutuhan sistem informasi berupa aplikasi monev. 16

KETENTUAN PENUTUP (Pasal 20 s/d Pasal 22) 1. Masa transisi Untuk pengukuran pencapaian keluaran dan capaian hasil dilaksanakan paling lambat 2 tahun (masa transisi) setelah PMK ini diundangkan. Masa transisi tersebut digunakan untuk memperbaiki rumusan indikator kinerja keluaran dan indikator kinerja utama. Selama masa tersebut, pengukuran pencapaian keluaran dilakukan berdasarkan rata-rata pencapaian setiap jenis keluaran pada setiap satuan kerja yang diperoleh dengan membandingkan realisasi volume keluaran dengan target volume keluaran, dan bobot untuk aspek implementasi dan aspek manfaat selama 2 (dua) tahun tersebut menjadi 100,0% (aspek implementasi) dan 0,0% (aspek manfaat). 2. Ketentuan teknis Ketentuan teknis yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan ini diatur lebih lanjut dengan Peraturan Direktur Jenderal Anggaran 17 17

LAMPIRAN I TATA CARA PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA 18

Penyerapan Anggaran : Keterangan : P : Penyerapan anggaran Contoh : PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA (1/13) P RA PA 100% RA : Akumulasi realisasi anggaran seluruh satuan kerja PA : Akumulasi pagu anggaran seluruh satuan kerja Suatu eselon I memiliki pagu anggaran TA 2011 sebesar Rp. 10.000.000.000 dan realisasi anggaran sampai dengan akhir tahun 2011 sebesar Rp. 9.500.000.000, maka pengukuran aspek penyerapan anggaran sebagai berikut : PA = 10.000.000.000 RA = 9.500.000.000 P = RA PA 100% = = 9.500.000.000 10.000.000.000 95,00% 100% 19

PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA..(2/13) Konsistensi antara Perencanaan dan Implementasi K i n 1 i j i j 1 1 RA bulan ke j RPD bulan ke j n 100% Keterangan : K : Konsistensi antara perencanaan dan implementasi RA : Realisasi anggaran seluruh satuan kerja RPD : Rencana penarikan dana seluruh satuan kerja n : Jumlah bulan 20

Contoh : PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA (3/13) Rencana penarikan dana (RPD) bulanan berserta realisasi anggaran dari suatu eselon I seperti pada tabel berikut ini : Bulan RPD RPD Kumulatif Realisasi Anggaran Januari 800.000.000 800.000.000 - Februari 800.000.000 1.600.000.000 100.000.000 Maret 800.000.000 2.400.000.000 300.000.000 April 800.000.000 3.200.000.000 500.000.000 Mei 800.000.000 4.000.000.000 1.250.000.000 Juni 800.000.000 4.800.000.000 1.800.000.000 Juli 800.000.000 5.600.000.000 2.100.000.000 Agustus 800.000.000 6.400.000.000 4.000.000.000 September 900.000.000 7.300.000.000 5.000.000.000 Oktober 900.000.000 8.200.000.000 7.000.000.000 November 900.000.000 9.100.000.000 8.000.000.000 Desember 900.000.000 10.000.000.000 9.500.000.000 21

PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA (4/13) Contoh (lanjutan) Dari tabel sebelumnya, sebagai contoh pada bulan februari diperoleh perbandingan akumulasi realisasi anggaran (RA) bulanan dengan akumulasi rencana penarikan dana (RPD) bulanan sebagai berikut : RA bulan Januari (1) = 0 RA bulan Februari (2) = 100.000.000 RPD bulan Januari = 800.000.000 RPD bulan Februari = 800.000.000 2 j 1 2 j 1 RA bulan ke j RPD bulan ke j 100% = = = RA Januari RPD Januari = 6,25 % RA Februari RPD Februari 0 100.000.000 800.000.000 800.000.000 100.000.000 1.600.000.000 100% 100% 100% 22

PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA (5/13) Contoh (lanjutan) Dengan cara yang sama, diperoleh perbandingan akumulasi RA bulanan dengan akumulasi RPD bulanan untuk setiap bulan seperti pada tabel berikut: Bulan Tingkat Penyerapan per Bulan Bulan Tingkat Penyerapan per Bulan Januari 0,00% Juli 37,50% Februari 6,25% Agustus 62,50% Maret 12,50% September 68,49% April 15,63% Oktober 85,37% Mei 31,25% November 87,91% Juni 37,50% Desember 95,00% Dari tabel diatas, pengukuran konsistensi sebagai berikut : K i n 1 RPD 0,00% 6,25%... 12 539,90% 12 44,99% i j i j 1 1 RA bulan ke bulan ke n 95,00% j j 100% 23

Pencapaian Keluaran Keterangan : Contoh : PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA (6/13) PK i n 1 RVK TVK ke i ke i RKKi TKKi Suatu eselon I memiliki tiga jenis keluaran dengan target dan realisasi sebagai berikut : j m 1 n m ke ke j j 100% PK : Pencapaian keluaran RKKi : Realisasi indikator kinerja keluaran ke i RVK : Realisasi volume keluaran TKKi : Target indikator kinerja keluaran ke i TVK : Target Volume keluaran m : Jumlah indikator keluaran n : Jumlah jenis keluaran Volume Indikator Kinerja Keluaran KELUARAN Target Realisasi Target Realisasi IKK (TVK) (RVK) (TKK) (RKK) Keluaran 1 (0rang) 50 45 IKK ke 1 5 3 IKK ke 2 10 7 Keluaran 2 (Laporan) 3 3 IKK ke 1 3 3 IKK ke 2 6 3 IKK ke 3 5 5 Keluaran 3 (Sistem) 1 1 IKK ke 1 4 2 IKK ke 2 3 1 24 24

PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA (7/13) Contoh (lanjutan) Selama masa transisi (2 tahun), pengukuran pencapaian keluaran hanya diperoleh dengan cara merata-ratakan perbandingan realisasi volume output dan target volume output seperti contoh berikut: n i 1 PK RVK TVK ke i ke i n 100% Setelah masa transisi, pengukuran pencapaian keluaran diperoleh dengan rumus sebagai berikut i n 1 RVK TVK ke i ke i j m 1 RKKi TKKi m ke j ke j 100% 45 50 3 3 1 1 3 100% 96,67% PK n 45 50 3 5 7 10 3 3 3 6 5 5 3 3 3 1 1 2 4 1 3 100% 61,17% 25 25

PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA (8/13) Efisiensi Keterangan : Nilai Efisiensi Keterangan : E n i 1 1 RAK PAK ke i/ RVK ke i/ TVK n ke i ke i 100% PK : Pencapaian keluaran RVK : Realisasi volume keluaran RAK : Realisasi anggaran per keluaran TVK : Target Volume keluaran PAK : Pagu anggaran per keluaran n : Jumlah jenis keluaran NE E NE : Nilai efisiensi : Efisiensi 50% E 20 Catatan : Rumus nilai efisiensi diperoleh dengan asumsi bahwa nilai minimal yang di capai K/L dalam formula efisiensi sebesar -20% dan nilai maksimalnya sebesar 20%. Oleh karena itu, perlu dilakukan transformasi skala efisiensi agar diperoleh range nilai yang berkisar antara 0% sampai dengan 100%. 50 26

Contoh : Pagu anggaran beserta realisasinya dari setiap keluaran yang ada pada suatu eselon I adalah sebagai berikut : KELUARAN Target (TVK) Volume Realisasi (RVK) Pagu (PAK) Dari tabel di atas, pengukuran efisiensi sebagai berikut : Anggaran Realisasi (RAK) Keluaran 1 (0rang) 50 45 4.000.000.000 3.800.000.000 Keluaran 2 (Laporan) 3 3 1.000.000.000 975.000.000 Keluaran 3 (Sistem) 1 1 5.000.000.000 4.725.000.000 E PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA (9/13) 1 n i 1 1 5,56% RAK PAK 3.800.000.000 / 45 4.000.000.0000 / 50 ke i/ RVK ke i/ TVK n 100% 2,50% 3 1 ke i ke i 5,50% 100% 975.000.000 / 3 1.000.000.0000 / 3 3 100% 0,81% 1 4.725.000.000 /1 5.000.000.0000 /1 100% 27 27

PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA (10/13) Contoh (lanjutan) Nilai efisiensi dari suatu eselon I tersebut yaitu ; NE 50% E 20 50 50% 0,81% 20 50 52,02% 28 28

PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA (11/13) Aspek Manfaat (Capaian Hasil) Keterangan : CH CH : Capaian Hasil RKU : Realisasi indikator kinerja utama TKU : Target indikator kinerja utama n : Jumlah indikator kinerja utama Contoh : RKU ke i TKU ke i n Suatu eselon I memiliki target hasil dari program sebagai berikut IKU Target Realisasi IKU ke 1 20% 14% IKU ke 2 50% 40% Dengan formula pencapaian hasil diatas diperoleh : CH i n 1 RKU ke i TKU ke i n i n 1 100% 14% 20% 40% 50% 2 100% 100% 75% 29 29

PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA (12/13) Penilaian Aspek Evaluasi NK = (I X W I ) + (CH X W CH ) dengan I = (P X W P ) + (K X W K ) + (PK X W PK ) + (NE X W E ) Keterangan : NK : Nilai kinerja I : Nilai aspek implementasi P : Penyerapan anggaran K : Konsistensi antara perencanaan dan implementasi PK : Pencapaian keluaran NE : Nilai Efisiensi CH : Capaian hasil W I : Bobot aspek implementasi W CH : Bobot capaian hasil W P : Bobot penyerapan anggaran W K : Bobot konsistensi antara perencanaan dan implementasi W PK : Bobot pencapaian keluaran W E : Bobot efisiensi 30 30

PENGUKURAN DAN PENILAIAN EVALUASI KINERJA (13/13) Penilaian Aspek Evaluasi (lanjutan) Bobot dari masing-masing aspek sebagai berikut: 1. Aspek Implementasi (W I ) = 33,3 %, terdiri atas : a) W P = 9,7 % b) W K = 18,2 % c) W PK = 43,5 % d) W E = 28,6 % 2. Aspek Manfaat (W CH ) = 66,7 % Dari contoh-contoh sebelumnya, diperoleh nilai aspek implementasi sebagai berikut : I = (P X W P ) + (K X W K ) + (PK X W PK ) + (NE X W E ) I = (95,00% X 9,7%) + (44, 99% X 18,2%) + (96,67% X 43,5%) + (52,02% X 28,6%) = 74,33% Dan diperoleh nilai kinerja dari suatu eselon I sebagai berikut NK = (I X W I ) + (CH X W CH ) = (74,33% X 33,3%) + (75,00% X 66,7%) = 74,78% Nilai Kinerja yang dihasilkan dari eselon I tersebut sebesar 74,78%, maka nilai kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L eselon I tersebut termasuk kategori cukup. 31 31

LAMPIRAN II LAPORAN HASIL EVALUASI KINERJA ATAS PELAKSANAAN RKA-K/L 32

LAPORAN HASIL EVALUASI KINERJA (1/2) LAPORAN EVALUASI KINERJA ATAS PELAKSANAAN RKA-K/L TA..(1) KEMENTERIAN/ LEMBAGA... (2) 1. Kata Pengantar 2. Daftar isi 3. Deskripsi Program Berisi tinjauan mengenai tujuan dan sasaran program, termasuk penjelasan mengenai model logika informasi kinerja, yang berisi uraian mengenai hubungan antara permasalahan, hasil, keluaran, kegiatan dan masukan. 4. Identifikasi dan Keterlibatan Pemangku Kepentingan Berisi penjelasan mengenai keterlibatan pemangku kepentingan dalam proses evaluasi 5. Persiapan Evaluasi Berisi penjelasan mengenai hal-hal apa yang akan dilakukan dalam proses evaluasi, termasuk penyusunan desain pengumpulan data 6. Pengumpulan Data Berisi penjelasan mengenai jenis data yang dibutuhkan dan mekanisme pengumpulannya. Catatan : (1) Diisi tahun anggaran pelaksanaan RKA-K/L yang dievaluasi (2) Diisi Nama Kementerian/ Lembaga yang dievaluasi 33 33

LAPORAN HASIL EVALUASI KINERJA (2/2) 7. Pengukuran dan Penilaian Berisi mekanisme pengukuran dan penilaian yang didukung format (3) beserta penjelasan mengenai perhitungan aspek-aspek tersebut. 8. Analisis a. Berisi penjelasan mengenai hasil pengukuran dan penilaian untuk setiap aspek b. Perbandingan dan penjelasan antara hasil pengukuran dan penilaian periode saat ini dengan periode sebelumnya. 9. Keterbatasan dalam Proses Evaluasi Memberikan informasi mengenai kendala dan keterbatasan dalam proses evaluasi. 10. Kesimpulan dan Rekomendasi Kesimpulan dan rekomendasi untuk perbaikan lebih lanjut. Catatan : (3) Angka hasil pengukuran dan informasi penilaian dapat didukung format hasil cetakan aplikasi yang disediakan untuk kebutuhan evaluasi (4) Saat ini laporan dapat disusun dan dikirim melalui aplikasi monev kinerja penganggaran. 34

II. Panduan Pengoperasian Aplikasi Monev Kinerja Penganggaran 35

APLIKASI MONEV KINERJA PENGANGGARAN Terdiri dari 3 (tiga) layer, yaitu : 1. Layer satker, diperuntukkan bagi user di tingkat satker; 2. Layer eselon I, diperuntukkan bagi user di tingkat eselon I atau penanggung jawab program; 3. Layer K/L, diperuntukkan bagi user di tingkat K/L. 36 36

LAYER SATUAN KERJA (SATKER) 37

LOGIN (AKSES KE APLIKASI) (1/3) Langkah 1: Buka browser dan masukkan alamat: monev.anggaran.depkeu.go.id, maka akan muncul tampilan sebagai berikut: 38 38

LOGIN (AKSES KE APLIKASI) (2/3) Langkah 2 : Pilih tahun anggaran, kemudian muncul tampilan: ) 39 39

LOGIN (AKSES KE APLIKASI) (3/3) Langkah 3 : Masukkan username dan password Satker. Tampilan awal aplikasi adalah sebagai berikut: 40 40

PENGISIAN DATA PADA LAYER SATKER (1/5) Langkah 4: Klik menu Entri Data >> Entri Realisasi Output, selanjutnya akan muncul Program dan Kegiatan yang terdapat pada satker berkenaan seperti tampilan berikut: 41 41

PENGISIAN DATA PADA LAYER SATKER (2/5) Langkah 5: Pilih kegiatan yang akan diisi capaian outputnya dengan mengklik nama Kegiatan berkenaan 42 42

PENGISIAN DATA PADA LAYER SATKER (3/5) Langkah 6: Pilih bulan yang akan dilakukan entry data Langkah 7: Isi target realisasi bulan ini (Rp), realisasi bulan ini (volume), progres bulan ini (%) dan penjelasan (keterangan, kendala, tindakan) volume realisasi output yang telah dicapai. Langkah 8: Klik tombol Simpan. Lakukan proses yang sama untuk mengisi semua capaian output Langkah 9 : Selesai 43 43

PENGISIAN DATA PADA LAYER SATKER (4/5) Contoh Pengisian Realisasi Output 1. Apabila suatu output telah selesai seluruhnya, isikan di kolom Realisasi (Volume). Misalnya : target 6 dan telah selesai 2, sedangkan sisanya belum ada progres, maka isikan pada kolom dimaksud angka 2. 2. Apabila suatu output belum selesai namun realisasi anggaran sudah ada, maka isikan capaian progress-nya di kolom Progres (%). Misalnya: Apabila target output 6 dan yang telah selesai 2, sementara yang lainnya belum, misal : 2 output progresnya sudah mencapai 50%, 1 output progresnya sudah 80%, dan 1 output lainnya baru progres 10%, maka isikan pada kolom progres: [(2x100%)+(2x50%)+(1x80%)+ (1x10%)]/6 =65%. 3. Isikan keterangan atau penjelasan apabila diperlukan di kolom Keterangan. Penjelasan yang diisi bisa berupa penjelasan terkait capaian output dimaksud ataupun bisa pula berisi hambatan/kendala dan permasalahan lain yang ditemui terkait pencapaian output dimaksud. 44 44

PENGISIAN DATA PADA LAYER SATKER (5/5) Kegiatan.Output 1974.01 Rekomendasi Kebijakan Penganggaran Target Output : 6 Kegiatan.Output (Rekomendasi) 1974.01 Rekomendasi Kebijakan Penganggaran Target Output : 6 (Rekomendasi) OUTPUT/ BULAN Jumlah KEGIATAN Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agus Sep Okt Nov Des OUTPUT/ BULAN Rekomendasi KEGIATAN 1 Jan5 Feb5 Mar 10 Apr 20 Mei 50 Juni 10 Juli0 Agus0 Sep0 Okt0 Nov0 Des0 Jumlah 100 Rekomendasi 2 8 8 8 8 8 8 10 10 8 8 8 8 100 Rekomendasi 1 5 5 10 20 50 10 0 0 0 0 0 100 Rekomendasi 3 0 0 5 10 0 10 0 10 20 30 10 5 100 Rekomendasi 2 8 8 8 8 8 8 10 10 8 8 8 8 100 Rekomendasi 4 0 0 0 10 30 40 20 0 0 0 0 0 100 Rekomendasi 3 5 10 0 10 0 10 20 30 10 5 100 Rekomendasi 5 0 0 10 10 10 10 10 20 20 10 0 0 100 Rekomendasi 4 10 30 40 20 0 0 0 0 100 Rekomendasi 6 0 0 0 10 10 10 10 10 20 20 10 0 100 Rekomendasi 5 0 0 10 10 10 10 10 20 20 10 0 0 100 Jumlah 13 13 33 68 108 88 50 50 68 68 28 13 Rekomendasi 6 0 0 0 10 10 10 10 10 20 20 10 0 100 Jumlah 13 13 33 68 108 88 50 50 68 68 28 13 Progress 2.167 2.167 5.5 11.33 18 14.67 8.333 8.333 11.33 11.33 4.667 2.167 100 Output Progress 2.167 2.167 5.5 11.33 1 1 1 1 2 18 14.67 8.333 8.333 11.33 11.33 4.667 2.167 6 100 45 45

LAYER UNIT / ESELON I 46

) LOGIN (AKSES KE APLIKASI) (1/3) Langkah 1: Buka browser dan masukkan alamat: monev.anggaran.depkeu.go.id, maka akan muncul tampilan sebagai berikut: 47 47

LOGIN (AKSES KE APLIKASI) (2/3) Langkah 2 : Pilih tahun anggaran, kemudian muncul tampilan: ) 48 48

LOGIN (AKSES KE APLIKASI) (3/3) Proses Pengesahan Atas Capaian Output Langkah 3: a. Masukkan username dan password Unit/Eselon I. b. Klik menu Entri Data >> Entri Realisasi Output, selanjutnya akan muncul Program dan Kegiatan yang terdapat pada eselon I berkenaan seperti tampilan berikut: 49 49

PENGISIAN DATA PADA LAYER UNIT/ESELON I (1/3) Proses Pengesahan Atas Capaian Output Langkah 4: Pilih opsi Disahkan atau Tidak Disahkan. Apabila dipilih opsi Disahkan, maka satker tidak bisa lagi mengubah data realisasi outputnya, sementara apabila dipilih opsi Tidak Disahkan, maka satker bisa melakukan editing atas capaian outputnya. Langkah 5: Klik Proses, maka proses pengesahan selesai. 50 50

PENGISIAN DATA PADA LAYER UNIT/ESELON I (2/3) Proses Pengisian Analisis & Rekomendasi Langkah 6: Pastikan login pada layer eselon I, selanjutnya klik menu Entri Data >> Analisis & Rekomendasi. Langkah 7: Pilih program yang sesuai sampai muncul 5 (lima) pertanyaan 51 51

PENGISIAN DATA PADA LAYER UNIT/ESELON I (3/3) Proses Pengisian Analisis & Rekomendasi Langkah 7: Isilah informasi atas pertanyaan-pertanyaan tersebut secara singkat, padat, dan jelas. Langkah 8: Klik Kirim. Dengan melakukan pengisian pada menu Analisis & Rekomendasi di atas, maka eselon I sudah dianggap menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud dalam PMK No. 249/PMK.02/2011 sehingga tidak diperlukan lagi penyampaian laporan berbentuk fisik ke Ditjen Anggaran, Kementerian Keuangan. 52 52

LAYER KEMENTERIAN/LEMBAGA (K/L) 53

) LOGIN (AKSES KE APLIKASI) (1/2) Langkah 1: Buka browser dan masukkan alamat: monev.anggaran.depkeu.go.id, maka akan muncul tampilan sebagai berikut: 54 54

LOGIN (AKSES KE APLIKASI) (2/2) Langkah 2 : Pilih tahun anggaran, kemudian muncul tampilan: ) 55 55

PENGISIAN DATA PADA LAYER K/L (1/2) Proses Pengesahan Atas Capaian Output Langkah 3: a. Masukkan username dan password K/L b. Klik menu Entri Data 56 56

PENGISIAN DATA PADA LAYER K/L (2/2) Proses Pengesahan Atas Capaian Output Langkah 4: Pilih opsi Disahkan atau Tidak Disahkan. Pada intinya sama dengan yang dilakukan oleh unit/eselon I Langkah 5: Klik Proses, maka proses pengesahan selesai. Catatan : Pada layer K/L sebagai alat monitoring terhadap layer di bawahnya, misalnya layer unit/eselon I dan layer Satker. Selain fungsi pemantau, dapat juga download data dari aplikasi dimaksud, untuk diolah sebagai bahan analisa lebih lanjut. 57 57